BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. berbagai sudut pandang yang tidak bisa dipisahkan. Jika dilihat dari sudut

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (R&D) bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KALKULUS DI KELAS XI SMA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 SKRIPSI

Oleh : Ika Dewi Fitria Maharani, Bambang S.H.M, M.Kom Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY

Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI LINGKARAN BERBASIS PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design,

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

Abstrak. 1) 2)

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS). B. Desain Penelitian Model pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE. Tahapan yang ditempuh adalah: tahap analisis (analysis), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). 1. Tahap Analisis (Analysis) a. Analisis kebutuhan Analisis ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara terbuka dengan guru matematika kelas XI di empat sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian, terkait ketersediaan perangkat pembelajaran yang ada untuk materi rumus-rumus segitiga. Pemilihan sekolah dilakukan dengan cara mengelompokan sekolah dalam dua peringkat yaitu sekolah pada peringkat tinggi dan rendah berdasarkan nilai matematika ujian nasional SMA/MA tahun pelajaran 2012/2013. Setelah dikelompokan berdasarkan peringkat, dari masing-masing peringkat tersebut diambil dua sekolah dengan menggunakan teknik sampel random melalui cara undian. 39

b. Analisis kurikulum Analisis ini dilakukan dengan cara menjabarkan materi pokok, kompetensi inti (KI), dan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan Kurikulum 2013 pada materi rumus-rumus segitiga, menjadi beberapa indikator yang digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang disusun. c. Analisis karakteristik siswa Analisis ini dilakukan dengan mengkaji teori tentang perkembangan kemampuan berfikir anak usia SMA kelas XI serta observasi dan wawancara secara terbuka dengan guru matematika kelas XI di empat sekolah di Yogyakarta sebagai acuan penyusunan perangkat pembelajaran materi rumus-rumus segitiga dengan model penemuan terbimbing yang dikembangkan. 2. Tahap Perancangan (Design) Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut. a. Menyusun rancangan kerangka perangkat pembelajaran 1) Peneliti menyusun rancangan kerangka RPP menggunakan model penemuan terbimbing dengan mengacu pada standar proses. Pada kegiatan inti dan kegiatan penutup diwarnai dengan langkah-langkah penemuan terbimbing. 2) Peneliti menyusun rancangan kerangka LKS menggunakan model penemuan terbimbing dengan memenuhi aspek syarat didaktis, aspek syarat konstruksi, aspek syarat teknis, aspek kualitas isi materi dan penyajiannya sesuai dengan langkah-langkah penemuan terbimbing. 40

b. Mengumpulkan buku referensi dan gambar-gambar yang relevan dengan materi rumus-rumus segitiga yang digunakan dalam menyusun perangkat pembelajaran c. Menyusun instrumen penilaian perangkat pembelajaran 1) Peneliti menyusun instrumen penilaian perangkat pembelajaran RPP berdasarkan kajian teori tentang komponen dan prinsip menyusun RPP yang baik mengacu pada standar proses, serta pada kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah penemuan terbimbing. 2) Peneliti menyusun instrumen penilaian perangkat pembelajaran LKS berdasarkan kajian teori tentang struktur dan syarat pengembangan LKS yang baik disesuaikan dengan aspek syarat didaktis, aspek syarat konstruksi, aspek syarat teknis, aspek kualitas isi materi dan penyajiannya sesuai dengan langkahlangkah penemuan terbimbing. 3. Tahap Pengembangan (Development) Tahap pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Pengembangan rancangan Pengembangan rancangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan cara melengkapi komponen RPP dan LKS yang telah dirancang. b. Penyuntingan Penyuntingan dilakukan dengan cara mengonsultasikan RPP dan LKS yang telah dikembangkan kepada dosen pembimbing, kemudian memperbaiki RPP dan LKS tersebut sesuai masukan dan saran dari dosen pembimbing. 41

c. Validasi Validasi dilakukan oleh validator yang terdiri dari dosen ahli dan guru matematika SMA kelas XI untuk memperoleh penilaian, masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan perangkat pembelajaran yang berupa RPP dan LKS. d. Revisi Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang telah divalidasi oleh validator, selanjutnya direvisi atau diperbaiki sesuai dengan masukan dan saran dari validator. Setelah diperbaiki maka perangkat pembelajaran telah siap diujicobakan. 4. Tahap Implementasi (Implementation) Implementasi perangkat pembelajaran dilakukan di 2 Sekolah di Yogyakarta, yaitu di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta mulai tanggal 7 sampai 19 Januari 2015 dan di SMA Negeri 8 Yogyakarta mulai tanggal 31 Januari 2015 sampai 11 Februari 2015. Pada saat implementasi perangkat pembelajaran juga dilakukan observasi pembelajaran dan wawancara terhadap siswa untuk memperoleh masukan perbaikan terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Pada akhir implementasi dilakukan tes hasil belajar siswa untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi rumus-rumus segitiga yang telah dipelajari menggunakan LKS yang dikembangkan. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis dari hasil uji coba produk, kemudian melakukan revisi terhadap produk yang dikembangkan. 42

C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS materi rumus-rumus segitiga menggunakan model penemuan terbimbing. D. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Dosen Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Dosen Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY sebagai validator dalam penelitian ini. Validator memberi penilaian terhadap lembar penilaian perangkat pembelajaran berkaitan dengan kualitas kevalidan dan kepraktisan, serta memberikan masukan saran, dan kritik terhadap perangkat pembelajaran sebelum diujicobakan di sekolah. 2. Siswa SMA Kelas XI Siswa SMA kelas XI sebagai pengguna LKS yang dikembangkan, mengikuti implementasi, mengerjakan tes hasil belajar, dan menjawab pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara dari hasil pengamatan observer terhadap LKS yang sudah digunakan. Hal ini berkaitan dengan kualitas kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran setelah diujicobakan di sekolah. 3. Guru Matematika SMA Kelas XI Guru matematika SMA kelas XI sebagai validator memberikan penilaian terhadap perangkat pembelajaran berkaitan dengan kualitas kevalidan dan kepraktisan, serta memberikan masukan saran, dan kritik terhadap perangkat pembelajaran sebelum diujicobakan di sekolah. 43

4. Observer Observer dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan matematika UNY yang bersedia melakukan pengamatan berdasarkan pedoman lembar observasi dengan jujur, serta mendeskripsikan secara umum pengamatan yang dilakukan terhadap LKS yang digunakan siswa. Hal ini berkaitan dengan kualitas kepraktisan perangkat pembelajaran pada saat diujicobakan. E. Instrumen Penelitian 1. Lembar Penilaian Perangkat Pembelajaran Penilaian perangkat pembelajaran bertujuan untuk mengukur kevalidan perangkat pembelajaran dan untuk mempertimbangkan revisi prodak. Lembar penilaian perangkat pembelajaran terdiri dari lembar penilaian RPP dan lembar penilaian LKS. a. Lembar penilaian RPP Lembar penilaian RPP oleh ahli materi dan guru matematika SMA kelas XI, meliputi: komponen menyusun RPP yang mengacu pada standar proses, serta pada kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah penemuan terbimbing. b. Lembar penilaian LKS 1) Lembar penilaian LKS oleh ahli media disesuaikan dengan aspek LKS sesuai dengan syarat konstruksi dan syarat teknis. 2) Lembar penilaian LKS oleh ahli materi disesuaikan dengan aspek LKS sesuai dengan model penemuan terbimbing, aspek LKS sesuai dengan kualitas isi materi dan aspek LKS sesuai dengan syarat didaktik. 44

3) Lembar penilaian LKS oleh guru disesuaikan dengan aspek LKS sesuai dengan model penemuan terbimbing, aspek LKS sesuai dengan kualitas isi materi, serta aspek LKS sesuai dengan syarat konstruksi, syarat teknis, dan syarat didaktik. Lembar penilaian perangkat pembelajaran ini berbentuk check list dengan menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban sangat baik (skor 4), baik (skor 3), cukup (skor 2) dan kurang baik (skor 1). Lembar penilaian juga dilengkapi dengan kolom komentar yang dapat digunakan oleh validator untuk memberikan komentar sesuai butir penilaian. 2. Lembar Observasi Lembar observasi ini digunakan sebagai panduan observer dalam mengungkap LKS berdasarkan aspek kepraktisan. Lembar observasi ini bersifat terbuka sehingga observer secara bebas mendeskripsikan sesuai dengan hasil pengamatan berdasarkan fakta yang diperolehnya. 3. Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara siswa digunakan sebagai panduan wawancara kepada siswa untuk menindaklanjuti hasil observasi. Wawancara digunakan untuk mengungkap lebih mendalam terhadap data yang ditemukan dengan cara observasi. Dari hasil deskripsi observer, wawancara dilakukan terhadap siswa sesuai dengan fakta pengamatan terhadap LKS yang digunakannya. 4. Soal Tes Hasil Belajar Soal tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data tentang penguasaan materi yang diberikan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan 45

menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Tes hasil belajar sebagai usaha untuk mendapatkan kualitas perangkat pembelajaran berdasarkan aspek keefektifan. Tes hasil belajar siswa berupa soal tes yang disusun berbentuk uraian. F. Jenis Data Sesuai dengan tujuan penelitian pengembangan ini, maka data yang diperoleh terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data kualitatif, yaitu data berupa deskripsi komentar dan saran dari validator, data dari observer, dan data hasil wawancara siswa SMA kelas XI dideskripsikan kemudian dibuat kesimpulan secara umum. Data tersebut diperoleh untuk merevisi produk yang dikembangkan. 2. Data kuantitatif, yaitu data berupa skor hasil penilaian perangkat pembelajaran oleh validator, serta skor dari tes hasil belajar siswa. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan untuk mendapatkan perangkat pembelajaran yang layak digunakan dan berkualitas dengan memenuhi kriteria kevalidan, kepraktiasan, dan keefektifan berdasarkan pengelompokkan data sesuai dengan jenis datanya. Langkah-langkah dalam menganalisis produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut: 1. Analisis Kevalidan Penilaian perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dari validator dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 46

a. Peneliti menghitung rata-rata skor yang diperoleh, dengan rumus: Keterangan: x = n i=1 x i n. x = rata-rata skor yang diperoleh, n i=1 x i = jumlah skor yang diperoleh, n = jumlah butir penilaian. b. Peneliti mengkonversi rata-rata skor yang diperoleh menjadi nilai kualitatif skala lima sesuai kriteria penilaian dalam tabel berikut. Tabel 3. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Lima Interval Kriteria x > x i + 1,8sb i Sangat baik x i + 0,6sb i < x x i + 1,8sb i Baik x i 0,6sb i < x x i + 0,6sb i Cukup x i 1,8sb i < x x i 0,6sb i Kurang x x i 1,8sb i Sangat Kurang (Eko Putro Widoyoko, 2009:238) Keterangan: x = rata-rata skor yang diperoleh, x i = rata-rata skor ideal = 2 1 (skor maksimal ideal skor minimal ideal), sb i = simpangan baku ideal = 6 1 (skor maksimal ideal skor minimal ideal), skor maksimal ideal = 4, skor minimal ideal = 1. 47

c. Peneliti menentukan kriteria kelayakan RPP dan LKS. Tabel kriteria kelayakan RPP dan LKS disajikan sebagai berikut. Tabel 4. Kriteria Kelayakan RPP dan LKS Berdasarkan Aspek Kevalidan Interval Kriteria x > 3.4 Sangat Baik 2.8 < x 3.4 Baik 2.2 < x 2.8 Cukup 1.6 < x 2.2 Kurang x 1.6 Sangat Kurang Produk yang dikembangkan dikatakan layak berdasarkan aspek kevalidan, jika kriteria yang dicapai minimal berada pada tingkat baik. 2. Analisis Kepraktisan Hasil dari lembar observasi dan wawancara siswa dianalisis secara deskriptif. Secara umum proses analisis data mencakup: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja (Lexy J, 2006: 288). Produk yang dikembangkan dikatakan layak berdasarkan aspek kepraktisan, jika pengamatan observer terhadap LKS yang digunakan siswa menunjukkan bahwa LKS tersebut dapat digunakan dengan revisi atau tanpa revisi berdasarkan fakta yang diperoleh dari pertanyaan yang diajukan siswa dan hasil analisis wawancara siswa yang menunjukkan bahwa LKS dapat digunakan dengan revisi atau tanpa revisi. 3. Analisis Keefektifan Data keefektifan produk diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Langkahlangkah analisis keefektifan produk adalah sebagai berikut. a. Peneliti menghitung nilai masing-masing siswa. 48

b. Peneliti menganalisis ketuntasan nilai siswa berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan masing-masing sekolah. c. Peneliti menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal sesuai kriteria penilaian dalam table berikut. Tabel 5. Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal Persentase Ketuntasan Keterangan: Kriteria p > 80 Sangat Baik 60 < p 80 Baik 40 < p 60 Cukup 20 < p 40 Kurang p 20 Sangat Kurang (Eko Putro Widoyoko, 2009:242) p = persentase ketuntasan belajar klasikal = 100% Produk yang dikembangkan dikatakan layak berdasarkan aspek keefektifan, jika persentase ketuntasan belajar klasikal yang dicapai minimal berada pada kriteria baik. 49