PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
ACCOUNTING ANALYSIS KONSTRUKSI

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II URAIAN TEORITIS

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV RASIO KEUANGAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Aktivitas Pendanaan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

ANALISIS KEUANGAN. o o

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu periode tertentu. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

METADATA INFORMASI DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Konstruksi dan Infrastruktur Infrastruktur: Jalan Tol Jasa Marga Listrik PLN Kereta api PT. KA Komunikasi Konstruksi : Proyek infrastruktur Proyek non infrastruktur Beberapa perusahaan konstruksi mengajukan kredit untuk melakukan investasi infrastruktur atau mengikuti tender atau proyek infrastruktur. Untuk perusahaan infrastruktur, pendanaan dikaitkan dengan proyek spesifik infrastruktur yang dikaitkan dengan aspek feasibilty dari proyek tersebut 1

INFRASTRUKTUR JALAN TOL PSAK 37 Penyelenggaraan Jalan TOL Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

KARAKTERISTIK Merencanakan, membangun, menyediakan, memiliki dan selanjutnya mengoperasikan jaringan jalan dan jembatan tol; Merencanakan, membangun, menyediakan, memiliki, memelihara, mengembangkan dan selanjutnya mengusahakan fasilitas pengoperasian jalan dan jembatan tol; Meningkatkan kemampuan sarana dan fasilitas jalan atau jembatan tol dalam rangka peningkatan pelayanan jalan atau jembatan tol kepada masyarakat; Memanfaatkan lahan di daerah milik jalan tol termasuk lahan yang berbatasan dengan daerah milik jalan tol, antara lain kegiatan penyediaan lahan matang untuk usaha lain Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki Perusahaan yang antara lain mengusahakan juga keahlian di bidang perencanaan dan pengoperasian jalan dan jembatan tol. 3

KARAKTERISTIK Jalan tol merupakan aktiva yang keberadaan dan pengusahaannya diatur oleh undang-undang tersendiri. Jalan tol memiliki mutu yang andal, bebas hambatan dan pemakai jalan tol wajib membayar tol Pengadaan jalan tol sangat terkait dengan program pengembangan jaringan jalan nasional dan mendorong pengembangan wilayah di sekitar jalan tol. 4

RISIKO Pembebasan tanah Volume lalu lintas tersedianya jalan alternatif dan alat transportasi alternatif Tarif ditentukan oleh pemerintah Perencanaan Jaringan jalan dan jalan tol keberadaan jalan tol dipengaruhi oleh perencanaan tata kota secara keseluruhan Huru hara Kerjasama operasi Leverage Peraturan perundang-undangan 5

RECASTING Penilaian atas aktiva tetap. Untuk aktiva jalan tol, apakah nilai yang tercatat mencerminkan manfaat di masa mendatang. Jika nilainya sangat kecil maka perlu dilakukan penilaian ulang atas aktiva tetap tersebut. Sebaliknya jika nilainya terlalu tinggi maka perlu dilakukan impairment (penurunan nilai) atas aktiva tetap tersebut. Untuk penilaian ulang dapat memanfaatkan jasa penilai independen atau melakukan perhitungan sendiri 6

RECASTING - lanj Penilaian atas aktiva tetap. Untuk aktiva bukan jalan tol juga dilakukan penilaian ulang atas nilai aktiva tersebut, Penyusutan yang dilakukan harus dilihat apakah sesuai dengan manfaat di masa mendatang. Sewa peralatan, apakah dilakukan dengan operating lease atau capital lease. Jika beban operating lease cukup tinggi maka perlu dilakukan penyesuaian dengan menjadikannya seakanakan capital lease Potensi kerugian atau beban yang timbul karena kontrak pekerjaan atau perselisihan kontrak 7

CIRI BEBERAPA RASIO Aktiva tetap merupakan asset yang dominan dibandingkan dengan asset yang lain. Perusahaan memiliki piutang yang relatif kecil karena hampir semua penerimaannya tunai Utang relatif dominan dalam neraca Komponen beban terbesar adalah depresiasi dan amortisasi. Beban bunga cukup tinggi karena sebagian besar pendanaannya menggunakan utang. Utang lancar relatif kecil karena aktivitas operasi utama adalah pemeliharaan yang relatif tidak menimbulkan utang yang tinggi 8

CIRI BEBERAPA RASIO Net profit margin relatif kecil, karena dampak dari biaya depresiasi dan beban bunga. Return on Asset dan Return on Equity relatif rendah, karena jangka waktu pengembalian yang relatif lama. Growth of sales banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal : Peningkatan tarif Peningkatan jumlah penduduk dan daya beli masyarakat Kondisi jalan / infrastruktur di lingkungan tersebut Perencanaan Tata kota Tingkat efisiensi perlu dijaga jangan sampai penerimaan kas dari penjualan ticket dihabiskan untuk kegiatan operasi sehingga tidak ada cukup dana untuk mengembalikan utang atau melakukan investasi baru. 9

KONSTRUKSI Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

KARAKTERISTIK Karakteristik utama dari industri konstruksi ini adalah pekerjaan yang dilakukan dalam industri konstruksi didasarkan atas kontrak dengan pemberi kerja. Kegiatan yang dilakukan perusahaan pada industri ini biasanya melebihi dari satu siklus normal operasi perusahaan. Selain itu setiap kontrak biasanya menghasilkan produk yang spesifik dan bukan merupakan produk yang sama. 11

Ruang Lingkup Kontrak yang dibuat dapat berbentuk : Kontrak pembangunan sebuah aset tunggal. Kontrak untuk pembangunan sejumlah aset yang berhubungan erat atau saling tergantung satu sama lain dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan dan penggunaan pokok. Kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi lingkungan setelah penghancuran aset. Kontrak untuk pemberian jasa dalam bidang perencanaan konstruksi Kontrak untuk pemberian jasa dalam bidang pengawasan pekerjaan konstruksi sejak awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan diserahterimakannya kepada pemberi kerja. 12

RESIKO USAHA Terlambatnya penyelesaian pekerjaan atas kontrak konstruksi sebagai akibat faktor-faktor eksternal: perubahan faktor politik makro ekonomi yang dapat berupa kenaikan tingkat suku bunga yang tinggi dan penurunan daya beli. Terlambatnya pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh pemberi kerja karena pemberi kerja mengalami kesulitan secara ekonomis untuk melakukan pembayaran secara tepat waktu. Kemungkinan terjadinya perubahan di dalam kontrak dengan pihak pemberi kerja sehingga dapat menimbulkan perubahan estimasi dalam penetapan pendapatan dan biaya atas pekerjaan konstruksi. Kenaikan harga bahan baku yang tidak tercantum dalam perjanjian dengan pemberi kerja dapat menimbulkan perubahan estimasi di dalam penetapan biaya atas pekerjaan konstruksi dan apabila kenaikan harga bahan baku tersebut lebih tinggi dari estimasi pendapatan yang diperoleh maka dapat menurunkan kualitas dari hasil pekerjaan konstruksi tersebut. 13

AKUN SPESIFIK Pengakuan Pendapatan Prosentase penyelesaian dengan berdasar prosentase biaya atau progress fisik Proyek selesai Beberapa akun khusus : Piutang Retensi Tagihan bruto kepada pemberi kerja atas pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaan 14

PIUTANG RETENSI Akun ini merupakan piutang perusahaan kepada pemberi kerja namun piutang tersebut belum dapat dibayar oleh pemberi kerja sampai dengan pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah tersebut atau hingga telah diperbaiki. 15

TAGIHAN BRUTO KEPADA PEMBERI KERJA Pos ini adalah piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan kepada pihak pemberi kerja namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Nilai dari tagihan bruto ini dapat diperoleh dari selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin. Akun ini dapat timbul untuk semua kontrak dalam proses dimana biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui (dikurangi kerugian yang diakui) melebihi termin. Pos ini disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin. 16

Pengakuan Pendapatan sebelum Penyerahan LMFEUI Pendapatan dapat diakui sebelum penyerahan dalam keadaan tertentu seperti untuk kontrak konstruksi jangka panjang. Dua metode yang tersedia adalah: Metode Presentase penyelesaian Metode Kontrak Penyelesaian 17

Pengakuan Pendapatan sebelum Penyerahan LMFEUI Metode Akuntansi Konstruksi Jangka Panjang Metode Presentase Penyelesaian 1) Terms of contract jelas dan dapat dipaksakan. 2) Kejelasan kinerja bagi kedua pihak 3) Perkiraan penyelesaian dapat ditentukan Metode Penyelesaian 1) Jika syarat menggunakan metode percentage of completion tidak dapat dipenuhi 2) Untuk kontrak jangka pendek 18

Presentase Penyelesaian: Tahapan - Tahapan LMFEUI 1 2 3 4 Biaya yang Terjadi hingga tanggal ini = Persentase Estimasi paling akhir total biaya selesai Penyelesaian Estimasi total pendapatan x persentase penyelesaian = Pendapatan yang akan diakui hingga tanggal ini Pendapatan yang akan diakui hingga tanggal ini - pendapatan yang diakui pada periode sebelumnya = Pendapatan perode berjalan Current Period Revenue less current costs = Gross profit 19

Presentase Penyelesaian: Jurnal Biaya Konstruksi: Konstruksi dalam Proses Kas, utang, dsb Termin: Piutang usaha Penagihan atas Konstruksi dalam proses Penagihan: Kas Piutang usaha 20

Presentase Penyelesaian: Jurnal Untuk mengakui pendapatan dan laba kotor: Konstruksi dalam Proses (laba kotor) Pendapatan konstruksi Pendapatan Untuk mencatat penyelesaian kontrak: Penagihan atas Konstruksi dalam proses Konstruksi dalam proses 21

Presentase Penyelesaian: Contoh Soal LMFEUI Data: Harga kontrak: $4,500,000 Estimasi Biaya: $4,000,000 Tgl mulai: July, 2007 Selesai: October, 2009 Tanggal neraca : Dec. 31 Data: 2007 2008 2009 Biaya hingga tanggal ini $1,000,000 $2,916,000 $4,050,000 Estimasi biaya hingga selesai $3,000,000 $1,134,000 $ -0- Termin selama thn berjalan $900,000 $2,400,000 $1,200,000 Kas tertagih selama tahun Berjalan $750,000 $1,750,000 $2,000,000 Berapa presentase selesai, pendapatan dan laba kotor yang diakui setiap tahun? 22

Presentase Penyelesaian: Contoh LMFEUI 2007 2008 2009 % penyelesaian 1,000,000 = 25% 2,916,000= 72% 100 % 4,000,000 4,050,000 Pendapatan yang Diakui Laba kotor yang daikui 4,500,000 * 25% 4,500,000 * 72% 4,500,000 = 1,125,000-1,125,000-3,240,000 = 2,115,000 = 1,260,000 1,125,000-2,115,000-1,260,000 1,000,000 1,916,000-1,134,000 = 125,000 = 199,000 = 126,000 23

Kontrak Penyelesaian : Contoh LMFEUI 2007 2008 2009 Pendptn Kontrak Jk.Panjang 4,500,000 Biaya Konstruksi 4,050,000 Laba kotor yang daikui 450,000 24

Kontrak Penyelesaian: Jurnal LMFEUI Jurnal pada tahun 2009 Penagihan atas Konstruksi dalam proses 4.500.000 Pendapatan dari kontrak jk.panjang 4.500.000 Biaya konstruksi 4.050.000 Konstruksi dalam proses 4.050.000 25

Pengakuan Kerugian Kontrak Jangka Panjang LMFEUI Dua jenis kerugian yang dapat timbul: Kerugian periode berjalan atas Kontrak yang menguntungkan Kerugian atas kontrak yang tidak menguntungkan Pada metode presentase penyelesaian, kerugian langsung diakui. Pada metode completed contract, kerugian diakui ketika seluruh kerugian telah dapat diidentifikasi. 26

Pengakuan Kerugian Kontrak Jangka Panjang LMFEUI Kerugian periode berjalan atas Kontrak yang menguntungkan Metode Presentase : Langsung mengakui rugi. Metode Penyelesaian : Tidak perlu penyesuaian. Kerugian atas kontrak yang tidak menguntungkan Metode Presentase : Mengakui kerugian saat itu. Metode Penyelesaian : Langsung mengakui rugi. 27

Pengungkapan dalam Laporan Keuangan LMFEUI Pengungkapan tambahan yang perlu dibuat oleh perusahaan konstruksi antara lain: Metode Pengakuan Pendapatan Dasar untuk klasifikasi aktiva dan kewajiban lancar Dasar mencatat persediaan Pengaruh setiap revisi estimasi Jumlah pekerjaan dalam kontrak yang belum selesai Dan lain - lain 28

RECASTING Akun yang perlu mendapat perhatian utama perusahaan : Tagihan bruto pemberi kerja Piutang Usaha Uang muka proyek Uang muka pada subkontraktor Pajak dibayar dimuka Aktiva tetap Penjualan Harga pokok produksi 29

Recasting - lanj Tagihan bruto pemberi kerja Pastikan bahwa saldo tagihan bruto pemberi kerja nilainya telah sesuai. Potensi kecurangan: perusahaan melakukan pengakuan pendapatan lebih cepat dari yang sebelumnya untuk meningkatkan laba. Tagihan bruto berasal dari proyek yang bermasalah : hak klaim perusahaan terhadap owner kecil kegiatan prefinance. Tagihan bruto dengan umur sangat panjang potensi proyek bermasalah. Tagihan bruto yang muncul karena kenaikan harga yang tidak mungkin ditagihkan kepada owner karena kesalahan dalam membuat kontrak awal 30

Recasting - lanj Piutang Apakah saldo piutang mencerminkan nilai piutang yang dapat ditagih oleh perusahaan. Pastikan bahwa nilai penyisihan yang dibuat cukup untuk mengkover resiko tidak tertagih yang muncul. Analisa umur piutang untuk piutang dengan nilai material dan jumlah cukup besar perlu dianalisis lebih lanjut penyebabnya. Piutang retensi jangka waktu piutang yang lama menimbulkan resiko bahwa hak untuk menagih tidak ada karena komplain dari owner. Piutang eskalasi pastikan bahwa owner telah menyetujui jumlah eskalasi yang ditagihkan, bukan sekedar pengakuan perusahaan. 31

Recasting - lanj Uang muka Uang muka proyek muncul sebagai kredit artinya uang muka yang telah diakui perusahaan tetapi pekerjaannya belum dipastikan. Dianalisis apakah perusahaan sudah mulai mengerjakan proyek tersebut. Apakah perusahaan memiliki sumber daya untuk menyelesaikan proyek tersebut Uang muka subkontraktor muncul karena jumlah uang muka yang diberikan kepada subkontraktor lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dianalisis apakah kebijakan memberikan uang muka tepat Dianalisis apakah subkontraktor bermasalah 32

Recasting - lanj Pajak dibayar dimuka Jumlah PPh 23 yang telah dibayarkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan perhitungan pajak perusahaan. Pastikan PPh 23 dapat ditagih dengan melihat SKP atas PPh 23. Contoh jika PPh lebih bayar 2004 sebesar 50 milyar, kemudian telah dikeluarkan SKP untuk pajak tahun tersebut sebesar 30 milyar maka selisihnya adalah kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan. Jika setiap tahun nilai PPh 23 dengan SKP selalu terjadi selisih maka analis dapat mengurangi nilai tercatat pajak dibayar dimuka tersebut. 33

Recasting - lanj Pendapatan dan beban Pengakuan pendapatan sejalan dengan prosentasi penyelesaian proyek, sehingga perlu ditinjau ulang pengakuan pendapatannya benar. Untuk memastikan adalah dengan melihat proyek secara langsung dan melihat catatan kemajuan proyek dan pengakuan pendapatan yang telah dilakukan. Pastikan bahwa beban telah dicatat dengan tepat. Ada kalanya terjadi mismatch, artinya pengakuan pendapatannya telah dilakukan tetapi beban yang terkait dengan beban tersebut belum dicatat. Perlu dipanstikan metode pengakuan beban terutama untuk proyek subkontraktor. 34

RASIO KEUANGAN Likuiditas merupakan hal penting yang perlu diperhatikan terutama jika utang terkait dengan penyelesaian pekerjaan. Jika perusahaan kesulitan likuiditas maka supplier tidak akan mau menyelesaikan pekerjaan Net profit margin relatif kecil dalam menghitung kontrak menggunakan tingkat bunga, namun jika proyek tidak sesuai dengan waktu maka marjin bisa turun 35

RASIO KEUANGAN Tingkat solvabilitas relatif tinggi, karena perusahaan konstruksi sebagian besar pendanaannya dengan utang. Jika solvabilitas tinggi didukung oleh efisiensi pelaksanaan proyek sehingga target marjin tetap terjaga hal ini bukan merupakan masalah penting. Namun demikian tetap harus dilihat kemampuan membayar bunga dari laba operasi demikian tinggi sehingga kreditur memiliki margin of safety. Informasi-informasi mengenai %ketepatan penyelesaian proyek, proyekproyek yang telah dimenangkan merupakan hal penting yang harus dipelajari. Sebaiknya kredit dikaitkan dengan spesifik proyek untuk meminimalkan resiko khususnya untuk perusahaan dengan tingkat solvabilitas tinggi. Harus dibuat proteksi bahwa kredit digunakan untuk mendanai proyek yang akan menghasilkan revenue dan kas. 36

37