PERATURAN BUPATI BERAU

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KABUPATEN BELITUNG

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BELITUNG

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

Juknis Operasional SPM

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

penduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PANGKALPINANG

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 3 TAHUN 20 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal ayat (4) dan Pasal 67 ayat (3) Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dilaksanakan dengan standar pelayanan minimal; b. bahwa Penetapan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud huruf a diatas berpedoman kepada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan Pemerintah dan merupakan standar pelayanan minimal bidang kesehatan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Berau; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, perlu diatur dengan Peraturan Bupati. Mengingat :. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3 Tahun 953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 953 Nomor 9) sebagai Undang- Undang ( Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 820); 2. Undang-Undang Nomor 0 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 443); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republk Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

- 2-5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Repuiblik Indonesia Nomor 5063); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 0. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 474);. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 476); 2. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Berau (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2009 Nomor 9); 3. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Kabupaten Berau (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2008 Nomor 9); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 00.05-76 Tahun 2007 tentang Pembentukan Tim Konsultasi Penyusunan Standar Pelayanan Minimal; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 74/ MENKES/ PER/ VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

- 3-9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; 20. Peraturan Bupati Berau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Berau; Memperhatikan : Surat Bupati Berau Nomor : 065/222/Org. Tanggal 24 Mei 200 perihal Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BERAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :. Bupati adalah Bupati Berau. 2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dengan Prinsip Otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 945. 3. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Berau. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten. 5. Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah satuan organisasi pemerintahan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau. 6. Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh Peraturan Perundang-undangan kepada Daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat serta ketentraman dan ketertiban umum dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. 8. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang selanjutnya disingkat SPM Bidang Kesehatan adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang menjadi urusan wajib daerah dibidang Kesehatan yang sekaligus menjadi tolok ukur pencapaian target kinerja penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara minimal sesuai karakteristik, kondisi dan kemampuan daerah. 9. Jenis Pelayanan adalah kegiatan untuk melaksanakan urusan wajib berskala Daerah yang pencapaiannya ditentukan berdasarkan indikator kinerja. 0. Indikator Kinerja adalah tolok ukur keberhasilan per jenis pelayanan berdasarkan nilai terukur sebagai target pencapaian yang ditetapkan.

- 4 -. Nilai sebagai target pencapaian adalah hasil terukur target pencapaian kondisi penyelenggaraan Kesehatan yang diharapkan sampai pada tahun 205. 2. Target Tahunan adalah nilai persentase pencapaian kinerja pada tahun yang bersangkutan. 3. Tim Evaluasi SPM adalah tim yang dibentuk oleh Bupati untuk melaksanakan evaluasi SPM bidang Kesehatan. 4. Kewenangan Daerah adalah kewenangan yang diberikan Pemerintah kepada Daerah. 5. Standar Teknis adalah kualitas dan prosedur pelayanan yang ditentukan oleh Pemerintah. 6. Pengembangan kapasitas adalah upaya meningkatkan kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan, personil, dan keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan pelayanan dasar dan/atau SPM kesehatan secara efektif dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik. 7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan ditetapkan dengan Undang-Undang. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI Pasal 2 Maksud ditetapkannya SPM bidang Kesehatan adalah sebagai pedoman bagi SKPD Penyelenggara Kewenangan daerah dalam menyelenggarakan Urusan Wajib Pemerintahan Daerah dibidang penyelenggaraan kesehatan dalam skala minimal. Pasal 3 Tujuan ditetapkannya SPM Bidang Kesehatan adalah: a. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat; b. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan; c. Memberikan standar yang jelas sebagai tolok ukur pemenuhan pelaksanaan pelayanan dasar pada masyarakat dalam lingkup penyelenggaran urusan wajib kesehatan. Pasal 4 Fungsi ditetapkannya SPM bidang Kesehatan adalah : a. Sebagai alat Pemerintah Kabupaten dalam menjamin terwujudnya hak-hak individu berupa akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar secara merata; b. Sebagai acuan prioritas perencanaan daerah dan prioritas pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai kemampuan keuangan daerah; c. Sebagai tolok ukur (benchmark) Pemerintah Kabupaten dalam menentukan besarnya biaya yang diperlukan untuk penyediaan pelayanan kesehatan;

- 5 - d. Menjadi acuan bagi masyarakat mengenai kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah untuk diterimanya; e. Menentukan perimbangan keuangan, sistem subsidi dan Pembiayaan Kesehatan di Kabupaten yang lebih adil dan transparan; f. Alat Monitoring dan Evaluasi oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan di Daerah. BAB III STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN Pasal 5 () Pemerintah Daerah menjamin penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan. (2) SPM kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat () berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang wajib dilaksanakan Daerah, meliputi jenis pelayanan beserta indikator kinerja dan target Tahun 20-205 terdiri dari : a. Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Wajib dilaksanakan Kabupaten Sesuai SPM (Standar Pelayanan Minimal ) :. Pelayanan Kesehatan Dasar; ) Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 % pada Tahun 205; 2) Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani 80 % pada Tahun 205; 3) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% pada Tahun 205; 4) Cakupan pelayanan nifas 90% pada Tahun 205; 5) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 90 % pada Tahun 205; 6) Cakupan kunjungan bayi 90% pada tahun 205; 7) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 00% pada Tahun 205; 8) Cakupan pelayanan anak balita 75% pada Tahun 205; 9) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin 00% pada Tahun 205; 0) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 00% pada Tahun 205; ) Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 00% pada Tahun 205; 2) Cakupan peserta KB aktif 70% pada Tahun 205; 3) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 00% pada Tahun 205; a) AFP Rate per 00.000 penduduk < 5 tahun 2 /00.000 penduduk anak pada tahun 205; b) Presentasi Penemuan penderita pneumonia balita 50 % pada tahun 205; c) Presentasi Penemuan pasien baru TB BTA positif 402 kasus ( 00 % tahun 205); d) Penderita DBD yang ditangani 00 % tahun 205; e) Penemuan penderita diare 00 % tahun 205;

- 6-4) Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 00% pada Tahun 205. 2. Pelayanan Kesehatan Rujukan: a) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 00% pada Tahun 205; b) Cakupan pelayanan gawat darurat level yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 00% pada Tahun 205. 3. Penyelidikan Epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyidikan epidemiologi < 24 jam 00% pada Tahun 205; 4. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat : a) Cakupan Desa Siaga 80% pada Tahun 205; b) Cakupan Desa Siaga Aktif 80% pada Tahun 205; b. Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Wajib lainnya yang dilaksanakan di Kabupaten Berau: a. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan penyehatan Lingkungan : ) Kesembuhan penderita TBC (BTA Positif) < 85% Tahun 205 ; 2) Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV- AIDS : a) Infeksi menular seksual yang ditemukan dan diobati 00% Tahun 205 ; b) Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS 00% Tahun 205; 3) Penderita Malaria yang diobati 00 % pada Tahun 205; 4) Pelayanan kesehatan penyakit menular lainnya (Kusta, Filariasis, Cikunguya, Flu Burung, Flu babi dll) lingkungan, institusi yang dibina 00% Tahun 205; 5) Pelayanan pengendalian vektor, rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 95% Tahun 205; 6) Pelayanan kesehatan lingkungan, institusi yang dibina 95% Tahun 205; 7) Pelayanan hygiene sanitasi ditempat, tempat umum yang memenuhi syarat 85% Tahun 205; 8) Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas dengan klinik Sanitasi 00% Tahun 205; 9) Pelayanan Kesling Terhadap Pengawasan Air bersih dan Sanitasi Dasar 90 % Tahun 205; 0) Pelayanan Pembinaan Kesling terhadap Peningkatan kualitas Depot Air Minum 00 % Tahun 205; ) Pelayanan pembinaan Kesling terhadap Tempat Pengolahan dan Pengelolaan Makanan 90 % Tahun 205; 2) Pelayanan Pembinaan Kesling Terhadap PIRT-P 90 % tahun 205; 3) Pelayanan Kesling terhadap Pengembangan / Pembentukan Kabupaten sehat 00 % tahun 205; 4) Pelayanan Kesling terhadap cakupan rumah sehat 85% tahun 205; b. Penyuluhan perilaku sehat : ) Rumah tangga ber PHBS 65% Th205 :

- 7 - a. Persalinan oleh Nakes 95 % Tahun 205 ; b. Bayi yang mendapat ASI Ekslusif 95 % Tahun 205 ; c. Penimbangan Bayi/Balita 85 % Tahun 205 ; d. Cuci tangan 95 % tahun 205 ; e. Rumah bebas jentik 95 % tahun 205; f. Jamban sehat 90 % tahun 205 ; g. Air bersih 00 % tahun 205 ; h. Makan sayur dan buah 95 % tahun 205 ; i. Aktifitas fisik 00 % tahun 205; j. Tidak Merokok dalam ruangan 60 % tahun 205 ; 2) Konsumsi garam beryodium tingkat RT. 90% Tahun 205; 3) Posyandu purnama mandiri 75% Tahun 205. c. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan dan penanggulangan, penyalahgunaan narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif (P3 NAPZA) berbasis masyarakat oleh petugas kesehatan 00% Tahun 205; d. Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan :. ketersediaan obat sesuai kebutuhan 00% Tahun 205; 2. pengadaan obat esensial 00% Tahun 205; 3. pengadaan obat generik 00% Tahun 205. e. Penggunaan obat generik, penulisan obat generik 90% Tahun 205; f. Perizinan Sarana Kesehatan :. % Sarana kesehatan berizin 00 % Tahun 205; 2. Waktu pemrosesan Surat Izin 4 bulan Tahun 205, antara lain: ) Surat Ijin Toko Obat 2 Tahun 205; 2) Surat Ijin Klinik, Balai Pengobatan 2 4 bulan Tahun 205; 3) Surat Ijin Apotik 3 bulan Tahun 205; 4) Surat Ijin Tenaga Kesehatan hari Tahun 205. g. Peningkatan IPM (Index Pembangunan manusia) :. Peningkatan umur harapan hidup 70 % Tahun 205; 2. Penurunan angka kematian ibu 02/00.000 kelahiran hidup Tahun 205; 3. Penurunan angka kematian bayi 26,99/000 kelahiran hidup Tahun 205. h. Cakupan sarana kesehatan terakreditasi :. Rumah Sakit 00 % Tahun 205; 2. Puskesmas dan jaringannya serta sarana penunjang kesehatan lainnya 50% Tahun 205. i. Cakupan sarana Kesehatan dan Penunjangnya di Kecamatan dan Kampung :. Tersedia Puskesmas Induk sesuai standar di Kecamatan / Kampung 00 %; 2. Tersedia Puskesmas yang dilengkapi dengan Puskesmas Perawatan sesuai standar di Kec/ Kampung; 3. Tersedia Puskesmas / Puskesmas Perawatan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan 24 jam di Kec/ Kampung serta sesuai standar 00 %; 4. Semua Kampung Tersedia Puskesmas Pembantu (Pustu) 00 %;

- 8-5. Semua Kampung Tersedia Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes) 8 Kp (00 %); 6. Semua Puskesmas tersedia Fasilitas pendukung berupa Rumah Dokter / Rumah Dokter gigi dan dilengkapi dengan perlengkapan nya yang sesuai standar 00 %; 7. Semua Puskesmas tersedia Fasilitas pendukung berupa Rumah Paramedis dan dilengkapi dengan perlengkapannya yang sesuai standar 90 %; 8. Tersedianya Data Inventaris Sarana Kesehatan 00 %. j. Alat Kesehatan Medis dan Penunjang di sarana kesehatan Kecamatan dan Kampung :. Puskesmas dilengkapi dengan Peralatan Medis dan Penunjangnya sesuai standar 3 Pusk (00%); 2. Puskesmas Perawatan dilengkapi dengan Peralatan Medis dan Penunjangnya sesuai standar 2 Pusk (00%); 3. Puskesmas / Puskesmas Perawatan dengan pelayanan kesehatan 24 jam tersedia peralatan medis dan penunjangnya sesuai standar 3 Pusk (00%); 4. Puskesmas Pembantu dilengkapi dengan Peralatan Medis dan Penunjangnya sesuai standar 5 Pustu (00%); 5. Pos kesehatan desa (Poskesdes) tersedia peralatan medis dan penunjangnya sesuai standar 7 Kp (00%); 6. Tersedianya Dokumen data Peralatan Medis dan Penunjangnya 00 %. k. Sistem Informasi Kesehatan :. Tersedianya data dan informasi kesehatan dalam bentuk Profil Kesehatan 00 % Tahun 205; 2. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Teknologi 00% Tahun 205. l. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan :. Cakupan jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah 00 % Th. 205; 2. Cakupan jaminan pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin dan masyarakat rentan 00 % Tahun 205. m. Cakupan Pencapaian Peningkatan pelayanan kesehatan gizi:. Presentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif 80% Tahun 205; 2. Persentase Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium 00% Tahun 205; 3. Persentase anak 6-59 bulan dapat vitamin A 90% Tahun 205; 4. Persentase Ibu hamil mendapat tablet Fe 85% Tahun 205; 5. Persentase Kabupaten yang melaksanakan surveilance gizi 00% Tahun 205; 6. Persentase balita yang ditimbang berat badannya 85% Tahun 205; 7. Persentase penyediaan bufferstock MP-ASI untuk bencana 00% Tahun 205; n. Penyusunan Program Pembangunan Kesehatan:. Ketersediaan Rencana Strategis Bidang Kesehatan lima tahunan 00% Tahun 205; 2. Ketersediaan dokumen Perencanaan Program / Kegiatan Tahunan Pembangunan Kesehatan 00% Tahun 205;

- 9-3. Pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan rencana program/ kegiatan Kesehatan di Puskesmas wilayah Kecamatan 00% Tahun 205; 4. Ketersediaan dokumen Anggaran Pembangunan Kesehatan Tahunan 00% Tahun 205; 5. Cakupan Sosialisasi Renstra bidang kesehatan lima tahunan dan tahunan di Wilayah Puskesmas / Kecamatan 00% Tahun 205; 6. Penyusunan Lakip (Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah) bidang kesehatan 00% Tahun 205; 7. Tersusunnya Evaluasi dan laporan program akuntabilitas kinerja yang akurat dan akuntabel 00% Tahun 205; 8. Penyusunan laporan program / kegiatan bulanan / triwulan dan tahunan 00% Tahun 205; o. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan :. Tersedianya data tenaga Kesehatan sebagai bahan perencanaan kebutuhan Kesehatan 00% Tahun 205; 2. Puskesmas induk Non Perawatan mempunyai minimal Jumlah dan jenis tenaga yang memenuhi kebutuhan 00% Tahun 205 Yaitu : - orang Dokter Umum - orang Dokter Gigi - orang Tenaga Kesmas (S) - orang Tenaga Promkes (D IV) - orang Epidemologis (D IV) - 4 orang Bidan (D III) - orang Sanitarian - orang Nutrisionist (Ahli Gizi / D III) - orang Perawat Gigi (D III) - orang Asisten Apoteker - orang Analis Kesehatan (D III) - orang Tenaga Pendukung / Juru (SMK Kes) - orang Ka.Sub.Bag Tata Usaha (Min DIII Kes) - orang Staf Pencatatan Pelaporan (D III Kes) - 2 orang Staf Administrasi (SMA / SMK Ekonomi / DIII Akuntansi) - orang Juru Mudi (Supir / Motoris) - orang Penjaga Puskesmas / Satpam - orang Petugas Kebersihan / Cleaning Service - orang Tukang Kebun / Taman 3. Puskesmas Induk Perawatan mempunyai minimal Jumlah dan jenis tenaga yang memenuhi kebutuhan 00% Tahun 205 yaitu : - 2 orang Dokter Umum - orang Dokter Gigi

- 0 - - orang Apoteker - orang Tenaga Kesmas (S) - orang Perawat (S - Ners) - orang Tenaga Promkes (D IV) - orang Epidemologis (D IV) - 6 orang Bidan (D III) - 0 orang Perawat (D III) - orang Sanitarian - orang Nutrisionist (Ahli Gizi / D III) - orang Perawat Gigi (D III) - orang Asisten Apoteker - orang Analis Kesehatan (D III) - orang Tenaga Pendukung / Juru (SMK Kes) - orang Ka.Sub.Bag Tata Usaha (Min DIII Kes) - orang Staf Pencatatan Pelaporan (D III Kes) - 2 orang Staf Administrasi (SMA / SMK Ekonomi / DIII Akuntansi) - orang Juru Mudi (Supir / Motoris) - orang Penjaga Puskesmas / Satpam - orang Petugas Kebersihan / Cleaning Service - orang Tukang Kebun / Taman - orang Petugas Laundry - orang Juru Masak 4. Puskesmas Induk DTPK mempunyai minimal Jumlah dan jenis tenaga yang memenuhi kebutuhan 00 % Tahun 205; Yaitu : - Dokter Umum 2 orang - Dokter gigi orang - Tenaga Kesmasy (S) orang - Perawat (Nurse(S.Kep) orang - Tenaga Promkes (D IV) orang - Epidemologis (D IV) orang - Bidan (D III) 4 orang - Perawat (D III) 8 orang - Sanitarian orang - Nutrisionist (Ahli Gizi / D III) orang - Perawat Gigi (D III) orang - Asisten Apoteker orang - Analis Kesehatan (D III) orang

- - - Tenaga Pendukung / Juru (SMK Kes) orang - Ka.Sub.Bag Tata Usaha (Min DIII Kes) orang - Staf Pencatatan Pelaporan (D III Kes) orang - Staf Administrasi (SMA / SMK Ekonomi / DIII Akuntansi) or - Juru Mudi (Supir / Motoris) orang - Penjaga Puskesmas / Satpam orang - Petugas Kebersihan / Cleaning Service orang - Tukang Kebun / Taman orang 5. Puskesmas Pembantu di Kampung Mempunyai Jumlah dan Jenis tenaga yang memenuhi kebutuhan 00% Tahun 205; yaitu - orang Perawat (D3 Keperawatan) - orang Bidan (D3 Kebidanan) 6. Poskesdes di Kampung mempunyai jumlah dan jenis tenaga kesehatan yaitu : - (Bidan (D3) bidan) orang tiap kampung sesuai kebutuhan Tahun 205 7. Terciptanya Pengelolaan Administrasi Kepegawaian yang baik dalam proses kenaikan pangkat, gaji berkala, tunjangan keluarga, mutasi dan lain lain 00% Tahun 205; 8. Terciptanya tertib administrasi dalam menyelenggarakan pelaksanaan urusan surat menyurat dan kearsipan serta ketatausahaan lainnya 00% Tahun 205; 9. Tersedianya data perlengkapan dan aset (barang bergerak/ tidak bergerak) kantor Dinas kesehatan termasuk sarana pelayanan kesehatan 00 % Tahun 205; (3) Dikecualikan jenis pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menyelenggarakan jenis pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan. (4) Target pencapaian indikator kinerja tahunan setiap jenis pelayanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB IV PENGORGANISASIAN Pasal 6 () SKPD yang membidangi penyelenggaraan Urusan Wajib bidang kesehatan menurut Wewenang dalam tugas pokok dan fungsinya wajib bertanggung jawab melaksanakan tugas pelayanan minimal sesuai dengan SPM bidang Kesehatan. (2) SKPD lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana dimaksud ayat () wajib menunjang terlaksananya pencapaian SPM bidang kesehatan.

- 2 - (3) Diluar jenis pelayanan dalam urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 peraturan ini, SKPD yang membidangi Urusan wajib bidang kesehatan dapat menyelenggarakan jenis pelayanan lainnya yang merupakan urusan wajib lainnya berdasarkan amanat Peraturan Perundang Undangan. BAB V PELAKSANAAN Pasal 7 SPM bidang kesehatan yang ditetapkan merupakan acuan dalam penyusunan rencana program dan rencana kerja masing masing SKPD yang terkait pada penyelenggaraan urusan wajib sebagai kewenangan daerah dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pasal 8 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. Pasal 9 Mekanisme dan koordinasi pelaksanaan SPM bidang kesehatan adalah sebagai berikut : a. Penyelenggaraan SPM bidang kesehatan dapat dikerjasamakan dengan lembaga mitra Pemerintah Daerah; b. Tim Anggaran dalam melaksanakan penyusunan APBD maupun Perencanaan Pembangunan Daerah untuk pembangunan bidang kesehatan pada tahun anggaran yang bersangkutan harus mempertimbangkan SPM bidang kesehatan untuk menentukan skala perioritas kegiatan pembangunan; c. SKPD penyelenggara SPM bidang kesehatan melakukan sosialisasi standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan / dicapai serta mengembangkan standar standar tekhnis pelayanan ; d. Bupati menetapkan Keputusan tentang Pembentukan Tim Evaluasi SPM bidang kesehatan, melakukan Survey kepuasan masyarakat secara teratur terhadap hasil pelaksanaan hasil SPM bidang kesehatan; e. Tim Evaluasi SPM melakukan Monitoring dan Evaluasi secara berkesinambungan terhadap Kinerja SKPD SPM bidang kesehatan dan melaporkan hasilnya kepada Bupati. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 0 Biaya pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk pencapaian target sesuai SPM Kesehatan, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

- 3 - BAB VII PEMBINAAN Pasal Bupati sebagai Pemerintah di Daerah melaksanakan pembinaan teknis atas penerapan dan pencapaian SPM Kesehatan di Kabupaten/Kota. Pasal 2 Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal dalam bentuk pemberian pedoman, bimbingan teknis, pelatihan arahan dan supervisi, meliputi: a. perhitungan kebutuhan biaya kegiatan bagi terselenggaranya pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan; b. penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target SPM Kesehatan; c. Pengkoordinasian Penyusunan Laporan penayelenggaraan SPM bidang kesehatan BAB VIII PENGAWASAN Pasal 3 Tim evaluasi sebagaimana yang dimaksud pasal (9) dibentuk untuk melaksanakan evaluasi dan pengawasan dalam penyelenggaraan SPM bidang kesehatan. Pasal 4 Tim Evaluasi sebagaimana dimaksud pada pasal 3, menyampaikan laporan penyelenggaraan SPM kepada Bupati dan selanjutnya melaporkan kepada Gubernur Kalimantan Timur. Pasal 5 Hasil monitoring dan evaluasi penerapan pencapaian SPM Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dipergunakan sebagai: a. bahan masukan bagi pengembangan kapasitas pemerintah Kabupaten/Kota dalam pencapaian SPM Kesehatan; b. bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Kesehatan, termasuk pemberian penghargaan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota yang berprestasi sangat baik. BAB IX PELAPORAN Pasal 6 Dinas Kesehatan Kabupaten secara periodik menyampaikan laporan pencapaian target kinerja SPM bidang Kesehatan Kabupaten kepada Bupati, serta memfasilitasi penyusunan laporan Bupati kepada Gubernur, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan serta Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

- 4 - BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Berau. NO NAMA JABATAN PARAF. Hj. Harlina, SH Kasubbag Pert. PerUU 2. Sri Eka Takariyati, SH, MM Kabag Hk & Per-UU 3. H. Bakhtiar Kelana, S. Sos Ass. Adm. Pem 4. Drs. H. Ibnu Sina Asyari Sekda 5. Ir. H. Ahmad Rifai, MM Wakil Bupati Ditetapkan di Tanjung Redeb Pada tanggal, 3 Mei 20 BUPATI BERAU, ttd H. MAKMUR HAPK Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal, 3 Mei 20 SEKRETARIS DAERAH, ttd H. IBNU SINA ASYARI BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 20 NOMO3

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : 3 TAHUN 20 TANGGAL : 3 MEI 20 TENTANG : STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BERAU TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN YANG WAJIB DILAKSANAKAN DI KABUPATEN BERAU PROPINSI KALIMANTAN TIMUR JENIS PELAYANAN 200 205 200 20 202 203 204 205 INDIKATOR KINERJA WAJIB SESUAI SPM Pelayanan Kes. Dasar : Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4 % 75,68 95,00 95,00 87,00 90,00 92,00 93,00 94,00 95,00 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 36, 80,00 80,00 70,00 70,00 75,00 75,00 80,00 80,00 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % 89,46 90,00 90,00 85,00 85,00 87,00 89,00 89,00 90,00 4 Cakupan Pelayanan Nifas % 73,57 90,00 90,00 84,00 86,00 86,00 88,00 88,00 90,00 5 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani % 90,38 80,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 6 Cakupan Kunjungan Bayi % 72,85 90,00 90,00 75,00 78,00 80,00 85,00 88,00 90,00 7 Cakupan desa/kelurahan universal Child Immunization (UCI) % 79,44 00,00 00,00 85,00 85,00 90,00 95,00 95,00 00,00 8 Cakupan Pelayanan anak Balita % 37,98 90,00 90,00 50,00 60,00 65,00 70,00 75,00 75,00

200 205 200 20 202 203 204 205 9 Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI pada anak Usia 6-24 bulan keluarga Miskin % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 0 Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan % 78,95 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat % 8,58 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 2 Cakupan peserta KB Aktif % 73,65 70,00 70,00 65,00 65,00 67,00 70,00 70,00 70,00 3 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 a. AFP Rate per 00.000 penduduk < 5 tahun per 00.000 pddk anak 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 b. Presentasi Penemuan penderita pneumonia balita - Sasaran target penemuan penderita pneumonia balita c. Presentasi Penemuan pasien baru TB BTA positif - Sasaran target penemuan penderita pasien TB BTA-Positif % 9,44 00,00 00,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 kasus.687.73.775.82.868.96 % 36,86 00,00 00,00 70,00 80,00 85,00 90,00 95,00 00,00 kasus 354 363 373 382 392 402 d. Penderita DBD yang ditangani % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 e. Penemuan penderita diare % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 4 Cakupan Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00

Pelayanan Kesehatan Rujukan : 200 205 200 20 202 203 204 205 5 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin % 3,53 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 6 Cakupan Pelayanan Gawat darurat level yang harus diberikan sarana kesehatan ( RS ) di Kabupaten /Kota % 42, 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian luar biasa /KLB : 7 Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan epidemiologi < 24 jam % 80,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 8 Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan Desa siaga % 6, 60,00 80,00 65,00 70,00 75,00 80,00 80,00 80,00 % 6,82 80,00 80,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN KESEHATAN WAJIB LAINNYA YANG DILAKSANAKAN DI KABUPATEN : 200 205 200 20 202 203 204 205 Program Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan penyehatan Lingkungan : Kesembuhan penderita TBC (BTA Positif) < 85% Tahun 205 2 Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV- AIDS : % 75,44 85,00 85,00 < 85 < 85 < 85 < 85 < 85 < 85 a.infeksi menular seksual yang diobati 00% Tahun 205. b. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS 00% Tahun 205 3 Penderita Malaria yang diobati 00 % pada Tahun 205 % - 50,00 75,00 50,00 75,00 80,00 90,00 00,00 00,00 % - 50,00 00,00 50,00 75,00 80,00 00,00 00,00 00,00 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00

200 205 200 20 202 203 204 205 4 Pelayanan kesehatan penyakit menular lainnya (Kusta, Filariasis, Ckunguya, Flu Burung, Flu babi dll) lingkungan, institusi yang dibina 00% Tahun 205 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 5 Pelayanan pengendalian vektor, rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 95% Tahun 205 % 95,00 00,00 00,00 95,00 95,00 95,00 95,00 95,00 95,00 6 Pelayanan Kesling, Institusi yang dibina 95 % 205 7 Pelayanan higiene sanitasi tempat tempat umum yang memenuhi persyaratan 85 % tahun 205 % 60,00 75,00 90,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 95,00 % 65,00 82,00 85,00 70,00 72,00 75,00 78,00 80,00 85,00 8 Pelayanan Kesling Puskesmas dengan klinik Sanitasi 00% tahun 205 % - - - - - 25,00 50,00 75,00 00,00 9 Pelayanan Kesling Terhadap Pengawasan Air bersih dan Sanitasi Dasar 90 % tahun 205 % 70,00 70,00 74,00 72,00 75,00 80,00 83,00 85,00 90,00 0 Pelayanan Pembinaan Kesling terhadap Peningkatan kualitas Depot Air Minum 00 % % 70,00 70,00 95,00 72,00 75,00 80,00 85,00 90,00 00,00

200 205 200 20 202 203 204 205 Pelayanan pembinaan Kesling terhadap Tempat Pengolahan dan Pengelolaan Makanan 90 % % 70,00 82,00 88,00 75,00 78,00 80,00 85,00 88,00 90,00 2 Pelayanan Pembinaan Kesling Terhadap PIRT-P 90 % tahun 205 % 68,00 - - 70,00 72,00 75,00 78,00 85,00 90,00 3 Pelayanan Kesling terhadap Pengembangan / Pembentukan Kabupaten sehat 00 % tahun 205 % - 57,00 - - - 00,00 00,00 00,00 00,00 4 Pelayanan Kesling terhadap cakupan rumah sehat 85% tahun 205 % 72,00 73,00 75,00 75,00 78,00 80,00 82,00 84,00 85,00 Penyuluhan Perilaku Sehat Rumah tangga ber PHBS 65% Th205 Persalinan oleh Nakes Bayi yang mendapat ASI Ekslusif 95 % Tahun 205 Penimbangan Bayi/Balita Cuci tangan Rumah bebas jentik % 3,43 32,00 65,00 32,00 37,00 40,00 45,00 55,00 65,00 % 9,25 92,00 95,00 75,00 75,00 80,00 85,00 90,00 95,00 % 46,90 65,00 95,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 95,00 % 58,32 60,00 85,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 % 66,67 70,00 95,00 70,00 75,00 80,00 85,00 90,00 95,00 % 70,95 72,00 95,00 65,00 75,00 80,00 85,00 90,00 95,00

Penyalahgunaan pencegahan dan penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktuf (P3 NAPZA) berbasis masyarakat Jamban sehat Air bersih Makan sayur dan buah Aktifitas fisik Tidak Merokok dalam ruangan 2 Konsumsi garam beryodium tingkat RT. 90% Tahun 205 3 Posyandu purnama mandiri 75% Tahun 205 200 205 200 20 202 203 204 205 % 85,7 87,00 90,00 70,00 73,00 75,00 80,00 85,00 90,00 % 93,8 95,00 00,00 80,00 83,00 85,00 90,00 95,00 00,00 % 79,52 80,00 95,00 80,00 85,00 90,00 95,00 97,00 95,00 % 89,52 90,00 00,00 90,00 90,00 93,00 95,00 97,00 00,00 % 39,05 40,00 60,00 40,00 42,00 45,00 47,00 49,00 60,00 % - 65,00 90,00 55,00 60,00 65,00 70,00 85,00 90,00 % 38,00 45,00 75,00 50,00 65,00 60,00 65,00 70,00 75,00 Upaya Pencegahan, Penyalahgunaan dan penanggulangan, penyalahgunaan narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif (P3 NAPZA) berbasis masyarakat oleh petugas kesehatan 00% Tahun 205 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00

Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan 200 205 200 20 202 203 204 205 Penggunaan Obat Generik Perizinan Sarana Kesehatan Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 00% Tahun 205 2 Pengadaan obat esensial 00% Tahun 205 3 Pengadaan obat generik 00% Tahun 205 Penulisan Obat Generik 90% Tahun 205 % 90,00 92,00 00,00 92,00 94,00 96,00 97,00 99,00 00,00 % 89,00 9,00 00,00 9,00 93,00 95,00 96,00 98,00 00,00 % 93,00 94,00 00,00 94,00 95,00 97,00 98,00 99,00 00,00 % 80,00 82,00 90,00 82,00 83,00 85,00 87,00 89,00 90,00 % Sarana Kesehatan Berizin Th.205 2 Waktu Pemrosesan Surat izin Th. 205 Minggu - Bulan - Surat Ijin Toko Obat Minggu - Bulan % 60,00 70,00 90,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 00,00-4 bulan -2-4 bulan -2-4 bulan -2-4 bulan -2-4 bulan -2-4 bulan -2-4 bulan -2-4 bulan -2-4 bulan -2

Peningkatan IPM (Index Pembangunan manusia) - Surat Ijin Klinik, Balai Pengobatan Minggu - Bulan - Surat Ijin Apotik Minggu - Bulan - Surat Ijin Tenaga Kesehatan Minggu - Bulan 2-4 bulan - 3 bulan hari - 200 205 200 20 202 203 204 205 2 2 2 2 2 2 2 2-4 - 4-4 - 4-4 - 4-4 - 4 bulan bulan bulan bulan bulan bulan bulan bulan - 3 bulan hari - - 3 bulan hari - - 3 bulan hari - - 3 bulan hari - - 3 bulan hari - - 3 bulan hari - - 3 bulan hari - - 3 bulan hari - Peningkatan umur harapan hidup 70 tahun pada Tahun 205 tahun 67,00 70,70 72,00 68,00 68,00 69,00 69,00 69,50 70,00 2 Penurunan angka kematian ibu (Mdgs) (Kasus/00.000 KLH) 04/ 00.000 klh Tahun 205 /00.000 klh 78,68 50,00 02,00 63,49 49,59 36,87 25,24 4,59 02,00 Penurunan kasus kematian ibu ( per Kasus KLH) per kasus 6,00 5 3 6,00 5,00 5,00 4,00 3,00 3,00 3 Penurunan angka kematian bayi (/000 KLH) 26,99/ 000 kelahiran hidup Tahun 205 /000 klh 43,36 40,00 23,00 40,06 37,02 34,2 3,6 29,2 26,99 Penurunan kematian bayi (per kasus KLH) per kasus 63,00 40 23 40,00 38,00 35,00 32,00 30,00 27,00

Cakupan sarana kesehatan terakreditasi 200 205 200 20 202 203 204 205 Rumah Sakit 00 % Tahun 205 % 3.53 00,00-00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 2 Puskesmas dan jaringannya serta sarana penunjang kesehatan lainnya 50% Tahun 205 % - - 45,00 - - 25,00 35,00 40,00 50,00 Cakupan sarana Kesehatan dan Penunjangnya di Kecamatan dan Kampung Tersedia Puskesmas Induk sesuai standar di Kecamatan / Kampung 2 Tersedia Puskesmas yang dilengkapi dengan Puskesmas Perawatan sesuai standar di Kec/ Kampung Unit 7 - - 7 7 8 9 20 20 Unit 8 - - 9 0 2 4 6 3 Tersedia Puskesmas / Puskesmas Perawatan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan 24 jam di Kec/ Kampung sesuai standar unit 2 - - 9 0 2 4 6 4 Semua Kampung Tersedia Puskesmas Pembantu (Pustu) kampung 92 92 93 95 97 98 99

200 205 200 20 202 203 204 205 5 Semua Kampung Tersedia Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes) kampung 8 8 22 45 65 85 99 6 Semua Puskesmas tersedia Fasilitas pendukung berupa Rumah Dokter / Rumah Dokter gigi dan dilengkapi dengan perlengkapan nya yang sesuai standar Rumah 5 5 6 7 8 9 20 7 Semua Puskesmas tersedia Fasilitas pendukung berupa Rumah Paramedis dan dilengkapi dengan perlengkapan nya yang sesuai standar Rumah 7 7 7 7 8 9 20 8 Tersedianaya Data Inventaris Sarana Kesehatan % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 Alat Kesehatan Medis dan Penunjang di sarana kesehatan Kecamatan dan Kampung Puskesmas dilengkapi dengan Peralatan Medis dan Penunjangnya sesuai standar Pusk 2 00% 00% 2 3 6 8 0 2

2 Puskesmas Perawatan dilengkapi dengan Peralatan Medis dan Penunjangnya sesuai standar 200 205 200 20 202 203 204 205 Pusk RRI 2 - - 2 3 6 8 0 2 3 Puskesmas / Puskesmas Perawatan dengan pelayanan kesehatan 24 jam tersedia peralatan medis dan penunjangnya sesuai standar Pusk 2 - - 9 0 2 4 6 4 Puskesmas Pembantu dilengkapi dengan Peralatan Medis dan Penunjangnya sesuai standar pustu 70 - - 92 93 95 97 98 99 5 Pos kesehatan desa (Poskesdes) tersedia peralatan medis dan penunjangnya sesuai standar Kp 8 - - 8 22 45 65 85 99 Sistem Informasi Kesehatan 6 Tersedianya Dokumen data Peralatan Medis dan Penunjangnya Tersedianya data dan informasi kesehatan dalam bentuk Profil Kesehatan % 80,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 2 Sistem Informasi Kesehatan berbasis Tekhnologi % - - - 25,00 75,00 00,00 00,00 00,00 00,00

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 200 205 200 20 202 203 204 205 Cakupan jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah 00. % Th. 205 2 Cakupan jaminan pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin dan masyarakat rentan 00 % Tahun 205 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 Cakupan Pencapaian Peningkatan pelayanan kesehatan gizi Presentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif 2 Peresentase Rumah Tangga yang menkonsumsi garam beryodium 3 Presentase anak 6-59 bulan dapat vitamin A 4 Peresentase Ibu hamil mendapat tablet Fe 5 Presentase Kabupaten yang melaksanakan surveilance gizi % 63,80 65,00 80,00 65,00 67,00 70,00 75,00 80,00 80,00 % - 75,00 90,00 75,00 77,00 80,00 85,00 90,00 00,00 % 82,80 75,00 85,00 75,00 78,00 80,00 83,00 85,00 90,00 % 70,00 7,00 85,00 7,00 74,00 78,00 8,00 85,00 85,00 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00

Penyusunan Program Pembangunan Kesehatan 6 Presentase balita yang ditimbang berat badannya 7 Presentase penyediaan bufferstock MP-ASI untuk bencana 200 205 200 20 202 203 204 205 % 68,20 65,00 85,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 85,00 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 Ketersediaan Rencana Strategis Bidang Kesehatan lima tahunan 2 Ketersediaan dokumen Perencanaan Program / Kegiatan Tahunan Pembangunan Kesehatan % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 3 Pelaksanaan pembinaan tekhnis penyusunan rencana program/ kegiatan Kesehatan di Puskesmas wilayah Kecamatan % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 4 Ketersediaan dokumen Anggaran Pembangunan Kesehatan Tahunan 5 Cakupan Sosialisasi Renstra bidang kesehatan lima tahunan dan tahunan di Wilayah Puskesmas / Kecamatan % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00

6 Penyusunan Lakip (Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah) bidang kesehatan 200 205 200 20 202 203 204 205 % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 7 Tersusunnya Evaluasi dan laporan program akuntabilitas kinerja yang akurat dan akuntabel % 80,00 85,00 00,00 85,00 90,00 95,00 00,00 00,00 00,00 8 Penyusunan laporan program / kegiatan bulanan / triwulan dan tahunan % 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Tersedianya Data tenaga Kesehatan sebagai bahan perencanaan kebutuhan Kesehatan % 80,00 00,00 00,00 85,00 90,00 95,00 00,00 00,00 00,00 2 Puskesmas induk Non Perawatan mempunyai minimal Jumlah dan jenis tenaga yang memenuhi kebutuhan yaitu : % 78,26 00,00 00,00 80,00 85,00 90,00 95,00 00,00 00,00 Dokter Umum Dokter Gigi Tenaga Kesmas (S) Tenaga Promkes (D IV) Epidemologis (D IV)

4 Bidan (D III) 200 205 200 20 202 203 204 205 6 Perawat (D III) Sanitarian Nutrisionist (Ahli Gizi / D III) Perawat Gigi (D III) Asisten Apoteker Analis Kesehatan (D III) Tenaga Pendukung / Juru (SMK Kes) Ka.Sub.Bag Tata Usaha (Min DIII Kes) Staf Pencatatan Pelaporan (D III Kes) 2 Staf Administrasi (SMA / SMK Ekonomi / DIII Akuntansi) Juru Mudi (Supir / Motoris) Penjaga Puskesmas / Satpam Petugas Kebersihan / Cleaning Service Tukang Kebun / Taman

200 205 200 20 202 203 204 205 3 Puskesmas Induk Perawatan mempunyai minimal Jumlah dan jenis tenaga yang memenuhi kebutuhan yaitu : % 79,7 00,00 00,00 80,00 85,00 90,00 95,00 00,00 00,00 2 Dokter Umum Dokter Gigi Apoteker Tenaga Kesmas (S) Perawat (S - Ners) Tenaga Promkes (D IV) Epidemologis (D IV) 6 Bidan (D III) 0 Perawat (D III) Sanitarian Nutrisionist (Ahli Gizi / D III) Perawat Gigi (D III) Asisten Apoteker Analis Kesehatan (D III)

Tenaga Pendukung / Juru (SMK Kes) 200 205 200 20 202 203 204 205 Ka.Sub.Bag Tata Usaha (Min DIII Kes) Staf Pencatatan Pelaporan (D III Kes) 2 Staf Administrasi (SMA / SMK Ekonomi / DIII Akuntansi) Juru Mudi (Supir / Motoris) Penjaga Puskesmas / Satpam Petugas Kebersihan / Cleaning Service Tukang Kebun / Taman Petugas Laundry Juru Masak 4 Puskesmas Induk DTPK mempunyai minimal Jumlah dan jenis tenaga yang memenuhi kebutuhan yaitu : Pusk 76,9 - - 80,00 85,00 90,00 95,00 00,00 00,00 2 Dokter Umum Dokter Gigi Tenaga Kesmas (S) Perawat (S - Ners)

Tenaga Promkes (D IV) 200 205 200 20 202 203 204 205 Epidemologis (D IV) 4 Bidan (D III) 8 Perawat (D III) Sanitarian Nutrisionist (Ahli Gizi / D III) Perawat Gigi (D III) Asisten Apoteker Analis Kesehatan (D III) Tenaga Pendukung / Juru (SMK Kes) Ka.Sub.Bag Tata Usaha (Min DIII Kes) Staf Pencatatan Pelaporan (D III Kes) 2 Staf Administrasi (SMA / SMK Ekonomi / DIII Akuntansi) Juru Mudi (Supir / Motoris) Penjaga Puskesmas / Satpam Petugas Kebersihan / Cleaning Service

Tukang Kebun / Taman 200 205 200 20 202 203 204 205 5 Puskesmas Pembantu di Kampung Mempunyai Jumlah dan Jenis tenaga yang memenuhi kebutuhan yaitu : % 82,57 00,00 00,00 85,00 90,00 95,00 00,00 00,00 00 Orang Perawat per Pustu Orang Bidan per Desa 6 Poskesdes di Kampung mempunyai jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang memenuhi kebutuhan orang Bidan (D3 Bidan) 6 Terciptanya Pengelolaan Administrasi Kepegawaian yang baik dalam proses kenaikan pangkat, gaji berkala, tunjangan keluarga, mutasi dan lain lain % 58,72 00,00 00,00 65,00 75,00 85,00 95,00 00,00 00,00 % 80,00 00,00 00,00 85,00 90,00 00,00 00,00 00,00 00,00 7 Terciptanya tertib administrasi dalam menyelenggarakan pelaksanaan urusan surat menyurat dan kearsipan serta ketatausahaan lainnya % 85,00 00 00 85 90 95 00 00 00

8 Tersdianya data perlengkapan dan aset (barang bergerak/ tidak bergerak) kantor Dinas kesehatan termasuk sarana pelayanan kesehatan 200 205 200 20 202 203 204 205 % 75,00 00 00 75 80 95 00 00 00 NO NAMA JABATAN PARAF. Hj. Harlina, SH Kasubbag Pert. PerUU 2. Sri Eka Takariyati, SH, MM Kabag Hk & Per-UU 3. H. Bakhtiar Kelana, S. Sos Ass. Adm. Pem 4. Drs. H. Ibnu Sina Asyari Sekda 5. Ir. H. Ahmad Rifai, MM Wakil Bupati Ditetapkan di Tanjung Redeb Pada tanggal, 3 Mei 20 BUPATI BERAU, ttd H. MAKMUR HAPK Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal, 3 Mei 20 SEKRETARIS DAERAH, ttd H. IBNU SINA ASYARI BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 20 NOMOR 3