PERANCANGAN MESIN PENIRIS UNTUK ANEKA MAKANAN RINGAN HASIL GORENGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Mesin Peniris Untuk Aneka Makanan Ringan Hasil Gorengan

BAB 4 DATA Data Hasil Brainstorming Dari brainstorming yang telah dilakukan dengan tim kreatif didapat lihat tabel 4.1.

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

INOVASI DESAIN MESIN PERONTOK PADI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS HASIL PANEN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN TIRIS MINYAK PADA ABON SAPI (TRANSMISI)

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK

BAB III. Metode Rancang Bangun

IV. PENDEKATAN DESAIN

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pengiris multi hortikultura. Oleh : BENY SANTOSO

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN ROTI TAWAR (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh :

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

(Sumber :

PERANCANGAN SEPEDA MOTOR RODA TIGA UNTUK KAUM DIFABEL DAKSA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSES PERANCANGAN MANUFAKTUR PEMBUATAN MATA PISAU DINAMIS MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK. Oleh WENDI ROSYANTO

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya dengan bercocok tanam.tanah Indonesia yang subur dan iklimnya yang tropis

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses produksi, salah satunya mesin perajang (Slicer Machine).

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS BAWANG GORENG UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI BAWANG GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

RANCANG BANGUN MESIN PENCAMPUR (MIXER) BRIKET ARANG SEKAM PADI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KINERJA MESIN PENGADUK PADA PROSES PEMBUATAN PATI AREN (ARENGA PINNATA MERR.) 1

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

HALAMAN PERSEMBAHAN TO LOVE IS TO PAIN TO PAIN IS TO SACRIFICE TO SACRIFICE IS TO LIVE TO LIVE IS TO LOVE WISDOMS FROM MY OLD FRIENDS

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMASANGAN COIL 850 Kg PADA MESIN UNCOILER TIPE FIN N DENGAN MENGGUNAKAN SOLID EDGE ST.4

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON SAPI

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

Transkripsi:

PERANCANGAN MESIN PENIRIS UNTUK ANEKA MAKANAN RINGAN HASIL GORENGAN Sugeng Wasisto [1], Ign. Luddy Indra Purnama [2], Paulus Wisnu Anggoro [1] [1] Program S1 UAJY_ATMI Prodi Teknik Industri, [2] Prodi Teknik Informatika UAJY Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44, Yogyakarta 55281, Indonesia. e-mail: sugeng.wasisto@gmail.com ABSTRAK Pandowoharjo merupakan desa di kabupaten Sleman dengan banyak warganya bekerja membuat aneka makanan ringan yang digoreng, sebagai contoh adalah sale pisang, keripik, dan abon. Dalam pembuatan makanan ini, salah satu hal yang berpengaruh pada keawetan atau masa konsumsi adalah kandungan minyak pada makanan yang dikemas. Agar keawetan makanan yang dikemas bertambah, maka kandungan minyak harus diminimalkan. Untuk meminimalkan kandungan minyak, sangat sulit dilakukan secara manual karena sebagian besar makanan ini bersifat renyah sehingga tidak dapat dipress. Oleh karena itu, warga Pandowoharjo berinisiatif untuk membuat mesin peniris sederhana untuk menigkatkan kualitas produk olahannya. Dalam melakukan perancangan, digunakan metote kreatif. Wawancara dilakukan untuk medapatkan seluruh kriteria persyaratan mesin sebagai acuan perancangan. Untuk mendapatkan ide-ide perancangan mesin peniris ini dilakukan proses brainstorming dengan berbagai pihak agar ide yang diperoleh semakin banyak. Hasil brainstorming diolah menjadi data jadi menggunakan metode weighted objective Dalam melakukan proses perancangan ini digunakan software Solidworks dan Catia untuk menghasilkan gambar desain mesin peniris dalam bentuk 2D dan 3D. Hasil perancangan ini adalah sebuah desain mesin peniris minyak sederhana dengan kapasitas 3 kg, menggunakan motor listrik dengan daya sebesar 1 hp, seharga Rp 1.800.000,00. Selanjutnya hasil perancangan dapat direalisasikan menjadi mesin peniris yang siap dipakai oleh warga Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta. Kata kunci : mesin peniris, metode kreatif, weighted objective, brainstorming 1. PENDAHULUAN Semakin banyak wilayah di Indonesia yang menjadi sentra industri kecil, salah satunya adalah warga di Pandowoharjo, Sleman. Warga di wilayah ini sebagian besar bekerja membuat aneka makanan ringan yang digoreng sebagai contoh adalah sale pisang, keripik, dan abon. Pertumbuhan pasar produk pangan saat ini terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pasar produk pangan saat ini terus tumbuh dan berkembang. Begitu pula dengan pasar produk makanan ringan. Oleh sebab itu maka dilakukan perancangan mesin peniris sebagai salah satu penunjang produksi yang penting dalam peningkatan kualitas produksi. Sebagai makanan yang digoreng,makanan ringan ini memiliki keterbatasan yaitu umur konsumsi yang terhitung kurang panjang karena adanya minyak yang terkandung di dalamnya. Usaha memperpanjang umur konsumsi dapat dilakukan dengam mengurangi atau bahkan mungkin menghilangkan kandungan minyak yang ada di dalamnya. Salah satu cara mengurangi kandungan minyak adalah dengan menggunakan mesin peniris. Pada umumnya jenis makanan yang dapat menggunakan mesin peniris tersebut adalah produk gorengan seperti: abon, kerupuk, tempurah, bakso goreng, dan pisang goreng. Fungsi dari mesin peniris adalah untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan minyak pada makanan ringan hasil gorengan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan sebuah proses perancangan mesin peniris sederhana yang cocok digunakan pada industri rumahan dengan daya listrik kecil dan kapasitas mesin yang kecil pula. Mesin peniris ini menggunakan gaya sentrifugal untuk meniriskan minyak. Cara kerjanya yaitu makanan ringan akan diputar di dalam tabung peniris sehingga minyak akan tertiris dan keluar melalui lubang pada tabung peniris. Diharapkan dengan mesin peniris ini proses pembuatan makanan ringan akan lebih ringan kerjanya dan dapat meningkatkan produktifitas kerja dengan hasil yang berkualitas. 2. KAJIAN PUSTAKA Berbagai referensi yang digunakan sebagai pendukung berjalannya proses perancangan mesin ini diantarannya: Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPT EK) memacu terciptanya berbagai peralatan atau mesin. Penggunaan mesin dimaksudkan untuk membantu kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia dalam 347 PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U) KE-2 Tahun 2016 Kajian Multi Disiplin Ilmu dalam Pengembangan IPTEKS untuk Mewujudkan Pembangunan Nasional Semesta Berencan (PNSB) sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing Global

melaksanakan tugas atau pekerjaannya sehingga tercapai hasil kerja yang lebih banyak, lebih cepat, lebih kuat, mutu produk lebih baik, kesalahan lebih sedikit, beban kerja yang lebih ringan serta dengan resiko yang sekecil-kecilnya. Untuk meningatkan kualitas dan kuantitas dalam system produksinya. Dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan pemanfaatan alat-alat produksi (mesin), bahan baku, pekerja, sehingga dapat mencapai produksi yang semaksimal mungkin. Hal-hal inilah yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana kita harus memandang dan berprinsip bahwa tidak ada sistem yang sempurna tetapi masih ada yang lebih baik. Perancangan dan pengembangan suatu produk merupakan aktivitas yang sangat penting untuk dilakukan, karena hal ini terkait erat dengan aspek fungsional yang diinginkan konsumen pada sesuatu yang dimiliki produk tersebut. Merancang sebuah produk tidak hanya melihat dari segi bentuk dan corak gambar yang dapat memikat konsumen, tetapi harus melihat dari segi ukuran (tinggi, lebar, panjang), berat dan lainnya. Prinsip penting yang harus selalu diterapkan pada setiap perancangan produk adalah fitting the job to the man rather than the man to the job. Jadi setiap pekerjaan harus disesuaikan agar selalu berada dalam jangkauan kemampuan dan keterbatasan manusia. Dalam usaha memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen, maka produsen terlebih dahulu mempelajari keadaan pasar saat ini. produsen tidak akan bosan unuk mencari apa yang diinginkan konsumen, ini disebabkan karena tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah, sehingga produsen harus lebih teliti dalam memenuhi keinginan konsumen. Desain tempat kerja, alat kerja, proses kerja selalu harus mempertimbangkan kemampuan, kebolehan, batasan, kemauan serta sifat-sifat manusia. Oleh karena itu setiap desain haruslah menutupi kelemahan dan keterbatasan manusia sebagai operatornya agar dapat tercapai hasil yang maksimal. Pada era global manusia sebagai tenaga kerja harus ditempatkan pada urutan pertama dalam desain, yang berarti bahwa manusia sebagai pusat perhatian. Dalam hal ini semua peralatan kerja, tempat kerja maupun lingkungan kerja harus disesuaikan dengan manusianya bukan sebaliknya. 3. METODOLOGI Perancangan ini dilakukan dalam beberapa tahapan, tahap pertama adalah identifikasi masalah, tahap ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dialami dengan cara melakukan wawancara dengan pemesan. Tahap kedua adalah mencari referensi pendukung penelitian, didapat dengan mengkaji jurnal penelitian terdahulu. Setelah referensi terkumpul, dilakukan penyusunan daftar kebutuhan pengguna dengan cara melakukan wawancara. Tahap selanjutnya adalah melakukan proses perancangan, proses ini menggunakan brainstorming sebagai cara mendapatkan ide-ide untuk solusi, dan dioleh dengan menggunakan metode weighted objective. Proses terakhir adalah mebuat gambar kerja dan menyusun kebutuhan material. Tahapan perancangan dapat dilihat pada gambar 1. 348

Gambar 1. Tahapan-tahapan Perancangan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Desain Mesin Peniris Dengan metode-metode penelitian diatas, diperoleh konsep desain dan pemilihan material. Rangka menggunakan MS profil L, dan dilas satu sama lain. Profil L dipilih karena mudah didapat dan mudah untuk melakukan positioning dalam pengelasan. Selain itu kekuatan profil L ini tidak kalah dengan profil-profil yang lebih kompleks seperti profil C dan profil I. Konsep desain dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Desain Rangka Poros pemutar disangga menggunakan pillow block, ditempel pada dudukan yang telah dilas pada rangka. Pillow block digunakan agar tidak memerlukan dudukan tambahan seperti jika menggunakan bearing. Konsep desain dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. Pemasangan Pillow Block Selanjutnya motor listrik diletakkan pada dudukan yang telah dilas pada rangka bagian luar dilengkapi dengan adjuster untuk mengatur tegangan sabuk. Peletakan motor dapat dilihat pada gambar 4. 349

Gambar 4. Pemasangan Motor Listrik Tabung pemutar menggunakan aluminum yang dilas dengan plat MS setebal 5 mm sebagau alasnya. Kemudian sebagai penguat menggunakan pipa MS dan dilas satu sumbu dengan tabung, disambung lagi dengan pipa kotak memotong sumbu tabung. Konsep desain dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Desain Tabung Pemutar Poros dan tabung disambung dengan menggunakan ulir kiri agar saat tabung berputar maka posisi ulir mengencang. Tabung yang berputar ditutup dengan cover agar tidak berbahaya sekaligus untuk menahan cipratan minyak agar turun menuju pipa pembuangan. Desain cover tabung pemutar dapat dilihat pada gambar 6. 350

Gambar 6. Desain Cover Tabung Pemutar Prinsip kerja mesin peniris ini adalah tabung berputar dan melemparkan minyak yang menempel pada makanan keluar dari tabung. Tabung digerakkan dengan penggerak utama adalah motor listrik dengan daya 1 PK. Motor listrik menggerakkan pulley kecil dengan diameter 60 mm. Putaran pulley kecil diteruskan ke pulley besar untuk mendapatkan rasio putaran dengan transmisi sabuk. Pulley besar dengan diameter 170 mm yang dipasang pada ujung poros utama berputar karena diputar oleh pulley kecil. Putaran dari pulley inilah yang menyebabkan tabung peniris berputar dan melemparkan minyak keluar dari makanan. Minyak yang keluar dari tabung ditahan oleh cover tabung peniris makanan dan mengalir turun. Minyak yang mengalir turun kemudian terkumpul di dasar cover dan mengalir keluar melalui pipa pembuangan, untuk kemudian minyak dapat dipakai lagi atau dibuang. Bagian-bagian mesin peniris dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Bagian-bagian Mesin Peniris Bagian-bagian mesin peniris ini adalah: 1. Tabung pemutar makanan Berfungsi sebagai tempat makanan yang berminyak diletakkan untuk diputar dan dibuang minyaknya 2. Cover tabung pemutar makanan Menutup bagian mesin yang berputar agar tidak membahayakan user, sekaligus berfungsi sebagai penahan agar minyak tidak tersebar 3. Base motor listrik Berfungsi sebagai dudukan tempat motor listrik diletakkan (dibaut) 4. Motor listrik Sumber tenaga utama dari mesin peniris ini, memutar tabung pemutar makanan dengan transmisi berupa pulley dan belt 5. Pulley kecil Bagian sistem transmisi mesin yang diputar langsung oleh motor listrik 6. Pipa pembuangan minyak sisa Jalan keluar minyak yang terkumpul oleh cover tabung pemutar makanan 7. Rangka mesin Dasar terbentuknya mesin peniris, sebagai penopang sekaligus tempat dimana komponen-komponen mesin terpasang 8. Base pillow block Berfungsi sebagai dudukan dimana pillow block terpasang 351

9. Pillow block Bantalan gelinding poros utama mesin peniris makanan 10. Pulley besar Bagian sistem transmisi yang memutar poros utama untuk menggerakkan tabung peniris makanan secara langsung, dan diputar oleh motor listrik secara tidak langsung 11. Poros Utama Poros yang memutar tabung peniris makanan secara langsung, bergerak bersama pulley besar, mekanisme penyambung poros dengan tabung adalah menggunakan ulir kiri agar saat berputar sambungan semakin kuat. Part yang paling rawan terjadi kerusakan adalah rangka dan poros karena keduanya terus menerima beban, oleh karena itu dilakukan simulasi kekuatan part menggunakan software Solidworks. Poros menerima tekanan dari atas dan menerima beban puntir dari pulley, sedangkan rangka harus menahan semua berat komponen yang ada di atasnya. Menurut hasil simulasi Solidworks, poros dan rangka aman digunakan Hasil simulasi dapat dilihat pada gambar 8 dan gambar 9. Gambar 8. Simulasi Kekuatan Poros dengan Solidworks 352

Gambar 9. Simulasi Kekuatan Rangka dengan Solidworks 4.2. Perhitungan Biaya Perhitungan harga mesin dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya material dan standart part, biaya permesinan, dan biaya perakitan 1. Biaya Material dan Standart Part Pembuatan mesin peniris ini menggunakan material-material mentah maupun komponen-komponen standar yang harus dibeli dari supplier, daftar harga pembelian material dan komponen lihat tabel 1. Tabel 1. Daftar Biaya Komponen No Komponen Harga/satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) 1 Motor listrik 90.000 1 90.000 2 Pulley kecil ø60 40.000 1 40.000 3 Belt 25.000 1 25.000 4 Pulley besar ø170 70.000 1 70.000 5 Poros utama 13.000 2 26.000 6 Plat dasar tabung 13.000 1 13.000 7 Aluminum berlubang 110.000 1 110.000 8 Cover aluminum 80.000 1 80.000 9 Pillow block 75.000 2 150.000 10 Base pillow block 13.000 1,7 22.100 11 Base motor listrik 13.000 2,25 29.250 12 Pasangan ulir kiri 13.000 0,5 6.500 13 Pipa senter tabung 15.000 0,5 7.500 14 Pipa kotak penumpu 13.000 0,3 3.900 15 Rangka 90.000 1 90.000 TOTAL BIAYA KOMPONEN 763.250 Biaya material dan part standar yang diperoleh sebesar Rp 763.250 2. Biaya Permesinan dan Biaya Perakitan Proses permesinan pembuatan mesin peniris ini cukup sederhana dengan menggunakan mesin milling, bubut, roll, dan welding. Data-data proses permesinan lihat tabel 2. No Part Jumlah Tabel 2. Data Penggunaan Jam Mesin Milling (jam) Bubut (jam) Roll (jam) Welding (jam) 1 Base motor listrik 1 2 2 Poros utama 1 5 3 Base pillow block 1 2 3 Pasangan ulir kiri 1 3 4 Plat dasar tabung 1 0,25 5 Tabung pemutar 1 0,2 0,25 6 Cover Tabung 1 0,2 0,25 7 Rangka 1 2 353

8 Pipa senter tabung 1 0,1 9 Pipa kotak penumpu 1 0,1 Dari tabel jumlah jam mesin diperoleh biaya total permesinan, lihat tabel 3. No Tabel 3. Biaya Total Permesinan Jenis Mesin Harga/jam (Rp) Jumlah (Jam) Biaya (Rp) 1 Milling 90.000 4 360.000 2 Bubut 30.000 8,45 253.500 3 Roll 200.000 0,4 80.000 4 Welding 15.000 2,5 37.500 Biaya Total 731.000 Komponen-komponen yang telah dikerjakan pada mesin selanjutnya akan dirakit menjadi sebuah mesin peniris, biaya untuk proses perakitan yang dibutuhkan untuk satu buah mesin adalah sebesar Rp 350.000, detail biaya perakitan lihat tabel 4. Tabel 4. Biaya Perakitan No Jenis Kebutuhan Biaya (Rp) 1 Tools Perakitan 100.000 2 Tenaga Perakitan 250.000 Jumlah 350.000 3. Biaya Total Total biaya pembuatan mesin peniris adalah hasil penjumlahan dari biaya material dan standart part, biaya permesinan, dan biaya perakitan. Hasil dari penjumlahan biaya-biaya lihat tabel 5. Biaya Material dan Standart Part (Rp) Jumlah 4 8,45 0,4 2,5 Tabel 5. Biaya Total 763.250 41,39% Biaya Machining (Rp) 731.000 39,64% Biaya Perakitan (Rp) 350.000 18,98% Tabel 5. Lanjutan Total biaya (Rp) 1.844.250 100% Biaya total pembuatan sebuah mesin peniris adalah sebesar Rp 1.844.250,00 5. KESIMPULAN Mesin peniris aneka makanan hasil gorengan ini dirancang dengan metode kreatif dan weighted objective. Partpart mesin ini menggunakan material diantarananya Aluminum, Stainless steel, dan plat besi. Mesin ini mampu meniriskan berbagai macam makanan mulai dari abon, keripik, hingga lauk pauk yang digoreng. Kapasitas mesin ini adalah 3 kg, dengan sumber tenaga berupa motor listrik dengan daya motor 1 HP, transmisi berupa pulley dan sabuk. Harga total pembuatan mesin ini adalah Rp 1.844.250,00 PUSTAKA Barners, R.M. (1980). Motion and Time Study Design and Measurement of Work, 7th edition. New York. John Wiley & Son Ltd. Dwi Lestari, Bambang Susilo, Rini Yulianingsih. (2014). Rancang Bangun Mesin Pemarut dan Pemeras Santan Kelapa Portable Model Kontinyu. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. 2, No. 2, 117-123. 354

Inwood, David. Hammond, Jean. (1993). Product Development: An Integrated Approach. CRC Press Book. Oegik Soegihardjo, Aninditya. (2005). Perancangan Mesin Pembuat Tepung Tapioka. Jurnal Teknik Mesin, Vol. 7, No. 2, 22-27. Fadwah Maghfurah, David Desria Chandra. (2012). Perancangan Mesin Pengaduk Bahan Dasar Roti Kapasitas 43 kg. Jurnal SINTEK Vol. 6, No.1, 46-60 Hamimi, Tamrin, Sri Setyani. (2011). Uji Kerja Mesin Peniris Minyak Goreng pada Pengolahan Keripik. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian, Vol. 16, No.1, 91-100 355