PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KURIKULUM 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN PROBLEM ISOMORFIK DENGAN ANALISIS BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP KALOR

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi proses

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PPKn DI SEKOLAH DASAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

Heri Andriyani Anwar, Sentot Kusairi 1), Parno 2) Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran proses sains dalam konteks kurikulum 2013 dilakukan dengan

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

EVALUASI HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN SISTEM REFRIGERASI

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KINERJA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MODEL REACT DI SMA KELAS X SEMESTER 2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

PENGEMBANGAN HANDOUT INTERAKTIF BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA POKOK BAHASAN LISTRIK

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

2014 PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL. Abstrak

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA ANIMATED VIDEO (VIDEO TERANIMASI) MATERI FLUIDA UNTUK SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BERBASIS ANDROID PADA MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA. Oleh

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK UNTUK GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PROYEK BERBASIS ONLINE PADA MATERI OPTIK GEOMETRI

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

PROFILE IMPLEMENTASION OF AUTHENTIC ASSESSMENT BY BIOLOGY TEACHER S CLASS X VOCATIONAL HIGH SCHOOL PHARMACY IKASARI PEKANBARU IN ACADEMIC YEARS

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK MELALUI TUGAS PROYEK PADA MATERI STATISTIKA SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sebuah harapan, keinginan, tuntutan dan pandangan bersama. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

MODUL PELATIHAN. IbM Active Learning Guru SD dan Pelatihan Penilaian Autentik. Disusun Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

Kata kunci: e-scaffolding, pembelajaran hibrid, kerja ilmiah, prestasi belajar fisika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

Untuk Guru-guru MTs-DEPAG

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

Eka Puji Astutik Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

Pengembangan Media Pembelajaran Animated Video pada Materi Fluida SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATERI PEDAGOGIK GURU KELAS PAUD/TK BAB. VI PENILAIAN PEMBELAJARAN PAUD

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KURIKULUM 2013 Andra Setia Bhakti 1, Sentot Kusairi 2, dan Muhardjito 3 E-mail: ardna_star001@yahoo.com ABSTRAK: Salah satu elemen perubahan Kurikulum 2013 adalah pada standar penilaian. Standar penilaian pada Kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik. Oleh karena itu, penilaian autentik merupakan penilaian yang esensial terutama pada Kurikulum 2013, tetapi guru belum memiliki buku petunjuk. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan model penilaian autentik berupa buku petunjuk praktis. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian pengembangan Borg dan Gall (1989). Instrumen yang digunakan adalah penilaian angket untuk validator dan angket untuk uji coba lapangan awal. Nilai rata-rata yang diperoleh dari analisis penilaian validator menurut ranah bahasa, konstruksi, dan materi sebesar 3; 2,56; 3. Setelah merevisi produk peneliti melakukan uji coba lapangan awal. Subjek uji coba lapangan awal merupakan lima orang guru fisika yang ada di Malang yaitu dua orang guru dari SMAN 4 Malang, dua orang guru dari SMAN 5 Malang, dan satu orang guru dari SMAN 2 Batu. Nilai rata-rata yang diperoleh dari analisis penilaian uji coba lapangan awal sebesar 3,4. Nilai tersebut menunjukkan bahwa produk layak dipergunakan. Kata Kunci: penilaian autentik, buku petunjuk Perubahan elemen standar isi pada Kurikulum 2013 membuat guru yang selama ini menggunakan penilaian tradisional harus mengubah penilaiannya yaitu menjadi penilaian autentik berdasarkan tuntutan kurikulum. Penilaian autentik pada kurikulum 2013 yaitu seperti yang dinyatakan Mulyasa (2013: 66) dari yang berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses, portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh. Penilaian autentik meskipun sesuai untuk menilai kemampuan siswa terutama pada aspek keterampilanya, tetapi belum semua guru paham tentang cara pelaksanaan penilaian autentik. Guru menerapkan penilaian autentik hanya sebatas pemahamanya, sesuai hasil wawancara yang dikutip dari Nashrillah (2013) para guru sekolah sasaran mengaku masih mengalami kesulitan memahami kurikulum pendidikan tahun 2013. Kesulitan yang paling banyak dikeluhkan oleh para guru adalah mengenai

pemahaman tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Guru kesulitan bagaimana cara mengajarnya dan melakukan penilaian. Pengertian penilaian autentik guru hanya sekedar mengerti, tetapi untuk menerapkannya dan menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013 masih terdapat kerancuan. Selain itu, buku yang tersedia belum cukup memadai untuk memahamkan guru tentang penerapan penilaian autentik. Mengatasi kebingungan guru tentang penilaian autentik yang sesuai tuntutan kurikulum 2013 perlu adanya contoh instrumen yang membantu guru. Produk yang dikembangkan berupa buku petunjuk guru tentang penilaian autentik. Pada buku guru tersebut menyajikan contoh instrumen, teknik penilaian autentik, langkah-langkah penilaian autentik, dan cara pengolahan nilai. Penilaian dalam Pembelajaran Penilaian sebagai proses pengumpulan informasi tentang siswa tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan pembelajaran. Disinilah sebenarnya peran utama guru sebagai pendidik dibutuhkan. Selain guru berperan dalam penilaian ternyata penilaian memiliki manfaat pula untuk guru. Hal ini sesuai dengan pernyataan Havnes (2008: 11) yaitu ketika guru menilai pekerjaan serta kemajuan siswa, guru juga dapat melihat seberapa sukses dalam mengajar. Penilaian dalam pembelajaran tidak selalu menggunakan penilaian bentuk tes untuk mengukur ketercapaian siswa. Phopam (2008: 6) mengumpulkan informasi tentang siswa dapat dilakukan dengan penilaian formal dan penilaian informal untuk memberikan informasi lebih akurat tentang keterampilan serta sikap siswa Jenis penilaian dalam pembelajaran terus mengalami perkembangan. Awalnya, penilaian standar dalam pembelajaran terdapat enam jenis. Hal ini sejalan dengan yang dituliskan oleh Meyer (1992) bahwa penilaian standar yaitu alternative assessment, informal assessment, authentic assessment, performance assessment, descriptive assessment, dan direct assessment. Kemudian pada tahun 2000 Simonson dalam buku

Teaching and Learning at a Distance menuliskan jenis penilaian adalah alternative assessment dan traditional assessment. Pada traditional assessment instrumen yang digunakan berupa multiple-choice tests, true/false tests, short answers, and essays. Sedangkan pada alternative assessment terdapat tiga pendekatan yang digunakan yaitu authentic assessment, performance-based assessment, and constructivist assessment. Sampai sekarang penilaian yang diungkapkan oleh Simonson inilah yang masih digunakan. Penilaian Autentik Penilaian autentik mengajarkan kepada siswa tentang pembelajaran yang bermakna. Menurut Gulikers (2006: 6) penilaian autentik merangsang siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang relevan untuk dunia kerja. Penilaian autentik dapat juga digunakan untuk mengasah keterampilan siswa. Hal ini sesuai yang dituliskan oleh Mueller (2012), bahwa penilaian autentik merupakan suatu bentuk penilaian dimana siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan aplikasi bermakna dari pengetahuan dan keterampilan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Wiggins (1990), bahwa pada penilaian autentik menerapkan pembelajaran berbasis masalah dengan mengajukan pertanyaan bermakna dengan dunia nyata dapat merangsang siswa untuk menerapkan pengetahuan serta keterampilannya. Sejalan pula dengan pernyataan Burton (2011: 21) penilaian autentik adalah sekumpulan penilaian yang menghubungkan pengetahuan dengan praktik langsung. Pada penilian autentik terdapat beberapa teknik penilaian yang dapat dilakukan di antaranya, penilaian keterampilan, penilaian produk, penilaian proyek, penilaian portofolio, penilaian diri, penilaian teman sejawat, ujian tertulis, dan observasi. Penilaian Menurut Kurikulum 2013 Perubahan standar penilaian pada kurikulum 2013 mengakibatkan ikut berubahnya sistem penilaian yang dilakukan guru. Guru yang semula terbiasa mengolah nilai hanya pada domain pengetahuan menjadi perlu

untuk memperhatikan domain keterampilan serta sikap. Sesuai dengan pernyataan Mulyasa (2013: 135) implementasi kurikulum 2013 yang sarat dengan karakter dan kompetensi, hendaknya disertai dengan penilaian secara utuh, terus menerus, dan berkesinambungan, agar dapat mengungkap berbagai aspek yang diperlukan dalam mengambil suatu keputusan. Menilai hasil belajar siswa didasarkan pada prinsip yang ada menurut Permen no.81, penilaian hasil belajar siswa dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah didasarkan pada prinsip-prinsip (1) sahih, (2) objektif, (3) adil, (4) terpadu, (5) terbuka, (6) menyeluruh, (7) sistematis, (8) beracuan kriteria, (9) akuntabel, dan (10) edukatif. Buku Petunjuk Buku merupakan kumpulan halaman yang berisi pengetahuan. Buku dapat diartikan juga sebagai lembaran halaman seperti yang dikutip dari Wikipedia (2014) buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Pada KBBI (2014) disebutkan bahwa buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Buku terdiri dari beberapa macam, dapat berupa buku petunjuk, buku acuan, buku bacaan, buku ilmiah, buku pedoman. Salah satu yang akan dibahas adalah buku petunjuk. Berdasarkan KBBI (2014) buku petunjuk dapat diartikan sebagai buku yg berisikan keterangan dan petunjuk praktis untuk melakukan (melaksanakan, menjalankan) sesuatu. Merujuk pengertian tersebut berarti dalam buku petunjuk harusnya berisi tentang cara-cara yang mempermudah pembaca memahami sesuatu hal yang sedang dibahas. METODE Produk penelitian dan pengembangan yang dihasilkan melalui tahapan penelitian sehingga dapat dihasilkan produk yang layak. Untuk itu dipilihlah model penelitian pengembangan yang diadaptasi dari

Sukmadinata (2012:169), penelitian dan pengembangan Borg and Gall (1989), bahwa ada sepuluh langkah yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, (10) diseminasi dan implementasi. Pada penelitian ini dibatasi hanya sampai pada lima langkah yakni, penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draf produk, uji coba lapangan awal, dan revisi hasil uji coba. Subjek coba penelitian dan pengembangan terdiri dari validator dan subjek uji coba produk. Validator merupakan dosen pendidikan yang kompeten pada bidang penilaian kemudian untuk subjek uji coba produk dipilih lima orang guru dari Sekolah Menengah Atas yang menerapkan kurikulum 2013. Perolehan data dilakukan dengan menggunakan angket penilaian validator dan angket penilaian subjek uji coba produk. Data yang didapatkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Perhitungan data kuantitatif menggunakan perhitungan nilai rata-rata yang diadaptasi dari Sudjana (2011: 109). Keterangan: X: nilai rata-rata X = x n x: total skor jawaban validator n: jumlah validator Untuk menentukan kelayakan produk maka hasil yang diperoleh dari perhitungan nilai rata-rata dicocokkan dengan Tabel 1, Tabel 1. Kriteria Hasil Analisis Produk Pengembangan Nilai rata-rata Keterangan 3.26 4.00 Baik (Tidak Perlu Revisi) 2.51 3.25 Cukup Baik (Perlu Direvisi Sebagian) 1.76 2.50 Kurang Baik (Revisi Sebagian dan pengkajian ulang isi/materi) 1.00 1.75 Tidak Baik (Revisi Total/ diganti) (Sumber: Sudjana, 2005)

HASIL PENGEMBANGAN Produk yang dihasilkan pada penelitian dan pengembangan berupa buku petunjuk guru. Produk buku petunjuk guru bertujuan untuk mengatasi kebingungan guru mengenai penilaian autentik. Langkahlangkah yang dilakukan untuk mengembangkan produk yaitu dengan membuat desain buku petunjuk guru. Desain buku petunjuk guru yang dikembangkan didasarkan pada spesifikasi produk yang dibuat. Langkah selanjutnya adalah dengan menyusun instrumen penilaian autentik. Instrumen tersebut terdiri dari instrumen penilaian kinerja, penilaian produk, penilaian proyek, penilaian diri, penilaian teman sejawat, penilaian portofolio, tes tertulis, dan observasi. Setelah menyusun instrumen peneliti membuat sistem penilaian yang terdiri dari kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, waktu pelaksanaan penilaian, dan format penilaian yang dilakukan. Spesifikasi produk selanjutnya berupa cara pengolahan nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tabel 2 adalah cuplikan produk penelitian pengembangan berupa buku petunjuk guru, Tabel 2 Cuplikan Pengembangan Produk Buku Petunjuk Guru No. Scene Gambaran scene Keterangan 1. Cover Buku petunjuk guru tentang penilaian autentik membahas tentang penilaian, penilaian menurut Kurikulum 2013, penilaian autentik, dan penilaian autentik pada mata pelajaran fisika. Sub bab pertama adalah menjelaskan tentang penilaian. Dijabarkan pengertian penilaian, tujuan penilaian, dan pentingnya penilaian dalam pembelajaran Sub bab kedua menjelaskan tentang penilaian autentik menurut kurikulum 2013. Sub bab ini membahas kriteria penilaian menurut kurikulum 2013 dan prinsip penilaiannya Sub bab ketiga tentang penilaian autentik. Bagian ini menjelaskan tentang kedudukan penilaian autentik, dan hakikat penilaian autentik,

Lanjutan Tabel 2 No. Scene Gambaran scene Keterangan Sub bab terakhir memberikan penjelasan kepada guru tentang penerapan penilaian autentik pada mata pelajaran fisika. Teknik pada penilaian autentik, waktu pelaksanaan penilaian autentik serta cara pengolahan nilai pada penilaian autentik dijabarkan pada sub bab ini. Produk yang dihasilkan dari proses pengembangan adalah buku petunjuk guru tentang penilaian autentik. Buku petunjuk guru yang dikembangkan dibuat praktis agar mampu mengatasi kebingungan guru tentang penilaian autentik. Berikut adalah deskripsi hasil pengembangan buku petunjuk guru, Langkah langkah Jitu Penilaian Autentik Langkah-langkah jitu yang dimaksudkan adalah langkah yang tepat dan benar. Menggunakan langkah jitu guru dapat merancang, melaksanakan, serta menilai menggunakan teknik penilaian autentik dengan mudah. Berikut disajikan tampilan langkah-langkah jitu yang terdapat pada buku petunjuk pada Gambar 1. Gambar 1 Langkah-langkah Jitu Untuk Melaksanakan Penilaian Autentik

Sistem Penilaian Autentik Sistem penilaian autentik berfungsi untuk memudahkan guru dalam menerapkan penilaian autentik. Sistem penilaian autentik terdiri dari kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, waktu pelaksanaan penilaian, serta format penilaian yang digunakan. Gambar 2 menampilkan bentuk sistem penilaian yang dimaksud. Sistem penilaian dibuat dalam bentuk tabel untuk memudahkan guru. Instrumen Panilaian Autentik Instrumen penilaian autentik memberikan gambaran pada guru tentang pelaksanaan penilaian autentik. Instrumen penilaian autentik berupa jenis tugas yang dapat diberikan guru ke siswa. Instrumen yang dituliskan pada buku Gambar 2 Sistem Penilaian Autentik petunjuk terdiri dari instrumen penilaian kinerja berupa lembar kerja siswa untuk melakukan percobaan, instrumen penilaian produk berupa tugas yang diberikan guru ke siswa secara individu untuk membuat produk dalam waktu tiga minggu, instrumen penilaian proyek berupa pemberian

tugas yang dilaksanakan secara berkelompok dalam waktu satu bulan, instrumen penilaian diri, inturmen penilaian teman sejawat, instrumen penilaian portofolio, instrument tes tertulis, serta instrumen penilaian observasi yang masing-masing dituliskan pada buku petunjuk praktis. Berikut salah satu dari tampilan instrumen yang terdapat pada buku petunjuk, lihat Gambar 3. Langkah-langkah Ringkas Merangkum Nilai Nilai yang didapat pada penilaian autentik menurut kurikulum 2013 dibagi menjadi tiga yaitu nilai pengetahuan, nilai keterampilan, dan nilai sikap. Pengolahan nilai yang dilakukan untuk nilai pengetahuan diperoleh dari nilai harian dan nilai ujian tulis. Nilai harian berupa tugas, kuis serta nilai lembar kerja siswa. Nilai keterampilan didapat dari tugas kinerja, proyek, produk, dan portofolio. Nilai sikap berdasarkan observasi guru, penilain diri, dan penilaian teman sejawat. Gambar 4 menampilkan langkah ringkas untuk merangkum nilai yang dimaksud. Buku petunjuk penilaian autentik yang dikembangkan selanjutnya divalidasi. Validasi yang dilakukan berupa validasi isi produk. Validasi dilakukan oleh seorang validator yang berkompeten pada bidang penilaian. Gambar 3 Instrumen Penilaian Produk Gambar 4 Langkah Ringkas Pengolahan Nilai

Analisis Data Data kuantitatif yang diperoleh dari penilaian validator dan uji coba lapangan awal diolah menggunakan perhitungan nilai rata-rata. Penilaian untuk validator dibedakan kedalam penilaian ranah bahasa, ranah kontruksi, dan ranah materi. Setelah dilakukan perhitungan nilai rata-rata dari validator didapatkan hasil bahwa produk pengembangan sudah cukup baik tetapi masih perlu ada revisi dibeberap bagian. Kemudian untuk hasil perhitungan uji coba lapangan awal yang dilakukan kepada lima orang guru diperoleh hasil produk pengembangan telah baik dan layak untuk digunakan. Guru berpendapat bahwa buku petunjuk membantu dalam pemahaman tentang penilaian autentik. Pemahaman guru mencakup pemahaman mengenai hakikat penilaian autentik, teknik penilaian autentik dan cara pengolahan nilai pada penilaian autentik. Revisi Produk Hasil dari penilaian validator dan uji coba lapangan terbatas didapatkan bahwa produk pengembangan perlu ada revisi. Revisi yang perlu dilakukan menurut saran validator adalah untuk lebih menampakkan cara meringkas nilai yang didapatkan selama pembelajaran. Selain itu, kalimat yang digunakan lebih dipersingkat agar mudah dipahami. KAJIAN DAN SARAN Kajian Berdasarkan analisis data kuantitatif didapatkan hasil bahwa buku petunjuk guru layak untuk digunakan. Menurut komentar para guru pula buku petunjuk dapat menambah pemahaman tentang penilaian autentik. Spesifikasi produk pengembangan yaitu adanya (1) penjelasan tentang berbagai macam teknik penilaian autentik, (2) langkah-langkah jitu untuk melakukan penilaian autentik, (3) penjelasan tentang waktu pelaksanaan penilaian autentik, dan (4) cara pengolahan nilai pengetahuan,

keterampilan, dan sikap. Produk penelitian dan pengembangan yang dihasilkan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan produk (1) adanya langakah-langkah jitu untuk melakukan penilaian dan (2) cara pengolahan nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap menurut kurikulum 2013. Kekurangannya adalah (1) buku petunjuk guru menyajikan contoh instrumen hanya untuk mata pelajaran fisika. Saran Saran yang dapat dikemukakan setelah melakukan penelitian dan pengembangan adalah, (1) Peneliti yang tertarik untuk melanjutkan penelitian dan pengemabangan dapat melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut tentang model penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013 dengan pengembangan untuk mata pelajaran yang lain. (2) Peneliti yang tertarik untuk melanjutkan penelitian dan pengembangan supaya melakukan uji coba produk yang berulang sehingga didapatkan data yang lebih valid. DAFTAR RUJUKAN Burton, Kelley. 2011. A Framework for Determining The Authenticity of Assessment Tasks: Applied to an Example In Law. Journal of Learning Design. 4 (2): 1-9. Gulikers. 2006. Authentic Assessment, Student and Teacher Perceptions: The Practical Value of The Five-Dimensional Framework. Journal of Vocational Education and Training. 58: 337-357. Havnes, A and McDowell, L. 2008. Balancing Dilemmas in Assessment and Learning in Contemporary Education. New York: Master e Book. KBBI. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, (Online), (http://kbbi.web.id/buku) diakses tanggal 27 April 2014. Meyer. Carol. 1992. What s Different Between Authentic And Performance Assessment? Educational Leadership.

Mueller, Jon. 2014. Authentic Assessment Tool Box, (Online), (http://jfmueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/index.htm), diakses 9 Februari 2014. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Rosda. Nashrillah, Faiz. 2013. Para Guru Masih Bingung Kurikulum 2013. (Online), (www.id.berita.yahoo.com) diakses tanggal 13 Desember 2013 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 81 Tentang Pedoman Umum Pembelajaran. Popham, W.J. 2008. Transformative Assessment. USA: ASCD. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wiggins, Grant. 1990. The Case of Authentic Assessment. Eric Identifier. 12 (0): 1-4. Wikipedia. 2014. Buku, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/buku) diakses tanggal 27 April 2014.