REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons.
|
|
- Shinta Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons. Organisasi pusat pernapasan Daerah ini dibagi menjadi 3 kelompok neuron utama yaitu: 1. Kelompok pernapasan dorsal, terletak di bagian dorsal medula, yang terutama menyebabkan inspirasi. Kelompok pernapasan dorsal memegang peranan paling mendasar dalam mengatur pernapasan. Bahkan bila semua saraf perifer yang memasuki medula dipotong dan batang otak diatas dan dibawah medula ditranseksi, maka kelompok neuron ini masih mengeluarkan potensial aksi inspirasi secara berulang-ulang. Kelompok pernapasan dorsal menempati sebagian besar panjang medula. Semua atau sebagian besar neuronnya terletak di dalam nukleus traktus solitarius, walaupun neuron-neuron lain yang berdekatan dengan substansi retikularis medula mungkin juga memegang peranan penting dalam mengatur pernapasan.. nukleus traktus solitarius juga merupakan akhir dari saraf sensoris, yaitu nervus vagus dan nervus glosofaringeus, yang memindahkan sinyal sensorisnya ke dalam pusat prnafasan dari kemoreseptor perifer, baroreseptor, dan berbagai macam reseptor dalam paru. Semua sinyal dari daerah perifer ini membantu mengatur pernapasan. Sinyal inspirasi yang naik perlahan-lahan Sinyal saraf yang dijalarkan ke otot inspirasi primer seperti diafragma, tidaklah seketika itu juga menjadi potensial aksi. Sebaliknya pada pernapasan normal, permulaannya lemah dan meningkat secara perlahan-lahan (dalam bentuk landai) selama kira-kira 2 detik. Kemudian berakhir selama hampir 3 detik berikutnya, yang mengakibatkan penghentian
2 perangsangan diafragma dan menimbulkan daya lenting elastisitas dinding dada dan paruparu untuk menghasilkan ekspirasi. Kemudian sinyal inspirasi mulai lagi untuk siklus yang berikutnya, dengan ekspirasi diantara siklus. Jadi, sinyal inspirasi merupakan sinyal yang landai (ramp signal). Keuntungan yang nyata adalah terjadinya peningkatan volume paru yang mantap selama inspirasi. Ada 2 cara pengaturan terhadap inspirasi yang naik perlahan-lahan ini, yaitu: a. mengatur kecepatan peningkatan sinyal landai, sehingga selama pernapasan aktif, kenaikan yang landai meningkat dengan cepat, dan oleh karena itu paru dapat terisi dengan cepat pula. b. Mengatur titik batasan di mana sinyal landai ini tiba-tiba berkahir. Semakin dini sinyal landai ini berkhir, maka waktu inspirasinya semakin singkat, juga pemendekan waktu ekspirasi. Dengan demikian kecepatan pernapasan ditingkatkan. 2. Kelompok pernapasan ventral, yang terletak di ventrolateral medula, yang dapat menyebabkan ekspirasi dan inspirasi, bergantung pada kelompok neuron mana yang dirangsang. Terletak kira-kira 5 milimeter di sebelah anterior dan lateral kelompok neuron pernapasan dorsal adalah kelompok nuron pernapasan ventral, yang dijumpai di nukleus ambigus rostralis dan nukleus retroambigus kaudis. Fungsi kelompok neuron ini berbeda dengan kelompok pernapasan dorsal dalam beberapa hal penting: a. Neuron-neuron dari kelompok pernapasan ventral secara total hampir inaktif selama pernapasan tenang yang normal. Oleh karena itu, pernapasan tenang yang normal hanya ditimbulkan oleh sinyal inspirasi berulang-ulang dari kelompok pernapasan dorsal yang terutama dijalarkan ke diaphragma, dan ekspirasi merupakan hasil dari daya lenting elastisitas paru dan rangka toraks. b. Tidak ada bukti bahwa nuron pernapasan ventral ikut berpartisipasi dalam menentukan irama dasar yang mengatur pernapasan. c. Bila pernapasan dipacu guna meningkatkan ventilasi paru menjadi lebih besar dari normal, maka sinyal respirasi yang berasal dari mekanisme getaran dasar di area pernapasan dorsal kemudian tercurah ke neuron pernapasan ventral. Akibatnya, area pernapasan ventral kemudian turut membantu merangsang pernapasan. d. Rangsangan listrik pada beberapa neuron dalam kelompok ventral menyebabkan inspirasi, sedangkan rangsangan lainnya menyebabkan ekspirasi. Oleh karena itu, neuron-neuron ini menyokong inspirasi maupun ekspirasi. Mereka terutama penting
3 dalam menghasilkan sinyal ekspirasi yang kuat ke otot-otot abdomen selama ekspirasi. Dengan demikian, area ini bekerja lebih kurang sebagai suatu mekanisme pendorong bila dibutuhkan ventilasi paru yang lebih besar. 3. Pusat pneumotaksik, terletak di sebelah dorsal nukleus parabrakialis dari pons bagian atas, menjalarkan sinyal ke area inspirasi, yang membantu mengatur kecepatan dan pola bernafas. Efek yang utama adalah mengatur untuk mematikan titik ramp inspirasi, dengan demikian mengatur lamanya fase pengisian pada siklus paru. Bila sinyal pneumotaksik cukup kuat, inspirasi dapat berlangsung selama 0,5 detik, jadi pengisian paru hanya berlangsung singkat; tetapi bila sinyal pneumotaksik lemah, inspirasi dapat berlangsung terus selama 5 detik atau lebih, dengan demikian paru terisi dengan udara yang banyak sekali. Oleh karena itu, fungsi pusat pneumotaksik yang utama adalah membatasi inspirasi. Hal ini memiliki efek sekunder terhadap peningkatan kecepatan pernapasan, karena pembatasan inspirasi juga memperpendek ekspirasi dan seluruh periode pernapasan. Sinyal pneumotaksik yang kuat meningkatkan kecepatan pernapasan kali per menit, sedangkan sinyal pneumotaksik yang lemah dapat menurunkan kecepatan menjadi bebrapa kali pernapasan semenit. Kemungkinan suatu pusat apnea di pons bagian bawah. Fungsi pusat apnea hanya dapat diperlihatkan bila nervus vagus yang ke medula dipotong, dan bila hubungan dari pusat pneumotaksik juga dipusatkan dengan memotong pons pada bagian tengahnya. Kemudian pusat apnea pada pons bagian bawah mengirimkan sinyal ke kelompok neuron pernapasan dorsal yang mencegah atau melemahkan pemadaman sinyal ramp inspirasi. Oleh karena itu, paru-paru hampir seluruhnya terisi dengan udara, dan kadang-kadang hanya terjadi ekspirasi pendek yang terengah-engah. Fungsi pusat apnea belum dimengerti, tetapi diduga kerjanya berkaitan dengan pusat pneumotaksik untuk mengatur dalamnya inspirasi.
4 Pembatasan inspirasi oleh sinyal inflasi paru-refleks inflasi Hering-Breuer Selain mekansme saraf yang sepenuhnya bekerja dalam batang otak, masih ada sinyal-sinyal refleks saraf dari paru-paru untuk membantu mengatur pernapasan. Paling penting adalh yang terletak di bagian otot dinding bronkus dan bronkiolus seluruh paru, yaitu reseptor regang, yang menjalarkan sinyal melalui nervus vagus kekelompok neuron pernapasan dorsal apabila paru-paru menjadi sangat teregang. Sinyal ini mempengaruhi inspirasi melalui banyak cara yaitu: bila paru-paru menjadi sangat terinflasi, maka reseptor regang mengaktifkan respons umpan balik yang mematikan ramp inspirasi, dan dengan demikian menghentikan inspirasi selanjutnya. Ini disebut Refleks inflasi Hering-Breuer. Refleks ini juga meningkatkan kecepatan pernapasan, sama seperti sinyal dari pusat pneumotaksik. Pada manusia, refleks Hering-Breuer mungkin tidak diaktifkan sampai volume alun napas meningkat lebih dari 1,5 liter. Oleh karena itu, refleks ini terutama muncul sebagai mekanisme protektif untuk mencegah inflasi paru yang berlebihan daripada sebagai alat penting pada pngaturan ventilasi normal. Pengaturan Kimia Pernapasan Tujuan akhir pernapasan adalah untuk mempertahankan konsentrasi oksigen, karbondioksida, dan ion hidrogen dalam cairan tubuh. Kelebihan karbondioksida atau ion hidrogen terutama merangsang pusat pernapasan itu sendiri, menyebabkan peningkatan sinyal inspirasi dan ekspirasi yang kuat ke otot-otot pernapasan. Oksigen dilain pihak, tidak mempunyai efek langsung yang bermakna terhadap pusat pernapasan di otak dalam pengaturan pernapasan. Dan oksigen bekerja hampir seluruhnya pada kemoreseptor perifer yang terletak di aorta dan badan-badan karotis, dan kemudian menjalarkan sinyal saraf yang sesuai ke pusat pernapasan untuk mengatur pernapasan. Perangsangan area inspirasi oleh area kemosensitif yang terletak bilateral dalam medula
5 Pengaturan Karbondioksida Dan Ion Hidrogen Secara Langsung Pada Aktivitas Pusat Pernapasan Area kemosensitif pada pusat pernapasan terletak bilateral hanya seperlima milimeter di bawah permukaan ventral medula. Area ii sangat sensitif terhadap perubahan Pco 2, konsentrasi ion hidrogen, dan kemudian merangsang bagian lain pada pusat pernapasan. Efek Karbondioksida Darah Pada Perangsangan Area Kemosensitif Walaupun karbondioksida mempunyai sedikit efek perangsangan langsung terhadap neuronneuron area kemosensitif, tetapi karbondioksida sangat berpengaruh pada efek tidak langsung. Sawar darah otak dan sawar darah-cairan serebrospinal hampir seluruhnya impermeabel terhadap ion hidrogen, sedangkan karbon dioksida melalui melalui kedua sawar ini hampir seperti mereka ini tidak ada. Akibatnya, kapanpun Pco 2 darah meningkat, maka Pco 2 cairan interstisial medula dan cairan serebrospinal juga ikut meningkat. Dalam kedua cairan ini, karbondioksida segera bereaksi dengan air untuk membentuk ion hidrogen. Dengan demikian, secara bertentangan, lebih banyak ion hidrogen dilepaskan ke dalam area sensoris kemosensitif pernapasan bila konsentrasi karbondioksida darah meningkat daripada bila konsentrasi ion hidrogen darah meningkat. Karena sebab ini, maka aktivitas pusat pernapasan lebih dipengaruhi oleh perubahan karbondioksida darah daripada oleh perubahan ion hidrogen darah. Makna penting Pco 2 cairan serebrospinal dalam merangsang area kemosensitif Perubahan Pco 2 dalam cairan serebrospinal yang membasahi permukaan area kemosensitif batang otak dapat merangsang pernapasan dengan cara yang sama seperti peningkatan Pco 2 cairan interstisial medula dalam merangssang pernapasan. Dan bahkan lebih penting, perangsangan melalui cairan serebroplinal berlangsung beberapa kali lebih cepat. Hal ini diduga karena cairan serebrospinal memiliki sedikit dapar asam-basa protein. Oleh karena itu, konsentrasi ion hidrogen hampir seketika itu juga meningkat saat karbondioksida memasuki cairan serebrospinal dari pembuluh darah araknoid yang luas. Sebaliknya, jaringan otak memiliki jauh lebih banyak dapar protein, sehingga perubahan yang terjadi pada konsentrasi ion hidrogen sebagai responsnya terhadap karbondioksida menjadi terlambat.
6 Efek peningkatan Pco 2 arteri dan penurunan ph arteri pada kecepatan ventilasi alveolus Penurunan efek perangsangan karbon dioksida setelah hari pertama dan hari kedua. Penurunan ini disebabkan oleh penilaian kembali ginjal terhadap konsentrasi ion hidrogen agar kembali kearah normal setelah karbon dioksida meningkatkan konsentrasi hidrogen. Ginjal melakukan hal ini dengan cara menurunkan bikarbonat darah. Bikarbonat berikatan dengan ion hidrogen dalam darah dan cairan serebrospinal guna menurunkan konsentrasinya. Tetapi yang lebih penting adalah, selama masa waktu beberapa jam, ion bikarbonat juga dengan lambat berdifusi melalui sawar darah otak dan sawar darah cairan serebrospinal dan bergabung secara langsung dengan ion hidrogen di sekitar neuron-neuron pernapasan, jadi menurunkan ion hidrogen kembali ke nilai normal atau mendekati normal. Oleh karena itu, perubahan konsentrasi karbon dioksida darah mempunyai efek akut yang kuat untuk mengaturdiringan pernapasan, tetapi efek kronik yang lemah saja setelah beberapa hari beradaptasi. Efek kuantitatif Pco 2 darah dan konsentrasi ion hidrogen darah terhadap ventilasi alveolus Peningkatan ventilasi yang nyata disebabkan oleh peningkatan Pco 2, tetapi peningkatan konsentrasi ion hidrogen (artinya, ph menurun) memberi efek yang jauh lebih kecil pada ventilasi. Perhatiakn bahwa Pco 2 darah normal antara 35 dan 60 mmhg, terjadi perubahan besar pada ventilasi alveolus. Hal ini memperlihatkan bahwa perubahan karbon dioksida memberi efek yang luar biasa pada pengaturan pernapasan. Sebaliknya, perubahan pernapasan pada ph darah normal antara 7,3 dan 7,5 terjadi 10 kali lebih sedikit.
7 Sistem Kemoreseptor Perifer Untuk Mengatur Ektivitas Pernapasan-Peranan Oksigen Dalam Pengaturan Pernapasan Kemoreseptor terletak di beberapa area di sisi luar otak, dan reseptor-reseptor ini khususnya penting untuk mendeteksi perubahan oksigen dalam darah, walaupun mereka juga berespon terhadap perubahan karbon dioksida dan konsentrasi ion hidrogen. Kemoreseptor kemudian menjalarkan sinyal saraf ke pusat pernapasan di otak untuk membantu mengatur aktivitas pernapasan. Pengaturan pernapasan oleh karotis dan badan aorta Sebagian kemoreseptor terletak di badan karotis terletak bilateral pada percabangan arteri karotis komunis, dan serat saraf aferennya berjalan melalui nervus hering ke nervus glosofaringeus dan kemudian ke area pernapasan dorsal ke medula. Namun jumlah yang dapat diukur adalah di badan aorta terletak di sepanjang arkus aorta; serat saraf aferennya berjalan melalui nervus vagus juga ke area pernapasan dorsal. Ada beberapa lagi terletak di tempat lain yang berkaitan dengan arteri-arteri lainnya dari regio torasika dan regio abdominal tubuh. Tiap-tiap badan kemoreseptor ini menerima suplai darah khusus melalui arteri kecil secara langsung dari arteri besar yang berdekatan. Oleh karena itu, persentase pemindahan oksigen dari darah yang mengalir sebetulnya nol. Hal ini berarti bahwa kemoreseptor setiap saat berkontak dengan darah arteri, bukan dengan vena dan Po 2 nya merupakan Po 2 arteri. Efek karbondioksida dan konsentrasi ion hidrogen pada aktivitas kemoreseptor. Peningkatan konsentrasi karbondioksida atau konsentrasi ion hidrogen juga merangsang kemoreseptor, dan dengan cara ini secara tidak langsung meningkatkan aktivitas pernapasan. Tetapi, efek langsung dari kedua faktor ini pada pusat pernapasannya sendiri jauh lebih kuat daripada efek tidak langsung melalui kemoreseptor (kurang lebih tujuh kali lebih kuat).
8 Perangsangan kemoreseptor perifer timbul lima kali lebih cepat daripada perangsangan sentral, sehingga kemoreseptor perifer dapat meningkatkan kecepatan respons terhadap karbondioksida pada saat latihan dimulai. Faktor-Faktor Lain Yang Mempengaruhi Pernapasan 1. Pengaturan Volunter Pernapasan dapat diatur secara volunter (sadar) dan seseorang dapat melakukan hiperventilasi atau hipoventilasi sedemikian besarnya sehingga terjadi kekacauan Pco 2, ph, Po 2 dalam darah Pengaturan pernapasan volunter seolah-oleh tidak melalui pusat pernapasan di medula. Tetapi, jaras saraf yang mengatur secara sadar berjalan langsung dari korteks serebri dan pusat lain yang lebih tinggi turun ke bawah melalui traktus kortikospinalis ke neuron spinal yang merangsang otot-otot pernapasan. 2. Efek Reseptor Perangsangan Pada Jalan Napas Epitel trakea, bronkus, dan bronkiolus di suplai dengan ujung saraf sensoris, disebut reseptor rangsangan yang terangsang oleh rangsangan (iritan) yang memasuki jalan napas. Keadaan ini menyebabkan batuk atau bersin. Hal tersebut mungkin juga menyebabkan konstriksi bronkus seperti pada penyakit asma dan emfisema 3. Fungsi Reseptor J Paru Sebagian kecil ujung saraf sensoris terjadi dalam dinding alveolus dalam posisi berjejer terhadap kapiler paru, dari mana asalnya nama reseptor J. Reseptor ini terangsang khususnya bila kapiler paru menjadi penuh terisi dengan darah atau bila terjadi edema paru pada kondisi seperti gagal jantung kongestif. Walaupun fungsi reseptor J tidak diketahui, rangsangan mereka mungkin menyebabkan seseorang merasa sesak napas. 4. Anestesia Barangkali penyebab paling sering dari depresi pernapasan dan henti napas adalah kelebihan dosis aneatetik dan narkotik. Contohnya, natrium pentobarbital adalah anestetik yan buruk sebab obat ini menekan pusat pernapasan lebih kuat daripada obat anestetik lain, seperti halotan. Pada suatu waktu, morfin dipakai sebagai anestetik, tetapi obat ini sekarang hanya dipakai sebagai tambahan anestetik karena menekan pusat pernapasan lebih kuat sementara daya anestesinya terhadap korteks serebri jauh lebih lemah
KUNTARTI, SKp. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
KUNTARTI, SKp PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com FUNGSI SISTEM PERNAPASAN 1. Pertukaran gas antara atmosfer dan darah. 2. Regulasi homeostasis ph tubuh. 3. Proteksi
Lebih terperinciSistem Pernapasan - 2
Anatomi sistem pernapasan Proses inspirasi dan ekspirasi Definisi pernapasan Eksternal Internal Mekanik pernapasan Inspirasi dan ekspirasi Peran otot pernapasan Transport gas pernapasan Ventilasi, difusi,
Lebih terperinciKurnia Eka Wijayanti
Kurnia Eka Wijayanti Pernafasan dibagi menjadi beberapa peristiwa: 1. Ventilasi paru 2. Difusi oksigen dan co2 di alveoli 3. Transpor oksigen dari darah ke dalam sel Udara masuk ke paru-paru karena ada
Lebih terperincimekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.
B. HIPERKAPNIA Hiperkapnia adalah berlebihnya karbon dioksida dalam jaringan. Mekanisme penting yang mendasari terjadinya hiperkapnia adalah ventilasi alveolar yang inadekuat untuk jumlah CO 2 yang diproduksi
Lebih terperinciKesetimbangan asam basa tubuh
Kesetimbangan asam basa tubuh dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Departemen Biokimia, Biologi Molekuler dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ph normal darah Dipertahankan oleh sistem pernafasan
Lebih terperinciRESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI
RESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara keluar-masuk paru-paru), respirasi eksternal (pertukaran
Lebih terperinciAnatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan
Lebih terperinciMACAM-MACAM SUARA NAFAS
MACAM-MACAM SUARA NAFAS Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Diposkan oleh Rizki Kurniadi, Amd.Kep SUARA NAFAS NORMAL Suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan nafas dari laring
Lebih terperinci5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea
1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan
Lebih terperinciFISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI
FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI Muhammad Reza Jaelani LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI II I. Acara Latihan Pengukuran Secra Tak Langsung Tekanan Darah Arteri pada Orang
Lebih terperinciTUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia
TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2 Sistem Respirasi Manusia Sistem Respirasi Manusia Isilah bernapas, seringkali diarikan dengan respirasi, walaupun secara hariah sebenarnya kedua isilah tersebut berbeda. Pernapasan
Lebih terperinciBAB VII SISTEM PERNAPASAN
BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bronkitis menurut American Academic of Pediatric (2005) merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bronkitis menurut American Academic of Pediatric (2005) merupakan penyakit umum pada masyarakat yang di tandai dengan adanya peradangan pada saluran bronchial.
Lebih terperinciSISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Pernapasan manusia meliputi proses inspirasi dan ekspirasi Inspirasi : pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan Ekspirasi :pengeluaran udara pernapasan
Lebih terperinciFISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH
FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH ARTERI Membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh Katup (-) Arteriol : arteri terkecil Anastomosis : persatuan cabang cabang arteri END ARTERI
Lebih terperinciREFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P
REFERAT WSD ( Water Seal Drainage ) Oleh : Ayu Witia Ningrum 2007730022 Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P Tugas Kepaniteraan Klinik Rumah Sakit Islan Jakarta Utara, Sukapura Stase Ilmu Penyakit Dalam 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada setiap pembedahan, dilakukan suatu tindakan yang bertujuan untuk baik menghilangkan rasa nyeri yang kemudian disebut dengan anestesi. Dan keadaan hilangnya
Lebih terperinciEFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI
Tinjauan Kepustakaan V Selasa 7 Januari 2014 EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI Penyusun: Rina Puspasari S., dr. Pembimbing: Marina Moeliono, dr., SpKFR(K) Penilai: Marietta Shanti P., dr.,
Lebih terperinciRespirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara. Anatomi Sistem Respirasi
Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara keluar-masuk paru-paru), respirasi eksternal (pertukaran gas antara darah dan ruang paru-paru yang terisi udara), transport gas respirasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minuman Beroksigen Sebagian besar massa tubuh manusia adalah air. Air berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh. Fungsi utama air dalam proses metabolisme adalah
Lebih terperinciAnatomi dan Fisiologi saluran pernafasan. 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 1
Anatomi dan Fisiologi saluran pernafasan 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 1 Anatomi Sistem Pernafasan Manusia 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 2 Sistem pernafasan atas 1/9/2009 Zullies
Lebih terperinciINSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )
1 INSUFISIENSI PERNAFASAN Ikbal Gentar Alam (131320090001) Pendahuluan 2 Diagnosa dan pengobatan dari penyakit penyakit respirasi tergantung pada prinsip dasar respirasi dan pertukaran gas. Penyakit penyakit
Lebih terperinciLampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang
Lampiran 1 Meningkatkan Refleks Menelan melalui Latihan Vokal pada klien Stroke Non Hemoragik a. Latar belakang Masalah yang sering muncul pada pasien stroke yaitu menurunnya kemampuan bicara dan ekspresi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TAHAN NAPAS, TEKANAN PERNAPASAN DAN PERNAPASAN PADA ORANG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TAHAN NAPAS, TEKANAN PERNAPASAN DAN PERNAPASAN PADA ORANG Kelompok A-16 Abbiya Farah Putri Airindiya Bella Betari Texania Harsa Cita Pratiwi Devinta Dhia Widyani Dyah Arum Maharani
Lebih terperinciGambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan
EMBRIOLOGI ESOFAGUS Rongga mulut, faring, dan esophagus berasal dari foregut embrionik. Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respiratorium (tunas paru) Nampak di dinding ventral
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 1. Perhatikan gambar berikut! Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-18-01.png Bagian yang ditunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran
1 BAB I PENDAHULUHAN A. Latar Belakang Pada saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fisiologis Olahraga Tubuh manusia merupakan sesuatu mesin yang luar biasa di mana aktivitas tubuh yang terkoordinasi sempurna terjadi secara simultan. Peristiwa-peristiwa tubuh
Lebih terperinciFungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.
Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah Tekanan darah merupakan gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh, bergantung pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh dan compliance
Lebih terperinciPENDAHULUAN DEFINISI REFLEKS BATUK
PENDAHULUAN Batuk merupakan upaya pertahanan paru terhadap berbagai rangsangan yang ada. Batuk adalah refleks normal yang melindungi tubuh kita. Tentu saja bila batuk itu berlebihan, ia akan menjadi amat
Lebih terperinciBAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Sistem pernapasan didasarkan pada keteraturan yang rumit. Udara dingin atau kotor yang kita hirup dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, udara harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang telah membudaya bagi masyarakat di sekitar kita. Di berbagai wilayah perkotaan sampai pedesaan, dari anak anak sampai orang
Lebih terperinciANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI Sal. Nafas Atas ANATOMI SISTEM RESPIRASI Pengaturan pernafasan Sal. Nafas bawah Proses kegiatan ventilasi difusi perfusi PENGERTIAN UMUM Pernafasan juga merupakan
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem pernapasan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA
Lebih terperinciASIDOSIS RESPIRATORIK
ASIDOSIS RESPIRATORIK A. PENGERTIAN. Asidosis Respiratorik (Kelebihan Asam Karbonat). 1. Asidosis Respiratorik adalah gangguan klinis dimana PH kurang dari 7,35 dan tekanan parsial karbondioksida arteri
Lebih terperinciMEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING
MEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING Anggi Faizal Handuto 22020111130034 Nunung Hidayati 22020111130086 Nurul Imaroh 22020111130044 Nur Alifah
Lebih terperinciKompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan
SISTEM PERNAFASAN Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan 1. Pernafasan Eksternal 2. Pernafasan Internal EXIT Mengapa harus bernafas? Butuh energi Butuh Oksigen C 6 H 12 O
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari dalam ke luar adalah... paru-paru, tenggororkan mulut paru-paru kerongkongan, hidung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 1. Bagian paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida adalah... Alveolus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerak adalah aktivitas fisik dan merupakan ciri kehidupan. Sesuai dengan pepatah yang mengatakan Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, maka aktivitas fisik
Lebih terperinciSistem Respirasi Pada Hewan
Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang
Lebih terperinciSEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI
SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL
1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Bagian yang ditunjukan nomor 2 dan 4 adalah... Bronkiolus dan alveolus Bronkus danalveolus Bronkus
Lebih terperinciFUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph
FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.......... 1 II. ASAM BASA DEFINISI dan ARTINYA............ 2 III. PENGATURAN KESEIMBANGAN
Lebih terperinciSMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.
Lebih terperinciSistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus
Sistem Saraf Dr. Hernadi Hermanus Neuron Neuron adalah unit dasar sistem saraf. Neuron terdiri dari sel saraf dan seratnya. Sel saraf memiliki variasi dalam bentuk dan ukurannya. Setiap sel saraf terdiri
Lebih terperinciBAB III SISTEMA RESPIRASI A. PENDAHULUAN
BAB III SISTEMA RESPIRASI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan sistema respirasi yang dibahas kali ini meliputi anatomi dan fungsi dari organ dan respirasi dimulai sejak mulut hingga alveoli. Selanjutnya akan
Lebih terperinciSistem Pernafasan Manusia
Sistem Pernafasan Manusia Udara masuk kedalam sepasang rongga hidung melalui lubang hidung. Rongga hidung dilengkapi oleh rongga-rongga kecil (silia) dan selaput lendir. Dalam rongga hidung, udara dilembabkan,
Lebih terperinciPatofisiologi Batuk PENDAHULUAN REFLEKS BATUK. Dr. Tjandra Yoga Aditama
Patofisiologi Batuk Dr. Tjandra Yoga Aditama Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Unit Paru RS Persahabatan, Jakarta PENDAHULUAN Batuk merupakan upaya pertahanan paru terhadap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan fisiologi paru-paru Fungsi utama paru-paru adalah untuk pertukaran gas antara udara atmosfer dan darah. Dalam menjalankan fungsinya, paru-paru ibarat sebuah pompa
Lebih terperinciDIANIATI KUSUMOSUTOYO DEPARTEMEN PULMONOLOGI & ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI RS PERSAHABATAN JAKARTA. Upload : 1 Mei 2009
PATOFISIOLOGI SESAK NAPAS DIANIATI KUSUMOSUTOYO DEPARTEMEN PULMONOLOGI & ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI RS PERSAHABATAN JAKARTA Upload : 1 Mei 2009 SESAK NAPAS DYSPNOEA/ DYSPNEA DYS = SULIT, PNOE/ PNEA
Lebih terperinciBAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)
BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) Standar Kompetensi : Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi saraf
Lebih terperinciFAAL PERNAPASAN. Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
WORKSHOP PIR 2017 FAAL PERNAPASAN Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta CURICULUM
Lebih terperinciREVIEW PENGEMASAN MATA KULIAH
REVIEW PENGEMASAN MATA KULIAH No Komp Pengalaman belajar Materi dan rincian Kegiatan Pembelajaran 2a Menjelaskan fisiologi Pengertian ilmu fisiologi manusia secara umum dan Fisiologi manusia prinsip homeostasis
Lebih terperinciFarmakoterapi Sistem Pencernaan dan. Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dr. Agung Endro Nugroho, MSi, Apt. PENGANTAR
Farmakoterapi Sistem Pencernaan dan Pernafasan Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dr. Agung Endro Nugroho, MSi, Apt. PENGANTAR Tujuan Manfaat Mata kuliah terkait Pokok bahasan Pustaka acuan pokok Sistem Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III PEMERIKSAAN RESPIRASI
BAB III PEMERIKSAAN RESPIRASI A. PENDABULUAN Pernafasan dikendalikan oleh pusat pernafasan di medulla oblongata. Inspirasi terjadi akibat adanya kontraksi otot interkostal dan otot diafragma, sedang ekspirasi
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 1. Pasang yang tepat antara alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan adalah... Hati menghasilkan hormon Paru-paru mengeluarkan uap air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan
Lebih terperinciBAB 2 DEFINISI GAG REFLEX. Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral
BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX 2.1 Definisi Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral radiography, gagging merupakan salah satu masalah terbanyak. Gagging yang juga sering disebut gag
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit paru-paru merupakan suatu masalah kesehatan di Indonesia, salah
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penyakit paru-paru merupakan suatu masalah kesehatan di Indonesia, salah satunya adalah asma. Asma merupakan penyakit yang sering di jumpai di masyarakat, asma
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 1. Berikut ini penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberuolosis adalah... TBC Bronkitis Kunci Jawaban : A TBC
Lebih terperinciBab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan
Bab 4 Sistem Pernapasan Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan Hidung merupakan salah satu alat pernapasan. Melalui hidung, udara dapat keluar atau masuk ke dalam tubuh.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT
MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infark miokard akut mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibart suplai darah yang tidak adekuat, sehingga aliran darah koroner
Lebih terperinciPENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan
PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan
Lebih terperinci1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI
1.1PENGERTIAN NYERI Nyeri merupakan sensasi yang terlokalisasi berupa ketidaknyamanan, kesedihan dan penderitaan yang dihasilkan oleh stimulasi pada akhiran saraf tertentu. Nyeri terjadi sebagai mekanisme
Lebih terperinciSTRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner
Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan era modern seperti sekarang ini adalah gaya kehidupan yang sibuk dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Pekerjaan manusia sebagian besar diharapkan dapat dikerjakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengalaman emosional yang berkaitan dengan kerusakan atau potensi kerusakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rasa sakit didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman dan suatu pengalaman emosional yang berkaitan dengan kerusakan atau potensi kerusakan tubuh (Levine, 2012), oleh
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka
DAFTAR ISI Definisi 2 Traktus Spinotalamikus Anterior 2 Traktus Spinotalamikus Lateral 4 Daftar Pustaka 8 1 A. Definisi Traktus Spinotalamikus adalah traktus yang menghubungkan antara reseptor tekanan,
Lebih terperinciSISTEM SARAF. Sel Saraf
SISTEM SARAF Sel Saraf Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistemn ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5
1. Eritrosit adalah... SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 Sel darah merah Sel darah putih Keping darah Protein Jawaban a Sudah jelas 2. Golongan
Lebih terperinciFISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp
FISIOLOGI PEMBULUH DARAH Kuntarti, SKp Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah Menjamin keadekuatan suplay materi yg dibutuhkan jaringan tubuh, mendistribusikannya, & membuang zat sisa metabolisme Sebagai
Lebih terperinciALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN
ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi
Lebih terperinciC. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL O 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produk mucus berlebihan dan kental, batuk tidak efektif. Mempertahankan jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang
Lebih terperinci11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :
Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Sekolah dan Buku yang Digunakan. Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Tematik pada Jenjang SD,
LAMPIRAN 110 Lampiran 1. Daftar Sekolah dan Buku yang Digunakan. Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Tematik pada Jenjang SD, Buku IPA pada jenjang SMP, dan buku Biologi pada jenjang SMA di Sekolah Piloting
Lebih terperincimenjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Bab 6 Sumber: Biology: Sumber: Realm www.legevakten.no of Life, 2006 Pada proses inspirasi, tulang-tulang rusuk akan terangkat ke atas untuk memperbesar rongga dada. Sistem Pernapasan Hasil yang harus
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI
Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 2/17/2016 2 2/17/2016 3 2/17/2016
Lebih terperinciKISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban
KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST No Tujuan Pembelajaran 1 1. Menjelaskan pengertian sistem. 2. Menuliskan organ-organ 3. Menjelaskan fungsi organorgan yang terlibat dalam sistem Ranah Kognitif Deskripsi
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein merupakan senyawa alkaloid derivat xantin yang mengandung gugus metil. Sejak dulu kafein ini diperoleh dari ekstrak tumbuh-tumbuhan berupa biji kopi, teh, dan
Lebih terperinciBATUK. Ebta Narasukma Anggraeny. etha's doc 1
BATUK Ebta Narasukma Anggraeny etha's doc 1 Pengertian Batuk? Sakit? Sehat? Fungsi Batuk : Mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak, zat perangsang dan unsur infeksi, maka batuk sebagai
Lebih terperinciSOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)
SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD) 1. Analisa Gas Darah Gas darah arteri memungkinkan utnuk pengukuran ph (dan juga keseimbangan asam basa), oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi
Lebih terperinciOrgan yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru
Exit Hidung Faring Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia Laring Trakea Bronkus Bronkiolus Alveolus Paru-paru Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Pada hidung
Lebih terperinciMenjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri
Kompetensi Dasar : Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri Indikator : 1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab sesuatu rangsangan secara sadar dan terkendali, dihitung mulai saat rangsangan diberikan sampai dengan
Lebih terperinciSistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal
Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal Perbandingan antara Sistem syaraf Somatik dan Otonom Sistem
Lebih terperinciKarna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012)
1e. patofisiologi sesak Penyebab: kardiovaskular : gagal jantung Peningkatan vena pulomonalis dan tekana kapiler pembendungan pembuluh darah paru dan edema paru intentisial peningkatan kerja otot untuk
Lebih terperinciAnesty Claresta
Anesty Claresta 102011223 Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar sejak seminggu yang lalu. Keluhan berdebar ini terjadi ketika ia mengingat suaminya yang
Lebih terperinciSISTEM PERNAPASAN MANUSIA
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Umum Di Susun oleh : Rukayah NPM : 3061424062 Dosen Pengasuh : Taufik Rahman, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara lain:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia masih hidup sampai saat ini karena setiap saat selalu bernafas menghirup udara. Secara garis besar, sistem pernafasan terdiri dari paru-paru dan susunan saluran
Lebih terperincimendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Bab 4 Sumber: www.brighamandwomans.org Sistem Pernapasan pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan
Lebih terperinciTUGAS 3 SISTEM PORTAL
TUGAS 3 SISTEM PORTAL Fasilitator : Drg. Agnes Frethernety, M.Biomed Nama : Ni Made Yogaswari NIM : FAA 113 032 Kelompok : III Modul Ginjal dan Cairan Tubuh Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk melihat onset, durasi, kematian dan tahapan anestesi Acepromazine (ACP). Selanjutnya, hasil penelitian dengan menggunakan ACP yang diberikan secara
Lebih terperinci5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg
dr. Annisa Fitria Hipertensi 140 mmhg / 90 mmhg 1 Hipertensi Primer sekunder Faktor risiko : genetik obesitas merokok alkoholisme aktivitas
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati
MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati 1317021068 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciSOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN
SOP ECHOCARDIOGRAPHY N O A B C FASE PRA INTERAKSI TINDAKAN 1. Membaca dokumentasi keperawatan. 2. Menyiapkan alat-alat : alat echocardiography, gel, tissu. 3. Mencuci tangan. FASE ORIENTASI 1. Memberikan
Lebih terperinciPertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:
Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler
Lebih terperinci