Jurnal Sistem Informasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Derry Auto Service merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa

Jumlah kriteria dan intensity rating maksimal 15. Jumlah alternatif bisa sebanyak-banyaknya.

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN...

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Sistem Informasi

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BANGUNAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PT. CIPTA NUANSA PRIMA TANGERANG

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS DAN SERVICE PADA BENGKEL ISTA MOTOR YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Septian Permadi

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

Okta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1

Rici Efrianda ( )

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Aplikasi Metode Analitical Hierarchy Proces (AHP) Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh Abulwafa Muhammad, S.Kom, M.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

DECISION SUPPORT SYSTEMS IN THE ADMISSION SELECTION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT Case Study: SMK Pelita Pesawaran. Abstract

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BANGUNAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PT. CIPTA NUANSA PRIMA TANGERANG

Penerapan Metode AHP dalam Penentuan Prioritas Pengadaan Sepeda Motor Yamaha

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

AHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENGGUNAAN JENIS TANAMAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH SUPPLIER Rudin Himu 1, Arip Mulyanto 2, Dian Novian 3 S1 Sistem Informasi /

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

ABSTRAK. Kata Kunci: aplikasi, dekstop, penjualan, pembelian, sistem informasi

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tetap dengan Metode Analytic Network Process (Studi Kasus PT PJB Services)

PENENTUAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SMS FINANCE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCY PROCESS)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

Jurnal SISTEMASI, Volume 4, Nomor 3, September 2015 : 54 59

Penentuan Skala Prioritas Berbasis Algoritma AHP Termodifikasi

KOMBINASI METODE AHP DAN TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE MULTIPLE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN SEHAT MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytic Hierarchy Process)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA SAM BENGKEL SABLON

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS. (Studi Kasus : Program Studi Sistem Informasi) Yusmanita

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MANDOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

PENERAPAN METODE AHP DAN SAW DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN JAKET PADA CV. WIDIA PRATAMA KREASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III ANALISIS SISTEM

PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG

Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa. Irfan Dwi Jaya

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

Transkripsi:

JSIKA Vol 3, No 2 (2014)/ ISSN 2338-137X Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA DERRY AUTO SERVICE DENGAN METODE AHP Randy Floranno Hasdi 1) Pantjawati Sudarmaningtyas 2) Antok Supriyanto 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email : 1)s100001@si.stikom.edu, 2)pantja@stikom.edu, 3)antok@stikom.edu Abstract: Supplier selection is one important aspect that ensures smooth operations of firms, as well as in Derry Auto Service (DAS). Customers complained that the vehicle has been repaired similar damage after a few months of use because of the quality of the spare part is not replaced either. This happens because DAS just judging by the supplier selection criteria on the price of the cheapest goods. To improve the supplier selection process, DAS requires a decision support system that can process a variety of criteria that is using Analytical Hierarchy Process (AHP). With the supplier selection decision support system is expected to produce recommendations supplier selection results. Results of experiments performed on supplier selection decision support system generates a maximum of 15 criteria and 15 intensity rating. In addition, the application also generates a report on the current best suppliers Kusuma Indah Motor with brand criteria, price, quality, and speed of delivery that produces 0.58 priority value for Shell Helix HX 5 and 1 priority value for Shell Helix HX 7. Keywords: Decision Support Systems, Supplier Selection, Analytical Hierarchy Process. Derry Auto Service merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa perawatan dan perbaikan kendaraan roda empat. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Derry Auto Service mendapatkan pasokan spare part dari 50 supplier. Pemilihan supplier adalah salah satu aspek penting yang menjamin kelancaran operasional perusahaaan. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan dalam jangka panjang sebagai supplier penting, tetapi menurut Derry Auto Service memilih supplier bukan merupakan kegiatan strategis. Proses pengambilan keputusan pemilihan supplier untuk pembelian spare part pada Derry Auto Service dilakukan dengan cara mengecek daftar harga barang yang paling murah per supplier, sehingga kualitas spare part yang dibeli kurang baik. Pada bulan Januari sampai dengan Mei 2013 perusahaan Derry Auto Service mendapatkan 32 keluhan pelanggan dari 114 transaksi. Berarti pada bulan Januari sampai dengan Mei 2013 jumlah keluhan pelanggan sebesar 28,07% dari transaksi yang ada. Menurut Bapak Derry sebagai pemilik bengkel Derry Auto Service, pelanggan mengeluh karena kendaraan yang telah diperbaiki Derry Auto Service mengalami kerusakan yang sama setelah beberapa bulan digunakan. Salah satu penyebab kerusakan karena kualitas spare part yang diganti tidak baik. Hal ini terjadi karena pada saat melakukan pemilihan supplier untuk pembelian spare part, Derry Auto Service memilih daftar harga barang yang paling murah. Jika keluhan pelanggan bertambah terusmenerus, akan mengakibatkan penurunan tingkat kepercayaan pelanggan sehingga akan menurunkan pendapatan Derry Auto Service. Perusahaan Derry Auto Service harus berhati-hati pada saat melakukan pembelian spare part. Derry Auto Service tidak boleh memilih supplier hanya berdasarkan harga yang

Halaman 91 paling murah, tetapi harus melihat kualitas spare part. Derry Auto Service membutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat menghasilkan rekomendasi supplier berdasarkan kriteria yang beragam seperti merk, kualitas, kecepatan pengiriman dan harga. Metode yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dengan kriteria yang beragam adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP dapat digunakan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan yang mengandalkan persepsi sebagai input utamanya. Persepsi yang diambil harus berasal dari pengambil keputusan yang cukup berpengalaman, cukup informasi, dan memahami tentang masalah yang dihadapi. Metode AHP telah digunakan dalam penelitian Yudho Pratikto (2007) Model AHP yang digunakan Yudho Pratikto menggunakan hierarki 3 level yaitu goal, kriteria dan alternatif. Model AHP pada Derry Auto Service akan menggunakan hierarki 4 level yaitu goal, kriteria, intensity rating dan alternatif karena hierarki 4 level yang memiliki intensity rating lebih memudahkan pengguna jika ingin menambahkan alternatif baru daripada hierarki 3 level. Selain itu sistem pendukung keputusan pada Derry Auto Service bersifat dinamis dimana sistem dapat menangani jika terjadi perubahan atau penambahan kriteria dan intensity rating. Dengan adanya sistem pendukung keputusan pemilihan supplier diharapkan mampu menghasilkan saran atau rekomendasi hasil pemilihan supplier berdasarkan kondisi atau kriteria yang diharapkan. METODE Analytical Hierarchy Process Menurut Permadi (1992) Analytical Hierarchy Process yang kemudian dikenal sebagai AHP adalah salah satu bentuk model pengambilan keputusan yang pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Menurut Kusrini (2007) langkah-langkah dalam metode AHP meliputi: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan lalu menyusun hierarki dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. 2. Menentukan prioritas elemen dengan cara membandingkan elemen secara berpasangan sesuai dengan kriteria yang diberikan. 3. Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan yaitu: a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks. b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai ratarata. 4. Mengukur konsistensi karena para pengambil keputusan tidak menginginkan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah: a. Mengalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua dan seterusnya. b. Menjumlahkan setiap baris. c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan. d. Menjumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada lalu bagi dengan banyaknya elemen yang ada dan hasilnya disebut λ max. 5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus CI = (λ max - n)/n - 1, dimana n = banyaknya elemen. 6. Hitung Rasio Konsistensi (CR) dengan rumus CR = CI / IR, dimana: CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index 7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil perhitungan dinyatakan benar. Mengidentifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan Tahap pertama yaitu melakukan identifikasi masalah dan melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara pemilik bengkel Derry Auto Service dan observasi. Dari hasil wawancara diperoleh permasalahan pada bulan

Halaman 92 Januari sampai dengan Mei 2013 mendapatkan 32 keluhan pelanggan dari 114 transaksi. Hal ini berarti jumlah keluhan pelanggan sebesar 28,07% dari jumlah transaksi. Pelanggan mengeluh karena kendaraan yang telah diperbaiki Derry Auto Service mengalami kerusakan yang sama setelah beberapa bulan digunakan karena kualitas spare part yang diganti tidak baik. Pemilik bengkel dan bagian pembelian memiliki peran pada saat proses pengambilan keputusan pemilihan supplier untuk pembelian spare part pada Derry Auto Service. Bagian pembelian memilih supplier dengan harga termurah dari daftar barang tiaptiap supplier lalu diberikan kepada pemilik bengkel. Jika pemilik bengkel menyetujui daftar supplier yang sudah dipilih, maka daftar supplier tersebut ditandatangani diberikan kepada bagian pembelian. Jika tidak, maka pemilik bengkel merevisi daftar supplier yang sudah dipilih oleh bagian pembelian. Jika sudah selesai merevisi, daftar supplier yang sudah disetujui diberikan kepada bagian pembelian. Kekurangan sistem saat ini yaitu bagian pembelian melakukan pemilihan supplier hanya berdasarkan satu kriteria yaitu kriteria harga barang yang paling murah karena perusahaan Derry Auto Service tidak memiliki sistem yang mampu melakukan pemilihan supplier dengan kriteria yang beragam. Menentukan Kebutuhan Informasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier pada Derry Auto Service dengan metode AHP membutuhkan data kriteria dan data intensity rating untuk pemilik bengkel. Sedangkan untuk bagian pembelian membutuhkan data barang dan data supplier. Menganalisis Kebutuhan Sistem Menganalisis kebutuhan sistem yaitu melakukan identifikasi kebutuhan fungsional dan nonfungsional sistem pendukung keputusan pemilihan supplier untuk dapat menentukan modul-modul pada sistem yang akan dibuat. Pemilik bengkel memiliki fungsi menentukan kriteria pemilihan supplier, menentukan bobot penilaian kriteria dan melakukan fungsi menilai produk supplier. Bagian pembelian memiliki fungsi mencatat data barang, mencatat data supplier, mencatat data pembelian dan melakukan pemilihan supplier. Merancang Sistem yang Direkomendasikan Setelah mengetahui beberapa kekurangan sistem yang ada saat ini, maka dibuatkan perancangan sistem yang baru. Dengan perancangan sistem yang baru, bagian pembelian mendapatkan rekomendasi hasil pemilihan supplier berdasarkan kondisi atau kriteria yang sudah ditentukan oleh pemilik bengkel. Pada fase pertama yang dilakukan pada sistem yang baru yaitu sistem memasukkan data kriteria dari data yang dimasukkan oleh pemilik bengkel kemudian menyimpan data tersebut ke tabel kriteria. Selanjutnya sistem memasukkan data intensity rating dari data yang dimasukkan oleh pemilik bengkel kemudian menyimpan data tersebut ke tabel intensity rating. Selanjutnya sistem memasukkan data barang dari data yang dimasukkan oleh bagian pembelian kemudian menyimpan data tersebut ke tabel barang. Selanjutnya sistem memasukkan data supplier dari data yang dimasukkan oleh bagian pembelian kemudian menyimpan data tersebut ke tabel supplier. Selanjutnya sistem memasukkan data pembelian dari data yang dimasukkan oleh bagian pembelian kemudian menyimpan data tersebut ke tabel pembelian. Pada fase kedua yaitu sistem menghitung nilai kriteria dari data yang dimasukkan oleh pemilik bengkel kemudian menyimpan hasil perhitungan ke tabel kriteria. Jika tidak konsisten, maka pemilik bengkel harus mengubah data nilai kriteria. Jika nilai rasio konsistensi konsisten, maka sistem menghitung nilai intensity rating dari data yang dimasukkan oleh pemilik bengkel kemudian menyimpan hasil perhitungan ke tabel intensity rating. Jika tidak konsisten, maka pemilik bengkel harus mengubah data nilai intensity rating. Pada fase ketiga yaitu sistem menghitung nilai produk tiap supplier dari data penilaian yang dimasukkan oleh pemilik bengkel lalu sistem menyimpan hasil perhitungaan nilai produk tiap supplier kedalam tabel penilaian barang. Pada fase keempat yaitu sistem menampilkan data rekomendasi supplier sesuai dengan nama barang yang diinginkan bagian pembelian. Selanjutnya sistem mencetak hasil rekomendasi supplier sesuai dengan nama barang yang diinginkan bagian pembelian. Aliran Data Pada sistem yang baru terdapat tiga entity yaitu pemilik bengkel, supplier dan bagian pembelian. Pemilik bengkel memasukkan data kriteria, data nilai kriteria, data intensity rating dan data intensity rating kedalam sistem.

Halaman 93 Supplier memasukkan data barang, supplier dan data pembelian kedalam sistem. Bagian pembelian memasukkan data nama barang kedalam sistem. Pemilik bengkel dan bagian pembelian menerima data rekomendasi supplier. Data Model Data model ada dua, yaitu Conceptual Data Model dan Physical Data Model. Pada Conceptual Data Model terdapat enam tabel yaitu kriteria, intensity rating, barang, supplier, pembelian dan penilaian barang. Tabel kriteria memiliki relasi detil kriteria pada dirinya sendiri yang memiliki kardinalitas many to many. Tabel kriteria memiliki relasi pada tabel intensity rating yang memiliki kardinalitas one to many. Tabel kriteria memiliki relasi detil penilaian pada tabel penilaian barang yang memiliki kardinalitas many to many. Tabel intensity rating memiliki relasi detil intensity rating pada dirinya sendiri yang memiliki kardinalitas many to many. Tabel penilaian barang memiliki relasi pada tabel barang yang memiliki kardinalitas many to one. Tabel penilaian barang memiliki relasi pada tabel supplier yang memiliki kardinalitas many to one. Tabel barang memiliki relasi detil barang pada tabel supplier yang memiliki kardinalitas many to many. Tabel barang memiliki relasi detil pembelian pada tabel pembelian yang memiliki kardinalitas many to many. Tabel pembelian memiliki relasi pada tabel supplier yang memiliki kardinalitas many to one. Physical Data Model didapatkan dari generate Conceptual Data Model. Pada Physical Data Model terdapat 11 tabel yaitu kriteria, intensity rating, barang, supplier, pembelian, penilaian barang, detil penilaian, detil kriteria, detil intensity rating, detil barang dan detil pembelian. Tabel detil penilaian didapatkan dari relasi tabel penilaian barang dan tabel kriteria yang memiliki kardinalitas many to many. Tabel detil kriteria didapatkan dari relasi rekursif tabel kriteria yang memiliki kardinalitas many to many. Tabel detil intensity rating didapatkan dari relasi rekursif tabel intensity rating yang memiliki kardinalitas many to many. Tabel detil barang didapatkan dari relasi tabel barang dan tabel supplier yang memiliki kardinalitas many to many. Tabel detil pembelian didapatkan dari relasi tabel barang dan tabel pembelian yang memiliki kardinalitas many to many. Mengembangkan dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak Setelah membuat perancangan model, maka akan dilakukan pembuatan sistem sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier pada Derry Auto Service dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic.net dan RDBMS (Relational Database Management Sistem) SQL Server 2008. Menguji dan Mempertahankan Sistem Desain uji coba menggunakan metode blackbox equivalence partitioning. Desain uji coba berguna untuk memastikan bahwa aplikasi yang akan dibuat nanti melakukan perhitungan AHP dengan benar. Contoh kriteria yang digunakan untuk test case yaitu: 1. Merk: Terkenal, Cukup Terkenal, Tidak Terkenal 2. Harga: Sangat Mahal, Mahal, Sedang, Murah 3. Kualitas: Baik, Cukup, Kurang 4. Kecepatan Pengiriman: Sangat Cepat, Cepat, Sedang, Lambat Desain uji coba memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1. Mampu melakukan pencatatan data penilaian kriteria. Tujuan ini membutuhkan masukan nilai kriteria harga terhadap kriteria merk=3, kriteria kualitas terhadap kriteria merk=7, kriteria kecepatan pengiriman terhadap kriteria merk=5, kriteria kualitas terhadap kriteria harga=5, kriteria kecepatan pengiriman terhadap kriteria harga=3, kriteria kualitas terhadap kriteria kecepatan pengiriman=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,044. 2. Mampu melakukan pencatatan data penilaian intensity rating kriteria merk. merk, nilai intensity rating terkenal terhadap intensity rating cukup terkenal=5, intensity rating terkenal terhadap intensity rating tidak terkenal=9, intensity rating cukup terkenal terhadap intensity rating tidak terkenal=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,025. 3. Mampu melakukan pencatatan data penilaian intensity rating kriteria harga. harga, nilai intensity rating mahal terhadap intensity rating sangat mahal=3, intensity rating sedang terhadap intensity rating

Halaman 94 sangat mahal=5, intensity rating murah terhadap intensity rating sangat mahal=7, rating mahal=3, intensity rating murah terhadap intensity rating mahal=5, intensity rating murah terhadap intensity rating sedang=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,044. 4. Mampu melakukan pencatatan data penilaian intensity rating kriteria kualitas. kualitas, nilai intensity rating baik terhadap intensity rating cukup=5, intensity rating baik terhadap intensity rating kurang=9, intensity rating cukup terhadap intensity rating kurang=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,025. 5. Mampu melakukan pencatatan data penilaian intensity rating kriteria kecepatan pengiriman. Tujuan ini membutuhkan masukan kriteria kecepatan pengiriman, nilai intensity rating sangat cepat terhadap intensity rating cepat=3, intensity rating sangat cepat terhadap intensity rating sedang=5, intensity rating sangat cepat terhadap intensity rating lambat=7, intensity rating cepat terhadap intensity rating sedang=3, intensity rating cepat terhadap intensity rating lambat=5, rating lambat=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,044. 6. Mampu melakukan penilaian barang. Tujuan ini membutuhkan masukan nama supplier, nama barang, kriteria merk= terkenal, kriteria harga=mahal, kriteria kualitas=baik, kriteria kecepatan pengiriman=sedang. Output yang diharapkan yaitu nilai produk supplier 0,699. HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Tahap ini dilaksanakan setelah selesai melakukan tahap pengujian yang memastikan desain sistem berjalan dengan baik. Kriteria Form kriteria terdiri dari 2 bagian. Bagian sebelah kiri berguna untuk mencatat kriteria yang disimpan kedalam tabel kriteria. Bagian sebelah kanan atas berguna untuk menilai perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain yang disimpan kedalam tabel detil kriteria. Bagian sebelah kanan tengah berguna untuk melihat hasil matriks nilai kriteria. Bagian sebelah kanan bawah berguna untuk melihat hasil matriks penjumlahan setiap baris. User dapat menambah atau mengubah data kriteria. Jika ingin menambah data kriteria, user memasukkan nama kriteria lalu menekan tombol insert. Jika ingin mengubah data karena kriteria tersebut tidak diinginkan lagi, user melakukan double klik pada kriteria yang ingin dihilangkan lalu ubah status kriteria menjadi tidak aktif. Jika sudah selesai user menekan tombol update. Intensity Rating Form intensity rating yang terdiri dari 2 bagian. Bagian sebelah kiri berguna untuk mencatat intensity rating yang disimpan kedalam tabel intensity rating. Bagian sebelah kanan atas berguna untuk menilai perbandingan antara satu intensity rating dengan intensity rating yang lain yang disimpan kedalam tabel detil intensity rating. Bagian sebelah kanan tengah berguna untuk melihat hasil matriks nilai intensity rating. Bagian sebelah kanan bawah berguna untuk melihat hasil matriks penjumlahan setiap baris. User dapat menambah atau mengubah data intensity rating. Jika ingin menambah data intensity rating, user memasukkan nama kriteria dan nama intensity rating lalu menekan tombol insert. Jika ingin mengubah data karena intensity rating tersebut tidak diinginkan lagi, user melakukan double klik pada intensity rating yang ingin dihilangkan lalu ubah status intensity rating menjadi tidak aktif. Jika sudah selesai user menekan tombol update. Penilaian Barang Form penilaian barang berguna untuk mencatat penilaian barang dari tiap supplier. Pada bagian sebelah kiri, user memasukkan nama supplier yang sudah dicatat pada form supplier, nama barang, nama kriteria yang sudah dicatat pada form kriteria dan penilaian yang sudah dicatat pada form intensity rating. Bagian sebelah kanan adalah data penilaian barang yang sudah tersimpan kedalam tabel penilaian barang. User dapat menambah atau mengubah data penilaian barang. Jika ingin menambah data penilaian barang, user memasukkan nama supplier, nama barang dan nama kriteria beserta penilaiannya lalu menekan tombol insert. Jika

Halaman 95 ingin mengubah data intensity rating yang tidak digunakan lagi, user melakukan double klik pada cell data penilaian barang yang ingin diubah lalu user mengubah status penilaian barang menjadi tidak aktif. Jika sudah selesai user menekan tombol update. Jika user ingin menambah data detil penilaian barang, user melakukan double klik pada cell content data penilaian barang lalu user menambah data detil penilaian beserta jumlah barang yang dibeli. Jika sudah selesai user menekan tombol insert. Jika user ingin menghapus data detil penilaian barang pada suatu penilaian barang, user melakukan double klik pada cell content data penilaian barang lalu user melakukan double klik pada data detil penilaian barang yang ingin dihapus. Evaluasi Hasil Adapun evaluasi hasil adalah sebagai berikut: 1. Mampu melakukan pencatatan data penilaian kriteria. Tujuan ini membutuhkan masukan nilai kriteria harga terhadap kriteria merk=3, kriteria kualitas terhadap kriteria merk=7, kriteria kecepatan pengiriman terhadap kriteria merk=5, kriteria kualitas terhadap kriteria harga=5, kriteria kecepatan pengiriman terhadap kriteria harga=3, kriteria kualitas terhadap kriteria kecepatan pengiriman=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,044. Output program yaitu nilai rasio konsistensi 0,043876. Hasilnya yaitu output yang diharapkan sesuai dengan output program. 2. Mampu melakukan pencatatan data penilaian intensity rating kriteria merk. merk, nilai intensity rating terkenal terhadap intensity rating cukup terkenal=5, intensity rating terkenal terhadap intensity rating tidak terkenal=9, intensity rating cukup terkenal terhadap intensity rating tidak terkenal=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,025. Output 0,025237. Hasilnya yaitu output yang 3. Mampu melakukan pencatatan data penilaian intensity rating kriteria harga. harga, nilai intensity rating mahal terhadap intensity rating sangat mahal=3, intensity rating sedang terhadap intensity rating sangat mahal=5, intensity rating murah terhadap intensity rating sangat mahal=7, rating mahal=3, intensity rating murah terhadap intensity rating mahal=5, intensity rating murah terhadap intensity rating sedang=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,044. Output 0,043876. Hasilnya yaitu output yang 4. Mampu melakukan pencatatan data penilaian intensity rating kriteria kualitas. kualitas, nilai intensity rating baik terhadap intensity rating cukup=5, intensity rating baik terhadap intensity rating kurang=9, intensity rating cukup terhadap intensity rating kurang=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,025. Output 0,025237. Hasilnya yaitu output yang 5. Mampu melakukan pencatatan data penilaian intensity rating kriteria kecepatan pengiriman. Tujuan ini membutuhkan masukan kriteria kecepatan pengiriman, nilai intensity rating sangat cepat terhadap intensity rating cepat=3, intensity rating sangat cepat terhadap intensity rating sedang=5, intensity rating sangat cepat terhadap intensity rating lambat=7, intensity rating cepat terhadap intensity rating sedang=3, intensity rating cepat terhadap intensity rating lambat=5, rating lambat=3. Output yang diharapkan yaitu nilai rasio konsistensi 0,044. Output 0,043876. Hasilnya yaitu output yang 6. Mampu melakukan penilaian barang. Tujuan ini membutuhkan masukan nama supplier, nama barang, kriteria merk= terkenal, kriteria harga=mahal, kriteria kualitas=baik, kriteria kecepatan pengiriman=sedang. Output yang diharapkan yaitu nilai produk supplier 0,699. Output program yaitu nilai produk supplier 0,698456. Hasilnya yaitu output yang diharapkan sesuai dengan output program. KESIMPULAN Dari hasil uji coba terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan supplier pada

Halaman 96 Derry Auto Service, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi menghasilkan laporan rekomendasi supplier terbaik saat ini yaitu Kusuma Indah Motor dengan kriteria merk, harga, kualitas, dan kecepatan pengiriman yang menghasilkan nilai prioritas 0,58 untuk barang Shell Helix HX 5 dan nilai prioritas 1 untuk barang Shell Helix HX 7. 2. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang diterapkan dalam sistem tersebut telah berjalan dengan baik tanpa adanya perbedaan antara perhitungan manual dengan yang dilakukan perhitungan aplikasi. SARAN Saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem pendukung keputusan pemilihan supplier pada Derry Auto Service adalah sebagai berikut: 1. Sistem pendukung keputusan ini dapat dikembangkan dengan menambahkan sistem informasi penjualan agar stok spare part Derry Auto Service berkurang secara langsung ketika terjadi transaksi penjualan. 2. Sistem pendukung keputusan ini dapat dikembangkan dengan menggabungkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Promethee untuk meningkatkan kualitas rekomendasi pemilihan supplier. RUJUKAN Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Permadi, B. 1992. AHP. Jakarta: Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi Universitas Indonesia. Praktikto, Y. 2007. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Dinamis Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Stikom. Pujawan, I N. dan Erawan, M. 2010. Supply Chain Management. Edisi 2. Surabaya: Guna Widya.