PENGOLAHAN BENIH. Perontokan Pengeringan Pembersihan Pemisahan/Pemilahan Perawatan Perlakuan/Pengujian Pelabelan Pengemasan Penyimpanan

dokumen-dokumen yang mirip
HAMA DAN PENYAKIT BENIH Oleh: Eny Widajati

PROSESSING BENIH. Bagian dari keseluruhan rangkaian teknologi benih dalam usaha memproduksi benih bermutu tinggi

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tomat termasuk tanaman semusim Ordo Solanales, family solanaceae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hermawan (2013), klasifikasi botani tanaman sorgum (Sorghum bicolor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) termasuk dalam jenis tanaman sayuran,

II. TINJAUAN PUSTAK A. 2.1 Karakteristik dan Komposisi Kimia Benih Kedelai

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan komoditas strategis yang secara. kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, karena itu program peningkatan

II. TINJAUAN PUSTAKA

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (2013), kebutuhan kedelai nasional

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Justice dan Bass (2002), penyimpanan benih adalah. agar bisa mempertahankan mutunya. Tujuan dari penyimpanan benih

PANEN DAN PENANGANAN BENIH CENGKEH DALAM PRODUKSI BENIH BERMUTU

HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya yang tinggi. Untuk memenuhi konsumsi dalam negeri,

PENDAHULUAN. Latar Belakang

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BENIH. Faktor Genetik/ Faktor Lingkungan/ Eksternal

Teknologi Penyimpanan Jagung Oleh : Sri Sudarwati PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) ialah tanaman penghasil beras yang menjadi sumber

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

PENGOLAHAN BENIH (SEED PROCESSING)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

MAKALAH SEMINAR UMUM. ANALISIS MATEMATIS PENDUGAAN UMUR SIMPAN BENIH CABAI MERAH (Capsicum annum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea. sistimatika tanaman jagung yaitu sebagai berikut :

PENGARUH KOMBINASI KADAR AIR BENIH DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS DAN SIFAT FISIK BENIH PADI SAWAH KULTIVAR CIHERANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN PADA BIJI-BIJIAN

I PENDAHULUAN. Tanaman kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

TINJAUAN PUSTAKA Asal-Usul, Taksonomi kedelai, dan Morfologi Kedelai

PENTINGNYA PENETAPAN BERAT 1000 BUTIR DALAM MENGETAHUI KUALITAS BENIH TANAMAN PERKEBUNAN. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mortalitas. biopestisida berpengaruh nyata terhadap tingkat mortalitas Tribolium castaneum

Pendahuluan. ACARA I Perkecambahan Benih. (eksternal). Faktor Dalam Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain :

KUALITAS BENIH Ruang Lingkup Kualitas Benih Kualitas benih

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

TEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI. Oleh: Ir. Nur Asni, MS

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - November 2012 di Laboratorium

PENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG

TEKNOLOGI BENIH. A.Sahupala (Fakultas Pertanian Universitas Pattimura) Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura.

PENETAPAN KADAR AIR PADA BERBAGAI METODE PENGHANCURAN BENIH JARAK PAGAR. Abstract Ratri Kusumastuti, SP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang

PENGKAJIAN SUHU RUANG PENYIMPANAN DAN TEKNIK PENGEMASAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis beras tidak memberikan pengaruh

PASCA PANEN BAWANG MERAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TINJAUAN PUSTAKA. rekalsitran yang masak, kandungan airnya sangat tinggi, dapat mencapai 30-40%

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang

I. PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya bioteknologi, terdapat kecenderungan bahwa

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

Uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN

TINJAUAN PUSTAKA. secara umum dapat dikeringkan hingga kadar air 5% tanpa kerusakan. Karena sifat ini,

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

TINJAUAN PUSTAKA Benih Bermutu Viabilitas dan Vigor benih

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian produksi benih dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

adalah praktek budidaya tanaman untuk benih

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang

EVALUASI MUTU BENIH JAGUNG DALAM GUDANG PENYIMPANAN BENIH UPBS. Rahmawati dan Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penanganan Hasil Pertanian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang berbeda menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Bagian buah dan biji jarak pagar.

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN KADAR AIR BENIH

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode

KATA PENGANTAR. Mengemas dan Menyimpan Benih

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

BAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum

PEMBAHASAN. Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia

BAB III SARANA PRASARANA

Transkripsi:

PENGOLAHAN BENIH Perontokan Pengeringan Pembersihan Pemisahan/Pemilahan Perawatan Perlakuan/Pengujian Pelabelan Pengemasan Penyimpanan

PENGOLAHAN BENIH (SEED PROCESSING) Pengolahan benih merupakan suatu kegiatan di antara kegiatan lainnya dalam teknologi benih. Hasil pengolahan menentukan kemampuan benih untuk mempertahankan Viabilitas pertumbuhannya serta meningkatkan produksinya baik kuantitas maupun kualitas Tujuan akhir dari pengolahan benih adalah untuk memperoleh persentase maksimum benih murni hidup

Prinsip Pengolahan Benih Prinsip pengolahan benih adalah mewujudkan benih tanaman yang unggul (baik)

PENGOLAHAN BENIH Perlakuan yang dilakukan : 1. Memisahkan secara khusus benih yang kita pilih dengan benih tanaman sejenis yang varietasnya lain, dari biji-bijian herba, kotoran yang melekat atau tercampur 2. Memisahkan secara khusus benih yang kita pilih dari benih-benih yang sejenis yang kondisinya belum matang, pecah kulit (cacat) yang mengalami deteorasi, rusak karena serangan hama atau penyakit 3. Memisahkan secara khusus benih yang kita pilih untuk pengelompokkan berdasar kan besar, bentuk, struktur, warna, dan berat jenis benih 4. Memberikan zat-zat kimia kepada benih yang kita pilih dan memiliki kekhususan sebagai benih unggul dengan maksud melindunginya dari hama dan penyakit

Pengolahan Benih harus meliputi 3 kegiatan minimal : 1. Cleaning yakni kegiatan membersihkan benih dari segala kotoran dan campuran 2. Grading yakni pemisahan benih atas dasar panjang, lebar, tebal (besar), berat, warna dan struktur 3. Seed Treatment yakni perlakuan-perlakuan terhadap benih yang telah dibersihkan dan dipisahkan. Pembersihan : Tradisional Mesin

Pembersihan Benih Tujuan: Membuang benih species lain yang berbeda dan bahan bahan kotoran Memilih benih untuk mendapatkan benih yang telah dipilah dari benih yang kecil, bewarna tidak normal, dan tidak sehat

Pembersihan dengan Mesin Scalping adalah pembersihan benih dari kotoran-kotoran kasar dengan mesin pengayak Hulling adalah pembersihan benih dengan menghilangkan bagian-bagian yang masih melengket Shelling adalah pembersihan benih dari lendir-lendir kering, kulit ari atau rambut rambut yang menempel pada bagian permukaan benih

Perlakuan Benih (Seed Treatment) Kegiatan yang dilakukan berupa: 1. Menghilangkan bulu-bulu yang masih melengket pada benih 2. Memisahkan benih dari penghalangnya 3. Inokulasi benih (dengan bakteri pembentuk bintil akar) 4. Pemberantasan hama dan penyakit 5. Pemecahan dormansi benih

Perawatan Benih Disinfeksi benih Proteksi benih Pelengkelan benih

PENGEMASAN BENIH (SEED PACKAGING) MENGAPA BENIH HARUS DIKEMAS? KAPAN PENGEMASAN DILAKUKAN?

PENGEMASAN BENIH BAHAN METODE ALAT Ditentukan oleh : jenis & jumlah benih; tipe kemasan; lama penyimpanan; suhu penyimpanan; RH areal penyimpanan; level distribusi (distributor, pengecer, dll)

PENGEMASAN BENIH BAHAN Memiliki kekuatan terhadap regangan Tidak mudah pecah secara tiba-tiba Tidak mudah sobek Kedap terhadap uap air Pada umumnya bahan kemasan benih mampu melindungi semua kualitas fisik benih, tetapi tidak melindungi benih dari serangga atau hama pengerat, atau terjadinya perubahan kadar air, kecuali bila digunakan bahan khusus.

PENGEMASAN BENIH BAHAN poros Kedap uap air Karung goni, kain, polietilen Wadah logam atau kaca Kertas, kardus, aluminum foil, plastik Kotak kayu dari papan serat, dll Kombinasi berbagai bahan

PENGEMASAN BENIH BAHAN Kedap uap air Lapisan tipis polyethylene Lapisan polyester Lapisan polyvinyl Cellophane/kertas kaca Lapisan plio Aluminum foil Lapisan gabungan

PENGEMASAN BENIH METODE manual Semi-automatic automatic Mulai dari menimbang, mengisi, menyodorkan wadah ke alat pengisi, menutup wadah, memberi label dan menyusun/menyimpan hasil kemasan

Benih yang selesai dikemas ditempatkan dalam ruang penyimpanan yang memenuhi standar

PENGERTIAN DAN MANFAAT PENYIMPANAN BENIH Pengertian?????? Manfaat???????

Pengertian Pengawetan cadangan bahan tanam sampai dibutuhkan atau ditanam kembali

Manfaat Tersedianya benih pada waktu yang yang diinginkan Tersimpannya benih apabila belum terjual Menekan laju deteriorasi dari benih

Tujuan Utama Untuk mengawetkan cadangan bahan tanam dari satu musim ke musim berikutnya Mempertahankan viabilitas benih dengan mengkondisikan penyimpanan yang tepa Menyediakan benih dengan kualitas tetap baik untuk musim tanam berikutnya

Viabilitas benih dapat diperpanjang bila benih disimpan pada kondisi yang terlindung dari panas, uap air, dan oksigen Di dalam benih terdapat tanaman mini dorman yang menunggu kesempatan untuk dapat melangsungkan pertumbuhannnya

PENYIMPANAN BENIH (SEED STORAGE) Mengapa Benih Harus Disimpan? Kapan Orang Mulai Menyimpan Benih? Bagaimana Menyimpan Benih? Panen. Tanam..?????

Penyimpanan Benih Jika benih yang sangat basah disimpan pada lingkungan bersuhu tinggi atau terlalu lama berada pada lingkungan bersuhu kritis Akibat benturan pada waktu proses pembersihan dan pemilahan, benih akan mengalami kerusakan dan umur simpannya akan pendek

Kemunduran Benih Kemunduran benih dapat diperlambat atau proses kemunduran benih dapat diperpanjang, namun tidak dapat dihentikan Benih mencapai vigor maksimal pada masak fisiologis dan setelah itu vigor berangsur turun sampai benih itu mati akibat benih mengalami proses penuaan

Kondisi yang menentukan masa hidup benih Benih terluka Kelembaban Suhu lingkungan di lapangan Panen Penyimpanan Saat dan lama benih terkena kondisi buruk

Umur Simpan Benih Adalah jangka waktu yang dibutuhkan sejumlah benih dari hidup sampai mati

PENYIMPANAN BENIH (SEED STORAGE) Umur Simpan Benih: Faktor-faktor yg mempengaruhinya FAKTOR DALAM FAKTOR DALAM Genetik Ukuran Benih Kondisi Sebelum Panen Dormansi Benih Struktur & Komposisi Benih Kadar Air Benih Benih Keras Kerusakan Mekanik Tingkat Kemasakan Vigor benih Viabilitas benih Karakteristik Benih Panen. Tanam

FAKTOR GENETIK Variasi antar species dan sifat benih Viabilitas Awal Perbedaan masa simpan antar kultivar Perbedaan antar individu benih

Struktur dan komposisi benih Sekam (lemma dan palea) Ukuran benih yang kecil akan mudah lolos dari kemungkinan terluka Ukuran, susunan dan komposisi benih merupakan faktor yang mempunyai andil terhadap kerusakan

Kadar Air Benih Kadar air harus optimum untuk disimpan Saat panen KA tinggi 16-20 % bahkan lebih, contoh padi 30-40% Untuk penyimpanan maka KA diturunkan menjadi 11-14% KA penyimpanan yang baik 5-14% Dibawah 5% maka kecepatan penuaan benih bisa meningkat disebabkan oleh autoksidasi lipid dalam benih

KADAR AIR KA Lebih 14% maka cendawan gudang akan mudah merusak benih sehingga perkecambahan terganggu Untuk benih kedelai maka KA harus dibawah 11% Bila KA 14% maka tidak tahan disimpan selama 3 bulan pada suhu 30 o C namun bila KA simpan 9% mampu bertahan selama 1 tahun

Hubungan Dormansi Benih dengan Penyimpanan Pada beberapa keadaan maka penyimpanan dapat mempengaruhi dormansi Dormansi pada bbrp species dapat hilang bila disimpan selama beberapa bulan pada kondisi suhu dan RH lingkungan terkendali asalkan suhu berada diatas titik beku, contoh padi, dormansi dapat hilang pada minggu ke 7-11 setelah panen

Bila benih padi dipanaskan maka dormansinya akan hilang Untuk mempertahankan dormansi maka simpanlah pada suhu sekitar titik beku

UMUR SIMPAN BENIH Atau masa hidup benih atau periode hidup atau daya simpan Adalah jangka waktu yang dibutuhkan sejumlah benih dari hidup sampai mati Atau jangka waktu yang dibutuhkan sejumlah benih untuk tetap hidup

Faktor Luar Suhu Kelembaban Gas Bahan dan wadah Penyimpanan

SUHU Suhu penyimpanan dan kadar air benih merupakan faktor yang penting mempengaruhi masa hidup benih Kadar air benih biasanya lebih besar pengaruhnya daripada suhu Pada kisaran suhu tertentu umur penyimpanan benih sayuran, bungabungaan dan tanaman pangan menurun dengan meningkatnya suhu kecuali pada benih-benih tertentu yang berumur pendek

Hubungan kadar air benih dengan suhu terhadap umur simpan benih dikenal dengan Kaidah Harrington (1972) Setiap kenaikan suhu penyimpanan sebesar 5 C dan setiap kenaikan 1% kadar air benih maka masa hidup benih diperpendek setengahnya Kaidah ini tidak digunakan untuk suhu penyimpanan dibawah 0 C atau diatas 50 C

Gas Benih dengan kadar air dibawah 10% akan dapat bertahan lebih lama apabila CO2 pada udara disekitar benih tersebut lebih tinggi daripada O2 pada udara itu Benih dengan kadar air diatas 14% akan lebih pendek umurnya karena uap air disekitar benih itu akan menurunkan O2 nya dan menaikkan CO2 pada udara tersebut.

Bahan dan wadah penyimpanan Wadah berisi kalsium klorida digunakan untuk benih sayur-sayuran pada empat tingkat suhu dan disimpan selama 7,1; 9,2; 11,3; dan 19,5 bulan lalu dihitung % daya kecambahnya Hasilnya pada penyimpanan 11 bulan menunjukkan bahwa meskipun disimpan pada kondisi kering daya kecambahnya menurun dengan semakin meningkatnya suhu Daya kecambah kubis menurun sebesar 19% pada suhu penyimpanan 0oC dan 28oC dan pechay dan sitao mengalami penurunan sebesar 2% dan 3% pada kondisi simpan yang sama dan benih lobak mati pada semua tingkat suhu penyimpanan setelah disimpan selama 14,5 bulan

Pada wadah tertutup dan terbuka Penyimpanan benih pyrethrum selama 15 tahun menunjukkan bahwa suhu juga mempengaruhi daya kecambah, disamping itu juga dipengaruhi oleh kadar air benih Pada sistim penyimpanan tertutup kadar air benih tetap konstan selama periode penyimpanan akan tetapi pada penyimpnanan terbuka kadar air benih berubah-ubah sesuai dengan berubahnya kelembaban nisbi udara pada penyimpnanan

Jadi benih yang cukup kering pada wadah tertutup biasanya dapat hidup lebih lama dibanding dengan benih serupa yang disimpan pada wadah terbuka pada suhu yang sama

Kadar air benih dan kelembaban relatif udara Kadar air merupakan faktor yang paling mempengaruhi kemunduran benih. Kemunduran benih meningkat sejalan dengan meningkatnya kadar air (Barton, 1961) Kemunduran benih dipengaruhi oleh kadar air benih untuk itu penting sekali pengetahuan tentang faktor apa saja yang mempengaruhi penyerapan dan penahanan uap air oleh benih serta pengaruhnya terhadap benih

Faktor yang mempengaruhinya adalah Ketebalan, struktur dan komposisi kimia kulit benih Kulit benih yang keras jelas akan menghalangi penyerapan air secara total Protein paling higroskopis (mudah menyerap dan menahan uap air) Karbohidrat agak kurang higroskopis Lipid bersifat hidrofobis (daya tarik terhadap air rendah)

Hubungan kadar air benih dengan kelembaban relatif udara Benih itu higroskopis sehingga dapat membiarkan kadar airnya berada dalam keseimbangan dengan tiap kelembaban relatif udara, keseimbangan dicapai apabila benih tidak ada kecendrungan untuk menyerap atau melepaskan air lagi (Copeland, 1977)

Penyimpanan Dalam wadah kedap udara Dalam wadah kedap uap air Pada suhu rendah Bangunan yang kedap terhadap tikus dan serangga Menjaga kebersihan di dalam dan diluar tempat penyimpanan

Grafik Keseimbangan Higroskopis

HAMA & PENYAKIT BENIH DI GUDANG

Cendawan yang menyerang benih dalam penyimpanan Field fungi Cendawan yang menyerang benih sebelum di panen atau segera sesudah panen pada waktu menanti proses pengeringan, biasa terdapat di dalam benih atau permukaan benih sebelum benih disimpan Storage fungi Cendawan yang menyerang benih pada waktu penyimpanan

Contoh Field fungi Alternaria sp Cladosporium sp Helminthosporium sp Fusarium sp Rhizopus spp Fusarium sp Chaetomium sp Aspergillus flavus Penicillium sp Aspergillus niger

Hot spot Tempat dimana pertumbuhan cendawan yang cepat pada suatu tempat akan meningkatkan suhu sehingga di bagian tersebut menjadi lebih panas dibanding dengan bagian disekelilingnya Hot spot juga dapat terjadi pada benih yang disimpan dengan sistem curah (bulk) bila pada bagian tertentu benihnya berkadar air tinggi

Bakteri Pseudomonas glycinea Psedomonas tabacci Virus Bean Common Mosaic Tobacco ring spot

Pengendalian dari Cendawan Mengeringkan benih Seed treatment Fungisida dan fumigan Benih disimpan ditempat yang kering

Hama Tikus Burung Insekta/serangga - Calaudia sp - Corcyra cephalonica - Ephastia cautella - Rhizopertha dominica

Hama Gudang yang Menyerang Kedelai Tribolium sp Trichoderma sp

Pengendalian Fumigasi Seed treatment

Variasi Buah & Benih