STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA. Oleh : Aceng Haetami ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

Hasil Penelitian dan Pembahasan

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

KIMIA ELEKTROLISIS

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN I KESETIMBANGAN KIMIA DI DALAM LARUTAN PROGRAM STUDI S-1 KIMIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang pengaruh elektrodisinfeksi terhadap Coliform dan

Sulistyani, M.Si.

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Metodologi Penelitian

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MODUL SEL ELEKTROLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

LAPORAN PARAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

Elektrokimia. Sel Volta

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

Haris Dianto Darwindra BAB V PEMBAHASAN

13. Gilbert, G. L., (1976), A Buffer solution and its action, J.Chem.Ed, 53, Wiger, G. R., de la Comp, U., (1978), Conjugate acid base

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PEMBUATAN NaOH DAN HCl DENGAN PROSES ELEKTROLISIS. NaCl MENGGUNAKAN SEL MERKURI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

KIMIA KUANTITATIF. Makalah Titrasi Redoks. Dosen Pembimbing : Dewi Kurniasih. Disusun Oleh : ANNA ROSA LUCKYTA DWI RETNONINGSIH

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

SILABUS. Kognitif: 1. Menjelaskan pengertian sifat koligatif. larutan. 2. Menentukan macam-macam sifat

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

Praktikum Kimia XII. Rate This TITIK BEKU LARUTAN (KELAS XII) Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan.

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Sintesis partikel Fe 0. % degradasi. Kondisi. Uji kinetika reaksi

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB IV METODE PENELITIAN. sampel. Penentuan kadar optimal disinfektan. Penentuan efektivitas disinfektan. data. Skema 4.1 Rancangan Penelitian

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

Bab IV Hasil dan Pembahasan

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

DERAJAT KEASAMAN (ph)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Transkripsi:

STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA Oleh : Aceng Haetami ABSTRAK Telah dilakukan penelitian dengan judul : Studi Elektrolisis Larutan Kalium Iodida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : waktu optimum, kuat arus optimum, dan batas konsetrasi terbentuknya iod (I 2 ) pada elektrolisis larutan kalium iodida (KI). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan pengukuran ph dan titrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara visual hasil eletrolisis larutan KI ditandai dengan adanya : (1) gelembung I 2 berwarna merah kecoklatan di sekitar anoda; (2) larutan berwarna merah muda di sekitar katoda yang telah ditetesi indikator PP. Sedangkan secara analitis reaksi ditandai dengan adanya kenaikan ph dari waktu ke waktu di sekitar katoda. Dari hasil analisis pada elektrolisis larutan KI diperoleh bahwa : (1) waktu elektrolisis optimum adalah 3, 4, 5, 6, dan 7 menit ; (2) kuat arus optimum adalah 4, 5 dan 6 ma; dan (3) batas konsetrasi terkecil dari larutan KI yang dapat menghasilkan iod (I 2 ) adalah 0,0026 M. Kata kunci : elektrolisis larutan KI, waktu dan kuat arus optimum, konsentasi minimum PENDAHULUAN Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu yang berlandaskan eksperimen, sehingga dalam mempelajarai ilmu kimia selain harus memahami konsep-konsep teoritis juga harus memahami prosedur eksperimen. Konsep teori ilmu kimia muncul dari keteraturan fakta eksperimen. Perkembangan teknologi di berbagai bidang sangat pesat. Salah satunya terkait dengan bidang kimia yaitu elektrokimia. Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang telah banyak memberi sumbangan bagi banyak hal dalam kehidupan manusia, misalnya proses elektrolisis. Elektrolisis merupaka proses yang penting dalam industri, sebab elektrolisis memiliki banyak kegunaan antara lain : pembentukan unsur-unsur logam yang tidak terdapat bebas di alam, pembuatan gas halogen, pembuatan gas oksigen dan hidrogen, pemurnian logam, dan penyepuhan (electroplating).

Salah satu garam yang dapat dielektrolisis adalah garam kalium iodida (KI). Garam ini dapat dielektrolisis baik larutannnya maupun leburannya. Jika larutannya dielektrolisis, pada anoda dihasilka iod (I 2 ) dan di katoda dihasilkan ion hidroksida (OH ). Garam KI merupakan garam yang mudah diperoleh dan dalam penggunaannya sangat sederhana dan menarik, sehingga banyak digunakan dalam pelaksanaan praktikum khususnya elektrolisis di laboratorium. Pada tahun 1833, Faraday menunjukkan bahwa jumlah zat-zat yang teroksidasi dan tereduksi pada elektroda-elektroda berbanding lurus dengan waktu dan jumlah kuat arus yang melalui sel elektrolisis tersebut. Berdasarkan Hukum Faraday tersebut, sedikitnya tiga permasalahan akan timbul pada elektrolisis larutan KI, yaitu : (1) berapa waktu optimum yang diperlukan; (2) berapa kuat arus optimum yang harus digunakan, dan (3) berapa batas minimum konsetrasi larutan KI yang bisa digunakan sehigga terbentuknya iod (I 2 ) di katoda dan ion hidroksida (OH ) di katoda. Permasalahan tersebut di atas, akan dijawab melalui penelitian Studi Elektrolisis Larutan Kalium Iodida, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi pemborosan waktu, energi listrik, dan penggunaan garam KI di laboratorium. METODE PENELITIAN Bahan dan Alat yang Digunakan Bahan yang digunakan adalah garam KI, larutan HCl, larutan NaOH, larutan asam oksalat (H 2 C 2 O 4 ), CHCl 3, aquadest, dan indikator PP. Sedangkan alat yang digunakan adalah tabung U, elektroda karbon, power supply, tabung reaksi, labu erlenmeyer, pipet volum, timbangan analitik, buret, pipit tetes, dan ph meter. Prosedur Penelitian Pembuatan Larutan KI : larutian KI dibuat dengan variasi konsentrasi tertentu. Untuk penentuan waktu optimum dan kuat arus optimum digunakan konsentrasi larutan KI sebesar 0,25 M yang merupakan konsentrasi yang selama ini digunakan di

laboratorium. Untuk penentuan batas konsetrasi minimum digunakan larutan KI dengan konsentrasi bervariasi : 0,0010 M sampai dengan 0,0030 M atau hingga konsentrasi yang tidak menghasilkan lagi iod (I 2 ) pada saat dielektrolisis. Prosedur Elektrolisis : larutan KI yang telah dibuat kemudian dimasukkan ke dalam tabung U masing-masing sebanyak 30 ml dan ditetesi indikator PP. Kemudian dipasang elektroda karbon pada tabung tersebut dan dihubungkan dengan power supply dengan kuat arus yang divariasikan (untuk penentuan kuat arus optimum) : 1, 2,, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 ma, sedangkan untuk penentuan waktu optimum dan batas konsentrasi minimum digunakan kuat arus 5 ma. Elektrolisis dilakukan selama 5 menit untuk penentuan kuat arus optimum dan batas konsentrasi minimum, sedangkan untuk penentuan waktu optimum digunakan waktu elektrolisis berturut-turut selama : 1, 2,, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 menit kemudian arus diputuskan. Adanya warna merah muda menunjukkan terbentuknya ion hidroksida di ruang katoda dan diukur ph nya dengan ph meter (untuk penentuan batas konsetrasi minimum larutan KI), sedangkan untuk penentuan waktu dan kuat arus optimum, pengukuran konsentrasi ion OH ditentukan melalui metode titrasi dengan larutan HCl yang telah distandarisasi. Pada ruang anoda, dengan cara yang sama diambil dan ditambahkan CHCl 3. Terbentuknya dua lapisan merah-coklat menunjukkan terbentuknya iod (I 2 ) pada ruang anoda. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil pengamatan terhadap elektrolisis laruta KI teragkum dalam tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Hasil Pengamatan Elektrolisis Larutan KI Elektroda Anoda Katoda Pengamatan Terbentuk warna kuning kecoklatan Setelah ditambahkan CHCl 3, terbentuk dua lapisan merah-coklat Terbentuk gelembung gas Setelah ditambahkan indicator PP terbentuk larutan merah muda

Pengaruh waktu elektrolisis terhadap jumlah mol ion hidroksida yang dihasilkan pada elektrolisis larutan KI disajikan dalam tabel 2 berikut : Tabel 2. Pengaruh Waktu Elektrolisis terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida Waktu Jumlah mol OH (dinyatakan dalam 10 6 ) (menit) Teoritis Hasil Penelitian 1 3,11 5,01 2 6,22 5,01 3 9,33 11,04 4 12,44 15,03 5 15,54 17,04 6 18,65 21,03 7 21,76 23,07 8 24,87 22,02 9 27,98 20,04 10 31,09 13,02 Sedangkan pengaruh kuat arus yang digunakan terhadap jumlah mol ion OH yang dihasilkan pada elektrolisis larutan KI disajikan dalam tabel 3 berikut : Tabel 3. Pengaruh Kuat Arus terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida Kuat Arus (ma) Jumlah mol OH (dinyatakan dalam 10 6 ) Teoritis Hasil Penelitian 1 3,11 4,89 2 6,22 7,53 3 9,33 11,28 4 12,44 12,39 5 15,54 15,03 6 18,65 18,78 7 21,76 18,78 8 24,87 16,17 9 27,98 15,00 10 31,09 15,00

Adapun variasi konsetrasi larutan KI yang digunakan dan ph yang dihasilkan pada saat larutan KI dielektrolisis selama 5 menit dapat ditujukkan tabel 4 berikut : Tabel 4. Data ph Hasil Elektrolisis pada Berbagai Konsentrasi Larutan KI Konsentrasi Larutan KI (M) ph 0,0010 6,89 0,0012 6,84 0,0014 6,93 0,0016 6,92 0,0018 6,93 0,0020 6,90 0,0022 6,95 0,0024 7,12 0,0026 7,31 0,0028 7,29 0,0030 7,28 B. Pembahasan Berdasarkan pengamatan pada elektroda positif (anoda), terjadi oksidasi ion iodida (I ) menjadi iod (I 2 ) sesuai dengan reaksi : 2I I 2 + 2e Hal ini disebabkan karena potensial oksidasi standar I (E 0 oks= 0,54 V) lebih besar dari potensial oksidasi standar air (E 0 oks= 1,23 V). Adanya I 2 ditunjukkan dengan adanya gelembung berwarna kuning kecoklatan pada anoda dan setelah dimasukkan pada pelarut CHCl 3 terbentuk dua lapisan. Sedangkan pada elektroda negatif (katoda), terjadi reaksi reduksi H 2 O karena potensial reduksi standar air (E 0 red= 0,83 V) lebih besar dari potensial reduksi standar ion K + (E 0 red= 2,93 V) 2H 2 O + 2e H 2 + OH

Adanya gas H 2 ditunjukkan dengan adanya gelembug gas di ruang katoda dan terbentuknya OH ditunjukkan dengan adanya warna merah muda disekitar katoda setelah ditetesi indikator PP. Pengaruh waktu terhadap jumlah mol ion hidroksida dapat dijelaskan dengan grafik 1 berikut : Pengaruh Waktu Elektorolisis terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida Jumlah Mol Ion Hidroksida (10-6 ) 35 30 25 20 15 10 5 0 0 2 4 6 8 10 12 Waktu (menit) Nilai Teoritis Hasil Penelitian Gambar 1. Grafik Pengaruh Waktu Terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida Berdasarkan grafik tersebut dapat ditunjukkan bahwa jumlah mol ion hidroksida pada menit ketiga sampai menit ketujuh membentuk sebuah garis lurus dan sejajar (hampir berdekatan) dengan grafik standar. Hal ini berarti bahwa pada rentang waktu elektrolisis tersebut berlaku Hukum Faraday, sedangkan jumlah mol ion hidroksida pada menit pertama dan kedua tersebut tidak berlaku Hukum Faraday. Jumlah mol ion hidroksida pada menit ke-8, ke-9, dan ke-10 semakin lama semaki berkurang (tidak berlaku Hukum Faraday). Hal ini disebabkan karena pada waktu tersebut, konsentrasi io I semakin kecil, sehingga di anoda, air ikut teroksidasi membentuk, ion H + sesuai reaksi : 2H 2 O O 2 + 4H + + 4e

ion H + yang terbentuk bereaksi dengan ion OH membentuk air, sehingga mengurangi konsentrasi OH Pengaruh kuat arus yang digunakan terhadap jumlah mol ion hidroksida yang dihasilkan pada elektrolisis larutan KI dapat dijelaskan dalam grafik 2 berikut : Pengaruh Kuat Arus terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida Jumlah Mol Ion Hidroksida (10-6) 35 30 25 20 15 10 5 0 0 2 4 6 8 10 12 Kuat Arus (ma) Nilai Teoritis Hasil Penelitian Gambar 2. Grafik Kuat Arus Terhadap Jumlah Mol Ion Hidroksida Berdasarkan grafik tersebut dapat ditunjukkan bahwa jumlah mol ion hidroksida pada kuat arus 4, 5, dan 6 ma membentuk sebuah garis lurus yang berimpit dengan grafik standar. Hal ini berarti bahwa pada rentang kuat arus tersebut berlaku Hukum Faraday, sedangkan jumlah mol ion hidroksida pada kuat arus 1, 2, 3 ma tidak berimpit dengan grafik standar, sehingga sedikit menyimpang dari Hukum Faraday. Jumlah mol ion hidroksida pada kuat arus 7, 8, 9, dan 10 semakin lama semakin berkurang (menyimpang dari Hukum Faraday). Hal ini disebabkan karena pada kuat arus tersebut, konsentrasi io I semakin kecil, sehingga di anoda, air ikut teroksidasi membentuk ion H + yang berakibat pada berkurangnya konsentrasi OH Adapun ph yang diperoleh dari masing-masing variasi konsentrasi laruta KI setelah dielektrolisis selama 5 menit dapat dilihat pada garafik 3 berikut :

Data ph Hasil Elektrolisis pada Berbagai Konsentrasi Larutan KI ph 7,4 7,3 7,2 7,1 7 6,9 6,8 0 0,001 0,002 0,003 0,004 Konsentrasi Larutan KI (M) Grafik 3. Pengaruh Konsentrasi terhadap ph larutandi Katoda Berdasarkan gambar 3 di atas dapat dikatakan bahwa pada interval konsentrasi 0,0026 M sampai dengan 0,00215 terjadi penurunan ph yang cukup signifikan dibandingkan dengan konsentrasi yang lainnya. Konsentrasi 0,0026 M merupakan konsentrasi transisi di mana di anoda bukan lagi ion iodida yang teroksidasi melainkan air, sehingga larutan hasil elektrolisis akan meningkat kesamaanya (ph turun) karena ion OH yang dihasilkan di katoda diimbangi oleh ion H + yang dihasilkan di anoda. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa (1) waktu elektrolisis optimum adalah 3, 4, 5, 6, dan7 menit ; (2) kuat arus optimum adalah 4, 5 dan 6 ma; dan (3) batas konsetrasi terkecil dari larutan KI yang dapat menghasilkan iod (I 2 ) adalah 0,0026 M.. Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyarankan bahwa untuk menghemat waktu dan energi listrik serta menghindarkan dari pemborosan bahan laboratorium, kepada para praktisi laboratorium, hendaknya pada elektrolisis larutan

KI menggunakan larutan KI dengan konsentrasi 0,0026 M dengan kuat arus 5 ma dan waktu elktrolisis 5 menit. DAFTAR PUSTAKA Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika. Edisi Keempat. Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta. Emsley, J. 1991. The Elements. Second edition. Clarendon Press. Oxford. Keenan, Kleinfelter dan Wood. 1984. Kimia untuk Universitas. Edisi Keenam. Jilid 2. Oxtoby, Gills Dan Nachtrieb. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Edisi Keempat. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. Petrucci, R. 1987. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Edisi Keempat. Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.