Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. perencanaan yang lebih muda dikelola. Unit ini umumnya menghubungkan. dibuat mengenai rancangan tambang, diantaranya yaitu :

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Artikel Pendidikan 23

PERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur)

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PERMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT 2 BLOK 31 PT. PQRS SUMBER SUPLAI BATUBARA PLTU ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN

Jurnal Cartenz, Vol.4, No. 6, Desember 2013 ISSN

Desain Pit untuk Penambangan Batubara di CV Putra Parahyangan Mandri, Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan

TERHADAP RANCANGAN PUSH BACK

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang penting dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Aplikasi Teknologi Informasi Untuk Perencanaan Tambang Kuari Batugamping Di Gunung Sudo Kabupaten Gunung Kidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

RANCANGAN POLA DAN ARAH PENGUPASAN LAPISAN TANAH PADA PENAMBANGAN NIKEL LATERITE DI PULAU GE.

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor pertambangan batubara dengan skala menengah - besar.

RANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUBARA DI BLOK SELATAN PT. DIZAMATRA POWERINDO LAHAT SUMATERA SELATAN

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

BAB III LANDASAN TEORI

DESIGN OF DISPOSAL AREA FOR MINNING PLAN OF INUL EAST PIT DURING JULI 2013 TO DESEMBER 2014 IN HATARI DEPARTEMENT AT PT KALTIM PRIMA COAL

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas.

Kestabilan Geometri Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT. Pasifik Global Utama Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

RANCANGAN TEKNIS DESAIN PUSH BACK PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT 10 DAN PIT 13 PT. KAYAN PUTRA UTAMA COAL KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

2-D Dynamic Programming atau PIT LIMIT DESIGN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

RANCANGAN GEOMETRI LERENG AREA IV PIT D_51_1 DI PT. SINGLURUS PRATAMA BLOK SUNGAI MERDEKA KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Metode Perhitungan Cadangan. Konsep Dasar

ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

Metode Tambang Batubara

ANALISIS KEMAJUAN PENAMBANGAN BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE DAN PRISMOIDAL DI KALIMANTAN TIMUR

Penentuan Energi Ball Mill dengan Menggunakan Metode Indeks Kerja Bond. Jl. Tamansari No. 1 Bandung

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

DISAIN TAMBANG BATUBARA BAWAH TANAH DENGAN CAD

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

Perencanaan Sequence Penambangan Batubara pada Seam 16 Phase 2 di PT. KTC Coal Mining & Energy, Kec. Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN PENGUPASAN OVERBURDEN PADA QUARTER 4 TAHUN 2013 DI PIT S5 PT. CIPTA KRIDATAMA SITE RBH, INDRAGIRI HULU, RIAU

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Oleh : Sujiman 1 dan Nuryanto 2 ABSTRAK

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki

ABSTRAK. Kata Kunci : Cadangan, Perancangan dan Geometri Penambangan.

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

PERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA COAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RANCANGAN BUKAAN TAMBANG BATUBARA PADA PIT JKG PT. BBE SITE KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, MENGGUNAKAN APLIKASI MINESCAPE 4.118

Oleh. Narendra Saputra 2) Dr.Ir.Eddy Winarno, S.Si., MT, Ir. R. Hariyanto, MT 1) Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta 2)

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

TECHNICAL PLAN HOARDING IN POST-MINING AREAS WITH BACKFILLING DIGGING SYSTEM IN PIT KELUANG COAL MINE IN SOUTH SUMATRA, PT BATURONA ADIMULYA

SOLUSI TAMBANG INDONESIA. Pro l Perusahaan PT. SOLUSI TAMBANG INDONESIA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Penerapan Pewarnaan Graf sebagai Metode untuk Mencari Solusi Permainan Sudoku

ABSTRACT. ANALISIS PRODUKSI MATERIAL SIPIL DAN OVERBURDEN PADA DISPOSAL AREA PT. VALE INDONESIA, Tbk. SARI PENDAHULUAN

Penentuan Pit Limit Penambangan Batubara Dengan Metode Lerchs-Grossmann Menggunakan 3DMine Software

Vol. VIII Nomor 24 November Jurnal Teknologi Informasi ISSN :

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

Oleh : Sundek Hariyadi 1 dan Rahman 2 ABSTRACT SARI. Dosen Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Kutai Kartanegara 2.

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada CV. Radho Jaya)

STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK BERDASARKAN GROUND VIBRATION HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN

MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

Prosiding Manajemen ISSN:

KAJIAN GEOTEKNIK KESTABILAN LERENG PADA PT. INDOASIA CEMERLANG SITE KINTAP KECAMATAN SUNGAI CUKA KABUPATEN TANAH LAUT PROFINSI KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH KESTABILAN LERENG TERHADAP CADANGAN ENDAPAN BAUKSIT

Perencanaan Penambangan dan Pengolahan Batu Andesit CV Jaya Baya Batu Persada Malingping Utara, Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

DESAIN PIT PENAMBANGAN BATUBARA BLOK C PADA PT. INTIBUANA INDAH SELARAS KABUPATEN NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Transkripsi:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh 1 Adnannst, 2 Maryanto 3 Dono Guntoro 1,2,3 Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 e-mail: 1 adnannst17@mail.com Abstrak: Rancangan tahapan penambangan merupakan suatu bentuk penambangan (mineable geometris) yang menunjukan suatu proses bukaan tambang dari awal hingga akhir tambang. Dengan cara membagi area penambangan menjadi bagian-bagian lebih sederhana. Sehingga dapat ditentukan kebutuhan tingkat produksi, jadwal produksi pemindahan lapisan tanah penutup dan penggalian batubara, dan umur dari suatu proses tahapan dari suatu fase. Didalam rancangan suatu desain penambangan, optimasi dilakukan dengan menggunakan optimasi model blok. Optimasi dilakukan berdasarkan rencana kebutuhan produksi batubara sebesar 200.000 ton dan nilai nisbah pengupasan keseluruhan 4 (empat). Sehingga dari hasil optimasi terdapat 9 (sembilan) tahap/fase penambangan dengan waktu penyelesaian selama 11,5 bulan. Untuk memulai produksi batubara pada tahap-1, 222.187,32 bcm lapisan tanah penutup pada lapisan atas jenjang batubara harus sudah dipindahkan. Dan selama penambangan tahap-1 ada penambahan 249.358,66 bcm lapisan tanah penutup yang tersimpan didalam jenjang batubara. Sehingga dalam urutan untuk tahap-2 akan tersedia 398.790,19 bcm lapisan tanah penutup yang harus sudah dipindahkan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan persediaan batubara, pengupasan lapisan tanah penutup harus selesai setiap tahap yang diberikan. Kata Kunci : rancangan tahapan penambangan, jadwal produksi A. Pendahuluan Perencanaan tambang merupakan suatu rancangan tambang untuk mencapai batas akhir penambangan dalam jangka waktu tertentu secara aman dan menguntungkan. Dimana didalamnya berisikan juga penjadwalan produksi dan rancangan tahapan desain penambangan tahunan/bulanan. Sehingga perencanaan tambang memiliki tujuan membuat suatu rencana produksi tambang untuk menghasilkan tingkat produksi yang telah ditentukan. Penjadwalan produksi berfungsi untuk membuat agar rencana produksi dapat berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sehingga dapat dikatakan bahwa penjadwalan produksi dilakukan agar alat-alat dapat bekerja sesuai dengan kapasitas yang ada serta kuantitas produk yang diinginkan sesuai waktu yang telah ditentukan. Rancangan tahapan desain penambangan merupakan bentuk-bentuk penambangan (mineable geometris) yang menunjukkan bagaimana suatu tambang akan ditambang dari titik awal masuk hingga bentuk akhir tambang. Sehingga memudahkan penanganannya dengan cara menyederhanakan suluruh volume yang ada dalam keseluruhan tambang kedalam unit-unit penambangan yang lebih kecil. Tahapan penambangan yang dirancang secara baik akan memberikan jadwal produksi pada semua daerah kerja dan menyediakan ruang kerja yang cukup untuk operasi peralatan kerja tambang secara efisien. Dengan demikian, problem perancangan tambang tiga dimensi yang amat kompleks ini dapat disederhanakan. Adapun tujuan yang dilakukan ialah : 1. Menghitung volume desain penambangan. 2. Mengoptimasi model blok. 87

88 Adnannst, et al. 3. Membuat rancangan tahapan penambangan. 4. Menentukan konsep penambangan. 5. Membuat penjadwalan produksi untuk pengupasan lapisan tanah penutup dan penggalian batubara. B. Landasan Teori 1. Optimasi Produksi Optimasi merupakan pendekatan normatif dengan cara mengidentifikasikan penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan dalam rangka mengoptimalkan sumberdaya yang digunakan agar suatu produksi dapat menghasilkan produk dalam kuantitas dan kualitas yang diharapkan. Optimasi dapat ditempuh dengan dua cara yaitu maksimisasi dan minimisasi. Maksimisasi adalah optimasi produksi dengan menggunakan atau mengalokasian input yang sudah tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sedangkan minimisasi adalah optimasi produksi untuk menghasilkan tingkat output tertentu dengan menggunakan input yang paling minimal. 2. Rancangan Tahapan Desain Rancangan tahapan desain merupakan bentuk-bentuk penambangan yang menunjukkan bagaimana suatu tambang akan ditambang, dari titik awal hingga ke bentuk akhir tambang. Adapun tujuan dari pembuatan tahapan ini yaitu, untuk membagi seluruh volume yang ada didalam tambang kedalam unit-unit perencanaan yang lebih kecil sehingga lebih mudah ditangani. Tahapan-tahapan penambangan yang dirancang secara baik akan memberikan akses ke semua daerah kerja yang cukup untuk operasi peralatan yang efisien. Dengan demikian, problem perancangan tambang tiga dimensi yang amat kompleks ini dapat disederhanakan. Selain itu, elemen waktu dapat mulai diperhitungkan dalam rancangan karena tahapan penambangan tiap-tiap penambangan merupakan pertimbangan penting. Dalam merancang tahapan tambang adanya suatu kriteria-kriteria (Irwandy Arif, 2002). Diantaranya : Harus cukup lebar agar peralatan tambang dapat bekerja dengan baik. Lebar tambang minimum 10-100 meter. Memperhatikan sekurang-kurangnya memiliki satu jalan angkut untuk setiap tahapan, dengan memperhitungkan jumlah material yang terlibat dan memungkinkannya akses keluar. Jalan angkut ini harus menunjukkan pula akses ke seluruh permukaan kerja. Penambahan jalan pada suatu tahapan akan mengurangi lebar daerah kerja. Tambang tidak akan pernah sama bentuknya dengan rancangan tahap-tahap penambangan, karena dalam kenyataannya beberapa tahapan dapat saja dikerjakan secara bersamaan. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sains dan Teknologi)

Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal... 89 3. Penjadwalan Produksi Penjadwalan (scheduling) merupakan proses penugasan kapan pekerjaan harus dimulai dan diselesaikan, sedangkan pengurutan/tahapan (sequencing) merupakan proses pengaturan urutan atas pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan tersebut. Prosedur yang biasa digunakan untuk mendapatkan penjadwalan tambang yang optimal dengan mendefinisikan tahapan penambangan. Banyaknya material/lapisan tanah penutup yang harus dikupas selama masa pra-produksi sekurang-kurangnya adalah jumlah lapisan tanah penutup yang harus dipindahkan dari tahapan pertama, dan masih mungkin dilakukan pengupasan pra-produksi pada tahapan kedua, dan seterusnya. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Rancangan Tahapan Desain Berdasarkan rencana kebutuhan produksi batubara sebesar 200.000 ton, untuk mencapai batas akhir penambangan ini terbagi kedalam sembilan tahap penambangan, yaitu tahap-1 sampai dengan tahap-9. Pada tahap-1 luas bukaan seluas 5 Ha dengan volume lapisan tanah penutup sebesar 517.113,01 bcm dan batubara 290.921,21 ton, serta nilai nisbah pengupasan 1,78. Pada tahap-2 luas bukaan seluas 3,2 Ha dengan volume lapisan tanah penutup sebesar 643.937,05 bcm dan batubara 287.552,19 ton, serta nilai nisbah pengupasan 2,24. Pada tahap-3 luas bukaan seluas 4,7 Ha dengan volume lapisan tanah penutup sebesar 811.643,53 bcm dan batubara 241.103,67 ton, serta nilai nisbah pengupasan 3,37. Pada tahap-4 luas bukaan seluas 2,9 Ha dengan volume lapisan tanah penutup sebesar 378.559,78 bcm dan batubara 306.870,77 ton, serta nilai nisbah pengupasan 1,23. Pada tahap-5 luas bukaan seluas 3,7 Ha dengan volume lapisan tanah penutup sebesar 453.366,79 bcm dan batubara 260.718,95 ton, serta nilai nisbah pengupasan 1,74. Pada tahap-6 luas bukaan seluas 3 Ha dengan volume lapisan tanah penutup sebesar 408.240,27 bcm dan batubara 256.503,57 ton, serta nilai nisbah pengupasan 1,59. Pada tahap-7 luas bukaan seluas 3,5 Ha dengan volume lapisan tanah penutup sebesar 607.303,86 bcm dan batubara 241.854,71 ton, serta nilai nisbah pengupasan 2,51. Pada tahap-8 luas bukaan seluas 4,7 Ha dengan volume lapisan tanah penutup sebesar 784.252,60 bcm dan batubara 253.793,84 ton, serta nilai nisbah pengupasan 3,09. Dan pada tahap-9 luas bukaan seluas 17,6 Ha dengan volume lapisan tanah penutup sebesar 1.222.052,60 bcm dan batubara 236.021,67 ton, serta nilai nisbah pengupasan 5,18. Rrencana rancangan tahapan penambangan yang akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1.1. Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

90 Adnannst, et al. Gambar 1.1 Rancangan Tahapan Penambangan 2. Penjadwalan Produksi Didalam penjadwalan produksi, setiap tahap mengandung tonase batubara yang harus di expose untuk kebutuhan produksi dari tahap sebelumnya. Sehingga dengan rencana kebutuhan produksi batubara sebesar 200.000 ton/bulan dapat ditentukan umur dari setiap tahap. Sehingga untuk menyelesaikan seluruh tahap penambangan dibutuhkan waktu untuk penyelesaian selama 11,53 bulan. Untuk memulai produksi batubara pada tahap-1, 222.187,32 bcm lapisan tanah penutup pada lapisan atas jenjang batubara harus sudah dipindahkan. Dan selama penambangan tahap-1 ada penambahan 249.358,66 bcm lapisan tanah penutup yang tersimpan didalam jenjang batubara. Sehingga dalam urutan untuk tahap-2 akan tersedia 398.790,19 bcm lapisan tanah penutup yang harus sudah dipindahkan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan persediaan batubara, pengupasan lapisan tanah penutup harus selesai setiap tahap yang diberikan. Pada Tabel 1.1 dibawah ini merupakan tabulasi pemindahan lapisan tanah penutup dan tahap penyelesaian awal lapisan tanah penutup dan batubara dari tiap tahap. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sains dan Teknologi)

Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal... 91 Tabel 1.1 Tabulasi Pemindahan dan Penyelesaian Awal Lapisan Tanah Penutup (Overburden) dan Tahap Overburden (bcm) Atas Bench Overburden (bcm) Dalam Bench Pemindahan Overburden (bcm) Penyelesaian Awal (hari) (ton) Penyelesaian Awal (hari) 1 222.187,32 249.358,66 222.187,32 8 265.408,00 1,33 2 149.431,53 431.007,56 398.790,19 15 237.548,90 1,19 3 207.994,78 127.382,41 639.002,34 24 209.947,48 1,05 4 201.547,59 294.650,88 328.930,00 12 227.882,33 1,14 5 199.721,19 404.421,23 494.372,06 19 277.625,75 1,39 6 198.927,93 391.180,97 603.349,16 23 221.232,25 1,11 7 292.441,91 343.580,96 683.622,88 26 223.324,99 1,12 8 555.890,55 164.428,06 899.471,51 34 251.512,34 1,26 9 770.531,87 593.956,10 1.528.916,03 57 392.148,07 1,96 D. Kesimpulan 1. Total volume lapisan tanah penutup sebesar 5.826.469,494 bcm dan volume lapisan batubara sebesar 2.475.340,582 ton. 2. Berdasarkan rancangan tahapan penambangan total volume lapisan tanah penutup sebesar 5.798.461,49 bcm dan volume lapisan batubara sebesar 2.306.630,11 ton. 3. Untuk konsep penambangan dilakukan dengan pemindahan lapisan tanah penutup terlebih dahulu pada tahap pra-produksi. Dan diikuti oleh penggalian batubara pada tahap produksi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan interval waktu antara pengupasan lapisan tanah penutup dengan penggalian batubara dan mempertahankan tingkat produksi batubara dengan menjaga persediaan batubara. DAFTAR PUSTAKA Barry. R. dan Heizer. J., 2015, Manajemen Operasi, Edisi 11 Salemba Empat, Jakarta Crawford. J.T., 1989a, Push Back Design Step. Dagdalen. K, 1985, Optimum Multi Period Open Pit Mine Production Scheduling, PhD Thesis T-3037, Colorado School of Mines. Hartman, H.L., 1987, Introductory Mining Engineering, John Wiley & Sons, Singapure. W. Hustrulid and Mark Kuchta, 1995, Open Pit Mine Planning & Design, 2 nd Edition Vol 1.Fundamentals, Balkema/Rotterdam/Brockfield. Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015