Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah II Oleh: Drs. I Made Mertanadi, M.Si., Dosen PS Kriya Seni

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

METODE PENELITIAN. Blok I A Karang Anyar, Lampung Selatan. Pengambilan sampel tanah menggunakan tabung besi. Tabung ditekan

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.4

KERAMIK. Oleh : B Muria Zuhdi

BAB III METODE PENELITIAN

PELUANG BISNIS GENTENG ATAP PRESS BULAT

LAMPIRAN GAMBARAN PERUSAHAAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan pada penelitian kali ini antara lain, adalah : 6. Mesin pencetak paving block dengan sistem getaran

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

III. METODOLOGI PENELITIAN. panjang, dengan panjang = 18 cm, Lebar = 9 cm, dan tebal = 4,5 cm.

KONDISI KERAJINAN KERAMIK GERABAH DI DESA MOAHUDU KABUPATEN GORONTALO. (Tinjauan Bahan baku, Pengrajin, Teknologi produksi, Produk) JURNAL.

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

III. TATA CARA PENELITIAN

PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BUBUT)

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

PROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG SEKAM SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

III.TATA CARA PENELITIAN

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

Perubahan Sifat Benda

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

PEMBUATA KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR PEMBAKARAN GENTENG

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengambilan sampel tanah lempung dan pasir. 2. Persiapan alat. Pengujian Pendahuluan (ASTM D422-63)

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

Pembuatan, Pemasangan dan Pengoperasian Tungku Perlakuan Panas untuk Pande Besi. Laporan Teknis Pemasyarakatan Teknologi

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERENDAMAN AIR PANTAI DAN LIMBAH DETERGEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATA MERAH.

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

PENANAMAN PADI A.DEFINISI

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau

DINDING DINDING BATU BUATAN

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

1. Toko-toko gerabah dan kerajinan di Desa Kapal dan Desa Sempidi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang diambil adalah tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dan kebudayaan tersebut terlihat ketika masyarakat pada masa itu mampu

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

Mengapa Air Sangat Penting?

Gambar 3.1 Bagan Alir penelitian

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini

PENGUJIAN KARAKTERISTIK MEKANIK GENTENG

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

KERAJINAN DARI BAHAN ALAM

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci: air, air limbah, saringan keramik, tanah liat, arang batok kelapa.

BAB III PROSES PENGECORAN LOGAM

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

1 Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung lunak (soft cly) 2 Abu sekam padi diperoleh dari pembakaran sekam padi.

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

BAB III PROSES BERKARYA

Arang Tempurung Kelapa

ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK. Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik

METODE PENELITIAN. Pada penelitian paving block campuran tanah, fly ash dan kapur ini digunakan

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

PEMBENTUKAN KERAMIK DENGAN TEKNIK CETAK (MODEL BEBAS) ABSTRAK

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Transkripsi:

Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah II Oleh: Drs. I Made Mertanadi, M.Si., Dosen PS Kriya Seni (8) Pisau raut Pisau raut yaitu suatu alat berbentuk pisau kecil terbuat dari lempengan besi yang berfungsi untuk menoreh dan membersihkan sisa-sisa tanah yang dipergunakan dalam proses pembentukan. Alat ini juga berfungsi untuk menorah dalam pembuatan motif dekorasi pada bagian gerabah. (9) Tali Pemotong. Tali Pemotong yaitu suatu alat yang biasanya terbuat dari tali ijuk atau tali plastik (tali senar) yang berfungsi untuk memotong bagian bawah dari gerabah yang telah selesai dibentuk sehingga benda yang telah terbentuk terpisah dari alat putar dan dapat dipindahkan pada tempat lain. Alat ini juga berfungsi untuk memotong gumpalan tanah yang tersisa dari bentuk benda yang diwujudkan. (10) Bambu pelubang. Bambu pelubang yaitu suatu alat yang terbuat dari bambu kecil dengan ujung diruncingkan yang berfungsi untuk membuat lubang pada bagian badan gerabah. Gambar : 8. Pisau raut, Tali pemotong, dan Bambu pelubang (11) Penggerus Penggerus adalah alat yang terbuat dari bambu berbentuk segi tiga. Alat ini berfungsi untuk meratakan dan menghaluskan dinding bagian luar gerabah setelah selesai dibentuk.

Gambar : 9. Penggerus Proses Pengolahan Bahan. Seperti hasil pengamatan pada dua sentra kerajinan gerabah yaitu di desa Bedulu dan desa Perangsada kabupaten Gianyar bahwa secara umum proses pengolahan bahan baku untuk pembuatan gerabah upacara memiliki kesamaan yaitu masih dengan cara tradisional yang sangat sedarhana. Menurut Ni Ketut Lemon (wawancara, 17 Nopember 2009) mengatakan bahwa proses pengolahan baku gerabah mengalami beberapa tahapan, diantaranya : (1) Tahap penggalian. Tahap penggalian yaitu merupakan tahap awal dimana dilakukan penggalian tanah liat pada tempat tertentu (seperti pada halaman pekarangan atau ladang tertentu) dengan menggunakan cangkul. (2) Tahap penjemuran. Tahap penjemuran yaitu pada tahap ini tanah yang baru diambil dari tempat penggalian dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik sinar matahari. (3) Tahap penumbukan Tahap penumbukan yaitu pada tahap ini tanah yang telah kering dijemur tadi ditumbuk dengan alat penumbuk agar gumpalan-gumpalan tanah hancur dan terbentuk butiran-butiran tanah lebih kecil. (4) Tahap penyaringan. Tahap penyaringan yaitu pada tahap ini tanah yang telah ditumbuk tadi diayak dengan ayakan sehingga diperoleh butiran-butiran tanah yang agak halus dan merata. (5) Tahap adonan. Tahap adonan yaitu pada tahap ini tanah yang diperoleh dari hasil ayakan tadi dicampur dengan air secukupnya serta diulet sehingga tercipta adonan tanah plastis. (6) Tahap pengeraman. Tahap pengeraman yaitu pada tahap ini tanah yang sudah berbentuk adonan dilakukan pengeraman dengan menutup adonan tanah tadi dengan kain atau plastik dan mendiamkannya selama beberapa hari ( 2 hari atau lebih) sehingga keadaan tanah semakin plastis dan mudah dibentuk. Gambar : 10. Adonan tanah liat.

Proses Pembentukan Untuk membuat gerabah diperlukan suatu proses pembentukan. Proses pembentukan gerabah ada beberapa macam. (1) Pembentukan dengan roda pemutar (penglilidan). Pembentukan gerabah pada proses ini cara kerjanya diawali dengan menaburkan serbuk batu padas terlebih dahulu pada permukaan roda pemutar (penglilidan), kemudian meletakan segumpal adonan tanah liat pada bagian tengah permukaan roda pemutar yang telah ditaburi bubuk batu padas. Selanjutnya tangan kanan memegang tanah dengan ibu jari diletakan ditengah-tengah untuk menekan gumpalan tanah dari bagian dalam dinding ruang gerabah. Sedangkan jari-jari tangan yang lain menekan dinding gerabah dari luar. Tangan kanan memegang tanah sambil memutar kearah kanan, sedangkan tangan kiri memutar roda pemutar kearah yang berlawanan. Dengan demikian terbentuklah benda-benda gerabah yang mempunyai diameter. Proses selanjutnya adalah menghaluskan benda yang dibentuk dengan secarik kain basah. Kain basah ini ditempelkan pada permukaan menggunakan tangan kanan. Teknik memutar roda pemutar sama dengan pada saat teknik membentuk tadi. Setelah dihaluskan dilanjutkan dengan memotong pada bagian bawah benda yang telah jadi dibentuk agar terpisah dari alat roda pemutar dengan menggunakan tali pemotong (tali senar atau ijuk). Benda yang telah terpisah dari roda pemutar ditaruh pada tempat yang agak teduh tanpa terkena sinar matahari langsung. Adapun benda-benda gerabah yang dihasilkan dari proses ini adalah seperti, coblong, payuk pere, pane, dan sebagainya. (2) Pembentukan dengan roda pemutar dan teknik sambungan. Pada proses pembentukan ini dilakukan dua tahapan pekerjaan yang terpisah yaitu tahap pertama pembuatan bibir dan leher. selanjutnya tahap kedua yaitu pembuatan badan bagian bawah yang kemudian disambung dengan leher dan bibir yang dibentuk tadi. Setelah kedua bagian tersebut disambung dilakukan upaya meratakan, menghaluskan, dan memperbesar volume dengan cara memukul-mukul dengan kayu pipih dan penyangga dari batu. Adapun benda-benda yang dihasilkan dari teknik ini adalah periuk, dulang, senen, kekeb, dan pasepan. (3) Pembentukan dengan roda pemutar dan teknik tempel dan sambungan. Pada proses ini diawali dengan membuat bagian dasar atau badan. Setelah bagian ini terbentuk dan sudah agak padat barulah disambung dengan leher serta ditempel dengan carat (lubang pancoran). Adapun jenis gerabah yang dibentuk dengan teknik ini seperti angglo, coblong, kumbecarat, dan sebagainya.

Gambar : 11. Proses pembentukan. Gambar : 12. Hasil pembentukan Proses Pengeringan dan Pewarnaan Dari hasil pengamatan di sentra kerajinan gerabah desa Perangsada dan Bedulu, bahwa proses pengeringan dalam pembuatan benda gerabah dilakukan dua tahap. Tahap pertama pada saat benda baru selesai dibentuk dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tanpa terkena sinar matahari langsung, untuk menghindari keretakan akibat penyerapan dan penguapan kadar air yang tidak merata. Setelah agak kering baru dilanjutkan dengan pengeringan tahap kedua yaitu dengan menjemur gerabah mentah ini pada terik sinar matahari langsung, sehingga keadaan badan gerabah benar-benar kering dan telah untuk siap dibakar. Proses pewarnaan benda-benda gerabah diterapkan dengan melapisi permukaan badan gerabah yang telah kering dengan cairan tanah pere. Cairan tanah pere ini akan menghasilkan warna merah setalah dibakar. Gambar : 13. Tahap pengeringan Proses Pembakaran Dari pengamatan yang dilakukan di desa Perangsada dan desa Bedulu ada dua jenis tungku pembakaran yang digunakan. Di desa Perangsada (Blahbatuh, Gianyar) pembakaran gerabah dilakukan dengan menggunakan tungku ladang. Bahan bakar yang digunakan pada pembakaran dengan tungku ladang ini adalah jerami, sekam, atau alang-alang yang telah usang. Cara menyusun barang pada tempat pembakaran adalah terlebih dahulu dibuatkan tempat alas dari pecahan-pecahan periuk dengan membentuk lingkaran atau segi empat. Kemudian diatas lingkaran atau segi empat dari pecahan periuk ini benda-benda yang akan di bakar disusun dengan rapi. Setelah benda-benda bakal gerabah tersusun rapi barulah ditutup dengan jerami atau alang-alang untuk siap dibakar.

Gambar : 14. Tungku ladang Sedangkan di desa Bedulu (Gianyar) dipergunakan tungku Gerombong. Bahan bakar yang dipergunakan adalah kayu bakar, sekam, jerami, dan serabut kelapa. Kontruksi penyusunan barang pada tungku gerombong ini adalah sebagai berikut; tungku yang besarnya kurang lebih satu meter persegi di dalamnya dipersiapkan beberapa pembatas atau plat terbuat dari besi yang berfungsi sebagai alas tempat benda-benda gerabah yang siap dibakar. Pada bagian atas gerombong ditutup dengan sekam yang berfungsi untuk menahan panas, sehingga panas merata kebadan gerabah yang dibakar. Pada bagian bawah gerombong terdapat lubang untuk meletakan kayu bakar yang dinyalakan. Sebelum kayu bakar dinyalakan terlebih dahulu dilakukan proses pengasapan selama kurang lebih dua jam, selanjutnya diteruskan dengan menyalakan kayu bakar selama kurang lebih satu setengah jam. Pembakaran seperti ini mampu menghasilkan mutu gerabah yang lebih baik dari tungku ladang. Gambar : 15. Tungku gerombong Gambar : 16. Bahan bakar dari jerami. Gambar : 17. Bahan bakar alang-alang