OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL 2008

dokumen-dokumen yang mirip
Kompetisi Pemrograman IV Babak Final

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VIII

A. Catur. Time Limit : 1 detik

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL 2008

Heme's Horse. Contoh Input Contoh Output 3 00: : :23

Olimpiade Sains Nasional XI Bidang Komputer/Informatika

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VIII

INFORMATIKA/KOMPUTER. Hari 0 (Sesi Latihan) 1. Empek-empek 2. Gunting Kertas 3. Matriks Biner

Hari 2 1. Robot Pempek 2. Belanja Suvenir 3. Wisata Palembang

Pelacakan dan Penentuan Jarak Terpendek terhadap Objek dengan BFS (Breadth First Search) dan Branch and Bound

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VII

SOAL BABAK PENYISIHAN TAHAP Informatic Logical Programming Competition 2010

SOAL FINAL PROGRAMMING COMPETITION SESSION JOINTS 2013 UNIVERSITAS GADJAH MADA 19 MEI 2013

Air dan Api. Time limit

BAB III ANALISIS, ALGORITMA, DAN CONTOH PENERAPAN

INFORMATIKA/KOMPUTER. Hari Pasar 16 Ilir 2. Menjinakkan Bom 3. Pos Wisata Sungai

INFORMATIKA/KOMPUTER. Hari 0 (Sesi Latihan) 1. Empek-empek 2. Gunting Kertas 3. Matriks Biner

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VII

Olimpiade Sains Nasional XI Bidang Komputer/Informatika

SCHEMATICS 2011 SOAL SCHEMATICS

OLIMPIADE SAINS NASIONAL IX

Nama Soal Peta Jalan Batas Waktu - Nama Berkas peta[no.urut].out.[1..10] Batas Memori - Tipe output only Sumber Prima Chairunnanda

[BS204]-Algoritma Pemrograman Take Home Test Pengumpulan : 27 Maret 2015 Tulis Tangan di kertas A4. Genap 2014/2015 Page 1 of 6

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Asia-Pacific Informatics Olympiad (APIO) 2012

Contoh Masukan: Contoh Keluaran: Perhatikan dalam setiap baris satu bilangan dengan bilangan lain hanya dipisahkan 1 (satu) spasi.

Programmer dan Meeting

Penentuan Posisi. Hak Cipta 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang.

Arkavi vs Raja Setan

Bundel Soal Sesi 1 Bidang Informatika Olimpiade Sains Nasional X

Bundel Soal Sesi 2 Bidang Informatika Olimpiade Sains Nasional X

Soal 1 ITBPC Maling Motor. Kode soal : Batas Run-time : Batas Memori :

BAB 2 LANDASAN TEORI

Problem A Divisible compfest1.c / compfest1.cpp / compfest1.pas Runtime-limit: 0.5 detik Memory-limit: 64 MB

A. Bayar atau Kabur. Format Masukan. Format Keluaran. Contoh Masukan

BNPC-HS 2010 BABAK PENYISIHAN (PILIHAN GANDA)

Hari 1 / Soal 1: Bukit dan Lembah

Himpunan Mahasiswa Komputer, Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit

Berkas Soal Final Competitive Programming Tingkat SMA. CompFest Kontributor: Irwan Mulyawan Ricky Suryadharma Verdiyanto Saputra William Gozali

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VIII

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014

Sugeng Rawuh Malih Ing Ngayogyakarta

Problem A. Turnamen Panco

Nama Peserta : No Peserta : Asal Sekolah : Asal Daerah :

Berkas Soal Penyisihan Competitive Programming Tingkat Mahasiswa. CompFest 2013

BARISAN DAN DERET. A. Pola Bilangan

Olimpiade Sains Nasional XI Bidang Komputer/Informatika

Pertahanan Pekanbaru. Deskripsi. Format Masukan. Time limit: 1 s. Memory limit: 64 MB

Kasus A : Coklat Gratis

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu

Final Programming Competition (Mahasiswa)

Algoritma + Pemrograman Pascal

Faktorial. Kode Soal: OSN601 Batas Run-time: 1 detik / test-case Batas Memori: 32 MB Masukan: Standard input Keluaran: Standard output

4. Sebuah toko perlengkapan olahraga menyebarkan brosur sebagai berikut :

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

Penentuan posisi. Nokia N76-1

Praktikum Dasar Pemrograman

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VIII

BNPC-HS 2010 BABAK PENYISIHAN (PILIHAN GANDA)

Operasi Eliminasi Gauss. Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam

BAB III PEMBUATAN MODEL BATUAN DAN PERHITUNGAN BESARAN FISIS MODEL. 3.1 Pengujian Model dengan Menggunakan Metode Selular Automata

Algoritma dan Flowchart. Dasar Programming 1

SOAL-JAWAB MATEMATIKA PENCACAHAN

NPC 2010 LEMBAR SOAL BABAK FINAL NPC NPC 2010 Be a Geeks, Enjoy your Code!!

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL 2008

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI

KELAS 8 NASKAH SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA ANAK BANGSA HOTEL MERDEKA, 16 JANUARI 2011

BAB 3 PE GEMBA GA METODE DA ALGORITMA PEMESI A MULTI AXIS

Mencari dan menelusuri jawaban learner yang sudah dinilai. 5 Pelaporan prestasi dan kemajuan penyelesaian tugas

3. Kuadrat dari hasil penjumlahan angka 5 dan 6, dikurangi hasil perkalian kedua angka tersebut

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

TRANSPORTASI & PENUGASAN

2. Masing-masing angka 5,6,7,8, dan 9 akan ditempatkan tepat satu-satu ke sebuah kotak dalam diagram berikut :

Tugas UTS Pemrograman Berorientasi Obyek

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TES PRAKTEK LAPANGAN SESI I PERTANYAAN PRAKTIKUM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

Beberapa Perintah Matriks Pada Scilab

12 Mei Batas Waktu: 5 jam. 3 soal Semua soal harus dikerjakan

OLIMPIADE SAINS TERAPAN SMK PROPINSI JAWA TENGAH 2009

OMITS 12. Soal Babak Penyisihan Olimpiade Matematika ITS (OMITS) Tahun 2012 Tingkat SMA/Sederajat MATEMATIKA ING NGARSA SUNG TULADHA

Lampiran 1 Pembuktian Teorema 2.3

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

OLIMPIADE NASIONAL INFORMATIKA

BAB IV PENGULANGAN PROSES

Bab 3. Decision 1 (Pengambilan Keputusan)

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

Larik/ Array int a1, a2, a3, a4, a5;

Transkripsi:

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL 2008 JENIS SOAL : PEMROGRAMAN WAKTU : 120 MENIT DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN 2008

1. Nama Soal : PARADE LAMPU 2. Nama Soal : DAMKAR 3. Nama Soal : MATRIKS OVERLAPPING 4. Nama Soal : PRIMA KE-K? 5. Nama Soal : PENJARA 2013 6. Nama Soal : SELULAR AUTOMATA 7. Nama Soal : GELANG MANIK-MANIK

Nama Soal : PARADE LAMPU Deretan lampu warna-warni dipasang untuk memeriahkan acara penutupan OSTN 2008. Jumlah lampu yang dipasang sebanyak N yang diberi nomor 1 sampai dengan N. Lampu-lampu tersebut terhubung pada rangkaian pengen-dali yang mempunyai 4 buah tombol. Masing-masing tombol tersebut berfung-si sebagai berikut : Tombol 1 : Jika tombol ini ditekan, maka semua lampu yang terhubung akan berubah statusnya. Artinya, lampu yang semula MENYALA akan PADAM, sedang lampu yang semula PADAM akan MENYALA. Tombol 2 : Jika tombol ini ditekan, maka semua lampu yang bernomor ganjil akan berubah statusnya. Tombol 3 : Jika tombol ini ditekan, maka semua lampu yang bernomor genap akan berubah statusnya. Tombol 4 : Jika tombol ini ditekan, maka semua lampu yang bernomor 3K+1 akan berubah statusnya. K adalah bilangan bulat 0. Pada rangkaian pengendali, terdapat counter C yang mencatat banyaknya penekanan tombol yang telah dilakukan. Ketika acara dimulai, kondisi semua lampu MENYALA dan counter C diset 0 (nol). Untuk menyatakan status lampu yang MENYALA, digunakan nilai 1 (satu). Sedangkan untuk lampu yang PADAM, digunakan nilai 0 (nol). Buatlah program untuk menentukan semua konfigurasi akhir yang mungkin dari status semua lampu sebanyak N tersebut berdasarkan informasi yang diberikan. Informasi yang diberikan meliputi nilai akhir counter C serta status akhir dari sebagian lampu. Semua konfigurasi akhir yang mungkin tersebut tidak diperbolehkan berulang. INPUT File input terdiri atas 4 baris. Baris pertama menyatakan banyaknya N buah lampu. Baris kedua menyatakan nilai akhir counter C. Batasan nilai N dan C adalah sebagai berikut : 10 N 100, 1 C 10000. Baris ketiga, berisi daftar nomor lampu yang MENYALA pada akhir acara. Setiap nomor dipisah-kan oleh spasi dan diakhir baris diberikan nilai -1. Baris keempat, berisi daftar nomor lampu yang PADAM pada akhir acara. Setiap nomor dipisahkan oleh spasi dan diakhir baris diberikan nilai -1. OUPUT File output berisi semua konfigurasi akhir yang mungkin dari status semua lampu sebanyak N tersebut berdasarkan informasi yang diberikan. Tidak diperbolehkan adanya konfigurasi yang berulang. Tiap konfigurasi yang mungkin harus dituliskan pada baris yang berbeda. Urutan konfigurasi boleh sebarang. Contoh input dan output ada di halaman berikut OSTN 2008 Halaman 1

CONTOH INPUT 10 1-1 7-1 Pada kasus diatas, terdapat 10 lampu dan hanya sekali terjadi penekanan tombol. Hanya diketahui informasi bahwa, lampu nomor 7 statusnya PADAM diakhir acara. CONTOH OUTPUT 0000000000 0110110110 0101010101 Pada kasus diatas, ada 3 kemungkinan konfigurasi lampu diakhir acara, yaitu : Semua lampu PADAM. Lampu nomor 1, 4, 7 dan 10 PADAM; sedangkan LAMPU 2, 3, 5, 6, 8 dan 9 MENYALA. Lampu nomor 1, 3, 5, 7 dan 9 PADAM, sedangkan LAMPU 2, 4, 6, 8 dan 10 MENYALA. OSTN 2008 Halaman 2

Nama Soal : DAMKAR Dinas Pemadam Kebakaran kota Matrix bekerja sama dengan dinas transportasi lokal untuk mengolah peta yang menunjukkan status jalan-jalan pada kota Matrix. Sialnya, jalan-jalan di kota itu pada hari tertentu harus ditutup karena adanya pawai mingguan. Akibatnya, para petugas pemadam kebakaran harus mencari rute jalan yang paling pendek jika hendak memadamkan api pada jalan tertentu di kota Matrix. Jika pada suatu saat, dinas pemadam kebakaran menerima laporan terjadinya kebakaran pada jalan tertentu, maka pihak departemen pemadam kebakaran segera meminta daftar jalan-jalan yang dapat dilalui ke dinas transportasi. Dinas transportasi mengirimkan semua jalan yang pada saat itu bisa dilalui. Buat sebuah program untuk mencari semua rute yang diawali dari kantor pusat departemen pemadam kebakaran menuju jalan yang dituju. FORMAT INPUT Baris pertama berisi bilangan bulat N yang merupakan jalan terdekat dari pusat api yang harus dituju (2<=N<21). Baris-baris berikutnya merupakan pasangan bilangan bulat kurang dari 21 (dipisahkan dengan spasi) yang menunjukkan jalan yang dapat dilalui. Baris terakhir pada file input adalah pasangan bilangan 0 0. Misalkan pasangan jalan 4 7 ada pada file input, artinya bahwa jalan 4 dan 7 dapat dilalui, begitu juga sebaliknya. FORMAT OUTPUT Semua kemungkinan rute yang dapat menuju ke N yang dimulai dari 1. Setiap baris berisi urutan jalan yang harus ditempuh diawali dari 1 dan diakhiri di N. Agar perjalanan petugas pemadam kebakaran efisien, truk pemadam kebakaran tidak boleh menempuh jalan yang pernah dilalui lebih dari sekali. CONTOH MASUKAN 6 1 2 1 3 3 4 3 5 4 6 5 6 2 3 2 4 0 0 CONTOH KELUARAN 1 2 3 4 6 1 2 3 5 6 1 2 4 3 5 6 1 2 4 6 1 3 2 4 6 1 3 4 6 1 3 5 6 OSTN 2008 Halaman 3

Nama Soal : MATRIKS OVERLAPPING Diberikan dua buah matriks berukuran sembarang, N x M (1 N 25, 1 M 25). Catatan: jumlah baris dan jumlah kolom belum tentu sama dan kedua matriks belum tentu berukuran sama pula. Anda diminta memeriksa apakah kedua matriks tersebut bertumpukan (overlapping). Kedua matriks overlapping apabila kedua matriks tersebut dapat diposisikan di dunia nyata sehingga ada submatriks dari matriks pertama yang sama dengan submatriks dari matriks kedua. Ada banyak cara dua buah matriks dapat saling overlapping di dunia nyata: Daerah yang berwarna abu-abu adalah submatriks dari kedua matriks yang saling bertumpukan. Catatan: pada gambar ke-4, sebuah matriks tepat adalah submatriks dari matriks lainnya. Program anda harus menemukan submatriks dengan sebanyak-banyaknya elemen yang overlapping dari kedua matriks yang diberikan, dan mengeluarkan banyak baris dan banyak kolom dari submatriks tersebut. Jika tidak ada yang bertumpukan maka keluarkan '0 0'. FORMAT INPUT Baris pertama berisi dua bilangan bulat N 1 dan M 1 yang menyatakan banyak baris dan banyak kolom matriks pertama. Baris 2 sampai N 1 +1 menyatakan elemen-elemen baris matriks pertama yang tiap barisnya memuat M1 elemen yang disusun dari kiri ke kanan dengan dipisahkan satu spasi. Selanjutnya, baris N 1 +2 berisi dua bilangan bulat N 2 dan M 2 yang menyatakan banyak baris dan banyak kolom matriks kedua. Baris-baris selanjutnya menyatakan elemen-elemen baris matriks kedua yang tiap barisnya memuat M 2 elemen yang disusun dari kiri ke kanan dengan dipisahkan satu spasi. FORMAT OUTPUT Format keluaran adalah banyak baris dan banyak kolom submatriks yang anda temukan, dalam satu baris dipisahkan spasi. Panjang dan lebar submatriks terbesar untuk setiap test case dijamin unik. Contoh input dan output ada di halaman berikut OSTN 2008 Halaman 4

CONTOH MASUKAN 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3 3 7 8 9 2 3 6 5 6 1 CONTOH KELUARAN 2 2 Gambar berikut menunjukkan daerah overlapping kedua matriks sesuai dengan contoh masukan. OSTN 2008 Halaman 5

Nama Soal : PRIMA KE-K? Dalam soal ini, yang perlu Anda lakukan adalah menjawab pertanyaan "Berapakah bilangan prima ke-k?". Anda akan diberikan masukan yang berisi N buah K, jawablah N pertanyaan tersebut. FORMAT MASUKAN Baris pertama berisi sebuah bilangan bulat N (1 N 20000). N baris berikutnya berisi masing-masing sebuah bilangan K (1 K 77777). FORMAT KELUARAN N baris berisi masing-masing sebuah bilangan yang merupakan jawaban dari "Berapakah bilangan prima ke-k?". CONTOH MASUKAN 4 1 3 5 2 CONTOH KELUARAN 2 5 11 3 OSTN 2008 Halaman 6

Nama Soal : PENJARA 2013 Tahun 2013, akhirnya Federasi membangun sebuah penjara (di sebuah tempat yang sangat dirahasiakan) yang khusus digunakan untuk menahan para penjahat paling kejam dan teroris teroris paling jahat dari seluruh dunia. Agar mendapat penjagaan yang maksimum, maka penjara tersebut dilengkapi dengan berbagai alat yang sangat canggih. Walaupun demikian, Federasi masih merasa khawatir jika pada suatu saat ada seorang napi yang berhasil kabur dari penjara tersebut. Akhirnya Federasi memutuskan untuk menanam sebuah alat pemancar super kecil (dengan ukuran beberapa nanometer), di dalam kepala setiap narapidana. Dengan adanya pemancar ini, maka penjaga penjara dapat memantau posisi setiap narapidana melalui sebuah layar besar yang dihubungkan langsung dengan sebuah satelit yang pada setiap waktu tertentu menerima sinyal dari pemancar-pemancar tersebut. Pada layar tersebut dapat dilihat juga posisi dari menara-menara penjaga pada penjara. (Setiap menara dihubungkan dengan menara lain melalui sebuah tembok lurus yang sangat tebal). Keterangan: lingkaran yang memiliki nomor adalah narapidana sedangkan lingkaran tanpa nomor adalah menara penjaga, tembok penjara digambarkan dengan garis putus-putus. Catatan: penjara selalu berbentuk poligon convex dan tidak ada tiga atau lebih menara penjaga yang membentuk suatu garis lurus. Pada gambar terlihat, narapidana nomor 1 berada di dalam penjara, sedangkan narapidana nomor 2 ada di luar penjara. Apabila narapidana berada di menara penjaga atau di tembok penjara, maka narapidana dianggap berada di dalam penjara. Sebagai seorang programmer yang bekerja untuk Federasi, anda diminta bantuan untuk membuat sebuah program yang dapat mendeteksi apakah seorang narapidana berada di luar penjara atau di dalam penjara. FORMAT MASUKAN Masukan terdiri dari beberapa tes kasus, setiap tes kasus diawali dengan sebuah bilangan N ( 3<= N < 5000 ). N baris berikutnya, setiap baris terdiri dari dua buah bilangan X dan Y (-600.000 <=X,Y<=600.000 ) yang menyatakan letak dari menara penjaga. Posisi menara penjaga selalu dimulai dari menara dengan posisi Y paling kecil ( dan X terkecil, jika ada posisi Y yang sama ), kemudian bergerak berlawanan arah jarum jam. Kemudian terdapat beberapa posisi dari OSTN 2008 Halaman 7

narapidana, posisi narapidana dinyatakan dengan dua bilangan X dan Y ( - 600.000 <=X,Y<= -600.000 ). Tes kasus diakhiri dengan sebuah bilangan - 1000000. FORMAT KELUARAN Untuk setiap posisi narapidana, tampilkan kata in jika narapidana berada di dalam penjara, dan tampilkan kata out jika narapidana berada di luar penjara. Tambahkan deretan karakter +++ untuk mengakhiri setiap tes kasus. CONTOH MASUKAN 7 5 1 10 2 14 6 11 10 5 12 3 9 2 4 7 7 1 5-1000000 7 5 1 10 2 14 6 11 10 5 12 3 9 2 4 7 12 13 6 CONTOH KELUARAN in out +++ out in +++ OSTN 2008 Halaman 8

Nama Soal : SELULAR AUTOMATA Permainan ini adalah permainan yang mensimulasikan kehidupan. Tempat permainannya berupa persegi dengan panjang sisi 100. Setiap sel dinyatakan dalam koordinat integer dipersegi itu dan dapat bernilai mati atau hidup. Keadaan awal dari papan itu diberikan di input. Sebuah sel berhubungan dengan 8 sel di sekitarnya, kecuali untuk sel sel di pinggir papan. Cara bermainnya adalah melakukan langkah berikut : 1. Sebuah sel mati, yang dikelilingi tepat oleh 3 sel hidup, akan menjadi sel hidup. 2. Sebuah sel hidup yang memiliki 2 atau 3 orang kawan, akan tetap hidup 3. Selain kasus di atas, sel itu akan mati Catatan : penggantian keadaan sebuah sel harus dilakukan serentak untuk setiap langkahnya. Bila langkah ini diulang-ulang, akan terjadi pola yang menarik yang berbeda beda untuk setiap keadaan awal. Anda diminta membuat program yang diberikan input dan jumlah langkahnya, memberikan keadaan akhir dari papan itu. FORMAT MASUKAN Baris pertama dari input berisi 2 bilangan, N (1 <= N <= 2000) dan M, di mana N adalah jumlah langkah yang dilakukan, dan M adalah jumlah sel hidup awal. M baris berikutnya berisi dua bilangan R dan C, di mana R adalah nomor baris, dan C adalah nomor kolom. 1 <= R,C <= 100 FORMAT KELUARAN Berisi beberapa baris yang masing masing baris terdiri dari 2 angka, R dan C, yang mencetak semua posisi sel hidup. Output harus diberikan dalam keadaan terurut menurut baris lalu menurut kolom. CONTOH MASUKAN 200 10 10 40 10 41 10 42 10 43 10 44 10 45 10 46 10 47 10 48 10 49 OSTN 2008 Halaman 9

CONTOH KELUARAN 8 41 8 48 9 40 9 41 9 48 9 49 10 39 10 40 10 41 10 48 10 49 10 50 11 40 11 41 11 48 11 49 12 41 12 48 OSTN 2008 Halaman 10

Nama Soal : GELANG MANIK-MANIK Novi pergi ke sebuah toko perhiasan dan melihat sebuah gelang manik-manik. Tentu saja, dia ingin menghiasinya dengan manik-manik terbaik dari N (1 <= N <= 3402) manik-manik yang tersedia. Setiap manik-manik i memiliki berat w i (1 <= w i <= 400) dan faktor keindahan d i (1 <= d i <= 100). Novi hanya dapat menggunakan gelang yang beratnya maksimal M (1 <= M <= 12880). Berat gelangnya sendiri dapat diabaikan. Diberikan batas berat sebagai pem-batas dan daftar manik-manik dengan berat dan faktor keindahannya, cari total faktor keindahan terbaik. FORMAT MASUKAN Baris 1 : Dua buah bilangan bulat dipisahkan spasi: N dan M Baris 2..N+1 : Baris i+1 menyatakan deskripsi manik-manik i dengan dua bilangan bulat dipisahkan spasi: w i dan d i FORMAT KELUARAN Baris 1 : Sebuah bilangan bulat yang merupakan jumlah faktor keindahan tertinggi yang dapat dicapai kalung dengan berat maksimal yang ditentukan CONTOH MASUKAN 4 6 1 4 2 6 3 12 2 7 (Empat hiasan yang dapat dipasang; berat maksimum 6) CONTOH KELUARAN 23 Tanpa menggunakan hiasan kedua, 4+12+7=23 adalah tingkat keindahan tertinggi yang dapat dicapai dengan berat 1+2+3 <= 6) OSTN 2008 Halaman 11