12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra

2. WATER TREATMENT 2.1 PENDAHULUAN

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR. Ca Mg

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

Penentuan Kesadahan Dalam Air

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

PENENTUAN KUALITAS AIR

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR TUGAS AKHIR PENYISIHAN KESADAHAN DENGAN PROSES KRISTALISASI DALAM REAKTOR TERFLUIDISASI DENGAN MEDIA PASIR OLEH: MYRNA CEICILLIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

TESIS STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

INFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (97-102)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

PEMELIHARAAN AIR KETEL BANTU DI KAPAL. Paulus Suhardi Waluyo Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta ( AMY ) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

PENCEGAHAN KOROSI DENGAN BOILER WATER TREATMENT (BWT) PADA KETEL UAP KAPAL.

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ZEOLIT UNTUK MENGURANGI KESADAHAN AIR

BAB II. Tinjauan Pustaka

KATA PENGANTAR. Surabaya, 24 Februari Penulis. Asiditas dan Alkalinitas Page 1

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebut Brine. Air yang terproduksi ini banyak mengandung mineral - mineral yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

K I M I A A I R. A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV SISTEM PANAS BUMI DAN GEOKIMIA AIR

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

HASIL DAN PEMBAHASAN

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

PENENTUAN KADAR BESI (Fe) DAN KESADAHAN (CaCO 3 ) PADA AIR SUMUR DI JALAN BARU KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON

IV. PENGOLAHAN DENGAN CARA PERTUKARAN ION

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB 4 Analisa dan Bahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB II. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, terjadi juga

HASIL DAN PEMBAHASAN

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

NASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

ANALISA AIR FORMASI DALAM MENENTUKAN KECENDERUNGAN PEMBENTUKAN SCALE PADA SUMUR X,Y DAN Z

KESADAHAN AIR. ADINDA DWI AYU D. RASYIDMUAMMAR FAWWAZ S.Farm.,M.Si.,Apt

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

Transkripsi:

Air adalah salah satu bahan pokok (komoditas) yang paling melimpah di alam tetapi juga salah satu yang paling sering disalahgunakan Definisi Water Treatment (Pengolahan Air) Suatu proses/bentuk pengolahan air dengan cara cara tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan sesuai keperluan. Water Treatment Plant adalah sebuah sistem pengolahan air dari air baku (influent) yang kualitasnya kurang bagus menjadi air yang memiliki kualitas standard tertentu yang layak dikonsumsi 2.1 PENDAHULUAN Air merupakan salah satu bahan pokok (komoditas) yang paling melimpah di alam tetapi juga salah satu yang paling sering disalahgunakan. Bumi merupakan planet biru dan sekitar 4/5 dari permukaannya ditutupi air. Sekitar 97% dari air di bumi berada di lautan.

Air laut kandungan garamnya sangat tinggi, sehingga kurang baik jika digunakan untuk air minum maupun pertanian atau proses industri. Saat ini diperkirakan hanya sekitar 0,3% dari sumbersumber air di bumi yang dimanfaatkan oleh manusia. Lalu dikembangkan teknologi untuk memanfaatkan air dari lautan dan gunungan es (icebergs). 2.2 SUMBER-SUMBER AIR 1. Air permukaan a. air yang mengalir, contoh stream(air dibebatuan pegunungan) dan air sungai (Moorland surface drainage) b. air diam, contoh danau, waduk, dan kolam (Lowland surface drainage) 2. Air bawah tanah a. air sumur b. air di pertambangan 3. Air hujan 4. Air muara/kuala (estuarine) dan air laut AIR UNTUK INDUSTRI Untuk keperluan industri, tidak mungkin menggunakan air hujan dan air laut secara langsung. Air hujan sifatnya musiman dan butuh biaya tinggi untuk mengumpulkannya. Air laut maupun muara kandungan garamnya tinggi

Tiga sumber air yang banyak digunakan di industri adalah: Analisis beberapa tipe air yang digunakan di industri 1. Moorland surface drainage 2. Lowland surface drainage 3. Air sumur 2.2.1 Moorland Surface Drainage Air yang berasal dari sumber ini biasanya mempunyai komposisi yang relatif konstan. Air dari sumber ini umumnya bersih dan berwarna kecoklatan. Tingkat keasaman air ini relatif rendah. Kandungan logam (hardness) dari air jenis ini rendah, dapat diukur dengan TDS (Total Dissolved Solids) dalam satuan per milion) 1 partikel di dalam setiap 1 juta partikel lain TDS Meter adalah alat test untuk mengukur jumlah zat padat yang terlarut dalam air (mg/liter atau ppm) Jenis air moorland surface drainage mengandung bakteri besi yang harus dihilangkan 2.2.2 Lowland Surface Drainage Air yang berasal dari sumber ini mempunyai komposisi yang beragam Umumnya air ini tidak berwarna tetapi sedikit mengandung lumpur Tingkat kandungan logamnya biasanya tinggi dan dapat menyebabkan pembentukan kerak

2.2.3 Air Sumur Air jenis ini komposisinya relatif konstan. Pada air sumur yang sangat dalam, konsentrasi bikarbonat lebih dari ekivalen kombinasi konsentrasi ion Ca 2+ dan Mg 2+ sehingga Na 2 CO 3 perlu dipertimbangkan keberadaannya. Air sumur adalah air tanah dangkal sampai kedalaman kurang dari 30 meter, air sumur umumnya pada kedalaman 15 meter dan dinamakan juga sebagai air tanah bebas karena lapisan air tanah tersebut tidak berada di dalam tekanan Parameter kebersihan air sumur (parameter fisik) bau, rasa, warna dan kekeruhan (parameter kimia) logam seperti Fe, Cu, Ca (parameter bakteriologi) Koliform merupakan suatu kelompok bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air. Kandungan logam air jenis ini sepenuhnya kandungan logam alkalin (alkaline hardness). Kandungan sulfat pada air jenis ini seringkali rendah. 2.3 JENIS-JENIS IMPURITAS (Campuran) DALAM AIR Impuritas berupa larutan: a. garam inorganik, contohnya: kation: Ca 2+, Mg 2+, Na +, K +, Fe 2+, Al 3+, dan kadangkadang jejak Zn 2+ dan Cu 2+. b. gas, contohnya CO 2, O 2, N 2, oksida N 2 dan kadang-kadang NH 3 dan H 2 S. Impuritas berupa suspended, yang berupa inorganik contohnya lempung dan pasir, dan organik contohnya tetesan minyak, zat tumbuhan dan hewan. Impuritas berupa koloid, terbagi atas lempung dan silika, humus Impuritas berupa bakterial, yaitu bakteri dan mikro organisme lainnya dan juga hewan dan tumbuhan.

Berbagai jenis kotoran yang terdapat dalam air alami sangat mempengaruhi sifat-sifat dari air tersebut. Guna keperluan industri, karakteristik dan pengaruh impuritas terhadap kualitas air mencakup beberapa faktor diantaranya: 1.Warna 2.Rasa dan bau 3.Kekeruhan dan endapan 4.Mikroorganisme 5.Zat mineral terlarut yaitu: kandungan logam, alkalinitas, total zat padat, dan korosi. 6.Gas terlarut 7.Kandungan silikon Hardness Hardness pada awalnya didefinisikan sebagai kapasitas konsumsi sabun (soap) dari suatu sampel air. Sabun umumnya terdiri dari garam sodium asam lemak rantai-panjang seperti asam oleic, asam palmetic, dan asam stearic. Kapasitas konsumsi sabun dari air utamanya disebabkan oleh kehadiran ion calsium dan magnesium. Dalam praktek, hardness dari suatu sampel air biasanya diambil sebagai suatu ukuran dari muatan Ca 2+ dan Mg 2+.

Hardness Temporer dan Permanen Ketika air dipanaskan, ion bicarbonat terdekomposisi untuk membentuk ion-ion karbonat dan karbon dioksida menjadi bebas. Ion Ca 2+ dan Mg 2+ siap bergabung dengan ion carbonat untuk membentuk endapan CaCO 3 dan MgCO 3. Hardness sehingga terbentuknya endapan, dikenal dengan istilah hardness temporer, dan kini istilah tsb digunakan untuk seluruh hardnes yang berkenaan dengan kandungan bikarbonat dalam air. Perbedaan antara hardness temporer dan hardness total disebut sebagai hardness permanen. Hal ini disebabkan hardness tersebut tidak hilang karena proses pemanasan (boiling) air. hardness permanen terdiri dari larutan chlorides, sulfates, dan nitrates dari kalsium dan magnesium. Hardness Alkaline dan Non-Alkaline hardness alkaline adalah hardness yang disebabkan oleh bicarbonates, carbonates, dan hydroxydes dari logam penghasil kekerasan. Sering juga disebut kekerasan carbonat hardness non-alkaline diperoleh dengan mengurangkan hardnes total terhadap hardnes alkaline. Sering disebut sebagai hardness non-karbonat. Satuan-satuan hardness (units of hardness) Parts per million (ppm) Satu ppm adalah satu unit bobot solusi per juta unit bobot solusi. 1 ppm = 1 mg/liter Biasanya menyatakan hardness ekivalen CaCO 3. (Kalsium karbonat)

Seluruh hardness penyebab ketidakmurnian, pertama-tama dikonversikan sesuai dengan bobot ekivalen CaCO 3 dan total jumlah yang sama dinyatakan dalam ppm. Ekivalen CaCO 3 bobot zat 50 bobot ekivalen zat kimia (Bobot ekivalen kimia dari CaCO 3 = 50) Kesepadanan 100 g CaCO 3 111 g CaCl 2 120 g MgSO 4 95 g MgCl 2 162 g Ca (HCO 3 ) 2 146 g Mg (HCO 3 ) 2 148 g Mg (NO 3 ) 2 44 g CO 2 136 g CaSO 4 Kesepadanan Equivalents per million (epm) Satu epm adalah satu unit bobot ekivalen kimia dari solusi per juta unit bobot solusi. 1 epm = 1 miligram ekivalen per liter 1epm Mg 12 ppm Mg 50 ppm CaCO 3 42 ppm MgCO 3 73 ppm Mg(HCO 3 ) 2 81 ppm Ca(HCO 3 ) 2 68 ppm CaSO 4 47,5 ppm MgCl 2 55,5 ppm CaCl 2 60 ppm MgSO 4, dan seterusnya

Hubungan antar satuan 1 ppm = 1 mg/l = 0,1 French = 0,07 Clark = 0,07 grains per imperial gallon = 0,0583 grains per US gallon = 0,02 epm CaCO 3 1 Clark = 14,3 ppm = 1,43 French = 1 grain per imperial gallon = 0,833 grain per US gallon Air yang mengandung (hardness) kurang dari 150 ppm umumnya diklasifikasikan baik. Air yang mengandung (hardness) antara 150 hingga 350 ppm umumnya diklasifikasikan sedang. Air yang mengandung (hardness) lebih dari 350 ppm umumnya diklasifikasikan buruk. Contoh Hitung hardness temporer dan hardness permanen dari suatu sampel air yang mempunyai analisis berikut: Mg (HCO 3 ) 2 73 mg/l Ca (HCO 3 ) 2 162 mg/l CaSO 4 136 mg/l MgCl 2 95 mg/l CaCl 2 111 mg/l NaCl 100 mg/l