Persepsi Masyarakat Pada Pelaksanaan Rekrutmen Calon Legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kabupaten Sangihe. Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. politik misalnya, hasil perubahan UUD 1945 tahun mengamanatkan,

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAYA DUKUNG KOMUNIKASI POLITIK ANTAR FRAKSI DALAM PENCAPAIAN EFEKTIVITAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

PARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5)

PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL. Muryanto Amin 1

Materi Bahasan. n Definisi Partai Politik. n Fungsi Partai Politik. n Sistem Kepartaian. n Aspek Penting dalam Sistem Kepartaian.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara

PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI DAMAI SEJAHTERA DPR-RI TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PARTAI POLITIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME REKRUTMEN BAKAL CALON ANGGOTA LEGISLATIF DI DPD PARTAI HANURA JAWA TIMUR MENURUT UU NO. 2 TAHUN 2011 DAN FIQH

BAB V PENUTUP. Kesimpulan penelitian disusun berdasarkan pengolahan dan analisis data

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem-sistem politik pada

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

Pembaruan Parpol Lewat UU

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Caroline Paskarina. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Reformasi telah membawa perubahan terhadap aspek-aspek kehidupan di

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara

TANTANGAN DAN PELUANG PEREMPUAN DI PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF TAHUN 2014

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa

PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

DAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit.

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada. terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern.

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

BAB I PENDAHULUAN. Presiden sebagai kepala pemerintahan. Hal ini merupakan momentum yang tepat

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

BAB VI. Penutup. pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah

REKRUTMEN POLITIK CALON LEGISLATIF PEREMPUAN PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) KOTA TANJUNGPINANG PADA PEMILIHAN LEGISLATIF 2014

JURNAL ILMU PEMERINTAHAN

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

MAKALAH PENGARUH PARTAI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT MENGIKUTI PEMILU

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena menjadi poros penting dalam proses demokrasi. Partai politik

BAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kehidupan politik di Indonesia sangat dinamis. Ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SEJUTA RELAWAN GERAKAN PENGAWAS PEMILU POKJANAS GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU BADAN PENGAWAS PEMILU REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu

PROSES REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PARTAI DEMOKRAT DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab V, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penelitian ini mengkaji tentang Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU), proses. pengawasan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam mengawasi

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui kegiatan pendidikan. Sebagai bagian dari masyarakat, kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia.

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

PERANAN PARTAI POLITIK DALAM MEMOBILISASI PEMILIH PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KOTA MANADO 1

PARTAI POLITIK DAN IDEOLOGI KEPARTAIAN. By FEBRIANI M.I.P

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai yang menjadikan. Islam sebagai asas partai. PKS memiliki tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENYEBAB TIDAK TERPILIHNYA 11 ORANG CALEG PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan rakyat ini juga dicantumkan di dalam Pasal 1 butir (1) Undang-Undang

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

BAB I PENDAHULUAN. perwakilan. Partai politik melalui anggota-anggotanya yang duduk di lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan perempuan di panggung politik merupakan isu yang

BAB 7 PENUTUP. dalam studi ini berikut argumentasinya. Saya juga akan membingkai temuantemuan

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut ( Dalam prakteknya secara teknis yang

Transkripsi:

Persepsi Masyarakat Pada Pelaksanaan Rekrutmen Calon Legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kabupaten Sangihe Oleh : Oleh : Monika Novita Alanos NIM : 100813148 Abstrak Dalam ranah demokrasi, Partai Politik merupakan salah satu institusi instrumen penting dari pelaksanaan sistem politik demokrasi yang modern.demokrasi modern mengandaikan sebuah sistem yang disebut dengan keterwakilan (representativeness), baik keterwakila n dalam lembaga formal kenegaraan seperti parlemen (DPD/DPRD) maupun keterwakilan aspirasi masyarakat dalam institusi kepartaian.hal ini berbeda dengan demokrasi langsung sebagaimana yang dipraktekkan di masa Yunani Klasik, demokrasi modern sebagai demokrasi tidak langsung membutuhkan media penyampaian pesan politik kepada negara (pemerintah).media yang berupa institusi tersebut biasa kita sebut sebagai partai politik dan keberadaannya harus diatur dalam konstitusi negara modern. Mengingat fungsi partai politik yang begitu penting, sering keberadaannya dan kinerjanya merupakan ukuran mutlak bagaimana demokrasi berkembang di suatu negara. Meskipun ia bukan merupakan pelaksanaan dari suatu pemerintahan, namun keberadaannya akan mempengaruhi bagaimana dan kearah mana pelaksanaan pemerintahan dijalankan. Partai politik dan parlemen (legislatif) merupakan dua aktor utama masyarakat politik, yang memperoleh mandat dari masyarakat sipil, berperan mengorganisir kekuasaan dan meraih kontrol atas negara untuk kepentingan masyarakat. Peran partai politik itu diletakkan dalam arena pemilihan umum, yang di dalamnya terjadi kompetisi antarpartai dan partisipasi politik masyarakat sipil untuk memberikan mandat pada partai atau kandidat pejabat politik yang dipercayainya. Kita ketahui bahwa salah satu arus utama rekrutmen adalah kaderisasi dan seleksi pemimpin dalam sistem kenegaraan yang demokratis melalui partai politik.pola rekrutmen pemimpin memang terdapat beberapa perbedaan yang mendasar, seiring dengan berubahnya sistem politik yang dikembangkan.tuntutan adanya suatu sistem yang demokratis menjadi faktor yang penting dan punya pengaruh besar pada era reformasi. Saat ini beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh partai politik adalah bagaimana mulai menata diri agar proses seleksi kader / pemimpin mampu melahirkan pemimpin yang berkualitas. Peran partai politik dalam merekrut kader partai adalah sangat penting, ini sesuai dengan salah satu fungsi dari politik itu sendiri yakni rekrutmen politik. Yang dimaksud dengan rekrutmen politik adalah partai politik berfungsi dan mencari orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik dan proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi. Hal ini berarti partai menjadi wadah rekrutmen politik (kader) dan sekaligus menyiapkan calon-calon pemimpin baik di level lokal

maupun nasional. Rekrutmen politik tidak saja menjamin kontinuitas dan kelestarian partai. BAB I Pendahuluan Partai politik pertama kalinya lahir di Negara-negara Eropa Barat. Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikut sertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain. Pada awal perkembangannya, pada akhir dekade 18-an di Negara-negara barat seperti Inggris dan Perancis, kegiatan politik dipusatkan pada kelompok-kelompok politik dalam parlemen. Kegiatan ini mula-mula bersifat elitis dan aristokratis, mempertahankan kepentingan kaum bangsawan terhadap tuntutan-tuntutan raja. Melalui partai politik sebagai fungsi rekrutmen dan kaderisasi politik seseorang mengalami proses politik dan dipersiapkan untuk dapat menjadi pemimpin. Tidak hanya untuk kepentingan partainya tapi juga untuk kepentingan rakyat.masalah seleksi kepemimpinan, baik kepemimpinan internal partai maupun kepemimpinan nasional yang lebih luas. Untuk kepemimpinan internalnya, setiap partai butuh kader-kader yang berkualitas, karena hanya dengan kader yang demikian ia dapat menjadi partai yang mempunyai kesempatan lebih besar untuk mengembangkan diri.berbicara rekrutmen tentunya setiap partai memilikiproses perekrutan yang baik dalam mengusung calon legislatif mereka. Di Indonesia kita mengenal Pemilu legislatif yang merupakan ajang untuk memilih calon legislatif (caleg) yang diusung oleh berbagai partai untuk duduk sebagai anggota DPR, DPRD. Maka itu partai politik berperan sangat penting untuk melakukan rekrutmen terhadap orang-orang yang berkualitas untuk diusung menjadi calegnya, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merupakan salah satu partai politik yang besar dan berpengaruh di Indonesia.Sejak pemilihan umum

1999 hingga 2004 terbukti PDIP memiliki perolehan suara yang cukup banyak dalam parlemen.menghadapi pemilihan umum 2014 nanti maka PDIP berusaha kembali merekrut para calon anggota legislatif (caleg) terbaik dan berkualitas yang akan bertarung dalam pemilihan anggota dewan baik pusat maupun daerah. Hal serupa juga dilakukan PDIP Kabupaten Sangihe, dimana PDIP Kabupaten Sangihe merekrut calon-calon anggota legislatif terbaik yang mereka miliki. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas penulis ingin meneliti tentang Persepsi Masyarakat Pada Pelaksanaan Rekrutmen Calon Legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) khususnya di Daerah Kabupaten Sangihe. BAB II Metode Penelitian Jenis penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.menurut Nawawi dan Martini metode deskriptif adalah metode yang melukiskan keadaan suatu objek atau peristiwa tertentu berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya yang kemudian diiringi dengan upaya pengambilan kesimpulan umum berdasarkan fakta-fakta historis tersebut.oleh karena itu, penelitian ini akan menggambarkan fakta yang ada dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta yang ada dan menganalisanya sesuai dengan data yang diperoleh. Adapun yang menjadi lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Sangihe, tepatnya di Kota Tahuna.Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa jenis teknik pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder.data primer adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti, sedangkan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang diperlukan untuk mendukung data primer.sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang

dipergunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik kualitatif.analisa kualitatif adalah analisa terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, data dan informasi.jadi teknik analisa data kualitatif yaitu dengan menyajikan hasil wawancara, observasi dan melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan di lapangan.sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan. BAB III Hasil dan Pembahasan A. Pelaksanaan Rekrutmen Calon Legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kabupaten Sangihe Partai politiklah yang bertanggung jawab untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas.untuk itu perlu dikembangkannya sistem rekrutmen, seleksi dan kaderisasi politik. Dengan adanya sistem ini nantinya akan diseleksi antara kesesuaian karakteristik kandidat dengan sistem nilai dan ideologi partai politiknya. Rekrutmen dan kaderisasi dilakukan secara terus menerus dan terencana sesuai dengan peraturan.rekrutmen partai merupakan sebuah proses yang memakan waktu cukup lama karena mencakup juga bagaimana membentuk sebuah kader partai yang handal sehingga dapat menjadi tokoh partai maupun tokoh dalam bursa kepemimpinan nasional dan daerah (Himawan 2011). DPC PDIP Kabupaten Sangihe merupakan tingkat kepengurusan partai yang juga melakukan proses rekrutmen politik untuk anggota partai dan pengurus serta rekrutmen calon legislatif maupun calon kepala daerah ketika menjelang pemilu. Mekanisme rekrutmen caleg sangat menentukan kualitas lembaga legislatif di masa depan. Agar kualitas DPR/DPRD ke depan menjadi lebih baik, parpol perlu menerapkan mekanisme rekrutmen (seleksi) caleg secara selektif-kualitatif, bukan semata atas dasar politik transaksional atau alasan kedekatan dengan elite parpol. Dengan

mengajukan para caleg kapabel, kompeten, berdedikasi dan berintegritas, pemilih nantinya punya kesempatan untuk memilih caleg berkualitas. B. Persepsi Masyarakat Pada Pelaksanaan Rekrutmen Calon Legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kabupaten Sangihe Pasal 1 ayat (2) Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar. Makna yang termaktub dari kalimat kedaulatan berada di tangan rakyat adalah bahwa rakyat memiliki tanggung jawab, hak dan kewajiban secara demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan untuk mengurus dan melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Jika diasumsikan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup di bidang politik dan semua komponen masyarakat (termasuk penyelenggara pemilu dan partai politik) terlibat dalam penentuan seorang caleg menjadi anggota lembaga legislatif, duduknya caleg yang diragukan kualitasnya dalam anggota legislatif menjadi tanggung jawab bersama.hal ini logis mengingat pencalonan seseorang menjadi caleg melalui beberapa tahapan yang melibatkan partai politik peserta pemilu, lembaga penyelenggara pemilu serta masyarakat luas. Masuknya seseorang menjadi anggota lembaga legislatif merupakan akumulasi berbagai proses kegiatan mulai dari penyiapan para caleg hingga terpilihnya mereka menjadi anggota legislatif. Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 ayat (1) Huruf e Jo. Pasal 12 Huruf f Undang-Undang No.2 Tahun 2008 tentang Partai Politik yang mengatakan fungsi partai politik ialah mempersiapkan anggota masyarakat dalam rangka rekruitmen sebagai calon anggota legislator (caleg) untuk mengisi jabatan politik dalam parlemen sesuai dengan mekanisme demokrasi, makna dari pasal ini jelas-jelas berhubungan dengan tanggung jawab partai dalam mempersiapkan kadernya sebagai caleg, hal inilah

yang sangat penting diwujudkan sebagai pengejawantahan fungsi partai politik, fungsi mana berkaitan dengan antara lain fungsi rekrutmen, pendidikan dan pelatihan bagi orang-orang yang layak untuk menduduki posisi-posisi di legislatif maupun eksekutif (seleksi kandidat atau caleg) atau sebagai pengurus partai, pengumpulan dan artikulasi kepentingan kelompok-kelompok tertentu, dan integrasi kepentingan-kepentingan tersebut ke dalam satu program politik. Dengan ini partai politik berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat dan sistem politik yang memberikan kesempatan kepada warga untuk berpartisipasi secara aktif dalam dunia politik. Individu-individu dan kelompok-kelompok warga dilibatkan dalam sistem politik melalui partai politik.individu-individu dan kelompok-kelompok warga dilibatkan dalam system politik melalui partai politik.dengan demikian partai politik memberikan legitimasi dan dapat memperkuat stabilitas demokrasi.pdip yang saat ini adalah partai politik yang berkuasa di Kabupaten Sangihe juga telah melaksanakan fungsi partai sebagai sarana rekrutmen dengan mengusung beberapa calon legislatif. Tetapi dalam melaksanakan rekrutmen masyarakat pun tentunya harus dilibatkan dan mengetahui seperti apa proses dan mekanisme perekrutan caleg, karena dalam perekrutan caleg PDIP Kabupaten sangihe melaksanakan sistem rekrutmen terbuka yang berarti siapa saja bebas untuk mendaftar dalam struktur kepartaian. Mengingat para caleg yang akan terpilih nanti diharapkan bisa meperjuangkan dan menyuarakan aspirasi masyarakatdi parlemen, ada baiknya para caleg tersebut harus memiliki latar belakang kehidupan sosial dan pendidikan yang baik, serta pengalaman mereka dalam sebuah organisasi atau LSM. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dibahas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. PDIP Kabupaten Sangihe dalam melaksanakan proses perekrutan caleg telah menjalankan sesuai dengan prosedur yang ada, akan tetapi dalam proses perekrutan caleg PDIP juga perlu mempertimbangkan dan memperhatikan bagaimana persepsi masyarakat mengenai mekanisme perekrutan caleg meskipun caleg yang direkrut oleh PDIP dianggap sudah tepat masyarakat belum tentu menyetujui, karena disini masyarakat menginginkan sosok wakil rakyat yang jujur, inspiratif, tidak KKN, inovatif serta dapat menyuarakan aspirasi masyarakat dan memperjuangkan kesejahteraan dalam bidang infrastruktur, pembangunan, kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi. 2. Selama ini PDIP belum sepenuhnya melaksanakan fungsi-fungsinya sebagaimana amanat Undang-Undang No. 2 tahun 2008 tentang Partai Politik seperti sebagai sarana pendidikan politik, mengartikulasi dan mengagregasikan aspirasi rakyat, penciptaan iklim yang baik dan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa untuk mensejahterakan rakyat, melakukan manajemen konfl ik dengan baik, dan pengkaderan. 3. Pengkaderan yang dilakukan PDIP dengan cara yang salah dalam rangka rekruitmen caleg, cenderung nantinya akan menghasilkan anggota parlemen yang bermasalah. b. Saran Saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti menurut pembahasan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Sudah saatnya PDIP melaksanakan fungsinya sebagaimana diamanatkan oleh undang undang partai politik, terutama dalam hal rekruitmen kader sebagai calon legislator.

2. Membuat pola rekrutmen yang sistematis dengan langkah-langkah sebagai berikut: membentuk tim rekrutmen, menentukan kelompok sasaran/konstituen mana yang akan direkrut, menyiapkan sarana dan prasarana untuk rekrutmen, menentukan pesan utama yang akan dikomunikasikan, menentapkan waktu dan lokasi perekrutan, menentukan standar pola rekrutmen yang khusus untuk anggota biasa, pengurus partai, calon legislatif, staf profesional, dll. 3. Proses rekrutmen harus berlangsung secara terbuka. Masyarakat harus memperoleh informasi yang memadai dan terbuka tentang siapa kandidat parlemen dari partai politik, track record masing-masing kandidat, dan proses seleksi hingga penentuan daftar calon. Partai politik mempunyai kewajiban menyampaikan informasi (sosialisasi) setiap kandidatnya secara terbuka kepada publik. Di sisi lain, partai juga harus terbuka menerima kritik dan gugatan terhadap kandidat yang dinilai tidak berkualitas oleh masyarakat. Daftar Pustaka Bidiarjo, Miriam, Dasar Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Chaplin, J, P, Kamus Psikologi Lengkap, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008. Cholisin, dkk, Dasar Dasar Ilmu Politik, Yogyakarta: UNY Press, 2007. James L, Gibson, Organisasi Struktur dan Perilaku, Jakarta: Erlangga, 1989. Lingkaran Survei Indonesia, Pilkada dan Penguasaan Partai Politik. Kajian Bulanan, Edisi 03, Juli 2007 Koirudin, Partai Politik dan Agenda Transisi Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Mahadi, Helmi,Pragmatisme Politik, Studi Kasus Proses Rekrutmen Politik PDI-P Pada Pilkada Moeleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Karya, 1990. Nawawi, Hadari, Dkk, Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 1994. Nawawi, Hadari, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Yogyakarta: Gadjah Mada, 2005.

Neumann, Sigund, Modern Political Parties, London: The Free Press Of Glencoe, 1963 Putra, Fadillah, Partai Politik dan Kebijakan Publik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Pratikno, Calon Independen, Kualitas Pilkada dan Pelembagaan Parpol, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 10, Nomor 3, Maret 2007 Romli, Lili, Kecenderungan Pilihan Masyarakat Dalam Pilkada. Jurnal Politik, Vol.1 No.1 2008 Saragih, Bintan R, Fungsi Perwakilan, Pembuatan Keputusan, dan Pembentukan Legitimasi, Badan Pendidikan dan Pelatihan Depdagri, Jakarta. Sitepu, Antonius, Teori Teori Politik, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.s Surbakti, Ramlan, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo, 2010. Suyanto, Bagong, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005. Zulianto, Himawan, REKRUTMEN POLITIK OLEH DEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG, Semarang: Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang, 2011 Sumber Lain PDI Perjuangan. (2013). Surat Ketetapan Nomor : 061/ TAP/ DPP/ III/ 2013, Tentang: Tata Cara Penjaringan, Penyaringan, Penetapan dan Pendaftaran Calon Anggota Legislatif Pada Pemilihan Umum Tahun 2014. Kompas, Tim Litbang, Partai Partai Politik Indonesia Ideologi dan Program 2004-2009, Jakarta: Buku Kompas, 2004. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun 2013, Tentang: Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012, Tentang: Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Undang Undang Republik Indonesia No 2 Tahun 2011, tentang Partai Politik.