BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia itu lahir sampai meninggal dunia. Dengan kata lain pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh Allah SWT. yang disebut dengan sunnatulllah. Jadi, tidak seorangpun di

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Diajukan oleh LESTARI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ibu dan anak. Dalam suatu keluarga, arus kehidupan ditentukan oleh orang

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dewasa. Remaja memiliki beberapa karakter yang khas, salah satunya

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. utama memiliki peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan diberbagai bidang yang ada di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

BAB V PEMBAHASAN. A. Nilai pendidikan Agama Islam pada program Adiwiyata kegiatan bank. sampah di UPTD SMKN 2 Boyolangu Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah Bimbingan atau pembinaan secara sadar oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat menyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya dan sekaligus mempraktekkannya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hambali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. biometrik fingerprint akan mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter yang akan ditunjukkan oleh anak-anaknya. Orang tua yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SEKUNTUM NAYSILA KARYA M. BUDI ANGGORO DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan apa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mendapat tempat terdepan dan terutama. Pendidikan merupakan faktor yang sangat esensial

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia. Sejak manusia itu lahir sampai meninggal dunia. Dengan kata lain pendidikan berlangsung seumur hidup. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik 1 secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. 2 Ahmad D. Marimba mengartikan pendidikan merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. 3 Dari pengertian diatas, secara umum pendidikan merupakan pembinaan manusia secara rohaniah dan jasmaniah. Artinya, setiap upaya dan usaha untuk meningkatkan kecerdasan anak didik berkaitan dengan peningkatan kecerdasan intelegensia, emosi, maupun kecenderungan spiritualitasnya. Anak didik dilatih 1 Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Lihat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1. Selebihnya istilah-istilah praktis Pendidikan seperti jalur pendidikan, jenjang pendidikan, jenis pendidikan juga telah juga telah diputuskan dalam UU SISDIKNAS BAB I Ketentuan Umum Pasal 1. 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (1). 3 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1962), 19. 1

2 jasmaninya yang terampil untuk memiliki kemampuan atau keahlian profesional guna bekal kehidupan di masyarakat. Di zaman sekarang, keterampilan yang dimiliki harus maksimal agar memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama untuk diri dan keluarganya, untuk mencapai tujuan hidup dunia dan akhirat. 4 Tolak ukur pendidikan yang membina kepribadian harus jelas. Berhubungan dengan pendidikan Islam, pembinaan kepribadian yang dimaksud adalah kepribadian yang merujuk pada ajaran Islam. Contoh paling sempurna di antara semua manusia adalah pribadi Muhammad S.A.W. karena Allah menegaskan bahwa Rasulullah S.A.W. memiliki uswatun hasanah (contoh yang baik) bagi umat manusia. 5 Zakiah Darajat mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mendidik manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat, serta gemar untuk mengamalkan, mengembangkan ajaran Islam yang berhubungan dengan Allah bahkan dengan manusia sesamanya, di dunia dan di akhirat nanti. 6 Marimba menjelaskan tujuan akhir dari pendidikan Islam adalah terbentuknya kepribadian Muslim yang disiplin. Sesungguhnya tujuan pendidikan Islam dijelaskan dalam Al-Qur an 4 Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 54. 5 Lihat QS. Al-Ahzab (33) : 21. 6 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam,(Bandung: Bumi Aksara, 2008), 29-30.

3. Artinya:... pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Jelaslah bahwa tujuan Pendidikan Islam menurut konsep Al Qur an adalah tercapainya manusia seuutuhnya yaitu manusia berakhlak mulia yang terbina potensinya secara menyeluruh baik secara fisik intelektual maupun akhlak agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah yang bahagia didunia dan akhirat Oleh karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dengan demikian disamping lembaga pendidikan sekolah, keluarga juga mempunyai tugas dan kewajiban untuk melaksanakan pendidikan bagi anggota keluarganya, terutama anak-anaknya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama. Disebut pertama karena sebelum berkenalan dengan lingkungan yang lain anak telah mendapat pengaruh lingkungan keluarga terlebih dahulu sehingga wajar bila dalam perkembangan selanjutnya pengaruh ini terasa

4 dominan dan selama pertumbuhannya lingkungan keluarga mendapat porsi yang banyak dibandingkan lingkungan pendidikan yang lain. Keluarga merupakan satu kesatuan masyarakat terkecil yang didalamnya terjadi hubungan antara ayah, ibu, dan anak. Fungsi keluarga bukan hanya sebagai penerus keturunan. Ada fungsi-fungsi lain yang menyangkut seluruh aspek kehidupan keluarga seperti fungsi social, ekonomi, cultural dan pendidikan. Dalam fungsinya sebagai wadah pendidikan, keluarga merupakan sumber pendidikan yang pertama dan paling utama. Disanalah pertama-tama karakter anak dibentuk. Peranan keluarga sangat besar dalam menyiapkan anak sehingga mampu mandiri, bertanggung jawab dan disiplin ditengah masyarakat. Untuk itu diperlukan perhatian orang tua yang dimanifestasikan pada pola kepemimpinan terhadap anak dan dapat mendorong kemajuan anak di dalam keluarga, sehingga tercipta keluarga yang sejahtera, bahagia dunia dan akhirat. Orang tua terutama ibu mempunyai tanggung jawab penuh atas pendidikan anak-anaknya sebagai amanah dari Allah SWT. yang dibebankan kepadanya kelak akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah swt. Selain itu ibu juga merupakan orang yang paling dekat dengan anak-anaknya, karena ibu yang mengandung, melahirkan dan merawatnya sehingga terjadilah hubungan darah antara ibu dan anak yang sangat erat. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Luqman ayat 14 :

5 Artinya: Dan kami perintahkan kepada umat manusia untuk berbuat baik terhadap kedua orang tuanya (ibu bapak), ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang lemah yang bertambah dan menyapihnya dalam dua tahun Anak pertama kali berkenalan dengan ibu dan ayahnya serta saudarasaudaranya, melalui perkenalan itulah terjadi proses penerimaan pengetahuan dan nilai-nilai apa saja yang hidup dan berkembang dilingkungan keluarga. Dan segalanya yang diterimanya pada proses awal itu akan menjadi referensi kepribadian dan karakter anak. Disinilah keluarga dituntut agar dapat merealisasikan nilai-nilai positif sehingga terbina kepribadian dan karakter anak yang baik dan disiplin untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang diharapkan. Untuk itu orang tua harus terlebih dahulu menjalankan perintah agama serta memiliki akhlak yang baik, karena anak akan mencontoh apa yang dilihat dari orang tuanya, baik dalam pergaulan hidup maupun dalam berbagai hal akan menjadi teladan dan pedoman yang akan ditiru oleh anak-anaknya. Kepedulian dan peran orang tua terhadap pendidikan agama dan karakter disiplin anak usia sekolah dasar merupakan hal menarik untuk diteliti secara ilmiah. Karena pada dewasa ini tingkat kedisiplinan anak sangatlah minim dan disiplin dalam beribadah pun sangat kurang jika tidak melalui panggilan atau perintah orang tuanya. Apalagi pada kenyataannya masih

6 banyak sekali orang tua yang disibukan dengan pekerjan dan hal-hal lain dan masih banyak pendidikan akhlak keagamaan dan karakter orang tua masih kurang untuk di ajarkan kepada anaknya. Walaupun dalam keadaan sesibuk apapun orang tua harus bisa menerapkan kan menegakkan disiplin belajar agama islam bagi anak-anaknya. Karena bagaimanapun juga pendidikan dan pengarahan langsung dari orang tua akan lebih berarti dan bermakna bagi si anak dari pada pendidikan dari lembaga lain. Orang tua tidak boleh hanya mengandalkan uang dan menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada orang lain seperti guru, ustadz/ustadzah dan lain-lain. Ketika orang tua menyerahkan anaknya ke guru atau sekolahan, TPQ atau Guru ngaji, mereka menganggap bahwa kewajibanya mereka sudah terwakilkan pada pihak yang bersangkutan dan orang tua sudah tidak lagi memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anaknya. Namun Fenomena itu tidak sejalan dengan pernyataan yang ada pada lingkungan TNI. Di lingkungan TNI masih banyak para orang tua yang memperhatikan kedisiplinan anaknya bahkan masih banyak kegiatan keagamaan masyarakat yang diadakan rutin di lingkungan TNI angkatan laut di Bhumi Marinir karang pilang, kelurahan karang pilang, Kecamatan karang pilang. Rata-rata orang tua yang berprofesi TNI/ Marinir memiliki konsep pendidikan yang berbasis kedisiplinan yang akan diterapkan pada anaknya, dan juga pendidikan yang pernah ditempuh oleh orang tuanya pada masa pendidikan kemiliteran terdapat beberapa pendidikan keagamaan dan ke-rohanian tidak serta merta mendidik keras

7 kedisiplinan, dan hal itu diterapkan kepada anak mereka. bahkan setiap tahunnya terdapat perlombaan MTQ yang di adakan oleh Kesatuan Bhumi Marinir karang pilang yang di ikuti oleh seluruh keluarga dari anggota TNI. Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN IBADAH ANAK PADA KELUARGA TNI-ANGKATAN LAUT (Studi kasus di RUMDIS BHUMI MARINIR Karang Pilang Surabaya) karena peneliti ingin mengkaji bagaimana peran pendidikan keluarga menurut konsepsi Islam yang di implementasikan kedalam format pendidikan keluarga TNI yang dapat membentuk dan membangun karakter disiplin pada anak usia sekolah dasar untuk berdisiplin waktu dan giat beribadah. B. Alasan Memilih Judul 1. Berangkat dari Asumsi publik yang beranggapan bahwa kedisiplinan anak usia sekolah dasar khususnya untuk belajar agama Islam di lingkungan TNI Angkatan Laut yang minim, maka penulis mengangkat judul ini untuk melihat bagaimana peran keluarga khususnya orang tua mendidik anaknya dengan konsep pendidikan agama Islam yang diimplementasikan dalam format pendidikan keluarga TNI Angkatan laut dalam membentuk karakter disiplin anak mereka dalam beribadah. 2. Penulis beranggapan pendidikan karakter disiplin sangat berguna sekali untuk memberikan kontribusi pada Pendidikan Indonesia.

8 C. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, pokok permasalah yang akan diangkat dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana peran pendidikan keluarga TNI dalam membentuk karakter disiplin anak dalam beribadah? 2. Bagaimana bentuk pendidikan karakter disiplin ibadah yang ideal bagi anak di lingkungan TNI? D. Tujuan Penelitian a. Penulis Ingin mengetahui lebih dalam peran pendidikan keluarga dalam membentuk karakter disiplin pada anak dalam beribadah di keluarga TNI Angkatan Laut. b. Penulis ingin mengetahui bagaimana bentuk pendidikan karakter disiplin yang baik pada anak, terlebih lagi disiplin dalam beribadah. E. Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna: 1. Secara Akademik Ilmiah : a. Memberikan kontribusi keilmuan terhadap penelitian pendidikan secara umum b. Untuk mengembangkan teori-teori pendidikan terutama yang berhubungan dengan konsep pendidikan keluarga dalam pembentukan karakter

9 c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan bangunan ilmu pengetahuan dan mengembangkan pendidikan agama Islam. Khususnya di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan masyarakat Indonesia umumnya. 2. Secara praktis a. Bagi orang tua sekaligus Pegawai Negeri ataupun TNI, merupakan bahan masukan sebagai langkah yang efektif agar tetap membimbing kedisipinan belajar agama Islam anak-anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah dasar (SD). b. Bagi anak- anak yang masih sekolah dasar (SD), setidaknya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan agar memiliki kemauan keras \untuk selalu meningkatkan kedisiplinan dalam beribadah. c. Bagi penulis, sebagai bahan informasi untuk meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam masa perkuliahan tentang masalah kedisiplinan beribadah dan belajar agama Islam anak-anak yang berada di lingkungan TNI Angkatan Laut. F. Definisi operasional Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengertian judul ini, maka penulis tegaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini yaitu:

10 1. Peran : tugas, pelaku,perlakuan, peranan - pembinaan. 7 2. Pendidikan keluarga: pendidikan atau pembinaan secara informal yang diberikan dalam keluarga kepada anak berupa pembinaan kepribadian, mempimpin, memelihara, mengasihi, bertanggung jawab dan memberi pengetahuan untuk setiap proses perkembangannya. Keluarga merupakan akar bagi terbentuknya akhlak dan karakter anak. dalam Dan subjek dalam keluarga sebagai pendidik adalah orang tua. 8 3. Pembentukan karakter disiplin Karakter : menurut Abdul Majid dalam bukunya merupakan sesuatu yang mengualifikasi pribadi seseorang. Karakter menjadi identitas yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah. Dari kematangan karakter inilah, kualitas seorang pribadi diukur 9. Karakter berkaitan dengan habit (kebiasaan). Pendidikan karakter adalah usaha sadar untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. Disiplin(self- discipline): adalah kemampuan menunjukan hal yang terbaik dalam segala situasi melalui pengontrolan emosi, kata-kata, dorongan, keinginan, tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 10 7 Msastra Praja, kamus istilah pendidikan dan umum, ( Surabaya: Usaha Nasional, 1987), h. 378 8 Haitami salim, Pendidikan Agama dalam Keluarga, (Jogjakarta : Ar-ruzz media 2013) h. 135 9 Abdul majid, pendidikan karakter perspektif islam (bandung; Remaja rosdakarya 2012) h.8 10 Said Hamid Hasan, dkk, Pengembangan Pendidikan Budayadan karakter.., h. 9-10

11 Pembentukan karakter disiplin : proses membangun pondasi karakter disiplin anak dengan berbagai cara pendidik yang sejalan dengan tumbuh kembang anak pada lingkungannya. 4. Ibadah: merendahkan diri kepada Allah, yaitu tingkatan ketundukan yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi 11 5. Anak: manusia yang berkembang menuju ke tingkat yang dewasa yang memerlukan bimbingan dan pertolongan dari orang lain yang sudah dewasa guna melakukan tugasnya sebagai makhluk 12 Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah anak usia sekolah dasar yaitu anak-anak yang masih bersekolah ditingkat dasar sekolah formal yang mana usianya berkisar antara 6-12 tahun. 6. TNI Angkatan laut : singkatan dari Tentara Nasional Indonesia yang berada di bawah naungan presiden republik Indonesia sebagai kekuatan inti SISHANKAMRATA (Sistem pertahanan keamanan rakyat jelata) yang menjaga NKRI dari berbagai ancaman dan serangan dari dalam maupun luar. 13 Dalam penulisan skripsi ini, guna menghindari keluasan pembahasan penulis hanya mengkaji mengenai peran pendidikan keluarga dalam islam khususnya orang tua,dalam pembentukan karakter disiplin pada anak usia sekolah dasar (SD). 11 Prof. Dr. H. Moh. Ardani. Fikih Ibadah praktis, (jakarta: PT. Mitra cahaya Utama) Cet- 1, h. 16 12 M. sastra Praja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, (Surabaya: Usaha Nasional, 1987), h. 369 13 Vademecum Pusat Pelatihan Dan Pendidikan Dasar Militer. (Buku Pegangan Siswa Calon Bintara. 2011). H, xxv

12 G. Sistematika Pembahasan BAB I : Pendahuluan yang berisikan tentang, latar belakang, alasan memilih judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, ruang lingkup pembahasan, definisi operasional, metode penelitian meliputi: (jenis penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisa data, sistematika pembahasan. BAB II : Landasan Teori mengenai hal-hal yang diteliti yang pertama, yakni Tinjauan dalam keluarga dan pendidikan yang didalamnya mengenai orang tua, Tipe orang tua, Anak Usia sekolah dasar, Tugas dan kewajiban Anggota keluarga, Relasi antar personal dalam keluarga, Peranan Orang tua dalam pendidikan. Yang kedua, yaitu Tinjauan kedisiplinan beribadah, Pengertian kedisiplinan, Tujuan disiplin, macam-macam disiplin, Bentuk dan pendekatan kedisiplinan, pengertian Ibadah, disiplin dalam beribadah, Motivasi Ibadah, Hikmah Ibadah dan yang ketiga, Tinjauan mengenai lingkungan akademis TNI Angkatan laut dan Marinir. BAB III : Merupakan metode penelitian yang memuat tentang jenis dan pendekatan penelitian, rancangan penelitian, populasi dan sampel, jenis data dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

13 BAB IV : Merupakan hasil penelitian yang memaparkan gambaran umum objek penelitian, dan deskripsi hasil pengumpulan data dan analisis data. BAB V : Merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dan saran. Dan bagian terakhir berisi daftar kepustakaan, dan lampiran.