Riczky Anantia Pratiwi 1

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ( SAK ETAP) PADA USAHA KECIL MENENGAH SEKTOR JASA DI KOTA BANDUNG PROPOSAL

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Konstruksi Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. Martimbang Utama Palembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. hidup (going concern) melalui usahanya dalam mencari laba yang sebesarbesarnya

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus pada CV. BB di Surabaya)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

JUMLAH AKTIVA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan tersebut tercermin dengan pencapaian tingkat laba yang diperoleh

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. konsultan ahli tehnik. Pada usaha ini perusahaan melakukan pembangunan

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

BAB VII PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Kontrak Jangka Panjang (Konstruksi) penjualan terjadi (proses pengiriman) karena saat itu resiko penjualan dan

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

Perlakuan Akuntansi Piutang pada PT CDP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan konstruksi adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

01 Pernyataan ini harus diterapkan pada akuntansi untuk kontrak konstruksi di dalam laporan keuangan kontraktor.

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

ANALISIS PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN BERDASARKAN PSAK NO. 23 PADA PT. MAHAKAM BERLIAN SAMJAYA SAMARINDA

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.

BAB V KESIMPULAN. akuntansi sewa pada PT. Seruni Inti Mandiri didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

PENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo

BAB II LANDASAN TEORITIS

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Outsourcing pada PT CDP Berdasarkan SAK ETAP

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan pengukuran, penetapan waktu dalam konteks sistem pembukuan

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

ANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE

BAB IV PEMBAHASAN. memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan. kriteria sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

BAB II LANDASAN TEORI

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT MULTI GANDA MEDAN

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

MAKALAH PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI

BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh laporan keuangan koperasi

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS. Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra

BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. International Accounting Standards (IAS) / International Financial. Reporting Standards (IFRS)

BAB II BAHAN RUJUKAN

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

BAB II AKUNTANSI SEWA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

Transkripsi:

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA CV. INTIMA SUKMANA PERDANA DI Riczky Anantia Pratiwi 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. anantia@untagsmd.ac.id ABSTRACT The purpose of this study to know the suitability of the recognition of revenue recognized by the firm CV.Intima Sukmana Perdana in Samarinda in accordance with Financial Accounting Standards Entities Without Accountability( SAK ETAP) On construction contracts. Based on the results of the analysis and discussion CV. Intima Sukmana Perdana in Samarinda in carrying out the Project Development District of the city Multipurpose Building construction contracts using the percentage completion method with a system of fixed price contracts. The calculation of revenue recognition in 21 by CV. Intima Sukmana Perdana in Samarinda is Rp. 7.493.8, while according to the Financial Accounting Standards Entities Without Accountability (SAK ETAP) On construction contracts amounting to Rp. 84.75.357, resulting in a difference of Rp.197.15.257, Calculation of the recognition of receivables in 21 by CV.Intima Sukmana Perdana in Samarinda is Rp. 82.838.7, whereas according to the Financial Accounting Standards Entities Without Accountability (SAK ETAP) On construction contracts amounting to Rp. 279.943.957, resulting in a difference of Rp. 197.15.25,. The difference occurs because the percentage of completion method is applied by the CV. Intima Sukmana Perdana in Samarinda not correspond to percentage of completion method according to the Financial Accounting Entities Without Accountability (SAK ETAP) On the construction of his income, but by using a physical settlement has been completed. Based on the above conclusion hence that the recognition of revenue over alleged construction contract made by CV.Intima Sukmana Perdana in Samarinda not in accordance with Financial Accounting Entities Without Accountability (SAK ETAP) On the construction contract that is acceptable in calculating the revenue recognition. PENDAHULUAN Selama tahun buku 21 CV.Intima Sukmana Perdana di Samarinda mendapatkan proyek dilingkungan pemerintahpemerintah daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan nilai kontrak sebesar Rp. 7.45.1, dari kontrak tersebut CV.intima Sukmana Perdana di Samarinda mengakui pendapatan sebesar Rp.88.482.717.58 Penggunaan kontrak konstruksi dengan harga tetap dan pendapatan diakui dengan metode persentase penyelesaian akan membawa dampak atau pengaruh terhadap laporan keuangan.jika kontrak konstruksi dan metode pengakuan pendapatan yang digunakan sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum,dalam hal ini Standar Akuntansi (SAK ETAP) maka laporan keuangan memberikan informasi yang benar dan jika penyajian kontrak konstruksi dalam laporan keuangan dengan menggunakan kontrak dan pengakuan pendapatan yang tidak tetap dan tidak sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan akan mengakibatkan informasi yang diperoleh dari laporan keuangan akan menyesatkan dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengakuan pendapatan yang diakui oleh perusahaan CV.Intima Sukmana Perdana di Samarinda apakah sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) tentang Kontrak konstuksi. LANDASAN TEORI Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (29:ETAB.17) adalah: Laporan keuangan entitas meliputi Neraca,Laporan Laba rugi,laporan Perubahan entitas,laporan arus Kas dan catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasannya. Menurut Victor G.Hajek (21:11) definisi kontrak adalah sebagai berikut : Kontrak adalah suatu perjanjian penting 19

terhadap adanya rencana kerja yang dilakukan oleh pemberi kerja dan pelaksana kerja. Kontrak dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu: a. Kontrak Harga Tetap dimana biaya ditetapkan pada waktu penandatanganan dan tidak berubah asalkan tidak diadakan perubahan persyaratan dan kegiatan pengadaan sesuai dengan ketentuanketentuan kontrak. b. kontrak biaya plus dimana membebankan resiko yang terbesar pada pelanggan oleh karena itu maka hendaknya kontraktor yang dipilih yang mantap dan telah terbukti jujur serta mempunyai nama baik. Definisi pendapatan menurut SAK ETAP tentang pendapatan (I29; ETAB.8) adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dikenal dengan sebutan yang berbedabeda seperti penjualan,imbalan,bunga,royalty dan sewa. Menurut SAK ETAP (IAI,29:9) pengakuan dalam laporan keuangan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam neraca atau laporan laba rugi yang memenuhi criteria sebagai berikut: ada kemungkinan bahwamanfaat ekonomi yang terkait dalam pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang diukur dangan andal. Pengakuan merupakan suatu proses penggambaran dengan katakata dan angkaangka dari elemen yang diproses untuk dimasukkan dalam laporan keuangan sehingga sejumlah angka tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya dan relevan dari kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk dimasukan sebagai elemen dari laporan keuangan harus diukur dalam unit moneter. Aktiva/Pasiva serta perubahan modal harus memiliki perlengkapan yang relevan dan dapat dikuantifikasikan dalam unit moneter yang memiliki tingkat kepercayaan yang cukup. Perusahaan kontraktor dalam mengerjakan proyekproyek kostruksinya memiliki jangka waktu yang bervariasi, Ada proyek yang berjangka panjang dan ada yang berjangka pendek,,sehingga mengakibatkan adanya dua metode pengakuan pendapatan pada perusahaan kontraktor, yaitu : Persentase penyelesaian dan kontrsk selesai. Metode persentase penyelesaian,pendapatan diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi dalam periode akuntansi dimana pekerjaan dilakukan. Biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dalam periode akuntansi dimana pekerjaan yang berhubungan dilakukan. Namun setiap ekspektasi selisih lebih total biaya kontrak terhadap total pendapatan kontrak segera diakui sebagai beban. Pada metode kintrak selesai,pendapatan dan laba kotor diakui pada saat kontrak telah diselesaikan seluruhnya.biaya yang dikelurkan akan dibebankan pada rekening pelaksanaan.jika kontrak yang diselesaikan dalam 1 tahun,maka tidak ada pencatatan atas laba rugi kontrak. Menurut Smith dan Skousen (21 :313) metode kontrak selesai digunakan apabila terjadi keadaan berikut: Suatu perusahaan terutama mempunyai kontrakkontrak jangka pendek,apabila kondisikondisi untuk menggunakan akuntansi persentase penyelesaian tidak dipenuhi atau apabila ada ketidakpastian yang melekat dalam kontrak diluar resikoresiko usaha yang normal. Menurut SAK ETAP jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal,maka entitas harus mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrk yang berhubungan dengan kontrak konstruksi masingmasing sebagai pendapatan dan beban yang disesuaikan dengan tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir periode pelaporan (sering kali dimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian). Estimasi hasil yang andal membutuhkan estimasi tingkat penyelesaian,biaya masa depan dan kolektabilitas tagihan yang andal. Persyaratan yang ada pada SAK ETAP biasanya diberlakukan secara terpisah pada setiap kontrak konstruksi.namun,dalam beberapa hal adalah penting untuk menerapkan bagian ini terhadap komponen yang dapat diidentifikasikan secara terpisah dalam suatu kontrak tunggal atau terhadap suatu kelompok kontrak dalam rangka merefleksikan subtansi dari suatu kontrak atau suatu kelompok kontrak. PEMBAHASAN kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau yang akan diterima. kontrak dipengaruhi oleh bermacammacam ketidak pastian yang tergantung pada hasil dari pada peristiwa dimasa yang akan datang. Berdasarkan analisis diatas maka dapat diketahui bahwa perusahaan dapat 197

melakukan metode penyelesaian kontrak untuk melakuan pengakuan pendapatan. Perbedaan antara pengakuan pendapatan kontrak konstruksi menurut CV.Intima Sukmana Perdana di Samarinda dengan pengakuan pendapatan menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Akuntabilitas public (SAK ETAP) tentang kontrak konstruksi disebabkan beberapa hal yaitu: CV. INTIMA SUKMANA PERDANA NERACA Per 31 Desember 21 (dalam Rupiah) Aktiva : Aktiva Lancar Kas 1.8., Bank 25.54.87, Piutang Dagang 82.838.7, Bangunan Dalam Pelaksanaan 7.45.1, Termyn Proyek Pembangunan (524.8.4.) Total Aktiva 438.982.27, Lancar Aktiva Tetap Tanah 252.., Gedung 45.791., Akumulasi Penyusutan (2.982.583,34) Gedung Peralatan 35.., Akumulasi Penyusutan (8.1.,) Peralatan Inventaris Kantor 28.5., Akumulasi Penyusutan Inventaris kantor (4.75..) Total Tetap Aktiva 345.82.81, Total Aktiva 784.5.23, Passiva Hutang Lancar Hutang Usaha 1.81., Hutang Bank 14.38.4.8 Total Hutang Lancar 121.182.3, Modal 8 Modal Disetor 575.., Laba Tahun Beijalan 88.482.717,58 Total Modal 3.482.717,5 8 Total Passiva 784.5.23, Sumber : CV. Intima Sukamana Perdana Laporan Laba Rugi CV. INTIMA SUKMANA PERDANA NERACA Per 31 Desember 21 (dalam Rupiah) Proyek 7.45.1, Harga Pokok Proyek Bahan Langsung 381.282.79, Biaya Tenaga Kerja Langsung 13.47.9, Biaya Peralatan 37.124.555.42 Jumlah Harga Pokok Proyek (431.884.251,42 1 Laba Kotor 175.7.848,58 Biaya Administrasi 9.2., Biaya Tender 7.., Biaya Gaji Karyawan 3.1., Biaya Peralatan Kantor 5.4., Biaya Bahan Bakar 1.3., Biaya Listrik dan Air 1.152.4, Biaya Telepon 2.982.583,34 Biaya Penyusutan Gedung 2.337.5, Biaya Penyusutan Inventaris 9., Biaya LainLain 15.78.483,34 Jumlah Biaya Administrasi Dan Umum (4935.9.8) Laba Bersih Sebelum Pajak 12.43.881,9 Pajak 37.921.14,32 Laba Bersih Setelah Pajak 88.482.717,58 Sumber : CV. Intima Sukamana Perdana 198

Tabel 5.1 Neraca Komperatif CV INTIMA SUKMANA PERDANA NERACA KOMPERATIF Per 31 Desember 21 Keterangan Menurut Menurut Selisih Aktiva: Aktiva Lancar Perusahaan SAK ETAP Kas 1.8., 1.8., Bank 25.54.87, 25.54.87, Piutang Dagang 82.838.7, 279.943.957, (197.15.257,) Bangunan Dalam 7.45.1, 7.45.1, Pelaksanaan Termyn Proyek (524.8.4, (524.8.4,) Pembangunan ) Total Aktiva Lancar 438.982.27, 3.87.44, (197.15.257,) Aktiva Tetap Tanah 252.., 252.., Gedung 45.791., 45.791., Peralatan 35.., 35.., Inventaris Kantor 28.5., 28.5., Jumlah Harga Perolehan 19.441.. 19.441.. Akumulasi Penyusutan (5.758.183.34) (5.758.183.34) Nilai Buku 345.82.81, 345.82.81, Total Aktiva 784.5.23, 981.77.281,2 (197.15.257,) Passiva Hutang Lancar Hutang Usaha 1.81.55,8 1.81.55,8 Hutang Bank 14.38.51, 14.38.51, Hutang Pajak 59.131.578 (59.131.577,53) Total Hutang Lancar 121.182.3,92 18.313.884,45 (59.131.577,53) Modal Modal Disetor 575.., 575.., Laba Tahun Berjalan 88.482.71,74 22.45.397,5 (137.973.8,91) Total Modal 3.482.71,74 81.45.397,5 (137.973.8,91) Total Passiva 784.5.23, 981.77.282,1 (197.15.258,44) Sumber hasil penelitian Tabel 4.5 : Laporan Laba Rugi Komperatif CV INTIMA SUKMANA PERDANA LAPORAN LABA RUGI KOMPERATIF Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 21 (Dalam Rupiah) Uraian Menurut Menurut Selisih Perusahaan Proyek 7.45.1, Harga Pokok Proyek SAK ETAP Bahan Langsung 381.282.79, 381.282.79, Biaya Tenaga 13.47.9, 13.47.9, Kerja Langsung 84.75.357, (197.15.257, ) Biaya Peralatan 37.124.555,42 37.124.555,42 Jumlah Harga Pokok (431.884.251,4 (431.884.251,4 Proyek 2) 2) Laba Kotor 175.7.848,5 372.8.1,1 (197.15.257, Biaya Administrasi 9.2., 8 9.2., 8 ) Biaya Tender 7.., 7.., Biaya Gaji 3.1., 3.1., Karyawan Biaya Peralatan 5.4., 5.4., Kantor Biaya Bahan Bakar 1.3., 1.3., Biaya Listrik dan 1.152.4, 1.152.4, Air Biaya Telepon 2.982.583,34 2.982.583,34 Biaya Penyusutan 2.337.5, 2.337.5, Gedung Biaya Penyusutan 9., 9., Inventaris Biaya LainLain 15.78.483,34 15.78.483,34 Jumlah Biaya Administrasi Dan Umum Laba Bersih Sebelum 12.43.881,9 Pajak (49.35.9,8 (4935.9,8) ) 323.59.139,5 (197.15.257, ) Pajak Penghasilan 37.921.14,32 97.52.741,85 (59.131.577,53 Laba Bersih Setelah 88.482.717,58 22.45.397, (137.973.8, ) Pajak 5 7) Sumber hasil penelitian Beban tahun 21 CV.Intima Sukmana Perdana di Samarinda mengakui adanya beban yang harus ditanggung sebesar Rp.431.884.251,42 yang terdiri dari pengeluaran untuk Material Rp.381.282.79, untuk upah buruh Rp.13.47.9, dan untuk biaya peralatan Rp.37.124.555,42. Standar Akuntansi 199

(SAK ETAP) Tentang Kontrak konstruksi biaya ini diakui sama sebagai biaya yang dikelurkan. Pengakuan pendapatan untuk tahun 21 menurut perusahaan adalah sebesar Rp.7.483.8, yaitu didasarkan atas fisik yang diselesaikan berdasarkan perhitungan konsultan pengawas sebesar 55%.Menurut Standar Akuntansi Keuangan entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Tentang kontrak konstruksi pendapatan yang diakui seharusnya dihitung berdasarkan taksiran tingkat penyelesaian dibagi dengan taksiran biaya keseluruhan dikali 1% sehingga didapatkan hasil sebesar Rp.84.75.357, hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan pengakuan pendapatan menurut perusahaan dengan pengakuan menurut Standar Akuntansi (SAK ETAP) tentang kontrak konstruksi sebesar Rp.197.15.257,. Akibatnya terjadi selisih piutang sebesar Rp.197.15.257, karena menurut perusahaan piutang untuk termyn pertama Rp.82.838.7, sedangkan menurut SAK ETAP tentang kontrak konstruksi sebesar Rp.279.943.957,. Akibatnya terjadi perbedaan laba bersih setelah pajak sebesar Rp.137.131.577,53. Dilihat berdasarkan pengakuan pendapatan dan beban biaya pada tahun 21 ternyata terdapat perbedaan antara Neraca menurut perusahaan dan menurut SAK ETAP tentang kontrak konstruksi,demikian juga dengan laporan laba rugi. Pengakuan pendapatan periode akuntansi 21 yang dilakukan oleh CV.Intima Sukmana Perdana di Samarinda berbeda dengan pengakuan pendapatan untuk pekerjaan kontrak konstruksi dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Dengan demikian pengakuan pendapatan atas kontrak konstruksi yang dilakukan oleh CV.Intima Sukmana Perdana di Samarinda belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 3 Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Tentang kontrak konstruksi yaitu dalam menghitung pengakuan pendapatan. menggunakan metode persentase penyelesaian dengan system kontrak harga tetap. Perhitungan pengakuan pendapatan tahun 21 menurut CV.Intima Sukmana Perdana di Samarinda adalah sebesar Rp. 7.493.8, sedangkan menurut SAK ETAP tentang kontrak konstruksi sebesar Rp.84.75.357, sehingga terjadi selisih sebesar Rp.197.15.257,. Perbedaan tersebut terjadi karena metode persentase penyelesian yang diterapkan oleh CV.Intima Sukmana Perdana di Samarinda tidak sesuai dengan metode persentase penyelesaian menurut Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) tentang kontrak konstruksi dikarenakan perusahaan tidak membuat taksiran biaya penyelesaian dalam pengakuan pendapatan,melainkan dengan menggunakan penyelesaian fisik yang telah diselesaikan. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim,29,Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik,Ikatan AkuntanIndonesia,http/:www,isiglobal.or.id [2] Victor G. Hajek,21,International Financial,Reporting Standart,Newey Reuse Edition,Clearance Center,Washington DC. [3] Muhammad,Gede,2,Akuntansi Keuangan Menengah II,BPFEUI PENUTUP CV.Intima Sukmana perdana di Samarinda dalam melaksanakan Proyek Pembangunan Gedung Serbaguna Di Kecamatan Kota Bangun dalam kontrak konstruksinya 2