BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

dokumen-dokumen yang mirip
KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

MODUL MATA PELAJARAN IPA

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

KALOR. Peta Konsep KALOR. Pengaruh Kalor. Perubahan. Wujud Zat. Kalor yang Dibutuhkan untuk Perubahan Wujud

KALOR DAN KALOR REAKSI

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi

KALOR (HEAT) Kalor. padat KALOR PERPINDAHAN KALOR

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

MATERI SUHU DAN KALOR

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3

3. Pernyataan yang benar untuk jumlah kalor yang diserap menyebabkan perubahan suhu suatu benda adalah... a. b. c. d.

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

9/17/ KALOR 1

Lampiran I HASIL VALIDASI BUKU SISWA

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

Penggunaan Matematika

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

Kalor. Pengertian kalor

BAB V PENUTUP. penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based. kelas VIID SMPK St.Theresia Kupang yang berjumlah 30 orang.

KALOR. system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif pertukaran kalor.

BAB. Penghantar Panas

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

Termometri dan Kalorimetri

LEMBAR KERJA 1. Kalor berpindah karena perbedaan suhu

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten),

HUBUNGAN ANTARA SIFAT HANTARAN DAN KEGUNAAN BENDA

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR

BAB III ZAT DAN WUJUDNYA

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur

Konsep Zat. Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini?

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 13. SIFAT DAN PERUBAHAN BENDALatihan soal 13.2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemeriksaan, penyelidikan (Trianto, 2009). Menurut (Majid, 2014)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

Embun merupakan zat cair yang terbentuk karena proses pengembunan. yaitu perubahan zat gas menjadi zat cair. Wujud zat dibedakan atas zat padat,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat

FISIKA TERMAL Bagian I

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.1

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Suhu dan Kalor

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

Wujud Zat dan Perubahannya

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda?

ΔL = ΔT. α. L 1. ΔA = ΔT. β. A 1 PEMUAIAN

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya

Dokumen penerbit. Konsep Zat berdasarkan. mempengaruhi. Kohesi

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.1

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

LAMPIRAN Ia RUBRIK KEAKTIFAN SISWA. Aspek yang Diamati 1 Kesiapan siswa Siswa tenang dan menyiapkan buku serta alat 3 dalam mengikuti pembelajaran

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L

Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor SUHU DAN KALOR

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

Transkripsi:

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR A. Kalor Sebagai Bentuk Energi Kalor adalah suatu jenis energy yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda. Secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah, sehingga terjadi percampuran suhu dari kedua bendaitu. Contoh: 1. 1 kg air yang sedang mendidih suhunya 100 0 C dicampur dengan 1kg air yang bersuhu 50 0 C, maka suhunya menjadi? Dik: t 1 = 100 0 C t 2 = 50 0 C karena massanya sama (masing masing 1 kg) maka berlaku: t campuran = t2+t1 2 = 100+50 2 = 75 0 C 2. Untuk menghasilkan air yang bersuhu 60 0 C maka 100 gram air yang bersuhu 30 0 C harus dicampur dengan 100 gram air yang bersuhu. Dik: t a = 60 0 C t 1 = 30 0 C karena massa air sam amaka berlaku: t a = t2+t1 2 t 2 = 2 x t a t 1 = 2 x 60 0 C - 30 0 C = 120 0 C - 30 0 C = 90 0 C Satuan kalor: a. Dalam satuan internasional (SI) = Joule b. Umum = kalori Kesetaraan satuan kalori: 1 kalori = 4,2 joule 1 joule = 0,24 kalori Kalor yang dilepaskan = kalor yang diterima Pendapat Joseph Black yang disebut Azas Black: Pengaruh kalor terhadap suatu benda akan menimbulkan perubahan suhu dan perubahan bentuk atau wujudnya. Kalor dan Perpindahan kalor 1

Kalor dapat mengubah suhu benda. - Semakin lama pemanasan, air semakin tinggi suhunya. - Semakin besar kenaikan suhu benda, semakin banyak kalor yang diperlukan. - Banyaknya kalor yang diberikan kepada benda sebanding dengan perubahan suhu benda itu. Hubungan kalor dengan massa benda. - Waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu yang sama pada air 50 ml lebih cepat dari pada air 100 ml. - Semakin besar massa benda, semakin besar kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu yang sama. - Kalor yang diperlukan (II) lebih besar dari pada (I) pada kenaikan suhu yang sama, karena massa bendanya berbeda. - Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhunya sebanding dengan massa benda itu. Hubungna kalor dengan jenis zat. - Waktu yang diperlukan oleh(ii) lebih cepat dari pada (I) untuk mencapai suhu yang sama. - Kalor yang diperlukan oleh (I) lebih banyak daari pada (II) untuk mencapai suhu yang sama. - Kalor yang diperlukan zat untuk menaikkan suhunya bergantung pada jenis zatnya. Banyaknya kalor yang diperlukan setiap kg zat untuk menaikkan suhu 1 0 C disebut kalor jenis zat. Contoh: Kalor jenis air 4,2 x 10 3 J/Kg 0 C artinya 1 kg air setiap suhunya naik 1 0 C memerlukan kalor sebanyak 4,2 x 10 3 J. Banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan suatu zat dapat dirumuskan: Q = m. c. Δt ket: Q = banyaknya kalor yang diperlukan/dilepskan (J) m = massa zat (Kg) c = kalor jenis zat (J/Kg 0 C) Δt = perubahan suhu ( 0 C) Kalor dan Perpindahan kalor 2

Kalor jenis beberapa zat: Jenis zat Kalor jenis zat (J/Kg 0 C) Es 2100 Air 4200 Alcohol 2400 Raksa 140 Alumunium 900 Tembaga 390 Besi 450 Perak 230 Contoh: 1. Benda massanya 3 kg memiliki kalor jenis 460J/Kg 0 C dipanaskan dari suhu 10 0 C sampai 60 0 C. berapakah banyaknya kalor yang diperlukan? Dik : m = 3 kg c = 460J/Kg 0 C Δt = 60 0 C - 10 0 C = 50 0 C Dit : Q? Jawab: Q = m. c. Δt = 3kg. 460J/Kg 0 C. 50 0 C = 69000J 2. Besi massanya 500 gr memiliki kalor jenis 0,11 kkal/kg 0 C dipanaskan 30 0 C sampai 50 0 C. Berapa banyaknya kalor yang diperlukan? Dik : m = 500 kg c = 0,11 kkal/kg 0 C Δt = 50 0 C - 30 0 C = 20 0 C Dit : Q? Jawab: Q = m. c. Δt = 500kg. 0,01 kkal/kg 0 C. 20 0 C = 1,1 kkal 3. Banyaknya kalor untuk memanaskan alumunium adalah 88000 J dari suhu 30 0 C sampai 40 0 C dengan kalor jenis 8,8 x 10 2 J/kg 0 C. berapakah massa alumunium? Dik : Q = 88000 J c = 8,8 x 10 2 J/kg 0 C Δt = 40 0 C - 30 0 C = 10 0 C Dit : Q? Kalor dan Perpindahan kalor 3

Jawab: Q = m. c. Δt 88000 J = m. 8,8 x 10 2 J/kg 0 C. 10 0 C m = 88000 kg 8800 m = 10 kg Hukum kekekalan energy kalor: Banyaknya kalor yang diberikan = banyaknya kalor yang diterima contoh: Q 1 = Q 2 m 1. c 1. Δt 1 = m 2. c 2. Δt 2 Seorang ingin mandi air hangat dengan mencampur 2 kg air 100 0 C dengan 4 kg air dingin 20 0 C. maka suhu air yang diperoleh: Q 1 = Q 2 m 1. c 1. Δt 1 = m 2. c 2. Δt 2 2. c air. (100 - t a ) = 4. c air. (t a 20) 200-2 t a = 4 t a 80 200 + 80 = 4t a + 2t a 6t a = 280 t a = 280 6 = 46,670 C uap air dipanaskan selain menaikan suhu suatu zat, kalor dapat juga mengubah wujud zat. - es diberi kalor mencair/melebur pada suhu 0 0 C menjadi air. - air diberi kalor mendidih pada suhu 100 0 C es dipanaskan - air yang mendidih diberi kalor suhunya tetap akan menguap menjadi kalor. - Mencair atau melebur dan menguap terjadi karena menerima kalor. Kalor dan Perpindahan kalor 4

- Air dapat mengalami tiga wujud: padat, cair, dan gas. Grafik perubahan wujud zat karena kalor: - Pada suhu 0 0 C sebagai titik lebur atau titik beku air - Pada suhu 100 0 C sebagai titik didih atau titik uap air. Perubahan wujud zat cair yang melepaskan kalor: - Uap air (gas) melepaskan kalor akan mengembun menjadi air. - Air (zat cair) melepaskan kalor akan membeku menjadi es (padat) - Peristiwa yang melepaskan kalor berupa mengembundan membeku. Perubahan wujud zat padat ke gas. - kamper atau kapur barus (zat padat) diberi kalor akan menyublim menjadi gas. - Selama mneyublim kamper mengecil kemudian habis semuanya berubah menjadi gas. - Bahan kamper atau kapur barus yang berupa gas bila melepaskan kalor akan menyublim / menghablur sehingga menjadi kamper (padat). Kalor dan Perpindahan kalor 5

Perubahan wujud zat. a = membeku (melepaskan kalor) b = mencair/melebur (menerima kalor) c = menguap (menerima kalor) d = mengembun (melepaskan kalor) e = meyublim/menghablur (melepaskan kalor) f = menyublim (menerima kalor) pada saat menguap memerlukan kalor. - Air dipanaskan akan mendidih. - Air yang mendidih bila terus dipanaskan akan menguap. - Selama menguap diperlukan kalori Cara mempercepat penguapan: a. Dengan cara menambah pemanasan atau menambah suhu benda seperti: menjemur, memasak air. b. Memperluas bidang permukaan - Memindahkan air panas dari gelas ke piring - Memperlebar pakaian yang dijemur c. Mengurangi tekanan di atas permukaan zat - Dengan mengurangi tekanan jarak antar molekul molekul udara bertambah besar - Molekul molekul zat cair yang menguap banyak yang mengisi ruang antar molekul molekul udara. Kalor dan Perpindahan kalor 6

d. Meniupkan udara di permukaan benda yang panas, dengan meniupkan udara maka molekul molekul uap segera berpindah dari bendanya. Alat yang dapat menurunkan suhu benda adalah lemari es dan alat pendingin (air conditioner = AC) atau refrigerator. - Zat yang digunakan untuk pendinginnya adalah Freon. - Sifat Freon mudah menguap - Apabila Freon menguap akan menyerap kalor sehingga suhunya turun. - Benad cair yang ada dalam ruang beku yang la;ornya diserap Freon sehingga suhunya turun maka benda cair itu akan membeku. Untuk mendidih diperlukan kalor. - Benda dikatakan mendidih apabila dipanaskan sehingga terbentuk gelembung gelembung air dan ada penguapan. - Ketika mendidih suhunya tetap, sedangkan kalornya digunakan untuk proses penguapan. Suhu zat pada waktu mendidihkan atau menguapkan disebut titik didih atau titik uap. Contoh: air = 100 0 C; raksa = 357 0 C; timbale = 1620 0 C; alcohol = 65 0 C; dan tembaga = 2300 0 C. Titik didih dipengaruhi oleh tekanan: - Air mendidih pada suhu 100 0 C pada tekanan 76cmHg - Di daerah pegunungan yang tekanannya kurang dari 76 cmhg, maka air mendidih kurang dari 100 0 C. - Untuk menurunkan titik didih maka tekanannnya diperkecil (di bawah 76 cmhg) Cara memperkecil titik didih - Setelah air dalam labu tidak mendidih - Siram labu dengan air dingin - Akibat siraman itu uap air pada labu ketika mendidih terjadi oendiinnginan terhadap uap sehingga terjadi mengembun. - Akibat mengembun mengakibatkan tekanan turun - Akibat menurunnya tekanan maka air dalam labu mendidih lagi Cara memperbesar titik didih: - Air yang mendidih menimbulkan uap air - Uap air tidak keluar karena panci ditutup rapat sehingga tekanan uap air makin besar - Akibat tekanan itu membesar maka air mendidih di atas suhu 100 0 C Kalor dan Perpindahan kalor 7

- Akibat air mendidih di atas suhu 100 0 C maka makanan dalam panci itu lebih cepat masak dan tulang ikan menjadi lunak. Banyaknya kalor yang diperlukan selama mendidih tergantung pada massa zat (m) dan kalor uap (U). Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diserap 1 kg zat untuk menguap pada titik didihnya. Contoh kalor uap: Air = 2,27 x 10 6 J/kg Alcohol = 1,1 x 10 6 J/kg Raksa = 2,98 x 10 5 J/kg Tembaga = 7,35 x 10 6 J/kg Timbale =7,35 x 10 5 J/kg Rumus banyaknya kalor untuk menguapkan zat: Q = m U Ket: Q = banyaknya kalor (J) Contoh : m = massa zat (kg) U = kalor uap (J/kg) 1. Air yang massanya 10 kg dipanaskan dari suhu 30 0 C sampai mendidih 100 0 C dan kalor uapnya 2,27 x 10 6 J/kg, berapa banyaknya kalor untuk menguapkan air itu? Dik: m = 10 kg U = 2,27 x 10 6 J/kg Dit: Q? Jawab: Q = m U = 10 kg. 2,27 x 10 6 J/kg = 2,27 x 10 7 J 2. Banyaknya kalor yang menguapkan raksa adalah 5,96 x 10 7 J dari suhu 30 0 C ke 65 0 C, sedangkan kalor uapnya 2,98 x 10 5 J/kg, maka berapakah massa raksa itu? Dik: Q = 5,96 x 10 7 J U = 2,98 x 10 5 J/kg Dit: m? Jawab: Q = m. U 5,96 x 10 7 J = m. 2,98 x 10 5 J/kg Kalor dan Perpindahan kalor 8

5,96 x 10 7 J m = 2,89 x 10 5 J/kg m = 20 kg ketika melebur memerlukan kalor. - Jika kamper dipanaskan dari padat menjadi cair - Jika es dipanaskan dari padat menjadi cair - Selama proses peleburan suhunya tidak berubah - Kamper melebur antara suhu 55 0 C 54 0 C - Suhu meleburnya tetap - Suhu untuk melebur disebut titik lebur Contoh titik lebur: Es (air) = 0 0 C Timbale = 327 0 C Tembaga = 1080 0 C Platina = 1769 0 C Alumunium = 660 0 C Alcohol = -97 0 C Raksa = - 39 0 C Ketika membeku melepaskan kalor. - Jika air dilepaskan kalornya atau diturunkan suhunya dair zat cair akan menjadi es (padat) yang disebut membeku. - Suhu untuk melebur sama dengan suhu untuk membeku. - Titik lebur sama dengan titik beku. Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg zat untuk melebur pada titik leburnya. Contoh: air = 336.000J/Kg Alumunium = 403.000J/Kg Alcohol = 69.000J/Kg tembaga = 206.000J/Kg raksa = 120.000J/Kg timbale = 25.000J/Kg Rumus banyaknya kalor untuk meleburkan zat: Q = m. L Ket: Q = banyaknya kalor (J) Kalor dan Perpindahan kalor 9

m = massa zat (kg) L = kalor lebur (J/kg) Contoh: 1. Es massanya 10 kg dengan kalor lebur 336.000J/kg, maka berapa banyaknya kalor untuk meleburkan es itu? Dik: m = 10 kg L = 336.000J/kg Dit: Q? Jawab: Q = m. L = 10 kg. 336.000J/kg = 3,36 x 10 6 J 2. Banyaknya kalor 2,015 x 10 6 J, untuk meleburkan tembaga 5 kg, maka berapa kalor leburnya? Dik: m = 5 kg Q = 2,015 x 10 6 J Dit: L? Jawab: Q = m. L 2,015 x 10 6 J = 5 kg. L L = 2,015 x 106 J 5 kg L = 403.000 J/kg Kalor beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan oleh 1 kg zat untuk membeku pada titik bekunya. Kalor beku sama dengan kalor lebur. Cara menurunkan titik lebur: a. Menambahakan tekanan - Kawat masuk dan memotong balok es tetapi balok es tidak terpotong menjadi dua bagian - Hal itu karena adanya tekanan kawat - Tekanan dari kawat dapat menurunkan titik lebur es sehingga di bawah kawat mencair. b. Menambah dengan zat lain - Air dicampur garam pada es balok - Sifat ini digunakan pada pembuatan es lilin Jika suatu gas didinginkan, maka keluar kalornya dan suhunya turun sehingga terbentuk zat cair. Kalor dan Perpindahan kalor 10

Kalor yang dikeluarkan atau dibebaskan gas untuk berubah menjadi zat cair disebut kalor embun. Besarnya kalor embun sama dengan akelor uap. Alat yang menggunakan sifat kalor diantaranya: a. Panci tekan (pressure cooker) - Suhu tinggi menyebabkan makanan lebih cepat masak dan makanan lebih lunak. b. Setrika - Dengan panas yang ada pada setrika dapat mengubah baju atau pakaian yang kusut menjadi rapi. c. Alat pendingin seperti lemari es dan AC d. Alat penyulingan - Bahan yang akan disuling dicampur air dipanaskan sampai mendidih - Selama mendidih terbentuk uap air (gas) - Uap air bergerak dan didinginkan oleh pendingin sehingga uap air yang berupa gas berubah menjadi zat zat cair. - Zat cair itu sebagai hasil dari penyulingan. Contohnya jahe akan menghasilkan minyak arsiri. B. Perpindahan Kalor Kalor dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi. 1. Perpindahan kalor secara konduksi Perpindahan kalor secara konduksi, yaitu perpindahan kalor secara hantaran tanpa pemindahan bagian bagian zatnya. - Kalor mengaliir dari bagian logam panas ke bagian dingin - Bagian bagian logam itu tidak ikut berpindah - Contohnya perpindahan panas pada besi, baja, tembaga, alumunium, dan berbagai logam lainnya. Benda menurut daya hantar kalornya terdiri dari konduktor dan isolator. Konduktor kalor adalah benda yang baik untuk menghantarkan panas. - Contohnya: besi, baja, alumunium, emas, perak, silicon, raksa, dan berbagai logam lainnya. - Logam yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga. Isolator kalor adalah benda yang sukar menghantarkan panas. - Contohnya: kayu, karet, kaca, gelas, air, plastic, udara dan sebagainya. Pemanfaatan sifat konduktor dalam kehidupan sehari hari berupa: panci, cerek, wajan da sebagainya terbuat dari logam. Kalor dan Perpindahan kalor 11

Pemanfaatan sifat isolator dalam kehidupan sehari hari berupa: pegangan setrika, pegangan panci, dan sebagainya. 2. Perpindahan kalor secara konveksi Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat cair atau gas/udara karena gerakan atau perpindahan/aliran bagian bagian yang panas. - Konveksi terjadi Karena pada bagian air yang dipanaskan memuai sehingga massa jenisnya kecil, mengakibatkan air yang panas itu bergerak ke atas dan tempatnya itu akan segera diisi air yang suhunya rendah. - Air dapat menghantarkan panas secara konveksi bukan konduksi. Konveksi uadara atau gas - Udara yang dipanaskan lilin akan naik ke atas - Udara yang dingin turun ke bawah menggantikan tempat udara panas - Udara yang panas bertekanan rendah dan renggang sehingga bergerak mengisi udara yang panas. Peristiwa alam dalam konveksi udara yaitu angin darat dan angin laut. Angin laut pada siang hari: - Udara di darat panas akan naik dan tempatnya akan diisi oleh udara dari dingin dari laut - Akibat hal itu angin bergerak dari laut ke darat - Maka angin laut itu angin dari laut yang bergerak ke darat Angin darat pada malam hari: - Udara di laut panas maka udaranya naik ke atas dan tempatnya diisi oleh udara dingin dari darat - Akibat hal itu angin bergerak dari darat ke laut - Maka angindarat itu angin yang bergerak dari darat ke laut Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari hari: a. Konveksi air - Digunakan pada pemanasan air - Sistem pendinginn mesin mobil. b. Konveksi angin darat - Digunakan nelayan untuk pergi berlayar menangkap ikan c. Konveksi angin laut - Digunakan nelayan untuk pulang berlayar d. Konveksi udara Kalor dan Perpindahan kalor 12

- Digunakan pada ventilasi rumah atau bangunan 3. Perpindahan kalor secara radiasi Perpindahan kalor secara radiasi yaitu perpindahan panas secara langsung, pancaran, dan tidak melalui zat perantara. Contohnya: panas matahari sampai ke bumi, panas api sampai pada tubuh manusia pada jarak tertentu (seperti api unggun dan penghangat ruangan). Pancaran kalor hanya terasa pada kulit kita. Alat untuk mengetahui adanya pancaran atau radiasi kalor disebut termoskop. - Jika bola kaca A (hitam) dan B (putih) kedua duanya dikenakan pada pancaran kalor, permukaan zat cair (alcohol) pada pipa U dibawah B naik, dan di bawah A turun, berarti tekanan di A>B. - Warna hitam lebih banyak menyerap kalor - Warna putih kurang menyerap kalor Warna hitam merupakan waran yang daoat memencarkan dan menyerap kalor dengan baik. Warna putih kurang baik untuk memancarkan dan menyerap kalor. Pemanfaatan sifat kalor pada radiasi: a. Pada waktu siang yang panas supayay tubuh merasa nyaman mak perlu memakai pakaian putih, sebab waran putih kurang menyerap kalor dan dapat memantulkan kalor sehingga kalornya tidak sampai ke tubuh. Sebaliknya jika memakai yang berwarna hitam akan terasa gerah karena warna hitam atau gelap dapat menyerap dan memancarkan kalor sehingga kalornya itu sampai terasa pada tubuh. b. Termos sebagai alat penyimpan air panas - Sumbat gabus untuk menghindari/mengurangi hilangnya panas secara konveksi melalui udara (uap) keluar dari air panas. - Dinding kaca mengkilat untuk menghindari/mengurangi hilangnya kalor secara radiasi. - Vakum/hampa udara untuk mengurangi perambatan kalor secara konduksi. c. Radiator pada lemari es dan mobil di cat hitam - Mesin mobil yang bekerja menimbulkan panas, sehingga agar mesin tidak terlalu panas, maka panasnya itu perlu diserap. Agar mudah diserap maka radiator di cat hitam. Kalor dan Perpindahan kalor 13