Diasumsikan perusahaan melakukan pembayaran denda kurang bayar pada Januari 2016 dan harus membayar Rp

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terus menerus dilakukan secara

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan tax planning PPh pasal 21 yang dilakukan oleh PT.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DALAM MENGEFISIENSIKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT. LINAS MANDIRI JOMBANG

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 PADA KARYAWAN PT. BPR PRIMAESA SEJAHTERA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT.APT

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala

PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DALAM MENGEFISIENSIKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. ZANUR LINAS MANDIRI GORONTALO

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4,

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Evaluasi Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT CRS

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual (Waluyo, 2013:2). Dalam

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan hal yang sangat penting dalam setiap negara yaitu

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih. Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dimana persaingan menjadi semakin ketat dan bersifat global,

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

Abstrak. Kata Kunci: Eksposur Pajak; Pajak Ditanggung Perusahaan; PPh pasal 21; PPh Pasal 23. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab 4 maka dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut ini : 1.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

PENERAPAN TAX PLANNING UNTUK MEMINIMALKAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. A DI MAKASSAR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian maka dapat ditarik kesimpulan:

BAB I PENDAHULUAN. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar dibandingkan penerimaan

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu

Penerapan Perencanaan Pajak untuk Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan PT. X di Semarang

Penerapan Tax Review atas Pajak Penghasilan Pada PT Indo

EVALUASI ATAS EFEKTIFITAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. RKA

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan Negara dari perpajakan dalam APBN selalu meningkat, misalkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, sumbangan terbesar untuk pendapatan negara bersumber dari

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP ) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini adalah berasal dari sektor perpajakan.

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT AMD

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lain pajak merupakan biaya bagi perusahaan karena beban pajak akan

TAX PLAN ANALYSIS BEBAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP EFISIENSI PAJAK TERHUTANG PERUSAHAAN ROKOK AA BURING MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang berada dalam masa pembangunan, Indonesia

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Pengertian pajak menurut Adriani dalam Waluyo (2013:2) disebutkan

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN PASAL 21 PADA PT. PRAMBANAN METALINDO. Oleh: Mutammam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian, pembahasan dan evaluasi yang telah dilakukan penulis

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

PEMERIKSAAN PAJAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 ATAS PPH PASAL 21 CV FAZAR UTAMA DI SAMARINDA

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. NCP

EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPH) 21 ATAS PENGHASILAN KARYAWAN PADA PDAM TIRTA JAYA MANDIRI KABUPATEN SUKABUMI

ABSTRAK PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK MEMINIMALKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN. ( Studi Kasus Pada PT X, Surabaya) Oleh :

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SEBAGAI UPAYA LEGAL UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PAJAK PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV.

ANALISIS PERBANDINGAN TAKE HOME PAY KARYAWAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TUNJANGAN PAJAK PADA CV IMAYA CONSULTING ENGINEERS

BAB III PEMBAHASAN. A. Penerapan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21. metode pembebanan PPh Pasal 21 pada perusahaan (net), metode pembebanan

BAB I PENDAHULUAN. bersih/penghasilan sehingga perusahaan akan selalu berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara keuangan. Sedangkan bagi Pemerintah, pajak merupakan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM. PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA KARYAWAN TETAP KANTOR PDAM KABUPATEN KEBUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan negara yang terbesar dan paling dominan sampai saat ini adalah

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

Ida Farida. Muhamad Alfian. Tribuwana Septi Cempaka

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT.X DI SURABAYA JURNAL. Disusun Oleh : INDRASWARI NIM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PPh BADAN PADA PT. CLB

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin maju, Indonesia terus

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

pajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.

PENERAPAN TAX PLANNING ATAS PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (STUDI KASUS PADA CV. SCRONICA SARI) OLEH : INDAH YULIA PUSPITASARI (B

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi rakyatnya. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah

ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS UP

PENERAPAN TAX PLANNING PPh Pasal 21 UNTUK MEMAKSIMALKAN DEDUCTIBLE EXPENSE PADA PERUSAHAAN DAGANG (STUDI KASUS PADA CV K)

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

B. REKOMENDASI Berdasarkan permasalahan permasalahan yang dihadapi KPP Pratama Sukoharjo dalam memanfaatkan e-filling serta dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara Republik Indonesia antara lain berasal dari pajak.

Setyo Pramono, Syafi i, Arief Rahman Prodi Akuntansi, Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak

Transkripsi:

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dengan menyesuaikan laporan PPh Pasal 21 CV. K sesuai dengan undang-undang perpajakan yaitu memasukkan biaya jabatan pada laporan PPh Pasal 21 CV.K yang salah saji akan menghasilkan PPh Pasal 21 terhutang perusahaan yang lebih kecil dari sebelum dimasukkan biaya jabatan. Jika dibandingkan hasil menurut perusahaan dan undang-undang maka perusahaan mengalami lebih bayar pada PPh Pasal 21. Tetapi selama ini perusahaan mengalami kurang bayar karena perusahaan belum memasukkan tunjangan tunai yang telah diberikan kepada karyawannya. Dengan memasukkan nilai tunjangan tunai yang sebelumnya belum dimasukkan perusahaan dalam laporan PPh Pasal 21 berupa tunjangan bensin, makanan, servis, obat, makanan, anak, dan transportasi kepada karyawan-karyawannya akan menambah deductible expense perusahaan sehingga PPh Pasal 21 terhutangnya meningkat. Jadi kesalahan saji PPh Pasal 21 perusahaan mengharuskan perusahaan membayar denda sebesar 2% per bulan, atas jumlah pajak kurang bayar jika perusahaan memperbaiki laporan PPh Pasal 21nya sebelum adanya pemeriksaan atau membayar denda sebesar 100% per bulan dari jumlah pajak kurang bayar, jika berdasarkan hasil pemeriksaan laporan terbukti kurang bayar. Diasumsikan perusahaan melakukan pembayaran denda kurang bayar pada Januari 2016 dan harus membayar Rp 6.672.888 82

83 untuk kurang bayar dan denda sebesar Rp 1.773.932 jika belum adanya pemeriksaan, sedangkan denda sebesar Rp 88.696.620 jika sudah ada pemeriksaan. Jadi sebaiknya perusahaan secepat mungkin melakukan pembetulan sebelum adanya pemeriksaan. Sehingga perusahaan hanya membayar denda sebesar Rp 1.773.932 dan kurang bayarnya sebesar Rp 6.672.888. Sebenarnya tax planning yang dilakukan CV.K sudah bagus, dengan memberikan tunjangan tunai kepada karyawan-karyawannya yang menambah penghasilan karyawan dan boleh dibebankan perusahaan, dan pemberian natura dalam bentuk voucher pulsa telepon yang digunakan untuk kebutuhan karyawan yang dapat dibebankan sebesar 50%. Hanya karena kesalahan saji dalam laporan PPh Pasal 21 CV.K yang membuat perusahaan mengalami kurang bayar. Sedangkan deductible expense dapat lebih dimaksimalkan dengan menambahkan tunjangan pajak dengan gross up method. Sehingga total tunjangan yang diberikan perusahaan melalui tunjangan perusahaan, dan tunjangan pajak pada karyawan semakin besar dan dapat mengurangi penghasilan bruto perusahaan yang meminimalkan PPh Badan perusahaan. Selisih yang terjadi pada penerapan tax planning gross up method merupakan penghematan pajak yang dapat diperoleh perusahaan. Dimana setelah menerapkan tax planning untuk tahun 2014, perusahaan membayar PPh sebesar Rp 55.014.142 sehingga perusahaan menghemat Rp 35.020.660 dari sebelum dilakukannya

84 tax planning yaitu sebesar Rp 90.034.802, dan pada tahun 2015, perusahaan membayar PPh Rp 44.449.009, sehingga perusahaan menghemat Rp 47.742.821 dari sebelum dilakukannya tax planning yaitu 92.191.830. 5.2. Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data yang didapat hanya dari Januari 2014 hingga September 2015 karena data penelitian didapat peneliti pada November 2015, sehingga data penelitian dari Oktober 2015-Desember 2015 menggunakan asumsi untuk besarnya gaji dan tidak mendapatkan bonus. 5.3. Saran 1. Untuk kedepannya peneliti lain sebaiknya memiliki data dalam kurun waktu 1 tahun secara lengkap, sehingga mempermudah peneliti lain dengan tidak menggunakan asumsi pada besarnya gaji karyawan dan bonus karyawan. 2. Untuk kedepannya perusahaan dapat mencoba melakukan perencanaan pajak dalam bentuk makan bersama dari pada memberikan tunjangan makan kepada karyawan yang bersifat tunai. Karena belum tentu tunjangan makan digunakan pegawai untuk membeli makanan, dan dengan adanya makan bersama akan memaksa ataupun mendorong karyawan-karyawan untuk saling berinteraksi/ berosialisasi dan menambah keakraban sesama karyawan.

DAFTAR PUSTAKA Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-220/PJ./2002 Tentang Perlakuan Pajak Penghasilan Atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler Dan Kendaraan Perusahaan. Lasmana, M.S., dan Setiorahardjo, B., 2010, Cara Perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21, Graha Ilmu, Yogyakarta. Mardiasmo, 2011, Perpajakan: Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta. Muldjono, D, 2009, Tax Planning: Menyiasati Pajak Dengan Bijak, Andi, Yogyakarta. Natakharisma, V, dan Sumadi, I.K., 2014, Analisis Tax Planning Dalam Meningkatkan Optimalisasi Pembayaran Pajak Penghasilan Pada PT. Chidehafu. Jurnal: Akuntansi Universitas Udayana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bali. Ompusunggu, A.P., 2011, Cara Legal Siasati Pajak, Puspa Swara, Jakarta. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan/Atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, Dan Kegiatan Orang Pribadi. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 32/PJ/2015 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan/Atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, Dan Kegiatan Orang Pribadi. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.03/2009 Tentang Penyediaan Makanan Dan Minuman Bagi Seluruh Pegawai Serta Penggantian Atau 82

86 Imbalan Dalam Bentuk Natura Dan Kenikmatan Di Daerah Tertentu Dan Yang Berkaitan Dengan Pelaksanaan Pekerjaan Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto Pemberi Kerja. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 122/PMK.010/2015 Tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 162/PMK.011/2012 Tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 252/PMK.03/2008 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak Atas Penghasilan Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, Dan Kegiatan Orang Pribadi Pohan, C.A., 2013, Manajemen Perpajakan: Strategi Perencanaan Pajak Dan Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rahayu, S.K., dan Suhayati, E., 2010, Perpajakan: Teori Dan Teknis Perhitungan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sahilatua, P.F, dan Noviari N., 2013, Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Sebagai Strategi Penghematan Pembayaran Pajak. Jurnal: Akuntansi Universitas Udayana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bali. Sekaran, U, 2007, Research Methods For Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Soemarso, S.R., 2007, Perpajakan: Pendekatan Komprehensif, Salemba Empat, Jakarta. Suandy, E.,2011, Perencanaan Pajak, Salemba Empat, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. Waluyo, 2008, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta. Zain, M.,2007, Manajemen Perpajakan, Salemba Empat, Jakarta. 87