BIAYA PEMASANGAN BARU DAN PERHITUNGAN REKENING LISTRIK GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA

dokumen-dokumen yang mirip
2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

TARIF TENAGA LISTRIK UNTUK KEPERLUAN PELAYANAN SOSIAL BERLAKU MULAI 1 MEI 2014

TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN PELAYANAN SOSIAL

2 b. bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2003 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004

Tarif Dasar Listrik untuk keperluan Rumah Tangga, terdiri atas:

LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 48 TAHUN 2000 TANGGAL : 31 MARET 2000 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2001 TENTANG

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN PELAYANAN SOSIAL

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TARIF TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

NO. GOLONGAN TARIF BATAS DAYA KETERANGAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG HARGA SATUAN LISTRIK/TARIF TENAGA LISTRIK YANG DIHASILKAN SENDIRI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN. Pada Pelanggan Penyalahgunaan Energi Listrik. Berikut hasil pemeriksaan instalasi sambungan tenaga listrik PLN oleh tim

NAIKNYA BIAYA REKENING LISTRIK UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2012

PT PLN (Persero) 17 April 2014

KEPPRES 104/2003, HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004 YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha melayani

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

CARA MENGHITUNG TARIF DASAR LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK)

I. PENDAHULUAN. negara, tetapi pembangunan memiliki perspektif yang luas lebih dari itu. Dimensi

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2003 TENTANG

1. S-1/TR 220 VA Golongan tarif untuk keperluan pemakaian sangat kecil. 2. S-2/TR 250 VA s.d. 200 kva

RASIONALISASI PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) DI KABUPATEN PATI. Oleh : Ir. SUHARYONO, MM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PATI

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLlK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB IV PEMBAHASAN. Penerapan dan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel dan. Pajak Sarang Burung Walet di Kabupaten Karawang

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

Tentang JUAL BELI TENAGA LISTRIK. Antara. PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG Dan PT ALMARON PERKASA

2 Menetapkan: 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembar

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mendampingi dan mengarahkan penulisan selama melakukan kegiatan. yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfataan Air Permukaan

BAB I PENDAHULUAN (3, 5, 7) Lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang merupakan salah satu

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik dan tarif dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gita Desyalita,2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Efektif Berlaku Mulai Tahun Disahkan Oleh Direktur Aset

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik

Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014

e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 1, No.3, April 2013 pp

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan fungsi kinerja perusahaan untuk mencapai kesejahteraan

RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA

Alat Penghemat Listrik, Optimasi Daya, Bukan Menghemat Monday, 12 March 2007

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kegiatan tersebut dan sesuai dengan apa yang direncanakan.prosedur arti

BAB V PENUTUP. pelayanan mancakup Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Simpang Empat. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa di PLN :

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM

BAB IV PEMANFAATAN PEMASANGAN AUTOMATIC METER READING (AMR) UPAYA MENEKAN SUSUT ENERGI DI PT PLN (PERSERO) AREA CIKUPA

PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS. NOMOR : 3 Tahun 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)

I. PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (TI) menjadi bagian penting dalam menentukan

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 50 Tahun 2017 Seri E Nomor 41 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN

: APARTEMEN BLOOMINGTON

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

BAB I PENDAHULUAN. Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo. Disusun oleh : NIM. I

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

BESAR SUBSIDI UNTUK DISTRIBUSI JAWA TIMUR TAHUN 2007 SEBESAR Rp.224,21/kWh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Pascabayar dan Prabayar pada B right PLN Batam

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

Transkripsi:

BIAYA PEMASANGAN BARU DAN PERHITUNGAN REKENING LISTRIK GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA Baso Mukhlis Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako Email: basomukhlis@gmail.com Abstract - The problem of the society when it will require new electrical connection to PLN especially household bill level is the ignorance on the procedure and cost which have to be paid so that it asks helping to the brokers. This paper describes about how to calculate cost of new connection installing which must be paid to PLN based on Kepmen ESDM No : 07 Tahun 2010, cost of electrical installation based on the amount of the power required, and how to calculate cost of usage based on new base rate 2010. Key words: electric base rate, new connection cost, installer cost I. LATAR BELAKANG Maraknya pembangunan rumah atau bangunan baru yang diiringi dengan munculnya keluhan dari masyarakat tentang mahalnya biaya sambungan listrik mendorong penulis untuk menerbitkan tulisan ini. Pembangunan perumahan BTN dan rumah kos-kosan disekitar kampus Universitas Tadulako beberapa tahun terakhir telah banyak dilakukan oleh masyarakat, disamping untuk dijadikan tempat tinggal juga untuk menyediakan rumah sewaan bagi mahasiswa. Bangunan rumah baru mau atau tidak pasti membutuhkan sambungan baru listrik. Persoalan yang sering dihadapi masyarakat ketika akan meminta sambungan baru ke PLN adalah ketidakjelasan mengenai berapa biaya sesungguhnya yang harus dikeluarkan untuk meminta sambungan baru ke PLN. Akibat ketidaktahuan cara meminta sambungan baru ke PLN serta mau cepat mendapat sambungan listrik akhirnya banyak diantara mereka yang menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengurusnya. Padahal kalau masyarakat mau langsung mengurusnya ke PLN maka biaya pengurusan sambungan baru tidak mahal karenaabesarnya biaya sambungan baru telah ditentukan oleh pemerintah dan berlaku seragam di seluruh Indonesia. Tujuan Penulisan Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas dan khususnya yang berada disekitar kampus Universtas Tadulako mengenai biaya penyambungan baru listrik berdasarkan tarif resmi yang diberlakukan oleh Pemerintah dan biro pelayanan pemasangan instalasi listrik. II. TINJAUAN PUSTAKA Berbagai keluhan masyarakat terhadap ketidaknyamanan dalam pelayanan penyambungan baru, sudah diantisipasi oleh PLN dengan melakukan reformasi prosedur pelayanan dengan menghapuskan berbagai ketentuan yang selama ini dianggap memberatkan masyarakat yang membutuhkan listrik. Salah satunya ketentuan Uang Jaminan Langganan (UJL). Selama ini dalam setiap permintaan sambungan baru atau tambah daya, selain dikenakan biaya penyambungan, masih terdapat komponen biaya UJL.Terhitung 1 Januari 2011, PLN telah menghapuskan pengenaan Uang Jaminan Langganan (UJL) bagi setiap permintaan sambungan baru, maupun tambah daya. Dengan demikian, komponen biaya untuk sambungan baru dan tambah daya hanya dikenakan Biaya Penyambungan (BP) yang besarnya bervariasi tergantung besarnya daya tersambung yang diminta. 165

Tujuan penyederhanaan biaya penyambungan dengan meniadakan UJL ini, dimaksudkan agar para pelanggan lebih ringan dalam membayar biaya pemasangan baru listrik atau tambah daya. Kebijakan ini diambil oleh manajemen PLN, setelah mempertimbangkan beberapa hal diantaranya pemerintah saat ini telah mengakomodir model bisnis PLN, dimana selisih antara biaya operasi dengan pendapatan ditutup dengan subsidi oleh Pemerintah. Selain itu, untuk proses perubahan data administrasi pelanggan yang meliputi penambahan atau penurunan daya, perubahan golongan tarif, perubahan nama pelanggan, pemindahan dan atau perubahan sambungan listrik dan penyelesaian tagihan susulan akibat penertiban pemakaian tenaga listrik juga tidak dikenakan biaya penyesuaian UJL. Penghapusan UJL ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk melakukan reformasi birokrasi pelayanan kelistrikan kepada masyarakat, sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan, kenyamanan dan kepastian kepada para pengguna listrik PLN. PLN juga memastikan, bahwa setiap permohonan penyambungan baru berapapun daya yang diminta calon pelanggan akan dilayani dan langsung disambung, sepanjang telah memenuhi ketentuan administrasi dan teknis penyambungan yang tidak berkaitan dengan masalah instalasi listrik di rumah/bangunan pelanggan. Seluruh material yang dibutuhkan untuk penyambungan, termasuk bila membutuhkan perluasan jaringan, menjadi tanggungjawab PLN sepenuhnya. III. PEMBAHASAN Pengajuan pasang baru memang seringkali diidentikan dengan harga mahal dan proses yang berbelit. Keluhan mahal dan berbelitnya layanan pasang baru sering terdengar dalam berbincangan di masyarakat. Hal ini cukup mengejutkan karena sebenarnya tarif yang dikeluarkan PLN relatif murah. Jauh dari angka jutaan seperti yang biasa diperbincangkan. Ternyata mahal dan berbelitnya layanan pasang baru terjadi karena keengganan calon pelanggan untuk mengurusnya sendiri. Besarnya biaya sambungan listrik baru yang harus dibayar oleh seorang calon pelanggan seringkali dikali hanya dikaitkan dengan PLN saja. Sehingga ada kecenderungan penilaian masyarakat yang negatif terhadap kinerja PLN. Perlu dipahami bersama bahwa dalam proses pasang baru besarnya biaya sambungan itu tidak tentukan oleh PLN saja tetapi juga oleh pihak lain. Berkaitan dengan besarnya biaya sambungan baru yang harus dibayar oleh calon pelanggan di suatu daerah ditentukan oleh tiga pihak; PLN sebagai pihak penyedia daya listrik, instalatir sebagai pihak yang memasang instalasi rumah dan konsoil sebagai pihak yang akan menilai kelayakan suatu instalasi listrik. a. Biaya Sambungan Baru ke PLN Berdasarkan Kepmen ESDM No : 07 Tahun 2010, biaya penyambungan baru sampai dengan daya tersambung 2.200 dikenakan biaya sebesar Rp. 750/. Di atas 2.200 sampai dengan 200 k, biaya penyambungannya sebesar Rp. 775 /. Tarif ini berlaku seragam diseluruh wilayah kerja PLN di Indonesia. Dengan adanya tarif resmi seperti ini maka sudah jelas berapa sesungguhnya biaya yang harus disediakan oleh seorang calon pelanggan bila akan meminta sambungan baru. Sebagai contoh: bila seorang calon pelanggan bermohon sambungan baru ke PLN dengan daya 900, maka biaya sambungan yang yang harus dibayar khusus ke PLN untuk daya yang diminta adalah ( 900 x Rp750/ = Rp 675.000). b. Biaya instalatir Besarnya biaya pemasangan instalasi rumah di setiap daerah berbeda sehingga tarif penyambungan baru antara satu daerah dengan daerah lainnya juga bisa bervariasi. Namun untuk wilayah Palu AKLI telah menetapkan biaya resmi penyambungan 166

berdasarkan daya yang diminta diperlihatkan pada tabel 1. Tabel 1 Biaya pemasangan berdasarkan daya sambungan Daya 450 900 1.300 2.200 Titik Cahaya KKB Arde Biaya (Rp) 3 1 1 1.090.000 6 2 1 1.528.000 9 3 1 2.253.000 12 4 1 3.147.000 Catatan : Penambahan 1 titik diluar ketentuan di atas akan dikenakan biaya tambahan Rp 196.500 / titik. Dari tabel di atas terlihat bahwa jika seorang calon pelanggan meminta sambungan baru 1.300 maka dia harus menyediakan uang biaya pengerjaan instalasi sebesar Rp 2.253.000. Biaya ini di luar biaya sambungan yang harus di bayar ke PLN. Setelah membayar uang pemasangan instalasi listrik maka seorang pelanggan berhak untuk dipasangkan 9 buah titik cahaya serta 3 buah KKB serta 1 arde. Sedangkan bila akan menambah 1 titik di luar ketentuan yang tertera pada tabel di atas maka pelanggan akan dikenakan biaya pemasangan sebanyak Rp 196.500 per satu titik sambungan. Agar lebih jelas di bawah ini diperlihatkan gambar dari KKB dan titik cahaya yang dimaksudkan. Sedangkan ardenya otomatis akan dipasang oleh instalatir. Gambar 1. KKB Gambar 2. Titik cahaya Pada tabel 2 diperlihatkan jumlah biaya yang harus dibayar oleh seorang calon pelanggan berdasarkan tarif resmi (biaya sambungan PLN + biaya instalasi listrik) yang dirinci berdasarkan besarnya daya yang diminta ke PLN. Tabel 2 Tarif Resmi Sambungan Listrik Baru di Palu Daya () Titik Cahaya KKB Arde Biaya *) Instalatir Biaya **) Sambungan PLN Jumlah 450 3 1 1 1.090.000 337.500 1.427.500 900 6 2 1 1.528.000 675.000 2.203.000 1.300 9 3 1 2.253.000 975.000 3.228.000 2.200 12 4 1 3.147.000 1.650.000 4.797.000 *) Sumber : Asosiasi kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) Sulteng **) Sumber : PT PLN Persero Cabang Palu c. Biaya Rekening Listrik Sejak tanggal 1 Juli 2010 tarif dasar listrik yang baru sudah mulai diberlakukan. Bila pada TDL sebelumnya biaya beban dihitung dengan cara: Daya tersambung x tarif daya (Rp/), maka pada TDL 2010 dihitung dengan cara: Jam nyala x tarif biaya pemakaian (Rp/kWh) yang dinamai sebagai rekening minimum. Untuk menghitung rekening listrik dengan menggunakan TDL lama maka seseorang harus menghitung dulu berapa unsur biaya tetap yaitu biaya beban dan berapa unsur biaya variabel yaitu biaya pemakaian. Sedangkan dengan cara TDL 2010 besarnya tagihan hanya dengan menghitung berapa pemakaian kwh dikalikan dengan tarif. Agar komponen biaya tetap yang menjamin pengembalian biaya yang dikeluarkan PLN walaupun pelanggan tidak menggunakan listrik, maka harus tetap ada perolehan bagi PLN yang disebut rekening minimum. Bila pemakaian pelanggan melebihi rekening minimum, maka praktis rekening minimum tersebut tidak diperhitungkan lagi. Pada tabel 3 diperlihatkan tarif dasar listrik tahun 2010 untuk golongan tarif pelayanan sosial, golongan tarif rumah tangga dan golongan tarif bisnis. Untuk golongan tarif rumah tangga diperlihatkan selain biaya beban yang harus dibayar juga tarif yang diberlakukan 167

pada setiap blok (blok I, blok II dan blok III) dari setiap golongan tarif dan batas daya berbeda. Golongan tarif Batas Daya Biaya Beban (Rp/k/Bulan) Tabel 3 Tarif Dasar Listrik 2010 REGULER Biaya Pemakaian (Rp/kWh) dan biaya krh (Rp/krh) Pra Baya (Rp/ kwh) GOLONGAN TARIF PELAYANAN SOSIAL S-1/TR 220 - Abonemen per bulan (Rp) : 14.800 - Blok I: 0 s.d. 30 kwh = 123 S-2/TR 450 10.000 Blok II: di atas 30 kwh s.d. 60 kwh =265 Blok III: di atas 60 kwh = 360 325 Blok I: 0 s.d. 20 kwh = 200 S-2/TR 900 15.000 Blok II: di atas 20 kwh s.d. 60 kwh =295 Blok III: di atas 60 kwh = 360 455 S-2/TR 1.300 *) 605 605 S-2/TR 2.200 *) 650 650 S-2/TR 3.500 s.d. 200 k *) 755 755 S-3/TM Di atas 200 k **) Blok WBP = K x P x 605 Blok LWBP = P x 605 krh = 650 ****) GOLONGAN TARIF RUMAH TANGGA Blok I: 0 s.d. 30 kwh = 169 R-1/TR 450 11.000 Blok II: di atas 30 kwh s.d. 60 kwh =360 Blok III: di atas 60 kwh = 495 Blok I: 0 s.d. 20 kwh = 275 R-1/TR 900 20.000 Blok II: di atas 20 kwh s.d. 60 kwh =445 Blok III: di atas 60 kwh = 495 R-1/TR 1.300 *) 790 790 R-1/TR 2.200 *) 795 795 R-2/TR 3.500 -. 5.500 k *) 890 890 R-2/TR 6.600 ke atas **) Blok I : H1 x 890 Blok II : H2 x 1.380 1.330 GOLONGAN TARIF BISNIS B-1/TR 450 23.500 Blok I: 0 s.d. 30 kwh = 254 535 Blok II: di atas 30 kwh =420 B-1/TR 900 26.500 Blok I: 0 s.d. 108 kwh = 420 630 Blok II: di atas 108 kwh = 465 B-1/TR 1.300 *) 795 795 B-1/TR 2.200 5.500 *) 905 905 B-2/TR 6.600 200 k **) Blok I : H1 x 900 Blok II : H2 x 1.380 1.100 Blok WBP = K x 800 B-3/TM Di atas 200 k ***) Blok LWBP = 800 krh = 905 ****) - Catatan : *) Diterapkan Rekening Minimum (RM): RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (k) x Biaya Pemakaian **)DiterapkanRekening Minimum (RM): RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (k) x biaya Bemakaian Blok I Jam Nyala : kwh perbulan dibagi dengan k tersambung. H1 : Persentase batas hemat terhadap jam nyala rata-rata nasional x daya tersambung (k). H2 : Pemakaian listrik (kwh) H1 Sumber : PLN Cabang Palu - 415 605 Perubahan yang mendasar TDL 2010 adalah cara perhitungan biaya beban untuk palanggan 1.300 ke atas. Adapun untuk daya 450 dan 900 tidak mengalami perubahan TDL. Untuk Jelasnya dibawah ini diperlihatkan cara menghitung biaya pemakaian yang harus dibayar oleh seseorang yang menggunakan daya yang berbeda. 168

a. Pelanggan A ( Daya 450 ) Seorang pelanggan dengan daya 450 meteran yang dicatat akhir bulan Oktober 2011 adalah 069650, dan dicatat bulan sebelumnya (September) 2011 adalah 069600. Jumlah rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut adalah: Pemakaian kwh = Stand meter akhir Stand meter yang lalu = 069650 069600 = 50 kwh 1. Biaya Beban = 450 = 0,45 k = 0,45 x Rp 11.000 = Rp 4.950,- 2. Biaya pemakaian blok I = 30 kwh x Rp 169 = Rp 5.070 3. Biaya pemakaian blok II = 20 kwh x Rp 360 = Rp 7.200,- 4. Biaya pemakaian blok III = 0 kwh x Rp 495 = Rp 0,- 5. Jumlah biaya (blok 1 + blok II + blok III) + Biaya beban = Rp 12.270,- 6. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 % x 12.270) = Rp 1.227,- 7. Total rekening yang harus dibayar = biaya pemakaian + biaya beban + PPJ = 12.270 + 4.950 + 1.227 = Rp 18.447,- b. Pelanggan B (Daya 900) Seorang pelanggan dengan daya 900 meteran yang dicatat akhir bulan Oktober 2011 adalah 069665, dan dicatat bulan sebelumnya (September) 2011 adalah 069600. Jumlah rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut adalah: Pemakaian kwh = Stand meter akhir Stand meter yang lalu = 069665 069600 = 65 kwh 1. Biaya Beban = 900 = 0,9 k = 0,9 x Rp 20.000 = Rp 18.000,- 2. Biaya pemakaian blok I = 20 kwh x Rp 275 = Rp 5.500 3. Biaya pemakaian blok II = 45 kwh x Rp 445 = Rp 20.025 4. Biaya pemakaian blok III = 0 kwh x Rp 495 = Rp 0 5. Jumlah biaya (blok 1 + blok II + blok III) + Biaya beban = Rp 25.525 6. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 % x 25.525) = Rp 2.552 7. Total rekening yang harus dibayar = biaya pemakaian + biaya beban + PPJ = 25.525 + 18.000 + 2.552 = Rp 46.077 c. Pelanggan C ( Daya 1.300 ) Seorang pelanggan dengan daya 1.300 meteran yang dicatat akhir bulan Oktober 2011 adalah 070100, dan dicatat bulan sebelumnya (September) 2011 adalah 069600. Jumlah rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut adalah: Pemakaian kwh = Stand meter akhir Stand meter yang lalu = 070100 069600 = 500 kwh 1. Biaya pemakaian = 500 kwh x Rp 795 = Rp 397.500 2. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) = 10 % x 397.500) = Rp 39.750 3. Total rekening yang harus dibayar = biaya pemakaian + PPJ = 397.500 + 39.750 = Rp 437.250 IV. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Mahalnya biaya pemasangan baru listrik yang sering dipermasalahkan masyarakat terjadi karena masyarakat tidak mau langsung melakukan atau memperoses sendiri penyambungan baru secara langsung. Atau dengan kata lain calon pelanggan lebih memilih menggunakan jasa pihak ketiga (Calo) daripada mengurusnya sendiri. Besarnya biaya permintaan sambungan baru yang harus dibayar ke PLN telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp. 750/ untuk daya sampai 2.200 dan Rp 775/ untuk daya diatas 2.200 s.d. 200 k. Untuk pelanggan golongan tarif rumah tangga biaya beban untuk daya 169

450 dan 900 masih tetap diberlakukan kecuali daya 1.300 tidak diberlakukan lagi biaya beban tetapi dihitung berdasarkan rekening minimum (RM). Artinya jika pemakaian melebihi rekening minimum maka tarifnya dihitung dengan cara perkalian antara daya yang dipakai dengan tarif yang berlaku. b. Saran Pengurusan permintaan sambungan baru listrik di PLN sebaiknya menghubungi bagian pelayanan pelanggan. DAFTAR PUSTAKA Cara menghitung tagihan pemakaian listrik, PT. PLN Persero 2011. Koran Sulteng, November 2010 Permintaan sambungan baru, PT. PLN Persero 2010. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2011. http://www.pln.co.id Tarif dasar listrik berdasarkan golongan, PT. PLN Persero. 170