BAB II DESKRIPSI BPSDM HUKUM DAN HAM

dokumen-dokumen yang mirip
Cerdas, Terampil dan Bermartabat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3

A. Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara 2010-

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM Dan HAM. Notaris. Sekretariat. Majelis Pengawas. Tata Kerja.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPPRES 40/2000, PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN Sejarah Pusdiklat Tenaga Teknis dan Administrasi Pendidikan dan Keagamaan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah BPSDM Hukum dan HAM

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

KEPPRES 108/2003, ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Pe

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2001 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011

PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

RGS Mitra 1 of 8 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TANGGAL 31 DESEMBER 2003

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB X STAF AHLI. Pasal 833. Pasal 834. Pasal 835

RENCANA KINERJA TAHUNAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1974 TENTANG ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB X INSPEKTORAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pemu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA NEGARA. No.450, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Program Aksi. Reformasi Birokrasi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2012, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nom

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010 TENTANG

2017, No Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tamba

RANCANGAN PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN 1. TUGAS POKOK, FUNGSI, KEWENANGAN DAN STRUKTUR

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BAB V : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PENGAWAS HAJI INDONESIA

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 58 TAHUN 2010

Transkripsi:

1 BAB II DESKRIPSI BPSDM HUKUM DAN HAM 2.1 Sejarah Singkat BPSDM Hukum dan HAM Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM merupakan organisasi baru sebagai hasil pengembangan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kementerian Hukum dan HAM. Pusdiklat Pegawai berdiri tahun 1975 berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor YS.4/3/7 Tahun 1975. Pusdiklat belum memiliki sarana dan prasarana khusus untuk pelaksanaan diklat sehingga penyelenggaraan diklat dilakukan bekerjasama dengan pihak lain baik swasta maupun pemerintah. BPSDM Hukum dan HAM menyelenggarakan diklat Penataran BHP Tingkat I, Penataran Tenaga Teknis Imigrasi untuk pertama kali bekerjasama dengan Pusat Pendidikan Hukum TNI Angkatan Darat. Pusdiklat memiliki prasarana berupa gedung berlantai 6 pada tahun 1978 yang terletak di Jalan Batu Tulis Raya No.11 Jakarta Pusat. Namun demikian pada perkembangannya fasilitas yang tersedia tersebut belum sepenuhnya dapat menampung seluruh kegiatan diklat, sehingga program diklat masih menggunakan tempat/instansi lain. Gedung Pusdiklat dibangun di Jalan Raya Gandul Cinere pada tanggal 29 Oktober 1987 yang popular dengan sebutan Kampus Pengayoman telah resmi menjadi pusat tempat mendidik dan melatih pegawai Kementerian Kehakiman.

2 Visi: Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum Misi: Melindungi Hak Asasi Manusia Tata Nilai: Kepentingan Masyarakat, Integritas, Responsif, Akuntabel, Profesional 2.2 Lingkup Bidang Usaha BPSDM Hukum dan HAM memiliki tugas pokok melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia. Sasaran: a. Terbentuknya Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM yang profesional, kreatif, inovatif, dinamis dan berwawasan ke masa depan. b. Terciptanya pendidikan dan pelatihan di bidang Hukum dan HAM yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pengetahuan. c. Terciptanya pendidikan teknis dan fungsional Hukum dan HAM yang memenuhi standar kompetensi nasional dan internasional. d. Terciptanya pendidikan dan pelatihan dengan system belajar jarak jauh sehingga sumber daya manusia aparatur yang bertugas di unit pelaksana teknis dapat mengikuti diklat.

3 e. Terwujudnya kerjasama pendidikan dan pelatihan dengan organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan dari dalam dan luar negeri dalam rangka peningkatan sumber daya manusi Hukum dan HAM. Tugas Pokok Dan Fungsi Pusat Pengembangan Teknis Pusat Pengembangan Teknis mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan teknis sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM Pusat pengembangan teknis menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang teknis. b. Penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur, di bidang pengembangan teknis. c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis. d. Koordinasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan teknis dengan instansi terkait, dan e. Evaluasi penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan teknis. Pusat pengembangan teknis terdiri atas : 1) Bidang Program; 2) Bidang Penyelenggaraan; 3) Bidang Evaluasi dan Pelaporan; dan

4 4) Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas Pokok Dan Fungsi Pusat Pengembangan Kepemimpinan Dan Manajemen Pusat pengembangan kepemimpinan dan manajemen mempunyai tugas dan melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM. Pusat pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang kepemimpinan dan manajemen. b. Penyiapan penyusunan norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pengembangan kepemimpinan. c. Penyelenggaran pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen. d. Koordinasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen dengan instansi terkait. e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan kepemimpinan dan manajemen. Pusat pengembangan kepemimpinan dan manajemen terdiri atas: 1) Bidang Program;

5 2) Bidang Penyelenggaraan; 3) Bidang Evaluasi dan Pelaporan, dan 4) Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas Pokok Dan Fungsi Pusat Pengembangan Fungsional Dan Hak Asasi Manusia Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Pusat Pengembangan Fungsional dan HAM menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangagn sumber daya di bidang fungsional dan hak asasi manusia; b. Penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan fungsional dan hak asasi manusia; c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia; d. Koordinasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan dengan instansi terkait; e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan fungsional dan hak asasi manusia.

6 Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia terdiri atas: 1) Bidang Program; 2) Bidang Penyelenggaraan; 3) Bidang Evaluasi dan Pelaporan; 4) Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas Pokok Dan Fungsi Sekretariat Badan Sekretariat Badan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM. Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. Pengelolaan urusan kepegawaian; c. Pengelolaan urusan keuangan; d. Pengelolaan urusan umum; e. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan BPSDM Hukum dan HAM; f. Pelaksanaan dan koordinasi kerja sama pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang hukum dan hak asasi manusia. Sekretariat Badan terdiri atas: 1) Bagian Program dan Kerja Sama; 2) Bagian Kepegawaian;

7 3) Bagian Keuangan; 4) Bagian Umum; 5) Kelompok Jabatan Fungsional. 2.3 Sumber Daya BPSDM Hukum dan HAM memiliki sumber daya manusia berjumlah 121 orang, menempati areal seluas ± 11 hektar, memiliki sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses belajar mengajar seperti asrama peserta diklat, gedung perkuliahan, lapangan tenis, basket, bola voli, futsal. Tabel 2.1 Jumlah Pegawai BPSDM Hukum dan HAM Unit Kerja Sekretariat Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen Pusat Pengembangan Fungsional dan HAM Pusat Pengembangan Teknis Jumlah Sumber: Bagian Kepegawaian BPSDM Hukum dan HAM Pegawai 81 orang 12 orang 12 orang 16 orang 121 orang 2.4 Tantangan BPSDM Hukum dan HAM a. Peraturan Presiden Nomor 105 tahun 2014 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. b. Kementerian Hukum dan HAM memiliki pegawai yang cukup banyak mencapai kurang ± 44.196 sehingga perlu pengembangan kompetensinya melalui diklat.

8 c. Teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami kemajuan cukup pesat dimana sumber daya manusia BPSDM Hukum dan HAM sebagian belum siap untuk menghadapi kemajuan tersebut. 2.5 Proses Diklat BPSDM Hukum dan HAM mengadakan Training Need Analysis (TNA) terlebih dahulu yaitu suatu kegiatan untuk menganalisa kebutuhan-kebutuhan pegawai akan suatu diklat untuk peningkatan kompetensi dan kinerja instansi unit kerja pegawai tersebut. Apabila TNA sudah dilakukan barulah pimpinan instansi dari masing-masing unit mengusulkan peserta diklat, setelah itu BPSDM Hukum dan HAM menyeleksi peserta berdasarkan kualifikasi yang dipersyaratkan di setiap diklatnya. Setelah proses seleksi Bagian Kepegawaian melakukan proses pemanggilan peserta untuk mengikuti diklat. Selama peserta mengikuti diklat, bidang evaluasi dan pelaporan selalu memantau kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh peserta diklat.

9 Kebutuhan Organisasi Evaluasi Analisis Kebutuhan Diklat Penyelenggaraan Diklat Prioritas Kebutuhan Diklat Perencanaan dan Desain Diklat Gambar 2.1: Proses Diklat di BPSDM Hukum dan HAM Sumber: Humas dan Protokol BPSDM Hukum dan HAM, 2014