HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Literatur)

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA.1

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. WANGSA JATRA LESTARI PAJANG KARTASURA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan guna menunjang setiap aktivitas organisasi. Sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN POSO. Palata Luru *)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

Lampiran 19 Tabel dan Pehitungan Uji Keberartian Regresi dan. Uji Kelinieran Regresi Lampiran 20 Perhitungan Uji Koefisien Korelasi...

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kehidupan kepada organisasi dan memberikan tujuan. Jadi,

II. LANDASAN TEORI. 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya menusia

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

PERAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Oleh : Yanti Sri Danarwati, SS., SE., MM. Dosen STIA ASMI SOLO ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PANDAWA JAYA CABANG SURAKAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa sumber daya yang dapat dimanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sering disebut sebagai human resource, tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan seta waktu.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melatih karyawan agar menjadi tenaga kerja yang terampil

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK

BAB II LANDASAN TEORI. A. Motivasi Kerja. dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tenaga mereka. Dalam hal ini motivasi dalam bekerja sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan pada Bangun (2012) bahwa betapa pun sempurnanya rencana-rencana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Hasil penelitian menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. adalah rendahnya tingkat kepuasan kerja (job satisfaction) atau adanya rasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan yang menyediakan jasa sebagai produknya. Satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. formal seperti bimbingan belajar. Tingginya minat orang tua untuk. mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

DAFTAR PUSTAKA. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Group, Jakarta, 2005, hlm Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Prenada Media

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

Dasar Manajemen dan Kepemimpinan

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI KANTOR PENGGADAIAN CABANG POSO. Rahimudin Lubaid*) ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Literatur) Disusun oleh : Desrizal Widyaisawara Muda Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawahlunto, 2015 I. PENDAHULUAN Salah satu aset yang penting yang dimiliki oleh suatu kantor adalah manusia atau karyawan/pegawai, karena tujuan kantor atau perusahaan akan tercapai dengan adanya karyawan yang bekerja sesuai dengan tujuan dan inovasi yang dibuat atau direncanakan sehingga tujuan kantor dapat tercapai dengan baik. Suatu hasil kerja yang optimal akan dapat dicapai dengan baik bila ditunjang oleh kondisi lingkungan kerja yang baik yaitu lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman. Lingkungan kerja yang baik atau kondusif ini akan mendorong afektivitas sebuah instansi dalam menjalankan kegiatannya, serta akan menimbulkan semangat dan gairah kerja karyawan. Kemajuan kantor / perusahaan sangat ditentukan oleh keberhasilan dalam mengelola karyawan dan mempertahankannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan perhatian terhadap kebutuhan, keinginan, harapan, bakat dan keterampilan karyawan serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga karyawan termotivasi untuk melakukan pekerjaan dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya. 1

II. TINJAUAN PUSTAKA A. LINGKUNGAN KERJA Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja berpengaruh langsung terhadap para karyawan. Lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan kinerja karyawan dan sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai menurunkan kinerja karyawan. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila manusia yang terlibat di dalamnya dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien. Pengertian lingkungan kerja menurut Robbins (2003:86), adalah lembagalembaga atau kekuatan-kekuatan diluar yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi, lingkungan dirumuskan menjadi dua yaitu lingkungan umum dan lingkungan khusus. Lingkungan umum adalah segala sesuatu di luar organisasi yang memilki potensi untuk mempengaruhi organisasi. Lingkungan ini berupa kondisi sosial dan teknologi. Sedangkan lingkungan khusus adalah bagian lingkungan yang secara langsung berkaitan dengan pencapaian sasaran-sasaran sebuah organisasi. Menurut Basuki dan Susilowati (2005:40) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada di lingkungan yang dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung seseorang atau sekelompok orang di dalam melaksanakan aktivitasnya. Sedangkan Alex S. Nitisemito (1992:183) mengemukakan pengertian lingkungan kerja sebagai segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja terdiri dari lingkungan fisik dan nonfisik yang melekat pada karyawan sehingga tidak dapa dipisahkan untuk mendapatkan kinerja karyawan yang baik. 2

B. MOTIVASI KERJA Motivasi berasal dari kata latin "movere" yang berarti " dorongan" atau daya penggerak. Menurut Siagian (2003), motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan melaksanakan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut Hasibuan (2003), menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Menurut Winardi (2004), motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak yang mencakup dorongan, alasan dan kemauan yang timbul dari diri sendiri seseorang yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Sedangkan menurut Ada beberapa macam teori motivasi, salah satunya adalah teori motivasi Higienis Herzberg. Teori motivasi ini disebut juga teori pemeliharaan motivasi (motivation maintenance theory), yang menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kerja karyawan, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrensik. a. Faktor intrinsik seperti prestasi, pengakuan dan tanggung jawab) terkait dengan kepuasan dan motivasi kerja. b. Sedangkan faktor ekstrinsik seperti kebijakan dan pengelolaan perusahaan, pengawasan, hubungan antar pribadi dan kosndisi kerja, terkait dengan ketidakpusan kerja (dissastisfier). 3

Teori motivasi Herzberg dapat dilihat pada tabel 1, beirikut: Motivator Faktor Higienis 1 Prestasi 1 Pengawasan 2 Pengakuan 2 Kebijakan perusahaan 3 Bekerja sendiri 3 Hubungan dengan atasan 4 Tanggung jawab 4 Kondisi kerja 5 Perkembangan 5 Hubungan dengan rekan kerja 6 Pertumbuhan 6 Upah 7 Keamanan 8 Kehidupan pribadi 9 Hubungan dengan bawahan 10 Status Sangat Memuaskan Netral Sangat Tidak Memuaskan Sumber : Robbins dan Coulter (2005) Herzberg menyatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan terpisah dan berbeda dari yang menghasilkan ketidakpuasan kerja. Oleh sebab itu penghapusan faktor-faktor yang menciptakan ketidakpuasan kerja hanya dapat menghasilkan harmoni di tempat kerja, namun bukan motivasi. Faktor Higienis merupakan faktor ekstrinsik yang menghilangkan ketidakpuasan kerja tetapi tidak memotivasi, sedangkan motivator adalah faktor instrinsik yang meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi. III. HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA Menurut Lyman dan Porter dalam Stoner dan Fremen (1994), bahwa terdapat tiga peubah yang mempengaruhi motivasi kerja seorang karyawan dalam lingkungan kerja, yaitu: 1. karakteristik individu yang meliputi minat, sikap pada diri masing-masing, sikap pada pekerjaan, kebutuhan akan prestasi, rasa aman dan sosial; 2. karakteristik pekerjaan yang meliputi tingkat kepuasan kerja, tanggungjawab terhadap pekerjaan dan jenis pekerjaan; 3. karakteristik situasi kerja meliputi lingkungan yang menyangkut hubungan sesama karyawan dan hubungan dengan atasan serta kultur organisasi. 4

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan oleh pimpinan. Lingkungan kerja mempengaruhi sikap para karyawan terhadap pekerjaannya. Lingkungan kerja yang menyenangkan akan memberikan dampak positif pada hasil kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan semangat dan kepuasan kerja. Faktor lingkungan kerja membantu dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan. Hasil penelitian terdahulu tentang hubungan lingkungan kerja dan motivasi, antara lain oleh Shanty Indriani (2005), menyimpulkan bahwa keseluruhan faktor lingkungan perusahaan yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan seperti: 1. Hubungan atasan dan bawahan Adalah interaksi yang terjadi antara atasan dan bawahan. Hubungan yang erat antara atasan dan bawahan dapat menciptakan suasana yang komunikatif, sehingga keduanya dapat lebih terbuka, jujur dan saling mengerti apa yang menjadi keinginan masing-masing. 2. Hubungan sesama rekan kerja Adalah interaksi yang terjadi antara karyawan, baik satu unit kerja maupun dengan unit kerja yang lain. Hubungan yang baik sesama rekan kerja akan tercipta koordinasi yang optimal dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh atasan. 3. Peraturan dan Kebijakan Perusahaan Merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh instansi/tempat kerja dan berlaku bagi seluruh pegawai/karyawan. Menjadi arahan bagi semua orang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam suatu instansi/perusahaan. 4. Kondisi Kerja Adalah suasana dan perlengkapan kerja yang menunjang pegawai/karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Faktor kondisi kerja mencakup ketenangan tempat kerja, kebersihan tempat kerja, fasilitas keselamatan kerja dan sarana pendukung kerja. 5

5. Kompensasi Adalah perlakuan instansi/perusahaan terhadap pegawai dengan memberikan penghargaan sebagai balas jasa atas prestasi kerja yang telah diberikan. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang erat, yang saling mempengaruhi antara lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan dalam sebuah instansi/perusahaan. Bila faktor-faktor lingkungan kerja seperti tersebut diatas ada dan tersedia dengan baik, maka pegawai/karyawan akan termotivasi untuk berkerja dengan baik dengan memberikan prestasi kerja yang lebih, karena mereka menemukan hubungan yang baik antara atasan dan bawahan, mitra yang baik dengan sesama rekan kerja, peraturan dan kebijakan perusahaan yang netral dan adil serta kompensasi yang diterima atas prestasi kerja yang telah dicapainya. 6

DAFTAR PUSTAKA 1. Robbins, 2003 " Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Erlangga, Jakarta. 2. Nitisemito, A, 1992, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta. 3. Winardi, 2002. " Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen; Raja Grafindo Persada, Jakarta. 4. Siagian, 2003. " Manajemen Sumber Daya Manusia; Bumi Aksara; Jakarta. 5. Hasibuan, 2001." Manajemen Sumber Daya Manusia" Edisi Revisi; PT. Bumi Aksara; Jakarta. 6. Stoner dan Freeman, 1999." Manajemen" Terjemahan. Prentice Hall inc. London. England. 7. Shanty Indriyani, 2005 " Faktor-Faktor Lingkungan Perusahaan yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Lasallefood Indonesia. 7