PERBAIKAN JALUR DISTRIBUSI STEAM UNTUK PENGHEMATAN STEAM PADA INDUSTRI KERTAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KEBOCORAN VAKUM TERHADAP EFISIENSI ENERGI DI PABRIK SEMEN

DISTRIBUSI STEAM DAN PENGGUNAANNYA

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia -

EMISI GAS RUMAH KACA PADA INDUSTRI SEMEN, BAJA, PULP, KERTAS DAN TEKSTIL DI INDONESIA

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN EFESIENSI CFB BOILER TERHADAP KEHILANGAN PANAS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan

BAB II STUDI LITERATUR

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

PERAWATAN SISTEM INTERCOOLER UNTUK PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI PUPUK

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES

E V A P O R A S I PENGUAPAN

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL PERBANDINGAN KOMPRESOR PISTON DENGAN SCREW

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Single Flash System

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERFORMA BOILER BASUKI BERDASARKAN RASIO ANTARA BAHAN BAKAR DAN STEAM DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk.

KESETIMBANGAN ENERGI

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

Uji kesetimbangan kalor proses sterilisasi kumbung jamur merang kapasitas 1.2 ton media tanam menggunakan tungku gasifikasi

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

Karya Akhir MEKANISME PROSES PEMANASAN AIR DI DALAM BOILER DENGAN MEMPERGUNAKAN HEATER TAMBAHAN UNTUK EFISIENSI PEMBAKARAN. Nama : HELMON SIHOMBING

BAB II LANDASAN TEORI

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

Laporan Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER PADA INDUSTRI INDUSTRI TEPUNG TERIGU

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

BAB II LANDASAN TEORI. Ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup pada

PERFORMANSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 18 TON/JAM DI PKS MERBAUJAYA INDAHRAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KESETIMBANGAN ENERGI

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

TESTPERFORMANCE OF MINIATUR BOILER FOR DRYING KERUPUK WITH VARIOUS PRESSURE AND VARIOUS DIRECTION OF AIR CIRCUITS

PT SEMEN PADANG DISKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES

V Reversible Processes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pompa Air Energi Termal dengan Fluida Kerja Petroleum Eter. A. Prasetyadi, FA. Rusdi Sambada

Evaporasi S A T U A N O P E R A S I D A N P R O S E S T I P F T P UB

PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINYAK CENGKEH PADA SISTEM PENYULINGAN KONVENSIONAL

Studi Pemanfaatan Condensate Outlet Steam Trap Sebagai Air Umpan Boiler di Pabrik Amoniak Pusri-IB

BAB I I I ANALISA POTENSI PENGHEMATAN ENERGI. Dari survei dan pengamatan yang di lakukan di PT. PANARUB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

OLEH : SIGIT P.KURNIAWAN

AUDIT ENERGI PEMAKAIAN BOILER DI PT. PANARUB INDUSTRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan memakai bahan bakar antara lain bahan bakar padat dan bahan bakar cair,

BAB IV PERHITUNGAN DATA

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU

PENGHEMAT BAHAN BAKAR PADA KOMPOR GAS RUMAH TANGGA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK SIMULASI SIKLUS RANKINE (STEAM POWER PLANT SYSTEM) SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN TERMODINAMIKA TEKNIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR PADA KETEL UAP

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN

Kinerja Pengeringan Chip Ubi Kayu

BAB I PENDAHULUAN. (BFO, mei 2010), mendorong kilang-kilang kelas dunia terus berusaha memperbaiki

BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

OLEH Ir. PARLINDUNGAN MARPAUNG HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI (HAKE)

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

TURBIN UAP. Penggunaan:

SIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN

Transkripsi:

J.Tek.Ling Edisi Khusus Hal. 51-57 Jakarta, Juli 2006 ISSN 1441 318X PERBAIKAN JALUR DISTRIBUSI STEAM UNTUK PENGHEMATAN STEAM PADA INDUSTRI KERTAS Widiatmini Sih Winanti Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Abstract Steam is water in vapor condition with certain temperature and pressure that produced in boiler. Steam is widely used as an energy transfer media in many industries because steam has several advantage such as flexible and easy to control and can be produced efficiently and economically. Another advantage of using steam as energy sources is cheap and easy to distribute to user point and the energy is easy to be transfer to the industrial process. To reach the user points, steam need to distribute through distribution lines that consist of pipeline, flanges, steam traps, valves, joins, etc., including insulation system. Poor maintenance in steam distribution is one of the source of significant energy loses. Repairing of steam distribution system in a paper industry with replacing/ repairing more than 160 steam traps, pipelines, condensate leaking and pipelines insulation can reduce the consumption of steam about 5% of total steam consumption or about 30,517 tons per year and can give financial saving about Rp. 3,295,280,000,-. The natural gas consumption reduces about 45,887.64 tons per year and reducing greenhouse gas emission about 311,163 tons CO 2. This activity need an initial investment about Rp. 1,800,000,000 and the payback period is 0.55 year. Key words: steam, distribution system, steam traps, energy saving 1. PENDAHULUAN Steam adalah air yang telah dipanaskan membentuk uap air dengan suhu dan tekanan tertentu yang di produksi di dalam boiler. Steam digunakan sebagai suatu cara pemindahan sejumlah energi yang terkendali dari suatu pusat, ruang boiler yang otomatis ke titik pengguna suatu industri. Steam yang bergerak mengelilingi pabrik merupakan suatu transportasi penyediaan energi. Steam banyak digunakan pada berbagai industri untuk pemanasan pada proses produksi, pembangkitan daya maupun untuk pemanasan ruangan karena mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut: Steam efisien dan ekonomis untuk dihasilkan Steam dapat dengan mudah dan murah untuk didistribusikan ke titik penggunaan Steam mudah dikendalikan Energinya mudah ditransfer ke proses Plant steam yang modern mudah untuk dikendalikan Steam bersifat fleksibel Perbaikan Jalur... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. Edisi Khusus: 51-57 51

Steam diproduksi di dalam suatu boiler dengan tekanan yang sesuai dengan kebutuhan pada titik pengguna di dalam industri. Pada tekanan atmosfir, steam jenuh mempunyai suhu 100 o C. Semakin tinggi tekanannya, suhu jenuh steam akan meningkat. Kurva hubungan antara tekanan dan suhu steam ditunjukkan oleh kurva yang disebut kurva steam jenuh yang terlihat pada gambar 1. di bawah ini. Gambar 1: Kurva Steam Jenuh (1) Air dan steam dapat berada secara bersamaan pada berbagai tekanan pada kurva ini, keduanya akan berada pada suhu jenuh. Steam pada kondisi diatas kurva jenuh dikenal dengan superheated steam/ steam lewat jenuh: Suhu diatas suhu jenuh disebut derajat steam lewat jenuh Air pada kondisi dibawah kurva disebut air sub-jenuh. Steam membawa energi panas yang disebut entalpi yang terdiri dari entalpi air/ entalpi cairan atau disebut juga panas sensible air (h f ) dan entalpi penguapan atau panas laten (h fg ). Entalpi cairan atau panas sensible air adalah energi panas yang diperlukan untuk menaikan suhu air dari titik dasar 0 C ke suhu titik didihnya pada tekanan tertentu. Pada suhu 0 C, entalpi air dianggap nol. Entalpi cairan atau panas sensibel merupakan panas yang ditambahkan ke air yang mengakibatkan perubahan suhu. Pada tekanan atmosfir (0 barg), air mendidih pada suhu 100 C, dan diperlukan energi sebesar 419 kj untuk memanaskan 1 kg air dari 0 C ke suhu didihnya 100 C. Entalpi penguapan atau panas laten merupakan jumlah panas yang diperlukan untuk mengubah air pada suhu didihnya menjadi steam. Perubahan ini tidak menyebabkan perubahan pada suhu campuran steam/air, dan seluruh energi digunakan untuk mengubah keadaan dari cairan (air) ke uap (steam jenuh). Entalpi steam jenuh atau disebut juga panas total steam jenuh (hg) merupakan energi total yang terkandung dalam steam jenuh yang besarnya merupakan jumlah dari kedua jenis entalpi seperti ditunjukkan pada persamaan (1) dibawah ini. h g = h f + h fg...(1) Dimana: h g = Entalpi total steam jenuh (Panas total) (kj/kg) h f = Entalpi cairan (Panas sensibel) (kj/kg) h fg = Entalpi penguapan (Panas laten) (kj/kg) Entalpi (dan sifat-sifat lainnya) dari steam jenuh dapat dengan mudah dilihat dengan menggunakan sebuah table yang dikenal dengan nama tabel steam. Tabel steam memberi daftar sifat -sifat steam pada berbagai tekanan. Dalam penggunaannya, steam harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 52 Winanti, W.S, 2006

Jumlahnya tepat untuk menjamin bahwa aliran panas yang memadai tersedia untuk perpindahan panas pada titik pengguna Pada suhu dan tekanan yang benar, atau akan mempengaruhi kinerja Bebas dari udara dan gas yang dapat mengembun yang dapat menghambat perpindahan panas Bersih dari kerak (misal karat atau endapan karbonat) atau kotoran dapat meningkatkan laju erosi pada lengkungan pipa dan orifice kecil dari steam traps dan kran Kering, bebas dari adanya tetesan air dalam steam yang dapat menurunkan entalpi penguapan aktual, dan juga akan mengakibatkan pembentukan kerak pada dinding pipa dan permukaan perpindahan panas. 2. SISTEM DISTRIBUSI STEAM (2) Steam dihasilkan dari pembangkit steam yang dapat berupa boiler atau sistem pembangkit daya listrik kogenarasi (sistem pembangkit listrik dan steam bersama-sama). Terdapat berbagai macam metoda untuk membawa steam dari sisitim pembangkit steam atau yang disebut juga pusat sumber ke titik penggunaan. Apapun sumbernya, sistem distribusi steam yang efisien adalah penting untuk pemasokan steam dengan kualitas dan tekanan yang benar ke peralatan yang menggunakan steam. Pemasangan dan perawatan sistem steam merupakan hal penting dan harus sudah dipertimbangkan mulai dari tahap perancangan. Steam yang dihasilkan pada boiler harus dibawa melalui pipa kerja ke titik dimana energi panasnya diperlukan. Pada awalnya hanya terdapat satu atau lebih pipa utama, atau saluran pipa steam, yang membawa steam dari boiler kearah plant yang menggunakan steam., kemudian pipa-pipa cabang yang lebih kecil akan membawa steam ke masingmasing peralatan. Proses pemanasan menggunakan steam jenuh memanfaatkan panas laten (entalpi penguapan) yang terkandung didalam steam sehingga steam mencair membentuk kondensat (air panas pada titik didih steam) yang masih mengandung panas sensibel (entalpi cairan) seperti terlihat pada Gambar 2. Steam Panas Total Panas laten untuk peman asan proses Panas Sensibel Gambar 2. Penggunaan Panas Steam (1) Konden sat Sistem ini disebut sistem loop kondensat dan steam dalam sirkuit steam yang ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Sistem sirkuit steam kondensat (2) Sistem sirkuit steam kondesat yang ideal dalah sistem tertutup seperti terlihat pada Gambar 3, dimana semua kondensat yang terbentuk semaksimal mungkin dikembalikan sebagai umpan boiler, sehingga panas snesibel yang terdapat di dalam kondensat dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Suhu umpan boiler tinggi karena kondensat Perbaikan Jalur... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. Edisi Khusus: 51-57 53

panas yang diumpankan kembali akan dapat menurunkan konsumsi bahan bakar unruk pemanasan boiler. Jadi, pada prinsipnya sistem distribusi steam membutuhkan sitim pemipaan untuk mengalirkan steam dari sistem pembangkit steam ke titik pengguna, kemudian mengalirkan kondensat kembali ke sistem pembangkit steam. Sistem pemipaan ini dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk menjamin kualitas dan kuantitas yang sesuai. Komponen-komponen penting dalam sistem pemipaan adalah pipa-pipa yang terdiri dari pipa jalur utama dan pipa jalur cabang, jalur cabang, saringan/ strainer, saringan/ filter, separator, steam trap, ventilasi udara dan isolasi sistem distribusi steam. Pemipaan steam, baik jalur utama maupun jalur cabang harus dipasang makin menurun kearah aliran steam. Standar eropa EN45510 bagian 4.12 menyatakan bahwa saluran pipa sebaiknya dipasang menurun dengan gradien penurunan tidak kurang dari 1:100 (turun 1 m setiap 100 m) kearah aliran steam untuk menjamin aliran steam dan kondensat yang baik dengan bantuan gaya gravitasi. Sepanjang perjalanannya melalui pipa-pipa, steam mengalami gesekan/ friksi sepanjang pipa yang menyebabkan penurunan tekanan dan kondensasi/ pengembunan steam karena adanya panas yang dipindahkan ke lingkungan, sehingga biasanya setiap 50 m panjang pipa dipasang steam trap untuk mengeluarkan kondensat steam. Steam trap yang dipasang untuk tempat pengeluaran kondensat sepanjang pipa harus dipasang dengan benar untuk menjamin steam sekering mungkin mencapai titik pengguna didalam proses. Gambar 4. menunjukkan contoh instalasi pemipaan yang dilengkapi dengan steam trap. Gambar 4. Instalasi Pemipaan Steam (3) Jalur cabang adalah titik cabang dimana terdapat pengambilan steam dari jalur utama untuk dialirkan ke proses. Pipa cabang diharapkan tidak lebih dari 10 meter untuk menjaga aliran steam tetap pada kecepatan 25 sampai 40 m/detik. Pencabangan harus dilakukan dari pipa bagian atas untuk menjaga terbawanya kondensat kedalam aliran cabang. Stariner adalah sejenis saringan yang dipasang untuk menyaring kotoran padat yang terbawa dalam steam sehingga menjamin steam yang bersih sampai ke titik pengguna. Separator adalah sistem penyaringan steam, tetapi penggunaannya untuk memisahkan kandungan air yang masih terkandung didalam steam sebelum digunakan, karena steam basah yang mengandung air dapat merusak peralatan-peralatan pabrik. Sistem ventilasi udara digunakan untuk memisahkan udara yang terbawa dalam aliran steam, karena adanya kantong udara dapat menghalangi perpindahan panas dari steam ke bagian proses yang mebutuhkan. Adanya udara juga dapat berpengaruh buruk yang dapat menurunkan hasil produksi pada peralatan yang dipanaskan oleh steam, adanya gelembung udara pada kondensat dan dapat menyebabkan korosi. 54 Winanti, W.S, 2006

Sistem isolasi pemipaan steam dipasang untuk mengurangi kehilangan panas di sepanjang jalur ke lingkungan sekitarnya sehingga kondensasi steam di dalam pipa dapat diminimalkan dan menjamin steam sampai ke tujuan pada suhu, tekanan dan jumlah yang sudah ditentukan. 3. METODA PENGKAJIAN PADA SISTEM DISTRIBUSI STEAM Pengkajian sistem distribusi steam dilakukan dengan memeriksa kebocoran pada pipa, kebocoran sambungan pipa/ flens, kran, kebocoran dan kerusakan steam trap dan kondisi isolasi sistem pemipaan. Steam trap diuji untuk melihat apakah masih bekerja dengan baik dengan menggunakan beberapa cara yaitu uji visual, untuk melihat adanya kebocoran pada steam trap, uji suara menggunakan alat deteksi ultrasonik untuk melihat kualitas steam trap, uji suhu dan uji teritegrasi. Sistem isolasi diuji dengan melihat secara visual terhadap kerusakan isolasi dan pengukuran suhu permukaan isolasi. pana pada sistem isolasi dapat dihitung menggunakan persamaan 2, sebagai berikut: Sedangkan jumlah kehilangan energi dan biaya yang disebabkan karena kerusakan isolasi dapat dihitung menggunakan persamaan 5 dan 6 sebagai berikut: bahan bakar ekuivalen (Hf) (kg/thn) Hs x jam operasi setiap tahun Hf = ---------------------------------------...(5) GCV x? b Biaya tahunan kehilangan panas (Rp) = Hf x Harga bahan bakar (Rp/kg).(6) Dimana: GCV = Nilai Kalor Kotor bahan bakar kkal/kg? b = Efisiensi boiler dalam persen Kebocoran steam pada pipa diperiksa sepanjang jalur pemipaan dan diperkirakan kehilangan panasnya dengan memperkirakan panjang lidah steam yang kemudian dihitung menggunakan pendekatan kurva pada gambar 5. Total kehilangan panas (Hs dalam kkal/jam) = S x A...(2) S =[10+(Ts-Ta)/20](Ts-Ta)...(3) A (m 2 ) = 3,14 x diameter (m) x panjang (m) (4) Dimana: S = panas pada permuka an dalam kkal/jam m 2 A = Luas permukaan dalam m 2 Ts = Suhu permukaan panas dalam o C Ta = Suhu ambien dalam o C Gambar 5: Steam VS Panjang Lidah Asap Steam (2) 4. KAJIAN LAPANGAN Dari pemantauan lapangan, diperkirakan sekitar 25% dari 500 steam Perbaikan Jalur... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. Edisi Khusus: 51-57 55

trap yang bocor atau rusak, kebocoran pipa steam dan kerusakan isolasi. Konsumsi setam dan tingkat kehilangan steam diukur meggunakan flow meter yang terdapat di pabrik pada titik pengeluaran steam di area pembangkitan steam, konsumsi steam Bulan Steam di ruang pembangkit tenaga (ton), a total untuk seluruh area pabrik dan konsumsi steam aktual pada masingmasing plant pada pabrik tersebut (plant 8, 9, 10, 11, NCR, Plant Boks kardus, Bengkel Palet dll.). Dari data pengukuran terlihat adanya kehilangan steam pada area pembangkitan dar area proses seperti terlihat pada tabel 1. Tabel 1. Data kehilangan steam sebelum perbaikan steam pada bagian proses (ton), (b) Total kehilangan steam (ton) a + b (c) % Total kehilanganstea m, Rata 2 2003 5.324 4.855 10.179 9,68 Jan-04 5.113 5.022 10.133 9,73 Feb-04 6.263 4.622 10.856 10,26 Mar-04 6.948 5.017 11.965 8,81 Rata-rata kehilangan steam (ton), 10.783,30 5. HASIL PERBAIKAN SISTEM DISTRI BUSI STEAM Setelah dilakukan perbaikan pada lebih dari 160 buah steam trap, perbaikan dan penggantian kebocoran pipa dan isolasi di area pembangkitan steam, seluruh area proses dan didalam mesin pengering kertas, dilakukan pengukuran kembali menggunakan flow meter, kemudian dilakukan perhitunganperhitungan yang hasilnya terlihat pada table 2. Bulan Tabel 2. Hasil penghematan steam setelah perbaikan sistem distribusi steam Steam di ruang pembangkit tenaga (ton), a steam di PindoII (ton), (b) Total kehilangan steam (ton) a + b (c) % Total kehilangan steam, Penghema tan steam yang dicapai (Ton), d c (e) Rata-rata kehilangan steam per bualan, ton (d) 10.783,30 % Penghema tan steam yang dicapai, e/d *100% Apr-04 5.055 3.720 8.775 8,78 2.008 18,62 Mei-04 4.221 4.308 8.528 7,59 2.255 20,91 Jun-04 4.178 4.147 8.326 7,78 2.458 22,79 Jul-04 3.476 4.593 8.069 7,16 2.714 25,17 Ags-04 2.951 5.056 8.054 7,15 2.730 25,31 Sep-04 3.202 4.649 7.894 7,25 2.889 26,79 Okt-04 3.152 4.894 8.088 7,01 2.695 24,99 Nov-04 3.276 4.847 8.165 7,10 2.616 24,26 Rata-rata penghematan steam per bulan (ton), Apr Nov. 04 (j) 2.546 23,61 Penghematan steam tahunn (ton), j x 12 bulan 30.552 56 Winanti, W.S, 2006

6. PERHITUNGAN KELAYAKAN FINAN SIAL DAN LINGKUNGAN Hasil perhitungan analisis kelayakan finansial, lingkungan dan lainnya adalah sebagai berikut: 1) Keuntungan Finansial Investasi (untuk pemantauan dan peralatan steam trap, bahan isolasi, dll) = Rp.1.800.000.000.- Biaya operasi tidak ada, karena merupakan biaya perawatan reguler. Penghematan biaya tiap tahun = Rp.3.299.616.000.- (Penghematan steam tiap tahun 30.552 ton, harga steam/ton Rp.108.000,- ) Waktu pengembalian modal (payback period) = 0,55 tahun 2) Penghematan bahan bakar Pengurangan gas alam tiap tahun karena penghematan steam = 106.199 ton per tahun. 3) Keuntungan bagi Lingkungan Pengurangan emisi Gas Rumah Kaca tiap tahun = 311.163 ton CO 2 (=105.199 ton gas alam x 2,93 ton CO 2 / ton gas alam) 7. KESIMPULAN 1. Perawatan yang kurang baik pada sistem distribusi steam dapat menyebabkan kerugian kehilangan steam dan energi panas yang sangat besar. 2. Perbaikan sistem distribusi steam pada suatu industri kertas dapat memberikan penghematan yang besar yang memberikan keuntungan secara finansial dan lingkungan. DAFTAR PUSTAKA 1. Steam Distribution, www.spiraxsarco. com/learn/modules/10_1+01.asp 2. UNEP Energy Efficiency Guide for Industry in Asia, Steam Distribution and Utilization, www.energyefficiency asia.org/energyequipment. 3. Winanti, W.S, 2006, Distribusi Steam dan Penggunaan & Isolasi, Pelatihan Produksi Bersih untuk Effisiensi Energi. Perbaikan Jalur... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. Edisi Khusus: 51-57 57