BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB II BAHAN RUJUKAN

KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk.

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, tujuan utama dari suatu perusahaan sebagaimana yang

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Karakteristik Penganggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia mulai. mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama dalam bidang ekonomi.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan suatu alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan dan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II BAHAN RUJUKAN

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET

BAB II LANDASAN TEORTTIS

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Rencana yang disusun secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Perencanaan dan pengendalian Deskripsi Anggaran Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan

Anggaran dan Siklus Anggaran

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Transkripsi:

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang signifikan bagi setiap unsure masyarakat demikian juga bagi instansi. Dalam menganalisa kondisi, setiap instansi melakukan berbagai pendekatan dalam mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Mulai dari perencanaan, pengendalian, pengawasan, serta pengkoordinasian yang dilakukan terhadap instansi tersebut. Berbagai informasi dihadirkan dan dapat dipergunakan sebagai bahan dan dianalisis dalam mengambil keputusan instansi Anggaran perusahaan sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan instansi sangatlah penting, melihat keadaan yang berkembang. Karena begitu pentingnya peranan anggaran menjadikan sebagai suatu bagian mendapat perhatian lebih besar dari pihak instansi bahkan anggaran menjadi suatu keharusan bila instansi hendak mencapai tingkat keberhasilan yang lebih baik. Penganggaran adalah suatu sarana untuk mengkoordinasikan kombinasi aktivitas organisasi secara menyeluruh dalam rencana tindakan. Rencana ini didasarkan atas kinerja masa lalu dan dibentuk oleh pertimbangan rasional mengenai factorfactor yang mempengaruhi pelaksanaan bisnis dimasa yang akan dating. Tanpa koordinasi yang diberikan oleh penganggaran, bagian bagian dalam instansi dalam setiap sub bagian mungkin melakukan tindakan tindakan yang hanya menguntungkan sub bagian itu sendiri tanpa menguntungkan instansi secara 7

menyeluruh. Anggaran berperan penting dalam membantu instansi karena anggaran mencerminkan dari rencana instansi terutama melalui perencanaan strategis yang memberikan arah bagi kegiatan perusahaan dalam upaya menentukan dan memenuhi keinginan pelanggan. Anggaran merupakan wadah komunikasi yang penting dalam organisasi. Anggaran juga memberikan struktur pada pekerjaan yang tidak memiliki struktur dan membantu mengkoordinasi usaha mencapai sasaran. Ketika anggaran dapat memberikan manfaat bagi perusahaan maka ketika itulah anggaran berperan dengan baik. 2.1.1. Pengertian Anggaran Penertian anggaran terus mengalami perkembangan dalam dunia bisnis, pemerintahan dan aktivitas lainnya. Anggaran telah diterima sebagai elemen kunci dalam perencanaan dan pengendalian perusahaan. Maka para ahli memberikan pengertian makna yang tidak jauh berbeda dan selalu melibatkan fungsi-fungsi manajemen. Berikut ini beberapa definisi anggaran yang dikemukan oleh para ahli: Menurut Ray H. Garrison (1997:427) dalam bukunya Akuntansi Manajemen yang diterjemahkan oleh kusnadi menyatakan: Anggaran adalah rencana rinci yang menguraikan perihal pengadaan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainlainnya selama jangka waktu tertentu. 8

M. Munandar (1998:1) dalam buku budgeting : perencanaan kerja, pengkoordinasian kerja, dan pengawasan kerja menyatakan: Anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlangsung untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Sementara Anthony A. Atkinson dan yang lain (2001:439-440) dalam bukunya Management Accounting menyatakan: A budget is the process of preparing budgets and requires several important skill, including forecasting, a knowledge of how activities affect cost and the ability to see how the organization s different activities fit together. Dari berbagai pengertian diatas, dapatlah disimpulkan bahwa anggaran merupakan suatu rencana kegiatan yang disusun secara sistematis oleh instansi untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Selain itu anggaran merupakan suatu sarana untuk mengkoordinasikan akativitas secara menyeluruh dalam rencana tindakan dengan tidak mengabaikan biaya yang diperlukan dan anggaran juga disusun berdasarkan taksiran-taksiran yang cermat dan akurat. 2.1.2. Manfaat Anggaran Semakin besar suatu instansi maka akan semakin membutuhkan anggaran, maka manfaat yang akan dirasakan juga akan semakin terasa oleh seluruh pihak instansi akan merasakan adanya manfaat anggaran. Ini karena keberadaan anggaran meliputi seluruh aktifitas instansi terutama bagi pihak manajemen 9

instansi yang mempunyai tanggung jawab lebih besar. Inilah alasan yang mendorongnya instansi untuk menyusun anggaran tersebut. Adapun manfaatnya: 1. Melakukan arah kegiatan instansi. Dimana anggaran berusaha melakukan pendekatan yang terarah melalui perencanaan yang dirumuskan dan ditafsirkan agar nantinya tujuan dan sasaran dapat diperhitungkan, sehingga berfungsi sebagai standar prestasi yang lebih tinggi bagi instansi. Rencana kerja yang telah dirumuskan akan dijadikan pedoman kerja pada masa yang akan datang 2. Menciptakan suatu keterpaduan dan saling menunjang di antara bagianbagian yang terdapat di instansi. Bagian yang dimaksud untuk aktivitasaktivitas organisasi keseluruhan sehingga peran serta dari setiap bagian tersebut telah dianggarkan dan memberikan manfaat secara maksimum, dengan kata lain kerja sama antar bagian aktivitas dalam melaksanakan anggaran tersebut secara bersama-sama. 3. Membuat pihak manajemen secara langsung memiliki suatu tolak ukur atau alat pembanding dalam mengevaluasi realisasi anggaran. Penyusunan anggaran menemukan hambatan hambatan potensial dan memaksa pihak manajemen mengadakan pemeriksaan, penelaahan, dan penilaian secara sistematis dari setiap segmen sebelum hambatan itu terjadi dan pada akhirnya memberikan kebijakan yang tepat Secara singkat manfaat anggaran dapat disimpulkan: 1. Sebagai pedoman kerja 2. Sebagai pengkoordinasian kerja 10

3. Sebagai pengawasan kerja 2.1.3. Keunggulan dan Keterbatasan Anggaran Setiap Pimpinan intansi harus menyadari meski mungkin mereka mencapai tingkat keberhasilan tertentu, tanpa anggaran mereka tidak pernah mencapai tingkat harga yang tinggi. Harga dapat tercapai kalau terdapat system anggaran yang terkoordinasi dengan baik. Dari sini dapat dipahami bahwa anggaran memberikan suatu nilai lebih, salah satu nilai tinggi dari penganggaran memberikan syarat agar para manajer menempatkan perencanaan pada prioritas diantara tugas- tugas mereka, penganggaran juga memberikan sarana untuk mengkomunikasikan rencana bagi manajer dengan teratur. Dengan adanya anggaran, bagi instansi tidak akan merasa ragu mengenai apa yang ingin dicapai pimpinan atau keinginan itu dilaksanakan. Secara lebih jelas dibawah ini diungkapkan beberapa keunggulan anggaran yaitu: 1. System itu menghasilkan manajemen/pihak instansi menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek. 2. Memberikan kepada pihak instansi cara untuk memutuskan usaha perencanaan mereka. 3. Memadukan rencana dan sasaran berbagai bagian melalui organisasi kegiatan instansi. 11

4. Anggaran memaksa pihak instansi menganalisis permasalahan dan menganalisis hambatan yang potensial sebelum hambatan itu terjadi sehingga mereka mengakui rencana alternative 5. Menyediakan standar kinerja yang berperan sebagai insentif untuk dilaksanakan secara lebih efektif. 6. Mampu mengarahkan upaya dana kepada alternative yang paling menguntunkan. Akan tetapi anggaran juga memiliki keterbatasan-keterbatasan, ini dimungkinkan karena memang anggaran disusun oleh manusia serta dipengaruhi oleh berbagai sektor. Keterbatasan anggaran menurut Gunawan Adisucipto dan Marwan Asri (1996:53) adalah: Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi maka terlaksananya dengan baik kegiatan tersebut tergantung pada kecepatan estimasi tersebut. Anggaran hanya meupakan rencana dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh Anggaran merupakan suatu alat yang dipergunakan unutk membantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya bukan menggantikan Sedangkan menurut Munandar (1995:13-14), keterbatasan anggaran ialah: Anggaran disusun berdasarkan taksiran-taksiran (forecasting). Betapa cermatnya taksiran tersebut dibuat, namun amatlah sulit untuk mendapatkan taksiran yang benar-benar akurat dan sama sekali tidak berbeda dengan kenyataannya nanti. 12

Taksiran-taksiran dalam budget disusun dengan mempertimbangkan berbagai data, informasi dan factor-faktor, baik yang controllable maupun un-controllable. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan (realisasi) budget sangat tergantung pada manusia pelaksananya. Dari keterbatasan anggaran diatas maka dalam menyusun suatu anggaran perlu dipertimbangkan factor dan informasi apa saja yang diperlukan agar anggaran tersebut dapat terlaksana dengan baik, sebaiknya suatu anggaran disusun berdasarkan rencana-rencana yang benar-benar akurat dan sesuai dengan kenyataan dan anggaran tersebut mencakup anggaran jangka pendek dan anggaran jangka panjang. 2.1.4. Syarat-syarat Anggaran yang baik Agar terdapat suatu anggaran yang baik, tersusun secara sistematis dan mudah untuk dipahami penyusunan anggaran harus dapat membuat suatu anggaran yang memenuhi ketentuan-ketentuan umum yang berlaku, karena anggaran ini dilaksanakan berbagai bagian dalam instansi. Maka dengan itu suaatu anggaran dapat dikatakan dengan baik apabila memiliki syarat-syarat yang baik pula. Syarat-syarat anggaran yang baik adalah: Adanya organisasi instansi yang baik Organisasi yang sehat apabila memiliki system manajemen yang baik. Pembagian tugas dan wewenang yang jelas tidak akan menimbulakan tumpang tindih tugas. 13

Adanya sistem akuntansi yang memadai System yang mengatur mengenai penggolongan, pencatatan, dan pelaporan akan menujang pelaksanaan anggaran Adanya penelitian dan analisis Pentingnya penelitian dan analisis adalah untuk dapat mengukur keakuratan data dan informasi yang diperlukan. Data dan informasi yang diperoleh diteliti dan dianalisis agar hasilnya merupakan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian dan anlisis berperan berbagai standar untuk mengukur hasil prestasi. Adanya dukungan para pelaksana Dukungan yang aktif dari manajemen membuat anggaran mendapat perhatian serius dan juga menunjukan komitmen manajemen dalam menjalankan operasional instansi 2.1.5 Prosedur penyusunan anggaran Penyusunan anggaran dalam suatu organisasi biasanya dikoordinasikan oleh komite anggaran dan bagian anggaran. Komite anggaran anggotanya terdiri dari manajer lainnya yang melaksanakan fungsi-fungsi pokok kegiatan suatu organisasi lainnya. Adapun prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: Menganalisa format masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasikan, dan SWOT (strength, weakness, opportunities, and treats) 14

Para pimpinan instansi menganalisa masa lalu dari perubahan lingkungan luar yang akan terjadi dimasa depan agar diketahui SWOT (strength, weakness, opportunities, and treats) atau kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki organisasi dan lingkungannya. Menyusun perencanaan strategik dan program Atas dasar SWOT, pimpinan menyusun perencanaan strategi yaitu proses penentuan tujuan dan strategi pokok yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Mengkomunikasikan tujuan strategi pokok dan program Pimpinan puncak selanjutnya mengkonsumsikan tujuan strategi pokok dan program yang telah ditetapkan kepada komite anggaran, Kepala bagian dan sub kepala bagian agar mereka mengetahui dan memahami tujuan yang akan dilaksanakan serta programnya. Memilih taktik, mengkoordinasikan dan mengawasi operasi Manajer divisi atas dasar tujuan, strategi dan program yang telah ditetapkan selanjutnya memilih taktik yang akan digunakan. Taktik adalah cara-cara yang akan digunakan. Taktik adalah cara-cara yang akan digunakan untuk melaksanakan program. Selanjutnya kepala Bagian membuat keputusan pengoperasian. Keputusan pengoperasian digunakan untuk mengkoordinasi kegiatan dibawah bagiannya. Sub Kepala bagian bertanggung jawab merencanakan pengawasan operasional. Pengawasan operasional. Pengawasan operasional ini digunakan untuk mengawasi kegiatan di seksinya. 15

Menyusun usulan anggaran Setiap kepala bagian menyusun dan mengkoordinasikan penyusuanan anggaran untuk bagian organisasi dibawahnya yaitu bagian. Demikian pula sub kepala bagian juga menyusun dan mengkoordinasikan anggaran bagian organisasi dibawahnya yaitu seksi. Usulan anggaran semua divisi selanjutnya diserahkan kepada komite anggaran Menyarankan revisi usulan anggaran Komite anggaran menyarankan revisi terhadap usulan anggaran setiap divisi agar terdapat penyelarasan dengan anggaran divisi yang lain dan agar sesuai dengan rencana jangka panjang dan tujuan organisasi yang telah ditentukan oleh manajemen puncak. Menyarankan revisi usulan anggaran dan merakit anggaran perusahaan Setelah usulan anggaran direvisi oleh setiap divisi yang bersangkutan dan revisinya telah disetujui oleh komite anggaran, maka komite merakit usulan tersebut menjadi anggaran instansi Revisi dan pengesahan anggaran instansi Anggaran instansi mungkin masih memerlukan revisi sebelum disahkan oleh pimpinan puncak menjadi anggaran yang resmi. Setelah dilakukan revisi, anggaran tersebut disahkan dan didistribusikan pula ke divisi 2.2. Biaya 2.2.1. Pengertian Biaya Dalam arti luas pengertian biaya menurut Mulyadi (1993-8) dalam bukunya Akuntansi Biaya adalah sebagai berikut 16

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa empat unsur pokok mengenai biaya, yaitu: 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. Diukur dalam satuan uang 3. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu Sedangkan dalam arti sempitnya biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva atau yang disebut dengan istilah harga pokok. 2.3. Biaya Produksi 2.3.1. Pengertian Biaya Produksi berikut: Definisi biaya produksi menurut Mulyadi (1993-14) adalah sebagai Biaya produksi merupakan biaya- biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dbagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik Sedangkan Supriyono (1993:19) mendefinisikan biaya produksi sebagai berikut: 17

Biaya produksi meliputi semua biaya berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi merupakan biaya yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual atau diedarkan keluar terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya boverhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut juga biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering disebut pula dengan istilah biaya konversi (converstion cost), yang merupakan biaya untuk mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi 2.4. Anggaran Produksi 2.4.1. Pengertian Anggaran Produksi A Welsch (1997:432) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Anassidik menyatakan: Rencana produksi ini berarti pembuatan kebijaksanaan tentang tingkat produksi yang efisien, penggunaan fasilitas produksi, dan tingkat persediaan (barang jadi dan barang dalam proses) Dalam anggaran biaya produksi, diperlukan pengembangan kebijakan mengenai tingkat produksi yang efisien, penggunaan fasilitas yang produktif dan tingkat persediaan yang cukup agar produksi dapat stabil. 18

Ray Garrison (1997-458) menyatakan : Anggaran produksi adalah dasar untuk merencanakan kebutuhan bahan mentah, kebutuhan tenaga kerja, dan tambahan modal. Karenanya rencana produksi menjadi dasar perencanaan pabrik secara umum, sebab rencana tersebut memberikan data yang beralasan sebagai dasar keputusan operasional Sementara Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri (1996:56) mendefinisikan dalam dua bagian yaitu: Anggaran produksi dalam arti luas tanpa penjabatan dari rencana penjualan menjadi rencana produksi Anggaran produksi dalam arti sempit juga disebut anggaran jumlah yang harus diproduksi doleh perencanaan tingkat barang yang harus diproduksi oleh potensi agar sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang telah direncanakan. Dari beberapa pengertian mengenai anggaran di atas, dapat disimpulakan bahwa anggaran merupakan suatu rencana kegiatan yang disusun secara sistematis oleh pimpinan instansi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selainitu juga anggaran dapat diartikan sebagai suatu tindakan (plan of action) yang dinyatakan secara kuantitatif mengenai apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi instansi pada masa mendatang dalam hubungannya dengan pendapatan, arus kas, posisi keuangan dan rencana-rencana yang relevan dengan hal tersebut. Adapun perencanaan produksi adalah menyangkut masalah-masalah yang berkaitan dengan penentuan: - Tingkat produksi - Kebutuhan fasilitas- fasilitas produksi 19

- Tingkat persediaan barang jadi Jumlah barang yang direncanakan akan dijual berhubungan dengan kebijaksanaan tingkat produksi dan tingkat persediaan akan menghasilkan jumlah barang yang harus diproduksi oleh instansi menurut waktu dan jenis barang yang dalam pelaksanaan pada kegiatan perusahaan sehari-hari terdapat kebijaksanaan tertentu tentang tingkat produksi dan persediaan barang. 2.4.2. Kegunaan Anggaran Produksi Seperti telah dibahas sebelumnya, anggaran memiliki beberapa kegunaan yang mencakup tiga kegunaan pokok yaitu: Sebagai pedoman kerja Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan member arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai untuk kegiatankegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang. Sebagai alat pengkoordinasian kerja Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam setiap organisasi perusahaan dapat saling menunjang, bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran kerja terjamin. Sebagai alat pengawasan kerja Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan instansi dimasa yang akan datang. Dengan membandingkan apa yang direncanakan dengan realisasinya, maka dapat diukur atau dinilai sukses atau tidaknya kegiatan 20

instansi. Dari perbandingan tersebut juga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh instansi. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untuk menyusun rencanarencana (anggaran)selanjutnya secara lebih matang dan akurat. Secara garis besar kegunaan anggaran produksi adalah sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya instansi. Perencanaan Pihak pimpinan instansi telah menganalisa dan menjelaskan rencananya tentang fungsi perencanaan produksi dan persoalan yang terkait. Membuat anggaran produksi yang rinci mengharuskan adanya keputusan perencanaan tentang rencana produksi, kebutuhan bahan dan komponen, kebutuhan tenaga kerja, kapasitas pabrik, penambahan barang modal dan kebijakan persesdiaan. Perencanaan produksi biasanya mengungkapkan kelemahan dan sumber persoalan yang timbul datang yang dapat dihindari dengan keputusan pimpinan instansi tepat waktu. Koordinasi Anggaran produksi harus dikoordinasikan dengan rencana yang berkaitan dengan pembiayaan, penambahan barang modal, pengembangan produk dan penjualan. Melakukan koordinasi operasi yang aktif atas kegiatan penjualan dan produksi. 21

Pengendalian Dalam pengendalian produksi dilakuakan terhadap pengendalian tenaga kerja, analisis proses produksi oleh pusat pertanggung jawaban, tenaga kerja, rotasi produksi 2.4.3. Tujuan Anggaran Biaya produksi Anggaran produksi merupakan alat untuk merencanakan dan mengkoordinir kegiatan- kegiatan perusahaan. Adapun tujuan dari penyusunan anggaran produksi adalah untuk: Menunjang kegiatan penjualan sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah direncanakan Menjaga tingkat persediaan yang memadai, atinya: tingkat persediaan yang tidak terlalu besar, tidak pula terlalu kecil. Prinsip Kabag produksi menyatakan bahwa tingkat persediaan yang terlalu besar mengakibatkan meningkatnya biaya-biaya dan resiko-resiko yang menjadi beban. Sebaliknya tingkat persediaan yang terlalu kecil mengakibatkan banyaknya gangguan kekurangan persediaan bahan mentah mendatangkan gangguan dalam proses produksi Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya- biaya produksi barang yang dihasilkan akan seminimal mungkin. 2.4.4. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi Anggaran produksi menentukan kuantitas barang yang direncanakan akan diproduksi selama periode anggaran. Dalam menentukan taksiran- taksiran 22

tersebut maka sebelum menyusun rencana tersebut hal- hal yang perlu diketahui yaitu: 1. Budget penjualan 2. Kemampuan pabrik menghasilkan produksi 3. Kapasitas perusahaan, personil, tenaga kerja, keuangan, kuota, lisensi, dan lain sebagainya 4. Jumlah dan lamanya penyediaan bahan, barang yang diperlukan 5. Lama yang diperlukan untuk memproduksi 6. Seberapa produksi akan terjual, diperhatikan kapan barang diproduksi paling banyak terjual 7. Kebijakan tentang stock persediaan 8. Lama pengiriman Perlu diperhatikan bahwa harus ada koordinasi antar rencana penjualan, rencana produksi dan kebijakan persediaan, karena sebelum anggaran produksi disusun maka harus sudah selesai terlebih dahulu anggaran penjualan, anggaran penjualan dipergunakan sebagaibahan pembuatan anggaran produksi. Perencanaan dan persediaan fungsiproduksi (perencanaan penjadwalan dan pelaksanaan produksi actual sepanjang tahun) merupakan fungsi bagian produksi. Langkah pertama dalam menyusun anggaran produksi adalah menentukan kebijaksanaan mengenai tingkat persediaan, menentukan periode waktu yang dipakai sebagai dasar dalam menentukan anggaran produksi. 23

Langkah kedua, yaitu menentukan kapan barang diproduksi, menentukan dimana barang yang akan diproduksi, menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, service dan peralatan, menyusun standar biaya produksi dan membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan. Langkah ini biasa disebut tahap pelaksanaan 24