PEMBERDAYAAN PEMBUDIDAYA IKAN DAN UDANG TAMBAK, DESA KENDALKEMLAGI, KECAMATAN KARANGGENENG, KABUPATEN LAMONGAN, PROPINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
Udayana, Denpasar. Alamat (Diterima Juli 2017 /Disetujui September 2017) ABSTRAK

Kebijakan Perikanan Budidaya. Riza Rahman Hakim, S.Pi

ANALISIS USAHATANI PEMBENIHAN UDANG VANNAMEI DAN PENGEMBANGANYA DI CV. GELONDONGAN VANNAMEI DESA BANJARSARI KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG DI KOLAM TANAH PADA KEGIATAN BINA DESA UPT 38 KELURAHAN SEI GOHONG ABSTRAK ABSTRACT

KELAYAKAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DI REJOTENGAH, DEKET LAMONGAN SKRIPSI

EVALUASI BUDIDAYA UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) DENGAN MENINGKATKAN KEPADATAN TEBAR DI TAMBAK INTENSIF

KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. (Bahari Indonesia: Udang [29 maret 2011Potensi]

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2010

PORTOFOLIO PEMBESARAN UDANG VANAME UNIT 16 ROI

PRAKTEK KERJA LAPANG

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional karena. pembangunan ekonomi diharapkan dapat menjadi motor penggerak

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 70% wilayah perairan dengan daya dukung lingkungan yang

DAYA DUKUNG LAHAN TAMBAK BUDIDAYA IKAN KERAPU (Ephinepelus spp) DI KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN. Agung Pamuji Rahayu*

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA

Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.4 No.1/April 2011 Available online

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia,

PRODUKTIVITAS UDANG PUTIH PADA TAMBAK INTENSIF DI TULANG BAWANG LAMPUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. perikanan. Produk domestik bruto (PDB) dari produk perikanan ini pada tahun

PORTOFOLIO PEMBIAYAAN OPERASIONAL PEMBESARAN UDANG VANAME UNIT 11 ROI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TAMBAK UDANG SISTEM EKSTENSIF DAN SISTEM INTENSIF

GAMBAR KAWASAN TAMBAK 74,2

ANALISIS PERBANDINAN USAHA TANI TAMBAK UDANG DI DESA PALUH MANAN DAN DESA LAMA KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG PROVINSI SUMATERA UTARA

RENCANA KERJA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Potensi perairan pantai Indonesia yang cukup luas adalah merupakan

BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SEMIINTENSIF DENGAN METODE SIRKULASI TERTUTUP UNTUK MENGHINDARI SERANGAN VIRUS

Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Polikultur Bandeng dan Udang di Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat

PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Kenaikan Rata-rata *) Produksi

kumulatif sebanyak 10,24 juta orang (Renstra DKP, 2009) ikan atau lebih dikenal dengan istilah tangkap lebih (over fishing).

PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) SISTEM HAPA DENGAN UKURAN PAKAN BERBEDA

Bab IV Deskripsi Tambak Silvofishery di Desa Dabung

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

DAFTAR TABEL. vii. Tabel 4.5 Perbandingan Pendapatan Budidaya Tambak di Kabupaten Pangkajene dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar pulau

PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi pasca krisis ekonomi saat ini, sub sektor perikanan merupakan

ANALISIS USAHA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) STUDI KASUS DI KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI

4. ANALISIS SITUASIONAL

I. PENDAHULUAN. budidaya karena memiliki nilai ekonomis tinggi ( high economic value) serta

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI UDANG WINDU DAN UDANG VANNAMEI SECARA INTENSIVE DI DESA BEURAWANG KECAMATAN JEUMPA KABUPATEN BIREUEN

TINJAUAN PUSTAKA. lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

Tarsim. Jurusan Perikanan Fakultas pertanian Unila ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. pantai mencapai km dengan luas wilayah laut sebesar 7,7 juta km 2

Model Optimasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan melalui Peran Biofilter Rumput Laut (Gracilaria sp.) untuk Pengembangan Tambak yang Berkelanjutan

Arrizal dan Syafrizal 2

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK PADA PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PESISIR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI TAMBAK, KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO, JATIM 1

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

I. PENDAHULUAN. Tahun Budidaya Laut Tambak Kolam Mina Padi

STUDI KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN KARAMBA DI SUNGAI KAHAYAN (Water Quality Research For Fish Farming Keramba In The Kahayan River)

I. PENDAHULUAN. air tawar, payau, dan perikanan laut, dapat dilihat dari semakin banyaknya

PERENCANAAN ULANG DALAM RANGKA PENINGKATAN FUNGSI JARINGAN IRIGASI TAMBAK UDANG

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan yang memiliki pulau dengan panjang garis pantai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA PADA BUDIDAYA UDANG PENAEID DI TAMBAK

Budidaya ikan sistem karamba jaring apung di Waduk Kedungombo Kabupaten Boyolali. Sutini NIM K UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRODUKTIVITAS DAN PARAMETER KIMIA DASAR TAMBAK BUDIDAYA UDANG WINDU Penaeus monodon Fab. BERUMUR 1 DAN 3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan PDB Kelompok Pertanian di Indonesia Tahun

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA

I. PENDAHULUAN. Besarnya permintaan terhadap produk perikanan ini disebabkan oleh pergeseran

I. PENDAHULUAN. dibentuk oleh berbagai komponen biotik dan abiotik, komponen-komponen ini saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wilayah pesisir mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 1-11 Online di :

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah laut Indonesia dikelilingi garis pantai sepanjang km yang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS Cyprinus carpio DAN IKAN BAUNG Macrones sp DENGAN SISTEM CAGE-CUM-CAGE

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

ZAINURI SYAM

Studi Potensi Air Tanah di Pesisir Surabaya Timur Untuk Budidaya Perikanan Air Payau

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ganjar Adhy Wirawan 1 & Hany Handajani 2

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK MEL ALUI BUDIDAYA PERIKANAN TERPADU

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

I. PENDAHULUAN. Udang windu (Penaeus monodon, Fabr.) merupakan salah satu. makanan sumber protein hewani yang banyak digemari masyarakat baik

PRODUKSI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK BIOCRETE DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting. dalam pembangunan ekonomi, baik untuk jangka panjang maupun jangka

Bab 5 KINERJA SEKTOR PERIKANAN

M. Danil Furqansyah 1, Agustina Arida 1, Romano 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha diseluruh penjuru Indonesia yang bebas

BAB I PENDAHULUAN. karena kendala tersebut sehingga pendapatan nelayan dan petani tambak menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujang Muhaemin A, 2015

PENGARUH KONSENTRASI AIR LAUT TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP IKAN MAS ( Cyprinus carpio )

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

Balai Budidaya Ikan Bandeng dan Udang Vanamei Sebagai Percontohan Budidaya Perikanan di Kecamatan Jabon, Sidoarjo

Transkripsi:

PEMBERDAYAAN PEMBUDIDAYA IKAN DAN UDANG TAMBAK, DESA KENDALKEMLAGI, KECAMATAN KARANGGENENG, KABUPATEN LAMONGAN, PROPINSI JAWA TIMUR EMPOWEREMENT FOR FISH AND PRAWN FARMERS IN POND AT KENDALKEMLAGI VILLAGE, KARANGGENENG DISTRICT, LAMONGAN REGENCY, EAST JAVA PROVINCE Muhammad Arief, Akhmad Taufiq Mukti, dan Sudarno Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo - Surabaya, 60115 Telp. 031-5911451 Abstract The aim of this IbM program was empowerement for fish and prawn farmers through good conducting and correctness management of fish and prawn cultures in pond. Activity method were discussion and training on management of fish and prawn culture in pond.. Result of this IbM program were improve knowledge and skill of fish and prawn farmers to manage well and correctness of fish and prawn cultures in pond. This program can used to effort increase production yield of fish and prawn cultures in pond. Keywords : fish and prawn farmers, aquaculture management, knowledge and skill Pendahuluan Kabupaten Lamongan berada di daerah pesisir pantai Utara Jawa dan merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki potensial sangat besar untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya tambak tradisional melalui sentuhan teknologi budidaya yang tepat dan baik. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu kawasan sentra budidaya tambak ikan bandeng dan udang (termasuk sawah tambak) tradisional terbesar di Jawa Timur selain kawasan Timur Propinsi Jawa Timur, seperti Sidoarjo, Pasuruan, Situbondo dan Banyuwangi. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lamongan sebagian besar ditopang oleh hasil produksi budidaya ikan bandeng dan udang windu atau vanamei di tambak (termasuk sawah tambak), baik payau maupun tawar. Udang windu, termasuk ikan bandeng dan udang vanamei masih merupakan komoditas unggulan ekspor yang menjanjikan dan pemasok devisa ekspor produk perikanan terbesar. Sejak tahun 2003, Pemerintah telah mencanangkan Program Peningkatan Ekspor Perikanan dengan target nilai ekspor sebesar 7,6 milyar dollar Amerika dan lebih kurang 6,78 milyar dollar Amerika (70 %) berasal dari ekspor udang. Udang windu dan ikan bandeng telah lama dibudidayakan dan dikembangkan, terutama daerah-daerah pedesaan pesisir pantai (Pantai Utara Jawa). Jenis budidayanya telah berkembang, mulai budidaya air payau bahkan saat ini sudah berkembang pesat budidaya udang windu dan ikan bandeng di air tawar (tambak atau sawah tambak air tawar), seperti di Kabupaten Lamongan dan Gresik, Jawa Timur. Masyarakat pembudidaya udang dan ikan masih memiliki harapan besar dalam usaha tambak udang maupun ikan bandeng, walaupun saat ini produksi tambak mulai terjadi penurunan yang cukup tinggi, terutama disebabkan tingginya kematian udang akibat serangan bakteri patogen (penyakit/virus). Terjadinya penurunan kualitas air dan tanah tambak juga menjadi kendala utama keberhasilan pertumbuhan atau produksi udang dan ikan di tambak, termasuk sawah tambak air tawar, khususnya di Kabupaten Lamongan. Usaha budidaya udang windu dan ikan bandeng dalam sawah tambak air tawar di Desa Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur telah dikembangkan sejak tahun 1990, dan sejak tahun 2005 telah dikembangkan pula budidaya udang vanamei. Permintaan ikan bandeng dan udang yang masih tinggi hingga saat ini dengan harga relatif tinggi masih menjadi daya tarik masyarakat, khususnya pembudidaya udang dan atau ikan di sawah tambak air tawar yang ada di Desa Kabupaten Lamongan. Perkembangan budidaya udang dan ikan di sawah tambak air tawar di Desa Kabupaten Lamongan ini tampak semakin meningkat dengan luas lahan budidaya yang 127

Pemberdayaan Pembudidaya Ikan... dimiliki oleh masing-masing pembudidaya sawah tambak sekitar 0,5-1 ha, dengan luas lahan rata-rata per petak 600-900 m 2. Usaha budidaya udang dan ikan di sawah tambak air tawar ini sudah merupakan mata pencaharian utama yang menguntungkan dan menjanjikan bagi sebagian besar masyarakat di Desa Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur. Tujuan Program I b M ini adalah pemberdayaan pembudidaya ikan dan udang melalui yang baik dan benar. Materi dan Metode Khalayak sasaran yang dijadikan mitra pendukung pelaksanaan program IbM ini adalah Kelompok Usaha Rukun Gawe Desa. Khalayak sasaran ini dipilih berdasarkan sigi lokasi dan penilaian sumberdaya alam dan manusia yang ada dalam kelompok tersebut. Peralatan dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah satu set peralatan dan bahan monitoring kualitas air (water quality control unit). Metode kegiatan adalah tatap muka (diskusi) tentang yang baik dan benar serta pelatihan manajemen budidaya dan monitoring dan pengukuran kualitas air media budidaya ikan dan udang secara tepat. Analisis dilakukan secara deskriptif. Kegiatan ini dipusatkan di Kelompok Usaha Rukun Gawe Kendalkemlagi, Kecamatan Karanggeneg, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur. Gambar 1. Potensi dan proses pengeringan lahan budidaya (a dan b) dan lahan tambak dalam proses budidaya ikan dan udang (c) Hasil dan Pembahasan Potensi lahan budidaya ikan dan udang milik pembudidaya yang tergabung dalam Kelompok Usaha Rukun Gawe dapat dilihat pada Gambar 1. Kegiatan sigi lokasi dan wawancara dengan pengurus Kelompok Usaha Rukun Gawe dapat dilihat pada Gambar 2 serta tatap muka (diskusi) dan pelatihan dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 2. Sigi lokasi dan wawancara dengan pengurus Kelompok Usaha Rukun Gawe 128

Gambar 3. Kegiatan tatap muka, diskusi dan pelatihan manajemen dan monitoring kualitas air budidaya ikan dan udang tambak Kegiatan tatap muka dan penyampaian materi serta diskusi dilakukan terkait dengan yang baik dan benar (Gambar 3; a-f). Prinsip budidaya hingga kini selalu mempertimbangkan aspek manajemen yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Budidaya memerlukan dukungan manajemen, peraturan dan kesehatan lingkungan (Haryanti, 2004). Kegiatan pelatihan terkait dengan manajemen monitoring dan control kualitas air media budidaya ikan dan udang di tambak (Gambar 3; g-i). Kualitas air memainkan peranan yang penting dalam budidaya. Kualitas air dapat diterima selama tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap sasaran, antara lain: pertumbuhan, reproduksi dan sebagainya (Zonneveld et al., 1991). Untuk keperluan budidaya, kualitas air adalah setiap peubah (variabel) yang mempengaruhi kelangsungan hidup, perkembangbiakan dan pertumbuhan 129

Pemberdayaan Pembudidaya Ikan... (Cholik dkk., 1979). Manajemen kualitas air memegang peranan penting dalam keberhasilan budidaya. Sasarannya adalah terjaminnya mutu air yang memenuhi syarat bagi kehidupan dan pertumbuhan selama periode pemeliharaan (Cholik dkk., 1998). Budidaya udang di tambak yang sehat dan ramah lingkungan dapat dilaksanakan dengan menerapkan manajemen BADPKPL, yaitu Benur, Air, Dasar Tambak, Pakan, Kesehatan, Personalia dan Logistik. Penerapan manajemen BADPKPL adalah penggunaan benih yang berkualitas, air yang sehat, pengelolaan air dan lumpur dasar tambak, peningkatan kesehatan udang melalui manajemen dan pengkayaan nutrisi pakan selama pemeliharaan (Cholik dkk., 1998). Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah air, terutama kualitas. Kondisi air menentukan kapan benur udang dapat dan boleh ditebar. Kondisi air dan lumpur dasar harus dikelola dengan baik untuk mempertahankan kualitas lingkungan yang layak untuk kehidupan dan pertumbuhan udang (Supito dkk., 2004; Fachturi, 2005). Kualitas air memainkan peranan yang penting dalam budidaya. Kualitas air dapat diterima selama tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap sasaran, antara lain: pertumbuhan, penetasan telur dan sebagainya (Zonneveld dkk., 1991). Untuk keperluan budidaya, kualitas air adalah setiap peubah (variabel) yang mempengaruhi kelangsungan hidup, perkembangbiakan dan pertumbuhan (Cholik dkk., 1979). Manajemen kualitas air memegang peranan penting dalam keberhasilan budidaya udang. Sasarannya adalah terjaminnya mutu air yang memenuhi syarat bagi kehidupan dan pertumbuhan udang selama periode pemeliharaan. Mutu air tambak sangat dipengaruhi oleh mutu air sumber, kondisi dasar tambak, manajemen pakan, padat tebar, plankton, sirkulasi air dan keadaan pasang surut air laut serta cuaca (Cholik dkk., 1998). Penggunaan bahan kimia dalam budidaya tambak juga harus dikendalikan. Penggunaan bahan kimia dalam tambak udang pada dasarnya akan menyebabkan usaha biaya tinggi dan kurang efektif serta seringkali menjadi bahan pencemar lingkungan sekitarnya maupun tambak itu sendiri (Boyd, 1995).. Hasil dari kegiatan ini selanjutnya akan dikembangkan secara berkelanjutan oleh masyarakat pembudidaya ikan dan udang tambak, khususnya pembudidaya ikan dan udang tambak yang tergabung dalam Kelompok Usaha Rukun Gawe, Desa Kendalkemlagi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur. Hasil kegiatan ini juga dapat dikembangkan sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan hasil produksi budidaya ikan dan udang di tambak. Kesimpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil kegiatan Program IbM ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya kelompok pembudidaya ikan dan udang tambak tentang manajemen budidaya ikan dan udang di tambak secara baik dan benar. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih ini kami sampaikan kepada DP2M Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Rektor, Ketua LPPM dan Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Ketua Kelompok Usaha Rukun Gawe Desa Kabupaten Lamongan serta semua pihak yang telah banyak membantu terselenggaranya kegiatan Program IbM ini. Daftar Pustaka Boyd, C.E. 1995. Chemistry and Efficacy of Ammendments Used to Treat Water and Soil Quality Imbalances in Shrimp Ponds. In: C.L. Browdy and J.S. Hopkins (eds.) Swimming Through Troubled Water. Proceedings of the Special Session on Shrimp Farming. Aquaculture 95. World Aquaculture Society. Baton Rouge. Lousiana. USA. Cholik, F., Artati dan Arifudin. 1979. Pengelolaan Kualitas Air. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan - IDRC. Jakarta. 50 hal. Cholik, F., Z.I. Azwar dan T. Sutarmat. 1998. Budidaya Udang Modern Berwawasan Lingkungan. Makalah pada Seminar Teknologi Perikanan Pantai. 6-7 Agustus 1998. Denpasar. Bali. 152 hal. Fachturi, A. 2005. Penerapan Biosecurity dalam Pengelolaan Kesehatan Udang. Kesehatan Ikan dan Lingkungan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Haryanti. 2004. Broodstock Udang Vannamei. Makalah pada Seminar Sehari Perudangan Nasional: Upaya Mengatasi Problem Teknis dan Pemasaran Udang Melalui Standarisasi Budidaya. Situbondo, 9 Desember 2004. 6 hal. 130

Supito., A. Taslihan dan M. Murdjani. 2004. Solusi Pencegahan White Spot pada Pembesaran Udang Windu di Tambak Sidoarjo dan Gresik Dengan Penerapan BMP (Best Management Practices). Kerjasama BBPBAP Jepara Dengan ACIAR. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jepara. Zonneveld, N., E.A. Huisman and J.H. Boon. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Gramedia. Jakarta. 318 hal. 131