DOKUMEN PANDUAN UTZ. Mengidentifikasi berbagai dampak dan risiko perubahan iklim. Diversifikasi produksi pertanian. Menerapkan upaya hemat air.

dokumen-dokumen yang mirip
DOKUMEN PANDUAN UTZ PENGKAJIAN RISIKO. Alat bantu pengkajian risiko.

DOKUMEN PANDUAN UTZ PERLINDUNGAN ALAM

DOKUMEN PANDUAN UTZ. MENANGANI PEKERJA ANAK Versi 1.0, TIDAK ADA PEKERJA ANAK di lahan-lahan pertanian bersertifikasi UTZ.

DOKUMEN PANDUAN UTZ. PREMI UTZ (Versi 1.0, ) Premi wajib bagi produsen bersertifikasi UTZ. Premi dibayarkan oleh pembeli pertama.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

BAB I PENDAHULUAN. di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

-2- saling melengkapi dan saling mendukung, sedangkan peran KLHS pada perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup bersifat menguatkan. K

DOKUMEN PANDUAN UTZ IMS

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. paling terasa perubahannya akibat anomali (penyimpangan) adalah curah

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

BAB I PENDAHULUAN. peranannya dalam memenuhi kebutuhan manusia dan pembangunan. perekonomian Indonesia. Akan tetapi, meskipun mampu menyerap tenaga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan peningkatan ketahanan pangan nasional. Hasil Sensus Pertanian 1993

PEDOMAN PERILAKU Modul Kopi. Versi 1.1

Membangun pasar kopi inklusif

PEMANFAATAN DATA SIDIK DALAM PENETAPAN LOKASI DAN AKSI PRIORITAS ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

I. PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia

BAB I PENGANTAR. keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

DOKUMEN PANDUAN UTZ. PELATIHAN ANGGOTA-ANGGOTA KELOMPOK Versi 1.0,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK

KAJIAN DAYA TAHAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP GANGGUAN FAKTOR EKSTERNAL DAN KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN. Bambang Sayaka

seperti Organisasi Pangan se-dunia (FAO) juga beberapa kali mengingatkan akan dilakukan pemerintah di sektor pangan terutama beras, seperti investasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

commit to user BAB I PENDAHULUAN

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

STRATEGY DAN INOVASI IPTEK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DAN LINGKUNGAN SEKTOR PERTANIAN BADAN LITBANG PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

UPAYA DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR DAN. Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

sebagainya, termasuk dalam proses pembentukan tanah (klimat soil) yaitu tanah

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN METODE KAJIAN RISIKO IKLIM FOKUS ANAK

DOKUMEN PANDUAN UTZ. Luas akurat areal produksi bersertifikasi. Luas akurat areal produksi. bersertifikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LH Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Potensi Efektivitas Asuransi Pertanian Terhadap Pendapatan Bersih Petani Cabai Besar Kabupaten Garut

Garis-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon

Gambar 3 Sebaran curah hujan rata-rata tahunan Provinsi Jawa Barat.

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

Fahmuddin Agus dan Achmad Rachman Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Materi 05 Manajemen Produksi Tanaman Pengelolaan Produksi Tanaman Berbasis Agroklimat. Benyamin Lakitan

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

Deklarasi Dhaka tentang

PENANGGULANGAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

I. PENDAHULUAN. penyedia bahan baku untuk industri kayu nasional dan peningkatan. ketahanan pangan masyarakat di desa sekitar hutan.

PENGENDALIAN HAMA & PENANGANAN PESTISIDA (Versi Agustus 2016)

Pemetaan Pendanaan Publik untuk Perubahan Iklim di Indonesia

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan. masa depan hutan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN WILAYAH GEOGRAFIS PENGHASIL PRODUK PERKEBUNAN SPESIFIK LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Versi 27 Februari 2017

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KERAWANAN PANGAN TEMPORER/MUSIMAN

KODE PERILAKU 4C DISETUJUI OLEH DEWAN 4C PADA TANGGAL 9 DESEMBER 2014 VERSION 2.0

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

Deforestasi merupakan penghilangan dan penggundulan hutan yang tidak

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN WILAYAH GEOGRAFIS PENGHASIL PRODUK PERKEBUNAN SPESIFIK LOKASI

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

Workshop Ahli Perubahan Iklim Regional Maluku dan Maluku Utara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND)

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat

BASIS SUBSTANSI: RENCANA AKSI NASIONAL ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM (RAN-API)

Iklim Perubahan iklim

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Wanatani. Penghidupan, Bentang Alam dan Tata Kelola

PEMERINTAH DAERAH SUMATERA BARAT DALAM PENGURANGAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev.

Transkripsi:

DOKUMEN PANDUAN UTZ PERUBAHAN IKLIM (Versi 1.0, 1-8-2016) Panduan tentang adaptasi perubahan iklim, sebagaimana diwajibkan dalam Pedoman Perilaku Inti UTZ untuk sertifikasi kelompok dan multikelompok (Versi 1.1). Dokumen panduan ini merupakan salah satu dari serangkaian dokumen yang dirancang untuk membantu penerapan beberapa topik spes ifik yang tertera dalam Pedoman Perilaku Inti UTZ. Dokumen ini diperuntukkan bagi kelompok-kelompok petani serta para pendamping teknis yang bekerja membantu para kelompok menjalankan proses sertifikasi. Mengidentifikasi berbagai dampak dan risiko perubahan iklim. Membantu anggota-anggota kelompok untuk beradaptasi. Menerapkan upaya hemat air. Diversifikasi produksi pertanian.

UTZ DAN PERUBAHAN IKLIM Di banyak kawasan tropis dan subtropis, perubahan iklim hadir sebagai ancaman yang berpotensi menjadi bencana lingkungan bagi para petani dengan berkurangnya ketersediaan air, berkembangnya berbagai hama dan penyakit tanaman yang baru dan bervariasi, serta kondisi cuaca yang semakin ekstrim yang mengancam kualitas dan kuantitas hasil produksi. Berbagai tantangan seperti degradasi tanah atau semakin terbatasnya sumber-sumber air diprediksi akan semakin parah dan menambah beban sektor pertanian. Perubahan iklim mendatangkan risiko bagi misi UTZ dalam mendorong pertanian berkelanjutan di berbagai belahan dunia, sehingga Pedoman Perilaku mewajibkan kelompok-kelompok petani untuk mengantisipasi risiko-risiko tersebut dan menjadikan diri mereka semakin tangguh menghadapi dampak-dampak perubahan iklim yang mengancam produksi pertanian mereka. CATATAN 1 APA YANG TERCANTUM DALAM PEDOMAN PERILAKU? Tindakan-tindakan antisipasi berbagai risiko perubahan iklim akan menambah ketangguhan kelompok Anda dalam menghadapi dampak-dampak perubahan iklim yang mengancam produksi pertanian Anda. Tindakan-tindakan tersebut juga melengkapi kepatuhan Anda terhadap persyaratan Pedoman Perilaku berikut ini: G.D.114: Langkah-langkah terdokumentasi diambil untuk membantu anggota kelompok dalam beradaptasi dengan dampak-dampak perubahan iklim yang penting, yang teridentifikasi dalam pengkajian risiko. Penerapan praktik-praktik pertanian berkelanjutan dalam Pedoman Perilaku UTZ akan membantu kelompok Anda beradaptasi terhadap perubahan iklim, seperti peningkatan suhu bumi, semakin seringnya kemarau melanda, serta berbagai manifestasi cuaca ekstrim dan perubahan pola-pola musim. Walaupun demikian, dampak-dampak perubahan iklim berbeda-beda di tiap kawasan, di mana beberapa kawasan tertentu terpapar konsekuensi yang cukup parah dan beberapa kawasan lainnya tidak terlalu terpengaruh. Oleh karenanya Pedoman Perilaku UTZ mengarahkan tiap kelompok untuk menganalisis situasi daerah mereka dan membantu anggota-anggota untuk merancang dan menerapkan berbagai aksi mitigasi perubahan iklim sesuai kebutuhan mereka. Tujuan dikembangkannya dokumen ini adalah untuk Mengikuti dan menerapkan pendekatan UTZ terhadap isu perubahan iklim Mengidentifikasi risiko-risiko perubahan iklim Merancang langkah-langkah mengantisipasi dampak-dampak perubahan iklim Dokumen panduan ini mengacu kepada Pedoman Perilaku Inti UTZ versi 1.1 untuk sertifikasi Kelompok dan multi-kelompok. Apabila relevan, persyaratan Pedoman Perilaku versi 1.0 dapat juga dijadikan acuan. Versi 1.1 merupakan penyempurnaan dari versi 1.0. Mulai tanggal 1 Juli 2015, para kelompok dapat diaudit dengan mengacu pada Pedoman Perilaku Inti versi 1.0 ataupun 1.1. Mulai tanggal 1 Januari 2016, para kelompok hanya akan diaudit berdasarkan Pedoman Perilaku Inti versi 1.1. Satu kegiatan spesifik terkait perubahan iklim wajib dilakukan oleh kelompok-kelompok bersertifikasi UTZ: G.B.43: Diversifikasi produksi pertanian dan/atau sumber-sumber pendapatan lain digalakkan dan dipraktikkan sebagai upaya untuk beradaptasi dengan pasar dan/atau perubahan iklim. Pelatihan bertopik lingkungan wajib mengikutsertakan isu perubahan iklim (G.A.19). 2 - UTZ

CATATAN 3: PENTING UNTUK DIKETAHUI ADAPTASI DAN MITIGASI Para produsen dapat mengantisipasi perubahan iklim melalui upaya adaptasi dan mitigasi. Para produsen sangat bergantung pada lingkungan dan iklim, sehingga seringkali mereka menjadi yang pertama terkena dampak perubahan iklim. Akan tetapi para petani dapat membuat suatu perubahan dengan melakukan mitigasi dan beradaptasi terhadap perubahan iklim: Mitigasi mencakup upaya mengurangi emisi gas rumahkaca, misalnya dengan memanfaatkan energi terbarukan, menanam pohon maupun menambah unsur organik dalam tanah. Tindakan ini sangat penting bagi para produsen berskala besar yang bertanggung jawab terhadap porsi yang mereka keluarkan yang menambah emisi gas rumahkaca secara global. Adaptasi berarti kemampuan bertahan atau memulihkan diri dari dampakdampak perubahan iklim, misalnya dengan menanam varietas-varietas tanaman atau pohon peneduh yang tahan terhadap kemarau. APA ITU KETANGGUHAN? Ketangguhan merupakan kemampuan menyerap keuntungan hasil produksi pertanian walaupun dihadapkan dengan berbagai tekanan eksternal seperti kemarau ataupun meningkatnya suhu. Upaya meningkatkan ketangguhan Anda dapat berwujud memperbaiki sistem pengelolaan air Anda atau menanam varietas kopi, teh atau kakao yang berbeda. BAGAIMANA PERTANIAN BERKELANJUTAN MENGANTISIPASI DAMPAK-DAMPAK PERUBAHAN IKLIM? Praktik-praktik pertanian berkelanjutan, seperti yang dimaksudkan dalam Pedoman Perilaku UTZ, dapat berkontribusi pada kemampuan para petani untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. Sebagai contoh: Memperbaiki sistem pengelolaan air (G.B.68, G.B.108, G.B.109, G.B.110) dapat membantu para produsen beradaptasi terhadap keterbatasan sumber daya air di masa depan Menyimpan catatan-catatan curah hujan (G.B.68) dapat membantu para produsen mempelajari tren-tren perubahan iklim Manajemen kebun secara profesional (G.A.6-8, G.A.18-19) merupakan faktor yang sangat berperan dalam menangani risiko-risiko kejadian terkait cuaca ekstrim Praktik-praktik pertanian yang baik (mis. memilih varietas tanaman yang tepat) (G.B.36) serta meningkatkan kesuburan tanah (G.B.46, G.B.48) dapat meningkatkan ketahanan terhadap kemarau CATATAN 2 PENTING UNTUK DIKETAHUI Isitilah iklim mengacu pada kondisikondisi cuaca rata-rata dalam beberapa tahun yang juga mencakup pola-pola cuaca seperti intensitas curah hujan, suhu rata-rata di bulan-bulan tertentu, serta frekuensi kejadiankejadian cuaca ekstrim seperti kemarau atau badai. Perubahan iklim dapat berupa meningkatnya suhu permukaan laut, bertambahnya frekuensi kemarau dan kejadian-kejadian cuaca ekstrim, serta berubahnya pola-pola musim. Perubahan iklim dapat mempengaruhi produktivitas tanaman yang kemudian memunculkan berbagai risiko bagi para petani, keluarga mereka, serta pendapatan seluruh masyarakat. Untuk melindungi mata pencarian para petani, praktik-praktik pertanian di berbagai kawasan harus beradaptasi terhadap dampak-dampak perubahan iklim. Banyak praktik-praktik pertanian berkelanjutan yang sebaliknya mengurangi dampak kegiatan-kegiatan pertanian terhadap perubahan iklim, sebagai contoh: Memanfaatkan sumber-sumber daya secara efisien (G.B.68, G.B.70, G.B.110), Mengurangi penggunaan energi tidak terbarukan (G.D.117), Mengurangi limbah dan polusi (G.D.119). APA LAGI YANG DILAKUKAN OLEH UTZ TERKAIT PERUBAHAN IKLIM? UTZ menjalankan berbagai proyek untuk menguji pendekatan-pendekatan baru dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, termasuk sebuah proyek pendampingan para petani kopi untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim di Vietnam, dan proyek-proyek di Amerika Latin yang mengedepankan manajemen air yang lebih baik di penggilingan-penggilingan basah untuk mengurangi emisi. Untuk mempelajari proyek-proyek tersebut lebih lanjut, silakan mengakses www.utz.org. Panduan penerapan Pedoman Perilaku untuk sertifikasi kelompok versi 1.1-3

APA YANG HARUS TERSEDIA? LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 Tugaskan satu orang atau satu komite dalam IMS yang bertanggung jawab atas isu lingkungan, termasuk perubahan iklim (Blok D) (G.A.7). Orang atau komite tersebut bertanggung jawab untuk membantu para anggota beradaptasi terhadap perubahan iklim. Ia hendaknya memiliki pengetahuan mendalam mengenai isu perubahan iklim dan memiliki kualifikasi untuk menjalankan peran tersebut (te rmasuk kualifikasi pendidikan resmi, bukti mengikuti kursus dan/atau pengalaman langsung). Memasukkan adaptasi perubahan iklim ke dalam pelatihan bagi anggota-anggota kelompok (bila relevan) (G.A. 19). Manajemen IMS hendaknya memutuskan kapan pelatihan akan dilakukan, berdasarkan hasil-hasil pengkajian risiko. Memasukkan perubahan iklim ke dalam pengkajian risiko Anda. Kelompok bertanggung jawab untuk melaksanakan pengkajian risiko dan membantu para anggota merealisasikan langkah-langkah yang telah diidentifikasi (G.A.16; dan panduan melakukan pengkajian risiko, G.D.114). Pengkajian risiko hendaknya mencakup seluruh kebun, dan bukan hanya lahan-lahan bersertifikasi. Harap dicatat bahwa pelaksanaan pengkajian risiko umum diwajibkan mulai tahun ke-2, namun tidak mewajibkan pengkajian atas risiko perubahan iklim hingga tahun ke-4. Hal ini diatur sedemikian rupa karena sulitnya menangani isu perubahan iklim. Akan tetapi, mungkin berguna bagi Anda untuk memasukkan perubahan iklim ke dalam pengkajian risiko sebelum waktu yang diwajibkan, terutama bila perubahan iklim telah memberikan dampak-dampak bagi produksi pertanian Anda.. 4 - UTZ

PENERAPAN: BERADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Anda dapat melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk melengkapi pengkajian risiko Anda. Tabel 1 dapat dijadikan acuan untuk membantu Anda melengkapi pengkajian tersebut. MELAKUKAN PENGKAJIAN RISIKO Tabel 1 merupakan contoh kerangka yang dapat Anda gunakan untuk melakukan pengkajian risiko perubahan iklim. Langkah-langkah pelaksanaan dijelaskan lebih rinci di bawah tabel 1. Tiap langkah diberi nomor urut sesuai dengan kolom kategori yang terpampang mendatar paling atas pada tabel 1. IDENTIFIKASI SUBJEK Peningkatan suhu; titik suhu terendah semakin tinggi Curah hujan lebih sedikit; kemarau IDENTIFIKASI ANCAMAN: APA YANG TIDAK SEHARUSNYA TERJADI ATAU MUNGKIN TERJADI? Semakin seringnya serangan hama Kekurangan air DAMPAK NEGATIF YANG INGIN KITA HINDARI Penurunan hasil produksi Penurunan hasil produksi atau mutu produksi DERAJAT KEPARAHAN DAMPAK NEGATIF: RENDAH, SEDANG, TINGGI TINGGI (produksi mungkin menurun 50%) SEDANG (produksi menurun hanya 5%) KEMUNGKINAN MUNCUL: RENDAH, SEDANG, TINGGI SEDANG (akan sering terjadi tetapi tidak setiap tahun) TINGGI (akan terjadi setiap tahun) TINGKAT RISIKO: RENDAH, SEDANG, TINGGI TINGGI SEDANG TINDAKAN- TINDAKAN PENCEGAHAN, TERMASUK: SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGELOLA RISIKO DAN KAPAN Menanam lebih banyak jenis tanaman yang tahan hama. Kelompok menyiapkan sebuah demplot; mengadakan pelatihan dan menyediakan akses ke bahanbahan pembibitan. Para petani memperhitungkan risiko ini ketika menanam tanaman baru. Menanam lebih banyak pohon peneduh; Kelompok menyiapkan sebuah demplot; mengadakan pelatihan dan menyediakan akses ke bahanbahan pembibitan. Para petani menanam pohon-pohon teduh di lahanlahan mereka. Tabel 1: Contoh sebuah pengkajian risiko perubahan iklim LANGKAH 1 MENJABARKAN DAMPAK-DAMPAK LOKAL PERUBAHAN IKLIM Langkah pertama Anda adalah mengenali berbagai akibat perubahan iklim di tingkat lokal. Perbedaan-perbedaan antara pola cuaca saat ini dengan masa lampau, misalnya curah hujan dan suhu, mengindikasikan dampak perubahan iklim saat ini dan perkembangannya di masa yang akan datang. Identifikasi tren-tren cuaca dilakukan secara efektif apabila dikombinasikan dengan informasi dari sumber ahli, misalnya menggabungkan informasi dari stasiun cuaca lokal dengan kumpulan informasi lokal yang didapat dari wawancara dengan para produsen. Salah satu sumber informasi penting yaitu catatan-catatan curah hujan hendaknya dimanfaatkan untuk menentukan cara-cara efisien penggunaan air irigasi (G.B.66). Sumber-sumber informasi eksternal terkait perubahan iklim di daerah Anda dapat Anda lihat pada Lampiran 1. LANGKAH 2 MENGIDENTIFIKASI DAMPAK-DAMPAK TERHADAP PRODUKSI PERTANIAN Pada langkah kedua, Anda perlu menuliskan dampak-dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian. Silakan bahas tiap tahapan proses produksi bersama dengan kelompok Anda, lalu identifikasi tahapan mana saja yang terpapar risiko perubahan iklim. Panduan penerapan Pedoman Perilaku untuk sertifikasi kelompok versi 1.1-5

LANGKAH 3 MENGANALISIS DAMPAK PENGARUH PERUBAHAN IKLIM Silahkan analisis dampak yang mungkin muncul dalam kelompok Anda. Sebagai contoh, misalnya penurunan hasil produksi. Anda juga hendaknya memperhitungkan seberapa sering dampak tersebut dapat muncul dan seberapa serius imbasnya. LANGKAH 4 MENILAI TINGKAT KATEGORI RISIKO SEBAGAI BERISIKO RENDAH, SEDANG ATAU TINGGI Tanyakan pada diri Anda apakah risiko-risiko yang teridentifikasi termasuk dalam kategori berisiko rendah, sedang atau tinggi. Apa saja beban-beban yang didatangkan oleh dampak perubahan iklim terhadap sumber-sumber daya dan kegiatan-kegiatan kelompok? Pengkajian Anda hendaknya mempertimbangkan seberapa sering dampak perubahan iklim muncul dan seberapa serius imbasnya (lihat langkah 3). LANGKAH 5 MENGIDENTIFIKASI TINDAKAN-TINDAKAN YANG MEMBANTU ANDA BERADAPTASI Setelah Anda menentukan risiko-risiko yang paling berat, Anda perlu mengidentifikasi langkah-langkah untuk menangkal risiko-risiko tersebut. Sebuah langkah awal yang penting untuk dilakukan adalah meningkatkan kesadaran para anggota kelompok. Anda dapat melakukan hal tersebut melalui seminar-seminar kelompok, pembagian poster atau berbagi informasi di antara anggota kelompok. Praktik-praktik pertanian spesifik yang perlu dilaksanakan tergantung dari risiko-risiko yang teridentifikasi dalam langkah 1 dan 2. Sebagai contoh: apabila kemarau berkepanjangan telah teridentifikasi sebagai risiko yang paling utama, Anda mungkin perlu menanam pohon-pohon peneduh untuk meningkatkan ketangguhan produksi Anda. apabila Anda mengkhawatirkan kondisi air yang tidak cukup untuk irigasi, Anda mungkin perlu menambah efisiensi pengelolaan air Anda (pertanian presisi) atau meningkatkan daya tampung air. Penerapan langkah-langkah adaptasi ini merupakan tugas tiap produsen, namun kelompokkelompok bersertifikasi UTZ hendaknya mendampingi anggota-anggota mereka dalam proses pelaksanaanya. Kelompok dapat memberikan bantuan dengan beberapa cara: Melalui pelatihan, untuk membantu para produsen beradaptasi dengan baik, misalnya dengan memberikan mereka pengetahuan tambahan agar mereka dapat memilih pohon-pohon yang tepat untuk menjadi peneduh (G.A.19). Pelatihan hendaknya dilakukan dalam periode empat tahun, setelah memiliki sertifikasi UTZ. Kelompok-kelompok dapat membangun demplot-demplot, misalnya, dengan menanam pohon-pohon peneduh di lahan yang dimiliki oleh salah seorang anggota kelompok. Melaksanakan dan mendokumentasikan langkah-langkah adaptasi di tingkat kelompok, misalnya pembangunan sistem pemanenan air untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan air. 6 - UTZ

PENYIMPANAN BERKAS: MENDOKUMENTASIKAN TINDAKAN- TINDAKAN YANG ANDA LAKUKAN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM Anda sebaiknya mendokumentasikan pengkajian risiko serta langkah-langkah tindak lanjut yang teridentifikasi - sebagai upaya beradaptasi terhadap perubahan iklim (G.A.16-17) ke dalam dokumen Perencanaan Manajemen. Berkas-berkas tersebut penting bagi perencanaan dan, di tahapan-tahapan berikutnya, menjadi acuan dalam monitoring atau pengawasan. Berkas-berkas yang Anda simpan hendaknya mencakup: Dokumentasi pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para anggota kelompok (G.A.19), termasuk keterangan terperinci tentang bagaimana topik perubahan iklim dibahas. Langkah-langkah yang dilakukan untuk membantu para anggota beradaptasi terhadap perubahan iklim, misalnya pelatihan, pembuatan demplot-demplot atau instalasi sistem-sistem pemanenan air (G.D.114). INFORMASI SELANJUTNYA Berbagai organisasi telah memulai inisiatif-inisiatif lokal atau mendirikan kelompok-kelompok penelitian untuk menelaah dan membantu para produsen beradaptasi terhadap perubahan iklim. Lampiran 1 menyajikan beberapa tautan ke laman-laman web yang mungkin bermanfaat bagi Anda. UTZ juga menyediakan berbagai dokumen panduan yang spesifik untuk produk tertentu bagi kawasan-kawasan dan negara-negara berbeda. Dokumen-dokumen tersebut terkadang memuat informasi risiko-risiko perubahan iklim di tingkat lokal. Dampak-dampak perubahan iklim bersifat spesifik di wilayah-wilayah yang berbeda, dan pendekatan kolaboratif seringkali bermanfaat, misalnya seminar-seminar kelompok untuk mengkaji kerentanan terhadap perubahan iklim (contoh-contoh dapat dilihat di Lampiran 1). Panduan penerapan Pedoman Perilaku untuk sertifikasi kelompok versi 1.1-7

LAMPIRAN 1: SUMBER-SUMBER INFORMASI SELANJUTNYA MENGENAI DAMPAK-DAMPAK MELIBATKAN PARA PRODUSEN Coba lakukan beberapa kegiatan tersebut untuk mendorong para anggota kelompok dan masyarakat agar ikut terlibat. Kegiatan-kegiatan tersebut telah diuji di proyek UTZ di Vietnam dan disertakan dalam panduan pelatihan ini. Badan PBB untuk Program-Program Pembangunan (UNDP) telah menerbitkan dokumen profil berbagai negara, termasuk informasi perihal hasil obervasi dan proyeksi perubahan iklim; lihat http://www.geog.ox.ac.uk/research/climate/projects/undp-cp/. Profil-profil tersebut juga menyajikan data perubahan-perubahan suhu dan curah hujan rata-rata. Pusat Pertanian Tropis Internasional (International Center for Tropical Agriculture CIAT) telah menerbitkan telah menerbitkan berbagai laporan produksi kopi di Amerika Tengah (http://dapa.ciat.cgiar.org/coffe-under-pressure/) dan laporan-laporan budidaya teh di Uganda (ipcc-wg2.gov/njlite_download2.php?id=8519) dan Kenya (ipcc- wg2.gov/njlite_download2.php?id=8518). Beberapa laporan lainnya juga dapat dilihat di laman web mereka. MENGENAI PRAKTIK-PRAKTIK ADAPTASI Anda juga dapat mempelajari bermacam kegiatan yang kaya manfaat dengan mengakses toolbox yang dikembangkan oleh organisasi konservasi WWF. Ada beberapa inisiatif di tingkat nasional dan regional yang bertujuan membantu para petani beradaptasi terhadap perubahan iklim: Bank Dunia telah menyusun inventaris internasional berisi profil-profil berbagai negara yang melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim (http://sdwebx.worldbank.org/climateportal/index.cfm?page=climate_country_adaptati on). Inventaris tersebut mencakup peta-peta lokal yang memproyeksikan potensi dampak perubahan iklim dan gambaran umum pilihan-pilihan adaptasi, serta inisiatifinisiatif yang dilakukan oleh setiap negara. Bagi para produsen kopi, perangkat alat bantu (toolbox) inisiatif Kopi dan Iklim (toolbox.coffeeandclimate.org/content/) menyediakan berbagai informasi berguna perihal pilihan-pilihan adaptasi untuk risiko-risiko serta varietas-varietas kopi yang beragam. Untuk sektor teh, sebuah kelompok kerja yang dipayungi oleh FAO (Organisasi PBB di bidang pangan dan pertanian) tengah menelaah pilihan-pilihan adaptasi bagi berbagai negara, dan akan mempublikasikan rekomendasi-rekomendasi untuk negaranegara berbeda pada beberapa tahun mendatang (fao.org/economic/est/estcommodities/tea/tea-meetings/). Bahan-bahan informasi lain yang bermanfaat mengenai adaptasi di sektor teh juga tersedia, diterbitkan oleh Ethical Tea Partnership (ethicalteapartnership.org/download/6274). 8 - UTZ