MOTIVASI, MEDIASI DAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMBANTU PETANI

dokumen-dokumen yang mirip
Bimbingan dan Konseling Sosial

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Nama : Burhanudin Indra NIM : Kelas : SI/22

PERTEMUAN 15 KONFLIK

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK

MODUL HUMAN RELATIONS (3 SKS) Oleh: Wihartantyo Ari Wibowo, ST, MM

Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam lima tingkat berikut: 1. Kebutuhan fisiologis

B A B I P E N D A H U L U A N

Pengantar Negosiasi. Wiwiek Awiati & Fatahillah. Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT

KONFLIK DAN NEGOSIASI

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan Negosiasi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG PERTANIAN

Bab 13. Manajemen Konflik 1

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM HP : Lucky B Pangau.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. keadaan yang menunjukan hal yang luar biasa. 1 Apabila sebagai contoh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mampu dicapai oleh setiap individu ( teori

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II.

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

Business Law PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS (ALTERNATIF DISPUTE RESOLUTION (ADR) DAN ARBITRASE) ANDRI HELMI M, SE., MM 1

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL

Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. upaya pemerintah dalam meningkatkan transportasi penerbangan untuk kawasan Jawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam organisasi, sumber daya manusia memegang peranan penting

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

BAB IV ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI MEDIASI DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG

KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam

Negosiasi Bisnis. Minggu-11: Hubungan Dalam Negosiasi. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: ,

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP. Kerangka pemikiran yang dituangkan dalam penelitian ini berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat


I. PENDAHULUAN. Indonesia. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi bagi pembentukan

KONFLIK CHILE-ARGENTINA PADA KASUS BEAGLE CHANNEL

PANDUAN DISKUSI MENYUSUN RENCANA USAHA DAN KESIAPAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya,

BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. interpersonal sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang dalam

MANAJEMEN KONFLIK. Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. nama yang baik dan mempunyai makna sesuai keinginan orang tua agar anak

DEFINISI KONFLIK. Pengertian konflik dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu :

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

Alternative Dispute Resolution dalam Sengketa Bisnis

Berpikir dan Menjadi Kaya Sebuah Tinjauan Oleh Rahmat

LAPORAN KESIMPULAN RESOLUSI SENGKETA INDONESIA RAJAMANDALA HYDROPOWER PROJECT-01

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Proyek Konstruksi. Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa remaja, hubungan sosial mengambil peran yang penting. Mereka

Teori Organisasi Umum 1 KONFLIK ORGANISASI. Konflik Organisasi 1/13

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SELEBARAN INFORMASI SELEBARAN INFORMASI untuk Aktivitas 3: Tipe negosiator apakah anda?

Tari Sandjojo Head of Academic Division Rumah Main Cikal & Sekolah Cikal

MOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi

A. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS

Modul ke: MOTIVASI SUKSES. 12Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Aldizar, LSQ, MA. Program Studi Akuntansi

BAB V KESIMPULAN DAN IM PLIKASI. awal pemekaran Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, pada Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan itu juga semakin meningkat. Penting bagi perusahaan untuk terus meningkatkan

MEDIASI ATAU KONSILIASI DALAM REALITA DUNIA BISNIS

Kata Kunci : Analisis SWOT

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Demokratisasi Pembangunan Ekonomi Nasional dan daerah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memasarkan produknya untuk mencari cara yang baru,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dorongan dalam melakukan pekerjaanya, intensitas dan frekuensi dari waktu ke

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB V PENUTUP. masuk kedalam masyarakat modern. Di era modernisasi istilah asuransi sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. perusahaan akan berkembang bila kinerja perusahaan tersebut bagus, dan untuk

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

Suatu proses dimana satu pihak menganggap pihak lain secara negatif, merugikan dan perlu dihindari. Pandangan mengenai konflik:

BAB VI PENUTUP. manusia. Pada sisi lainnya, tembakau memberikan dampak besar baik bagi

KOMPENSASI / IMBALAN

BAB V PENUTUP. Simpulan dan Saran. Keduanya merupakan bagian penutup dari tesis ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

MOTIVASI, MEDIASI DAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMBANTU PETANI Motivasi Motivasi sangat penting bagi petani sebagai modal untuk tetap eksis dalam berusahatani. Pada saat mengalai kesulitan seperti saat ini, baik akibat merosotnya perekonomian maupun karena kondisi alam yang semakin tidak bersahabat, motivasi merupakan factor perilaku petani yang masih menjadi penentu dalam kelangsungan berusahatani. Hal ini karena dalam motivasi ada harapan dan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Secara mendasar ada tiga tipe motivasi, yaitu pertama, tipe yang memfokuskan pada apa itu motivasi. Tipe ini menekankan pada apa saja kebutuhan petani yang harus dipenuhi supaya petani tersebut merasa terpuaskan, dan sebaliknya tidak terpuaskan. Faktor-faktor yang menyebabkan petani terpuaskan antara lain adalah: 1. mendapat keuntungan dan hasi usahataninya 2. hasil jerih payahnya dihargai 3. mandiri dalam bekerja 4. diberi tanggungjawab penuh untuk mengelola usahataninya 5. ada kemajuan dalam usahataninya 6. usahatani yang sedang digeluti sedang tumbuh dan berkembang Tetapi ada beberapa factor yang menyebabkan atau membuat petani tidak terpuaskan, seperti: 1. adanya birokrasi dan administrasi yang berbelit-belit 2. hubungan yang kurang baik dengan penyuluh atau pengawas 3. situasi dan kondisi kerja yang tidak nyaman 4. penerimaan yang dibawah harapannya 5. hubungan yang kurang baik dengan sesama petani 6. statusnya yang tidak jelas dalam bekerja 7. keamanan yang tidak menentu 1

Jadi, faktor-faktor yang menyebabkan petani terpuaskan berbeda dengan factor-faktor yang menyebabkan petani tidak terpuaskan. Dengan demikian, kalau misalnya ada petani yang tidak terpuaskan karena penerimaannya rendah, bukan berarti dengan diberi tambahan penerimaan (uang), lantas petani tersebut sudah bias terpuaskan. Tipe kedua, adalah tipe motivasi yang memfokuskan pada bagaimana motivasi itu terjadi pada manusia atau petani sebagai individu atau dalam berhubungan dengan petani lain. Pada tipe ini ada lima kebutuhan dasar petani, yaitu: 1. kebutuhan fisiologis, seperti udara, air, makanan, dan seks 2. kebutuhan rasa aman, seperti bebas dari ancaman, bebas dari rasa takut dan kekhawatiran, nyaman dalam bekerja, dan lainnya 3. kebutuhan sosial dan kebutuhan akan cinta kasih, seperti kasih sayang, perasaan memiliki, bertetangga, berteman, dan lainnya. 4. kebutuhan dihargai, seperti mendapat hadiah, pujian, penghargaan, dan perhatian dari orang lain. 5. kebutuhan aktualisasi diri, seperti tumbuh, berkembang, dan semakin maju. Kelima kebutuhan dasar ini bersifat hirarkis atau bertingkat, artinya petani akan memenuhi kebutuhan rasa aman misalnya, jika kebutuhan fisiologisnya sudah dipenuhi, begitu seterusnya sampai kebutuhan aktualisasi diri dipenuhi. Dan, tipe ketiga adalah tipe motivasi yang memfokuskan pada proses pemunculan kebutuhan dalam pencapaian tujuan. Pada tipe ketiga ini banyak faktor atau gabungan dari faktor-faktor pada dua tipe sebelumnya yang menyebabkan petani termotivasi dalam berusahatani. Mediasi dan Negosiasi Kata-kata kunci dalam media adalah sebagai berikut: 1. Sukarela; artinya menjadi mediator bukan karena paksaan. 2. Kolaboratif; tidak bisa sendiri-sendiri, harus bekerjasama dalam berbagai persoalan dalam mendapatkan pemecahan terbaik. 3. Terkendali; artinya keputusan yang telah disepakati harus bersifat adil dan tidak ada tekanan dari pihak manapun. 4. Rahasia; tidak semua orang boleh tahu persoalan yang terjadi, sehingga beberapa dokumen hanya boleh diketahui oleh pihakpihak tertentu. 2

Orang yang melakukan proses mediasi disebut mediator. Mediator harus mengembangkan berbagai metoda atau cara khusus dan diakui memiliki kekuatan serta berkempuan bahasa yang mampu mempengaruhi pihakpihak yang terlibat kedalam satu pemahaman yang sama-sama diterima. Ini berarti peran mediator sangat penting bagi petani dalam bernegosiasi. Petani dikatakan siap untuk melakukan negosiasi jika: 1. ada saling ketergantungan atau kerjasama antara petani dengan pihak lain (pedagang misalnya) yang saling menguntungkan dan saling memberikan kepuasan. 2. mampu mempengaruhi pihak lain supaya ada bagian yang diperoleh tetapi tidak merugikan pihak lain tersebut. 3. memiliki alternatif-alternatif penawaran yang akan menjadi bahan bernegosiasi. 4. mampu untuk mengidentifikasi faktor-faktor kritis pihak-pihak yang terkait dan melibatkan mereka dalam pemecahan masalah. 5. mampu mengidentifikasi dan bisa memberikan persetujuan terhadap isu yang dinegosiasikan. 6. mau untuk tidak membawa kepentingan sendiri saja 7. memahami bahwa dipengeruhi oleh keterbatasan-keterbatasan eksternal, seperti biaya, hukum, budaya, dan lainnya. Seorang mediator akan sangat dibutuhkan jika: 1. emosi dari pihak-pihak yang terlibat sudah memanas dan sering. 2. pihak-pihak yang terlibat sudah miskin dalam komunikasi, baik kualitas maupun kuantitasnya, dan tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri. 3. terjadi salah pengertian atau persepsi yang sangat mengganggu produktivitas kerja 4. terjadi perilaku negatif yang berulang-ulang dan mengganggu 5. ada ketidaksetujuan yang serius terhadap keputusan yang dilakukan. 6. banyak isu yang tidak disepakati dan menimbulkan kerenggangan komunikasi dan pertikaian. 7. ada kepentingan-kepentingan yang berbeda-beda yang menenyebabkan kesulitan dalam bekerjasama. 8. ketidakcocokan atau perbedaan nilai atau norma-norma yang tajam antara pihak-pihak yang terlibat. 3

9. pihak-pihak yang terlibat tidak memiliki jalur proses damai atau menemukan cara terbaik pemecahan masalah. 10. tidak adanya forum yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang terlibat dalam mengatasi permasalahan mereka. 11. pihak-pihak yang terlibat memiliki kesulitan untuk memulai bernegosiasi sendiri. Peran dari seorang mediator adalah: 1. membuka saluran komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat. 2. memberikan legitimasi bahwa semua pihak terlibat secara seimbang dalam proses pemecahan masalah. 3. menjadi fasilitator dalam menyiapkan prosedur dan mengatur posisi saat bernegosiasi. 4. menjadi pelatih, bahwa kemampuan bernegosiasi merupakan suatu proses belajar. 5. memperluas sumberdaya, yaitu membawa berbagai persoalan pada bagian yang lebih luas dan besar supaya menjadi perhatian bersama untuk diselesaikan. 6. memperluas permasalahan, untuk memberikan keadilan dan keseimbangan dalam membantu memecahkan berbagai permasalahan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dasar dari pihak-pihak yang terlibat. 7. sebagai agen dari kenyataan, yakni memberikan pemahaman pada pihak-pihak yang terlibat bahwa semua cara yang dilakukan adalah dalam rangka pencapaian tujuan bersama yang realistik. 8. sebagai kambing hitam, yakni menjadi tempat ditimpakannya kesalahan atas keputusan-keputusan yang tidak biasa, sehingga pihak-pihak yang terlibat tidak semakin terbebani. 9. sebagai pemimpin, dengan mengambil inisiatif dan langkahlangkah kedepan yang efektif dan maju. Hasil yang mungkin terjadi dari proses mediasi dan negosiasi di atas adalah: 1. Menang-Kalah, artinya ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. 2. Tidak ada kesepakatan, artinya bahwa pihak-pihak yant terlibat bersepakat untuk tidak bersepakat. 3. Kompromi, artinya masing-masing pihak memberikan korbanan yang sama pada setiap keputusan yang diambil. 4

4. Menang-Menang, artinya masing-masing pihak terpuaskan atas keputusan yang disepakati. Penutup Tidaklah mudah menjadi mediator bagi peningkatan kualitas petani, namun bukan berarti tidak bisa sama sekali, karena dalam kondisi apapun setiap permasalahan pasti ada pemecahannya. Mengetahui dan memahami kelemahan dan kekuatan lawan, hanya 50% menang dalam peperangan, tetapi mengetahui dan memahami kelemahan dan kekuatan lawan serta kelemahan dan kekuatan sendiri, maka menang dalam peperangan mendekati kepastian. 5