Structure, Conduct, Performance Pasar Jasa Konstruksi Nasional Dr. Fahmy Radhi, MBA Pengajar MM FEB UGM Direktur Eksekutif Mubyarto Institute
Structure Conduct Performance (SCP) SCP model yang dikembangkan oleh group ekonom pada 1930an untuk memahami hubungan antara lingkungan bisnis, perilaku bisnis, dan performance SCP merupakan model untuk menganalisis hubungan market performance, market conduct, and market structure dalam suatu industri SCP mengindikasikan bahwa market performance level ditentukan oleh market conduct, yang dipengaruhi oleh. market structure dalam suatu industri 2
Structure Conduct Performance (SCP) Market structure Conduct of Firms Performance 3
Conduct and market structure Market structure Conduct of Firms Performance The conduct of firms in a market can affect market structure e.g. merger and takeover activity 4
Performance and changing markets The actual performance of firms in the market affects market structure e.g. rising dominance of best performing businesses examples: pharmaceuticals, food retailing Market structure Conduct of Firms Performance 5
Market Structure? Market merupakan pertukaran produk dan jasa antara penjual (supply) dengan pembeli (demand) dalam market structure Market structure merupakan struktur pasar yang menunjukan degree of competition antar pelaku pasar, ditunjukan oleh beberapa karakteristik struktur pasar 6
Karakteristik Market Structure Sejumlah pelaku pasar yang bersaing di suatu pasar, pasar domestik dan pasar global Barriers to entry and Exit bagi pelaku pasar Pangsa pasar (market share) yang dikuasi oleh pelaku pasar Biaya natural jangka pendek dan jangka panjang Integrasi industri secara vertikal dan horisontal (forward and backward vertical integration) dalam supply chain Adanya product differentiation, product divertification, dan product branding Adanya elastisitas harga dan permintaan Adanya kebebasan konsumen perpindah (turnover of customers) dari satu penjual ke penjual lainnya. 7
The Conduct/Behaviour of Firms Conduct merupakan perilaku strategis pelaku pasar untuk menerapkan competitive advantage dalam bersaing di pasar Komponen Conduct: Business and functional (Marketing and Operation Stragy) Product Development Strategy (Differetiation and Divertification) Competitive Prioity (Competing on Cost, Quality, Time, Flexibility) Merger and acquisition Supply Chain Integration 8
Performance Performance merupakan suatu ukuran untuk mengukur kinerja pelaku usaha yang telah dicapai Ukuran Kinerja berupa: Profit Harga produk dan Kualitas produk Produktivitas dan Efisiensi Produksi Technical progress Hasil Inovasi R&D 9
Structure Conduct Performance 10
SIZE PASAR JASA KONSTRUKSI DOMESTIK Pasar jasa konstruksi domestik terdiri infrastrukstur publik, bangunan properti, serta infrastruktur energi dan migas. Kontribusi sebesar Rp. 555 triliun atau 10% dari PDB Urutan ke-6 DARI 9 sektor utama penyumbang PDB Menyerap 5,7 juta tenaga kerja atau 5,3% dari AKN. Memiliki backward linkage dan forward linkage Pertumbuhan sektor konstruksi mendorong pertumbuhan ekonomi, begitu pula sebaliknya 11
SIZE PASAR JASA KONSTRUKSI DOMESTIK 2010 2014 kebutuhan dana pembangunan infrastruktur publik sebesar Rp. 1.923,7 Triliun. Sumber dana: APBN sebesarrp. 559,54 Triliun (29,1%), APBD sebesar Rp. 355,07 Triliun (18,5%), BUMN dan BUMD sebesarrp. 340,85 Triliun (17,7%), Usaha Swasta sebesar Rp. 344,67 Triliun (17,9%). Gap Financing sebesar Rp. 323,57 Triliun (16,8%) 12
STRUKTUR PASAR JASA KONSTRUKSI DOMESTIK Liberalisasi membentuk struktur pasar jasa konstruksi domestik semestinya merupakan pasar persaingan sempurna 1% atau 15.000 BU Besar, nasional dan Asing menguasai 60% pangsa pasar 99% atau 135 BU Menengah dan Kecil hanya menguasai pangsa pasar 40% Penguasaan Pasar oleh BU Besar berpotensi menimbulkan distorsi pasar, disebabkan disparitas Supply Demand jasa konstruksi. 13
CONDUCT PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DOMESTIK Perusahaan jasa konstruksi dituntut semakin kompetitif Pencipataan competitive Advantages melalui: Kemampuan teknologi yang tinggi, Kemampuan manajerial profesional Kemampuan SDM bersertifikasi, di atur dalam UU No.18/1999 tentang jasa konstruksi Pencapaian kualitas perusahaan, yang memenuhi ISO 9000, ISO 14000 14
STRAGEGI UMUM PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DOMESTIK Strategi konsentrasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan jasa konstruksi pada bidang usaha yang spesifik Strategi Diversifikasi bertujuan untuk pengembangan produk dan jasa baru yang ditawarkan kepada pasar Strategi integrasi horizontal dan vertikal melalui Supply Chain Management 15
STRAGEGI UMUM PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DOMESTIK Strategi Umum Strategi Kompetitif Penetrasi Pasar Konsentrasi Pengemb. Pasar Cost Leadership Pengemb.Produk Strategi Pertumbuhan Diversifikasi Berhubungan Diferensiasi Tak berhubungan Integrasi Vertikal Fokus Horizontal 16
STRATEGI KONSENTERASI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DOMESTIK Penetrasi pasar - memasuki pasar spesifik dengan mengembangkan keunggulan bersaing Pengembangan pasar memperluas pasar dengan menawarkan produk dan jasa yang lebih kompetitif Pengembangan produk- pengembangan produk dan jasa melalui diferensiasi produk 17
STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK DAN JASA KONSTRUKSI Strategi Diversifikasi dilakukan dengan pengembangan produk dan jasa yang baru di pasar, meliputi: Berhubungan (related diversification) - mengembangkan produk-produk baru yang terkait dengan produk utama yang ditawarkan. Eg: menghasilkan material dan peralatan konstruksi secara mandiri. Tak Berhubungan (unrelated diversification) memperluas usaha di luar bidang usaha utama. Eg: usaha perkebunan, keuangan, perdagangan, dan sektor lainnya. 18
STRATEGI INTEGRASI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Strategi Integrasi dilakukan dengan membangun: Backward linkage (keterkaitan ke belakang) Forward linkage (keterkaitan ke depan) dengan sektorsektor lainnya. Strategi Supply Chain Management proses integrasi antara supplier, perusahaan dan konsumen 19
STRATEGI INTEGRASI Inisiatif Perencanaan Disain Konstruksi Operasi Perusahaan A Inisiatif Perencanaan Disain Konstruksi Operasi Vertikal Perusahaan B Horizontal 20
SUPPLY-CHAIN ELEMENTS Structures the organizational units that interact within the supply chain, such as: the company, its supplier, distribution channels, design and engineering centers, manufacturing and service centers, and its customer Process the activities within the supply chain, such as forecasting of product and service demand, selecting supplier (sourcing), ordering materials (procurement), inventory control, scheduling production, shipping and delivery, information management, quality management and customer service Linkages the links in the supply-chain between structure and process by sharing information and continuous communications. These linkages could be Cross-functional teams and Crossenterprise teams 21
TAHAPAN INTEGRASI SUPPLY CHAIN 22
COST LEADERSHIP Strategi Kompetitif Kepemimpinan dalam Efisiensi Biaya cost leadership Sumberdaya dan Skil yang Dibutuhkan Keberlanjutan investasi modal dan akses terhadap modal Sumberdaya manusia yang berkualitas Pengawasan ketenagakerjaan yang intensif Sistem distribusi yang rendah Elemen Organisasional Kebijakan kontrol biaya yang ketat Laporan yang frekuentif dan detiil Organisasi dan tanggung jawab yang terstruktur baik Insentif berdasarkan pencapaian target kuantitatif yang ketat 23
STRATEGI DIFERENSISASI Strategi Kompetitif Sumberdaya dan Skil yang Dibutuhkan Kemampuan pemasaran yang baik Pengembangan Produk Elemen Organisasional Koordinasi yang baik diantara fungsi R&D, pengembangan produk dan pemasaran Pengukuran insentif yang obyektif Strategi Diferensisasi Kreatifitas Kemampuan yang baik dalam Penelitian dan pengembangan Reputasi perusahaan dalam kualitas dan teknologi Tradisi yang panjang dalam industri atau kombinasi khusus yang diambil dari sector lainnya Terbuka untuk menarik tenaga kerja dengan skil tinggi, ilmuwan dan orang-orang kreatif Kerjasam yang baik berdasarkan pola relasional 24
STRATEGI FOKUS Strategi Kompetitif Strategi Fokus Sumberdaya dan Skil yang Dibutuhkan Kombinasi kebijakan yang diarahkan pada pencapaian tujuan target strategi Elemen Organisasional Koordinasi antar kebijakan yang strategis 25
PERFORMANCE Industri Hulu Input Proses Output Industri Hilir 26
TERIMA KASIH 27