PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA DAN INFLASI TERHADAP KREDIT PADA BANK UMUM DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DEPOSITO TERHADAP KREDIT DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA BANK UMUM DI INDONESIA M. Taufiq *) Abstrak

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN No. 34 / Th. XX / April 201

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Hedy Kuswanto & M. Taufiq *)

PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO MUDHARABAH TERHADAP PENYALURAN DANA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Hedy Kuswanto *) Abstrak

*) Dosen STIE Dharmaputra Semarang 1

*) Dosen STIE Dharmaputra Semarang

JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI No. 35 / Th.XX / Oktober 2013 ISSN:

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan bank pada masa sekarang memegang peranan penting, karena

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

PENGARUH SIMPANAN GIRO DAN SIMPANAN TABUNGAN TERHADAP PENYALURAN DANA PADA PT. (Persero) BANK RAKYAT INDONESIA CABANG RENGAT ABSTRAK PUSPA DEWI, SE.

Ekonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. Management Institute. Mumbay : National Stock Exchange of India Ltd.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

PENGARUH PERUBAHAN INFLASI, DANA PIHAK KETIGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT MODAL KERJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENYALURAN KREDIT KONSUMTIF TERHADAP PENDAPATAN BUNGA KREDIT PADA PT. BANK DANAMON INDONESIA TBK. I h s a n 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

Kadek Ari Sulistya Made Gede Wirakusuma

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA BANK PENGKREDITAN RAKYAT ARTHA PAMENANG WARUJAYENG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

Analisis Pengaruh Alokasi Penempatan Dana Terhadap Muqabalah (Profitabilitas) Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun ABSTRAK

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

BAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka.

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JANGKA WAKTU PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT, PENDAPATAN DEPOSITO, DAN PENDAPATAN TABUNGAN TERHADAP PENDAPATAN BERSIH BANK PADA PD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

Dewi Kumala Sari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JENIS, PERIZINAN, PENDIRIAN DAN KEPEMILIKAN

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

BAB I PENDAHULUAN. dana dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito, giro, dan lain-lain dari

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN

PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

PENGARUH SPREAD TINGKAT SUKU BUNGA DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP PENYALURAN KREDIT UMKM PADA BANK UMUM DI INDONESIA

: Sri Hidayati NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MMSI

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH. Debbi Chyntia Ovami. Abstrak

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan utama suatu bank adalah menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN

Transkripsi:

PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA DAN INFLASI TERHADAP KREDIT PADA BANK UMUM DI INDONESIA Oleh : Agus Hariyanto Penelitian ini mengkaji keterkaitan faktor ekternal bank yaitu tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Inflasi terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh bank-bank umum di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga SBI selam kurun waktu 2007 sampai dnegan 2011, demikian pula halnya dengan tingkat inflasi yang disample, yaitu dari tahun 2007 sampai dengan 2011. Sedangkan metode yang digunakan untuk menguji penelitian ini adalah Uji kelayakan model (Goodness of Fit Test ) yang digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual, uji F (F test) yaitu untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat, serta uji t (t Test)yaitu untuk menguji hipotesis pengaruh secara individual variabel bebas yang terdapat dalam persamaan regresi terhadap nilai variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit sehingga hipotesis 1 (H1) bahwa suku bunga SBI berpengaruh terhadap kredit diterima. Dengan demikian kenaikan suku bunga SBI akan menurunkan jumlah kredit yang disalurkan oleh bank umum di Indonesia. Sedangkan untuk Inflasi menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kredit sehingga hipotesis 2 (H2) bahwa inflasi berpengaruh terhadap kredit tidak diterima (ditolak). Dengan demikian kenaikan inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh bank umum di Indonesia. Kata Kunci : Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi, Kredit Bank PENDAHULUAN Sebagaimana umumnya negara berkembang, sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank dalam menyalurkan kreditnya dipengaruhi baik oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal bank meliputi kemampuan bank dalam menghimpun dana,financial position (CAR, aktiva tertimbang menurut resiko, batas maksimum pemberian kredit), kualitas aktiva produktifnya dan faktor produksi yang tersedia di bank. Sedangkan faktor eksternal meliputi peraturan moneter yang 1

berlaku, persaingan, situasi sosial politik, karakteristik usaha nasabah, suku bunga dan sebagainya, (Teguh Pudjo Muljono, 2006). Penelitian ini akan mengkaji keterkaitan faktor ekternal bank yaitu tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan inflasi terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh bank-bank umum di Indonesia. SBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. Kebijakan suku bunga SBI yang diumumkan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai pedoman bagi untuk bank - bank umum milik pemerintah dalam mengambil kebijakan penyaluran kredit, walaupun kemudian dijadikan juga sebagai landasan bagi bank- bank lainnya. Penetapan tingkat bunga ini selanjutnya dianggap sebagai tingkat suku bunga dasar atau tingkat suku bunga acuan (Sinungan, 2000). Adapun inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang (Suparmoko, 2000) Data perkembangan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesi dan inflasi selama 5 tahun terakhir cenderung semakin kecil, namun jumlah kredit yang dikucurkan oleh Bank umum cenderung mengalami peningkatan, seperti nampak pada tabel berikut ini : Tabel 1 Perkembangan SBI, Inflasi dan Kredit Bank Umum Tahun (Tahun 2007-2011) Suku Bunga SBI (%) Inflasi Sumber : Statistik Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia, 2011 Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai keterkaitan faktor eksternal bank yaitu tingkat suku bunga Seritikat Bank Indonesia (SBI) dan inflasi terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh bank-bank umum di Indonesia. Adapun judul penelitian ini yang diambil adalah : Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Inflasi Terhadap Kredit Pada Bank Umum Di Indonesia (%) Kredit (Rp Milyar) 2007 8,00 6,41 791.605 2008 9,25 11,19 1.307.688 2009 6,50 2,75 1.437.930 2010 6,50 6,76 1.765.845 2011 6,00 3,72 2.200.094 2

RUMUSAN MASALAH Rumusan maslah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah suku bunga SBI berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia 2. Apakah inflasi berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah 1. Menganalisis pengaruh suku bunga SBI terhadap kredit pada bank umum di Indonesia 2. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap kredit pada bank umum di Indonesia TELAAH PUSTAKA Sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998, yang dimaksud dengan Bank dan Bank Umum adalah : a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Ada beberapa tugas yang harus dijalankan oleh bank antara lain (Dahlan Siamat, 2004: 67), antara lain menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan hutang, membeli, menjual dan menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya, memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah, menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya, menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga, menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar phak ketiga, membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya, melakukan kegiatan anjak piutang ( factoring), kartu kredit dan kegiatan wali amanat ( trustee), menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, dan melakukan kegiatan lain misainya kegiatan dalam valuta asing, melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, 3

perusahaan efek dan asuransi, dan melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit. SUKU BUNGA SBI Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga. SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer yang beredar. Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan. SBI diterbitkan oleh BI sebagaisalah satu piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan transaksi di pasar uang yangdilakukan oleh BI dengan bank dan pihak lain dalam rangka pengendalian moneter.tingkat suku bunga ini ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang.sbi merupakan instrumen yang menawarkan return yang cukup kompetitif sertabebas risiko ( risk free) gagal bayar. Fakta mengungkapkan bahwa saat ini banyakinstitusi keuangan sudah menganggap SBI sebagai salah satu instrumen investasiyang menarik (Ferdian, 2008). Suku bunga SBI yang terlalu tinggi membuatperbankan betah menempatkan dananya di SBI ketimbang menyalurkan kredit(sugema, 2010). INFLASI Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang (Suparmoko, 2000). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruhmemengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Inflasi memiliki dampak positif maupun negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional 4

dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali ( hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu. KREDIT Menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan disebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Dahlan Siamat, 2004 : 56). Adapun unsur - unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2008) : a. Kepercayaan. Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar - benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara interen maupun eksteren. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit. b. Kesepakatan. Yaitu adanya kesepakatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing - masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya. c. Jangka Waktu. Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. d. Risiko. Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya / macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja. e. Balas Jasa. Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil. Untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat maka bank akan melakukan penelitian terhadap resiko kredit yang diberikandengan memperhatikan prinsip 5 C, yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition.Pemahaman 5 C ini 5

kepada calaon nasalah akan memberikan informasi mengenai iktikad baik ( willingness to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Prinsip perkreditan tersebut adalah sebagai berikut (Dahlan Siamat, 2004 : 56) : PENELITIAN TERDAHULU Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kredit Bank telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya diantaranya Modigliani (1997), Dewi Anggrahini (2004), Harmanta dan Ekananda (2005) dan Ni Nyoman Aryaningsih (2008). Berikut ini tabel yang memuat penelitian terdahulu. Tabel 2 Penelitian Terdahulu No. Nama dan Judul Penelitian Hasil Penelitian Tahun 1 Modigliani (1997) Pengaruh Faktor Faktor Makro Ekonomi Terhadap Permintaan Kredit 2 Dewi Anggrahini (2004) 3 Harmanta dan Ekananda (2005) Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Perbankan Pada Bank Umum di Indonesia Periode 1994 2003 Faktor Permintaan atau Penawaran Kredit, Sebuah Pendekatan Dengan Model Disequilibrium, Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan akan uang dalam bentuk pinjaman Tingkat suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap kredit perbankan Suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. 4 Ni Nyoman Aryaningsih (2008) KERANGKA PEMIKIRAN Pengaruh Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Penghasilan Terhadap Permintaan Kredit di PT BPDBali Cabang Pembantu Kediri Tabanan Inflasi secara partial tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kredit Besarnya kredit yang disalurkan oleh Bank dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan inflasi. SBI diterbitkan oleh Bank Indonesia ( BI) sebagai salah satu piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan 6

transaksi di pasar uang yang dilakukan oleh BI dengan bank dan pihak lain dalam rangka pengendalian moneter. Suku bunga SBI yang terlalu tinggi membuat perbankan betah menempatkan dananya di SBI ketimbang menyalurkan kredit (Sugema, 2010). Menurut Harmanta dan Ekananda (2005), suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap kredit perbankan. Dengan demikian suku bunga SBI diprediksi berpengaruh negatif terhadap kredit perbankan.selajutnya inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang ( Suparmoko, 2000). Hasil penelitian Modigliani(1997) menunjukkan bahawa inflasi berpengaruh negatif terhadap permintaan akan uang dalam bentuk pinjaman. Mengacu pada uraian di atas maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut : SBI (X 1 ) H1 Jumlah Kredit (Y) INFLASI (X 2 ) H2 Gambar di atas menunjukkan bahwa besarnya tabungan, deposito dan giro berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan. HIPOTESIS Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Suku bunga SBI berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia (H1) 2. Inflasi berpengaruh terhadap kredit pada bank umum di Indonesia (H2) METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian 7

Populasi dalam penelitian ini adalah data suku bunga SBI, inflasi dan kredit yang disalurkan oleh bank umum di Indonesia. Sedangkan sampelnya diambil sebagian dari populasi tersebut yaitu selama 60 bulan ( Januari 20 07- Desember 2011). Menurut pendapat Bailey penelitian yang menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel yang digunakan minimal adalah 30(Iqbal, 2002). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kepustakaan yaitu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, majalah dan artikel-artikel (Marzuki, 1998 ). Dalam dalam penelitian ini dilak ukan dengan menggunakan berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia ( SEK-BI) sebagai sumber data sekunder. Metode Analisis Data 1. Uji Kelayakan Model ( Goodness of Fit Test ) Uji kelayakan model digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual. Goodness of fit test menurut Imam Ghozali (2005 : 83) meliputi : a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. b. Uji F (F Test) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. 2. Uji Hipotesis (t Test) Uji hipotesis individual yaitu untuk menguji hipotesis pengaruh secara individual variabel bebas yang terdapat dalam persamaan regresi terhadap nilai variabel terikat. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu : a. Hipotesis H1 : - Ho : 1 = 0 : Suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap kredit - Ha : 1 0 : Suku bunga SBI berpengaruh terhadap kredit b. Hipotesis H2 : - Ho : 2 = 0 : Inflasi tidak berpengaruh terhadap kredit - Ha : 2 0 : Inflasi berpengaruh terhadap kredit 3. Analisis Regresi Berganda Persamaan Regresi Berganda yang digunakan adalah sebagai berikut : 8

Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y : Kredit X 1 : Suku Bunga SBI X 2 : Inflasi a : Konstanta b : Koefisien regresi parsial e : Faktor di luar model HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data suku bunga, inflasi dan jumlah kredit yang diteliti, yaitu selama 60 bulan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, diperoleh hasil sebagai berikut : Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPPS (print out ) diperoleh data descriptif sebagai berikut : Suku Bunga SBI (X1) Inflasi (X2) Tabel 3 Data Deskriptif N Minimum Maximum Mean 60 60 6.00 -.32 9.50 2.46 7.500.514 Std. Deviation 1.087.536 Kredit (Y) 60 619373.00 2200094.00 1347098.300 439163.985 Valid N (listwise) 60 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011 Tabel di atas menunjukkan bahwa : 1. Nilai terendah suku bunga SBI sebesar 6,00 %, nilai tertinggi sebesar 9,50 %dan rata-rata sebesar 7,50 5 serta standar deviasi sebesar1,087 % 2. Nilai terendah inflasi sebesar -0,32 %, nilai tertinggi sebesar 2,46 % dan rata-rata sebesar 0,514 % serta standar deviasi sebesar,536% 3. Nilai terendahkredit sebesar Rp 619.373 milyar, nilai tertinggi sebesar Rp 2.200.094 milyar dan rata-rata sebesar Rp 1.347.098,300 milyar serta standar deviasi sebesar Rp 439.163,985milyar. Uji Kelayakan Model 1. Koefisien Determinasi Kemampuan model dalam menerangkan variasi seperti tabel berikut ini :: Tabel 4 variabel dependen, diperoleh 9

Model R R Square Koefisien Determinasi Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.757 a.574.559 291782.95817 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square = 0,559 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh kedua variabel bebas( suku bunga SBI dan inflasi ) terhadap kredit yang disalurkan sebesar55,9 % sedangkan yang 40,1 % dipengaruhi faktor lainnya diantaranya modal bank, kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah. 2. Uji Simultan (Uji F) Hasil test variabel secara simultan terhadap variabel terikat, nampak pada tabel 5 berikut ini :. Model Tabel 5. Nilai F hitung df F Sig. 1 Regression 2 38.328.000 Residual 57 Total 59 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 38,328> F tabel = 3,15 dapat dilihat pada lampiran-3 dan angka signifikansi = 0,000 < α = 0,05 sehingga signifikan ( Ho ditolak dan Ha diterima). Dengan demikian berdasarkan hasil uji koefisien dan uji F di atas dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelakan berdasarkan tabel di bawah ini. Model Tabel 6 Koefisien regresi Unstandardized Coefficients Standar dized Coeffici ents B Std. Error Beta t Sig. 10

1 (Constant) 3629872.216 264727.255 13.712.000 Suku Bunga SBI (X1) -299839.286 35251.106 -.742-8.506.000 Inflasi (X2) -66128.977 71565.022 -.081 -.924.359 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung tingkat suku bunga SBI yaitu sebesar - 8,506 < t tabel = -2,002 dan angka signifikansi = 0,000 < α = 0,05 sehingga signifikan ( Ho ditolak dan Ha diterima). Dengan demikian hipotesis 1 bahwa suku bunga SBI berpengarus positif terhadap jumlah kredit. Sedangkan untuk tingkat Inflasi diperoleh perhitungan bahwa nilai t hitung yaitu sebesar -0,924> t tabel = -2,002 dan angka signifikansi = 0,359>α = 0,05 sehingga tidak signifikan ( Ho diterima dan Ha ditolak). Hal ini berarti bahwa Inflasi berpengaruh signifikan terhadap kredit sehingga hipotesis 2 (H2) bahwa inflasi berpengaruh terhadap kredit ditolak ( tidak diterima). Regresi Berganda Dari tabel 6 di atas diperoleh hasil bahwa nilai a = 3.629.872,216,b 1 = - 299839.286dan b 2 = -66128.977 sehingga dapat disusun persamaan regresi sebaga berikut : Y = 3.629.872,216 299.839,286X 1 66.128,977 X 2 + e Berdasarkan persamaan di atas dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut : 1) Koefisien regresi atau b 1 = 299.839,286(signifikan) mempunyai arti bahwa kenaikan suku bunga SBI sebesar 1 % akan dapat menurunkan kredit sebesar Rp 299.839,2milyar ( faktor lain dianggap tetap) 2) Koefisien regresi atau b 2 = - 66.128,977 ( tidak signifikan), karena tidak signifikan maka tidak dapat dilakukan interpretasi. KESIMPULAN Hasil analisis menunjukkan bahwasuku bunga SBI berpengaruh negatif (b 1 = 299.839,286) dan signifikan (t hitung = -8,506 < t tabel =-2,002) terhadap kredit yang disalurkan oleh bank umum di Indonesia. Sehingga kenaikan suku bunga SBI sebesar 1 % akan menurunkan sebesar Rp 299.839,2 milyar ( faktor lain dianggap tetap). Hal ini sejalan dengan penelitian Harmanta dan Ekananda (2005) yang menyimpulkan bahwa suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Dewi 11

Anggrahini (2004) yang menunjukkan bahwa Tingkat suku bunga SBI berpengaruh positif terhadap kredit bank umum di Indonesia Periode 1994 2003. Inflasi berpengaruh negatif ( b 2 = - 66.128,977)dan tidak signifikan (t hitung = - 00,924 > t tabel = -2,002) terhadap kredit yang disalurkan oleh bank umum di Indonesia. Karena tidak signifikan maka tidak dapat dilakukan interpretasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ni Nyoman Aryaningsih (2008) yang menemukanbahwa inflasi secara partial tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kredit di PT BPD Bali Cabang Pembantu Kediri Tabanan. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Modigliani (1997) yang menunjukkan bahwa infasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan uang dalam bentuk pinjaman. PENUTUP Bila dibandingkan dengan hasil penelitian yang kami lakukan dengan hasil penelitian yang terdahulu ternyata masih belum dapat diyakini bahwa suku bunga SBI berpengaruh terhadap jumlah kridit yang disalurkan. Sebagian peneliti menyatakan berpengaruh, namun tidak sedikit hasil penelitian yang menyatakan tidak berpengaruh. Demikian pula halnya dengan tingkat Inflasi. Hal ini berarti bahwa perlu diadakan analisis lebih lanjut terkait dengan penyebab terjadinya kesmimpulan yang berbeda antara peneliti dengan hasil penelitian yang lain, seperti misalnya apakah perbedaan tahun penilitian menjadi peneyebab perbedaan atau perlu adanya metode lain yang bisa digunakan untuk menyakini hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. Faisal, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kelima. Malang : Universitas Muhammadiyah Dahlan Siamat, 2004 Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : LPFE-UI Dewi Anggrahini, 2004. Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Perbankan pada Bank Umum di Indonesia Periode 1994 2003.Tesis. Semarang : Magister Akuntansi Universitas Diponegoro Djarwanto, 2001.Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian, Yogyakarta : Liberty Ferdian, Ilham Reza. 2008. SBI, Instrumen Moneter atau Instrumen Investasi. Republika. Senin 21 Juli 2008 Harmanta dan Mahyus Ekananda. 2005. Disintermediasi Fungsi Perbankan di Indonesia Pasca Krisis 1997 : Faktor Permintaan atau Penawaran Kredit, Sebuah Pendekatan dengan Model Disequilibrium. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Juni 2005 12

Imam Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Kasmir. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Lukman Dendawijaya, 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia Marzuki, 1998 Metode Riset,,Yogyakarta : BPFE-UII Modigliani, 1997. Pengaruh Faktor Faktor Makro Ekonomi Terhadap Permintaan Kredit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol.4, No. 7 Ni Nyoman Aryaningsih, 2008 Pengaruh Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Penghasilan Terhadap Permintaan Kredit di PT BPD Bali Cabang Pembantu Kediri Tabanan, Buletin Studi Ekonomi, Volume 14 Nomor 2, Ruddy Tri Santoso, 2006. Manajemen Kredit Bank, Jakarta : PT. Gramedia Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Jakarta :PT. Bumi Aksara Sugema, Imam. 2010. BI Masih Pertahankan Bunga SBI. Kontan. 8 Januari 2010 Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta, Suparmoko, 2000. Pengantar Ekonomika Makro, Edisi 4. Yogyakarta : BPFE Teguh Pudjo Muljono, 2006. Bank Budgeting: Profit Planning and Control, EdisI. Yogyakarta: Badan Pendidikan Fakultas Ekonomi UGM. Ketentuan Paket Kebijaksanaan 25 Maret 1989 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Peraturan Bank Indonesia No. 4/10/PBI/2002 Tentang Sertifikat Bank Indonesia 13