PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU


EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2016 TUMBUH 4,58 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2016 Tumbuh 6,61 Persen Meningkat Dibanding Triwulan I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN II-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan II-2016 Tumbuh 5,40 Persen Melambat Dibanding Triwulan II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN IV-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2017 EKONOMI BENGKULU (5,04 PERSEN) TUMBUH MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 (Y-ON-Y)

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2014 Ekonomi Gorontalo Tahun 2014 Tumbuh 7,29 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN 2015

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y)

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2015 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2015 TUMBUH 5,07 PERSEN, MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2014

BPS PROVINSI LAMPUNG PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014

2015, Perdagangan Besar-Eceran; Reparasi

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016

Lainnya. Infokom. konstruksi. Perdagangan. Industri PDRB. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Pertanian

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2015

Transkripsi:

No. 12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG EKONOMI TAHUN TUMBUH 4,08 PERSEN MELAMBAT SEJAK EMPAT TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung tahun yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp60,99 triliun dan PDRB per Kapita mencapai Rp44,43 juta. Sementara PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp45,96 triliun. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung tahun tumbuh sebesar 4,08 persen, melambat bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 4,67 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,78 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 7,03 persen. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV- bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,28 persen mengalami perlambatan bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,70 persen. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV- bila dibandingkan triwulan sebelumnya ( q-to-q) tumbuh sebesar 1,32 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan III-. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh membaiknya kinerja Lapangan Usaha Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik; Pengadaan Air; Konstruksi serta semakin menggeliatnya beberapa lapangan usaha jasa. Dari sisi pengeluaran, adanya Hari Besar Keagamaan seperti Tahun Baru Islam, Maulid Nabi Muhammad, Natal serta Tahun Baru, adanya kegiatan pilkada serentak di 4 kabupaten yang mendorong peningkatan aktivitas organisasi sosial dan partai politik, adanya penyerapan anggaran pemerintah yang dimaksimalkan pada triwulan ini untuk belanja modal, belanja barang dan jasa serta belanja pegawai, adanya pembangunan konstruksi seperti pembangunan talud, perbaikan dan pelebaran jalan, rumah sakit, tempat ibadah, dan perumahan, serta peningkatan ekspor barang dan jasa menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera tahun hanya mencapai 3,54 persen, cenderung melambat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 4,58 persen. Adanya bencana kabut asap, kemarau panjang, kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik menjadi faktor-faktor penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, terjadi perlambatan perekonomian global dan turunnya harga minyak mentah dunia membawa dampak bagi Indonesia termasuk wilayah Sumatera. A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV- Terhadap Triwulan IV-2014 (y-on-y) Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV- tumbuh 4,28 persen, melambat dibanding triwulan IV-2014 yang tumbuh 4,70 persen. Hal ini disebabkan Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian serta Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es mengalami kontraksi serta melambatnya pertumbuhan pada beberapa Lapangan Usaha, yaitu Industri Pengolahan; Pengadaan Air; Konstruksi; Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 1

Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Real Estate; Jasa Perusahaan; serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,58 persen, diikuti Jasa Pendidikan sebesar 11,90 persen, dan Jasa Lainnya sebesar 10,52 persen. Pada Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan usaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Penyebab tingginya laju pertumbuhan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib diantaranya adalah meningkatnya belanja pemerintah, pembayaran rapel kenaikan remunerasi pada beberapa kementerian/lembaga, serta adanya pencairan dana desa. 12,58 11,90 6,11 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan IV- (persen) 2,93 Jasa Pendidikan 10,52 0,72 Jasa Lainnya Pertumbuhan 8,98 19,84 Struktur PDRB Kepulauan Bangka Belitung atas dasar harga berlaku triwulan IV- masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan sebesar 20,37 persen; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 19,84 persen dan Perdagangan Besar- Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 14,40 persen. Dari sisi laju pertumbuhannya, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh sebesar 8,98 persen, sedangkan Lapangan Usaha Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor serta Industri Pengolahan tumbuh terlalu besar masing-masing 5,19 persen dan 0,82 persen. Penerapan Permendag No. 33 tahun tentang ketentuan ekspor timah menyebabkan beberapa industri pengolahan timah (smelter) sempat tidak berproduksi sehingga Industri Pengolahan tumbuh relatif kecil pada triwulan ini. 7,60 1,83 Pertanian, Jasa Keuangan Kehutanan, dan Perikanan Distribusi tidak Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan IV- (y on y) 4,23 4,70 4,28 0,80 0,55 2,03 0,28 1,65 0,67 0,71 0,63 0,55 0,63 2,40 0,37 1,05 0,92-0,03 Tw IV-2013 Tw IV-2014 Tw IV- Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Lainnya Sumber utama pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV- adalah Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 1,65 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,71 persen, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,63 persen, dan Konstruksi sebesar 0,37 persen. Adapun ke-13 lapangan usaha lainnya menciptakan pertumbuhan sebesar 0,92 persen. 2 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV- Terhadap Triwulan III- (q-to-q) 5 3 1-1 -3-5 Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Lapangan Usaha (persen) I-13 II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15 Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV- terhadap triwulan III- tumbuh 1,32 Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 3 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh sebagian besar lapangan usaha. Ada 4 (empat) lapangan usaha yang mengalami konstraksi, yaitu: Pertambangan dan Penggalian (-0,37 persen), Jasa Keuangan dan Asuransi (-0,39 persen), Jasa Perusahaan (-1,04 persen), serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial ( -1,05 persen). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es sebesar 13,19 persen setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -0,27 persen, diikuti Jasa Pendidikan sebesar 4,67 persen, serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 4,22 persen. Tingginya pertumbuhan Lapangan Usaha Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es lebih disebabkan oleh aktifnya perusahaan industri ataupun perdagangan yang pada triwulan sebelumnya (saat lebaran) sering tidak beroperasi. Beberapa warung makan yang menutup usahanya selama bulan puasa dan lebaran, kembali beroperasi setelah lebaran. Meskipun produksi es berkurang karena kondisi ekonomi lesu namun lapangan usaha ini tetap tumbuh tinggi pada triwulan ini. Pertumbuhan Ekonomi Tahun (c-to-c) Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Lapangan Usaha Tahun (persen) 9,78 9,75 5,78 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib 2,70 Jasa Pendidikan Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan PDRB 8,12 0,70 Jasa Lainnya Pertumbuhan 7,34 Informasi & Komunikasi Distribusi 6,23 1,54 1,17 Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung secara kumulatif sampai dengan triwulan IV- tumbuh sebesar 4,08 persen. Pertumbuhan didukung oleh seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,78 persen, diikuti Jasa Pendidikan sebesar 9,75 persen dan Jasa Lainnya sebesar 8,12 persen. Pada Grafik 4 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan usaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Sementara, jika dilihat dari struktur ekonomi, tiga besar kontribusi lapangan usaha terhadap PDRB Kepulauan Bangka Belitung sampai

dengan triwulan IV- masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (21,13 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (19,68 persen), dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (14,10 persen). Namun dari sisi pertumbuhan ekonomi, ke-3 lapangan usaha tersebut tumbuh tidak terlalu besar, yaitu masing-masing sebesar 1,35 persen, 5,86 persen dan 4,07 persen. Hal tersebut memberikan gambaran terjadinya perlambatan ekonomi secara kumulatif sampai dengan triwulan IV-. Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Tahun (c to c) 5,20 1,21 0,79 0,35 0,70 2,15 4,67 1,65 4,08 1,10 0,61 0,56 0,35 0,48 0,32 0,45 1,74 1,49 Tw IV-2013 Tw IV-2014 Tw IV- Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Lainnya PDRB Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,10 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,56 persen, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,48 persen, serta Konstruksi sebesar 0,45 persen. Sementara 13 lapangan usaha lainnya menciptakan pertumbuhan sebesar 1,49 persen. Secara kumulatif sepanjang tahun, sumbangan lapangan usaha terhadap penciptaan pertumbuhan ekonomi hampir seluruhnya di bawah 1 persen. B. PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV- Terhadap Triwulan IV-2014 (y-on-y) 60 50 40 30 20 10 0 Grafik 6. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Pengeluaran Triwulan IV- (persen) 50,09 3,13 Pertumbuhan Distribusi 10,04 0,68 5,96 54,68 Impor Luar Negeri PKLNPRT PKRT Pada triwulan IV ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 4,28 persen bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada beberapa komponen pengeluaran, kecuali pada Perubahan Inventori, Ekspor Luar Negeri, dan Net Ekspor Antar Daerah yang mengalami kontraksi masingmasing sebesar 58,47 persen, 15,84 persen, dan 29,25 persen. Penurunan Ekspor Luar Negeri disebabkan menurunnya ekspor migas Bangka 4 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Belitung dan minyak nabati. Komponen yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah Impor Luar Negeri Barang dan Jasa yaitu sebesar 50,09 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PKLNPRT) sebesar 10,04 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 5,96 persen. Penyebab tingginya pertumbuhan Impor Luar Negeri 5 4 3 2 1 0-1 4,23 0,72 0,45 Lainnya PKP PKRT 4,70 0,48 0,92 4,28 0,99 0,24 3,06 3,29 3,05 Tw IV-2013 Tw IV-2014 Tw IV- pada triwulan ini didorong oleh tumbuhnya impor bahan bakar mineral, barang dari karet, serta berbagai barang buatan pabrik untuk keperluan rumah tangga. Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV- menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) (54,68 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri ( 33,42 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) (23,93 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) (11,55 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB memberikan kontribusi masing-masing sebesar 3,13 persen dan 21,84 persen. Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan IV-, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,05 persen, diikuti komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 0,24 persen dan PMTB sebesar 0,18 persen. Adapun komponen yang memiliki sumber pertumbuhan terendah adalah Ekspor Luar Negeri dimana sumber pertumbuhannya -9,01 persen. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV- Terhadap Triwulan III- (q-to-q) 100 80 60 40 20 0-20 -40-60 I-13 II-13 Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Komponen Pengeluaran (persen) III-13 Ekspor Luar Negeri PMTB IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 PKP PDRB I-15 II-15 III-15 IV-15 Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV- tumbuh sebesar 1,32 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hampir seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif, yaitu Ekspor Luar Negeri (10,93 persen), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (10,09 persen), Net Ekspor Antar Daerah (9,12 persen), Pengeluaran Konsumsi LNPRT (5,07 persen), PMTB (1,98 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1,89 persen). Sementara Perubahan Inventori mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -76,99 persen. Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 5

Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 33,72 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III-, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami peningkatan. Hal ini didorong tumbuhnya aktivitas ekspor baik ekspor luar negeri maupun ekspor antar provinsi. Tingginya penjualan logam timah mendorong surplus ekspor pada triwulan ini. Selain itu komoditas lainnya seperti pasir kwarsa, kaolin, tanah liat serta CPO ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung. Kondisi lainnya yang mendorong ekonomi Bangka Belitung tumbuh di triwulan ini adalah meningkatnya Pengeluaran Konsumsi Pemerintah karena penyerapan anggaran pemerintah yang dimaksimalkan pada akhir tahun. Adanya Perayaan Hari Besar Keagamaan seperti Tahun Baru Islam, Maulid Nabi Muhammad, Natal, dan Tahun Baru berpengaruh pada peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT untuk lembaga keagamaan dan peningkatan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Selain itu, peningkatan kegiatan organisasi sosial dan partai politik dimana pelaksanaan Pilkada serentak di 4 Kabupaten berpengaruh pada peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT. Sementara peningkatan PMTB disebabkan adanya pekerjaan pembangunan konstruksi, seperti pelebaran jalan/perbaikan jalan, pembangunan talud, rumah sakit, gedung pemerintah, tempat ibadah, dan perumahan. Pertumbuhan Kumulatif Tahun (c-to-c) 60 50 40 30 20 10 0 Grafik 9. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Komponen Triwulan III- (persen) 7,03 5,80 4,45 0,64 Pertumbuhan Distribusi 53,59 LNPRT PKRT PKP 10,39 Dari sisi pengeluaran, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi triwulan IV- sebesar 4,08 persen terjadi pada sebagian komponen pengeluaran, yaitu Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi LNPRT, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto. Sementara untuk komponen Perubahan Inventori dan Ekspor Luar Negeri mengalami kontraksi pertumbuhan. Lembaga Non Profit merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,03 persen, diikuti PKRT sebesar 5,80 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 4,45 persen. Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah mengalami pertumbuhan negatif yaitu masing-masing sebesar -19,56 persen dan -27,17 persen. Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,86 persen. Penurunan ekspor luar negeri terutama untuk komoditas timah terjadi akibat adanya pemberlakuan Permendag No. 33 tahun. Bahkan pada bulan Agustus tidak ada ekspor timah ke luar negeri sehingga sangat berpengaruh pada perlambatan ekonomi di Provinsi 6 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Kepulauan Bangka Belitung. Selain turunnya produksi dari logam timah, turunnya ekspor untuk komoditas ikan, lada, dan karet akibat lesunya perekonomian global juga ikut andil dalam penurunan ekspor tahun. Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut pengeluaran secara kumulatif pada triwulan IV- didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga ( 53,59 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (3 4,68 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto ( 23,50 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (10,39 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB kontribusinya masing-masing sebesar 2,28 persen dan 22,43 persen. 6 5 4 3 2 1 0-1 Grafik 10. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (c-to-c) 5,20 1,08 1,05 Lainnya PMTB PKRT 4,67 1,04 0,93 3,07 3,04 2,94-0,22 4,08 0,16 Tw IV-2013 Tw IV-2014 Tw IV- Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, secara kumulatif pada triwulan IV- komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,94 persen, diikuti oleh PMTB sebesar 0,93 persen. Sementara gabungan komponen lainnya memiliki sumber pertumbuhan sebesar 0,16 persen. Penciptaan pertumbuhan oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tersebut melambat disebabkan daya beli masyarakat yang mengalami penurunan sebagai dampak dari kondisi perekonomian yang lesu yang berdampak pada pendapatan masyarakat juga melambat. C. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan IV- mencapai Rp666,31 triliun atau sekitar 22,24 persen dari total PDRB 33 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan IV- mencapai sebesar Rp498,39 triliun. Pada triwulan IV-, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera mengalami kontraksi sebesar -0,53 persen jika dibandingkan triwulan III- (q-to-q) dan hanya 4,56 persen jika dibandingkan triwulan IV-2014 ( y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada tahun hanya mencapai 3,54 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014. Dampak dari bencana kabut asap serta kemarau panjang setidaknya berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, terjadi perlambatan perekonomian global dan terus menurunnya harga minyak mentah dunia membawa dampak bagi perekonomian Indonesia termasuk wilayah Sumatera. Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 7

Struktur perekonomian Pulau Sumatera triwulan IV- secara spasial masih didominasi oleh tiga Provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 60,49 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau Sumatera. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau Sumatera, masih di bawah Provinsi Aceh yang menempati urutan kedelapan, namun di atas Provinsi Bengkulu yang menempati urutan terakhir. Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan IV- hanya sebesar 2,35 persen terhadap Pulau Sumatera dan 0,52 persen terhadap total 33 provinsi di Indonesia. Grafik 11. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan IV- (q-to-q) 4,00 2,00 2,44 1,99 1,81 1,32 1,01 0,36 0,09 0,00-2,00 Sumatera -0,53-0,17-4,00-3,55-6,00-8,00-10,00 Kepulauan Riau Riau Bengkulu Kepulauan Bangka Belitung Sumatera Barat Jambi Sumatera Utara Aceh Sumatera Selatan -8,38 Lampung Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera triwulan IV- (q-to-q) terjadi pada tujuh provinsi di Pulau Sumatera termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Kepulauan Riau sebesar 2,44 persen, diikuti oleh Provinsi Riau sebesar 1,99 persen, dan Provinsi Bengkulu sebesar 1,81 persen. Sementara tiga provinsi lainnya mengalami kontraksi yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Selatan, dan Lampung. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan keempat dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,32 persen. Adanya pelaksanaan Pilkada Serentak, peningkatan belanja pemerintah, dan pencairan dana desa setidaknya berpengaruh terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi ditengah menurunnya daya beli masyarakat. 8 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Grafik 12. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan IV- (y-on-y) 7,00 6,00 5,00 5,74 5,33 5,32 5,20 4,86 4,45 4,28 Sumatera 4,56 4,00 3,00 3,94 3,18 2,00 1,42 1,00 0,00-1,00 Sumatera Barat Lampung Sumatera Utara Kepulauan Riau Bengkulu Riau Kepulauan Bangka Belitung Sumatera Selatan Jambi Aceh Jika dibandingkan dengan triwulan IV-2014 (y-on-y), secara spasial pertumbuhan seluruh provinsi di Pulau Sumatera mengalami peningkatan. Hanya lima provinsi yang pertumbuhannya berada di atas rata-rata pertumbuhan Pulau Sumatera yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Riau dengan pertumbuhan di atas 4,56 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama empat provinsi lainnya ( Aceh, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan) pertumbuhannya berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,74 persen, diikuti Lampung sebesar 5,33 persen, dan Sumatera Utara sebesar 5,32 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan ketujuh dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,28 persen. Grafik 13. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Tahun (c-to-c) 7,00 6,00 5,00 4,00 6,02 5,41 5,14 5,13 5,10 4,50 4,21 4,08 Sumatera 3,54 3,00 2,00 1,00 0,00 0,22-1,00-2,00 Kepulauan Riau Sumatera Barat Bengkulu Lampung Sumatera Utara Sumatera Selatan Jambi Kepulauan Bangka Belitung Riau -0,72 Aceh Secara kumulatif, jika dibandingkan dengan triwulan IV-2014 (c-to-c), maka hanya Provinsi Aceh yang pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi dan berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di bawah 3,54 persen. Delapan provinsi (termasuk Provinsi Kepulauan Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 9

Bangka Belitung) mengalami peningkatan pertumbuhan dan berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, sedangkan Provinsi Riau meskipun mengalami peningkatan pertumbuhan, namun berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di bawah 3,54 persen. Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,02 persen, diikuti Sumatera Barat sebesar 5,41 persen, dan Bengkulu sebesar 5,14 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,08 persen. 10 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku Harga Konstan 2010 Lapangan Usaha Triw IV- 2014 Triw III- Triw IV- Triw IV- 2014 Triw III- Triw IV- (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2 776 3 081 3 106 2 064 2 224 2 250 B Pertambangan dan Penggalian 1 988 1 913 1 896 1 635 1 605 1 599 C Industri Pengolahan 3 317 3 212 3 188 2 602 2 613 2 623 D E Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang 12 11 15 10 9 10 3 3 3 2 2 2 F Konstruksi 1 275 1 322 1 381 930 936 972 G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2 003 2 202 2 254 1 547 1 608 1 628 H Transportasi dan Pergudangan 562 641 643 403 425 427 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 346 365 379 256 257 264 J Informasi dan Komunikasi 223 237 243 205 214 220 K Jasa Keuangan dan Asuransi 255 287 286 194 210 209 L Real Estate 480 492 511 359 360 373 M,N Jasa Perusahaan 40 43 43 29 30 30 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 814 927 956 562 607 633 P Jasa Pendidikan 364 422 458 249 266 278 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 168 181 179 130 135 134 R,S, T,U Jasa Lainnya 98 108 113 72 77 79 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14 724 15 447 15 654 11 249 11 578 11 731 Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 11

Tabel 2. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan IV- (persen) Lapangan Usaha Triw IV- terhadap Triw III- (q-to-q) Triw IV- terhadap Triw IV-2014 (y-on-y) Laju Pertumbuhan Sumber Pertumbuhan (1) (2) (3) (4) (5) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,18 8,98 5,86 1,10 B Pertambangan dan Penggalian -0,37-2,21 1,74 0,25 C Industri Pengolahan 0,38 0,82 1,35 0,31 D E Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang 13,19-0,59 5,77 0,00 2,12 3,55 5,75 0,00 F Konstruksi 3,90 4,50 5,54 0,45 G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,20 5,19 4,07 0,56 H Transportasi dan Pergudangan 0,57 5,96 5,78 0,21 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 2,93 3,29 3,42 0,08 J Informasi dan Komunikasi 2,64 7,34 7,34 0,13 K Jasa Keuangan dan Asuransi -0,39 7,60 4,35 0,08 L Real Estate 3,46 3,94 2,85 0,09 M,N Jasa Perusahaan -1,04 2,70 4,02 0,01 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,22 12,58 9,78 0,48 P Jasa Pendidikan 4,67 11,90 9,75 0,21 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -1,05 3,35 6,23 0,07 R,S, T,U Jasa Lainnya 3,06 10,52 8,12 0,05 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1,32 4,28 4,08 4,08 12 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Tabel 3. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan IV dan Kumulatif Triwulan IV-2014 dan Triwulan III, IV dan Kumulatif Triwulan IV- (persen) Lapangan Usaha Triw IV- 2014 2014 Kumulatif Triwulan IV-2014 Triw III- Triw IV- Kumulatif Triwulan IV- (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 18,85 19,22 19,94 19,84 19,68 B Pertambangan dan Penggalian 13,50 13,52 12,38 12,11 12,69 C Industri Pengolahan 22,53 22,85 20,79 20,37 21,13 D E Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang 0,08 0,07 0,07 0,09 0,08 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 F Konstruksi 8,66 8,36 8,56 8,82 8,67 G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13,60 13,43 14,26 14,40 14,10 H Transportasi dan Pergudangan 3,82 3,78 4,15 4,11 4,04 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 2,35 2,34 2,36 2,42 2,39 J Informasi dan Komunikasi 1,52 1,51 1,54 1,55 1,54 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,74 1,77 1,86 1,83 1,78 L Real Estate 3,26 3,26 3,19 3,26 3,25 M,N Jasa Perusahaan 0,27 0,27 0,28 0,27 0,28 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,53 5,40 6,00 6,11 5,78 P Jasa Pendidikan 2,47 2,42 2,73 2,93 2,70 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,14 1,12 1,17 1,15 1,17 R,S, T,U Jasa Lainnya 0,66 0,66 0,70 0,72 0,70 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 13

Tabel 4. PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku Harga Konstan 2010 Komponen Triw IV- 2014 Triw III- Triw IV- Triw IV- 2014 Triw III- Triw IV- (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 7 678 8 306 8 559 5 752 5 982 6 095 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 91 98 106 67 71 74 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1 644 1 651 1 808 1 278 1 186 1 305 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 3 523 3 591 3 747 2 494 2 466 2 514 5 Perubahan Inventori 273 479 110 200 360 83 6 Ekspor Luar Negeri 6 555 4 421 5 232 6 401 4 856 5 387 7 Impor Luar Negeri 382 408 489 291 327 437 8 Net Ekspor Antar Daerah -4 657-2 693-3 419-4 651-3 015-3 291 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14 724 15 447 15 654 11 249 11 578 11 731 14 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Tabel 5. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan IV- (persen) Komponen Triw IV- terhadap Triw III- (q-to-q) Triw IV- terhadap Triw IV-2014 (y-on-y) Laju Pertumbuhan Sumber Pertumbuhan (1) (2) (3) (4) (5) 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1,89 5,96 5,80 2,94 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 5,07 10,04 7,03 0,04 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 10,09 2,14 4,45 0,45 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,98 0,83 4,36 0,93 5 Perubahan Inventori -76,99-58,47-1,20-0,02 6 Ekspor Luar Negeri 10,93-15,84-19,56-12,05 7 Impor Luar Negeri 33,72 50,09 6,86 0,16 8 Net Ekspor Antar Daerah 9,12-29,25-27,17 11,95 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1,32 4,28 4,08 4,08 Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 15

Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan IV dan Kumulatif Triwulan IV-2014 dan Triwulan III, IV, dan Kumulatif Triwulan IV- (persen) Komponen Triw IV- 2014 2014 Kumulatif Triwulan IV-2014 Triw III- Triw IV- Kumulatif Triwulan IV- (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 52,14 52,01 53,77 54,68 53,59 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,62 0,60 0,64 0,68 0,64 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 11,17 10,23 10,69 11,55 10,39 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 23,93 23,03 23,25 23,93 23,50 5 Perubahan Inventori 1,85 2,17 3,10 0,71 1,91 6 Ekspor Luar Negeri 44,52 49,49 28,62 33,42 34,68 7 Impor Luar Negeri 2,60 2,42 2,64 3,13 2,28 8 Net Ekspor Antar Daerah -31,63-35,12-17,43-21,84-22,43 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 16 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Tabel 7. PDRB Perkapita Indonesia Tahun Dasar 2010 Tahun 2013- Uraian 2013 r 2014* ** (1) (2) (3) (4) PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku - Nilai (rupiah) 38 314 564 41 948 368 44 428 548 Tabel 8. Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB per Provinsi di Pulau Sumatera Tahun Dasar 2010 Triwulan IV- (persen) Komponen ADHB (miliar rupiah) ADHK (miliar rupiah) q-to-q (persen) Pertumbuhan y-on-y (persen) c-to-c (persen) Kontribusi Terhadap Pulau (persen) Terhadap Total 33 Provinsi (persen) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Aceh 33 198 28 705-0,17 1,42-0,72 4,98 1,11 Sumatera Utara 147 153 112 124 0,09 5,32 5,10 22,09 4,91 Sumatera Barat 46 132 36 097 1,01 5,74 5,41 6,92 1,54 Riau 172 107 117 018 1,99 4,45 0,22 25,83 5,74 Jambi 40 106 31 599 0,36 3,18 4,21 6,02 1,34 Sumatera Selatan 83 805 63 555-3,55 3,94 4,50 12,58 2,80 Bengkulu 13 150 9 760 1,81 4,86 5,14 1,97 0,44 Lampung 61 784 47 945-8,38 5,33 5,13 9,27 2,06 Kepulauan Bangka Belitung 15 654 11 731 1,32 4,28 4,08 2,35 0,52 Kepulauan Riau 53 223 39 852 2,44 5,20 6,02 7,99 1,78 Pulau Sumatera 666 312 498 386-0,53 4,56 3,54 100,00 22,24 Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 17

LAMPIRAN BRS No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016 Tabel I.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010,2013- (juta rupiah) Lapangan Usaha 2013 r 2014* ** (1) (2) (3) (4) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 9 269 574 10 834 412 12 000 841 B Pertambangan dan Penggalian 7 097 644 7 622 606 7 738 525 C Industri Pengolahan 12 088 178 12 883 045 12 885 275 D Pengadaan Listrik dan Gas 27 336 41 187 48 834 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur Ulang 9 149 10 371 12 058 F Konstruksi 4 139 267 4 711 024 5 291 650 G Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6 671 668 7 571 544 8 602 106 H Transportasi dan Pergudangan 1 864 593 2 128 953 2 462 982 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 1 152 121 1 321 437 1 459 417 J Informasi dan Komunikasi 770 240 849 135 940 707 K Jasa Keuangan dan Asuransi 902 449 998 520 1 086 052 L Real Estate 1 602 870 1 836 553 1 981 642 M,N Jasa Perusahaan 134 448 153 990 169 628 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2 618 023 3 042 826 3 524 055 P Jasa Pendidikan 1 172 218 1 366 491 1 649 659 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 552 657 629 863 712 368 R,S,T,U Jasa Lainnya 315 929 371 658 426 289 PDRB 50 388 364 56 373 615 60 992 088 18 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Tabel I.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010,2013- (juta rupiah) Lapangan Usaha 2013 r 2014* ** (1) (2) (3) (4) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7 557 660 8 254 204 8 737 857 B Pertambangan dan Penggalian 6 230 237 6 354 052 6 464 379 C Industri Pengolahan 10 143 284 10 275 504 10 414 023 D Pengadaan Listrik dan Gas 31 532 34 461 36 449 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7 316 7 678 8 119 F Konstruksi 3 414 740 3 551 379 3 748 038 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5 846 612 6 105 966 6 354 766 H Transportasi dan Pergudangan 1 484 808 1 573 349 1 664 350 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 930 987 1 000 562 1 034 807 J Informasi dan Komunikasi 740 153 790 872 848 950 K Jasa Keuangan dan Asuransi 728 335 766 646 799 974 L Real Estate 1 312 637 1 413 993 1 454 363 M,N Jasa Perusahaan 108 110 115 692 120 342 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2 014 417 2 162 063 2 373 492 P Jasa Pendidikan 903 741 967 552 1 061 848 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 475 323 503 757 535 128 R,S,T,U Jasa Lainnya 260 965 281 710 304 577 PDRB 42 190 857 44 159 440 45 961 462 Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 19

Tabel I.3 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010, 2013- (persen) Lapangan Usaha 2013 r 2014* ** (1) (2) (3) (4) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 18,40 19,22 19,68 B Pertambangan dan Penggalian 14,08 13,52 12,69 C Industri Pengolahan 23,99 22,85 21,13 D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,07 0,08 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,02 0,02 0,02 F Konstruksi 8,21 8,36 8,67 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13,24 13,43 14,10 H Transportasi dan Pergudangan 3,70 3,78 4,04 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 2,29 2,34 2,39 J Informasi dan Komunikasi 1,53 1,51 1,54 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,79 1,77 1,78 L Real Estate 3,18 3,26 3,25 M,N Jasa Perusahaan 0,27 0,27 0,28 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,19 5,40 5,78 P Jasa Pendidikan 2,33 2,42 2,70 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,10 1,12 1,17 R,S,T,U Jasa Lainnya 0,63 0,66 0,70 PDRB 100,00 100,00 100,00 20 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Tabel I.4 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010, 2013- (persen) Lapangan Usaha 2013 r 2014* ** (1) (2) (3) (4) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6,85 9,22 5,86 B Pertambangan dan Penggalian -0,64 1,99 1,74 C Industri Pengolahan 3,45 1,30 1,35 D Pengadaan Listrik dan Gas 4,80 9,29 5,77 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4,19 4,95 5,75 F Konstruksi 8,96 4,00 5,54 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,76 4,44 4,07 H Transportasi dan Pergudangan 7,23 5,96 5,78 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 6,89 7,47 3,42 J Informasi dan Komunikasi 8,97 6,85 7,34 K Jasa Keuangan dan Asuransi 16,68 5,26 4,35 L Real Estate 7,98 7,72 2,85 M,N Jasa Perusahaan 6,80 7,01 4,02 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 7,55 7,33 9,78 P Jasa Pendidikan 9,98 7,06 9,75 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,31 5,98 6,23 R,S,T,U Jasa Lainnya 6,84 7,95 8,12 PDRB 5,20 4,67 4,08 Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 21

Tabel II.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010, 2013- (juta rupiah) Pengeluaran 2013 r 2014* ** 1 (1) (2) (3) (4) Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 25 833 874 29 321 100 32 686 683 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 278 911 339 516 389 651 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5 249 824 5 768 626 6 339 383 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 11 172 572 12 983 531 14 330 832 5 Perubahan Inventori 1 157 990 1 224 294 1 167 768 6 Ekspor Luar Negeri 28 047 085 27 900 672 21 152 562 7 Impor Luar Negeri 1 146 115 1 366 238 1 392 465 8 Net Ekspor Antar Daerah -20 205 778-19 797 887-13 682 325 PDRB 50 388 364 56 373 615 60 992 088 22 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Tabel II.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010, 2013- (juta rupiah) Pengeluaran 2013 r 2014* ** 1 (1) (2) (3) (4) Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 21 122 671 22 405 560 23 704 163 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 232 043 261 768 280 182 3 4 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto 4 222 098 4 470 518 4 669 369 8 970 060 9 407 028 9 817 433 5 Perubahan Inventori 797 333 884 346 873 741 6 Ekspor Luar Negeri 23 716 450 27 201 531 21 880 821 7 Impor Luar Negeri 915 701 1 042 267 1 113 734 8 Net Ekspor Antar Daerah -15 954 096-19 429 044-14 150 512 PDRB 42 190 857 44 159 440 45 961 462 Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 23

Tabel II.3 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010, 2013- (persen) Pengeluaran 2013 r 2014* ** 1 (1) (2) (3) (4) Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 51,27 52,01 53,59 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,55 0,60 0,64 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 10,42 10,23 10,39 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 22,17 22,03 23,50 5 Perubahan Inventori 2,30 2,17 1,91 6 Ekspor Luar Negeri 55,66 49,49 34,68 7 Impor Luar Negeri 2,27 2,42 2,28 8 Net Ekspor Antar Daerah -40,10-35,11-22,43 PDRB 100,00 100,00 100,00 24 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016

Tabel II.4 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010, 2013- (persen) Pengeluaran 2013 r 2014* ** 1 (1) (2) (3) (4) Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 6,20 6,07 5,80 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 9,94 12,81 7,03 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,68 5,88 4,45 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,91 4,87 4,36 5 Perubahan Inventori 3,38 10,91-1,20 6 Ekspor Luar Negeri 6,73 14,69-19,56 7 Impor Luar Negeri -26,77 13,82 6,86 8 Net Ekspor Antar Daerah 11,71 21,78-27,17 PDRB 5,20 4,67 4,08 Berita Resmi Statistik No.12/02/19/Th.X, 5 Februari 2016 25

BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si, M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id 26 Berita Resmi Statistik No. 12/02/Th.X, 5 Februari 2016