BUDIDAYA PAKAN ALAMI UNTUK BENIH IKAN AIR TAWAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kekurangan makanan pada saat masa penggantian dari makanan kuning telur ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mudjiman (2008), menyatakan bahwa Moina sp merupakan kelompok udang renik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

BUDIDAYA CACING RAMBUT (Tubifex sp.) DENGAN FERMENTASI LIMBAH ORGANIK SEBAGAI PAKAN ALAMI LARVA IKAN GURAMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Budidaya merupakan suatu kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Rata rata Pertambahan Jumlah Moina sp. (Ind/200ml) Rata rata pertambahan jumlah populasi Moina sp.

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan salah satu sumber gizi penting untuk proses kelangsungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

BAB 3 BAHAN DAN METODE

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. cukup tinggi, contohnya pada pembenihan ikan Kerapu Macan (Epinephelus

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGELOLAAN INDUK IKAN NILA. B. Sistematika Berikut adalah klasifikasi ikan nila dalam dunia taksonomi : Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)

PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao) UNTUK BUDIDAYA Daphnia sp. ABSTRAK

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

TUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Pematangan Gonad di kolam tanah

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

PENDAHULUAN. Untuk mendukung usaha tersebut dibutuhkan Balai Benih Ikan. ikan. Ketika usaha pemeliharaan atau pembesaran berkembang dibutuhkan bibit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju pertumbuhan rata rata panjang dan berat mutlak lele sangkuriang

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

bio.unsoed.ac.id HEWAN AVERTEBRATA SEBAGAI PAKAN IKAN LELE, Suatu Bahan Penyuluhan:" Pemanfaatan Belatung Ampas Tahu Sebagai Pakan PURWOKERTO

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

PEMBENIHAN IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscogutaftus) PEMELIHARAAN LARVA

Bisnis Budidaya Ikan Bawal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

BAB III BAHAN DAN METODE

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

MODUL: BUDIDAYA Daphnia

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA IKAN GABUS

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

BUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN LIMBAH RESTORAN UNTUK RANSUM AYAM BURAS

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

T E M P E 1. PENDAHULUAN

Hormon Jantanisasi Ikan Untuk Sex Reversal Ikan Jantan dan Pelet Stimulan Pakan Ikan (SPI) Untuk Pembesaran Ikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Plankton adalah organisme yang hidup melayang layang atau mengambang di

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

: LATIF BERTY ISTIAJI NIP :

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

Produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

III. BAHAN DAN METODE

f. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, g. karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan ba

Transkripsi:

BUDIDAYA PAKAN ALAMI UNTUK BENIH IKAN AIR TAWAR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA 2000

BUDIDAYA PAKAN ALAMI UNTUK BENIH IKAN AIR TAWAR Penulis: DARMANTO DARTI SATYANI ADHISA PUTRA CHUMAIDI MEI ROCHJAT D BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA 2000

KATA PENGANTAR Rasa syukur kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT, karena berkat bimbingan dan lindungannya maka penulisan brosur ini dapat diselesaikan. Brosur ini memuat informasi teknis tentang penyediaan pakan alami untuk benih ikan air tawar, baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Brosur ini disusun berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh IP2TP Jakarta bersama petani di wilayah Ciganjur dan Srengseng Sawah Jakarta Selatan, serta penelitian pendahuluan di laboratorium Instalasi Penelitian Perikanan Air Tawar (Inlitkanwar) Depok. Kami menyadari tulisan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu saran perbaikan dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga brosur ini bermanfaat bagi para petani dan masyarakat penggemar ikan pada umumnya.

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL I. PENDAHULUAN 1 II. PAKAN ALAMI 3 1. Moina 4 2. Daphnia 7 Ill. PRODUKSI MASSAL PAKAN ALAMI 9 1. Infusoria 9 2. Moina dan Daphnia 12 IV PERHITUNGAN USAHA PRODUKSI MASSAL PAKAN ALAMI 17 DAFTAR BACAAN 20

DAFTAR TABEL Tabel I Kandungan Gin dan Kegunaan Pakan Alami...4 Tabel 2 Keadaan ph dan Jenis Infusoria Dominan pada Beberapa Media Tumbuh Pakan Alami...12 Tabel 3 Budidaya Moina yang Berkesinambungan...16 Tabel 4 Perhitungan Parsial Usahatani Ikan Mas Koki Tanpa dan Dengan Budidaya Pakan Alami Sendiri (2 pasang, selama I bulan)...18 Tabel 5 Perbandingan Budidaya Sendiri dengan Mencari Pakan di Alam...19

I. PENDAHULUAN Ikan hias dan ikan konsumsi merupakan ikan ekonomis penting di Wilayah Jakarta. Di daerah ini, masih banyak dijumpai petani yang mengandalkan usaha ikan hias maupun ikan konsumsi sebagai mata pencaharian utama. Apalagi dengan makin sempitnya lahan pertanian, menyebabkan usaha budidaya dan pembenihan ikan banyak dilakukan di lahan pekarangan. Jenis ikan hias yang banyak dibudidayakan antara lain Oscar, Tetra, Blackghost, Koki dan Cupang. Sedangkan untuk jenis ikan konsumsi terdiri dari Bawal Air Tawar, Gurami, Patin dan Tawes. Saat masih benih, ikan tersebut sangat memerlukan pakan alami/kutu air. Keberadaan pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan, karena akan menunjang kelangsungan hidup benih ikan. Pada saat telur ikan baru menetas maka setelah makanan cadangan habis, benih ikan membutuhkan pakan yang sesuai dengan ukuran tubuhnya. Selama ini petani ikan melakukan pemberian pakan ke benih ikan yang baru menetas dengan kuning telur matang dan susu bubuk. Pemberian pakan seperti ini berakibat kualitas air media sangat rendah. Disamping air media cepat kotor dan berbau amis, berakibat pula kematian benih ikan sangat tinggi sampai sekitar 60 70%. Dengan bentuk dan ukuran mulut yang kecil, benih ikan sangat cocok diberikan pakan alami. Untuk tahap awal, pakan yang diperlukan adalah pakan alami jenis Infusoria/Paramaecium. Pada tahap selanjutnya sesuai dengan perkembangan ukuran mulut ikan, jenis pakan alami yang cocok diberikan yaitu Moina, sedangkan pada tahap akhir sampai ikan siap tebar bisa diberikan pakan alami jenis Daphnia. Pakan alami merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan produksi benih ikan hias maupun ikan konsumsi. Petani ikan di daerah Jakarta biasanya memenuhi kebutuhan

pakan alami dengan membeli Artemia maupun mencari jenis pakan lokal seperti Moina dan Daphnia ke danau atau situ. Penggunaan pakan alami Artemia saat ini sangat tidak ekonomis, karena selain pengadaannya sulit juga sangat mahal. Selain itu pengadaan pakan dari alam tidak terjamin baik ketersediaan maupun kemurniannya. Pengambilan pakan dari alam ini juga beresiko membawa bibit penyakit yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup benih ikan. Budidaya pakan alami yang dilakukan sendiri oleh petani menjanjikan sejumlah keuntungan, disamping kualitas kebersihan pakan terjamin, pakan alami produksi sendiri juga menghasilkan jenis pakan/kutu air seperti yang diharapkan. Penghematan waktu, tenaga dan biaya juga akan diraih apabila produksi pakan alami dilakukan dengan baik.

II. PAKAN ALAMI Pakan alami ialah makanan hidup bagi larva atau benih ikan dan udang. Beberapa jenis pakan alami yang sesuai untuk benih ikan air tawar, antara lain lnfusoria (Paramaecium sp.), Rotifera (Brachionus sp.), Kladosera (Moina sp.), dan Daphnia sp. Pakan alami tersebut mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna dalam usus benih ikan. Ukuran tubuhnya yang relatif kecil sangat sesuai dengan lebar bukaan mulut larva/benih ikan. Sifatnya yang selalu bergerak aktif akan merangsang benih/larva ikan untuk memangsanya. Pakan alami ini dapat diibaratkan "air susu ibu" bagi larva/benih ikan yang dapat memberikan gizi secara lengkap sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pakan alami Infusoria dapat dibudidayakan dengan media sayuran, sedangkan pakan alami jenis Moina dan Daphnia dapat dilakukan dengan menggunakan kotoran hewan kering yang ada di sekitar kita. Kandungan gizi setiap jenis pakan alami berbedabeda, namun pada umumnya terdiri dari air, protein, lemak, serat kasar dan abu. Kandungan gizi pakan alami Moina dan Daphnia dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini Tabel 1. Kandungan Gizi dan Kegunaan Pakan Alami Jenis Kadar Kadar Kandungan Gizi (%) Kegunaan Pakan Alami air (%) Protein Lemak Serat kasar Abu Infusoria/Paramecium Pakan larva baru menetas Moina 90,60 37,38 13,29 11,00 Pakan benih umur 26 hari Daphnia 94,78 42,65 8,00 2,58 4,00 Pakan benih umur 612 hari

1. Moina Di kalangan petani Moina dikenal dengan nama "kutu air". Jenis kutu ini mempunyai bentuk tubuh agak bulat, bergaris tengah antara 0,9 1,8 mm dan berwarna kemerahan. Perkembangbiakan Moina dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara asexual atau parthenogenesis (melakukan penetasan telur tanpa dibuahi) dan secara sexual (melakukan penetasan telur dengan melakukan perkawinan/pembuahan terlebih dahulu). Pada kondisi perairan yang tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan telur istirahat atau ephipium yang akan segera menetas pada saat kondisi perairan sudah baik kembali. Moina mulai menghasilkan anak setelah berumur empat hari dengan jumlah anak selama hidup sekitar 211 ekor. Setiap kali beranak ratarata berselang 1,25 hari, dengan ratarata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari, sedangkan umur hidup Moina adalah sekitar 13 hari. Moina biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolam dan rawa. Pada perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan kotoran hewan, Moina akan tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai kisaran suhu antara 1430 C dan ph antara 6,5 9. Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Moina adalah bakteri. Untuk menangkap mangsa, Moina akan menggerakan alat tambahan pada bagian mulut, yang menyebabkan makanan terbawa bersama aliran air ke dalam mulut.

2. Daphnia Daphnia mempunyai bentuk tubuh lonjong, pipih dan beruasruas yang tidak terlihat. Pada kepala bagian bawah terdapat moncong yang bulat dan tumbuh lima pasang alat tambahan. Alat tambahan pertama disebut Antennula, sedangkan yang ke dua disebut antenna yang mempunyai fungsi pokok sebagai alat gerak. Tiga lainnya merupakan alat tambahan pada bagian mulut. Perkembangbiakan Daphnia yaitu secara asexual atau parthenogenesis dan secara sexual atau kawin. Perkembangbiakan secara parthenogenesis sering terjadi, dengan menghasilkan individu muda betina. Telur dierami di dalam kantong pengeraman hingga menetas. Anak Daphnia dikeluarkan pada saat pergantian kulit. Pada kondisi perairan yang baik, disamping individu betina dihasilkan pula individu jantan. Pada saat kondisi perairan yang tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan 1 2 telur istirahat atau epiphium yang akan menetas saat kondisi perairan baik kembali. Daphnia mulai berkembang biak pada umur lima hari, dan selanjutnya setiap selang waktu satu setengah hari akan beranak lagi. Jumlah setiap kali beranak ratarata sebanyak 39 ekor. Umur hidup Daphnia 34 hari, sehingga selama hidupnya mampu menghasilkan anak kurang lebih 558 ekor. Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar, mendiami kolam atau danau. Daphnia dapat tumbuh optimum pada suhu perairan sekitar 21 C dan ph antara 6,5 8,5. Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Daphnia adalah bakteri, fitoplankton dan detritus. Kebiasaan makannya dengan cara membuat aliran pada media, yaitu dengan menggerakan alat tambahan yang ada di mulut, sehingga makanan masuk ke dalam mulutnya.

Ill. PRODUKSI MASSAL PAKAN ALAMI 1. Tujuan Produksi Pakan Alami : Menyediakan pakan alami secara massal dan berkesinambungan untuk menunjang usaha pembenihan ikan ekonomis penting. Meningkatkan kelangsungan hidup benih ikan melalui pemberian pakan alami hasil budidaya secara massal. Menekan pengeluaran biaya dan penggunaan tenaga serta waktu dalam penyediaan pakan alarm. Mencegah penyebaran bibit penyakit dan parasit yang dibawa pakan dari alam. 2. Produksi Massa Infusoria A. Bahanbahan yang diperlukan, antara lain : Bak/ember plastik ukuran 15 liter (jumlah Ember/ bak tergantung keperluan) Media budidaya terdiri dari kulit Pepaya matang, daun Kol/Selada atau pelepah pisang (gunakan salah satu media). Kain kasa untuk pembungkus sayuran dan tutup ember. Air kolam atau empang sebagai sumber bibit Infusoria B. Pelaksanaan : Isi bak/ember dengan air sampai sekitar 10 liter Masukkan salah satu bahan (kulit Pepaya matang, daun Kol atau pelepah pisang) ke dalam ember sebanyak 250 300 gram yang telah dibungkus kain kasa dan diikat. Tambahkan sekitar 2 3 gayung (1 2 liter) air empang/kolam, untuk memasukkan bibit Infusoria yang akan dibudidayakan

Letakkan ember/bak plastik yang telah terisi kultur Infusoria pada tempat terlindung dari panas matahari dan hujan, untuk menghindari perubahan suhu yang tidak diinginkan. Tutup ember media budidaya dengan kain kasa untuk menghindari jentik nyamuk atau hewan lain masuk ke dalamnya. C. Pemanenan : Pada hari ke3, amati adanya lapisan tipis warna putih seperti awan di atas permukaan air media yang menandakan Infusoria sudah berkembang dengan baik (puncak populasi Infusoria biasanya terjadi pada hari ke4 dan hari ke5) Ambil lapisan putih tersebut dengan menggunakan mangkuk atau piring kecil untuk diberikan pada benih ikan. Satu siklus budidaya Infusoria (selama 1 minggu) dapat digunakan untuk makanan benih ikan sampai benih tersebut siap memakan jenis pakan alami yang lebih besar yaitu Moina dan Daphnia. Biasanya pemberian pakan alami Infusoria hanya berlangsung selama 2 3 hari. Jenis Infusoria yang berkembang dipengaruhi oleh jenis media yang digunakan. Setiap media memiliki ph tertentu yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan benih ikan, apabila pemberian Infusoria dilakukan secara berlebihan. Pada media kulit pepaya jenis Infusoria yang dominan adalah Chlamydomonas sp. dan Colpoda sp. Sedangkan pada media kol, pelepah pisang dan daun kipahit adalah Paramaecium sp. dan Euglena sp. Media kulit pepaya dan pelepah pisang menunjukan ph yang cenderung asam dan ini disukai ikan Neon tetra, sedangkan pada media kol dan daun kipahit ph cenderung netral Akan tetapi secara umum semua jenis media dapat digunakan untuk budidaya Infusoria.

Pemberian lnfusoria ke benih ikan yang baru menetas, temyata dapat meningkatkan derajat kehidupan benih menjadi 80 90%. Tabel 2. Keadaan ph dan Jenis Infusoria dominan pada Beberapa Media Tumbuh Pakan Alami. No Media PH Jenis Infusoria dominan 1 Kol/Sawi 7,0 Paramaecium sp. dan Euglena 2 Pepaya 5,5 Chlamydomonas sp. Dan Colpoda sp. 3 Pelepah Pisang 5,5 Paramaecium sp dan Euglena sp. 4 Daun Kipahit 7,0 Paramaecium sp. dan Euglena sp. 3. Produksi Massal Moina/Daphnia A. Bahanbahan yang diperlukan : Bak beton / kolam budidaya ukuran 2 x 3 meter, dengan ketinggian 1 meter. Pupuk organik, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos (kebutuhan masingmasing 11,5 kg/m3 air media). Kantong waring untuk tempat pupuk dan tali pengikat. B. Pelaksanaan : Isi bak / kolam budidaya dengan air sampai ketinggian minimal 70 80 cm, untuk menjaga kestabilan suhu media dan menghindarkan Moina maupun Daphnia dari pengaruh langsung sinar matahari. Siapkan pupuk kandang, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos dengan dosis masingmasing sebanyak 1 kg/m3 untuk budidaya Moina, sedangkan pada budidaya Daphnia kotoran ayam 1,5 kg/m3 dan kompos 1 kg/m3. Masukkan pupuk kandang tersebut ke dalam kantong waring, ikat dan masukkan ke dalam kolam budidaya. Satu hari kemudian masukkan bibit Moina 2 gram/m3 atau sekitar 3 4 ekor/10 ml dan Daphnia sebanyak 5 gram/m3.

C. Pemanenan Moina mulai dipanen pada hari ke7 sampai hari ke10 dari pemupukan awal, sedangkan Daphnia pada hari ke21 dan setelah itu pemanenan dapat dilakukan setiap hari selama 3 minggu sebanyak 25 gr/m3. Untuk budidaya Moina pemupukan ulang sebanyak 0,2 dosis dari pemupukan pertama dapat dilakukan pada hari ke4 setelah pemupukan awal. Sedangkan pada budidaya Daphnia, pemupukan ulang dilakukan sebanyak 0,5 dosis seminggu setelah pemupukan awal. Pada budidaya Moina untuk menjamin penyediaan pakan alami secara terus menerus diperlukan paling sedikit 3 buah kolam. Pelaksanaan budidaya kolam ke2 dimulai pada hari ke empat dari pelaksanaan budidaya kolam ke1. Sedangkan budidaya kolam ke3 dimulai pada hari ke empat setelah pelaksanaan budidaya kolam ke2 dimulai. Dengan demikian pemanenan Moina dapat dilakukan setiap hari secara terusmenerus, mulai hari ke7 sampai hari ke10, sebanyak 200 400 gr/m 3 air. Untuk mendapatkan Daphnia setiap hari diperlukan 2 buah kolam. Pelaksanaan budidaya kolam ke2 dilakukan pada hari ke20 setelah pelaksanaan budidaya pada kolam ke1. Pemanenan Daphnia dapat dilakukan setiap hari mulai hari ke21 selama tiga minggu, dengan jumlah 25 gr/m 3 /hari.

Tabel 3. Budidaya Moina yang Berkesinambungan Hari Kolam I Kolam II Kolam III ke 1 Pemupukan 1 2 InOkulasi.Aloina 3 4 Pemupukan 1 5 Pemupukan ulang InOkulasi Moina 6 7 Pemupukan 1 8 Pemupukan ulang InOkulasi.Aloina 9 Panen Moina 10 Panen Moina 11 Panen Moina Pemupukan ulang 12 Panen Moina 13 Panen Moina 14 Panen Moina 15 Panen Moina 16 Panen Moina 17 Panen Moina 18 Panen Moina 19 Dan seterusnya

IV. PERHITUNGAN USAHA PRODUKSI MASSAL PAKAN ALAMI Perhitungan usaha sangat penting dalam mengambil keputusan penerapan suatu teknologi baru. Hanya teknologi yang mampu memberikan tambahan keuntungan cukup berarti yang akan diterapkan oleh para pelaku usahatani. Untuk melihat tambahan keuntungan yang dapat diberikan teknologi produksi massal pakan alami sendiri, berikut ini disajikan contoh perhitungan usahanya pada pemeliharaan 2 (dua) pasang ikan mas koki selama 1 (satu) bulan. Dalam perhitungan tersebut dicoba dibandingkan antara pemeliharaan ikan mas koki tanpa budidaya pakan alami dengan pemeliharaan ikan mas koki menggunakan pakan alami dari hasil budidaya sendiri (Tabel 4). Berdasarkan Tabel 4 tersebut, penerapan teknologi budidaya pakan alami sendiri pada pemeliharaan 2 pasang ikan mas koki mampu memberikan tambahan keuntungan sebesar Rp.68.500,. Keuntungan tersebut akan berlipat jika teknologi tersebut diterapkan pada pemeliharaan mas koki dengan jumlah yang lebih besar. Selain keuntungan dalam bentuk uang, penerapan budidaya pakan alami sendiri menjanjikan keuntungan lain seperti pada Tabel 5.

Tabel 4. Perhitungan Parsial Usahatani 1kan Mas Koki Tanpa dan Dengan Budidaya Pakan Alami Sendiri (2 Pasang, selama 1 bulan) Uraian A. PENGELUARAN Tanpa budi daya Pakan Alami Volume Harga Jumlah Satuan (Rp) (Rp) Dengan Budidaya Pakan Alami Volume Harga Satuan Jumlah (Rp) (Rp) Kuning telur 3 butir 500 1.500 Transportasi pencarian 15 kali 1.500 22.500 pakan alami Media sayuran Pupuk kotoran ayam Pupuk kompos Ember ukuran 15 liter Kain Kassa Kantong Waring 1 Kg 1 karung 5 kg 1 buah 2 buah 2 buah 2.500 7.500 1.000 5.000 1.500 2.000 2.500 7.500 5.000 5.000 3.000 4.000 JUMLAH A 24.000 27.000 B. PEMASUKAN Penjualan benih Mas Koki 900 ekor 65 58.500 200 ekor 65 130.000 JUMLAH B 58.500 130.000 C. PEMASUKAN BERSIH (BA) 34.500 103.000 D. TAMBAHAN KEUNTUNGAN 68.500 Tabel 5. Perbandingan Budidaya Sendiri dengan Mencari Pakan di Alam Budidaya sendiri Mencari di alam 1. Tenaga Tidak terlalu banyak di gunakan. Memerlukan banyak tenaga 2. Waktu Lebih singkat, sehingga tidak banyak waktu yang terbuang Banyak terbuang dalam perjalanan dan pencarian pakan 3. Ongkos Relatif sedikit dan lebih efisien digunakan Setiap mencari harus keluar uang untuk transportasi 4. Stok pakan Dapat tersedia sepanjang musim. Pada musim tertentu sangat sulit didapat 5. Persaingan Tidak ada persaingan dalam pengambilan Harus berebut dengan petani ikan lain pakan 6.Penyakit ikan Dapat dicegah dan dikontrol Mudah terserang penyakit yang dibawa dari alam

DAFTAR BACAAN Chumaidi dan Djajadireja, 1982. Kultur Massal Daphnia sp. di Dalam Kolam Dengan Menggunakan Pupuk Kotoran Ayam. Bull. Pen. PD.1.3(2) : 17 20 Chumaidi et. al. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan Udang Puslitbangkan PHP\KAN\PT\12\Rep\1990. Jakarta Darti,S., Darmanto, dan Adisha. 2000 Laporan Akhir Hasil Pengkajian Budidaya Pakan Alami untuk Benih Ikan Ekonomis Penting. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta Lingga, P. dan H. Susanto. 1989. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta Hal. 17 24 Suprayitno, SH. 1986. Kultur Makanan Alami. Direktorat Jendral Perikanan dan International Development Research Centre. INFIS Manual Seri no.34.35 pp Wahyudi, NA and C. Lim. 1985. Effect of Feeding Rates on Growth and Survival of Giant Gouramy Larvae. in Chorn Lim (eds) Fish ang feed Technology research in Indonesia RIFCA. Ministry of Agriculture Indonesia. P. 107 112