DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, MEI 2005 TEKNIK SAMPLING

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING

Teknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008

METODE SAMPLING. Met. Sampling-T.Parulian

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

Metode Sampling 6.1. Debrina Puspita Andriani /

Teknik Pengambilan Sampel. Dewi Gayatri

Teknik Pengambilan Sampel. Khaola Rachma Adzima FKIP-PGSD Universitas Esa Unggul

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

Teknik Sampling. Hipotesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Riandy Syarif

PERTEMUAN 10 PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA

POPULASI DAN SAMPEL Apakah populasi? Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasan

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

PENENTUAN UKURAN SAMPEL MEMAKAI RUMUS SLOVIN DAN TABEL KREJCIE-MORGAN: TELAAH KONSEP DAN APLIKASINYA. Oleh: Nugraha Setiawan

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7

MODUL I PENARIKAN SAMPEL

PERTEMUAN 6 TEKNIK SAMPLING METODE PENELITIAN SOSIAL ANDRI HELMI M, SE., MM.

POPULASI DAN SAMPEL. Gambar 1 POPULASI dan SAMPEL

ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA

BAB IX BAGAIMANA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING?

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN

Statistik pendidikan : kumpulan keterangan yg berwujud angka, yg berkaitan dgn bd pendidikan (proses pembelajaran). Contoh: analisa hasil eksperimen

Tipe Contoh/Sample yang Digunakan

Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis UNIVERSITAS JAMBI

Populasi dan Sampel. 1. Pengertian Populasi dan Sampel 2. Teknik Pengambilan Sampel 3. Normalitas Data

TEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN Oleh: Triyono 1

Sampel: harus memenuhi persyaratan

Populasi, Sampel & Teknik Penarikan Sampel. Tri Nugroho Adi,M.Si Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman

Teknik Sampling. Hipotesis Tesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

Desain Sampling. Alasan Menggunakan Sampel. yang terlewati. efesien. penelitian populasi dapat bersifat. merusak. dengan populasi

5/2/2017. Pertemuan 7 POPULASI DAN SAMPEL ALUR PEMIKIRAN POPULASI DAN SAMPEL SUBJEK, OBJEK DAN RESPONDEN PENELITIAN POPULASI SAMPEL

POPULASI DAN SAMPEL. Metodologi Penelitian Pendidikan

BAB III POPULASI, SAMPEL DAN TEHNIK SAMPLING

7. TEKNIK SAMPLING ANDRI HELMI M, SE., MM METODE SOSIAL KUANTITATIF

TEKNIK SAMPLING. Oleh: Rofi Amiyani ( )

BAB III METODE PENELITIAN

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?

STATISTIKA II Distribusi Sampling. (Nuryanto, ST., MT)

Teknik Pengambilan Sampel

POPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING. Musafaah, SKM, MKM

SAMPLING 1). PENGUMPULAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

POPULASI DAN SAMPEL. WAHYU HIDAYAT, M.Pd

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan.

DISTRIBUSI SAMPLING besar

Definisi Populasi: Keseluruhan wilayah subjek penelitian Meliputi jumlah, karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti

Oleh : Kusnindar Atmosukarto Puslit Ekologi Kesehatan

6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel

TEKNIK SAMPLING A. Populasi dan Sampel 1. Pengertian Populasi dan Sampel 2. Keuntungan Penelitian Menggunakan Sampel

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN STIE KEBANGSAAN

TEKNIK SAMPLING PENELITIAN KEBIJAKAN

Oleh. Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM aditya12setyawan.gmail.com site :

METODE PENARIKAN SAMPEL

R. Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat

BAB 3 METODE PENELITIAN

Tahap Pemilihan Sampel

Minggu 11. Pengambilan Sampel. Metode Penelitian. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Bab III Populasi dan Sampel


BAB I PENDAHULUAN. Mega Wati, 2015 ANALISIS QUICK COUNT MENGGUNAKAN METODE STRATIFIED CLUSTER SAMPLING (STUDI KASUS PEMILU GUBERNUR JAWA BARAT 2013)

KLASIFIKASI SAMPLING ATRIBUT VARIABEL. kualitatif (dihitung) peta p np. kuantitatif (diukur) peta X - R. 1. Cara Pemeriksaan Karakteristik

Populasi Mahasiswa Matematika, FMIPA, UNY Populasi Mahasiswa Matematika Angkatan 2016, FMIPA, UNY

TEKNIK SAMPLING. METODE TIDAK ACAK (unprobability sampling)

SUBYEK PENELITIAN RESPONDEN PENELITIAN SUMBER DATA

APLIKASI RAPID SURVEY

M E T O D E P E N G A M B I L A N C O N T O H R A M D A N B U D I A W A N E 5 0

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com

BAB IV PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN

ALUR PEMIKIRAN POPULASI DAN SAMPEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

BAB III METODE PENELITIAN

PENGERTIAN STATISTIK. NO Tahun Jumlah / / / APAKAH INI STATISTIK?

BAB III METODOLOGI POLLING

1. Konsep sampling 2. Terminologi sampling 3. Prinsip sampling 4. Tujuan melakukan sampling 5. Jenis sampling 6. Besar sampel

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

STATISTIK DAN STATISTIKA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI 2009

METODE PENELITIAN. Pertemuan 7 TAHAPAN PENELITIAN SAMPLING (Bagian 2) Disarikan dari berbagai sumber yg relevan

BAB III METODE PENELITIAN

Mendefinisikan arti dari terminologi-terminologi penting dalam statistika Memahami dan menjelaskan peranan statistik dan penerapannya di bidang

Oleh. Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM aditya12setyawan.gmail.com Blog :

PERTEMUAN 12 VARIABEL, POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING PENELITIAN. sampel, dan teknik sampling penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK SAMPLING MAKNA POPULASI DAN SAMPEL. Item-item Penting yang Perlu Dikemukakan di Dalam Proposal/Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

Metode Sampling dan Teorema Central Limit

Kuliah BIOSTATISTIKA. Pokok Bahasan : SAMPLING. Teknik Pengambilan Sampel

Sebelum dihidangkan, masakan anda perlu diketahui rasanya. Apa yang harus anda lakukan? Mencicipi, artinya mengambil. yang akan dihidangkan

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

POPULASI DAN SAMPEL. Aria Gusti.

Metode Penelitian Bisnis

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

Transkripsi:

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, 25 28 MEI 2005 TEKNIK SAMPLING Oleh: NUGRAHA SETIAWAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

TEKNIK SAMPLING Oleh: Nugraha Setiawan *) 1. Beberapa Pengertian Dasar Sampling : Proses pengambilan atau memilih n buah elemen/objek/unsur dari populasi yang berukuran N. Misalnya memilih sebagian murid SD Negeri di Kota Bandung, dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui proporsi latar belakang tingkat pendidikan orang tua dari seluruh murid SD Negeri di Kota Bandung. Elemen : Sesuatu yang menjadi obyek penelitian, dapat berupa orang atau benda yang dikenakan pengukuran. Misalnya: Mahasiswa Indonesia, Dosen Universitas Padjadjaran, SMA Negeri di Kabutaten Semarang. Populasi (N) : Kumpulan lengkap dari elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan berdasarkan karekteristiknya. Misalnya Mahasiswa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan variabel jenis kelamin dengan karakteristik laki-laki dan perempuan, atau variabel IPK dengan karektaristik indeks antara 0-4. Sample (n) : Merupakan bagian dari populasi. Elemen anggota sampel, merupakan anggota populasi dimana sampel diambil. Jika N banyaknya elemen populasi, dan n banyaknya elemen sampel, maka n < N. Kerangka Sampel : Adalah daftar yang memuat seluruh elemen/anggota populasi, sebagai dasar untuk penarikan sampel random. *) Pengajar Metodologi Penelitian Sosial pada Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan dan Peneliti pada Pusat Penelitian Kependudukan UNPAD. Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 1

Statistik : Adalah bilangan yang diperoleh melalui proses perhitungan terhadap sekumpulan data yang berasal dari sampel. Parameter : Adalah bilangan yang diperoleh melalui proses perhitungan terhadap sekumpulan data yang berasal dari populasi. 2. Tipe Sampling menurut Proses Memilihnya Sampling dengan Pengembalian : Satuan sampling yang terpilih, dikembalikan lagi ke dalam populasi (sebelum dilakukan kembali proses pemilihan berikutnya). Sebuah satuan sampling bisa terpilih lebih dari satu kali. Untuk populasi berukuran N=4 dan sampel berukuran n=2, maka sampel yang mungkin terambil adalah N n = 4 2 = 16 buah sampel. Teknik sampling seperti ini bisa dikatakan tidak pernah digunakan dalam suatu penelitian, hanya untuk keperluan teoritis yang berkatian dengan pengambilan sampel. Sampling tanpa Pengembalian : Satuan sampling yang telah terpilih, tidak dikembalikan lagi ke dalam populasi. Tidak ada kemungkinan suatu satuan sampling terpilih lebih dari sekali. Untuk populasi berukuran N=4 (misalnya A, B, C, D) dan sampel berukuran n=3, maka sampel yang mungkin terambil ada 4 buah sampel yaitu ABC, ABD, ACD, dan BCD. N! Jumlah sampel mengikuti persamaan sbb: n! (N n)! 3. Tipe Sampling menurut Peluang Pemilihannya Sampling Non Probabilitas : Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang, sehingga tidak diketahui besarnya peluang sesuatu unit sampling Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 2

terpilih ke dalam sampel. Sampling tipe ini tidak boleh dipakai untuk menggeneralisasi hasil penelitian terhadap populasi, karena dalam penarikan sampel sama sekali tidak ada unsur probabilitas. Dalam analisis selanjutnya hanya diperkenankan menggunakan analisis statistika deskriptif, dan tidak boleh memakai alat analisis statistika inferensial, baik yang termasuk kelompok statistika parametrik maupun non parametrik, sebab statistika inferensial pada prinsipnya juga harus melibatkan unsur probabilitas ketika kita melakukan pengambilan sampel. Termasuk Sampling Non Probabilitas antara lain: a. Haphazard Sampling : Satuan sampling dipilih sembarangan atau seadanya, tanpa perhitungan apapun tentang derajat kerepresentatipannya. Misalnya ketika kita akan melakukan penelitian mengenai kompetensi dosen di sebuah Universitas, pertanyaan dapat diajukan kepada siapapun mahasiswa dari universitas tersebut (sebagai sampel) yang kebetulan datang pada saat kita berada di sana untuk melakukan penelitian. b. Snowball Sampling : Satuan sampling dipilih atau ditentukan berdasarkan informasi dari responden sebelumnya. Misalnya ada penelitian yang bertujuan untuk mencari cara yang efektif dalam mensosialisasikan program-program kemahasiswaan. Sampel pertama barangkali bisa dipilih Ketua BEM, kepada dia kita bertanya, siapa lagi (sebagai sampel ke-2) yang kira-kira bisa diwawancara untuk diambil pendapatnya, dan seterusnya hingga informasi dianggap memadai. c. Purposive Sampling : Disebut juga Judgment Sampling. Satuan sampling dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Misalnya dalam sebuah penelitian pengelolaan pendidikan yang bertujuan untuk melihat daya saing SMA dalam kerangka WTO, barangkali untuk tahap awal akan lebih baik sampel dipilih dari SMA yang memiliki nilai UAN baik, populer di masyarakat, serta kelulusan siswa masuk PTN cukup tinggi. Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 3

Sampling Probabilitas : Dikenal pula dengan nama Random Sampling. Pada saat memilih unit sampling sangat diperhatikan besarnya peluang satuan sampling untuk terpilih ke dalam sampel, dan peluang itu tidak boleh sama dengan nol. Sampling tipe ini bisa dipakai untuk melakukan generalisasi hasil penelitian terhadap populasi walaupun data yang didapat hanya berasal dari sampel. Analisis tidak hanya menggunakan statistika deskriptif, juga bisa memakai statistika inferensial baik yang termasuk kelompok statistika parametrik maupun non parametrik. Termasuk Sampling Probabilitas antara lain: a. Simple Random Sampling : Satuan sampling dipilih secara acak. Peluang untuk terpilih harus diketahui besarnya, dan untuk tiap satuan sampling besarnya harus sama. Misalnya ada sebuah penelitian mengenai Model Pembiayaan Pendidikan Dasar di Jawa Barat, sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP tersebut dilakukan pemilihan secara random tanpa melakukan pengelompokkan terlebih dahulu, dengan demikian peluang masing-masing SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama. b. Stratified Random Sampling : Populasi dibagi ke dalam sub populasi (strata), dengan tujuan membentuk sub populasi yang didalamnya membentuk satuan-satuan sampling yang memiliki nilai variabel yang tidak terlalu bervariasi (relatif homogen). Selanjutnya dari setiap stratum dipilih sampel melalui proses simple random sampling. Misalnya dalam penelitian yang sama seperti di atas, semua sekolah baik SD maupun SMP di Jawa Barat diklasifikasikan atau distratifikasi terlebih dahulu ke dalam sekolah yang berbiaya mahal, sedang, dan murah. Kemudian dari masing-masing strata dipilih sekolah dengan teknik simple random sampling. c. Cluster Random Sampling. Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan sampling yang besar, disebut Cluster. Berbeda dengan pembentukan strata, satuan sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen. Pemilihan dilakukan beberapa tingkat: (1) Memilih kluster dengan cara Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 4

simple random sampling. (2) Memilih satuan sampling dalam kluster. Jika pemilihan dilakukan lebih dari 2 kali disebut Multi-stage Cluster Sampling. Misalnya dalam penelitian yang sama seperti di atas, karena Jawa Barat sangat luas, dipilihlah kabupaten/kota tertentu sebagai sampel klaster ke-1 secara random. Dari tiap kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi, yaitu kecamatan-kecamatan tertentu dengan cara random sebagai sampel klaster ke-2. Selanjutnya dari masing-masing kecamatan dilakukan pemilihan sekolah yang juga dilakukan secara random. 4. Proses Memilih Sampel Random Kerangka Sampling : Adalah daftar atau list yang berisi satuan-satuan sampling yang ada dalam sebuah populasi. Dalam daftar tersebut setiap satuan sampling diberi nomor urut. Jika menggunakan Tabel Angka Random, lakukan penomoran sesuai dengan besarnya ukuran sampel. Misalnya jika jumlah populasi ratusan, gunakan penomoran dengan tiga digit, bisa dimulai dari 001 dan seterusnya. Cara Memilih Sampel : Paling tidak ada 3 cara memilih sampel yang sering digunakan yaitu dengan cara: (1) mengundi, (2) menggunakan Tabel Angka Random, dan (3) memakai angka random yang ada dalam Scientific Calculator. Dari segi kepraktisan akan sangat mudah jika digunakan kalkulator. Dalam kalkulator terdapat tombol yang bernotasi RAN#. Jika tombol tersebut dipijit akan ke luar angka per seribuan. Misalnya ketika kita akan melakukan penelitian dengan jumlah populasi 500 sekolah. Semua sekolah harus dimasukan dalam kerangka sampling yang diberi nomor mulai dari 001, 002,. 500. Untuk menentukan sampel ke-1 yang harus diambil pijit timbol RAN# pada kalkulator, misalkan ke luar angka 0,246, berarti sampel yang harus diambil pertama adalah yang bernomor urut 246, pijit lagi tombol RAN# misalkan ke luar angka 0,135 berarti yang harus diambil sebagai sampel yang ke-2 adalah yang bernomor urut 135. Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 5

5. Menentukan Ukuran Sampel (=n) Pertanyaan yang sering diajukan oleh peneliti ketika akan melakukan penelitian adalah berapa besar sampel yang harus diteliti dari sebuah populasi?, agar hasil (berupa data perkiraan) penelitian dapat mewakili atau merepresentasikan populasi. Data perkiraan (statistik) disebut mewakili jika angkanya mendekati parameter. Jika parameter 100, 95 disebut lebih mewakili dibandingkan dengan 90. Dalam menentukan besarnya sampel, hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan adalah : 1. Parameter apa yang akan diteliti (misalnya rata-rata, proporsi) 2. Besarnya populasi (N) atau banyaknya elemen populasi yang akan diambil sampelnya. 3. Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan yang dipergunakan (1-α) untuk menjamin hasil penelitian agar kesalahan samplingnya tidak melebihi nilai tertentu (B = bound of error). 4. Bagaimana tingkat variasi atau heterogenitas populasi, dimana sampel akan diambil. Tingkat variasi atau heterogenitas populasi biasanya dinyatakan dengan σ = standard error. Dengan demikian, untuk menentukan besarnya sampel (n) perlu diketahui angka-angka dari: 1. N = besarnya populasi. 2. σ (standard error) atau σ 2 (varians) yang menggambarkan heterogenitas populasi. Jika tidak diketahui bisa diperkirakan dari; a. range = 4 σ (empirical rule) b. kondisi atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya 3. B = bound of error (kesalahan sampling tertinggi). Kesalahan sampling atau sampling error = θ - θ 4. Tingkat kepercayaan (1-α) atau taraf nyata (α) 5. D = dihitung berdasarkan B dan tingkat kepercayaan. Misalnya untuk menghitung D yang dipakai guna menentukan jumlah sampel untuk Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 6

memperkirakan rata-rata dengan tingkat kepercayaan 95% adalah D = B 2 /4 yang berasal dari D = (B/ Z α/2 ) 2 Angka 4 diperoleh dari: Z α/2 = Z 0,05/2 = Z 0,025 = 1,96 (didapat dari Tabel Z Distribusi Normal) dibulatkan = 2, (2 2 = 4) Menentukan Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk Memperkirakan Rata-Rata Populasi (µ) Akan dilakukan penelitian Rata-Rata Biaya Pendidikan Dasar per Murid per Tahun di Provinsi Banten. Banyaknya sekolah seluruh sekolah di provinsi tersebut dimisalkan ada 1.000 sekolah. Perbedaan rata-rata biaya pendidikan antara yang tertinggi dan yang terendah sebesar Rp 100.000. Bound of error atau kesalahan sampling tertinggi yang yang dikehendaki tidak lebih dari Rp 3.000. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%. Berdasarkan deskripsi kondisi di atas dapat ditentukan: N = 1000 B = Rp 3.000 Range = Rp 100.000 4σ = range (empirical rule) σ = range / 4 = 100.000 / 4 = 25.000 D = B 2 / 4 (untuk menaksir rata-rata pada tingkat kepercayaan 95%) = 3.000 2 / 4 = 2.250.000 N x σ 2 n = --------------------- (N-1) x D + σ 2 1.000 x 25.000 2 n = ------------------------------------------- (1.000-1) x 2.250.000 + 25.000 2 n = 217,56 = 218 (dibulatkan) Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 7

Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk Memperkirakan Proporsi/Persentase Populasi Akan diteliti Berapa Besar Persentase Sumber Biaya Pendidikan SD Negeri yang Berasal dari PAD di Kabupaten Bandung. Misalnkan seluruh SD Negeri yang ada di Kabupaten Bandung berjumlah 2000 sekolah. Bound of error atau kesalahan sampling tertinggi yang dikehendaki tidak lebih dari 5 persen. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%. Berdasarkan deskripsi kondisi di atas dapat ditentukan: N = 2.000 B = 5% = 0,05 P=Q = 0,5 (perkiraan proporsi yang moderat, jika proporsi populasi tidak diketahui) D = B 2 / 4 (untuk menaksir persentase pada tingkat kepercayaan = 0,05 2 / 4 = 0,000625 95%) N x P x Q n = --------------------- (N-1) x D + P x Q 2.000 x 0,5 x 0,5 n = --------------------------------------------- (2.000-1) x 0,000625 + (0,5 x 0,5) n = 333,56 = 334 (dibulatkan) Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 8

Daftar Pustaka Black, James A dan Dean J Champion. 1999. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Transito. Supranto, J. 1998. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Jakarta: Rineka Cipta. Gaspersz, Vincent. 1991. Teknik Pemarikan Contoh untuk Penelitian Survei. Bandung: Tarsito. Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parung Bogor 25-28 Mei 2005 : 9