Istilah Arkeologi-Epigrafi. Oleh: Vernika Fauzan Alumni Arkeologi (Epigrafi) Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Perkembangan Arsitektur 1

MENARA SUDUT CANDI Replika bangunan candi yang ditempatkan pada sudut-sudut atap sebagai unsur hiasan. (Lihat: Kemuncak)

MASA BERCOCOK TANAM DAN DAN BERTERNAK a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam Kehidupan manusia senantiasa mengalami

KUMPULAN BENDA-BENDA KOLEKSI BERDASARKAN JAMAN/MASA DARI MUSEUM BULELENG

RESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN

BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN

INTERAKSI KEBUDAYAAN

Hasil Kebudayaan masa Praaksara

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersemayam para dewa (Fontein, 1972: 14). Dalam kamus besar

D ESKRIPSI. AIR MANCUR Bangunan air yang memiliki pancuran, biasanya dilengkapi dengan kolam. (Lihat: Kolam)

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen


TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Sejarah

ANALISIS BATU BATA. A. Keletakan

ornamen yang disakralkan. Kesakralan ornamen ini berkaitan dengan lubang pintu kori agung yang difungsikan sebagai jalur sirkulasi yang sifatnya sakra

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Candi merupakan istilah untuk menyebut bangunan monumental yang

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

PERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

BENDA DAN KEGUNAANNYA

PEMAKAMAN Sebidang tanah yang dipakai untuk menempatkan sebuah atau lebih makam. (Lihat: Kuburan dan Moseleum)

JANGKAR. JIMAT Disebut juga ajiaji. JARING

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi. Dengan demikian peninggalan

SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1

BAB I PENDAHULUAN. dan kebudayaan tersebut terlihat ketika masyarakat pada masa itu mampu

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

NISAN ARCA SITUS MAKAM KUNO MANUBA KECAMATAN MALLUSETASI KABUPATEN BARRU

Gb 3.9 Denah Candi Jiwa

Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram

PRASEJARAH INDONESIA

87 Universitas Indonesia

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

Verifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah

Cagar Budaya Candi Cangkuang

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

CAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kebudayaan di Nusantara terus mengalami perkembangan dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara yang sejarah kebudayaannya

BAB I PENDAHULUAN. Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang pernah dimiliki Indonesia pada

SEJARAH DAN PENINGGALANNYA

di JAW A TE N GAH S E LATAN

DAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL

BAB 4 PENUTUP. Universitas Indonesia

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang

BAB I PENDAHULUAN. kerang, sekam padi, atau pecahan tembikar yang dihaluskan (grog), mempunyai

GERABAH MAMBANG JOMBANG: TRADISI PRASEJARAH YANG MASIH BERLANGSUNG SAMPAI SEKARANG SEBAGAI WUJUD ENKULTURASI. Oleh: Andik Suharyanto

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat

BAB 3 KEPURBAKALAAN PADANG LAWAS: TINJAUAN GAYA SENI BANGUN, SENI ARCA DAN LATAR KEAAGAMAAN

PENGANTAR A. Latar Belakang B. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus C. Deskripsi Singkat D. Metode Pembelajaran

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Candi Cetho

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. penggambaran proses budaya masa lalu (Binford, 1972: 78-79). 1 Universitas Indonesia

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah

JEJAK MIGRASI PENGHUNI PULAU MISOOL MASA PRASEJARAH

BAB II KAJIAN SEJARAH SENI RUPA DAN SUNDA. A. Tinjauan Umum Tentang Seni Rupa

Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia. SMA kelas X Semester 2 Tahun 2008/2009 Artmy Tirta Ikhwanto

Lalu, Ada Makam Hoo Tjien Siong

Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah II Oleh: Drs. I Made Mertanadi, M.Si., Dosen PS Kriya Seni

VERNAKULAR-TA.428-SEMESTER GENAP-2007/2008 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR-S1 FPTK-UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB IV KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Kesesuaian Feng Shui..., Stephany Efflina, FIB UI, 2009

Pertemuan IX. Contoh Kasus candi-candi Periode Jawa Tengah. Universitas Gadjah Mada 1

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

02/10/2012. Cupture 2. Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia. Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM

Beberapa Temuan Penting di Komplek Percandian Batujaya a. Votive Tablet Votive tablet yang ditemukan ini seluruhnya dalam kondisis fragmentaris.

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PERCANDIAN PADANGLAWAS

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Tatanan Lanskap Situs Ratu Boko

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. logam tertentu. Kemampuan ini sangat mengagumkan dan revolusioner. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. ternilai harganya, baik yang berupa budaya materi (tangible) maupun budaya non materi

BAB III ZAMAN PRASEJARAH

BAB IV KAJIAN UNSUR VISUAL NAGA PADA WAYANG DAN SENGKALAN YANG DIPENGARUHI KOSMIS-MISTIS

Pengertian gerabah Kiriman I Wayan Mudra, Dosen PS Kriya Seni Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas bahannya.

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, pada Kubur Pitu ini terdapat nisan yang didalamnya terdapat. hiasan Matahari dengan Kalimah Toyyibah, nisan ini merupakan

TEKNIK TATAP LANDAS DI SENTANG, TANJUNG TIRAM, BATUBARA, SUMATERA UTARA (Teknik Pembuatan Tembikar Tradisi Neolitik)

Mengamati Kehidupan Hewan

Transkripsi:

Istilah Arkeologi-Epigrafi Oleh: Vernika Fauzan Alumni Arkeologi (Epigrafi) Universitas Indonesia Epigrafi adalah ilmu yang mengkaji tulisan kuno. Epigrafi termasuk ilmu bantu Arkeologi yang bertujuan untuk menemukan jati diri benda budaya dan peradaban yang belum terceritakan. A Abhiseka: nama penobatan sebagai raja Antefiks: unsur bangunan yang berfungsi sebagai hiasan bagian luar. Biasanya ditemukan pada bangunan candi yang berbentuk segitiga meruncing. Arca: artefak berupa pahatan yang berbentuk mahkluk (manusia maupun hewan) yang dibuat secara 3 dimensi. Artefak: semua benda yang dibuat dan diubah oleh manusia dari benda-benda alam. Astadikpalaka: delapan dewa penjaga delapan penjuru mata angin. Awatāra : wujud dewa di dunia. antefiks

contoh artefak

arca B Beliung: alat batu atau logam mirip kapak yang digunakan secara horizontal untuk kegiatan membongkar tanah atau membelah batang kayu.

beliung persegi C Candi: bangunan suci agama Hindu atau Budha. Sebagai sebuah sistem, pada candi biasanya dapat ditemukan bangunan-bangunan seperti gapura, biara, bangunan perwara, bangunan induk, bangunan apit, pagar keliling dan arca penjaga pintu. Caitra: bulan dalam penanggalan Jawa Hindu-Budha yang berlangsung pada sekitar bulanbulan sesuai dengan Maret-April. Cakravarttin: penguasa dunia atau pemutar roda dunia. Candrasa: kapak upacara bertangkai terbuat dari perunggu. Candrasengkala: sistem pertanggalan tahun yang dinyatakan dengan gambar, kalimat, atau huruf berdasarkan rumus tertentu. Umumnya bila kalimat, maka kata pertama adalah bagian akhir dari angka tahun, dan seterusnya. Nama lain, kronogram. Citralekha: penulis prasasti. candi

contoh candrasengkala gambar citralekha

candrasa D Dwarapala: arca penjaga pintu atau gapura berwujud raksasa yang menyeramkan. Bermata melotot, mulut menyeringai, dan salah satu tangannya memegang gada. dwarapala

E Ekofak: komponen biota dan abiota yang tidak dibentuk ataupun diubah oleh manusia tetapi berhubungan langsung dengan aktivitas manusia. F Fitur: struktur atau sisa kegiatan manusia yang karena ukuran dan kondisinya, tidak dapat dipindahkan dan diangkat dari lingkungannya tanpa mengakibatkan rusak. Fitur dapat berupa bangunan, perbedaan rona pada tanah. Fosil: organisme yang telah membantu, namun masih memperlihatkan ciri fisik aslinya. Proses pembentukan fosil disebut petrifikasi (menjadikan batu). fosil G Gada: alat pemukul bertangkai dengan bagian atas yang membulat dan lebih berat dibandingkan bagian pangkalnya. Grog: temper yang terbuat dari bahan keramik, biasanya ditumbuk atau dipecah-pecahkan dari keramik yang tidak dipakai lagi atau sudah merupakan limbah. Bahan campurannya berupa batu kerikil, pecahan karang atau pecahan cangkang. nama khusus untuk kpecahan keramik tembikar disebut kereweng.

gada I In situ: ditemukan di lokasi asalnya. J Jayapatra: berarti lembaran kemenangan, teks sebuah keputusan pengadilan yang oleh pihak yang menang disuruh pahatkan, agar kemudian dapat dikemukakannya sebagai bukti haknya sah. Jug: wadah penyimpanan air berbadan tinggi dan melebar, berleher pendek, bermulut besar dan bertangkai. Umumnya tidak memiliki corot dan ukuran dasarnya lebih lebar dari pada kepala.

jug K Kala: hiasan berbentuk kepala raksasa dengan ekspresi menakutkan: mata melotot, gigi bertaring, mulut menyeringai lebar, terkadang terlihat rambutnya yang berombak. Kendi: wadah penyimpanan air minum. Memiliki badan yang membulat dengan leher relatif tinggi sebagai pegangan sekaligus berfungsi sebagai saluran air. Bagian dasar kendi rata, baik yang membentuk kaki maupun tidak. Pada umumnya kendi terbuat dari keramik. Keramik: semua benda yang terbuat dari tanah liat bakar.

kendi kepala kala L Lukisan dinding: lukisan yang dibuat pada permukaan dinding tebing atau bangunan. Sering ditemukan pada ceruk, gua, tebing atau ruang-ruang di dalam kuburan dan gedung. Bentuk yang digambarkan biasanya manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, lambang, bentuk abstrak, pemandangan atau benda-benda tertentu. Lukisan pada dinding gua disebut lukisan gua (rock art) dan pada dinding bangunan disebut mural. Lintel: batang kayu atau blok batu yang terletak di bagian atas pintu. Pada bangunan candi biasanya berupa relief yang ditempatkan di bagian atas pintu atau penampil bangunan candi. Lingga: lambang dewa Siwa berupa kemaluan pria (phallus).

lingga (atas) dan yoni (bawah) mural lintel

rock art (lukisan gua masa prasejarah) M Makara: hiasan berbentuk ikan berkepala gajah. Maṅilala dṛwyahaji: petugas kerajaan yang menerima gaji dari raja. Masambyawāhara: ketetapan baru tentang peraturan perdagangan. Menhir: batu tegak yang merupakan objek pemujaan. Megalit: batu-batu berukuran besar yang digunakan atau dibuat oleh manusia untuk kepentingan pemujaan tradisi Megalitik. Mihrab: komponen bangunan berupa penampil atau relung di masjid yang menghadap kiblat. Moko: nekara kecil dan bertubuh ramping ditemukan banyak di wilayah Indonesia timur. Mosaik: atau mozaic berupa hiasan bidang yang tersusun dari kepingan-kepingan batu, kaca, atau keramik berwarna yang membentuk susunan atau pola tertentu. Muhūrtta: unit waktu (48 menit, ada 30 dalam satu periode 24 jam). Mumi: jasad manusia atau hewan yang diawetkan sehingga masih memperlihatkan bentuk aslinya tanpa mengalami kerusakan atau pembusukan. Proses membuat mumi disebut mumifikasi. Umumnya diproses melalui pembalsaman, pengasapan, pembekuan,pengeringan yang dimaksudkan untuk mengeluarkan cairan tubuh. Ataupula pada rawa gambut yang sepanjang tahun tergenang air dan memiliki tingkat keasaman (ph) rata-rata sehingga tidak memungkinkan hidupnya bakteri pengurai. makara

moko

menhir megalit

mumi rawa, Tollund man

mihrab

mosaik N Naskah: karya tulis yang tidak diterbitkan atau belum diterbitkan. Media yang digunakan umumnya kertas, kayu, kulit, daun, tanduk, tulang atau bambu. Nekara: gendang besar terbuat dari perunggu dengan bidang pukul lebar dan berpinggang langsing. Digunakan dalam upacara untuk meminta hujan. nekara

P Petirtaan: bangunan sejenis kolam pemandian atau mata air yang dianggap sakral. Porselen: bahan keramik yang terbaik. Umumnya berwarna putih karena banyak mengandung kaolin. Dibakar pada suhu lebih tinggi dibandingkan dengan stoneware, yaitu 1300 derajat C, sehingga tingkat kebeningan dan memiliki sifat kedap air. Pralaya: masa kehancuran pada saat berakhirnya zaman Kaliyuga. Prasasti: benda bertulis berisikan pesan, keputusan atau pernyataan. Umumnya terbuat dari batu, kayu atau logam dengan cara di ukir atau pahat. Punden: bangunan berundak yang terdiri dari sejumlah inti disusun bertingkat meninggi keatas. Bangunan ini ada sejak masa prasejarah masa Megalitik. porselen petirtaan

punden berundak R Rāśi: dua belas tanda zodiak dalam Sansekerta dan Jawa Kuna. Recto: bagian sisi depan dari prasasti Rokset: hiasan kelopak bunga di puncak prasasti S Sīma : sebidang tanah yang bebeas dari pajak dan kewajiban-kewajiban lain. Situs: sebidang tanah yang mengandung atau diduga mengandung tinggalan purbakala. Stele: bentuk prasasti batu yang berpuncak runcing. Stoneware: atau berbahan batuan, berwarna agak keabuan. memiliki sifat keras karena dibakar pada suhu lebih dari 1200 derajat C, bila pecah dapat menghasilkan pecahan dengan tepian tajam. Stupa: bangunan atau bagian dari bangunan suci agama Buddha. Stupika: replika stupa berukuran kecil. Terbuat dari tanah yang tidak dibakar dan memiliki sebuah prasasti berisi mantra Buddha ataupun naskah dibagian dalam. Struktur: susunan yang berpola, lazim dihubungkan dengan bangunan.

situs, Gunung Padang stupika

stupa struktur

stoneware T Tembikar: atau gerabah, terbuat dari tanah liat biasa, pada umumnya agak lunak karena hanya dibakar pada suhu 500-800 derajat C sehingga mudah pecah. memiliki sifat menyerap air. Temper: bahan pembuatan gerabah yang bukan berasal dari tanah liat, namun berupa sekam, jerami, rumput, potongan kayu, pasir,dll. tembikar U Umpak: landasan peyangga tiang bangunan terbuat dari batu atau susunan bata.

V Verso: bagian sisi belakang dari prasasti. W Wajra: alat upacara yang terbuat dari logam, bertangkai pendek dengan salah satu atau kedua ujungnya memiliki hiasan menyerupai kelopak bunga yang meruncing. melambangkan kilat dan digunakan pada penganut Buddha Mahayana. Wargga kilalān: warga yang dikenakan pajak (para orang asing dan profesional) Waruga: sejenis peti kubur yang ditanam dalam posisi tegak. Bentuknya menyerupai kotak dengan tutup berbentuk limas. waruga Y Yoni: landasan lingga berbentuk kemaluan wanita (vagina). Pada permukaan yoni terdapat lubang berbentuk segi empat tempat meletakkan lingga yang kemudian terdapat cerat melalui sebuah saluran air sempit.

yoni Sumber: http://epigraphyscorner.blogspot.com/