MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI DECISION MAKING PROCESS. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

dokumen-dokumen yang mirip
UNIT EKSPLANASI INDIVIDU DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

UNIT EKSPLANASI KELOMPOK DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENYUSUNAN UU NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TNI : IMPLEMENTASI MODEL ANALISIS GRAHAM T.

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA REFORMASI : Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain

UNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

KERJASAMA PERTAHANAN RI - MALAYSIA

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Politik luar negeri yang dijalankan Indonesia pada hakekatnya diabdikan

BAB I PENDAHULUAN. negara Singapura adalah topik menarik yang tidak ada habisnya untuk dikaji. Terlebih

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

Model-model Kebijakan Publik

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

Ifdhal Kasim. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

MAKALAH. Hak Sipil & Politik: Sebuah Sketsa. Oleh: Ifdhal Kasim (Ketua KOMNAS HAM RI)

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, korban jiwa

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

PERSOALAN DEFENCE AND SECURITY

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rabu, 24 September 2014

PEREDAAN KETEGANGAN DI SEMENANJUNG KOREA

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Tentu saja bukan hanya Amerika, menurut saya banyak negara, bahkan negara sekecil Singapura saja punya kepentingan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

MATA KULIAH TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL

Aktivitas Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Lingkup Kerja Lpsk. Disusun Oleh: Kombes Pol (Purn). basuki Haryono, S.H., M.H.

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh

SIMPOSIUM UNIVERSITAS JEMBER

TINJAUAN UMUM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mendiskripsikan fungsi NKRI. Menjelaskan tujuan NKRI

Tidak ada tindakan politik bebas dari kepentingan ekonomi dan tidak ada pula sebuah kebijakan ekonomi terlepas dari kepentingan politik Contoh : Ekspo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari

Politik Luar Negeri Indonesia dan Isu Terorisme Internasional

Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hakhak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan, diselenggarakan oleh Pusat

SEMINAR CURRENT STATUS OF INDONESIA S DEFENCE DIPLOMACY WORKSHOP. Jakarta, November 2007

KEWARGANEGARAAN NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

PEMASARAN INTERNASIONAL

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

TEORI / AJARAN TTG HUBUNGAN H.I. DGN. H.N.: TEORI DUALISME, MONISME DAN PRIMAT HI

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERTAMA Ir. SOEKARNO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai

Pendekatan Kebijakan Publik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya

Dukungan Masyarakat Sipil Menuju Kota HAM

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

MI STRATEGI

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

BAB IV KEGAGALAN OKI DALAM MENANGANI KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Transkripsi:

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI DECISION MAKING PROCESS Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

Teori Persepsi Teori Ideosinkretik Teori Aktor Rasional Teori Proses Organisasi Teori Politik Birokratik

TEORI PERSEPSI / PERCEPTION THEORY

INTI TEORI PERSEPSI FAKTA Sesuatu Yang Bersifat Das Sein Apa yang sebenarnya / Apa yang terjadi / Apa yang senyatanya NILAI Sesuatu Yang Bersifat Das Sollen Apa Yang Seharusnya / Apa Yang Semestinya Aturan / Norma / Hukum PERSEPSI Pandangan Cara Pandang Perspektif KEPUTUSAN Tindakan Sikap Perilaku Kebijakan

Mengapa Soekarno melaksanakan Operasi Trikora membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda? Teori Persepsi Versi Ole R Holsti Keputusan luar negeri dipengaruhi oleh persepsi dari aktor pengambil kebijakan tentang fakta yang dilihat (das sein) dikaitkan dengan nilai yang dianut (das sollen). FAKTA Belanda tetap kuasai Irian Barat dan tdk mau serahkan ke Indonesia NILAI Soekarno menganut sistem keyakinan anti penjajah, anti kolonialisme, pro kebebasan/kemerdekaan PERSEPSI Belanda sbg penjajah, kolonialis, imperialis, yg hrs diusir dari wil Irian Barat KEPUTUSAN Soekarno menetapkan kebijakan operasi trikora membebaskan Irian Barat

Mengapa Soekarno melaksanakan politik konfrontasi dengan Malaysia? Teori Persepsi Versi Ole R Holsti Keputusan luar negeri dipengaruhi oleh persepsi dari aktor pengambil kebijakan tentang fakta yang dilihat (das sein) dikaitkan dengan nilai yang dianut (das sollen). FAKTA Inggris menyerahkan sabah, serawak, singapura ke persekutuan malaya shg muncul Federasi Malaysia NILAI Soekarno menganut sistem keyakinan bahwa Inggris adlh penjajah, kolonialis, imperialis Barat PERSEPSI Federasi Malaysia dipersepsikan Soekarno sbg boneka / antek2 Inggris di Asteng KEPUTUSAN Soekarno menetapkan kebijakan operasi dwikora/konfrontasi /ganyang Malaysia

TEORI IDEOSINKRETIK / IDEOSINCRETIC THEORY

INTI TEORI IDEOSINKRETIK Menurut James N. Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu. Untuk mengetahui ideosinkretik seorang pemimpin, maka yang harus dilakukan para penstudi hubungan internasional adlh melihat rekam jejak / track record / riwayat hidup pemimpin tersbt melalui buku biografi maupun sumber referensi lainnya yang ilmiah

Mengapa Soekarno sangat benci terhadap kolonialisme Belanda? Teori Ideosinkretik Versi James Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu Soekarno sangat benci terhdp kolonialisme Belanda krn selama hidupnya ia merasakan betapa kejam, keji, dan biadabnya Belanda yang menyiksa masy Indo scr tdk manusiawi. Soekarno merasakan semacam traumatis scr psikologis selama hidupnya krn diasingkan, dikucilkan, dipenjarakan shg muncul sikap dendam membara thdp Belanda.

Mengapa Soekarno sangat benci terhadap imperialisme /kolonialisme Inggris? Teori Ideosinkretik Versi James Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik.. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu Soekarno meyakini bahwa Inggris adl negara barat, yg berasal dari eropa, yg sama saja dgn belanda, yg mlkkn penjajahan di wil Asteng. Soekarno meyakini bahwa Inggris mrpkn bagian blok barat/kapitalis/liberalis/imperalis/teman AS. Soekarno mencitrakan kolonialis Inggris akan mengepung wil Indonesia dgn membentuk boneka Malaysia

Mengapa Pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, melakukan pengusiran terhadap etnis Yahudi di Eropa Barat sehingga terjadi peristiwa holocaust? Teori Ideosinkretik Versi James Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik.. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu Hitler mengalami masalah traumatis dalam dirinya selama hidupnya, khususnya pada waktu masih kecil / usia remaja, dimana dia melihat fakta bahwa ibunya ditendang dan disiksa oleh seorang etnis yahudi hingga sakit dan pingsan. Hitler mengalami pengalaman pahit dan melihat kekejaman etnis yahudi terhadap ibunya dan keluarganya sehingga membuat keluarganya menjadi sengsara, sehingga setelah menjadi pemimpin Jerman ketika itu maka pengalaman pribadinya mempengaruhi keputusannya selama menjadi pemimpin Jerman.

Mengapa Pemimpin Malaysia, Mahathir Mohammad, mengeluarkan kebijakan diskriminasi ekonomi yang menguntungkan etnis melayu dan merugikan etnis china? Teori Ideosinkretik Versi James Rosennau proses pembuatan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh, antara lain, faktor ideosinkretik.. Ideosinkretik adl sistem nilai, keyakinan, citra, yang dimiliki oleh seseorang sehingga mempengaruhi /mentraumatisasi sikap, perilaku, dan tindakannya terhadap suatu fenomena /obyek tertentu Mahathir Mohammad mengalami pengalaman pahit dengan seorang etnis china ketika dirinya masih usia remaja dimana ia selalu kalah bersaing dalam berdagang dengan etnis china. Mahathir Mohammad mengalami kebangkrutan ketika berdagang di kantin karena bersaing dengan pedagang di kantin juga yang berasal dari etnis china. Pengalaman kalah bersaing yang berujung pada kebangkrutan dagangannya di kantin mempengaruhi persepsi negatifnya terhadap etnis china dan mendorong sikap yang diskriminatif selama ia menjadi perdana menteri Malaysia.

TEORI AKTOR RASIONAL / RATIONAL ACTOR THEORY

INTI TEORI AKTOR RASIONAL Proses Pengambilan keputusan luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh aktor yang paling dominan, yakni pimpinan negara tersebut, seperti Perdana Menteri dan Presiden. Menurut teori ini, proses pengambil keputusan luar negeri diambil berdasarkan hal-hal yang bersifat rasional, berdasarkan akal pikiran, dengan mempertimbangkan kalkulasi untung rugi. Keputusan luar negeri yang ditetapkan merupakan proses yang cermat, melalui proses deliberasi yang panjang, dan memperhitungkan semua aspek yang ada sehingga dapat dilihat apakah keputusan tersebut menguntungkan atau tidak. Oleh karena itu, dalam proses pengambilan keputusan maka seorang aktor membuat sejumlah alternatif keputusan untuk dipilah, dihitung, dan ditimbang secara cermat sehingga bisa dipilih mana yang paling rasional.

Mengapa AS di bawah pimpinan George Bush menginvasi Irak Pada Tahun Bulan Maret 2003? Berpikir Rasional (Kalkulasi Untung Rugi) Keuntungan Menginvasi Cegah Senjata Pemusnah Massal (Nubika) Cegah Aksi Terorisme Hancurkan Rezim Saddam Husein Irak Menjadi Wilayah Pendudukan Dibentuk Pemerintahan Boneka Kerugian Menginvasi Hanya dikecam Masy Internasional Hanya dihimbau oleh PBB untuk tidak menyerang Hanya dibenci oleh beberapa negara saja Dipilih Keputusan Menginvasi

Mengapa Cina di bawah Deng Xiao Ping Memilih Sistem Ekonomi Liberalis Kapitalis untuk menggerakan roda perekomian nasionalnya? Berpikir Rasional (Kalkulasi Untung Rugi) Keuntungan Kapitalis Mampu Survive secara Ekonomi Mampu mendatangkan modal / investor asing Bisa Berdagang dengan negara lain di dunia Bisa masuk dlm keanggotaan IMF, Bank Dunia, WTO Bisa ikut globalisasi ekonomi Kerugian Kapitalis Hanya dicibir oleh Rusia Hanya dianggap mencla mencle dlm jlnkan ideologi komunisme Hanya dicerca oleh negara bekas uni soviet Dipilih Keputusan Menjalanka n sistem ekonomi kapitalis

TEORI PROSES ORGANISASI / ORGANIZATIONAL PROCESS THEORY

INTI TEORI PROSES ORGANISASI Proses Pengambilan keputusan luar negeri telah diatur berdasarkan SOP / Protap / mekanisme yuridis yang biasanya berlaku dalam suatu organisasi. Keputusan luar negeri lahir didasarkan pada aturan / mekanisme / alur / tingkatan organisasi yang biasanya terdapat dalam konstitusi dan UU luar negeri masingmasing negara. Setiap keputusan luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah suatu negara sebenarnya telah melalui proses yang berjenjang dan bertingkat mulai dari pejabat teknis, pejabat luar negeri, sampai dengan perdana menteri atau presiden.

Mengapa Indonesia Memutuskan Untuk Menyetujui Piagam Asean (Asean Charter)? Tahap I Tahap II Tahap III Keputusn Indonesia Menyetuj ui Piagam Asean Proses Organis asional Dibahas di Kementrian Luar Negeri Dibentuk Tim Teknis di Kementrian Luar Negeri Dibahas dan diajukan kpd Pemerintah Oleh Menlu Dibahas di Rapat Kabinet Terbatas Bidang Polhukam oleh Presiden Presiden Memutusk an untuk Menyetuju i Piagam Asean Dibahas oleh Komisi I DPR Dibentuk Panja Piagam Asean DPR secara paripurna / Pleno putuskan Meratifikas i Piagam Asean

Mengapa Indonesia menandatangani Perjanjian Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) dgn Singapura? Tahap I Tahap II Tahap III Keputusn Indonesia Tandatan gani DCA Proses Organis asional Dibahas oleh Kementrian Pertahanan (Mabes TNI) dan Kementrian Luar Negeri Dibentuk Tim Perunding yang berdialog intensif dgn Singapura Presiden membaha s DCA dgn jajaran Kemenkop olhukam Disepakati untuk menandat angani DCA dgn Singapura Meski marah dan timbulkan pro kontra, Komisi I DPR membahas DCA DPR belum meratifikas i DCA dgn Singapura

TEORI POLITIK BIROKRASI / BIROCRATIC POLITIC THEORY

INTI TEORI POLITIK BIROKRATIK Proses Pengambilan Keputusan Luar Negeri dipengaruhi oleh aktor aktor politik yang ada di sekitar para pengambil keputusan. Keputusan luar negeri ditentukan oleh proses tawar menawar, bargaining position, dan kompromi yang disertai kompensasi antar pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan keputusan luar negeri, terjadi tarik menarik kepentingan antar pihak dan aktor yang pada gilirannya akan lahir konsensus yang dianggap paling realistis oleh semua pihak. Oleh karena itu, para penganut teori ini menyarankan agar supaya penstudi HI mencermati siapa pengambil keputusan? Bagaimana kepentingannya? Apa saja yang dilakukan dalam lobby? Dan apa saja kompensasi antar pihak terkait. Apabila ini dilakukan maka akan dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan merupkan permainan dari para elit politik yang ada di lingkungan birokrasi pemerintahan.

Mengapa politik luar negeri Indonesia Pada masa Orde Baru cenderung ke Barat? Militer / TNI Tim Ekonomi Mafia Berkeley Golkar Keputusan Indonesia Ke Barat Birokrasi

Penjelasan Bagan Terdapat 2 faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan politik luar negari : Faktor internasional dan faktor domestik. Kedua faktor ini digunakan sebagai basis pertimbangan oleh para pembuat kebijakan politik luar negeri, yang melakukan proses pembuatan keputusan. Keputusan yang dihasilkan dapat berupa penyesuaian, program, masalah/tujuan, dan orientasi internasional. Faktor Internasional. Faktor-faktor internasional yang diperhatikan para pembuat kebijakan luar negeri di antaranya adalah : 1. Faktor Global berkaitan dengan perubahan sistem politik internasional yang punya dampak global dan juga negara dalam konteks pembuatan kebijakan luar negeri. 2. Faktor Regional berkaitan dengan lembaga-lembaga regional (yang terdiri atas negara) yang punya dampak tertentu atas formasi kebijakan luar negeri suatu negara. Ini juga termasuk norma-norma yang disepakati di dalam suatu regional khusus yang harus dipertimbangkan tatkala suatu negara menentukan politik luar negerinya. 3. Hubungan Bilateral berkaitan dengan hubungan bilateral antar aktor negara juga lembaga-lembaga tingkat global ataupun regional. Aktor-aktor tersebut dapat mempengaruhi negara suatu negara dengan menggunakan metode aliansi, perdagangan, juga ancaman ekonomi dan militer. 4. Aktor-aktor Non Negara aktor-aktor transnasional seperti jaringan kriminal, jaringan teroris, perusahan multinasional, dan organisasi hak asasi manusia, memainkan peran yang mampu membentuk dan mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara.

Penjelasan Bagan Faktor Domestik. Faktor-faktor domestik yang diperhatikan para pembuat kebijakan luar negeri adalah : 1. Birokrasi birokrasi kerap diidentikan dengan kelambatan kerja dalam mengadaptasi perubahan politik luar negeri, tetapi cenderung terdapat satu kelompok di dalam birokrasi yang punya akses pada pejabat tinggi yang efektif mengusahakan perubahan kebijakan. 2. Opini Publik opini publik menjadi penting tatkala pejabat pemerintah butuh dukungan pemilih dalam rangka menerapkan suatu kebijakan serta agar terpilih kembali. 3. Media media berperan penting dalam dalam mensetting agenda, dan membentuk opini publik; media menyediakan informasi dari pemerintah ke publik; media dapat menjadi investigator, menyediakan informasi baru bagi pemerintah juga publik, yang dapat mempengaruhi perubahan kebijakan luar negeri. 4. Kelompok Kepentingan kelompok kepentingan adalah kelompok yang terorganisir, yang terlibat dalam sejumlah aktivitas pengambilan keputusan pemerintah. Kelompok ini termasuk yang dibentuk warganegara, diorganisir berdasarkan isu-isu khusus, lobby-lobby bisnis, profesional, dan firma-firma hukum publik. 5. Partai Politik partai politik yang memberikan dukungan pada pemerintah, ataupun untuk meneruskan/mengubah politik luar negeri.

Kesimpulan Faktor-faktor domestik dan internasional ini diserap oleh para pembuat kebijakan. Sebagai manusia, para pembuat kebijakan dipengaruhi karakteristik yang melekat pada dirinya dalam memandang faktor-faktor domestik dan internasional tersebut, Karakteristik-karakteristik yang melekat tersebut adalah : Keyakinan (beliefs), motif, gaya pembuatan keputusan, gaya interpersonal, kepentingan dalam hubungan luar negeri, dan pelatihan yang pernah didapat dalam hubungan luar negeri. Keyakinan mengacu pada asumsi-asumsi dasar pemimpin politik yang berakibat pada penafsirannya atas lingkungan, dan secara lebih jauh berdampak pada strategi-strategi yang diambil kemudian. Motif mengacu pada alasan mengapa seorang pengambil keputusan luar negeri melakukan hal terseubut, dan ini meliputi motif akan afiliasi, motif kekuasaan, dan motif untuk disetujui. Gaya pengambilan keputusan mengacu pada metode yang diambil seorang pembuat kebijakan seperti sebagaimana terbuka mereka akan informasi atau tingkat resiko yang harus diambil.

MENGAPA ORIENTASI POLUGRI PADA MASA SBY CENDERUNG KE BARAT? PERSPEKTIF DOMESTIK PERSPEKTIF GLOBAL KEBIJAKAN PEMULIHAN EKONOMI YG MEMBUTUHKAN BANTUAN DARI NEGARA-NEGARA BARAT KONDISI MILITER YG DIEMBARGO SENJATA OLEH AS SHG HRS LOBY DGN AS ISU PELANGGARAN HAM YG DITUDUHKAN OLEH AS SHG HRS BAIK- BAIK DGN BARAT MARAKNYA AKSI TERORISME YG MEMBUTUHKAN BANTUAN AS TEKANAN AS AGR SUPAYA MEMBUKA AKSES BANTUAN TERORISME MASIH DOMINANNYA AS DLM KANCAH POLITIK GLOBAL KEKUATAN BARAT YG MSH BERTUMPU PADA AS & EROPA BARAT BERPALING KE BARAT / AS TANPA MENYAKITI TIMUR / RUSIA SEMAKIN AGRESIFNYA AUSTRALIA TERHDP URUSAN INTERNAL INDONESIA, KHUSUSNYA MSLH PAPUA