BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus di bentuk untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia melupakan tugasnya sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

BAB I PENDAHULUAN. sikap ( attitudes), perilaku (behaviours), motivasi (motivations) dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terus membangun dan meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah wadah untuk mencari ilmu pengetahuan bagi siswa. Selain

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PEBNDAHULUAN. Menengah Atas (SMA) hingga tingkat Perguruan Tinggi (PT). Hill (dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) tentang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

UPAYA MENGOPTIMALKAN BIMBINGAN KONSELING UNTUK MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG SISWA (SISWA YANG MEROKOK DI SEKOLAH)

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan istilah kunci yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perubahan sikap dan perilaku. Perubahan sikap dan perilaku itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari segi budaya, social maupun ekonomi. Sekolah menjadi suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang sangat terpenting bagi setiap individu, pendidikan

SATUAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. masalah penilaian terhadap hasil usaha tersebut. ( Suryabrata, 2002 : 293 ).

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan belajar manusia dapat berkembang dan berubah dalam sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dalam kondisi perkembangan diri yang sehat dan optimal.

1. PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 yang menyatakan tegas

Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang

BAB 1 PENDAHULUAN. diantaranya para siswa harus melalui psikotes.

BAB I PENDAHULUAN. masalah penilaian terhadap hasil usaha tersebut. 1. Pendidikan nasional Indonesia memiliki tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. atau tugas yang diberikan dengan segenap kemampuannya terutama dalam

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembeda. Berguna untuk mengatur, mengurus dan memakmurkan bumi. sebagai pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. muda, kenakalan ini merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari hari tetapi jarang

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

2014 PENGARUH LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP PEMIMPIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.

RPL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN / LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING FORMAT KLASIKAL TERJADWAL. A. Satuan Pendidikan : SMP N 2 Painan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Serta kini telah diterapkan kurikulum baru

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang berbudaya, bangsa yang baik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

RPL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN / LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING FORMAT KLASIKAL TERJADWAL. A. Satuan Pendidikan : SMPN 2 PAINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa guru pembimbing sebagai

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. sosial anak. Hurlock (1993: 250) berpendapat bahwa perkembangan sosial

Identifikasi Masalah Siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Lokasi SMKN Wonorejo di lingkungan pesantren yang merupakan. lembaga sekolah kejuruan yang bernuansa pesantren, siswa SMKN Wonorejo

BAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus di bentuk untuk menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat. Di sekolah terdapat sejumlah bidang pelayanan, seperti bidang administrasi dan supervisi yaitu kepala sekolah, bidang pengajaran yaitu guru bidang studi serta bidang bimbingan yaitu guru pembimbing (BK). Semua bidang tersebut saling bekerja sama agar pendidikan di sekolah berjalan dengan baik sehingga tujuan sekolah pun tercapai. Salah satu tujuan sekolah yaitu untuk memenuhi perkembangan optimal kebutuhan siswa dalam proses perkembangan pendidikannya sesuai dengan bakat atau minat yang diinginkan siswa dalam mengembangkan kemampuan mereka. Sekolah juga adalah salah satu pembentuk karakter anak bangsa yang cerdas dan penuh tanggung jawab. Adapun visi dan misi besar sekolah ini tentu memiliki berbagai hambatan yang tidaklah ringan dan tidak mudah. Salah satunya adalah permasalahan siswa yang menginjak remaja atau memasuki sekolah tingkat SMP. Raka dalam (http://viendaungu.blogspot.com), mengemukakan bahwa adapun berbagai macam karakter diantaranya kejujuran, rasa tanggung jawab, semangat belajar, disiplin diri, kegigihan, apresiasi terhadap kebinekaan, semangat berkonstribusi, dan optimisme.

Ada berbagai macam bentuk karakter yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupan ini. Mutohir dalam (http://viendaungu.blogspot.com), menarik kesimpulan sebagai berikut : Bahwa ada enam pilar karakter yang harus dimiliki oleh seseorang yaitu jujur, hormat tanggung jawab, berperilaku adil, peduli dan beradab. Sebagai manusia yang dipercayakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, seharusnya kita juga memiliki sikap yang dapat dipercaya juga. Dari berbagai karakter salah satu yang harus kita miliki adalah sikap jujur. Karakter jujur adalah sikap yang ditunjukkan dengan keterbukaan dan tidak saling menipu satu sama lain. Ia berpendapat bahwa karakter jujur merupakan suatu sikap terbuka, dapat dipercaya dan apa adanya. Sikap jujur antara lain ditandai dengan mengatakan apa adanya, menepati janji mengakui kesalahan, menolak berbohong, tidak menipu dan tidak mencuri. Karakter jujur dapat kita praktekkan dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan pribadi sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan di dalam lingkungan sekolah. Interaksi merupakan salah satu wahana seseorang dalam menumbuhkan karakter jujur dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran memiliki ciri-ciri yaitu tidak berbohong, tidak mengingkar janji, tidak menipu serta mau mengakui kesalahan. Raka dalam (http://viendaungu.blogspot.com), menyimpulkan bahwa kejujuran dilakukan dengan kebiasaan baik yang diantaranya tidak berbohong, tidak mengambil barang yang bukan miliknya, tidak menyontek pekerjaan rumah atau PR dan ulangan harian atau ujian. Maka guru pembimbing (BK) perlu memberikan bantuan ataupun bimbingan kepada siswa karena guru pembimbing merupakan tenaga utama dan orang yang ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Agar dapat mengembangkan

karakter jujur pada diri siswa sehingga pada saat guru bidang studi mengadakan ulangan harian di kelas, siswa dapat mengikuti ualngan ataupun menjawab soal ulangan dengan sungguh-sungguh berdasarkan pemikiran dan pendapatnya sendiri tanpa menyontek teman ataupun menyalin dari buku. Adapun alasan para siswa sering melakukan hal-hal seperti menyontek ataupun menyalin jawaban dari buku ketika proses ulangan harian di kelas sedang dilaksanakan oleh guru bidang studi, Hal ini kebanyakan di sebabkan karena kurangnya rasa keyakinan dan percaya diri siswa saat mengikuti proses ulangan harian di kelas, kurangnya kerja keras siswa dalam belajar, kurangnya perhatian orang tua dan guru dalam membimbing siswa tersebut untuk lebih giat lagi dalam mengembangkan niat siswa tersebut untuk belajar, baik itu di rumah maupun di lingkungan sekolah, serta kurangnya tindakan yang lebih tegas dari pihak sekolah. Siswa sering menyontek pada dasarnya di karenakan kurang adanya motivasi dari sang siswa untuk berlatih jujur, kurangnya dukungan dari orang tua karena para orang tua siswa sibuk akan karirnya masing-masing tapi mereka menuntut anaknya untuk mendapat nilai bagus dan prestasi yang membanggakan sehingga siswa merasa tertekan akan tuntunan orang tua yang salah tersebut. Ditambah lagi dengan materi yang terlalu banyak dan sulit yang diberikan guru, membuat pikiran siswa terbebani dan akhirnya siswa cenderung menghalalkan segala cara baik jelek maupun baik demi mendapat nilai yang optimal, salah satunya adalah menyontek. Walau terpaksa mereka melakukannya dengan rasa terpaksa.

Namun, tidak semua siswa mencapai perkembangan optimal atau tujuan sekolah, Khususnya pada saat guru bidang studi mengadakan ulangan harian dikelas, Survei awal dilakukan wawancara dengan beberapa guru bidang studi di SMP Katolik Trisakti 2 Medan, yang hasilnya di peroleh bahwa kenyataan dilapangan masih saja ditemui siswa yang tidak berlaku jujur ataupun bersikap tidak jujur di sekolah mereka. Misalnya, pada saat guru bidang studi mengadakan ulangan harian di kelas, siswa masih saja ada yang menyontek milik temannya, membuat catatan kecil di selembaran kertas ataupun menyontek dari buku, bahkan di jaman moderen ini siswa lebih mudah menyontek melalui kemajuan iptek seperti telepon genggam yang mana pada telepon genggam tersebut dilengkapi dengan berbagai aplikasi internet. Selain dari pada wawancara dengan guru bidang studi dapat diketahui juga melalui hasil wawancara dengan guru pembimbing (guru BK) yang mengatakan bahwa di dalam peraturan sekolah mereka telah menerapkan peraturan bagi siswa bahwa tidak di perkenankan atau tidak diperbolehkan membawa telepon genggam milik pribadi (seluler phone) ke dalam lingkungan sekolah. Namun, masih saja ditemukan beberapa siswa dengan sembunyi-sembunyi membawa hendphone ke dalam lingkungan sekolah atau kelas mereka. Desain pembelajaran yang perlu dilakukan dalam mengembangkan karakter jujur adalah keteladanan yang ditunjukkan oleh guru ataupun guru pembimbingnya (BK). Aktivitas yang dapat dilakukan adalah memberikan tugas yang memerlukan aspek karakter jujur. Dalam hal ini penilaian harus dilakukan secara autentik denga melibatkan siswa, serta dilakukan refleksi diri dalam upaya membangun kesadaran

untuk berlaku jujur pada saat sedang mengadakan atau mengikuti ulangan harian di sekolah. Menyontek dapat diatasi dari siswa sendiri seperti mempersiapkan diri dan mental fisik maupun psikis sebelum menghadapi ulangan, dan juga percaya pada diri sendiri dengan tidak mengandalkan teman. Dari segi guru dan materi, guru seharusnya dapat memberi materi pelajaran lebih mendalam hingga para siswa dapat mengerti sepenuhnya, dan sebaiknya guru meningkatkan pengawasan juga memberi sanksi pada siswa yang menyontek. Dari segi orangtua, lebih baik orangtua mau ikut campur dalam membimbing siswa juga agar lebih menerapkan prinsip kejujuran dalam keluarga. Dengan mengembangkan karakter jujur, kita akan terbiasa jujur. Kita pun menjadi dipercaya orang lain dan perasaan selalu tenang. Dengan kejujuran kita dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Jadi kejujuran itu sangat penting karena kejujuran adalah kepastian untuk menuju hidup yang diidamkan. Hendaklah mulai dari saat ini juga kita bersama-sama menerapkan perilaku hidup jujur. Dalam Bimbingan dan Konseling ada berbagai jenis layanan yang perlu dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran pelayanan, yaitu peserta didik (konseli). Pelayanan bimbingan dan konseling mencakup empat bidang bimbingan. Bidang bimbingan tersebut yaitu, bidang bimbingan pribadi, belajar, sosial, dan bidang bimbingan karir.

Dalam bimbingan dan konseling juga memiliki beberapa Fungsi layanan yaitu fungsi pemahaman dan fungsi preventif. Fungsi pemahaman yang mana dimaksudkan untuk memahami karakteristik, potensi, tugas-tugas perkembangan peserta didik dan membantu mereka untuk memahaminya secara objektif atau realistik. Fungsi preventif yaitu memberikan layanan orientasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yang patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah. Bimbingan dan konseling merupakan proses interaksi antara konselor dengan klien (siswa) baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media: internet atau telepon) dalam rangka membantu klien (siswa) agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya. Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah salah satunya adalah layanan bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok adalah suatu layanan kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membentuk individu mencapai perkembangan yang optimal. Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Pemberian layanan bimbingan kelompok diberikan oleh konselor dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan peserta didik, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis merasa penting mengambil judul tentang Pengaruh Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Pengembangan Karakter Jujur Siswa Dalam Melaksanakan Ulangan Harian Di SMP Katolik Trisakti 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

1.2. Identifikasi Maslah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Banyaknya siswa yang belum memiliki karakter jujur dalam proses pembelajaran atau pada saat melaksanakan ulangan harian. 2. Masih banyak siswa yang belum mematuhi peraturan dalam melaksanakan ulangan harian yang ditetapkan oleh guru bidang studi 3. kurangnya pembinaan karakter jujur yang diberikan orang tua dan guru kepada anak/siswa. 4. belum optimalnya pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam pengembangan karakter jujur siswa pada saat melaksanakan ulangan harian. 1.3. Pembatasan Masalah Untuk menghindari timbulnya permasalah dan penafsiran yang berbeda- beda, maka perlu ada pembatasan yang diteliti. masalah yang akan dibahas adalah Pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap pengembangan karakter jujur siswa dalam melaksanakan ulangan harian di SMP Katolik Trisakti 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. 1.4. Rumusan Masalah Sesuai dengan batasan masalah, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok

teknik diskusi terhadap pengembangan karakter jujur siswa dalam melaksanakan ulangan harian di SMP Katolik Trisakti 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014?. 1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pemberian pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap pengembangan karakter jujur siswa dalam melaksanakan ulangan harian SMP Katolik Trisakti 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi pihakpihak yang terkait. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis : Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai model untuk meberikan layanan bimbingan kelompok dan juga dapat dijadikan sebagai alternatif dan sumber refrensi terhadap pengembangan karakter jujur bagi siswa di sekolah, selain itu para konselor dapat menggunakannya sebagai rumusan program dan bahan pertimbangan untuk menjadi panduan dalam mengembangkan karakter jujur terhadap siswa. 2. Manfaat Konseptual : Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bidang ilmu pendidikan dan psikologi terhadap pengembangan teori pembelajaran dalam bidang bimbingan konseling yang berkenaan dengan layanan bimbingan kelompok dan yang berhubungan terhadap pengembangan

karakter jujur, Selain itu penelitian ini dapat digunakan juga sebagai bahan masukan dan sumber refrensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sama.