STANDAR SISTIM PENGAMANAN HOTEL NON-BINTANG DAN RESTORAN

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

A. KRITERIA AUDIT SMK3

FORMULIR PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN AKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN BINTANG 3 WILAYAH BALI

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI JL. W.R Supratman No: 7 Denpasar. Scoring No Ada

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANANAKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN WILAYAH BALI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

URAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI

2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH

KUISIONER PENELITIAN

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM

BAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai

PENGELOLAAN OPERASI K3

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat

NO KRITERIA AUDIT PEMENUHAN / DOKUMENTASI AUDIT FAKTA AUDIT STATUS YA TIDAK

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negar

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN REPUBLIK INDONESIA,

128 Universitas Indonesia

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA MEMANCING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram.

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

STANDAR USAHA KELAB MALAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

DOKUMENTASI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR. I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan batas-batas yang jelas.

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN

6 PEMBAHASAN. 6.1 Kelembagaan Penanggulangan Kebakaran di PPS Nizam Zachman Jakarta. Bagian Tata Usaha. Bidang Tata Operasional

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN DIBUAT OLEH

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

BAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

DAFTAR DOKUMEN INTERNAL. 0. Manual Sistem Manajemen K3 01/AJS/MK

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. No. Pol.: 17 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN BADAN USAHA JASA PENGAMANAN

SISTEM MANAJEMEN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

STANDAR USAHA KARAOKE

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

TATA KERJA ORGANISASI

Transkripsi:

STANDAR SISTIM PENGAMANAN HOTEL NON-BINTANG DAN RESTORAN No Uraian Elemem/ aspek dan kreteria sistem menejemen pengamanan akomodasi pariwisata ( KETERANGAN) A KOMITMEN 1 a. Terdapat kebijakan yang sudah disahkan oleh Menejemen Ada/ tidak FOH BOH Security Generik / Manaje men b. Sosialisasi kebijakan kepada karyawan, vendor dan mitra kerja usaha 2 Struktur, Tanggung jawab dan Wewenang a. Penetapan Penanggung jawab Pengamanan dalam struktur organisasi b. Pimpinan unit bertanggung jawab terhadap kinerja pengamanan c. Karyawan dan mitra kerja bertanggung jawab terhadap pengamanan 3 Manual SMP a. Terdapat manual SMP yang telah teregister/ tercatat b. Menual SMP mudah didapat dan dipahami oleh seluruh karyawan, tamu dan mitra kerja B PERENCANAAN 1 Peraturan perundangan dan peraturan lainnya a. Terdapat prosudur yang teregistrasi dan terdokumentasi khususnya perundangan / peraturan yang terkait SMP b. Ada penanggung jawab untuk untuk memelihara dan mendistribusikan prosudur, peraturan, perundangan, standar, pedoman teknis dan peraturan lainnya 2 Identifikasi Potensi gangguan, ancaman dan pengendalian a. Terdapat prosudur terdokumentasi terkait identifikasi gangguan, ancaman, penilaian dan pengendalian resiko keamanan

b. Penunjukan karyawan yang berkompeten dalam identifikasi potensi gangguan, ancaman, penilaian dan pengendalian resiko keamanan 3 Tujuan dan Sasaran a. Terdapat penetapan rujuan pengamanan b. Terdapat penetapan sasaran pengamanan 4 Program Pengamanan a. Program pengamanan disusun berdasarkan identifikasi potensi gangguan, penilaian pengendalian resiko dan peraturan per undang- undangan serta informasi keamanan lainnya baik dari dalam maupun dari luar usaha akomodasi pariwisata dan restoran b. Program pengamanan menetapkan prioritas serta menyediakan serta menyediakan sumber daya yang dibutuhkan c. Program keamanan mencakup program pengamanan acara khusus/ kondisi tertentu d. Program pengamanan harus sejalan dengan program menejemen C PENERAPAN 1 Pelatihan Kompetensi dan Kesadaran a. Analisa kebutuhan pelatihan pengamanan telah ditetapkan sesuai posisi pekerjaan yang ada b. Rencana pelatihan pengamanan bagi semua tingkatan telah disusun dan dilaksanakan c. Jenis pelatihan pengamanan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian potensi ancaman d. Pelatihan kemampuan personil satuan pengamanan untuk tingkat pimpinan dan

pelaksana harus sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku e. Pelatihan dilakukan oleh orang/ badan yang berkompeten dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku f. Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif g. Pengelola mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan yang dilaksanakan h. Program pelatihan ditinjau secara teratur/ berkala untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif i. Pengelola memberikan pelatihan penyegaran kepada semua karyawan minimal satu tahun sekali j. Terdapat prosedur untuk menjamin kompetensi karyawan dalam melaksanakan fungsinya dan prosedur yang membuat karyawan peduli terhadap kewajiban dan tanggung jawab pengamanan 2 Komunikasi, konsultasi dan partisipasi a. Informasi mengenai ketentuan keamanan disebar luaskan secara sistimatis kepada seluruh karyawan, tamu dan mitra kerja (berarti tidak bersifat rahasia) b. Terdapat prosedur untuk melaksanakan koordinasi, komunikasi, konsultasi masalah keamanan secara internal dan eksternal c. Terdapat pelaksanaan koordinasi, komunikasi, konsultasi masalah keamanan sesuai prosedur minimal dua bulan sekali dan terdokumentasi d. Usaha akomodasi dan restoran terlibat

aktif dalam forum kemitraan polisi dan masyarakat (FKPM), CSR, Community development 3 Perjanjian kontrak Terdapat prosedur terdokumentasi untuk mengidentifikasi kemampuan menyediakan jaminan keamanan sesuai permintaan pelanggan 4 Pengendalian dokumen a. Terdapat prosedur pengendalian dokumen dan daftar induk seluruh dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah penyalah gunaan dokumen yang using (usang kali), b. Dokumen SMP mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran atau tanggal modifikasi c. Penerimaan distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut d. Dokumen induk SMP edisi terbaru disimpan secara sistimatis pada tempat yang ditentukan e. Dokumen SMP yang sudah direvisi segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus f. Terdapat system untuk membuat, menyetujui perubahan dokumen SMP dan perubahan tersebut tercantum dalam dokumen atau lampirannya g. Terdapat prosedur pengendalian resiko keamanan dan ditinjau secara periodic, termasuk dokumen Pembelian dan Pemindahan Barang, Tugas-tugas Berbahaya, Gudang, FB Kitchen dan Service, Akunting, House Keeping, Engginering, IT 5 Pembelian Barang dan Jasa a. Persyaratan keamanan dievaluasi dan

menjadi pertimbangan dan seleksi pembelian b. Barang dan jasa dibeli dan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian 6 Pengendalian Operasional, Personil dan Infrastruktur a. Terdapat prosedur dan penerapan mekanisme penelusuran latar belakang (back round check) kepada seluruh karyawan b. Hasil penelusuran latar belakang dilakukan peninjauan ulang dan pemutahiran data sekurang-kurangnya 3 tahun sekali c. Terdapat pos jaga yang diisi personil pengamanan 2 (dua) orang beserta kelengkapannya di setiap pintu masuk d. Terdapat perbedaan pintu masuk untuk tamu, karyawan dan mitra kerja e. Seluruh tamu, karyawan dan mitra kerja diidentifikasi dan dicatat dengan menyimpan salinan identitas diri f. Terdapat prosedur dan penerapan pemeriksaan minimal 2 tahap terdapat tas/barang bawaan tamu, karyawan dan mitra kerja g. Terdapat SOP pemeriksaan keluar masuk kendaraan, karyawan, mitra kerja dan daftar nomor telepon penting (Kepolisian, SPKT Polda Bali, PMK, GM dsb) dikantor Security dan pos-pos h. Tersedia peralatan keamanan berupa cermin periksa min 1 unit, deteksi logam 2 unit di pintu masuk hotel i. Terdapat prosedur pemeriksaan apabila kehilangan tenaga listrik serta prosedur pengamanan computer

j. Terdapat system ijin kerja untuk pekerjaan yang dilakukan pihak ketiga k. Kendaraan yang keluar masuk area usaha akomodasi pariwisata dan restoran diperiksa, diidentifikasi dan dicatat l. Terdapat struktur organisasi security, uraian tugas tata tertib administrasi, pengaturan tugas personel pengamanan dan jadwal patroli m. Personel satuan pengamanan minimal berpendidikan umum SMA atau sederajat n. Personel satuan pengamanan harus memiliki sertifikat pelatihan minimal binlat Polres o. Supervisor / Kepala Regu keatas harus memiliki sertifikat pelatihan minimal Gada Pratama p. Manager Satuan pengamanan/ Chief Security/ sederajat harus memiliki Sertifikat minimal Gada Pratama/ Madya q. Personel pengamanan menggunakan seragam sesuai peraturan kepolisian (putih biru siang hari, biru-bitu malam hari) r. Supervisor / Kepala Regu keatas memiliki pengalaman minimal 1-2 tahun di bidang pengamanan s. Untuk usaha akomodasi yang menyadang predikat melati harus memiliki satuan pengamanan yang dapat mengcover 3 shift jaga ditambah supervisor & Chief security t. Untuk usaha akomodasi yang memiliki jumlah kamar lebih dari 200, jumlah personel satuan pengamanan terdiri dari : anggota sekurang-kurangnya 10 % dari jumlah kamar dan 1 orang manager, 2 orang asisten, 3 orang supervisor u. Kepatuhan terhadap persyaratan

perijinan, lisensi, dan kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan untuk operasional hotel dan tugas pengamanan v. Terdapat penilaian resiko lingkungan kerja untuk daerah-daerah yang memerlukan pembatasan ijin masuk serta penerapan untuk pengendaliannya (ruang IT, ruang Genset, ruangmonitor cctv, dll) w. Terdapat prosedur penanganan unjuk rasa x. Tersedianya peralatan kamera cctv sekurang-kurangnya di setiap lantai, di lobby, di lokasi parker, di pintu masuk, di gudang, dan dipagar pembatas, untuk di luar ruangan agar berinfra red y. Server penyimpanan data cctv (masa penyimpanannya 30 hari) ditempatkan di ruang khusus dan fasilitas monitor sekurang-kurangnya ditempatkan di ruang satuan pengamanan dan (kalau memungkinkan) satu monitor ditempatkan di kepolisian daerah z. Tersedia peralatan keamanan untuk tamu berupa kotak penyimpanan barang berharga setiap kamar dan kinci ganda disetiap pintu kamar aa. Terdapat prosedur pengendalian kunci kamar dan ruang-ruang khusus bb. Terdapat locker room dan locker cabinet untuk karyawan cc. Sarana peralatan kegiatan operasi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar dd. Gerbang memasuki area dan tempat parkir minimal 30 meter dari pintu masuk gedung ee. Sarana penerangan cukup memadai sesuai luas area termasuk area pembatas

dengan lingkungan luar ff. Terdapat pemasangan rambu-rambu lalu lintas sesuai kebutuhan gg. Perlengkpan yang harus dimiliki personel satuan pengamanan pada saat bertugas adalah 1 unit tongkat polri, 1 unit borgol, 1 unit lampu senter, 1 unit peluit dan 1 unit alat komunikasi digunakan secara benar dan berfungsi dengan baik hh. Terdapat radio komuniksi yang terhubung langsung dengan kepolisian dan unit satwa (K-9) sebagai sarana pengamanan ii. Terdapat prosedur reaksi dan pengendalian apabila terdapat insiden dan kecelakaan jj. Terdapat prosedur pengendalian potensi keracunan dalam fungsi penyedia makanan kk. Terdapat prosedur pengendalian potensi kehilangan barang-barang pada saat penggunaan dan pengolahan disetiap fungsi yang ada ll. Terdapat prosedur untuk melakukan pengendalian limbah 7 Kesiapan Untuk Penanganan & Pemulihan Keadaan Darurat a. Tim, prosedur dan identifikasi keadaan darurat yang potensial berupa kebakaran, ancaman bom, gempa bumi, tsunami dan teroris telah dibentuk dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja b. Tim keadaan darurat diberikan pelatihan khusus seluruh karyawan mendapat pelatihan penanganan keadaan darurat c. Terdapat prosedur penutupan kebakaran/kedaruratan d. Terdapat daftar pemeriksaan setelah

terjadi kebakaran/ kedaruratan lainnya, terdapat lembar laporan kejadian kedaruratan dan terdapat lembar laporan alarm kebakaran semu e. Instruksi/ prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tamu, karyawan dan mitra kerja f. Prosedur dan peralatan, system tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan per UU an, standard an pedoman teknis yang relevan dan ditempatkan di lokasi strategis serta tidak terhalang apapun g. Jenis peralatan keadaan darurat adalah alat pemadaman api ringan (PMK) 1 unit per 15 meter (3.5 kg), Hydrant 1 unit per lantai gedung, Hydrant 1 unit per gudang, deteksi panas 1 unit per kamar, 1 unit senter (flash light) per kamar, instalasi fire alarm untuk keseluruhan alat deteksi, generator listrik cadangan, dan tombol emergency yang terkoneksi ke unit pelayanan spectral terpadu (SPKT) Polda Bali h. Usaha Akomodasi dan restoran memiliki jaringan komunikasi dengan paramedic dan klinik terdekat selama 24 jam i. Usaha Akomodasi pariwisata dan restoran telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa alat P3K yang ada memenuhi peraturan Per UU an, standar pedoman teknis. Standar Min atau Medium. j. Petugas P3K dan penyelamat telah ditunjuk dan dilatih sesuai dengan peraturan Per UU an k. Pengelola menyediakan peralatan penyelamatan berupa : 3 unit pelampung per kolam renang, 1 unit Rescue boat dan 5 unit life jacket untuk dipantai, 2 unit tali

panjat, 1 unit jaring untuk bangunan bertingkat l. Prosedur untuk pemulihan kondisi normal telah ditetapkan dan dapat diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya keadaan darurat D PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN 1 Pemantauan Potensi Gangguan a. Ispeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur b. Inspeksi dilaksanakan oleh personil yang berkompeten dan berwenang c. Inspeksi mencari masukan dari karyawan yang melakukan tugas di tempat yang di inspeksi d. Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi e. Terdapat alat atau mekanisme untuk memastikan personil telah melaksanakan inspeksi sesuai dengan yang ditetapkan f. Laporan inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengelola sesuai dengan kebutuhan g. Pengelola menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan inspeksi h. Tindakan perbaikan dari hasil laporan inspeksi dipantau untuk menentukan efektifitasnya 2 Pengukuran Pencapaian Sasaran dan Program Kerja a. Pengukuran pencapaian sasaran serta program kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya di dokumentasikan b. Tindak lanjut dari hasil pemantauan sasaran dan program kerja yang tidak

tercapai sesuai rencana c. Pelaksanaan tindak lanjut dipantau dan dinilai efektifitasnya 3 Pelaporan a. Terdapat pelaporan pelaksanaan kegiatan pengamanan bulanan b. Kinerja pengamanan termuat dalam laporan tahunan usaha akomodasi Pariwisata dan restoran atau laporan lain yang setingkat c. Terdapat prosedur pelaporan gangguan kamtibnas dan prosedur yang diketahui oleh seluruh karyawan d. Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua gangguan dan ancaman ditempat kerja dicatat dan dilaporkan e. Usaha akomodasi pariwisata dan restoran mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian gangguan dan ancaman f. Pemeriksaan dan pengkajian gangguan dan ancaman dilakukan oleh personil yang berkompeten atau pihak lain yang berwenang g. Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta rekomendasi/ saran dan jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan h. Penanggung jawab untuk melaksakan tindakan perbaikan atas laporan pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan i. Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, dan dipastikan efektifitasnya serta di dokumentasikan 4 Penanganan Masalah Terdapat prosedur untuk menangani masalah keamanan yang timbul dan berhubungan

dengan pelanggaran hukum dan disiplin 5 Pengumpulan dan Pengendalian Catatan dan Data Keamanan a. Pengelola usaha akomodasi pariwisata dan restoran telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan, dan pemusnahan catatan pengamanan b. Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan dokumen c. Data gangguan yang dikumpulkan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dianalisa dan di evaluasi 6 Audit Internal SMP a. Audit Internal SMP yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan berikut b. Audit Internal SMP dilakukan oleh personil yang berwenang dan kompeten c. Hasil Audit dilaporkan kepada pengelola akomodasi pariwisata dan restoran untuk dilakukan tindakan perbaikan E EVALUASI KINERJA SMP a. Evaluasi terhadap penerapan SMP meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi telah dilakukan, dicatat dan di dokumentasikan b. Hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai dasar membuat perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja pengamanan