High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah

dokumen-dokumen yang mirip
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah

LAPORAN PRAKTIKUM HPLC : ANALISA TABLET VITAMIN C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkompromikan daya pisah kromatografi, beban cuplikan, dan waktu analisis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dengan penambahan bahan tambahan yang sesuai. Tablet dapat berbeda-beda

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

BAB I PENDAHULUAN. tertentu seperti asam-asam amino, asam-asam nukleat, dan proteinprotein

I. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2012 di Balai Besar Pengembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai (Ditjen POM RI, 1995).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk tabung pipih atau siskuler, kedua permukaannya rata atau cembung,

BAB I PENDAHULUAN. kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya

KROMATOGRAFI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut British Pharmacopeia (2009), sifat fisikokimia domperidone

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen. BKAK (2014), sifat fisikokimia pirasetam adalah : Gambar 2.1 Struktur Pirasetam. : 2-Oxopirolidin 1-Asetamida

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI KROMATOGRAFI

KROMATOGRAFI PERMIASI GEL. Gel permeation chromatography

TINJAUAN PUSTAKAA Sifat. Fisikokimia. berikut: Rumus struktur : Nama Kimia. Rumus Molekul. : C 6 H 12 NNaO. Berat Molekul.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. A (retinol) atau disebut juga tretinoin. Bahan ini sering dipakai pada

Analisis Fisiko Kimia

BAB VII Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (KCKT) (High Performance Liquid Chromatography)HPLC

Kelompok 2: Kromatografi Kolom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sifat Fisikokimia Sifat fisikokimia menurut Ditjen POM (1995) adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sediaan pemutih wajah. Hal ini dikarenakan efektivitas kerja dari hidrokuinon

PENGARUH VOLUME AIR PADA PROSES REKRISTALISASI TERHADAP RENDEMEN DAN KEMURNIAN ISOLAT ALFA MANGOSTIN DARI KULIT BUAH MANGGIS

EFISIENSI KOLOM. Bentuk-bentuk kromatogram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEJARAH. Pertama kali digunakan untuk memisahkan zat warna (chroma) tanaman

ANALISIS KADAR METANOL DAN ETANOL DALAM MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Nistatin sebagai obat antijamur poliena secara alami berasal dari

AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai infeksi virus pada manusia disebabkan oleh virus herpes. Infeksi

BAB I PENDAHULUAN ZAT PADAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigitan serangga dan eksim scabies (Anonim, 2008). Fluosinolon asetonid

KROMATOGRAFI FLUIDA SUPERKRITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan Tambahan Makanan (BTM) atau food additives adalah senyawa

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE ANALISIS SUKROSA UNTUK MENENTUKAN KEASLIAN MADU PERDAGANGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa keuntungan dari kromatografi planar ini :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Atau Hplc (High Performance Liquid Chromatography) Disusun oleh: Kelompok 4 (empat)

HPLC II. Indah Solihah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan metode purposive sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Republik Indonesia tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen

6 FRAKSINASI DAN ISOLASI PROTEIN WHEY SUSU KUDA SUMBA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai obat influenza. PCT merupakan analgesik-antipiretik, dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Standardisasi Obat Bahan Alam. Indah Solihah

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI HPLC SIMON BW WEEKS -8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR. Berdasarkan wujud fasa diam, Kromatografi gas-padat (gas-solid chromatography) Kromatografi gas-cair (gas-liquid chromatography)

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibuat dengan penambahan bahan tambahan yang sesuai. Tablet dapat berbedabeda

SISTEM INJEKTOR DAN FASE MOBIL/DIAM. Tuti Suprianti / P Kasmawaty Iswar / P

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akrilamida (sinonim: 2-propenamida, etilen karboksi amida, akrilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis, singkatnya TB adalah suatu penyakit menular yang paling

Cara uji kimia-bagian 11: Penentuan residu tetrasiklin dan derivatnya dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) pada produk perikanan

PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS (GLC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

keterulangan pemasukan cuplikan ke dalam peking kolom. Masalahnya, kebanyakan memasukan cuplikan ke dalam kolom dapat menyebabkan band broadening. Ole

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit yang seluruh orang pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM Praktikum HPLC, Analisa Tablet Vitamin C

Wirasuta dkk. Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, UJI KEMURNIAN ISOLAT ANDROGRAFOLID DENGAN HPLC FASE TERBALIK

Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran.

PENGARUH LAMA WAKTU PENDINGINAN TERHADAP RENDEMEN DAN KEMURNIAN ALFA MANGOSTIN DARI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.

Analisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik / Fisik Fakultas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah

HPLC Merupakan teknik pemisahan senyawa dengan cara melewatkan senyawa melalui fase diam (stationary phase) Senyawa dalam kolom tersebut akan dielusi dengan fase gerak (mobile phase) Senyawa dalam kolom akan keluar dari kolom atas dasar kepolaran yang berbeda, sehingga akan mempengaruhi kekuatan interaksi senyawa dengan fase diam dan fase gerak

HPLC Senyawa yang keluar dari kolom akan dideteksi dengan detektor yang sesuai dan dilaporkan sebagai kromatogram Dari kromatogram dapat diidentifikasi waktu retensi (tr) dan luas area/tinggi puncak Untuk: - analisis kualitatif digunakan informasi tr, - analisis kuantitatif digunakan informasi luas area/tinggi puncak kromatogram

Kualitatif vs Kuantitatif

Kegunaan HPLC : Pemisahan sejumlah seny.organik, anorganik, maupun seny.biologis Analisis ketidakmurnian (impurities) Analisis senyawa tdk mudah menguap (non volatile) Penentuan molekul2 netral, ionik, maupun zwitter ion Isolasi dan pemurnian senyawa Pemisahan seny2 yg strukturnya hampir sama Pemisahan seny2 dlm jml sekelumit (trace elements) Menetapkan kadar seny2 tertentu

Kelebihan HPLC KCKT dapat dipakai untuk senyawa non volatile dan senyawa berbobot molekul tinggi. KCKT dapat dipakai untuk senyawa anorganik yg sebagian besar non volatile. KCKT biasanya dilakukan pada suhu kamar sehingga aman bagi senyawa yg tidak tahan panas Pada KCKT kemungkikan antaraksi antara fase gerak dan linarut besar sekali (mencakup antaraksi ikatan hidrogen dan reaksi ion) proses pemisahan lebih optimal Fase gerak pada KCKT dapat diubah dengan mencampur pelarut dalam berbagai gradient Dapat digunakan untuk menganalisis beberapa senyawa sekaligus (secara simultan)

Keterbatasan HPLC Sulit untuk mengidentifikasi senyawa, kecuali jika HPLC dihubungkan dg spektrometer massa Jika sampel yang digunakan sangat kompleks, maka resolusi (pemisahan) yg baik sulit diperoleh

Tujuan Akhir HPLC HPLC P e m i s a h a n

Resolusi Tingkat pemisahan komponen dalam suatu campuran dengan metode kromatografi direfleksikan dalam kromatogram yang dihasilkan Untuk hasil pemisahan yang baik, puncakpuncak dalam kromatogram harus terpisah secara sempurna dari puncak lainnya dengan sedikit tumpang tindih (overlap) atau tidak tumpang tindih

Resolusi

Ukuran Daya Pisah

Resolusi

Instrumentasi HPLC

Komponen instrumen HPLC : 1. Wadah fase gerak 2. Sistem penghantaran fase gerak = Pompa 3. Alat utk memasukkan sampel 4. Kolom 5. Detektor 6. Wadah penampung buangan fase gerak 7. Tabung penghubung 8. Suatu komputer atau integrator atau perekam

Wadah Fase gerak dan Fase gerak Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert). Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi. Daya elusi dan resolusi ini ditentukan oleh polaritas keseluruhan pelarut, polaritas fase diam, dan sifat komponen-komponen sampel. Untuk fase normal (fase diam lebih polar daripada fase gerak), kemampuan elusi meningkat dengan meningkatnya polaritas pelarut. Sementara untuk fase terbalik (fase diam kurang polar daripada fase gerak), kemampuan elusi menurun dengan meningkatnya polaritas pelarut.

Fase gerak yang paling sering digunakan untuk pemisahan dengan fase terbalik adalah campuran larutan bufer dengan metanol atau campuran air dengan asetonitril. Untuk pemisahan dengan fase normal, fase gerak yang paling sering digunakan adalah campuran pelarut-pelarut hidrokarbon dengan pelarut yang terklorisasi atau menggunakan pelarut-pelarut jenis alkohol. Pemisahan dengan fase normal ini kurang umum dibanding dengan fase terbalik. Elusi dapat dilakukan dengan cara isokratik atau dengan cara bergradien (komposisi fase gerak berubah-ubah selama elusi)

Catatan Fase gerak sebelum digunakan harus dilakukan degassing (penghilangan gas) Pelarut yg digunakan harus dg kemurnian tinggi (HPLC grade)

Pelarut UV cut off (nm) n-heksana 195 Sikloheksana 200 Tetraklorometan 265 Metilbenzen 285 Triklorometan 245 Diklorometan 230 Tetrahidrofuran 212 Propanon 330 Asetonitril 190 Iso-propanol 205 Etanol 205 Metanol 205 Asam etanoat 255 Air 170

Pompa Syarat Pompa HPLC: inert terhadap fase gerak. Bahan yang umum dipakai adalah gelas, baja tahan karat, teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu memberikan tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3 ml/menit. Untuk tujuan preparatif, 20 ml/menit. Tujuan penggunaan pompa adalah untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara tepat, reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan. Ada 2 jenis pompa dalam HPLC yaitu: pompa dengan tekanan konstan, dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan. Tipe pompa dengan aliran fase gerak yang konstan sejauh ini lebih umum dibandingkan dengan tipe pompa dengan tekanan konstan.

Alat untuk memasukkan sampel Sampel-sampel cair dan larutan disuntikkan secara langsung ke dalam fase gerak yang mengalir di bawah tekanan menuju kolom menggunakan alat penyuntik yang terbuat dari tembaga tahan karat dan katup teflon yang dilengkapi dengan keluk sampel (sample loop) internal atau eksternal.

Rheodyne Loop Injector

Kolom Ada 2 jenis kolom pada HPLC yaitu kolom konvensional dan kolom mikrobor. Kolom mikrobor mempunyai 3 keuntungan yang utama dibanding dengan kolom konvensional, yakni: 1. Konsumsi fase gerak kolom mikrobor hanya 80% atau lebih kecil dibanding dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor kecepatan alir fase gerak lebih lambat (10-100 μl/menit). 2. Adanya aliran fase gerak yang lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih ideal jika digabung dengan spektrometer massa. 3. Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solut lebih pekat, karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas misal sampel klinis.

Parameter Kolom Konvensional Kolom Mikrobor Tabung Kolom Stanless steel P = 3,10,15,20, dan 25 cm o.d = 0,25 inci i.d = 4,6mm Stanless steel P = 25 dan 50 cm o.d = 0,25 inci i.d = 1 atau 2 mm Tek. Operasional 500-3000 psi (35-215 bar) 1000-5000 psi (70-350 bar) Fase Gerak NP : hidrokarbon+pelarut2 terklorinasi atau alkohol. RP : metanol atau asetonitril + air atau buffer Kec.Alir : 1-3mL/menit NP : hidrokarbon+pelarut2 terklorinasi atau alkohol. RP : metanol atau asetonitril + air atau buffer Kec.Alir : 10-100µL/menit Modifikasi Instrumen : Aliran < 10µL/menit. Katup injeksi sampel dan sel detektor bervolume kecil Kinerja Efisiensi meningkat dg berkurangnya uk.partikel fase diam, akan tetapi umur kolom dg ukuran partikel 3µm lbh pendek Sangat efisien dan sensitif, akan tetapi lambat. Konsumsi fase gerak hanya ¼ dari kolom konvensional

Dalam prakteknya, kolom mikrobor tidak setahan kolom kovensional dan kurang bermanfaat untuk analisis rutin

Bagaimana memilih kolom??? Untuk memilih kolom (fase diam), perhatikan beberapa sifat senyawa seperti: - kelarutan - kepolaran Dengan memperhatikan sifat-sifat tersebut, kolom dapat dipilih dengan petunjuk berikut ini

Kolom Fase Diam HPLC

Particle Size

Beda Ukuran Partikel

Kolom Performance kolom menurun seiring dengan lamanya waktu penggunaan, yang ditandai dengan peningkatan backpressure dan lebar puncak kromatogram

Pengoperasian Kolom Untuk kolom Reversed-Phase [C8, C18, fenil, dll], gunakan petunjuk berikut: - simpan kolom dalam asetonitril atau metanol atau campuran air dan pelarut organik - jangan mengoperasikan kolom melebihi ph yang diperbolehkan (untuk kolom berbasis silika, disarankan ph 2,5 8). ph > 8 silika terlarut ph < 2 bonded silika terhidrolisis

Pengoperasian Kolom Selalu flush (aliri) kolom dengan pelarut kuat (strong solvent) seperti metanol sebelum digunakan untuk mengeliminasi setiap anlit yang tertahan kuat Jangan pernah biarkan komponen bufer tertinggal dalam dalam pompa atau kolom, karena komponen bufer dapat mengendap dan menimbulkan kerusakan

Pencucian Kolom Bersihkan kolom dengan solven yang kuat. - Untuk kolom Reversed-phase: gunakan campuran 96% diklorometan dan 4% metanol dengan 0,1% amonium hidroksida - Untuk kolom Normal-phase: gunakan metanol Pada keadaan yang sulit: - lakukan back-flushing kolom dengan kecepatan alir rendah [ bila diperbolehkan!!! ]