OBAT ANTI HIPERTENSI

dokumen-dokumen yang mirip
5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Proporsi kematian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Farmakoterapi Obat pada Gangguan Kardiovaskuler

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi menjangkiti kira-kira 50 juta penduduk United State dan kirakira

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DUA KOMBINASI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010

1.1 Pendahuluan 1.2 Farmakokinetik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Hipertensi

Persalinan Induksi persalinan diindikasikan pada pre-eklampsia dengan kondisi buruk seperti gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mekanisme regulasi tekanan darah (pada pengukuran berulang tekanan darah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penyakit kardiovaskuler. The Third National Health and Nutrition

SOAL SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL ILMU PENYAKIT DALAM FK UNILA, SEMESTER GANJIL. MATA KULIAH : HIPERTENSI, GAGAL GINJAL DAN GERIATRI.

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hipertensi adalah salah satu penyakit dengan kondisi medis yang beragam.

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

perkembangan penyakit DM perlu untuk diperhatikan agar komplikasi yang menyertai dapat dicegah dengan cara mengelola dan memantau perkembangan DM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejak beberapa dekade belakangan ini para ilmuan dibidang kesehatan

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

Hipertensi. Andi Sri Suriati Amal, S.Si, M.Med.Sc., Apt. Putri Andini, S.Farm., Apt.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak menular. Di negara-negara dengan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan cukup istirahat maupun dalam keadaan tenang. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ditulis oleh Administrator Kamis, 07 Agustus :39 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 02 April :21 EFEK VASKULER OBAT ANTIHIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kematian ketiga terbanyak di negara-negara maju, setelah penyakit jantung dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. VII, 2003). Diagnosis hipertensi seharusnya didasarkan pada minimal tiga kali pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular.

HIPERTENSI OLEH : ANITA AMIR C RIZKI AMALIAH RIFAI C PEMBIMBING : Dr. SRI ASRIYANI, Sp. Rad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hipertensi umumnya tidak mengalami suatu tanda atau gejala sebelum terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perawatan Gigi dan Mulut pada Pasien Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh pembuluh dimana akan membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana jika tekanan

BAB I PENDAHULUAN. manusia contohnya adalah obesitas, diabetes, kolesterol, hipertensi, kanker usus,

olahraga secara teratur, diet pada pasien obesitas, menjaga pola makan, berhenti merokok dan mengurangi asupan garam (Tedjasukmana, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pemeriksaan berulang (PERKI, 2015). Hipertensi. menjadi berkurang (Karyadi, 2002).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. darah arteri meningkat melebihi batas normal.menurut World. (2001) seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. mmhg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. disebut the silence disease. Penyakit ini juga dikenal sebagai heterogenous

darah. Kerusakan glomerulus menyebabkan protein (albumin) dapat melewati glomerulus sehingga ditemukan dalam urin yang disebut mikroalbuminuria (Ritz

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI GERIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang albuminuria, yakni: mikroalbuminuria (>30 dan <300 mg/hari) sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki peran penting dalam pengobatan dasar bagi pasien hipertensi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Tekanan Darah (Benowitz,2012)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN kematian akibat hipertensi di Indonesia. Hipertensi disebut sebagai. (menimbulkan stroke) (Harmilah dkk., 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 4 HASIL. Hubungan antara..., Eni Indrawati, FK UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ani Anggriani 1,Ineke Herawati 1, Jacinta Budiastuti 2 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung (STFB) 1, Rumah Sakit di Bandung 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

Farmaka Vol. 14 No Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Fasilitas

Transkripsi:

OBAT ANTI HIPERTENSI

Obat antihipertensi Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler yang terbanyak 24% penduduk AS memiliki hipertensi Hipertensi yang berlanjut akan merusak pembuluh darah di ginjal, jantung dan otak Kerusakan pembuluh darah akan mengarah pada peningkatan insidensi gagal ginjal, penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke

Diagnosis hipertensi Didasarkan atas adanya peningkatan tekanan darah pada pengukuran yang berulang-ulang Resiko kerusakan ginjal, jantung dan otak berhubungan dengan tingginya kenaikan tekanan darah Faktor resiko Merokok Hiperlipidemia Diabetes mellitus Riwayat hipertensi pada keluarga Manifestasi end organ damages pada awal diagnosis

Diagnosis hipertensi tergantung dari hasil pengukuran, tidak berdasarkan keluhan pasien Sebagian besar hipertensi asimptomatik Etiologi hipertensi 10-15% memiliki sebab yang spesifik, misalnya: Cushing s disease Coarctatio aorta Aldosteronism Renal artery constriction

85-90% tidak memiliki sebab spesifik (hipertensi esensial)

Pengaturan tekanan darah BP=CO x PVR Tekanan darah dipertahankan melalui pengaturan cardiac output dan peripheral vascular resistance pada lokasi: Arteriol Postcapillary venules Jantung

Lokasi ke 4 adalah ginjal Mengatur tekanan darah dengan cara mengatur volume intravaskular Barorefleks diperankan oleh saraf otonom yang bekerja sama dengan mekanisme humoral, Sistem Renin-angiotensinaldosteron Berfungsi untuk mengkoordinasi 4 lokasi pengaturan untuk mempertahankan tekanan darah

Barorefleks

Semua obat antihipertensi bekerja pada satu atau lebih mekanisme pengaturan tekanan darah Terdapat 4 kelompok obat antihipertensi Diuretika Obat-obatan simpatoplegia Vasodilator Obat-obatan yang menghambat produksi atau kerja angiotensin

Lokasi Kerja Obat Antihipertensi

Diuretika Telah lama diketahui bahwa pembatasan natrium melalui diet dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi Diuretika menurunkan tekanan darah terutama melalui penurunan natrium. Pada awal pemberian diuetika terjadi penurunan volume darah dan dan cardiac output. PVR dapat meningkat Setelah 6 8 minggu CO kembali normal sedangkan PVR menurun

Natrium diyakini memiliki kontribusi terhadap PVR melalui peningkatan kekakuan vaskular dan reaktivitas neural, yang mungkin menyebabkan peningkatan pertukaran Na-Ca, dengan hasil peningkatan kalsium intraselular Beberapa diuretika memiliki efek vasodilatasi, misalnya indapamide

Contoh diuretika Thiazide, misalnya HCT Diuretika kuat, misalnya furosemid (lasix) Diuretika hemat kalium (potassium sparing diuretics),

Toksisitas diuretika Hipokalemia, kecuali pada diuretika hemat kalium Hipomagnesia Impair glucose tolerance Peningkatan konsentrasi lemak serum Peningkatan konsentrasi asam urat

Obat-obatan yang mempengaruhi fungsi saraf simpatis Digunakan pada hipertensi sedang Pada obat yang bekerja pada susunan saraf pusat dapat menyebabkan sedasi, depresi mental serta gangguan tidur

Jenis obat antihipertensi yang mempengaruhi fungsi saraf simpatis Simpatoplegia sentral, misalnya metildopa, clonidine Penghambat ganglion, misalnya trimetaphan Obat penghambat neron adrenergik, misalnya guanetidin, reserpin Beta blocker, misalnya propranolol, metoprolol, labetalol Alfa blocker, misalnya prazosin

Vasodilator Ada cara pemberian obat vasodilator, yaitu Vasodilator oral, misalnya hidralazine dan minoxidil Vasodilator parenteral, misalnya nitroprusside, diazoxide. Digunakan pada kasus emergensi di RS Efek samping Sakit kepala Mual Muntah Jantung berdebar flushing

Contoh vasodilator Hidralazin Minoxidil Nitroprussid Calcium Channel Blockers (CCB), misalnya nifedipin, amlodipin, felodipin, dll)

Penghambat Angiotensin Renin yang dikeluarkan oleh korteks ginjal dirangsang oleh penurunan tekanan arteri renal, simpatis, peningkatan konsentrasi natrium pada tubulus distalis ginjal. Renin bekerja dengan cara memecah decapeptide angiontensin I. Angiotensin I diubah oleh ACE (angiotensinconverting enzyme) menjadi Angiotensin II di paru-paru. Angiotensin II merupakan vasokonstriktor

Jenis obat penghambat angiotensin Angiotensin-coverting enzyme inhibitors (ACE-inhibitors), misalnya captopril, enalapril, lisinopril Angiotensin Reseptor Blockers (ARB), misalnya: losartan, valsartan,

Efek toksik ACE inhibitors Hipotensi, biasanya terjadi pada dosis awal pemberian pada penderita hipovelimi karena diuretika, pembatasan garam dan diare Hiperkalemia, pada gangguan ginjal atau diabetes Batuk kering Angioedema Tidak boleh diberikan pada wanita hamil trimester 2 dan 3

Efek toksik ARB Hampir sama dengan ACE inhibitor Tidak memiliki efek samping batuk kering dan angioedema karena tidak mempengaruhi bradikinin