Struktur Telur. Suhardi, S.Pt.,MP Universitas Mulawarman

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR, KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI TELUR

Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. membentuk beberapa variasi dalam besar tubuh, konformasi, dan warna bulu.

BAB II TINJAUAN PUTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Telur sebagai sumber

Penyiapan Mesin Tetas

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

PENDAHULUAN. penyediaan daging itik secara kontinu. Kendala yang dihadapi adalah kurang

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya telur yang menetas dibagi dengan banyaknya telur yang fertil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk

TEKNOLOGI TELUR. Pada umumnya telur mempunyai 3 struktur bagian, yaitu :

TINJAUAN PUSTAKA. Itik adalah salah satu jenis ungags air ( water fawls) yang termasuk dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga menetas, yang bertujuan untuk mendapatkan individu baru. Cara penetasan

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING (lanjutan)

PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan sumber protein. Di Indonesia terdapat bermacam-macam

Temu Teknis Fungsionat non Penebti 2000 BAGIAN DAN PERLENGKAPAN MESIN TETAS Bagian-bagian dan perlengkapan yang ada pada mesin tetas sederhana dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya berukuran

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan tipe ringan. Tipe medium umumnya bertelur dengan warna kerabang cokelat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbanyak jumlah daya tetas telur agar dapat diatur segala prosesnya serta

1. PENDAHULUAN. Telur itik adalah salah satu pilihan sumber protein hewani yang memiliki rasa

PENDAHULUAN. Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat diminati oleh masyarakat. Hampir seluruh kalangan masyarakat dapat

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan populasi penduduk di Indonesia menyebabkan perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aves, ordo Anseriformes, famili Anatidae, sub famili Anatinae, tribus Anatinae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelompok Tani Ternak Rahayu merupakan suatu kelompok peternak yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Kualitas Eksterior Telur Tetas Ayam Arab

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ayam Lokal

Gambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh merupakan sebangsa burung liar. Burung puyuh merupakan

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

Sumber pemenuhan kebutuhan protein asal hewani yang cukup dikenal. masyarakat Indonesia selain ayam ialah itik. Usaha beternak itik dinilai

PENGANTAR. Latar Belakang. dan negatif. Dampak positif yaitu meningkatkan perekonomian dan mengurangi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Telur ayam ras merupakan telur yang paling populer dan paling banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Itik lokal Indonesia dikenal sebagai keturunan itik Indian Runner yang banyak

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Inseminasi Buatan pada Ayam Arab

TATALAKSANA PENETASAN TELUR ITIK

11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR

I. PENDAHULUAN. unggas di Sumatera Barat, salah satunya adalah peternakan Itik. Di Nagari Pitalah,

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

TELUR PBA_281113_MNH

MATERI DAN METODE. Materi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tidak memiliki karakterisik disebut ayam kampung (Nataamijaya, 2010). Ayam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam arab (Gallus turcicus) adalah ayam kelas mediterain, hasil persilangan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan

Folikulogenesis dan ovum ternak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

TINJAUAN PUSTAKA. Itik adalah salah satu jenis unggas air ( water fowls) yang termasuk dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Kabupaten

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Telur

HASIL DAN PEMBAHASAN. perkembangan ayam. Hasil penelitian panjang tubuh anak ayam yang diinkubasi. Tabel 2. Panjang Tubuh Anak Ayam Lokal

KAJIAN KEPUSTAKAAN. golongan terdahulunya merupakan itik liar yang wilayah penyebarannya sampai

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. serta meningkatnya kesadaran akan gizi dan kesehatan masyarakat. Akan

[PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG TELUR]

HASIL DAN PEMBAHASAN. morfologi. Penilaian dilakukan pada DOD yang baru menetas untuk melihat

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

Mahasiswa mengetahui perubahan fisiko kimia telur Mahasiswa mengetahui kerusakan selama penyimpanan Mahasiswa mengetahui cara penanganan telur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) ada juga yang menyebut siput

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

Gambar 1. Struktur Bagian-Bagian Telur (Romanoff dan Romanoff, 1963)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kalkun adalah hewan unggas (sejenis burung), asli Amerika Utara, yang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi

TINJAUAN PUSTAKA. (2001) adalah sebagai Kingdom Animalia, Subkingdom Metazoa, Phylum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kutikula), membran kulit telur, kantung udara, chalaza, putih telur (albumen),

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada 28 Mei--28 Juni 2012,

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU).

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April November 2016 di Desa

Gambar 1. Itik Alabio

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Indeks Bentuk Telur terhadap Daya Tetas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler tidak dibedakan jenis kelamin jantan atau betina, umumnya dipanen

Kata kunci: penetasan, telur itik Tegal, dan mesin tetas

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari,

A. KOMPOSISI DAN KUALITAS TELUR

PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA PADA FUMIGASI TELUR ITIK TERHADAP DAYA TETAS DAN KEMATIAN EMBRIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

Transkripsi:

Struktur Telur Suhardi, S.Pt.,MP Universitas Mulawarman

Struktur dan komposisi telur 1.Kuning telur (yolk) 2.Putih telur (albumen) 3.Membrane shell 4.Kerabang telur

Kuning Telur (31%): 1. Latebra : Pertautan antara discus germinalis dengan yolk 2. Discus Germinalis : Stadium blastoderm dari sel telur 3. Cincin konsentris kuning telur 4. Membrana Vetelina : membran tidak berwarna yang mengelilingi kuning telur

Putih telur (albumen) (58%): Khalaziferous (3% dari albumen): berhub dgn kuning telur dan chalazae, sangat tipis, halus. Inner thin /lapisan bag dalam(21% dari albumen) Thick white / putih telur padat (55%) Outer thin / lapisan bag luar, berhub dengan membran shell

Membrane Shell: Bag yang keras dan fibrous Tersusun dari protein yang serupa dengan protein pada bulu dan rambut Terdiri dari : - Inner shell membrane - Outer shell membrane Inner shell membrane lebih tipis

Kerabang telur (shell) (11%): 1. Keras, melindungi dari isi telur dan embrio dari gangguan baik fisik / kimiawi 2. Terdapat kutikula : - tebal : 10 30 mikro meter - menghambat penetrasi organisme melalui pori - menghambat masuknya zt-zat dari luar

Kerabang telur (shell) (11%): 3. Terdapat pori-pori : jumlah bervariasi (7000-17.000/butir) - embrio dapat bernafas - terjadi penguapan - masuknya cairan dari luar - Tebal tergantung dari faktor genetik dan lingkungan (pakan, suhu, penyakit) 4. Pigmen shell terdapat di lapisan spongy layer 5. Terdiri dari : 94% kalium karbonat, 1% agnesium karbonat, i% kalsium phosphat, unsur organi lain 4%

TELUR

Komposisi kimiawi : % Air Protein Lemak Abu Telur 100 65,5 11,8 11,0 11,7 Putih telur Kuning telur Kera bang 58 88 11,0 0,2 0,8 31 48 17,5 32,5 2,0 11 1,6 3,3 0,03

Komposisi yolk Protein yolk : - ovovetelin : 2,4 gr (75%), merupakan phosphoprotein/ protein yg mengandung P - ovolivetin : 0,7 gr (25%), tinggi kadar sulfurnya Lemak yolk : - Glicerida - Lecitin - Kholesterol * Pigmen yolk : Xantophyl

Komposisi albumen Protein : - Ovo albumen: 75% - Ovoconalbumen : 3% - Ovoglobulin: 2% - Ovo mucoid - Ovomucin Vitamin : riboflavin/warna kehijauan

Komposisi Kerabang /shell Terdiri dari : Shell dan Membran shell Lapisan penutup / bag luar: Kutikula Protein : kolagen/ serupa dengan protein pada tulang dan cartilago Ca CO3 : 94% Mg CO3 : 1% Ca PO4 : 1% Bahan Organik : 4 % Membran shell : - 4-5 % dari berat kerabang - t.d. protein, air dan mineral - Protein : ovokeratin, dengan sulfur antara 1,5 3 kali lebih tinggi dari sulfur albumen

Komposisi Telur dari unggas air Itik, angsa, mentok/itik Manila Kadar air lebih sedikit Kadar lemak lebih banyak Karena itik perlu lebih banyak panas utk perkembangan embrionya

Penanganan Telur Pisahkan antara telur konsumsi dan telur tetas Telur tetas : - temperatur > 26,7 C, embrio berkembang bintik darah sistem vaskularisasi bentuk sarang laba-laba (Hacch spot) tidak layak dikonsumsi. - Temperatir naik turun, embrio mati pembusukan * Telur kotor : dicuci dengan air temp 43-51,7 C, segera keringkan, air bebes Fe (max :3 ppm)

Kerusakan Telur 1. Berkurangnya Berat telur: - Penguapan air - Ukuran kantong udara - Karena : Temperatur Penyimpanan( Skt temp beku penguapan, pertb-an m o.) Kelembaban udara Ventilasi Porositas kerabang(penguapan, kontaminasi m.o)

2. Pengenceran - Putih telur tebal turun : serat gliko protein ovomucin pecah - Ukuran yolk bertambah : perpindahan air, krn tekanan osmose 3. Kehilangan CO2 4. Turunnya Berat jenis telur : air cell bertambah 5. Kenaikan PH - Baru : 7,6 8,2 - Lama : naik, krn kehilangan CO2 (= peningkatan konsentrasi ion Hidrogen) - CO2 cenderung membentuk keseimbangan antara konsentrasi dalam telur dengan udara sekitarnya) 6. Dekomposisi bakterial : Naik, bila lembab dan temperatur tinggi Pseudomonas : bau busuk, pigmen yg menyebar melalui albumen

PENETASAN Mesin tetas = Incubator Setter = mesin tetas yang digunakan khusus untuk pengeraman telur selama 17 hari Hatcher = mesin tetas yang digunakan khusus untuk penetasan telur yaitu hari ke 17-21 Regulator : Alat pengatur suhu incubator yang cara kerjanya secara otomatis.

Beberapa istilah dalam penetasan: Telur Tetas : telur yang dioeroleh dari induk yang dikawinkan dan diharapkan selama 21 hari penetasan akan menghasilkan anak ayam Telur fertil : telur yang telah ditunasi dimana perkembangan sel telur pada saat oviposition telah mencapai stadium balstoderm. Telur fertil diperoleh dari induk yang dikawinkan dengan pejantan 30 jam setelah perkawinan (fertilitas Max : 2-6 hari stl perkawinan) spermatozoa tahan hidup di oviduct 11-14 hari 6-10 stl perkawinan telur masih fertil) Telur infertil : telur yang tidak ditunasi dan digunakan sebagai telur konsumsi

Beberapa istilah dalam penetasan: Fertilitas Daya tetas (hatchability) Mortalitas selama penetasan Candling : peneropongan telur pada hari ke 6-7 dan hari ke 13-14 utk melihat embrio anak ayam Indeks telur : panjang/lebar X 100%

Penetasan:- Alamiah - Buatan/artificial Proses Hatchering: 1. Pengeraman / Settering 2. Penetasan / Hatchering Keberhasilan proses hatchering tgt: - Temperatur - Kelembaban - Sanitasi - Ventilasi - Pengontrolan

Terimakasih