DENPASAR, 22 NOVEMBER 2012 SIDANG PLENO MUSDA XII ASITA BALI 2012 HASIL KEPUTUSAN PROGRAM KERJA MUSDA ASITA BALI XII 2012

dokumen-dokumen yang mirip
DPD ASITA BALI PROGRAM KERJA PERIODE

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

Bab VI. Penutup. Berdasarkan hasil temuan dan analisis yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa wisata MICE menjadi salah satu wisata yang menjanjikan

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

PROGRAM KERJA PENGURUS BPD PHRI BALI RAKERDA BPD PHRI BALI DENPASAR, 13 PEBRUARI 2013

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BALI,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

TUPOKSI DPD HPI SULUT (TUGAS POKOK DAN FUNGSI) PERATURAN ORGANISASI PASAL RUMUSAN RAKERNAS IV 2003

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN EXECUTIVE KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA DAERAH KOTA BANDUNG (Kerjasama Kantor Litbang dengan PT. BELAPUTERA INTERPLAN) Tahun 2005

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

TELAAHAN PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUHAN PERIKANAN: TUGAS PUSAT ATAU TUGAS DAERAH?

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

Masukan untuk Gagasan Pembentukan Badan Promosi Pariwisata Solo (Solo Tourism Promotion Board) oleh Hidayatullah Al Banjari April 2010

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Pengertian

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran pemerintah daerah dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

NUR END NUR AH END JANU AH AR JANU TI AR

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

Tujuan Pembelajaran. Mahasiswa mampu memahami tinjauan kebijakan pariwisata Mahasiswa mengidentifikasi interaksi wisatawan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

I. PENDAHULUAN. negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

Draft rekomendasi: Pengembangan sistem informasi manajemen pasar dan pemasaran garam di Indonesia. (P2HP dan KP3K)

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG USAHA WISATA AGRO HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) BAB I. Pasal 1 STRUKTUR ORGANISASI ASITA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

JURNAL PERJANJIAN INTERNATIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG USAHA WISATA AGRO HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

NOMOR 7 TAHUN 2017 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KONGRES II IKATAN PENYULUH PERIKANAN INDONESIA,

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

BAB I PENDAHULUAN. sebuah permasalahan penataan ruang yang hampir dihadapi oleh semua

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dibahas oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Transkripsi:

KOMISI A A. Bidang Organisasi 1. Menyusun sistem dan mekanisme organisasi agar dapat berjalan dengan teratur sesuai dengan AD/ART serta peraturan perundang undangan yang berlaku. 2. Mengamati aktifitas anggota dan melakukan pemantauan terhadap perusahaanperusahaan dari anggota ASITA yang melanggar AD/ART dan ketentuan ketentuan organisasi lainnya untuk selanjutnya dilakukan tindakan sesuai dengan AD/ART dan kode etik organisasi yang berlaku. 3. Pelatihan pelatihan SDM yang sebelumnya telah dilakukan oleh DPD ASITA agar terus dilanjutkan dan lebih ditingkatkan lagi. 4. Meningkatkan kerjasama dalam bidang kepariwisataan dengan organisasi pariwisata terkait dan juga dengan pemerintah dan wajib dituangkan dalam bentuk MoU. 5. Melakukan pertemuan pertemuan yang sifatnya informal secara periodik atau terbatas antara anggota dan pengurus ASITA Bali, agar ada komunikasi yang lebih intens diantara para anggota dengan membentuk forum komunikasi online ASITA. 6. Agar pelaku pariwisata anggota ASITA dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, maka dianjurkan semua BPW mensertifikasi karyawannya. 7. Merevitalisasi peran ASITA dalam pembangunan pariwisata Bali sehingga ASITA memiliki posisi tawar yang kuat, dihormati, dihargai oleh stakeholders pariwisata Bali lainnya. 8. Di dalam proses pengeluaran ijin BPW yang baru oleh pemerintah, ASITA wajib dilibatkan dalam proses tersebut. Bidang Hukum & Advokasi 1. Berperan aktif mengamati dan memberikan masukan terhadap semua rencana produk produk hukum yang akan dikeluarkan oleh pemerintah yang nantinya dapat memberikan implikasi terhadap dunia pariwisata Bali. 2. Menujuk lembaga hukum / advokasi yang resmi dalam memberikan penyuluhan dan perlindungan hukum kepada anggota baik secara kelompok maupun individu jika dibutuhkan oleh anggota berkenaan dengan hal hal yang terkait dengan usaha kepariwisataan. 3. Sesegera mungkin melakukan telaah yang mendalam terhadap UU Pariwisata No. 10 Tahun 2009 yang melemahkan Perda UJPW No. 1 Tahun 2010 dengan mengundang pakar pakar terkait. Hasil Keputusan Musda XII 2012 ASITA BALI 1

Denpasar, 22 November 2012 KETUA SIDANG : I Ketut Ardana, SH SEKRETARIS : Dewi Astuti JUMLAH ANGGOTA : 34 Orang Hasil Keputusan Musda XII 2012 ASITA BALI 2

KOMISI B A. Bidang Marketing & Promosi 1. Menyusun program dan strategi pemasaran baik dalam skala global, regional maupun domestik yang dapat dijadikan sebagai acuan para anggota untuk menentukan langkah langkah pemasaran mereka. a. Mendata dan menginventarisasi event event yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Parekraf (yang merupakan anggota Asita) baik diluar negeri/didalam negeri. Jadi para anggota bisa memilih event yang ingin diikuti. b. Untuk para anggota agar diberikan marketing plan secara transparan paling tidak 1 tahun sebelumnya, sehingga bisa dipersiapkan strategi yang akan diambil. 2. Melakukan hubungan atau kerja sama dengan negara negara tertentu untuk pengembangan pasar yang dapat mendorong dan membantu para anggota yang berminat terhadap pasar tersebut. 3. Menyusun dan melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar lebih efektif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali. a. Sinergikan bidang marketing dan promosi dengan lebih melibatkan paguyuban paguyuban yang ada dalam penyusunan program promosi. Jadi lebih memudahkan bagi anggota ASITA yang baru dalam menggarap market baru. b. ASITA agar mendorong pemerintah sehingga promosi dan marketing lebih terpadu. 4. Mempromosikan dan melakukan product knowledge pada destinasi objek wisata baru bagi anggota. a. Agar ASITA menciptakan produk dan disosialisasikan pada tiap anggota dengan harga yang seragam. b. Membuat 1 pilot project untuk destinasi baik daerah pariwisata tingkat I maupun II dan mencoba memasarkannya (program sebelumnya yang belum terealisasi) c. Mengintensifkan dalam pengelolaan website ASITA sehingga menjadi media promosi. 5. Membuat Bali & Beyond Travel Fair yang dilaksanakan di Bali setiap tahun. Hasil Keputusan Musda XII 2012 ASITA BALI 3

B. Bidang Tata Niaga 1. Secara internal menyusun serta mengawasi sistem tata niaga agar semua anggota dapat mematuhi aturan main dan menjalankan usaha dengan etika dagang yang benar. 2. Mengusulkan kepada pemerintah agar ada UU yang mengatur berbisinis / berusaha secara online. 3. Sebagai langkah antisipasi dan lebih mendorong anggota untuk melakukan bisnis, maka Asita akan menggunakan Koperasi ASITA sebagai media untuk membangun usaha Online Travel Agent yang legal. 4. Mengatur tata niaga dengan industri pariwisata terkait (PHRI, HPI, PAWIBA, BHA/BHA, SIPCO, dll). 5. Melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah maupun pusat jika melakukan perjalanan wisata baik di dalam maupun di luar negeri menggunakan jasa anggota Asita. C. Bidang Kelembagaan 1. Bersama sama Ketua lebih meningkatkan hubungan antar lembaga dengan melakukan pendekatan pendekatan profesional dan strategis kepada lembagalembaga pemerintah yang terkait. 2. Melakukan pendekatan dengan organisasi organisasi profesi lainnya serta menjalin kerja sama yang konstruktif dalam rangka pelestarian dan pengembangan kepariwisataan Bali. 3. Berperan lebih aktif dalam mendorong eksistensi GIPI untuk meningkatkan kepariwisataan Bali dimasa yang akan datang. 4. Membuat perjanjian kerjasama (MOU) dengan industri pariwisata terkait (PHRI, BHA/BHA, SIPCO, dll). 5. Asita agar mengawal kesepakatan antara Asita dengan pemerintah untuk secepatnya merevisi KM.09/2001 sehingga memberi peluang kepada seluruh BPW untuk menangani pasar China. 6. Mendorong Pemerintah untuk segera membentuk BPPD. D. Bidang Humas 1. Menjadikan Asita sebagai pusat informasi, mengumpulkan dan menyediakan informasi terkait berbagai kejadian dan perkembangan di Bali yang dapat mempunyai pengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Bali. Hasil Keputusan Musda XII 2012 ASITA BALI 4

2. Menyampaikan informasi kepada media masa dan media elektronika bersamasama Ketua menyangkut berbagai kegiatan ASITA yang mempunyai implikasi sosial dan politik kepada masyarakat Bali. 3. Memberikan informasi kepada pemerintah jika diminta menyangkut berbagai kegiatan ASITA yang dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan kepariwisataan Bali. 4. Secara internal menyampaikan berbagai informasi melalui facsimile, email dan sirkulasi atas berbagai kegiatan organisasi agar anggota dapat mengetahui hal hal yang telah dicapai. 5. Pembuatan majalah internal ASITA 6. Mengundang BPPI dalam rangka memanfaatkan dana sebesar 50M untuk program promosi 7. Membentuk e commerce melalui KOPJAS yang bekerjasama dengan stakeholders (PHRI, BHA, HPI) 8. Asita mengajak airlines untuk menyelenggarakan 1. Road show 2. Education program 9. Aktif mendata travel agent liar dan melaporkan travel tersebut ke pihak berwajib dan mengikuti perkembangannya. (komisi A) Denpasar, 22 November 2012 KETUA : Putu Juarez R. Putra WAKIL KETUA : Sediya Yasa SEKRETARIS : Mega Maya JUMLAH ANGGOTA : 59 orang Hasil Keputusan Musda XII 2012 ASITA BALI 5

KOMISI C A. Bidang Keuangan & Penggalian Dana 1. Penetapan Rencana Anggaran 2013. 2. Penetapan Iuran wajib Anggota menjadi Rp 100.000/bln. Jika dibayar langsung 1 tahun, diskon 2 bulan. 3. Penetapan Deposito bagi seluruh anggota lama dan baru menjadi Rp 5.000.000, 4. Penetapan uang pendaftaran menjadi anggota ASITA menjadi Rp 2.500.000, Kerjasama dengan pengelola objek wisata untuk penjualan entrance fee. 5. Pengembangan usaha dalam rangka peningkatan tata niaga/kesejahteraan anggota, yang tidak bertentangan dengan AD/ART. 6. Mengalokasikan dana sosial agar ASITA memiliki kegiatan ASITA PEDULI yang berkesinambungan. 7. Merealisasikan OTA sebagai salah satu sumber dana bagi ASITA. 8. Transparansi Laporan Keuangan Bulanan disampaikan kepada anggota. B. Bidang SDM 1. Dalam rangka perekrutan karyawan, agar menjalin kerjasama dengan Associate Member. 2. Melakukan penelitian dan pengembangan, bekerja sama dengan lembagalembaga terkait dan kemudian menyusun program dalam rangka pengembangan organisasi sesuai tuntutan dan perkembangan jaman. 3. Melakukan pelatihan pelatihan bagi karyawan karyawan BPW, sekaligus mengikutsertakan dalam uji kompetensi sesuai bidang pekerjaan masing masing. 4. Melakukan pengembangan sumber daya dan kompetensi secara berkesinambungan melalui seminar, kursus atau sistem pendidikan lain, bekerja sama dengan lembaga lembaga kompetensi dan perguruan tinggi yang menjadi Associate Member. C. Bidang Lingkungan & Budaya 1. Menyusun program program kerja menyangkut Eco Tourism dan berkerja sama baik dengan pemerintah daerah maupun masyarakat setempat untuk mengembangkan program tersebut. a. Pariwisata Bali adalah pariwisata budaya. Dalam pengembangannya perlu menyelaraskan antara pariwisata budaya dengan pariwisata alam lingkungan. Sehingga pariwisata Bali bisa lebih beragam. Untuk menciptakan pariwisata Hasil Keputusan Musda XII 2012 ASITA BALI 6

yang berkelanjutan, sebaiknya mengembangkan program atau produk yang ramah lingkungan. b. Suatu program pariwisata haruslah mengadopsi kearifan budaya lokal demi pariwisata yang berkelanjutan. c. Mendorong anggota untuk mengutamakan penjualan produk produk yang ramah lingkungan. d. Melakukan kegiatan penghijauan dan pemeliharaan di darat, laut dan pesisir (Program ASITA Care: pemeliharaan mangrove). e. ASITA mendesak pemerintah untuk membuat Perda yang mengatur pemberian insentif bagi desa yang bisa menjaga kebersihan alam dan lingkungan. 2. Bekerja sama dengan lembaga lembaga internasional untuk pelestarian lingkungan hidup. 3. Bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan berbagai kesenian tradisional agar tidak punah serta pengembangan produk ekonomi kreatif. 4. Mendesak pemerintah agar lebih tegas menertibkan bangunan bangunan umum yang tidak sesuai dengan budaya lokal. Denpasar, 22 November 2012 KETUA : Hadi Soetrisno SEKRETARIS : I GAP Erawati JUMLAH ANGGOTA : 21 orang Hasil Keputusan Musda XII 2012 ASITA BALI 7