RANGKUMAN HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS DAN PERTEMUAN BILATERAL RKP Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LH BAPPENAS

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

PRIORITAS 5 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH MALUKU

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK PRIORITAS

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

DITJEN PPHP KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

PROGRAM KEDAULATAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN MENDUKUNG NAWACITA 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

Rancangan Awal RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2018 Prioritas Nasional Ketahanan Pangan

HASIL PRA MUSRENBANGNAS 2015 PERKUATAN KEDAULATAN PANGAN

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK PRIORITAS

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

WILAYAH NUSA TENGGARA MALUKU PAPUA (NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

STABILISASI HARGA PANGAN

LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT UNIT KERJA, TAHUN Lan (Rp. JENIS PENGELUARAN Belanja Pegawai Belanja Barang Modal

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

Mengikat Mengikat Tak Mengikat Mengikat Tak Mengikat

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2015

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2017

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA APRIL 2016

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KEBUTUHAN BENIH (VOLUME) PER WILAYAH PER JENIS DALAM KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN. Oleh : Direktur Bina Perbenihan Tanaman Hutan

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2017

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PRIORITAS NASIONAL 9: LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN AGUSTUS 2017 TURUN -0,28 PERSEN

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016

BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. OLEH : Dr. Ir. Gardjita Budi, M.Agr.St KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2011

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2015

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

Disampaikan pada: RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN 2018 Jakarta, Januari 2017

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2016

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

Transkripsi:

RANGKUMAN HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS DAN PERTEMUAN BILATERAL RKP 2011 P 5: KETAHANAN PANGAN P 9: LH DAN PENGELOLAAN BENCANA Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LH BAPPENAS Disampaikan dalam RAKORBANGPUS II RKP 2011 Jakarta, 4 Mei 2010 1

MATERI I. Umum (Penekanan Kebijakan) II. Arah Kebijakan RKP 2011 Keberlanjutan Inpres 1/2010 dan 3/2010 Hasil Musrenbangnas 2010 (Isu Strategis) Ketahanan Pangan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Lain-lain III. Tindak Lanjut Hasil Bilateral (Contoh: Kementerian Pertanian) 2

I. Umum 3 3

Arah Kebijakan RKP 2011 NO PRIORITAS NASIONAL ARAH KEBIJAKAN 5 Ketahanan Pangan Perluasan lahan pertanian dan perikanan Perbaikan dan pembangunan infrastruktur Penyediaan benih/bibit unggul Dukungan terhadap pengembangan industri hilir Pemantapan cadangan pangan pemerintah dan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat Stabilisasi harga bahan pangan Jaminan ketersediaan pupuk dan pengembangan pupuk organik Pengembangan Peraturan Perundang-undangan di bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Undang-undang Perlindungan Lahan Pangan Berkelanjutan. 9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Perubahan Iklim Pengendalian Kerusakan Lingkungan Sistem Pengendalian Dini Penanggulangan Bencana

KEBERLANJUTAN INPRES 1/2010 NO PRIORITAS NASIONAL PERHATIAN KHUSUS 5 Ketahanan Pangan Audit lahan sawah Jawa (Tahun 2010); Audit lahan sawah Luar Jawa (Tahun 2011) Pengembangan lahan pangan berskala luas (Food Estate) Merauke Integrated Food Estate: Penyelesaian masalah status lahan, infrastruktur, dan SDM Penyediaan kapal nelayan Mekanisme pelaksanaan dan Monev serta kelembagaan Rehabilitasi hutan dan lahan serta reklamasi hutan di DAS prioritas 9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Penyiapan penetapan kelas air di tingkat kab/kota untuk 13 sungai prioritas dari 119 kab/kota Penyelesaian pemetaan kesatuan hidrologi gambut di 8 provinsi Berkurangnya volume sampah melalui 3R dalam skala kota untuk kota besar dan metropolitan Pembangunan TPA regional dan sanitary landfill

KEBERLANJUTAN INPRES 3/2010 NO PRIORITAS NASIONAL PERHATIAN KHUSUS 5 Ketahanan Pangan Penyusunan Rencana Aksi Nasional/Daerah tentang Pangan dan Gizi (Tahun 2011-2015 9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial (Sumut, Sumbar, Jambi, Kaltim, Sulut, Sulsel, NTT, Papua Barat, Papua, Sulteng) Pengembangan Hutan Rakyat, Kemitraan, Kebun Bibit Rakyat (KBR) Penetapan kelembagaan KPHP dan KPHL Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis (NTT, Sumbar, Sulsel, Maluku, NTB)

II. Hasil Musrenbangnas 2010 : Isu-isu Strategis

Prioritas 5: Ketahanan Pangan Lahan dan Air Pengembangan sistem irigasi Lahan: perluasan lahan pertanian, pemanfaatan lahan terlantar Kesesuaian dengan RTRW Produksi dan Nilai Tambah Peningkatan produksi dan nilai tambah hasil pangan (padi, jagung, ikan, dll) Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan (Gerakan nasional kakao, peningkatan tebu rakyat) Sulawesi Peningkatan hasil produksi ternak (swasembada daging sapi, penanggulangan penyakit hewan menular) Nusa Tenggara dan Bali Pengembangan industri dan ekspor berbasis sumber daya alam (pelatihan, pasar, promosi) Sumut Pertanian Berkelanjutan Program pertanian organik untuk menjamin keberlangsungan kesuburan tanah : penggunaan pupuk organik Semua wilayah

...lanjutan Kelembagaan Pembangunan Penyangga Ketahanan Pangan Nasional/Lumbung pangan Sulawesi, Kalimantan Dukungan sektor keuangan, misalnya keringanan pajak (ekspor kakao) Dukungan sarana dan prasarana pertanian (termasuk perikanan): misal industri pupuk, kapal tangkap, pelabuhan, budidaya ikan Peningkatan peran tenaga penyuluh pertanian (jumlah & kualitas) Pengembangan Sub Terminal Agribisnis (STA)? Termasuk resi gudang dan sistem informasi Kesejahteraan Petani Peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat berbasis komoditas pertanian unggulan lokal dan perikanan

Prioritas 9: LH dan Pengelolaan Bencana Lingkungan Hidup Penanganan revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan rehabilitasi hulu sungai utama Reboisasi dan pembangunan blocking canals untuk gambut Rehabilitasi hutan, pembangunan hutan kota Pengurangan emisi karbon nasional: potensi tutupan hijau Pulau Kalimantan Penetapan kawasan konservasi

...lanjutan Pengelolaan Bencana Penyusunan dan pemetaan daerah potensi bencana alam Penguatan fasilitas Early Warning System (EWS) untuk tsunami dan bencana alam lainnya Penuntasan paska bencana terkait pemulihan produksi dan sektor riil : Rekonstruksi Aceh dan Nias; Gempa Sumatera Barat

Lain-lain Inpres 5 Tahun 2007 tentang Percepatan Pembangunan Papua apakah memungkinkan untuk usulan perpanjangan dan perluasan cakupan wilayah akan dievaluasi (Kementerian Dalam negeri) Pengembangan dan penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) regulasi, persyaratan, dukungan daerah Pemetaan dan penyelesaian permasalahan regulasi tentang status kawasan dan lahan Insentif dan disinsentif bagi daerah yang melaksanakan DAK

III. Tindak Lanjut (Hasil Bilateral)

Hasil Bilateral Kementerian Pertanian Program dan kegiatan yang disampaikan K/L disepakati oleh Pemda Pemerintah Daerah sepakat dengan alokasi pagu yang ada, tetapi apabila ada tambahan alokasi anggaran, beberapa provinsi mengusulkan kenaikan alokasi anggaran pada beberapa program (Program Tanaman Pangan, Program Sarana dan Prasarana Pertanian) Pembahasan secara detil teknis pada Musrenbangtan pada bulan Juni 2010. Kementerian Kelautan dan Perikanan Program dan kegiatan yang disampaikan K/L disepakati oleh Pemda Pemda sepakat dengan alokasi pagu yang ada, tetapi jika alokasi K/L lebih besar maka yang dipakai adalah alokasi K/L. Jika alokasi K/L lebih kecil daripada usulan pemda, sebagian pemda setuju dan sebagian pemda lainnya tidak setuju dan minta ditambahkan alokasi jika memungkinkan. Tindak lanjut perubahan akan dilakukan pada Ratekcan KKP bulan Mei 2010.

Hasil Bilateral Kementerian Kehutanan Program dan kegiatan telah disepakati Besaran alokasi anggaran telah disepakati Kementerian LH Usul dari daerah yang berkaitan dengan pagu dengan LH akan dibicarakan di tingkat Kementerian LH Pada 2011 dialokasikan masing-masing propinsi untuk Dana Dekon sebesar Rp. 500 juta untuk pemantauan kualitas air, pemantauan DAK lingkungan hidup, sosialisasi lisensi AMDAL

Contoh Kesepakatan Bilateral (Kementan) NO PROVINSI USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 1 NANGROE ACEH DARUSSALAM 1. Usulan tambahan dana (35,049+7,00) M pada Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal 2. Usulan tambahan dana 52,86 M pada Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 2 SUMATERA UTARA SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 3 RIAU SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 4 KEPULAUAN RIAU 5 SUMATERA BARAT 1. Program Tanaman hortikultura, usul ditambah 1,7 M 2. Program Tanaman perkebunan, usul ditambah 43, 796 M 3. Kegiatan Mutu tanaman tahunan, usul menjadi 2,274 M 4. Kegiatan Dukungan benih unggul bermutu, usul menjadi 279 juta 5. Kegiatan Dukungan manajemen Ditjen Perkebunan, usul menjadi 259 juta 6. Program Peternakan, usul ditambah 3,3 M 7. Program P2HP, usul ditambah 7,081 M 8. Program prasarana dan sarana, usul menjadi 12,46 M 9. Program SDM pertanian, usul ditambah 34,13 M 10. Program Karantina Pertanian, usul ditambah 600 juta 1. Kegiatan Penjaminan pangan asal hewan, usul menjadi 19,242 M 2. Kegiatan Pengembangan penanganan pasca panen, usul menjadi 10,4 M 3. Kegiatan Pengembangan pengolahan hasil pertanian, usul menjadi 10,4 M 4. Kegiatan pengembangan mutu dan standarisasi, usul menjadi 2,65 M 5. Kegiatan penyuluhan pertanian, usul 5,995 M 6. Kegiatan pendidikan pertanain, usul 3,7 M 7. Kegiatan pelatihan pertanian, usul 500 juta 8. Kegiatan pengembangan pemasaran domestik, usul menjadi 8,15 M 9. Kegiatan pemasaran internasional, usul 900 juta 10. Kegiatan perluasan areal pertanian, usul menjadi 29, 635 M 11. Kegiatan pengelolaan air untuk pertanian 30,391 M 12. Kegiatan pengembangan pengelolaan lahan pertanian, usul menjadi 64, 844 M 13. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis lainnya PLA, usul menjadi 2,137 M

Lanjutan.. NO PROVINSI USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 6 JAMBI 1. Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis, usul menjadi 1,2 M 2. Kegiatan pendidikan pertanian, usul menjadi 1,1 M 7 BENGKULU SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 8 SUMATERA SELATAN 9 BANGKA BELITUNG 10 LAMPUNG 1. Program Tanaman pangan, usul menjadi 37,858 M 2. Program Tanaman holtikultura, usul menjadi 10,5 M 3. Program Tanaman perkebunan, usul menjadi 12,1 M 4. Program Peternakan, usul menjadi 40,6 M 5. Program P2HP, usul menjadi 16 M 6. Program Prasarana dan sarana, usul menjadi 108,2 M 7. Program Ketahanan pangan masyarakat, usul menjadi 30,6 M 1. Usulan kegiatansertifikasi & pengadaan benih (BPSD) 2. Memerlukan dukungan stock pupuk bersubsidi 3. Usulan kegiatan pemantauan kesmavet 1. Kegiatan Tanaman rempah dan penyegar, usul menjadi 25,7005 M 2. Kegiatan Tanaman tahunan, usul menjadi 11,442 M 3. Kegiatan Dukungan penyediaan benih unggul bermutu, usul menjadi 1,477 M 4. Kegiatan Dukungan perlindungan perkebunan, usul menjadi 3,151 M 5. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis lainnya Ditjen perkebunan, usul menjadi 2,196 M 6. Kegiatan Pengembangan penanganan pascapanen pertanian, usul menjadi 4,327 M 7. Kegiatan Pengembangan pengelolaan hasil pertanian, usul menjadi 5,275 M

Lanjutan.. NO PROVINSI USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 11 BANTEN 1. Kegiatan Pelatihan pertanian, usul dana Rp. 200 juta 12 DKI JAKARTA SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 13 JAWA BARAT 14 JAWA TENGAH 15 DI YOGYAKARTA 1. Kegiatan Tanaman serealia, usul menjadi 43,3 M 2. Kegiatan Tanaman kacang-kacangan, usul menjadi 10,2 M 3. Kegiatan Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan, usul menjadi 4,55 M 1. Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis, usul tambahan Rp 300 juta 1. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Dari Gangguan Opt dan Dfi Diprioritaskan/ ditekankan pada SLPHT berkelanjutan dan SLPHT iklim 2. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hias Berkelanjutan Peningkatan produksi tan hias untuk tanaman melati (pemanfaatan lahan pasir, KP, ok, btc) 3. Pengembangan Sistem Perbenihan, Pupuk dan Sarana Produksi Lainnya OP cup benih terhadap penangkaran benih 4. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan Tambahan dukungan untuk pengembangan Tek di KP 16 JAWA TIMUR SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan

Lanjutan.. NO PROVINSI USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 17 BALI 1. Program Tanaman Pangan, usul tambahan untuk kegiatan pengujian mutu benih 1,262 M 2. Program Tanaman Hortikultura, usul tambahan kegiatan pengujian mutu benih 600 jt 3. Program Tanaman Perkebunan, usul tambahan 7,732 M 4. Kegiatan Peningkatan kualitas dan kuantitas benih dan bibit, usul menjadi 19,807 M 5. Kegiatan Peningkatan produksi ternak non ruminansia, usul menjadi 3,419 M 6. Kegiatan Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular, usul menjadi 20,993 M 7. Kegiatan Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal, usul menjadi 2,381 M 8. Program P2HP, usul tambahan 500 jt 9. Kegiatan Perluasan areal pertanian, usul menjadi 5 M 10. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis Ditjen PLA, usul menjadi 1,055 M 11. Kegiatan Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan, usul menjadi 5 M 12. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis BKP, usul menjadi 3,27 M 18 KALIMANTAN BARAT SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 19 KALIMANTAN TENGAH SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 20 KALIMANTAN TIMUR 1. Kegiatan Pengembangan sistem perbenihan, pupuk dan sarana produksi lainnya, usul menjadi 19,3 M 2. Kegiatan Tanaman tahunan, usul menjadi 9,12M 3. Kegiatan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan, usul menjadi 3,2 M 4. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis lainnya Ditjen Perkebunan, usul menjadi 1,4 M 5. Kegiatan Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal, usul menjadi 7,5 M 6. Kegiatan Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal, usul menjadi 2,5M 7. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis Ditjen Peternakan, usul menjadi 2,5M 8. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis Ditjen PLA, usul menjadi 1,22 M 9. Kegiatan Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan, usul menjadi, 5 M 10. Kegiatan Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan, usul menjadi 1,5M

Lanjutan.. NO PROVINSI USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 21 KALIMANTAN SELATAN Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis lainnya BKP usulan menjadi Rp. 825 juta 22 SULAWESI UTARA SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 23 GORONTALO 1. Kegiatan pengelolaan produksi tanaman serealia tidak sepakat, karena anggaran yang dialokasikan K/L lebih rendah dari usulan daerah Rp. 13,127 M 2. Kegiatan Pengelolaan sistem pengawasan sarana produksi tanaman pangan tidak sepakat, kebutuhan provinsi Rp. 6.830, 00 Juta 3. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis lainnya ditjen tanaman pangan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Ditjen Tanaman Pangan 4. Kegiatan Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman sayuran dan biofarmaka berkelanjutan Tidak sepakat, alokasi anggaran K/L lebih rendah dari usulan daerah Rp. 1,177 M 5. Kegiatan Dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan tidak sepakat, kebutuhan provinsi 7.900,00 6. Kegiatan Dukungan perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha perkebunan tidak sepakat, kebutuhan provinsi Rp.10,3 M 7. Kegiatan Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya ditjen perkebunan tidak sepakat, kebutuhan provinsi Rp. 1.700.000 8. Kegiatan Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan menggunakan sumber daya lokal tidak sepakat, kebutuhan provinsi Rp. 11,3 M 9. Kegiatan Produksi ternak non ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya lokal tidak sepakat, kebutuhan provinsi Rp. 1, 95 M 10. Kegiatan Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis tidak sepakat, kebutuhan daerah Rp. 2,4 M 11. Kegiatan Pengembangan pengolahan hasil pertanian tidak sepakat. usulan 3,199 M 12. Kegiatan Pengelolaan air untuk pertanian tidak sepakat. usulan Rp. 11,25 M 13. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada PLA tidak sepakat. usulan Rp. 750 juta 14. Kegiatan pendidikan pertanian, usulan Rp. 940 juta 15. Kegiatan pelatihan pertanian, usulan Rp. 800 juta 16. Kegiatan penyuluhan pertanian, usulan Rp. 2 M 17. kegiatan ketersediaan dan penanganan rawan pangan tidak sepakat, usulan Rp 3,36 M 18. Kegiatan Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan tidak sepakat, usulan Rp. 8,3 M

Lanjutan.. NO PROVINSI USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 24 SULAWESI BARAT SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 25 SULAWESI TENGAH 26 SULAWESI TENGGARA 1. Alokasi menjadi Rp. 294.000.000.000,- (akan disesuaikan apabila ada tambahan anggaran) 2. Alokasi Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Hortikultura Berkelanjutan Menjadi Rp. 36 M 3. Alokasi Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing menjadi Rp. 7.806,50 Juta usul menjadi 300 M jika ada tambahan alokasi 27 SULAWESI SELATAN SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 28 NUSA TENGGARA BARAT 1. Kegiatan Tanaman serealia, usulan menjadi 20,39 M 2. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis Ditjen Tanaman Pangan, usulan menjadi 1,3 M 3. Kegiatan Pengembangan sistem perbenihan, pupuk, dan sarana produksi, usul menjadi 3,9 M 4. Kegiatan Tanaman Rempah dan penyegar, usul menjadi 10,921 M 5. Kegiatan Tanaman tahunan, usul menjadi 8,521 M 6. Kegiatan Dukungan perlindungan perkebunan, usul menjadi 1,7 M 7. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis Ditjen Perkebunan, usul menjadi 1,5 M 8. Kegiatan Peningakatan ternak ruminansia, usul menjadi 25,22 M 9. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis Ditjen PLA, usul menjadi 757 jt 10. Kegiatan Pendidikan pertanian, usul menjadi 800 jt 11. Kegiatan Pelatihan pertanian, usul menjadi 750 jt 12. Kegiatan Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan, usul menjadi 6,7 M 13. Kegiatan Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan, usul menjadi 5,271 M 14. Kegiatan Dukungan manajemen dan teknis BKP, usul menjadi 700 jt

Lanjutan.. NO PROVINSI USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 29 NUSA TENGGARA TIMUR SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan 30 MALUKU 1. Kegiatan Pengelolaan produksi tanaman serealia, usul menjadi 11,64 M 2. Kegiatan Tanaman rempah, usul menjadi 20 M 3. Kegiatan Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal, usul menjadi 3,688 M 31 MALUKU UTARA SEPAKAT 32 PAPUA BARAT SEPAKAT Tidak ada usulan perubahan Tidak ada usulan perubahan 33 PAPUA 1. Program Tanaman Pangan: Usul pengembangan pangan lokal 2. Program Tanaman perkebunan, usul fokus: kopi, kakao, dan karet 3. Program Peternakan, usul fokus: babi, ayam buras 4. Program P2HP, usul fokus: fermentasi kopi, kakao 5. Usul penambahan penyuluh

Kesepakatan Bilateral (KKP) N O PROVINSI 1 SUMATERA A USULAN PERUBAHAN SEPAKAT MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PAGU SETUJU DENGAN CATATAN: 1.NAD, USULAN PENUNTASAN REHABILITASI PELABUHAN LAMPOLO DIBAHAS DI RATEKCAN 2.LAMPUNG, USULAN PENAMBAHAN PROGRAM : PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KKP KETERA NGAN SEPAKAT MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2 SUMATERA B 1. SUMSEL, RENJA K/L DIHARAPKAN MEMPERTIMBANGKAN SELURUH USULAN PROGRAM/KEGIATAN DAERAH, NAMUN DISESUAIKAN DENGAN ALOKASI RENJA K/L SEPAKAT MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 3 JAWA-BALI 1. DIY, MENGUSULKAN KOLAM PELABUHAN, PEMBANGUNAN GROUNDSHIELD, DAN PENDALAMAN ALUR PELAYARAN 4 KALIMANTAN SEPAKAT MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SEPAKAT MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1. SULAWESI BARAT, USULAN PEMBANGUNAN DI KAB MAJENE AGAR DIMASUKKAN DI USULAN NEW INITIATIVE 2. GORONTALO, USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DISEPAKATI, KECUALI PAGU INDIKATIF MASIH AKAN DIBAHAS PADA RAKERNIS KKP BERSAMA SKPD BERSANGKUTAN PADA BULAN MEI 5 SULAWESI 3. SULAWESI SELATAN, RENJA K/L KKP DIHARAPKAN MEMPERHATIKAN USULAN PROGRAM KEGIATAN PRIORITAS PEMDA KARENA ADA BEBERAPA KEGIATAN YANG BELUM SINKRON. UNTUK KEGIATAN K/L YANG SUDAH SESUAI DENGAN USULAN PEMDA TETAPI ALOKASI MASIH KECIL, PERLU MENDAPAT PERTIMBANGAN ALOKASI SESUAI USULAN PEMDA 4. SULTENG, TERDAPAT UPPD UNTUK PPI DONGGALA DAN BANGGAI DALAM USULAN INITIATIVE. PEMBAHASAN LEBIH RINCI PADA RATEKCAN BULAN MEI PAGU SETUJU DENGAN CATATAN: 1. NTT, PERLU ALOKASI PENGADAAN KAPAL TANGKAP LAUT DALAM SEKITAR 30 UNIT, VOLUME USAHA PENANGKAPAN DITINGKATKAN UNTUK MENINGKATKAN SKALA TANGKAP NELAYAN 6 NT MALUKU PAPUA 2. MALUKU, MINTA PENDING MEMINTA TAMBAHAN ALOKASI 3. PAPUA BARAT, MENGUSULKAN PENGADAAN SARPRAS PERIKANAN TANGKAP DAN PEMETAAN POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA

Terima Kasih Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Gedung TS-2A, Lt. V, Jl. Taman Suropati No. 2, Jakarta 10310 Email: sdalh@bappenas.go.id; Telp. 021-31934671; Faks. 021-3144131 24