PERTUKARAN UDARA O 2 DAN CO 2 DALAM PERNAPASAN

dokumen-dokumen yang mirip
SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

Sistem Pernafasan Manusia

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

MODUL MATA PELAJARAN IPA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB II KAJIAN TEORITIS

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

Kurnia Eka Wijayanti

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Pernapasan. artinya

Sistem Pernapasan - 2

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara. Anatomi Sistem Respirasi

RESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2011

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

Anatomi dan Fisiologi saluran pernafasan. 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 1

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

Sistem Respirasi Pada Hewan

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA. Laporan. Disusun untuk memenuhi tugas. Mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

Peta Konsep. Kata Kunci. respirasi udara pernapasan pernapasan dada udara cadangan pernapasan perut udara residu. 68 IPA SMP/MTs Kelas VIII.

Pendidikan Fisika IPA TERPADU Pengikatan O2 dan Pelepasan CO2 pada Paru-paru

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

FAAL PERNAPASAN. Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN

SURAT IJIN PENELITIAN. NIP : Pangkat/Gol. Ruang : Pembina, IV/a

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL

Farmakoterapi Sistem Pencernaan dan. Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dr. Agung Endro Nugroho, MSi, Apt. PENGANTAR

Sistem Respirasi Pada Hewan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagai hasil pengalaman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN. (Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Lingkungan)

Adaptasi Sistem Pernapasan Terhadap Latihan

MATERI VI SISTEM RESPIRASI MAHLUK HIDUP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEMA RESPIRASI A. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Zat Cair. Gas 12/14/2011

BAB I PENDAHULUAN. sektor kehidupan seperti gangguan sosioekonomi, dampak politik dan

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia

SISTEM PERNAPASAN. Peta Konsep. Sistem Respirasi pada Manusia. Hidung Faring Laring Trakea Paru-paru Inspirasi dan Ekspirasi. Bronkus.

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

KUNTARTI, SKp. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati

Lampiran 1. Daftar Sekolah dan Buku yang Digunakan. Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Tematik pada Jenjang SD,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Particle Density (Rapat Jenis Partikel) Massa dari sebuah atom atau molekul biasanya dinyatakan dalam atomic mass unit (u) atau massa unit atom

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara lain:

DESAIN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN TOPIK PERISTIWA RESPIRASI MANUSIA

REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons.

II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia

UJIAN TENGAH SEMESTER RPP KOMIK SISTEM PERNAFASAN KELAS XI

Lampiran : 1 77

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaannya dan lain lain serta aspek yang ada pada individu yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Bronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

Cara Mengukur Kapasitas dan Volume Paru-Paru

A. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

MANUSIA DAPAT HIDUP. 6 minggu tanpa makanan beberapa hari tanpa minum, hanya beberapa menit saja, tanpa udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati

MODUL PEMBELAJARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

Transkripsi:

PERTUKARAN UDARA O 2 DAN CO 2 DALAM PERNAPASAN Saminan Abstrak. Udara atmosfer norrnal yang kering adalah campuran gas-gas yang mengandung sekitar 79% Nitrogen (N 2 ) dan 2l% oksigen (O 2 ). Manusia bernapas sekitar 6 liter (6x10-3 m 3 ) udara agar mendapatkan pasokan oksigen (O 2 ) segar kedalam paru dan membuang karbon dioksida (CO 2 ). Ketika kita menghembus napas alveoli menjadi lebih kecil. Pertukaran gas (O 2 dan CO 2 ) antara alveoli dan darah terjadi melalui difusi yang menyebarkan O 2 dari alveoli kedalam darah dan CO 2 dari darah ke alveoli. Perbedaan tekanan O 2 dan CO 2 di jaringan mempengaruhi transpor gas-gas melewati dinding alveolus, molekul O 2 berdifusi lebih cepat dari pada molekul CO 2 karena massanya lebih kecil. Apabila terdapat penyakit yang menyebabkan dinding alveolus menebal transpor O 2 akan lebih ternganggu dibandingkan dengan transpor CO 2. (JKS 2012; 2: 122-126) Kata kunci : Udara, alveoli dan difusi Abstract. Normal dry afinospheric air is a mixture of gases containirtg about 97% Nitrogen (N 2 ) And 21% oxygen (O 2 ). Humans breathe approximately 6 quarts (6x10-3 m 3 ); of air, in order to get a supply of oxygen (O 2 ) into the fresh pulmonary and dispose of carbon dioxide (CO 2 ). When we exhale breath alveoli become smaller. Gas exchange (O 2 and CO 2 ) between the alveoli and the blood occrrrs by diffusion which spread frorn the alveoli into the blood O 2 and CO 2 from the blood irrto the alveoli. O 2 and CO 2 pressure differences in the network affects the hanspon of gases through the alveolar walls, O 2 molecules diffuse faster than molecules of CO 2 : because its mass is smaller. If there is a disease that causeslthickefied alveolar walls O 2 transport would be more disturbed than the transport of CO 2. (JKS 2012; 2: 122-126) Keywords : Air, alveoli and diffirsion Pendahuluan Manusia bernapas sekitar 6 liter (6x10-3 m 3 ) udara agar mendapatkan pasokan oksigen (O 2 ) segar ke dalam paru dan membuang karbon dioksida (CO 2 ). Saat bernapas manusia menghirup udara melalui hidung, udara yang dihirup mengandung oksigen dan gas-gas lain, udara masuk ke tenggorokan, kemudian kedalam paru lalu udara mengalir sampai ke alveoli yang rnerupakan ujung dari saluran. 1,2 Saluran penghantar udara yang membawa udara ke dalam paru-paru adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan 1 Saminan adalah Dosen Bagian Ilmu Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh bronkiolus. Saluan pernapasan dari hidung sampai bronkiolus dilapisi oleh membran mukosa bersillia. Ketika masuk rongga hidung udara disaring, dihangatkan, dan dilembabkan. Ketiga proses ini menggunakan fungsi utama dari mukosa 122

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 2 Agustus 2012 respirasi yang terdiri dari epitel toraks bertingkat, bersilia dan bersel goblet. Permukaan epitel yang dilapisi oleh lapisan mukus yang disekresi oleh sel goblet dan kelenjar mukosa. Partikel debu yang kasar disaring oleh rambut-rambut yang terdapat dalam lubang hidung sedangkan partikel yang halus akan dijerat dalarn lapisan mukus. Gerakan sillia mendorong lapisan mukus ke posterior didalam rongga hidung dan superior di dalam sistem pernapasan bagian bawah menuju faring. Dari sini partikel halus akan tertelan atau dibatukkan keluar. Lapisan mukus memberikan air untuk kelembaban dan banyaknya jaringan pembuluh darah dibawahnya akan menyuplai panas ke udara inspirasi. Jadi udara inspirasi telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga udara yang mencapai faring hampir bebas debu bersuhu mendekati suhu tubuh, dan kelembabannya mencapai 100%. 3,4 Peristiwa keluar masuknya udara atmosfer melalui hidung sampai ke paru-paru (Respirasi) dan sebaliknya, O 2 yang terkandung dalam alveolus bertukar dengan CO 2, yang terkandung dalam darah yang terdapat dalam pernbuluh darah alveolus melalui proses difusi. 1,5 Difusi gas terdiri atas molekul-molekul sederhana yang bebas bergerak satu sama lain, ini berlaku bagi gas-gas yang terlarut didalam cairan dan jaringan tubuh, difusi bisa terjadi bila tersedianya sumber energi sehingga menimbulkan gerakan kinetik dari molekul-molekul gas. 3,6 Pertukaran gas di paru melibatkan dua proses umum membawa darah ke jaringan kapiler paru (perfusi) dan membawa udara ke permukaan alveolus (ventilasi). Difusi dalam cairan pada pertukaran O 2 dan CO 2 di jaringan, molekul-molekul dalam suatu gas pada suatu ruangan bergerak dengan kecepatan seperti kecepatan suara, setiap molekul bertumbukan sekitar 10 10 kali/detik dengan molekul sekitarnya. 1,3 Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan di tukar dengan oksigen, selanjutnya darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat mengeluarkan napas. 3,5 Molekul Gas Udara yang kita hirup adalah sekitar 80% Nitrogen (N 2), dan 20% O 2, udara yang kita keluarkan mengandung 80% N 2, 16% O 2 dan 40% CO 2. Kita bernapas sekitar 10 Kg udara setiap hari, dari jumlah ini paru menyerap sekitar 0,5 Kg CO 2 (sekitar 400 Liter O 2 ) dan membebaskan O 2 dalam jumlah sedikit lebih kecil juga menjenuhkan udara yang kita hirup dengan air. 5,6 Pernapasan di udara kering, mengeluarkan air sekitar 0,5 Kg setiap hari (lembab), pada cuaca dingin sebagian dari kelembapan mengalami konduksi dan kita dapat melihat napas kita. 1 Udara yang kita hirup mengandung debu, asap, bakteri udara gas yang mengganggu, yang berkontak dengan darah. Paru lebih banyak terpajan ke lingkungan dibandingkan dengan bagian tubuh lain termasuk kulit. 3,7 Dalam saluran napas air akan menguap dari permukaannya dan melembabkan udara yang masuk. Tekanan uap air pada suhu tubuh 37 0 C sebesar 47mmHg, ini merupakan tekanan parsial air didalam alveoli. 2,4 Tekanan suatu gas di sebabkan oleh gaya tarik menarik yang konstan dari molekulmolekul gas yang bergerak pada suatu permukaan. Oleh karena itu tekanan gas pada permukaan saluran pernapasan dan alveoli sebanding dengan jumlah kekuatan gaya semua molekul yang rnelewati permukaan itu. 1,7 Banyaknya difusi untuk masing-masing gas, terutama oksigen, nitrogen dan karbon dioksida berbanding langsung dengan tekanan yang disebabkan oleh masingmasing gas sendiri yang disebut tekanan partial dari gas. Tekanan udara atmosfer sebesar 760 mmhg disebabkan oleh gas nitrogen dari campuran gas sebesar 600 123

Saminan, Pertukaran Udara O 2 dan CO 2 dalam Pernapasan mmhg dan tekanan partial oksigen 160 mmhg. 1,3 Gas-gas yang terlarut dalam air dan jaringan tubuh juga memberikan tekanan, oleh karena molekul yang terlarut juga bergerak secara acak dan juga mempunyai energi kinetik seperti molekul-molekul dalam fase gas. 1,3 - Ventilasi Paru Mekanisme dasar ekspirasi dan kontraksi paru sehingga paru dapat mengembang dan mengempis dengan dua cara yaitu ; 1). Naik turunya diafragma untuk memanjangkan atau untuk memendekkan rongga dada. 2) Pengangkatan dan penurunan tulang dada serta tulang-tulang iga untuk rnenambah atau mengurangi diameter anteroposterior rongga dada. 2,5 Secara normal bernapas biasanya disebabkan oleh naik turunnya diafragma saat berkontraksi bentuknya akan lebih datar dan akan menarik bagian bawah paru ke bawah sehingga volume rongga dada bertambah besar, tekanannya berkurang, maka terjadilah inspirasi. Sebaliknya kalau diafragma berelaksasi, bentuknya akan kembali cembung ke arah atas oleh karena desakan isi perut di tambah dengan sifat kenyal serabut elastis jaringan paru, dengan demikian volume rongga dada bertambah kecil, tekanannya bertambah besar, maka terjadilah ekspirasi, bila pernapasan bertambah berat kontraksi diafragma dan tenaga elastis serabutserabut jaringan paru saja tidak cukup berat sehingga harus di bantu dengan kontraksi otot-otot perut yang menekan isi perut ke atas pada dasar diafragma. 5,8 Cara yang kedua untuk mengembangkan paru yaitu dengan mengangkat tulang dada dan tulang-tulang iga sebagai satu kesatuan. Pada keadaan istirahat tulangtulang iga ini condong ke arah bawah, menyebabkan dada jatuh ke arah tulangtulang belakang. Jika tulang-tulang iga terangkat, tulang-tulang iga ini akan berdiri tegak ke arah depan sehingga tulang dada bergerak ke depan menjauhi tulang belakang dan diameter anteroposterior rongga dada dapat bertambah 20% pada saat inspirasi maksimal. 2,5,8 Tekanan Gas dalam Paru Otot-otot respirasi menyebabkan ventilasi paru dengan jalan menekan dan mengembangkan paru secara bergantian yang berarti menyebabkan tekanan di dalam paru menjadi sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tekanan udara atrnosfer, yaitu sekitar 1mmHg; ini akan menyebabkan udara mengalir ke dalam paru. Selama ekspirasi biasa tekanan intraalveolar naik, sekitar +1mmHg di atas tekanan udara atmosfer yang menyebabkan udara mengalir keluar dari paru, betapa kecilnya tekanan yang diperlukan untuk mengalirkan udara keluar masuk paru dalam keadaan normal, jika mengalami penyakit paru tekanan meqiadi besar. 1,2,8 Seseorang yang mengusahakan ekspirasi maksimal sementara glotis tertutup, maka tekanan intra alveolar dapat naik sampai setinggi +140 mmhg pada lelaki,vang sehat dan kuat, sementara pada usaha inspirasi yang maksimal tekanan ini dapat turun sampai serendah -100mmHg. 2,6 Dari gambar di bawah ini melukiskan efek tekanan yang di kenakan pada alveoli dan saluran napas dari sebelah luar, yang disebabkan oleh kompresi rongga dada. Anak panah disebelah luar, alveolus ke dalam bronkiolus tetapi juga menekan bronkiolus pada saat bersamaan sehinggga tahanan jalan napas bertambah besar dan melawan aliran udara ke luar; tenaga ekspirasi di lawan oleh naiknya resistensi jalan napas. 2,4 124

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 2 Agustus 2012 Campuran gas di alveolus tidak sama dengan campuran gas di udara. Paru tidak kosong pada saat ekspirasi, selama bernapas normal paru menahan sekitar 30% dan volume maksimal pada setiap akhir ekspirasi, ini yang disebut dengan kapasitas residual fungsional. Pada setiap bernapas 0,5 Liter udara segar (PO 2 20 kpa) bercampur dengan sekitar 2 liter udara di paru untuk menghasilkan udara alveolus dengan PO 2 sekitar 13 kpa. PCO 2 di alveolus adalah 5 kpa Udara ekspirasi mengandung sekitar 0,15 Liter udara yang segar dari trakea yang tidak berkontak dengan permukaan alveolus sehingga udara ekspirasi memiliki PO 2 yang sedikit lebih tinggi dari PCO 2 lebih rendah dari pada udara alveolus. 1,6 Difusi Gas Dalam Kapiler Paru Perbedaan kedalaman O 2 dan CO 2 di jaringan mempengaruhi transpor gas-gas melewati dinding alveolus, molekul O 2 berdifusi lebih cepat dari pada molekul CO 2 karena massanya lebih kecil. Apabila terdapat penyakit yang menyebabkan dinding alveolus menebal transport O 2 akan lebih terganggu dibandingkan dengan transport CO 2. 1,5 Saat kita bernapas normal, pasokan udara segar tidak mencapai alveolus yang masih terisi oleh udara pengap dari napas sebelumnya karena konsentrasinya yang lebih tinggi, O 2 segar dengan cepat berdifusi melewati udara pengap untuk mencapai permukaan alveolus. Oksigen larut di dinding alveolus yang lembab dan terus berdifusi ke dalarn darah kapiler sampai PO 2 : darah sama dengan PO 2 di alveolus, proses ini berlangsung dalam waktu kurang dari 0,5 detik. 3,5 Darah hanya dapat mengangkut sedikit O 2 dalam bentuk terlarut sebagian besar O 2 untuk sel di angkut dengan terikat secara kimiawi ke hemoglobin (Hb) di sel darah merah, setiap sel darah merah dapat mengangkut sekitar sejuta molekul O 2. Molekul oksigen berikatan secara ringan dan reversibel dengan Hb bila PO 2 tinggi seperti di dalam kapiler paru Oksigen berikatan dengaa hemoglobin, tetapi bila PO 2 rendah seperti dalam kapiler jaringan oksigen di lepaskan dari hemoglobin. 2,3,5 PO 2 dalam udara alveoli 104 mmhg sementara PO 2 dalam darah venosa 40 mmhg, sehingga ada perbedaan tekanan partial oksigen sekitar 64 mmhg, dengan demikian terjadilah difusi oksigen dari udara alveoli ke darah kapiler paru begitu cepat, difusi oksigen dari udara alveoli ke darah kapiler. 2,3 Saat mencapai sel yang lingkungan PO 2 rendah O 2 terlepas dari Hb dan berdifusi ke dalam sel, tidak semua O 2 meninggalkan Hb; jumlah yang lepas tersebut bergantung pada PO 2 jaringan, pada keadaan istirahat darah vena kembali ke jantung sekiar 75% dari kandungan O 2 125

Saminan, Pertukaran Udara O 2 dan CO 2 dalam Pernapasan nya, oksigen tetap bertahan di darah karena tidak dibutuhkan di jaringan, sedangkan saat kerja fisik olah raga berat, situasi di otot yang aktif berubah secara drastis. Tekanan O 2 di otot yang bekerja akan turun dengan cepat sehingga lebih banyak O 2 yang terlepas dari Hb dan berdifusi ke dalam otot. Selain itu tubuh dapat meningkatkan aliran darah ke otot yang sedang bekerja sampai tiga kali lipat. Otot yang sedang bekerja dapat mengkonsumsi O 2 sepuluh kali lebih banyak di bandingkan saat istirahat. 1,2 Karbon dioksida tidak di angkut dari jaringan dengan difusi sederhana sebagian besar dipertahankan relatif konstan oleh kecepatan bernapas, sesesorang yang melakukan; pernapasan terlalu cepat (hiperventilasi) dapat menyebabkan penuruan PCO 2 didarah (hiperkapnia); hal ini dapat mengalami gangguan kesadaran hingga pingsan. 1,2,6 7. Guyton. Fisiologi Manusia dan Mekanisme penyakit. Edisi ke 7. EGC. Jakarta. 1994 8. Underwood, J.C.E. Patologi: Umum dan sisematik. EGC. Jakarta. 2000 Kesimpulan Perbedaan tekanan O 2 dan CO 2 di jaringan mempengaruhi transpor gas-gas melewati dinding alveolus, molekul O 2 berdifusi lebih cepat dari pada molekul CO 2 karena massanya lebih kecil. Apabila terdapat penyakit yang menyebabkan dinding alveolus menebal transpor O 2 akan lebih ternganggu dibandingkan dengan transpor CO 2. Daftar Pustaka 1. Camslon J.R., Skofronik, J, G dan G.rant, R.M. Fisika Tubuh Manusia, Edisi 2. EGC. Jakarta. 2006 2. Imron A. Respirasi. Dalam buku Monograf Fisiologi manusia, suwono (ed). Pusat Antar Universitas UGM. Yogvakarta. 1993 3. Price S.A, Wilson, L.M. Patofisiologi proses-proses penyakit. EGC. Jakarta. 2006 4. Sherwood, L. Fisiologi manusia; Dari Sel ke Sistem. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2001 5. Hani R.M. Fisika Kesehatan. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2006 6. Asagaff H. dan Mukty, H.A. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University Press. Surabaya. 2008 126