KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

2012, No BAB I PENDAHULUAN

Pelayanan Prima Jurusan Sosiologi

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.

ORGANISASI, MEKANISME, DAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB I PENDAHULUAN

PJM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Refreshing Auditor AIM Siklus 12 Tanggal 5 Juni 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Check List AIM UKPA XII Lingkup Penjaminan Mutu Pelayanan Prima Program Studi : S-3 Teknik Sipil

Indikator Contoh Dokumen Narasi Dokumen

Indikator Contoh Dokumen Narasi Dokumen

2 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja; 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomo

2012, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN KOMPETISI KINERJA DAN INOVASI PELAYANAN KECAMATAN KABUPATEN PEKALONGAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 7 TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

SE - 13/PJ/2012 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jumlah dan Satuan Visi Misi

SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Satuan Visi Misi. Pendukung - Ada di manual mutu FIA UB - Ada di Renstra Jurusan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 13/PJ/2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT TERKAIT DUGAAN PELANGGARAN KEPPH TAHUN 2017

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

BERITA NEGARA. No.1110, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Informasi Publik. Pelayanan. Standar.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 13/PJ/2012 TENTANG

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017

DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BAB II TINJAUAN TEORETIS

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN

PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN BAB I PENDAHULUAN

PENGADILAN TINGGI MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Checklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012

Menetapkan 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Nuning Rodiyah Komisi Pelayanan Publik Jawa Timur

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Republik Indonesia Nomor 5038); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

B. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui indeks kepuasaan masyarakat (IKM) terhadap Taman Pintar.

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

Pelayanan Prima di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS)

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik

IV. GAMBARAN UMUM. Implementasi merupakan suatu kajian mengenai kebijakan yang mengarah

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN. 1. Aspek-aspek yang menjadi obyek penilaian mencakup komponen dan kriteria penilaian, sebagai berikut :

PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERTAS KERJA PENILAIAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KATEGORI

- 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

SURVEI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI PENGADILAN NEGERI SAMBAS PERIODE SEMESTER II 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

Checklist AIM UKPA Siklus 11 Tahun 2012

Transkripsi:

ke KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.II/ 231 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TELADAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan aparatur Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan yang diarahkan untuk peningkatan kinerja pelayanan KUA, diperlukan adanya pelaksanaan pemilihan KUA kecamatan teladan sebagai sarana evaluasi kemajuan peningkatan kinerja pelayanan KUA; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menyempurnakan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/317 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kantor Urusan Agama (KUA) Teladan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan; 2. Keputusan Menteri Agama Nomor 168 tahun 2000 tentang Pedoman Perbaikan Pelayanan Masyarakat di Lingkungan Departemen Agama; 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 117 tahun 2007 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Masyarakat di Lingkungan Departemen Agama; 4. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama; 5. Keputusan Menteri Agama Nomor 13 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota; 6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik; 7. Peraturan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja KUA; 8. Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pedoman Perbaikan Pelayanan Masyarakat di Lingkungan Departemen Agama; 9. Instruksi Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Peningkatan Pelayanan Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TELADAN. KESATU : Pedoman Penilaian KUA Kecamatan Teladan sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan merupakan bagian yang tak terpisahkan.

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.II/ 231 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TELADAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang KUA Kecamatan sebagai unit teknis terdepan memiliki posisi dan kedudukan yang sangat penting dalam rangka pencitraan Kementerian Agama secara menyeluruh di mata masyarakat. KUA merupakan unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pada tingkat Kecamatan yang memiliki cakupan tugas pelayanan yang sangat luas. Sebagai salah satu unit pelayanan publik, KUA dituntut mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal, meliputi pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan nikah dan rujuk; Penyususnan statistik dokumentasi dan pengelolaan system informasi manajemen KUA; Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga KUA; Pelayanan bimbingan keluarga sakinah, Kemasjidan, bimbingan syariah, serta penyelenggaraan fungsi lain dibidang agama Islam yang ditugaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Mengingat besarnya tugas dan fungsi tersebut, KUA harus meningkatkan profesionalismenya dalam melayani masyarakat, untuk itu perlu mendapat perhatian dalam pembinaan, evaluasi, dan penilaian kinerja seluruh unsur yang ada di dalamnya. Sehubungan dengan hal tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas pencapaian pelayanan pada KUA Kecamatan diperlukan penilaian kinerja KUA Kecamatan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Oleh karena itu diperlukan pedoman pelaksanaan penilaian KUA Kecamatan Teladan. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud : Pedoman Penilaian KUA Kecamatan Teladan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi tim penilai dalam pelaksanaan penilaian KUA Kecamatan teladan. 2. Tujuan: a. Memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan penilaian KUA Kecamatan Teladan mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional. b. Terciptanya kesamaan pola penilaian. c. Terlaksananya penilaian yang objektif dan transparan. d. Terpilihnya unit pelayanan masyarakat yang representatif.

C. Sasaran Sasaran pedoman ini adalah terlaksananya penilaian kinerja unit pelayanan KUA Kecamatan secara efektif sehingga menghasilkan predikat KUA Kecamatan Teladan dalam rangka meraih penghargaan citra pelayanan prima. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi: Pendahuluan, Pelaksanaan Penilaian KUA Kecamatan Teladan, Tata Cara Penilaian, Organisasi dan Mekanisme, Penetapan Juara, Penghargaan dan Pendanaan, serta Pembinaan dan Tutup. E. Pengertian Umum Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. KUA Kecamatan adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di bidang Urusan Agama Islam. 2. Tim Penilai KUA Kecamatan Teladan adalah tim yang ditetapkan Kementerian Agama secara berjenjang dari tingkat Kabupaten/kota, Provinsi, dan Nasional yang bertugas melakukan penilaian terhadap KUA Kecamatan. 3. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. 4. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 5. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana, dan oleh siapa dilakukan. 6. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.

BAB II PERSYARATAN, KOMPONEN PENILAIAN A. Persyaratan 1. KUA Kecamatan yang diusulkan belum pernah menjadi pemenang pada penilaian KUA Teladan tingkat Nasional tahun sebelumnya. 2. Masa jabatan Kepala KUA Kecamatan minimal 2 tahun. B. Komponen Penilaian Komponen dan indikator penilaian sebagai berikut: 1. Visi, misi, dan motto pelayanan Komponen ini berkaitan dengan visi, misi, dan motto pelayanan yang memotivasi pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Adanya visi dan misi yang diimplementasikan dalam pelaksanaan pelayanan. b. Penetapan motto pelayanan yang mampu memotivasi pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik. c. Motto pelayanan diumumkan secara luas kepada pengguna layanan. 2. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan Dalam rangka memberikan kepastian, meningkatkan kualitas, dan kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan Penyelenggara sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat, maka penyelenggara pelayanan perlu menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar pelayanan. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penyusunan, penetapan, dan penerapan standar pelayanan yang mengacu Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. b. Maklumat Pelayanan yang dipublikasikan. 3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Komponen ini berkaitan dengan sistem dan prosedur baku dalam mendukung pengelolaan pelayanan yang efektif dan efisien untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna pelayanan. Sistem dan prosedur baku meliputi Standar Operasional Prosedur. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) b. Penetapan uraian tugas yang jelas 4. Sumber Daya Manusia Komponen ini berkaitan dengan profesionalisme pegawai, yang meliputi: sikap dan perilaku, keterampilan, kepekaan, dan kedisiplinan.

Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penetapan dan penerapan pedoman kode etik pegawai b. Sikap dan perilaku pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan c. Tingkat kedisiplinan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan d. Tingkat kepekaan/respon pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan e. Tingkat keterampilan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan f. Penetapan kebijakan pengembangan pegawai dalam rangka peningkatan keterampilan/ profesionalisme pegawai dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna pelayanan 5. Sarana dan Prasarana Pelayanan Komponen ini berkaitan dengan daya guna sarana dan prasarana pelayanan yang dimiliki. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Sarana dan prasarana yang dipergunakan untuk proses pelayanan telah didayagunakan secara optimal b. Sarana dan prasarana pelayanan yang tersedia memberikan kenyamanan kepada pengguna layanan (perhatikan: kebersihan, kesederhanaan, kelayakan dan kemanfaatan) c. Sarana pengaduan (Kotak pengaduan, loket pengaduan, telepon tol, email dan lainnya) 6. Penanganan Pengaduan Komponen ini berkaitan dengan sistem dan pola penanganan pengaduan, serta bagaimana penyelesaian terhadap pengaduan tersebut sesuai aturan yang berlaku. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Sistem/prosedur pengelolaan pengaduan pengguna layanan b. Petugas khusus/ unit yang menangani pengelolaan pengaduan c. Persentase jumlah pengaduan yang dapat diselesaikan 7. Indeks Kepuasan Masyarakat Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat secara berkala dan mengetahui kecenderungan kinerja pelayanan pada masing-masing Unit Pelayanan instansi Pemerintah dari waktu ke waktu. Komponen ini berkaitan dengan pelaksanaan survei IKM, metode yang digunakan, skor yang diperoleh, serta tindak lanjut dari hasil pelaksanaan survei IKM. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Pelaksanaan survei IKM dalam periode penilaian b. Survei IKM yang dilakukan yang mengacu Kepmenpan 25 Tahun 2004 dalam periode penilaian

c. Rata rata skor IKM yang diperoleh d. Tindak lanjut dari hasil survei IKM 8. Sistem Informasi Pelayanan Publik Komponen ini berkaitan dengan sistem pengelolaan informasi pelayanan, wujud/bentuk penyampaian informasi, serta tingkat keterbukaan informasi kepada pengguna layanan. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penyampaian informasi melalui website b. Sistem pengelolaan administrasi nikah c. Tingkat keterbukaan informasi pelayanan kepada pengguna layanan melalui website 9. Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan Komponen ini berkaitan dengan penentuan target pelayanan serta tingkat pencapaian target tersebut. Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi: a. Penetapan target kinerja pelayanan b. Tingkat Pencapaian target kinerja. 10. Performance KUA meliputi : 1. Test tertulis dan wawancara; 2. Pembacaan dan pemahaman al-qur an, khutbah nikah dan baca kitab munakahat; 3. Pemahaman hukum positif perkawinan di Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang terkait. C. Metode Penilaian Dalam melaksanakan penilaian terhadap KUA Kecamatan Teladan digunakan metode sebagai berikut: Metode Penilaian meliputi 2 tahapan : 1. Kunjungan lapangan dan penelaahan dukumen : a) Kunjungan lapangan dimaksudkan untuk melihat secara langsung penyelenggaraan kegiatan KUA Kecamatan dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk dokumentasi dan visualisasi riil. b) Penelaahan dokumen yaitu meneliti dokumen hasil-hasil pelaksanaan kegiatan dan profil KUA Teladan yang diselenggarakan oleh tim tingkat provinsi, kabupaten/kota. 2. Penilaian terhadap Performance KUA melalui wawancara dan test tertulis.

BAB III TATA CARA DAN BOBOT PENILAIAN Penilaian terhadap KUA Kecamatan sebagai unit pelayanan masyarakat terbaik dilakukan oleh Tim Penilai, dengan menggunakan formulir penilaian (sebagaimana terlampir) dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: A. Cara Penilaian 1. Melakukan verifikasi terhadap KUA Kecamatan secara langsung, melakukan identifikasi semua komponen pelayanan dan memberikan apresiasi terhadap kinerja pelayanan yang dilakukan serta wawancara langsung dengan pemberi dan penerima pelayanan. 2. Melakukan test tertulis, test pembacaan Kitab tentang Munakahat, test pembacaan dan pemahaman Al-Quran dan membaca khutbah nikah. 3. Mempertimbangkan pendapat, laporan, pengaduan informasi masyarakat, baik yang disampaikan langsung atau melalui media massa tertentu dan temuan pemeriksaan. Mekanisme penilaian dan pengusulan KUA Kecamatan Teladan dilaksanakan secara berjenjang dengan ketentuan sebagai berikut : a. Tim Penilai Tingkat kabupaten/kota melaksanakan penilaian terhadap KUA Kecamatan pada bulan Maret, selanjutnya Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota mengusulkan secara tertulis hasil penilaian tersebut kepada Kanwil Kementerian Agama. b. Tim Penilai Tingkat provinsi melaksanakan penilaian terhadap KUA Kecamatan pada bulan April-Mei yang diusulkan oleh masing-masing kabupaten/kota. Selanjutnya Kantor Kementerian Agama mengusulkan secara tertulis hasil penilaian tersebut kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Cq. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah; c. Tim Penilai Tingkat Kementerian Agama Pusat melaksanakan verifikasi terhadap KUA Kecamatan yang diusulkan oleh masing-masing Kantor Wilayah Kementerian Agama pada bulan Juni-Juli. d. Panitia penilaian tingkat nasional akan mengundang para pemenang penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat provinsi di Jakarta pada bulan Agustus 2013. e. Tim panel ahli melaksanakan test performance Kepala KUA Kecamatan yang diusulkan oleh tim penilai pusat, dan merekomendasikan 10 peringkat KUA Kecamatan terbaik kepada tim pantuhir untuk ditetapkan sebagai pemenang. B. Bobot Penilaian 1. Komponen penilaian lapangan memiliki bobot nilai 70%, terdiri dari : a. Visi, misi, dan motto pelayanan b. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan c. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur d. Sumber Daya Manusia

e. Sarana dan Prasarana Pelayanan f. Penanganan Pengaduan g. Indeks Kepuasan Masyarakat h. Sistem Informasi Pelayanan Publik i. Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan 2. Penilaian terhadap performance Kepala KUA memiliki bobot nilai 30% yang terdiri dari: a. Test tertulis dan wawancara; b. Pembacaan dan pemahaman al-qur an, khutbah nikah dan baca kitab munakahat; c. Pemahaman hukum positif perkawinan di Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang terkait. BAB IV ORGANISASI DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN A. Organisasi Organisasi penilaian adalah sebagai berikut: 1. Tim Panitia Penentu Akhir (Pantuhir) Tim Pantuhir bertugas menetapkan KUA Kecamatan Teladan yang berhak menerima predikat terbaik dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam berdasarkan rekomendasi tim panel ahli. 2. Tim Panel Ahli Tim Panel Ahli bertugas melakukan validasi hasil penilaian tim penilai pusat dan merekomendasikan pemeringkatan kepada tim pantuhir. 3. Tim Penilai Tim Penilai bertugas melakukan penilaian terhadap KUA Kecamatan secara langsung dan melakukan tabulasi, evaluasi, dan melaporkan hasil penilaian. Tim Penilai terdiri dari : Pejabat Kementerian Agama, instansi terkait, tokoh masyarakat/ulama, LSM dan media massa yang ditetapkan oleh Keputusan Kementerian Agama. Tim penilai terdiri dari: a. Tingkat Pusat, melaksanakan penilaian terhadap Kantor Urusan Agama Kecamatan tingkat Nasional dengan memilih salah satu yang terbaik hasil penilaian tingkat provinsi berdasarkan kriteria yang ditetapkan. b. Tingkat Provinsi, melaksanakan penilaian terhadap Kantor Urusan Agama Kecamatan yang berada di wilayah provinsi dengan memilih salah satu yang terbaik hasil penilaian tingkat kabupaten/kota berdasarkan kriteria yang ditetapkan. c. Tingkat Kabupaten/Kota, melaksanakan penilaian terhadap Kantor Urusan agama Kecamatan yang berada di wilayahnya untuk memilih

salah satu yang terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan. B. Mekanisme Penyelenggaraan 1. Tingkat Kabupaten/Kota Penyelenggaraan penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota merencanakan penyelenggaraan Penilaian KUA teladan dengan Pemda setempat; b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membentuk Panitia dan Tim Penilai KUA Kecamatan Teladan; c. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota memberitahukan melalui surat edaran kepada para KUA Kecamatan tentang kegiatan dimaksud; d. Proses penilaian mengacu kepada mekanisme penilaian pada bab II pedoman ini; e. Pengukuhan juara diumumkan lebih lanjut; f. Hasil Penilaian KUA Kecamatan Teladan dilaporkan kepada Bupati/Walikota dan Kantor kementerian Agama disertai dengan daftar riwayat hidup para juara; g. Juara I KUA Kecamatan Teladan menjadi peserta penilaian KUA Kecamatan teladan Tingkat Provinsi; h. Profil juara KUA Kecamatan Teladan tingkat kabupaten/kota dikirimkan kepada Panitia tingkat provinsi. 2. Tingkat Provinsi Penyelenggaraan Penilaian KUA Kecamatan Teladan Tingkat Provinsi dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Kanwil Kementerian Agama Provinsi merencanakan penyelenggaraan penilaian KUA Kecamatan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi; b. Kanwil Kementerian Agama Provinsi membentuk Panitia dan Tim Penilai dengan Surat Keputusan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi; c. Kanwil Kementerian Agama Provinsi memberitahukan seluruh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/kota di wilayah provinsi masingmasing tentang penyelenggaraan penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat provinsi; d. Proses penilaian mengacu kepada mekanisme penilaian pada bab II pedoman ini; e. Pengukuhan juara diumumkan lebih lanjut; f. Hasil penilaian KUA Teladan dilaporkan kepada Gubernur dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi; g. Juara I KUA Kecamatan Teladan menjadi peserta penilaian KUA Kecamatan teladan Tingkat Nasional; h. Profil juara KUA Teladan tingkat provinsi dikirimkan kepada Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

3. Tingkat Nasional Penyelenggaraan Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Pembentukan panitia dan tim penilai ditetapkan melalui surat keputusan Dirjen Bimas Islam; b. Penerbitan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam kepada Kanwil Kementerian Agama Provinsi tentang Penyelenggaraan Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional; c. Pemanggilan para peserta Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional melalui Surat Dirjen Bimas Islam kepada Kanwil Kementerian Agama Provinsi; d. Proses penilaian mengacu kepada mekanisme penilaian pada bab II pedoman ini; e. Proses Penilaian KUA Kecamatan teladan tingkat Nasional dilaksanakan pada bulan Agustus; f. Hasil Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional dilaporkan kepada: 1) Menteri Agama RI; 2) Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. BAB V PENETAPAN JUARA, PENGHARGAAN, DAN PENDANAAN A. Juara 1. Penetapan Juara dituangkan dalam Keputusan Tim Penilai dan dikukuhkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam; 2. Juara penilaian KUA Kecamatan teladan pada setiap tingkatan terdiri dari: a. Juara I b. Juara II c. Juara III d. Juara Harapan I e. Juara Harapan II f. Juara Harapan III B. Penghargaan Kepada Juara diberikan penghargaan berupa: piala, piagam dan hadiah lainnya;

LAMPIRAN FORM PENILAIAN KUA KECAMATAN TELADAN TAHUN 2013 FORM A Nama KUA Kecamatan : Nama Kepala KUA : Kabupaten/Kota : Provinsi : Telepon : Fax/Email : Jumlah Penghulu : Jumlah Pegawai : Jumlah Penduduk : Jumlah Penduduk Muslim : Data/Jumlah Peristiwa Nikah Per Tahun : Luas Tanah & Bangunan : Status Tanah & Bangunan : FORM B STANDARISASI PENILAIAN KINERJA PELAYANAN 1. Visi, misi, dan moto (bobot 5% / nilai maksimum 50); 1 Visi dan misi a. Ada dan diimplementasikan dalam pelaksanaan 25 pelayanan b. Ada dan tidak diimplementasikan dalam 15 pelaksanaan pelayanan c. Tidak ada tapi diimplementasikan dalam 10 pelaksanaan pelayanan d. Tidak ada dan tidak diimplementasikan dalam pelaksanaan pelayanan 0

2 Motto pelayanan a. Ada, dipahami, dan memotivasi pelaksana 25 3 Publikasi Moto pelayanan b. Ada, tidak dipahami, dan memotivasi pelaksana 15 c. Tidak ada 0 a. Diumumkan secara luas melalui berbagai media massa b. Diumumkan terbatas 7 c. Tidak diumumkan 0 10 2. Standar dan maklumat pelayanan (bobot 25% / nilai maksimum 250); 1 Penerapan dalam Standar Pelayanan a. Standar Pelayanan untuk semua jenis pelayanan mengacu UU 25/2009 200 publik b. Standar Pelayanan tidak semua jenis atau tidak 100 sepenuhnya mengacu UU 25/2009 c. Standar Pelayanan sama sekali tidak mengacu UU 50 25/2009 d. Tidak ada Standar Pelayanan 0 2 Maklumat a. Disusun dan dipublikasikan 50 Pelayanan b. Tidak ada Maklumat pelayanan 0 3. Sistem, mekanisme, dan prosedur (bobot 10% / nilai maksimum 100); 1 Penetapan Standar a. Ada dan diterapkan 50 Operasional Prosedur (SOP) b. Ada, tidak diterapkan 20 c. Tidak ada 0 2 Penetapan uraian a. Ada, dan dipampangkan 50 tugas yang jelas b. Ada, dan tidak dipampangkan 20 c. Tidak ada uraian tugas 0 4. Sumber daya manusia (bobot 17% / nilai maksimum 170); 1 Penerapan a. Ada, dan diterapkan 30 pedoman kode etik Pegawai b. Ada, tidak diterapkan 10 c. Tidak ada 0 2 Sikap dan perilaku a. Baik 30 pegawai dalam memberikan b. Cukup 10 pelayanan kepada pengguna layanan c. Kurang 0 3 Tingkat kedisiplinan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan 4 Tingkat kepekaan/respon pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan a. Disiplin 30 b. Kurang disiplin 10 c. Tidak disiplin 0 a. Responsif 30 b. Kurang responsif 10 c. Tidak responsif 0

5 Tingkat keterampilan Pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan a. Terampil 25 b. Kurang terampil 10 c. Tidak terampil 0 6 Penetapan kebijakan pengembangan pegawai dalam rangka peningkatan keterampilan/profe sionalisme pegawai dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna pelayanan a. Ada, sesuai kebutuhan 25 b. Ada, tidak sesuai kebutuhan 10 c. Tidak ada 0 5. Sarana dan prasarana pelayanan (bobot 8% / nilai maksimum 80); 1 Sarana dan a. Dipergunakan secara optimal 30 prasarana pelayanan b. Dipergunakan, tidak optimal 15 C. Tidak dipergunakan 0 2 Kondisi Sarana dan prasarana pelayanan 3 Sarana pengaduan layanan a. Bersih 30 b. Cukup bersih 15 c. Tidak bersih 0 a. Ada, dan efektif 20 b. Ada, tidak efektif 10 c. Tidak ada 0 6. Penanganan pengaduan (bobot 10% / nilai maksimum 100); 1 Sistem /prosedur a. Ada, dan dikelola dengan baik 30 pengelolaan pengaduan b. Ada, tidak dikelola dengan baik 15 pengguna layanan c. Tidak ada 0 2 Petugas khusus/unit yang menangani pengelolaan pengaduan 3 Persentase jumlah pengaduan yang dapat diselesaikan a. Ada petugas khusus 30 b. Tidak ada petugas khusus 10 a. 71% - 100% diselesaikan 40 b. 51% - 70% diselesaikan 30 c. 10% - 50% diselesaikan 20 d. < 10% diselesaikan 10

7. Indeks kepuasan masyarakat (bobot 10% / nilai maksimum 100); 1 Pelaksanaan survei IKM dalam periode penilaian 2 Survei IKM yang dilakukan dalam periode penilaian 3 Rata-rata skor IKM yang diperoleh 4 Tindak lanjut dari hasil survei IKM a. Dilaksanakan untuk seluruh jenis pelayanan 25 b. Dilaksanakan untuk sebagian jenis pelayanan 10 c. Tidak dilaksanakan 0 a. Ada dan mengacu pada Kepmenpan 25 Tahun 2004 25 b. Ada, tetapi tidak mengacu Kepmenpan 25 Tahun 10 2004 c. Tidak ada 0 a. 75 100 25 b. 50 74 10 c. < 50 0 a. Ada tindak lanjut 25 b. Tidak ada tindak lanjut 0 8. Sistem informasi pelayanan publik (bobot 7% / nilai maksimum 70); 1 Penyampaian informasi melalui a. Ada dan di-update 25 website b. Ada dan tidak di-update 10 2 Sistem pengelolaan administrasi nikah 3 Tingkat keterbukaan informasi pelayanan kepada pengguna layanan melalui website c. Tidak ada 0 a. Ada aplikasi SIMKAH, berfungsi dan di-update 25 b. Ada aplikasi SIMKAH, tetapi tidak berfungsi 10 c. Tidak ada 0 a. Sangat terbuka 20 b. Terbuka 10 c. Tidak terbuka 0 9. Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan (bobot 8% / nilai maksimum 80) 1 Penetapan target a. Ada 40 kinerja pelayanan b. Tidak ada 0 2 Tingkat Pencapaian target kinerja a. Tercapai/Melampaui (> 100%) 40 b. Tidak Tercapai (80% - 99% ) 30 c. Tidak Tercapai (40% - 79 %) 20 d. Tidak Tercapai (<40%) 0 TOTAL NILAI 1000

FORM C REKAPITULASI NILAI AKHIR PENILAIAN KUA KECAMATAN TELADAN KUA Kecamatan : Nama Kepala KUA : Kabupaten/Kota : Provinsi : Telp./Fax : Email : 1. Untuk Penilaian Lapangan = 70% NO Komponen Visi, misi, dan motto pelayanan (K1) Komponen Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan (K2) Komponen Sistem, Mekanism e, dan Prosedur (K3) Komponen Sumber Daya Manusia (K4) Komponen Sarana dan Prasarana Pelayanan (K5) Komponen Penangan an Pengadua n (K6) Komponen Indeks Kepuasan Masyarak at (K7) Komponen Sistem Informasi Pelayanan Publik (K8) Komponen Produktivi tas dalam pencapaia n target pelayanan (K9) NILAI TOTAL KOMPONE N NTK= (K1+K2+K3 + K4+K5+K6 +K7+K8+K 9) X 70% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2. Untuk Penilaian Performance Kepala KUA = 30% NO TEST TERTULIS TEST WAWANCARA TEST MEMBACA KITAB MUNAKAHAT TEST BACA AL QUR AN DAN KHUTBAH NIKAH NILAI TOTAL KOMPONEN = (T1+W+BK+BQ K) X 30% (T) (W) (BK) (BQK) 1 2 3 4 5 6 Tim Penilai: 1... NILAI AKHIR PENILAIAN : 2... NTK = NAPL + NAP :