Jenis-jenis Perkerasan
Desain Perkerasan Lentur
Penentuan Umur Rencana Tabel 2.1 Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru (UR) Jenis Perkerasan Elemen Perkerasan Umur Rencana (Tahun) Lapisan Aspal dan Lapisan Berbutir dan CTB 20 Pondasi Jalan Perkerasan Lentur Semua Lapisan Perkerasan untuk area yang tidak diijinkan sering ditinggikan akibat pelapisan ulang, misal : jalan perkotaan, underpass, jembatan, terowongan. 40 Perkerasan Kaku Jalan Tanpa Penutup Cement Treated Based Lapis pondasi atas, lapis pondasi bawah, lapis beton semen, dan pondasi jalan. Semua Elemen Minimum 10 Menentukan umur rencana = 20 tahun
Tingkat Pertumbuhan Tahunan Tabel 4.1 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) Minimum Untuk Desain 2011-2020 2021-2030 Arteri dan Perkotaan (%) 5 4 Kolektor Rural (%) 3,5 2,5 Jalan Desa (%) 1 1 *) Untuk jalan arteri dengan umur rencana 20 tahun, ditentukan Faktor Tingkat Pertumbuhan Tahunan sebesar 5 %.
Data Jalan: Jenis jalan : Arteri Karakteristik Jalan : 2 Lajur 2 Arah Umur rencana (UR) : 20 tahun (2015-2035) Tingkat pertumbuhan tahunan (i) : 4.25 % Traffic Multiplier (TM) : 2.0 *Jalan 2 lajur 2 arah faktor distribusi lajur adalah 100%
Lalu Lintas Harian Lokasi Rencana Jenis Kendaraan VDF4 LHRT Truk 2 sumbu ringan 0.8 75 Truk 2 sumbu berat 7.3 50 Truk 4 sumbu trailer 13.5 40 Truk 3 sumbu sedang 28.1 35 Truk 2 sumbu cargo sedang 0.7 25 Truk 5 sumbu trailer 19.0 15 Total 240
Rumus yang digunakan: ESA4 diperoleh dengan Persamaan: CESA4 diperoleh dengan Persamaan: *dimana R pada desain ini adalah R = (1+0.01i)^(UR)-1 0.01i ESA4 = LHRT x VDF4 CESA4 = ESA4 x 365 x R R = (1+0.01*4.25)^(20)-1 0.01*4.25 R = 30.5625 CESA5 diperoleh dengan persamaan: CESA5 = CESA4 x TM Keterangan: ESA : lintasan sumbu standar ekivalen untuk satu hari LHRT : lintas harian rata rata tahunan untuk jenis kendaraan tertentu CESA : kumulatif beban sumbu standar ekivalen selama umur rencana R : faktor pengali pertumbuhan lalu lintas TM : Traffic Multiplier ( syarat 1.8 2 ) *dimana TM yang diambil pada desain kali ini adalah 2.0
Diperoleh: Jenis Kendaraan VDF4 LHRT ESA4 CESA4 CESA5 Truk 2 sumbu ringan 0.8 75 60 669,318.75 1,338,637.50 Truk 2 sumbu berat 7.3 50 365 4,071,689.06 8,143,378.13 Truk 4 sumbu trailer 13.5 40 540 6,023,868.75 12,047,737.50 Truk 3 sumbu sedang 28.1 35 983.5 10,971,249.84 21,942,499.69 Truk 2 sumbu cargo sedang 0.7 25 17.5 195,217.97 390,435.94 Truk 5 sumbu trailer 0.7 15 10.5 117,130.78 234,261.56 TOTAL 1,976.50 22,048,475.16 44,096,950.31
Penentuan Tipe Perkerasan
Data Lanjutan: Tipe perkerasan : AC WC modifikasi Alasan penggunaan : cocok untuk umur rencana 20 tahun cocok diterapkan di Indonesia yang memiliki karakteristik muatan berlebih bahan pengikatnya mampu meningkatkan umur pelayanan, dan umur fatigue, serta ketahanan deformasi akibat LL berat
Nilai CBR : 6 Dengan kondisi: LHRT >= 2000 Jenis tanah Lempung Kelanauan FSL > 1000 Timbunan drainase sempurna Galian di zona iklim 1
Struktur Pondasi Jalan: Karena nilai CBR = 6, kelas kekuatan tanah dasar menggunakan SG6 Tidak Perlu Peningkatan
Deskripsi struktur pondasi: tinggi minimum tanah dasar diatas muka air tanah dan muka air banjir tinggi tanah dasar diatas muka air tanah = 600mm tinggi tanah dasar diatas muka air banjir = 500mm
Lapisan Drainase dan Subbase Ditentukan kondisi lapangan no 4 Timbunan dengan tepi permeabilitas rendah dan lapis pondasi bawah boxed Tepi jalur drainase lebih dari 500 m Solusi alternatif dengan drainase melintang dari sub base pada jarak < 10 m atau pada titik terendah Nilai m = 0.9
Deskripsi struktur pondasi: Karena menggunakan ACWC dengan tebal perkerasan 40 mm, sehingga digunakan struktur perkerasan FF7
Desain Perkerasan Kaku
Penentuan Umur Rencana Tabel 2.1 Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru (UR) Jenis Perkerasan Elemen Perkerasan Lapisan Aspal dan Lapisan Berbutir dan CTB Umur Rencana (Tahun) 20 Pondasi Jalan Perkerasan Lentur Semua Lapisan Perkerasan untuk area yang tidak diijinkan sering ditinggikan akibat pelapisan ulang, misal : jalan perkotaan, underpass, jembatan, terowongan. 40 Cement Treated Based Perkerasan Kaku Jalan Tanpa Penutup Lapis pondasi atas, lapis pondasi bawah, lapis beton semen, dan pondasi jalan. Semua Elemen Menentukan umur rencana = 20 tahun Minimum 10
Tingkat Pertumbuhan Tahunan Tabel 4.1 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) Minimum Untuk Desain 2011-2020 2021-2030 Arteri dan Perkotaan (%) 5 4 Kolektor Rural (%) 3,5 2,5 Jalan Desa (%) 1 1 *) Untuk jalan arteri dengan umur rencana 20 tahun, ditentukan Faktor Tingkat Pertumbuhan Tahunan sebesar 5 %.
Data Jalan: Jenis jalan : Arteri Karakteristik Jalan : 2 Lajur 2 Arah Umur rencana : 40 tahun (2015-2055) Tingkat pertumbuhan tahunan (i) : 4.25 % Traffic Multiplier (TM) 2.0 (UR) : *Jalan 2 lajur 2 arah faktor distribusi lajur adalah 100%
Lalu Lintas Harian Lokasi Rencana Jenis Kendaraan VDF4 LHRT Truk 2 sumbu ringan 0.8 75 Truk 2 sumbu berat 7.3 50 Truk 4 sumbu trailer 13.5 40 Truk 3 sumbu sedang 28.1 35 Truk 2 sumbu cargo sedang 0.7 25 Truk 5 sumbu trailer 19.0 15 Total 240
Rumus yang digunakan: ESA4 diperoleh dengan Persamaan: ESA4 = LHRT x VDF4 CESA4 diperoleh dengan Persamaan: CESA4 = ESA4 x 365 x R *dimana R pada desain ini adalah R = (1+0.01i)^(UR)-1 0.01i R = (1+0.01*4.25)^(40)-1 0.01*4.25 R = 100.8228 Cesa4 = 72,735,857.35 Keterangan: ESA : lintasan sumbu standar ekivalen untuk satu hari LHRT : lintas harian rata rata tahunan untuk jenis kendaraan tertentu CESA : kumulatif beban sumbu standar ekivalen selama umur rencana R : faktor pengali pertumbuhan lalu lintas TM : Traffic Multiplier ( syarat 1.8 2 )
Diperoleh: Jenis Kendaraan VDF4 LHRT ESA4 CESA4 Truk 2 sumbu ringan 0.8 75 60 2,208,019.96 Truk 2 sumbu berat 7.3 50 365 13,432,121.39 Truk 4 sumbu trailer 13.5 40 540 19,872,179.60 Truk 3 sumbu sedang 28.1 35 983.5 36,193,127.10 Truk 2 sumbu cargo sedang 0.7 25 17.5 644,005.82 Truk 5 sumbu trailer 0.7 15 10.5 386,403.49 1,976.50 72,735,857.35 TOTAL
Penentuan Tipe Perkerasan
Data Lanjutan: Tipe perkerasan : Kaku dengan lalu lintas berat Alasan penggunaan : cocok untuk volume lalu lintas lebih dari 30 juta ESA biaya pemeliharaan lebih rendah pembuatan campuran yang lebih mudah (tidak perlu pencucian pasir) Nilai CBR : 6 Dengan kondisi: LHRT >= 2000 Jenis tanah Lempung Kelanauan FSL > 1000 Timbunan drainase sempurna Galian di zona iklim 1
Struktur Pondasi Jalan: karena nilai CBR = 6, kelas kekuatan tanah dasar menggunakan SG6 diatasnya diberikan lapis pondasi LMC 150 mm dan lapis pondasi agregat kelas A 150 mm
Lapisan Drainase dan Subbase Ditentukan kondisi lapangan no 4 Timbunan dengan tepi permeabilitas rendah dan lapis pondasi bawah boxed Tepi jalur drainase lebih dari 500 m Solusi alternatif dengan drainase melintang dari sub base pada jarak < 10 m atau pada titik terendah Nilai m = 0.9
Deskripsi struktur pondasi: tinggi minimum tanah dasar diatas muka air tanah dan muka air banjir tinggi tanah dasar diatas muka air tanah = 600mm tinggi tanah dasar diatas muka air banjir = 500mm
Jenis Sambungan pada perkerasan kaku untuk lalu lintas berat digunakan jenis sambungan dowel Jenis Bahu Jalan Jenis bahu jalan yang digunakan adalah bahu beton
Tebal Perkerasan Kaku berdasarkan bagan desain 4 didapat tebal perkerasan kaku nya adalah 340 mm (untuk CESA4< 86juta) Tebal perkerasan dengan faktor drainase = tebal perkerasan dari bagan desain m = 338.8889 mm = 340 mm
Kesimpulan Rekomendasi yang dipilih : Menggunakan Perkerasan Kaku Alasan menggunakan perkerasan kaku: Umur layanan lebih lama Lebih tahan pada temperatur yang tinggi Biaya perawatan yang lebih murah Cocok untuk kondisi tanah kami Kemungkinan settlement lebih rendah Tebal lapisan perkerasan kaku tebal plat beton 34.0 cm, lapis pondasi LMC 15 cm, lapis pondasi agregat kelas A12 15 cm.
Terima Kasih ATAS PERHATIANNYA