BAB I PENDAHULUAN. kegiatan utama suatu bank adalah menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. kegiatan utama suatu bank adalah menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dalam masa pembangunan dalam segala bidang, khususnya bidang perekonomian. Pada saat ini perekonomian Indonesia mengalami peningkatan. Kondisi ini tidak terlepas dari peranan pemerintah maupun lembaga keuangan. Dalam suatu negara, perbankan mempunyai peranan yang sangat penting. Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari definisi tersebut dikatakan bahwa kegiatan utama suatu bank adalah menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan seperti tabungan, giro, deposito, sertifikat berjangka dan kemudian menyalurkannya (lending) kembali kepada masyarakat umum dalam bentuk pemberian kredit serta memberikan jasa bank lainnya (services) kepada masyarakat. Dalam proses penyaluran dana kepada masyarakat, baik untuk sektor produktif maupun sektor konsumtif, bank tetap berpedoman pada ketetapan dan peraturan yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko. Risiko 1

2 2 yang dihadapi oleh pihak perbankan dalam proses penyaluran kredit disebut risiko kredit. Risiko kredit ini mengakibatkan timbulnya kredit macet (Non Performing Loan). Non Performing Loan adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun tempo menurut jadwal yang telah dijanjikan. Firdaus dan Ariyanti (2009:34) mengatakan bahwa ada tujuh risiko yang menyebabkan terjadinya Non Performing Loan, yaitu risiko usaha, risiko geografis, risiko keramaian/keamanan/tawuran/perkelahian, risiko politik, risiko ketidakpastian, risiko inflasi dan risiko persaingan. Adapun menurut pendapat John Agustinus dalam jurnal keuangan & perbankan tahun 2008 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kredit macet, yaitu kemauan/itikad baik debitur, kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia (kebijakan Base Interest Rate), dan kondisi perekonomian. Dari teori di atas disebutkan bahwa kredit macet dapat disebabkan oleh beberapa risiko, salah satunya yaitu akibat adanya risiko inflasi. Menurut Nopirin (1987:25) inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus selama periode tertentu. Sehingga inflasi akan memicu penurunan laba suatu perusahaan yang mengakibatkan penunggakan pembayaran kredit kepada pihak bank.

3 3 Menurut Undang-Undang RI No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang terdapat dalam pasal 7 sampai dengan pasal 10 menyebutkan bahwa Bank Indonesia (untuk selanjutnya disingkat BI) merupakan instrument pengendali moneter atau jendela diskonto, yaitu mengatur stabilitas moneter khususnya mengendalikan jumlah uang yang beredar, menurunkan dan menekan tingkat inflasi dan BI berfungsi sebagai benchmark bagi kestabilan tingkat bunga pada dunia perbankan. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme Base Interest Rate yang lebih dikenal dengan istilah BI Rate. Base Interest Rate (untuk selanjutnya disingkat BI Rate) yaitu suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik (Supriyadi, 2010). BI Rate merupakan suku bunga yang digunakan sebagai acuan bagi bank-bank umum dalam menentukan tingkat suku bunga kredit kepada nasabah. Ketika Bank Indonesia menaikkan suku bunga maka bank umum pun akan menaikkan tingkat suku bunganya, sehingga permintaan kredit akan berkurang serta akan timbul Non Performing Loan yang disebabkan ketidakmampuan nasabah untuk membayar bunga maupun angsurannya. Loan to deposit ratio (untuk selanjutnya disingkat LDR) adalah rasio perbandingan untuk mengukur komposisi total jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan total jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Menurut Agus Sartono (2001), LDR yang tinggi menunjukkan bahwa bahwa suatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau menjadi tidak likuid (illiquid). LDR yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan

4 4 kapasitas dana untuk dipinjamkan. LDR rendah disebabkan perbankan menaruh dananya pada instrumen keuangan seperti SUN (Surat Utang Negara), dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia), serta meningkatnya kredit macet. Berikut ini merupakan data empiris mengenai NPL yang membandingkan besarnya rasio NPL di Bank BUMN, Bank Umum Nasional Devisa, Bank Umum Nasional Non Devisa, Bank Pembangunan Daerah serta Bank Campuran. Data tersebut di dapat dari Statistik Perbankan Indonesia periode Data tersebut diolah menjadi rata-rata pertahun. Data perbulan terdapat pada lampiran. Tabel 1.1 Rata-Rata Pertahun Non Performing Loan Bank Umum Di Indonesia Periode Tahun Periode Bank BUMN Bank Umum Swasta Bank BPD Nasional Campuran Devisa Non Devisa ,75% 3,22% 4,34% 1,86% 3,91% ,70% 3,69% 3,11% 1,59% 3,61% ,50% 2,61% 1,93% 1,68% 1,58% ,74% 2,73% 1,73% 1,41% 2,03% ,46% 2,88% 2,20% 1,71% 3,08% ,15% 2,90% 2,55% 2,24% 2,88% ,20% 2,37% 2,23% 2,34% 2,31% Sumber : (Data di olah) ; Statistik Perbankan 2012 (Data di olah) Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya rasio Non Performing Loan di Bank BUMN lebih besar dibandingkan dengan Bank Umum lainnya. Yaitu pada tahun 2005 sebesar 14,75 %, 2006 sebesar 10,70 %, 2007 sebesar 6,50%, 2008 sebesar 3,74 %, 2009 sebesar 3,46 %, 2010 sebesar 3,15 %, dan 2011 sebesar 3,20 %.

5 5 Namun dalam hal ini rata-rata rasio NPL Bank BUMN dari tahun ke tahun mengalami penurunan akan tetapi pada tahun 2011 rasio NPL naik sekitar 0,05 %. Dari data dan keterangan di atas penulis menemukan suatu fenomena, yaitu rata-rata rasio Non Performing Loan Bank BUMN pertahunnya lebih besar dibandingkan dengan Bank Umum lainnya. Namun rasio NPL Bank BUMN setiap tahunnya mengalami penurunan, kecuali pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,05 %. Adapun data empiris mengenai Inflasi, BI Rate, LDR dan NPL. Data tersebut merupakan data bulanan sepanjang periode yang di dapat dari Statistik Perbankan Indonesia periode Data tersebut diolah menjadi rata-rata pertahun. Data Inflasi, BI Rate, LDR dan NPL perbulan terdapat pada bagan lampiran. Tabel 1.2 Rata-Rata Pertahun Inflasi, BI Rate, LDR dan NPL Bank BUMN Di Indonesia Periode Periode Inflasi BI Rate LDR NPL ,40% 10,54% 52,16% 14,75% ,33% 11,83% 59,51% 10,70% ,40% 8,60% 62,15% 6,50% ,31% 8,67% 71,88% 3,74% ,90% 7,15% 73,75% 3,46% ,13% 6,50% 75,57% 3,15% ,38% 6,58% 79,86% 3,20% Sumber : (Data di olah) ; Statistik Perbankan 2012 (Data di olah) Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa inflasi setiap tahunnya berfluktuasi, BI Rate pun setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Namun LDR mengalami peningkatan pada setiap tahunnya, serta rasio NPL menurun pada setiap tahunnya.

6 6 Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas muncul ketertarikan untuk meneliti, sehingga penulis mengambil judul PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN LDR TERHADAP NON PERFORMING LOAN PADA BANK UMUM DI INDONESIA (Studi Kasus Pada Bank BUMN di Indonesia Periode ). 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang penelitian di atas dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh Inflasi, BI Rate, dan LDR terhadap NPL secara simultan pada Bank BUMN di Indonesia periode ? 2. Bagaimana pengaruh Inflasi, BI Rate, dan LDR terhadap NPL secara parsial pada Bank BUMN di Indonesia periode ? 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan Umum a. Membuktikan suatu teori yang menyebutkan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi risiko kredit (Non Performing Loan). b. Membandingkan pengaruh inflasi, LDR, dan BI Rate terhadap Non Performing Loan dari penelitian sebelumnya.

7 Tujuan Khusus a. Mengetahui pengaruh Inflasi, BI Rate, dan LDR terhadap NPL secara simultan pada Bank BUMN di Indonesia periode ? b. Mengetahui pengaruh Inflasi, BI Rate, dan LDR terhadap NPL secara parsial pada Bank BUMN di Indonesia periode ? Manfaat Penelitian Kegunaan Teoritis Menambah wawasan, pengetahuan dan referensi dalam mempelajari inflasi, BI Rate, LDR dan risiko kredit, baik bagi penulis maupun bagi pembaca serta peneliti selanjutnya yang akan meneliti kajian yang sama Kegunaan Terapan Dapat menambah pengetahuan bagi pihak perbankan dalam menyelesaikan kredit macet (Non Performing Loan) dan lebih memperhatikan tingkat inflasi dalam menyalurkan kredit, dan tingkat LDR dalam menentukan jumlah penyaluran yang akan disalurkan kepada masyarakat. Serta bagi Bank Indonesia dalam menetapkan kebijakan tingkat suku bunga (BI Rate).

8 8 1.4 Kerangka Pemikiran Risiko Inflasi BI Rate Risiko Kredit (NPL) LDR Gambar 1.1 Bagan Kerangka Berpikir Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa-jasa bank lainnya. Dalam menghimpun dana dari masyarakat, bank menawarkan berbagai jenis simpanan, sedangkan dalam penyaluran dana, bank menyalurkannya melalui pemberian pinjaman yang dinamakan kredit. Dalam praktiknya bank dikelompokan menjadi 3, yaitu bank sentral, bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank umum merupakan entitas ekonomi yang rentan terhadap krisis ekonomi global dan krisis perbankan (Nandadipa, 2010 ; 24). Bank umum dikategorikan kembali yaitu bank BUMN, bank umum swasta nasional devisa, bank umum swasta nasional non devisa, bank pembangunan daerah, bank campuran dan bank asing. Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

9 9 pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dalam penyaluran kredit bank memperoleh keuntungan berupa bunga. Adapun risiko yang dihadapi oleh pihak perbankan dalam menyalurkan kredit, yang disebut risiko kredit. Risiko kredit ini menyebabkan timbulnya Non Performing Loan (kredit bermasalah). Non Performing Loan adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun tempo menurut jadwal yang telah dijanjikan. Menurut ketentuan pasal 12 ayat (3) Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, kualitas kredit dibagi menjadi 5 (lima) kolektibilitas yaitu kredit lancar, kredit dalam perhatian khusus, kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Penilaian besarnya rasio Non Performing Loan ini didasarkan kepada kualitas NPL yang dimiliki bank yaitu dengan cara membandingkan kredit dalam kualitas kurang lancar, diragukan dan macet terhadap total kredit yang disalurkan dalam bentuk persentase. Ada tujuh risiko yang menyebabkan terjadinya Non Performing Loan, yaitu risiko usaha, risiko geografis, risiko keramaian/keamanan/tawuran/perkelahian, risiko politik, risiko ketidakpastian, risiko inflasi dan risiko persaingan (Firdaus ; Ariyanti, 2009: 35).

10 10 Adapun menurut pendapat John Agustinus dalam jurnal keuangan dan perbankan tahun 2008 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kredit macet, yaitu kemauan/itikad baik debitur, kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia (kebijakan BI Rate), dan kondisi perekonomian. Dari teori di atas disebutkan bahwa kredit macet dapat disebabkan oleh beberapa risiko, salah satunya yaitu akibat adanya risiko inflasi. Inflasi akan memicu penurunan laba suatu perusahaan yang mengakibatkan penunggakan pembayaran kredit kepada pihak bank. Sehingga persentase NPL suatu bank akan meningkat karena adanya inflasi. Kasmir (2003;272) Loan to deposit ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Menurut Agus Sartono (2001), Loan to deposit ratio yang tinggi menunjukkan bahwa bahwa suatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau menjadi tidak likuid (illiquid). LDR yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana untuk dipinjamkan. LDR rendah disebabkan perbankan menaruh dananya pada instrumen keuangan seperti SUN (Surat Utang Negara), dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia), serta meningkatnya kredit macet. Dalam Peraturan Bank Indonesia telah menetapkan standar untuk LDR yaitu berkisar antara 85 % sampai dengan 100% (Nandadipa, Skripsi 2010:18). Namun pada tanggal 1 Maret 2011, telah ditetapkan keputusan baru tentang standar LDR yaitu sebesar 78 % sampai dengan 100 %.

11 11 Tugas pokok Bank Indonesia sesuai dengan Undang-Undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Sentral Bab III pasal 8 yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank. Dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia sebagai bank sentral yang memiliki wewenang menyusun rencana kredit, memberikan kredit likuiditas, membatasi kredit kuantitatif dan kualitatif, menyusun rencana devisa, membina dan mengawasi perbankan, menetapkan tingkat bunga/politik diskonto, menjalankan politik pasar terbuka serta kebijakan perubahan cadangan minimum. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme Base Interest Rate yang lebih di kenal dengan istilah BI Rate. BI Rate yaitu suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik (Supriyadi, 2010). BI Rate merupakan suku bunga yang digunakan sebagai acuan bagi bank-bank umum dalam menentukan tingkat suku bunga kredit kepada nasabah. Ketika Bank Indonesia menaikkan suku bunga maka bank umum pun akan menaikkan tingkat suku bunganya, sehingga permintaan kredit akan berkurang serta akan timbul Non Performing Loan yang disebabkan ketidakmampuan nasabah untuk membayar bunga maupun angsurannya.

12 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, sehingga rumusan masalah ini disusun dalam bentuk pertanyaan (Sugiyono, 2008). Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : Ho : Tidak adanya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : Adanya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : a. Pengujian pengaruh variabel secara parsial, yaitu : Hipotesis pertama Ho : = 0 Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Inflasi terhadap NPL HA : 0 Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Inflasi, Hipotesis kedua terhadap NPL Ho : = 0 Tidak terdapat pengaruh negative yang signifikan antara BI Rate terhadap NPL HA : 0 Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara BI Rate terhadap NPL

13 13 Hipotesis ketiga Ho : = 0 Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara LDR terhadap NPL HA : 0 Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara LDR terhadap NPL b. Pengujian pengaruh variabel secara bersama-sama (simultan), yaitu : Ho : 0,, secara bersama-sama tidak menjelaskan variabel Y HA : = = = 0,, secara bersama-sama menjelaskan variabel Y 1.6 Metodologi Penelitian Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam rangka menyusun Tugas Akhir ini adalah metode deskriptif analitik. Deskriptif analitik yaitu suatu metodologi penelitian yang mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan perbandingan yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti yang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulannya menggambarkan hasil dari pengujian dari suatu objek yang menjadi bahan pengujian dan menghitung seberapa besar pengaruhnya.

14 Data Penelitian Jenis Data Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini adalah : a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk katakata yang mengandung makna. b. Data kuantitatif, yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka, data tersebut berupa laporan keuangan, dan data statistik. Data kualitatif dan kuantitatif tersebut yang berhubungan dengan variabel yang diteliti, yaitu Inflasi, BI Rate, LDR dan NPL Sumber Data Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di buku, website atau sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada Statistik Perbankan Indonesia, Peraturan Bank Indonesia dan data Kebijakan Moneter (Inflasi dan BI Rate) yang dicantumkan pada situs resmi Bank Indonesia (

15 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini yaitu Bank Bank Umum yang terdiri dari Bank BUMN, Bank Umum Swasta Nasional Devisa, Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa, BPD dan Bank Campuran Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009). Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). Dengan pemilihan kriteria yaitu sebagai berikut : 1. Merupakan Bank yang memiliki rasio NPL paling tinggi diantara Bank Umum lainnya. 2. Merupakan bank milik pemerintah.

16 16 3. Bank yang mempublikasikan rasio keuangan bank dalam 8 tahun berturut-turut dari tahun Berdasarkan dari kriteria diatas maka jumlah sampel yang memenuhi kriteria yaitu Bank BUMN yang terdiri dari Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara dan Bank Mandiri Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan melihat dan melakukan pencatatan terhadap data pada Statistik Perbankan Indonesia, Peraturan Bank Indonesia serta data Inflasi dan BI Rate. Penulis juga menggunakan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan teori yang berhubungan dengan data sekunder. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menelaah buku-buku sebagai referensi, menelaah jurnal-jurnal dan landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

17 Alat Analisis Pengujian Asumsi Klasik Suatu model regresi linear berganda dapat dikatakan baik jika telah memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). BLUE ini dapat dicapai bila memenuhi uji asumsi klasik (Setyadharma, 2010). Terdapat lima uji asumsi yang harus dilakukan terhadap suatu model regresi tersebut, yaitu : 1. Uji Normalitas 2. Uji Autokorelasi 3. Uji Multikolinieritas 4. Uji Heteroskedastisitas 5. Uji Linieritas Namun penulis hanya menguji 4 uji asumsi klasik saja, yaitu sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Imam Ghozali, 2006:147).

18 18 Untuk mendeteksi normalitas residual suatu distribusi data, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu : A. Analisis Grafik Analisis grafik merupakan cara yang paling mudah dalam mendeteksi normalitas suatu residual, yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Adapun analisis grafik yang dapat digunakan yaitu dengan melihat grafik normal probability plot. Grafik ini membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas (Imam Ghozali, 2006), yaitu sebagai berikut : a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

19 19 B. Analisis Statistik Terdapat kelemahan dalam mendeteksi normalitas residual dengan menggunakan analisis grafik yaitu hasilnya meragukan. Hal ini disebabkan karena kehati-hatian setiap orang dalam melihat grafik berbeda-beda. Sehingga dapat menggunakan analisis statistik. Analisis statistik yang dapat digunakan yaitu uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov. Terdapat hipotesis pengujian dalam uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu : Ho : Data terdistribusi secara normal HA : Data tidak terdistribusi secara normal Adapun ketentuan dalam uji Kolmogorov-Smirnov ini yaitu dengan melihat nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi diatas 0.05 maka Ho diterima. Hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi secara normal (Imam Ghozali, 2006: 152). 2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi anatara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (variabel independen yang nilai

20 20 korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Imam Ghozali, 2006: 95). Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai variance inflation factor (VIF) 10, maka menunjukan adanya multikolinearitas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Imam Ghozali, 2006: 99). Cara untuk mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi yaitu dengan menggunakan uji Durbin Watson. Uji durbin watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen (Imam Ghozali, 2006:100).

21 21 Adapun kriteria dalam mendeteksi adanya autokorelasi yaitu dengan menggunakan tabel 1.3, yaitu sebagai berikut : Tabel 1.3 Kriteria Autokorelasi Nilai DW Kesimpulan Antara du dan 4-du Tidak ada korelasi Lebih kecil dari dl Ada autokorelasi positif Lebih besar dari 4-dl Ada autokorelasi negatif Antara du dan dl Tidak dapat disimpulkan Antara 4-du dan 4-dl Tidak dapat disimpulkan Sumber : Modul Analisis Keuangan Keterangan : du = Batas Atas (upper) dl = Batas Bawah (lower) du dan dl ini didapatkan dari tabel Durbin Watson yang terdapat di lampiran. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2006 : 125).

22 22 Cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Imam Ghozali, 2006:125). Dengan ketentuan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas atau di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2006 : 126). Dalam mendeteksi heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan cara transformasi. Transformasi dilakukan pada variabel abreside. Dengan ketentuan jika nilai signifikansi diatas 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas Analisis Regresi Linear Berganda Metode untuk menguji pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas dengan satu variabel terikat disebut regresi berganda (Imam Ghozali, 2006;7). Hubungan antara satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas dapat ditulis dalam persamaan linear, yaitu sebagai berikut: Y = a ε

23 23 Dimana : a = Konstanta.. = Koefisien Regresi. ε Y = Inflasi = BI Rate = LDR = Residual = Non Performing Loan Kemudian persamaan tersebut ditransformasikan ke dalam model persamaan regresi linear berganda dengan spesifikasi menggunakan model semi log netral (Ln). Variabel yang di log netralkan yaitu variabel dependen, karena NPL memiliki nilai yang ekstrem, sehingga dengan adanya transformasi data nilai ekstrem tersebut akan semakin mendekati nilai rata-ratanya. Persamaan model semi log netral, yaitu sebagai berikut : Y = a ε Dimana : a = Konstanta.. = Koefisien Regresi. = Inflasi = BI Rate

24 24 ε Y = LDR = Residual = Log netral Non Performing Loan Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t (Imam Ghozali, 2006). Yaitu sebagai berikut : 1. Analisis Koefisien Determinasi ( ) Koefisien Determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Imam Ghozali, 2006 : 87) 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah dalam semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempengaruhi secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2006:88). Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa kuat semua variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen.

25 25 Langkah-langkah pengujiannya yaitu sebagai berikut : a. Taraf nyata α = 5 % b. Derajat kebebasan f tabel α, (k-1), (n-k) Keterangan : α = 0,05 k = jumlah variabel bebas n = jumlah data c. Menentukan kriteria pengujian Apabila f hitung < f tabel maka Ho diterima dan HA ditolak, artinya tidak ada pengaruh secara simultan. Apabila f hitung > f tabel maka Ho ditolak dan HA diterima, artinya ada pengaruh secara simultan. 3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2006 : 88). Langkah-langkah pengujiannya yaitu sebagai berikut : a. Menentukan formasi Ho dan HA Ho : β = 0, berarti variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y HA : β 0, berarti variabel X secara parsial berpengaruh positif atau negative terhadap variabel Y

26 26 b. Level of significant Level of significant yakni berada pada signifikansi 0,05, apabila melebihi nilai signifikansi tersebut pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah tidak signifikan. c. Menurut Suliyanto (2011:62), tes statistik dirumuskan sebagai berikut : t = Keterangan : t bj Sbj = Nilai t hitung = Koefisien regresi = Kesalahan baku koefisisen regresi Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh positif Apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Website Bank Indonesia. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 2013. Subyek dalam penelitian ini yaitu laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada empat perbankan syariah, yaitu Bank Muamalat Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel penelitian ini antara lain: 1) Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder yaitu

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana pihak ketiga dan suku bunga SBI yang ditentukan oleh Bank Indonesia serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 1994). Populasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat. Waktu penelitian mulai dari November

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian ini pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Bank Umum Indonesia yaitu Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang mengeluarkan laporan keuangan periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya didasarkan pada analisis data numerik atau angka serta dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya didasarkan pada analisis data numerik atau angka serta dilakukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif karena analisisnya didasarkan pada analisis data numerik atau angka serta dilakukan pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah BUMN (BNI Syariah, BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode 2010-2013. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dibursa efek Indonesia dari periode yang diakses dari bulan Maret

METODE PENELITIAN. dibursa efek Indonesia dari periode yang diakses dari bulan Maret METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Indonesia dengan data yang didapat dari Otoritas Jasa Keuangan yang diakses dari www.ojk.go.id, dan dari Bank Indonesia yang diakses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Penyaluran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun 2011 dan 2012 terhadap pertumbuhan kredit perbankan tahun 2011-2012 dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang berfokus pada pengujian hipotesis dengan data yang dapat diukur. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian beruntut

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost of Fund terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Periode 2007-2008 maka yang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) 39 III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) penelitian eksplanatori (explanatory reseach) adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 di Jakarta terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk periode tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank 53 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 UU RI No. 23 tahun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data 31 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka memperoleh data dan informasi, maka lokasi penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Universitas Mercubuana yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil laporan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil laporan keuangan bank-bank yang terdaftar (listed) pada Bank Indonesia dan Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian yang bersifat kuantitatif dan berusaha membandingkan hubungan serta mengukur pengaruh antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini sekitar 3 bulan tercatat dimulai dari bulan maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian perusahaan perbankan di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih bank yang masuk dalam kategori Bank Umum Syariah di Indonesia. Data tersebut dapat diakses melalui web masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Peneliti memilih tempat penelitian di PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR), 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Syariah yang telah terdaftar (listed) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selama tahun 2011-2015. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah BUS (Bank Umum Syariah) di Indonesia. Pengambilan sampel dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2015. Data laporan keuangan diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang gunakan dalam penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Jadwal penelitian dilaksanakan sejak tanggal 20 September 2011 sampai dengan batas penulisan skripsi yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasi variabel-variabel dari hasil publikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penulisan skripsi ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012:13)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan selesai. Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan, tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi dari orang lain atau pihak lain, misalnya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Penelitian kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peneltian merupakan bagian yang sangat penting bagi sukses tidaknya suatu penelitian. Metodologi penelitian ini merupakan bagaimana secara berurut suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dan web resmi yang dimiliki oleh perbankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis Penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif dan metodedeskriptif. Metode asosiatif menurut Sugiyono (2003:11): Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada data data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian terhadap perbankan syariah di Indonesia. Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan tahun ajaran 2013/2014 yaitu pada bulan september 2013 sampai dengan bulan januari 2013. Penelitian ini mengambil data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Bank BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- Performing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010. Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama tahun 2013-2015 yang berjumlah 30 perusahaan. Dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI VARIABEL 1. Variabel dependen (Y) Adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel yang dijelaskan/dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Data adalah keterangan (informasi) yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat (Tampomas, 2003: 32).Jadi ketersediaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan pengujian hipotesis. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah.

BAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian ini ditujukan kepada PT. Bank Syariah Mandiri sebagai bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (www.bi.go.id).

BAB III METODE PENELITIAN. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (www.bi.go.id). BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 1 Maret 2014 s.d selesai yang dilakukan pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia (BI). Penelitian ini meneliti Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2010-2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bersifat korelasional (correlational study), yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis (Sugiyono,2008).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis (Sugiyono,2008). 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada penguji teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data kuantitatif yang berasal dari data sekunder, yaitu berupa data berkala (data time series) data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dengan alamat situs

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dengan alamat situs BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. 3.2 Jenis dan Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian 57 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Desain penelitian berbentuk hubungan sebab akibat (kausal) dengan pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dengan data rasio berdasarkan data time series. Data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti (Soeratno, 2008). Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti (Soeratno, 2008). Populasi BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Populasi dan Penentuan Sempel Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti (Soeratno, 2008). Populasi adalah sekelompok perusahaan, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN 3.1.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan mapun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah yaitu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di DIY dan Jawa Tengah yang mempublikasikan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Syariah yang telah terdaftar (listed) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama tahun 2011-2015. Data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada bulan Maret 2014 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di Indonesia, khususnya bagi Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta mempublikasikan laporan

Lebih terperinci