Pertemuan Ketiga PIUTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL

PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable)

AKUNTANSI PIUTANG WESEL (Notes Receivables)

BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable)

PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 PIUTANG. A. Pengertian Piutang

Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL. By MAHSINA, SE, MSI

Gambar 14-1 Contoh Wesel

BAB XV AKUNTANSI WESEL TAGIH

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable)

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 - TAGIHAN M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

BAB II LANDASAN TEORI

Kewajiban Dikelompokkan Menjadi :

Oleh. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM.

KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities)

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

ANALISIS KERUGIAN PIUTANG TAK TERTAGIH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI DAN NERACA PADA PT. MEGA BAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

Contoh 1: Saldo modal masng-masing anggota menunjukkan keadaan sesuai dengan perbandingan laba (rugi), setelah pembayaran tahap pertama dilakukan.

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI II

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pencatatan sangat perlu dilakukan pada setiap kegiatan yang akan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

BAB II LANDASAN TEORI

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu organisasi yang fungsi utamanya untuk mensejahterakan

1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG)

PERTEMUAN KELIMA PERSEDIAAN (2) Pengertian Penilaian Persediaan

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

Modul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

KAS dan INVESTASI JANGKA PENDEK 2. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM.

Buku besar Perusahaan per tanggal 30 September 2006 menunjukkan saldo. Tanggal Terbit Tanggal Jt Tempo JUMLAH

PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN

Penyesuaian Perusahaan Jasa

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

WINARTO, M.PD KODE MODUL : 119. KK11. AKUNTANSI PIUTANG 1. DISUSUN OLEH : WINARTO, M.PD. ACCOUNTING TEACHER OF SMKN 1 GIRIMULYO

Catatan 31 Maret Maret 2010

ANALISIS UMUR PIUTANG DAGANG PADA PERUSAHAAN DAGANG JAYA AGUNG PALEMBANG

KEWAJIBAN. penyerahan kas, barang, atau jasa. KLASIFIKASI KEWAJIBAN pendek). 2. Kewajiban jangka panjang.

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

Winarto, M.Pd KODE MODUL : 119. KK11. Akuntansi Piutang 1. Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting Teacher of SMKN 1 Girimulyo

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang

SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA.

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA CV HANA SEJATI GROUP BANJARMASIN. Muhammad Roosdianto Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

LAPORAN KEUANGAN & KAS

BAB II LANDASAN TEORI

RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

Piutang non dagang yaitu piutang yang timbul akibat penjualan asset, pemberian pinjaman kepada pihak tertentu. Misalnya pinjaman karyawan.

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Kas merupakan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi perusahaan.

Pertemuan: 14 LIABILITIES. (Kewajiban Jangka Pendek dan Kontinjensi)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

AKUNTANSI PIUTANG USAHA

ANALISIS HUTANG PIUTANG SWALAYAN PADA YUNI JAYA MARKET

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Zaki Baridwan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Pertemuan Ketiga PIUTANG PENGERTIAN TAGIHAN Penjualan barangbarang dan jasajasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa sampai saat diterimanya uang. Dalam tenggang waktu tersebut penjual mempunyai tagihan kepada pembeli. Selain dari penjualan barang atau jasa, tagihan dapat juga timbul dari berbagai kegiatan lain seperti memberi pinjaman kepada karyawan, memberi uang muka pada anak perusahaan atau, penjualan aktiva tetap yang sudah tidak digunakan dalam perusahaan. Istilah tagihan ini dimaksudkan dengan klaim perusahaan atas uang, barangbarang atau jasajasa terhadap pihakpihak lain. Dalam akuntansi pengertian tagihan biasanya digunakan untuk menunjukkan klaim yang akan dilunasi dengan uang.

KLASIFIKASI TAGIHAN Tagihan bisa timbul dari berbagai macam sumber, tetapi jumlah yang terbesar biasanya timbul dari penjualan barang atau jasa. Tagihan dapat dibagi 2 1. tagihantagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis disebut piutang 2. Tagihantagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut wesel Piutang diklasifikasikan : 1. Piutang dagang (usaha) 2. Piutang bukan dagang 3. Piutang penghasilan Piutang bukan dagang dan piutang penghasilan digabung menjadi satu dinamakan piutang lainlain Piutang dagang (piutang usaha) menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barangbarang atau jasajasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan perusahaan yang normal, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, sehingga dikelompokkan dalam aktiva lancar. Apabila lebih dari satu tahun maka tidak dilaporkan dalam kelompok aktiva lancar, tetapi masuk kelompok aktiva lainlain. Piutang yang timbul bukan dari penjualan barangbarang atau jasajasa yang dihasilkan perusahaan dikelompokkan tersendiri dengan judul piutang bukan dagang (bukan usaha). Contoh piutang deviden, uang muka pada anak perusahaan dll Piutang penghasilan akan diterima uangnya dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga dimasukkan dalam kelompok aktiva lancar. Contoh : piutang pendapatan bunga, piutang pendapatan sewa, dll

Pengertian Piutang Piutang adalah hak utk menagih sejumlah uang dari penjual atau kreditur kepada pembeli atau debitur karena adanya suatu transaksi Macammacam Piutang Piutang dagang yaitu sejumlah uang yg harus dibayar oleh pembeli / debitur kepada perusahaan / kreditur, yang berkaitan dengan operasi perusahaan yang utama & berjangka waktu kurang dari 1 tahun (termasuk kedalam Aktiva Lancar) Piutang Wesel yaitu Sejumlah uang yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur, dimana pihak debitur harus membuat janji tertulis kpd kreditur utk membayar sejumlah uang yg tercantum dalam surat perjanjian tsb dimasa y.a.d Piutang wesel dapat timbul dari transaksi penjualan & peminjaman uang Piutang wesel : jangka pendek : termasuk A.L jangka pjg : termasuk A.T Piutang Lainlain yaitu macammacam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel, misal : piutang karyawan

Piutang Dagang Penilaian Piutang Menurut SAK : Piutang dagang harus dicatat & dilaporkan sebesar Nilai Kas (netto) yang bisa direalisasi, yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan dapat diterima. Jumlah kas bersih yang dapat diterima adalah jumlah piutang bruto setelah dikurangi dengan taksiran jumlah (nilai) piutang yang tidak dapat diterima. Metode untuk mengakui kerugian piutang 1. Cadangan kerugian piutang 2. Metode penghapusan piutang CADANGAN KERUGIAN PIUTANG Ada 2 dasar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang 1. Jumlah penjualan. Apabila kerugian piutang dihubungkan dengan proses pengukuran laba yang teliti maka dasar perhitungan kerugian piutang adalah jumlah penjualan (pendekatan pendapatanbiaya) 2. Saldo piutang. Apabila saldo piutang digunakan sebagai dasar perhitungan kerugian piutang maka arahnya adalah menilai aktiva dengan teliti (pendekatan aktivautang)

Kerugian piutang dihitung atas dasar jumlah penjualan Kerugian piutang dihitung dengan cara mengalikan persentase tertentu dengan jumlah penjualan periode tersebut. Persentase kerugian piutang dihitung dari perbandingan piutang yang dihapus dengan jumlah penjualan tahuntahun lalu kemudian disesuaikan dengan keadaan tahun yang bersangkutan.taksiran kerugian piutang ini dibebankan ke rekening kerugian piutang dan kreditnya adalah rekening cadangan kerugian piutang Kerugian piutang dihitung atas dasar saldo piutang Ada 3 cara 1. Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang 2. Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang 3. Jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisa umur piutang

(1) Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang Contoh pada tanggal 31 desember 1991 rekening piutang menunjukkan saldo sebesar Rp 7.500.000 dan rekening cadangan kerugian piutang menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 10.000. persentase kerugian piutang ditetapkan sebesar 1 % dari saldo piutang. Jurnal tanggal 31 desember 1991 : Kerugian piutang 65.000 cadangan kerugian piutang 65.000 Perhitungan : Persentase kerugian : 1% x Rp 7.500.000 = 75.000 Saldo kredit rekening cadangan kerugian piutang = 10.000 Jumlah yang ditambahkan ke rekening cadangan 65.000 Cadangan kerugian piutang 31/12 91 10.000 kerugian piutang 65.000 75.000

(2) Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang Dari soal diatas maka jurnalnya Kerugian piutang 75.000 cadangan kerugian piutang 75.000 Cadangan kerugian piutang 31/12 91 10.000 kerugian piutang 75.000 85.000 (3) Jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisa umur piutang Metode ini disebut metode analisa umur piutang. Piutang masingmasing langganan dibagi dalam 2 kelompok, yaitu belum menunggak dan menunggak. Menunggak adalah sudah melebihi jangka waktu kredit. Contoh : tanggal 31 desember 1991 saldo rekening piutang PT Risa fadila menunjukkan jumlah sebesar Rp 7.500.000 yang dapat dirinci berdasarkan umurnya nampak sebagai berikut :

PT risa fadila Analisa umur piutang 31 desember 1991 NAMA jumlah Belum menungga k 130 3160 6190 Menunggak 91180 181365 > 1 thn Alek Basri Toko indah Cv jaya PT muda Alaska @ co Mulyono UD maju PT sinar Tasrif Manan UD sari Toko malta UD polka 270.000 500.000 320.000 1.410.000 1.200.000 180.000 600.000 400.000 1.000.000 350.000 250.000 320.000 50.000 650.000 250.000 500.000 250.000 1.300.000 1.200.000 400.000 400.000 800.000 100.000 200.000 600.000 20.000 30.000 250.000 50.000 40.000 110.000 100.000 100.000 50.000 200.000 120.000 250.000 180.000 jumlah 7.500.000 6.000.000 350.000 250.000 150.000 320.000 250.000 180.000 Menentukan besarnya persentase kerugian piutanguntuk masingmasing kelompok umur. Penentuan persentase sebaiknya dilakukan manajer kredit yang mempunyai data bonafiditas langganan PT risa fadila Taksiran kerugian piutang 31 desember 1991 Kelompok umur jumlah Persentase kerugian piutang Taksiran kerugian piutang Belum menunggak Menunggak 1 30 hari Menunggak 3160 hari Menunggak 6190 hari Menunggak 91180 hari Menunggak 181365 hari Menunggak lebih dari satu tahun Rp 6.000.000 350.000 250.000 150.000 320.000 250.000 180.000 0,50 1,00 2,00 5,00 10,00 30,00 50,00 Rp 30.000 3.500 5.000 7.500 32.000 75.000 90.000 Rp 7.500.000 Rp 243.000

Dari perhitungan di atas diperoleh jumlah kerugian piutang sebesar Rp 243.000 tetapi jumlah tersebut bukannya jumlah kerugian piutang yang dibebankan dalam tahun 1991. apabila tanggal 31 desember 1991 rekening cadangan kerugian piutang menunjukkan saldo kredit Rp 10.000, maka kerugian piutang 243.000 10.000 = Rp 233.000. jurnalnya Kerugian piutang 233.000 cadangan kerugian piutang 233.000 CADANGAN KERUGIAN PIUTANG 31121991 Rp 10.000 kerugian piutang 233.000 243.000 PENGHAPUSAN PIUTANG Piutang yang jelas jelas tidak dapat ditagih karena debiturnya lari, meninggal, bangkrut atau sebabsebab lain harus dihapuskan dari rekening piutang. Misalnya terjadi penghapusan piutang seorang debitur Rp 100.000 Cadangan kerugian piutang 100.000 piutang 100.000 Kadangkadang piutang yang sudah dihapus dilunasi kembali : Kas xxxx cadangan kerugian piutang xxxx

Bila pelunasan piutang yang sudah dihapus tidak langsung diterima, maka pada saat diketahui bahwa piutang akan dilunasi dibuat jurnal untuk mencatat kembali piutang yang sudah dihapus : Piutang xxx cadangan kerugian piutang xxx Penerimaan uangnya dijurnal sebagai berikut : Kas xxx piutang xxx METODE PENGHAPUSAN PIUTANG Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaanperusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat menaksir kerugian piutang dengan tepat. Penggunaan metode penghapusan langsung tidak dapat menunjukkan jumlah piutang yang diharapkan akan ditagih dalam neraca, karena neraca hanya menunjukkan jumlah piutang bruto Misalnya pada tanggal 31 desember 1991 dihitung taksiran kerugian piutang sebesar Rp 100.000. pada tanggal 15 april 1992 langganan A yang piutangnya sebesar Rp 150.000 bangkrut dan menyatakan tidak dapat melunasi utangnya. Tetapi pada tanggal 1 juli 1992 langganan A datang dan menyatakan akan melunasi utangnya pada tanggal 1 Agustus 1992

transaksi 31121991 taksiran kerugian piutang rp 100.000 Metode cadangan Kerugian piutang 100.000 cad kerugian piutang 100.000 Metode penghapusan langsung Tidak ada jurnal 1441992 menghapus piutang A Rp 150.000 Cad kerugian piutang 150.000 piutang 150.000 Kerugian piutang 150.000 piutang 150.000 171992 pernyataan dari A akan melunasi Piutang 150.000 cad kerugian piutang 150.000 Piutang 150.000 kerugian piutang 150.000 181992 penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus Kas 150.000 piutang 150.000 Kas 150.000 piutang 150.000 Bila pernyataan dari A dan pelunasan kembali terjadi pada tahun 1993, maka jurnal yang dibuat transaksi 1993 Pernyataan dari A akan melunasi 1993 Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus Metode cadangan Piutang 150.000 cad kerugian piutang 150.000 Kas 150.000 piutang 150.000 Metode penghapusan langsung Piutang 150.000 penerimaan piutang yg sudah dihapus 150.000 Kas 150.000 piutang 150.000

Latihan 1. Pada Tgl 31 Desember 2005, PT Lintas Buana memiliki datadata sebagai berikut : Piutang Dagang Rp 400.000.000. Penjualan bersih Rp 2.000.000.000 Cadangan Kerugian Piutang Rp 1.250.000 Diminta : a) Buatlah jurnal yang diperlukan apabila perusahaan menaksir piutangyang tidak tertagih sebesar 2% dari penjualan bersih b) Buatlah jurnal yang diperlukan apabila perusahaan menaksir piutang yang tidak tertagih sebesar 4% dari saldo akhir piutang dagang 2. Tanggal 31 Desember 2003 rekening piutang menunjukan saldo Rp 15.000.000, dan rekening cadangan kerugian piutang menunjukkan saldo kredit Rp 100.000..Persentase kerugian 1% dari saldo piutang. Buatlah jurnal dengan metode cadangan dengan cara : jumlah cadangan dinaikkan dan cadangan ditambah sampai persentase tertentu.

3. Tanggal 31 Desember 2000 kerugian piutang PT ABC ditaksir Rp 200.000, tanggal 16 Mei 2001 Pak Amir menyatakan bangkrut dan tidak dapat melunasi utangnya keperusahaan ABC sebesar Rp 300.000, tanggal 1 Agustus 2001 Pak Amir menyatakan akan melunasi utangnya pada tanggal 1 September 2001. Buat jurnal dengan metode cadangan dan metode penghapusan langsung. 4. Pada akhir periode PT Dara Perkasa memiliki saldo piutang sebesar Rp 300.000.000 yang dikelompokkan berdasarkan umurnya, yaitu sbb : Umur Piutang Jumlah Piutang % tidak tertagih Jatuh tempo hari ini Rp 168.000.000 1% Jatuh tempo 1 30 hari Rp 45.000.000 2% Jatuh tempo 3160 hari Rp 33.000.000 3% Jatuh tempo 6190 hari Rp 39.000.000 5% Jatuh tempo > 90 hari Rp 15.000.000 10% Sebelum penyesuaian rekening Cad angan Kerugian Piutang mempunyai saldo kredit sebesar Rp 1.300.000 Diminta :1) Hitunglah jumlah piutang dagang yang kemungkinan tidak tertagih

Pengertian Wesel Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari penarik (pembuat surat) kepada wajib bayar utk membayar sejumlah uang tertentu yang disebut pada surat tsb atau orang lain yang ditunjuk Promes adalah surat janji utk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu Perbedaan Wesel dengan Promes WESEL Wesel adalah surat perintah utk membayar Penarik & yang berkepentingan terdiri atas 2 pihak Yang membuat adalah pihak yang punya piutang Memerlukan akseptasi PROMES Promes adalah surat janji utk membayar Penarik & yang berkepentingan terdiri atas 1 pihak Yang membuat adalah pihak yang punya utang Tidak memerlukan akseptasi

Wesel ada 2 macam : Dapat dipindahtangankan Tidak dapat dipindahtangankan Piutang wesel ada 2 macam : Piutang wesel berbunga Piutang wesel tidak berbunga Piutang wesel berbunga Rumus : Bunga = Nilai Nom. Wesel X Tgk.bunga/thn X jgk waktu dlm pecahan setahun Contoh : Nom = Rp. 730, bunga = 18%, umur = 120 hari Maka : bunga = Rp. 730 X 18% X 120/365 = Rp. 43,2 Nom = Rp. 1.000, bunga = 15%, umur = 6 bln Maka : bunga = Rp. 1.000 X 15% X 6/12 = Rp. 75 Nom = Rp. 2.000, bunga = 12%, umur = 1 thn Maka : bunga = Rp. 2.000 X 12% X 1/1 = Rp. 240

Mendiskontokan Wesel Piutang wesel dapat dijual sebelum tanggal jatuh tempo yang disebut pendiskontoan wesel Pemegang wesel yang mendiskontokan weselnya akan menerima pembayaran yang jumlahnya relatif kecil daripada nilai wesel tsb pada saat jatuh tempo, hal ini karena bagian pendapatan bunga yang tidak jadi diterima merupakan harga yang harus dibayar utk penerimaan kas yang lebih cepat Dalam perhitungan bunga dan diskonto, satu tahun diperhitungkan selama 360 hari dan hari bunga/diskonto dihitung berdasarkan jumlah hari sesungguhnya sejak wesel diterima/didiskontokan sampai tanggal jatuh tempo. Dalam perhitungan hari diskonto ini tanggal terjadinya transaksi tidak diperhitungkan, tetapi tanggal jatuh temponya dihirung Misalnya wesel dengan nominal Rp 300.000 jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 maret 1991 didiskontokan pada tanggal 26 maret dengan diskonto 10 %. Periode diskonto dihitung : 2631 maret = 5 hari April = 30 hari 1 mei (tanggal jatuh tempo) = 1 hari Periode diskonto = 36 hari

Apabila wesel di atas jangka waktunya 60 hari maka wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 1991. perhitungannya : Bulan maret : 30 hari (tgl 1 maret tidak dihitung) Bulan april : 30 hari Apabila wesel jangka waktu 2 bulan tertanggal 17 februari 1991 maka wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 17 april 1991 Wesel 3 bulan tertanggal 30 november 1991 akan jatuh tempo pada tanggal 29 februari 1992 WESEL TIDAK BERBUNGA Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 maret 1991 : Nilai jatuh tempo wesel Rp 300.000 Diskonto Rp 300.000 x 10 % x 36/360 3.000 Uang yang diterima 297.000 Jurnalnya : Kas 297.000 Biaya bunga 3.000 piutang wesel 300.000

WESEL BERBUNGA Misalnya wesel diatas berbunga sebesar 12 % setahun dan didiskontokan dengan diskonto 10 % jumlah yang diterima pada tanggal 26 maret 1991 Nilai nominal wesel 300.000 Bunga : 12 % x 2/12 x 300.000 6.000 Nilai jatuh tempo wesel 306.000 Diskonto : 306.000 x 10% x 36/360 3.060 Uang yang diterima 302.940 Jurnalnya : Kas 302.940 piutang wesel 300.000 pendapatan bunga 2.940

Hubungan dalam pendiskontoan wesel A B C Pembeli penjual bank 1 2 3 Keterangan : 1. Pembeli menyerahkan wesel pada penjual 2. Penjual mendiskontokan wesel ke bank dan menerima uang 3. Bank menagih pada pembuat wesel pada tanggal jatuh tempo Hubungan dalam pendiskontoan wesel A B C Pembeli penjual bank 1 2 4 3 Keterangan : 1. Pembeli (A) menyerahkan wesel pada penjual (B) 2. Penjual (B) mendiskontokan wesel ke bank (C) dan menerima uang 3. Karena A tidak membayar, maka bank (C) menagih pada B 4. B menagih A sebesar uang yang dibayar ke bank (mungkin ditambah bunga)

Soal soal 1. Wesel nominal Rp 500.000, jangka waktu 2 bulan tertanggal 1 April 2001 didiskontokan tanggal 20 April 2001 dengan diskonto 12% hitung periode diskonto, jumlah uang yang diterima dan jurnalnya 2. Dari soal No. 2 jika wesel tersebut berbunga 6%, hitung jumlah uang yang diterima dan jurnalnya 3. PT Nada bahagia pada tanggal 31 juli 1992 menerima wesel dari tuan D untuk menggantikan utangnya sebesar Rp 750.000. wesel ini berjangka waktu 6 bulan (akan jatuh tempo 31 januari 1993) bunga 12 % per tahun. Pada tanggal 31 oktober 1992 PT nada bahagia mendiskontokan wesel ke bank E dan dikenai diskonto 10% pertahun. Hitung uang yang diterima PT nada bahagia dan buat jurnalnya