Margareth Evelyn Bolla *)

dokumen-dokumen yang mirip
PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No.3

PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement Condition Index

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dijelaskan dalam bagan alir pada Gambar 4.1. Mulai. Studi Pustaka.

Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Metode Penelitian. Persiapan. Pengambilan Data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan analisis data dijelaskan dalam bagan alir seperti Gambar 4.1. Start.

Deby Elfi Copricon 1), Gunawan Wibisono 2), Ari Sandhyavitri 2)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi pustaka. Metode penelitian. Orientasi lapangan.

Evaluasi Kualitas Proyek Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Pada Titik Pelabuhan II Jalan Baros (Sta ) ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI JALUR EVAKUASI BENCANA MERAPI

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 ABSTRAK

EVALUASI KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS RUAS JALAN BEUREUNUEN BATAS KEUMALA)

EVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI )

BAB III LANDASAN TEORI. A. Perlintasan Sebidang

ABDIAS TANDY ARRANG Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Palopo ABSTRAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. UMUM

Kata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).

BAB III METODELOGI PENELITIAN


DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. volume maupun berat muatan yang membebani jalan. Oleh karena perubahan

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

EVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Survei Kondisi Jalan

Jurnal Teknik Sipil ISSN

TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX DAN METODE PRESENT SERVICEABILITY INDEX ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Data Survei. 1. Kelengkapan Infrastruktur Perlintasan Sebidang

BAB III LANDASAN TEORI. Tabel 3.1 Jenis Kerusakan pada Perkerasan Jalan

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)

Gambar 3.1. Diagram Nilai PCI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut :

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian Ruas Jalan Piyungan-Prambanan Sumber : Google Maps

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KERUSAKAN JALAN BETON DI KAWASAN INDUSTRI KIMA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN F PERHITUNGAN KERUSAKAN STRUKTUR JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX A. Hasil Perhitungan Pada Formulir Survei

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

Pavement Condition Index (PCI) Runway Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta

PENURUNAN PELAYANAN JALAN AKIBAT DISINTEGRATION, UTILITY CUT DEPRESSION, BLEEDING, DAN POLISHED AGGREGATE PADA PERKERASAN LENTUR

STUDI PENANGANAN JALAN BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN (STUDI KASUS: JALAN KUALA DUA KABUPATEN KUBU RAYA)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Geometrik. Tabel 5.1 Spesifikasi data jalan berdasarkan TCPGJAK.

Kata Kunci : Perkerasan Jalan, Kerusakan Jalan, Pavement Condition Index (PCI)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Existing Condition dan Lokasi

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi. Aktifitas masyarakat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat

Saiful Anwar Kurniawan NIM. I

ANALISA TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta Sta s.

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik.

EVALUASI KONDISI DAN KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI BEBERAPA RUAS JALAN KOTA KENDARI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB II PERKERASAN JALAN RAYA

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA)

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: RUAS JALAN PANTON LABU LANGSA BATAS SUMUT)

LUQMAN DWI PAMUNGKAS NIM. I

Jalan Ir. Sutami No. 36A Surakarta Telp:

PENENTUAN KONDISI PERKERASAN JALAN ABSTRAK

Kata Kunci : Jenis Jenis Kerusakan, Kerusakan Jalan, Metode PCI

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

Tabel Tingkat Kerusakan Struktur Perkerasan Lentur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Yogyakarta terus

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan

NASKAH SEMINAR 1 INSPEKSI KESELAMATAN JALAN YOGYAKARTA WONOSARI KM 18 SAMPAI DENGAN KM 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

melintang atau memanjang dan disebabkan oleh pergerakan plat beton dibawahnya) Kerusakan alur/bahu turun (lane / shoulder drop-off)...

ANALISIS KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCI KAJIAN EKONOMIS DAN STRATEGI PENANGANANNYA

1. Dapat dijadikan bahan rujukan dalam menentukan

EVALUASI KERUSAKAN JALAN

Kata Kunci : Analisa, Kerusakan Jalan, Metode PCI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Kondisi Eksisting

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : HIMANTORO MILUDA NIM. I

Transkripsi:

PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) DALAM PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN KALIURANG, KOTA MALANG) Margareth Evelyn Bolla *) ABSTRAK Penilaian kondisi permukaan jalan merupakan salah satu tahapan untuk menentukan jenis program revaluasi yang perlu dilakukan. Dua metode yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian kondisi jalan adalah metode Bina Marga dan metode PCI (Pavement Condition Index). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai kondisi ruas jalan Kaliurang berdasarkan kedua metode tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer berupa hasil survey kerusakan jalan. Urutan prioritas penanganan jalan dengan metode Bina Marga didasarkan pada rentang nilai 0 sampai lebih dari 7, sedangkan metode PCI merangking kondisi perkerasan dari nilai 0 hingga 100. Hasil evaluasi kondisi ruas jalan Kaliurang dengan metode Bina Marga dan metode PCI ternyata menghasilkan penilaian yang relatif sama, yaitu kondisi ruas jalan tersebut masih dalam kondisi wajar namun memerlukan pemeliharaan dan perbaikan. Kata kunci: penilaian kondisi jalan, Bina Marga, PCI. ABSTRACT The assessment of pavement condition is needed to establish the appropriate maintenance program. The methods that usually used to evaluate pavement condition are the method of Bina Marga and PCI (Pavement Condition Index) method. This study aims to assess the pavement condition of Kaliurang street with these two methods being compared. This study used field research in which the primary data was the result of pavement condition survey. The priority of pavement maintenance of Bina Marga method rated from 0 to more than 7, while the PCI rated from 0 to 100. The evaluation results of either Bina Marga or PCI method indicate that the pavement of Kaliurang street still has fair performance but needs some maintenance and rehabilitation. Key words: pavement condition, Bina Marga, PCI I. PENDAHULUAN Setiap pergerakan, baik pergerakan manusia maupun pergerakan barang khususnya untuk pergerakan di darat, selalu menggunakan sistem jaringan transportasi yang ada, sehingga peranan jalan menjadi sangat penting dalam memfasilitasi besar kebutuhan pergerakan yang terjadi. Agar jalan dapat tetap mengakomodasi kebutuhan pergerakan dengan tingkat layanan tertentu maka perlu dilakukan suatu usaha untuk menjaga kualitas layanan jalan, dimana salah satu usaha tersebut adalah merevaluasi kondisi *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 104

permukaan jalan. Salah satu tahapan dalam merevaluasi kondisi permukaan jalan adalah dengan melakukan penilaian terhadap kondisi eksisting jalan. Nilai kondisi jalan ini nantinya dijadikan acuan untuk menentukan jenis program revaluasi yang harus dilakukan, apakah itu program peningkatan; pemeliharaan berkala; atau pemeliharaan rutin. Pemilihan bentuk pemeliharaan jalan yang tepat dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap kondisi permukaan jalan didasarkan pada jenis kerusakan yang ditetapkan secara visual. Ada beberapa metode pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian kondisi jalan, dimana dua diantaranya adalah metode Bina Marga dan metode PCI. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada permukaan perkerasan ruas jalan Kaliurang, 2) membandingkan nilai kondisi perkerasan ruas jalan tersebut berdasarkan Metode Bina Marga dan Metode PCI, serta 3) mengetahui usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi ruas jalan tersebut. II. TINJAUAN PUSTAKA Sulaksono (2001) mengatakan bahwa pada dasarnya setiap struktur perkerasan jalan akan mengalami proses pengrusakan secara progresif sejak jalan pertama kali dibuka untuk lalu lintas. mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu metode untuk menentukan kondisi jalan agar dapat disusun program pemeliharaan jalan yang akan dilakukan. Secara garis besar kerusakan jalan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu kerusakan struktural, mencakup kegagalan perkerasan atau kerusakan dari satu atau lebih komponen perkerasan yang mengakibatkan perkerasan tidak dapat lagi menanggung beban lalu lintas; dan kerusakan fungsional yang mengakibatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan menjadi terganggu sehingga biaya operasi kendaraan (BOK) semakin meningkat. Jenis-jenis kerusakan struktural terdiri atas retak, perubahan bentuk, cacat permukaan, pengausan, kegemukan, dan penurunan pada bekas penanaman utilitas. Sedangkan jenis kerusakan fungsional sendiri biasanya meliputi ketidakrataan permukaan (roughness) dan lendutan. Metode Bina Marga Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan saat melakukan survei visual adalah kekasaran permukaan, lubang, tambalan, retak, alur, dan amblas. Penentuan nilai kondisi jalan dilakukan dengan menjumlahkan setiap angka dan nilai untuk masing-masing keadaan kerusakan. Perhitungan urutan prioritas (UP) kondisi jalan merupakan fungsi dari kelas LHR (Lalu lintas Harian Rata-rata) dan nilai kondisi jalannya, yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: UP = 17 (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan) (1) *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 105

Urutan prioritas 0 3, menandakan bahwa jalan harus dimasukkan dalam program peningkatan. Urutan prioritas 4 6, menandakan bahwa jalan perlu dimasukkan dalam program pemeliharaan berkala. Urutan prioritas > 7, menandakan bahwa jalan tersebut cukup dimasukkan dalam program pemeliharaan rutin. Metode PCI (Pavement Condition Index) Kelebihan yang terpenting dalam sistem manajemen perkerasan adalah kemampuannya baik dalam menetapkan kondisi eksisting dari suatu ruas jalan maupun dalam memprediksi kondisi di masa yang akan datang. memprediksi kondisi yang akan datang sistem perangkingan berulang untuk mengidentifikasi kondisi perkerasan harus digunakan. Nilai perangkingan ini dikenal dengan Pavement Condition Index (PCI) yang dikembangkan oleh US Army Corps of Engineers. PCI adalah indeks bernomor diantara 0 untuk kondisi perkerasan yang gagal (failed), dan 100 untuk kondisi perkerasan yang baik sekali. Rentang rating PCI seperti yang terdapat pada Guidelines and Procedures for Maintenance of Airport Pavement (1982), seperti terlihat pada Gambar 1. Perhitungan PCI didasarkan atas hasil survei kondisi jalan secara visual yang teridentifikasi dari tipe kerusakan, tingkat kerusakan (severity), dan kuantitasnya. Gambar 1. Rating Kondisi Perkerasan Berdasarkan Nilai PCI *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 106

III. METODE PENELITIAN Diagram kerja pada penelitian ini seperti terlihat pada Gambar 2. Mulai Persiapan Alat dan Blangko Survei Penetapan Stasioning Awal Pelaksanaan Survei dengan Metode Visual Pelaksanaan Survei kembali dengan titik awal adalah titik akhir survei sebelumnya Analisa Data dengan Metode Bina Marga Analisa Data dengan Metode PCI Penetapan Nilai Prioritas Jalan Penetapan Nilai Kondisi Jalan Rekomendasi Bentuk Pemeliharaan Selesai Gambar 2. Diagram Kerja 3.1. Prosedur Analisa Data Metode Bina Marga 1. Tetapkan jenis jalan dan kelas jalan; 2. Hitung LHR untuk jalan yang disurvey dan tetapkan nilai kelas jalan dengan menggunakan Tabel 1. Tabel 1. Tabel LHR dan Nilai Kelas Jalan LHR (smp/hari) Nilai Kelas Jalan < 20 0 20 50 1 50 200 2 200 500 3 500 2000 4 2000 5000 5 5000 20000 6 20000 50000 7 > 50000 8 Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota. *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 107

3. Mentabelkan hasil survei dan mengelompokkan data sesuai dengan jenis kerusakan; 4. Menghitung parameter untuk setiap jenis kerusakan dan melakukan penilaian terhadap setiap jenis kerusakan berdasarkan Tabel 2. Tabel 2. Tabel Penentuan Kondisi Berdasarkan Jenis Retak-retak (Cracking) Tipe Buaya 5 Acak 4 Melintang 3 Memanjang 1 Tidak Ada 1 Lebar > 2 mm 3 1 2 mm 2 < 1 mm 1 Tidak ada 0 Luas > 30% 3 10% - 30% 2 < 10% 1 Tidak ada 0 Alur Kedalaman > 20 mm 7 11 20 mm 5 6 10 mm 3 0 5 mm 1 Tidak ada 0 Tambalan dan Lubang Luas > 30% 3 20 30% 2 10 20% 1 < 10% 0 Kekasaran Permukaan Jenis Disintegration 4 Pelepasan Butir 3 Rough 2 Fatty 1 Close Texture 0 Amblas > 5/100 m 4 2-5/100 m 2 0 2/100 m 1 Tidak Ada 0 Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 108

5. Menjumlahkan setiap angka untuk semua jenis kerusakan, dan menetapkan nilai kondisi jalan berdasarkan Tabel 3. Tabel 3. Penetapan Nilai Kondisi Jalan berdasarkan Total Total kerusakan Nilai Kondisi Jalan 26 29 9 22 25 8 19 21 7 16 18 6 13 15 5 10 12 4 7 9 3 4 6 2 0 3 1 Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota 6. Menghitung nilai prioritas kondisi jalan dengan menggunakan persamaan berikut: Nilai Prioritas = 17 (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan) (2) 3.2. Prosedur Analisa Data Metode PCI 1. Menetapkan deduct value a. Jumlahkan total tiap tipe kerusakan pada masing-masing tingkat keparahan. b. Bagi hasil perhitungan a) dengan total luas ruas jalan (dalam persen). c. Menentukan deduct value untuk masing-masing tipe kerusakan dan kombinasi tingkat keparahan berdasar kurva penentuan deduct value (Appendix B, Shahin 1994). 2. Menentukan nilai izin dari deduct (m) a. Jika hanya satu deduct value dengan nilai > 5 untuk lapangan udara dan > 2 untuk jalan, maka total deduct value digunakan sebagai corrected deduct value, jika tidak maka dilanjutkan pada tahap berikut ini, b. Urutkan deduct value dari nilai terbesar, c. Menentukan nilai m dengan menggunakan rumus: m = 1 + (9/98)*(100 HDV) (3) Dimana: m = nilai izin deduct. HDV = nilai tertinggi dari deduct. *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 109

d. Masing-masing deduct value dikurangkan terhadap m. Jika jumlah nilai hasil pengurangan yang lebih kecil dari m ada maka semua deduct value dapat digunakan. 3. Menentukan CDV Maksimum (Corrected Deduct Value) a. Menentukan jumlah nilai deduct yang lebih besar dari 2 (q). b. Menentukan nilai total deduct dengan menjumlahkan tiap nilai deduct. c. Menentukan CDV dari perhitungan a) dan b) dengan menggunakan kurva koreksi nilai deduct, seperti tersaji pada Gambar 3. Gambar 3. Hubungan Antara Total Deduct Value, TDV dan Corrected Deduct Value, CDV (Shahin, 1994) d. Nilai deduct terkecil dikurangkan terhadap 2.0 kemudian ulangi langkah a) sampai c) hingga memperoleh nilai q = 1. e. CDV maksimum adalah CDV terbesar pada proses iterasi di atas. 4. Menghitung PCI (Pavement Condition Index) dengan rumus: PCI = 100 CDVmaks (4) IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Ruas jalan Kaliurang merupakan jalan Kolektor dengan kelas jalan II, melayani arus lalu lintas 2 arah, dan nilai LHR sebesar 13.000 smp/hari. Survey visual kondisi permukaan perkerasan jalan dilakukan untuk tiap lajur (lebar 3.5 meter) dengan pembagian segmen per 25 meter panjang, pada masing-masing arah lalu lintas. Posisi stasioning 0+000 dimulai dari simpang A. Yani dan posisi stasioning akhir pada patung singa. *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 110

A. Metode Bina Marga 1. Nilai LHR ruas jalan Kaliurang sebesar 13.000 smp/hari, sehingga menurut tabel 1. nilai kelas jalan adalah 6. 2. Perhitungan angka kerusakan untuk kerusakan kelompok kekasaran permukaan, lubang dan tambalan, serta deformasi plastis didasarkan pada jenis kerusakan saja. Sedangkan untuk jenis kerusakan retak angka kerusakan dipertimbangkan dari jenis retak, lebar retak, dan luas kerusakannya, dimana untuk nilai kelompok retak digunakan adalah angka terbesar dari ketiga komponen di atas. alur angka kerusakan didasarkan pada besar kedalaman alur yang terjadi, sedangkan untuk amblas angka kerusakan didasarkan pada panjang amblas per 100 meter. Hasil rekapitulasi penentuan angka kerusakan untuk sisi kiri ruas jalan Kaliurang tersaji pada Tabel. 4, sedangkan untuk sisi kanan jalan tersaji pada Tabel 5. Tabel 4. Rekapitulasi Penentuan Sisi Kiri Jalan Kaliurang Jenis Jenis Lebar Luas Kedalaman Panjang Amblas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pelepasan Butir 3 - - - - 3 Retak Memanjang 2 3 1 - - 3 Retak Melintang 3 3 1 - - 3 Retak Acak 4 3 1 - - 4 Retak Kulit Buaya 5 3 3 - - 5 Lubang & Tambalan - - 0 - - 0 Kegemukan 1 - - - - 1 Alur - - - 1-1 Amblas - - - - 1 1 Total 21 Tabel 5. Rekapitulasi Penentuan Sisi Kanan Jalan Kaliurang Jenis Jenis Lebar Luas Kedalaman Panjang Amblas (1) 1 (3) (4) (5) (6) (7) Pelepasan Butir 3 - - - - 3 Retak Memanjang 2 3 1 - - 3 Retak Melintang 3 0 0 - - 3 Retak Acak 4 3 1 - - 4 Retak Kulit Buaya 5 3 3 - - 5 Lubang & - - 0 - - 0 *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 111

Tambalan Kurus 2 - - - - 2 Amblas - - - - 1 1 Total 21 3. Nilai kondisi jalan ditetapkan berdasarkan Tabel 3, yaitu dengan angka kerusakan sebesar 21 untuk setiap sisi, maka nilai kondisi jalan untuk setiap sisi adalah sama yaitu 7. 4. Nilai prioritas dihitung dengan persamaan (2), yaitu untuk kedua sisi jalan dengan nilai kondisi jalan yang sama, maka nilai prioritas kondisi jalan adalah: 17 (6 + 7) = 4. B. Metode PCI (Pavement Condition Index) 1. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka didapat hasil rekapitulasi penetapan deduct value ruas jalan Kaliurang, baik sisi kiri maupun sisi kanan jalan seperti tersaji pada Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6. Rekapitulasi Penetapan Deduct Value Sisi Kiri Jalan Kaliurang Jenis Severity Total Density (%) Deduct Value Ravelling (m) Low 118,2 21,12 8 Longitudinal Crack (m) Low 7,58 1,35 0 Transversal Crack (m) Block Crack (m 2 ) Alligator Crack (m 2 ) Pothelling (m 2 ) Bleeding (m 2 ) Deppression (m 2 ) Low 3,69 0,66 0 Low 0,141 0,025 0 Medium 0,93 0,166 6 Low 0,11 0,093 4 Low 20,076 3,586 37 Low 196 35,012 9 Low 14,85 2,65 6 Tabel 7. Rekapitulasi Penetapan Deduct Value Sisi Kanan Jalan Kaliurang *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 112

Jenis Severity Total Density (%) Deduct Value Ravelling (m) Low 112 20 8 Longitudinal Crack (m) Low 9,1 1,63 0 Block Crack (m 2 Medium 0,54 0,096 0 ) Low 0,048 0,009 0 Alligator Crack (m 2 Medium 0,568 0,101 6 ) Low - - - Pothelling (m 2 ) Low 33,07 5,90 43 Depression (m 2 ) Low 243,3 43,45 40 2. Menghitung Allowable Maximum Deduct Value (m): Nilai m dihitung dengan persamaan (3). perhitungan nilai kondisi di sisi kiri jalan Kaliurang, deduct value tertinggi adalah 35, sehingga nilai m menjadi m = 1 + (9/98)*(100 37) = 6.79. Jika setiap deduct value dikurangkan terhadap m maka didapat hasil seperti pada Tabel 8. Tabel 8. Tabel Perbandingan (DV m) Terhadap m Sisi Kiri Jalan. Deduct Value Deduct Value m (DV m) < m? 37 30,21 No 9 2,21 Yes 8 1,21 Yes 6-0,79 Yes 4-2,79 Yes Karena terdapat nilai hasil selisih deduct value yang < m, maka data deduct value untuk ruas jalan Kaliurang sisi kiri dapat digunakan semua. Dengan persamaan (3) juga dihitung nilai m untuk ruas jalan Kaliurang sisi kanan yaitu didapatkan nilai m = 6,23. Perbandingan selisih setiap deduct value dikurangi m terhadap m untuk ruas jalan sisi kanan seperti tersaji pada Tabel 9. Tabel 9. Tabel Perbandingan (DV m) Terhadap m Sisi Kanan Jalan. Deduct Value Deduct Value m (DV m) < m? *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 113

43 36,77 No 40 33,77 No 8 1,77 Yes 6-0,23 Yes Karena terdapat nilai hasil selisih deduct value yang < m, maka data deduct value untuk ruas jalan Kaliurang sisi kanan dapat digunakan semua. 3. Menentukan CDV (Corrected Deduct Value): a. Menentukan jumlah deduct value yang nilainya > 2 atau disebut sebagai nilai q. Pada ruas jalan sisi kiri, ada lima deduct value yang lebih besar dari 2 yang berarti nilai q adalah 5. Dengan analogi yang sama maka nilai q untuk ruas jalan sisi kanan adalah 4. b. Menentukan total deduct value (TDV) untuk setiap sisi ruas jalan dengan menjumlah seluruh deduct value. sisi kiri TDV = 64, sedangkan untuk sisi kanan TDV = 97. c. Menentukan CDV didasarkan pada nilai q dan TDV dengan menggunakan kurva CDV. Setelah dilakukan penelusuran pada kurva, didapatkan nilai CDV untuk sisi kiri adalah 35 dan nilai CDV untuk sisi kanan adalah 55. d. Deduct Value yang mendekati nilai 2, dijadikan = 2 sehingga nilai q akan berkurang dan kemudian dilakukan kembali langkah a) hingga c) sampai diperoleh nilai q = 1. Hasil iterasi CDV baik untuk sisi kiri maupun sisi kanan jalan diberikan pada Tabel 10 dan Tabel 11. Tabel 10. Hasil Iterasi CDV Sisi Kiri Jalan. Iterasi Total DV q CDV #1 8 6 4 37 9 6 70 6 35 #2 8 6 2 37 9 6 68 5 38 #3 8 2 2 37 9 2 60 3 38 #4 2 2 2 37 9 2 54 2 40 #5 2 2 2 37 2 2 47 1 47 Tabel 11. Hasil Iterasi CDV Sisi Kanan Jalan. Iterasi Total DV q CDV #1 8 6 43 40 97 4 55 #2 8 2 43 40 93 3 69 #3 2 2 43 40 87 2 63 #4 2 2 43 2 49 1 49 *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 114

e. Berdasarkan Tabel 10 dan Tabel 11, didapat nilai CDV maksimum untuk ruas jalan sisi kiri sebesar 47, dan ruas jalan sisi kanan sebesar 49. 4. Menentukan nilai Pavement Serviceability Index (PCI). Berdasarkan perhitungan nilai CDV maksimum di atas, didapatkan nilai PCI untuk setiap sisi sebagai berikut: PCI sisi kiri = 100 47 = 53. PCI sisi kanan = 100 49 = 51. 4.2. Pembahasan Evaluasi kondisi ruas jalan Kaliurang yang dilakukan dengan menggunakan metode Bina Marga menghasilkan nilai 4, yang menyatakan bahwa ruas Jalan Kaliurang perlu dimasukkan dalam program pemeliharaan berkala. ruas jalan yang sama, metode PCI menghasilkan nilai 51 hingga 53 yang menyatakan bahwa kondisi perkerasan ruas Jalan Kaliurang berada dalam keadaan fair, namun agar perkerasan jalan tersebut tidak dengan cepat mencapai tingkat kerusakan yang lebih parah maka perlu dilakukan perbaikan sehingga minimal masuk dalam kondisi good. Bentuk pemeliharaan berkala dan perbaikan yang harus dilakukan terhadap ruas Jalan Kaliurang agar tingkat layanan jalan meningkat antara lain: 1. kerusakan retak: a. Memberikan lapis tambahan dengan LATASIR, BURAS, BURTU, BURDA, LATASTON, dan LATASBUM, b. Melakukan perbaikan drainase, c. Bahu diperlebar atau dipadatkan, d. Celah diisi campuran aspal cair dan pasir. 2. kerusakan pelepasan butir: Ditutup dengan LATASIR, BURAS, dan LATASBUM. 3. kerusakan lubang: a. Dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai, b. Perbaikan drainase. 4. kerusakan kegemukan: Dilaburi agregat panas dan digilas. 5. kerusakan Alur: Melakukan pelapisan pada lapis permukaan dengan bahan yang sesuai, seperti LATASTON, LASTON, dan dilanjutkan dengan Buras. 6. kerusakan Amblas: a. Amblas yang < 5 cm diisi dengan bahan yang sesuai, seperti LAPEN, LATASTON, LASTON, dan diikuti BURAS, *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 115

b. amblas yang > 5 cm dibongkar dan dilapisi kembali dengan bahan yang sesuai. 7. kerusakan Kurus: Ditutup dengan LATASIR, BURAS, dan LATASBUM. V. KESIMPULAN 1. Jenis kerusakan yang dapat ditemukan pada ruas Jalan Kaliurang antara lain pelepasan butir, kekurusan, kegemukan, lubang dan tambalan, retak (memanjang, melintang, acak, dan kulit buaya), alur, amblas, serta deformasi plastis (sungkur dan keriting). 2. Hasil penilaian kondisi ruas jalan Kaliurang dengan metode Bina Marga dan metode PCI ternyata menghasilkan penilaian yang relatif sama, yaitu kondisi ruas jalan tersebut masih dalam kondisi wajar namun memerlukan pemeliharaan dan perbaikan. 3. Jenis pemeliharaan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat layanan jalan antara lain dengan memberi lapis tambahan, memperbaiki drainase, bahu diperlebar dan dipadatkan, celah diisi campuran aspal dan pasir, serta lapis perkerasan dibongkar dan kemudian dilapis kembali dengan bahan yang sama. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pembinaan Jalan Kota. (1990). Tata Cara Penyusunan Pemeliharaan Jalan Kota (No. 018/T/BNKT/1990). Direktorat Jendral Bina Marga Departemen PU. Jakarta Direktorat Bina Teknik. (2002). Survai Kondisi Jalan Beraspal di Perkotaan. Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Jakarta Shahin, M. Y. (1994). Pavement Management for Airports, Roads, and Parking Lots.Chapman & Hall. New York Utomo, Suryo Hapsoro Tri. (2001). Kajian Kondisi Perkerasan Jalan Arteri Di Kabupaten Sleman Menggunakan Cara Pavement Condition Index. Media Teknik No. 2 Tahun XXIII Edisi Mei 2001. No. ISSN 0216-3012. *) Dosen Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana 116