Jailani, AK., Thamrin., Firdaus 2014:8 (1)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

Bab 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

Penilaian Tingkat Keberlanjutan Kawasan Pantai Timur Surabaya sebagai Kawasan Konservasi Berkelanjutan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

III. METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Armilus 2013:7 (2) PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN TERUMBU KARANG DI PULAU SARANG KOTA BATAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan, subjek yang dituju yaitu responden yang menggunakan produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah. melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ISSN 1978-5283 Jailani, AK., Thamrin., Firdaus 2014:8 (1) PENGARUH PENGETAHUAN, PERSEPSI, PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PERAN SERTA PEMERINTAH TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN SUNGAI SAIL KOTA PEKANBARU Abdul Kodir Jailani Swasta, Konsultan Jl. Tanah Tinggi No.9 Kel. Air Molek 1 Thamrin Dosen Pascasarjana Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Riau, Jl. Pattimura No.09.Gobah, Pekanbaru 28131. Telp 0761-23742. Firdaus Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru, 28293. Telp. 0761-63267. The Influence of Knowledge, Perception, Participation Society and Role of Government to Environment Condition of Sail River City of Pekanbaru Abstract Research on the influence of knowledge, perception, participation society and role of government to environment condition of Sail River City of Pekanbaru has been held for three months (January to March 2013) using survey methods to Sail river society with direct interview use kuisioner to 100 responden which Linkert scale. Sampling location determined by purposive in three location considering density and contiguity of Sail river society. Research variable is knowledge, perception, participation society and role of government to environment condition of Sail river with data analysis : descriptive analysis, rank Spearman'S correlation analysis, linear regresi analysis and hypothesis analysis using F test. Research result of indicate the condition of Sail river have minimal condition (score 1,98). There are influence which individually correlation with positive direction of society participation variable (R 2 = 0,839) and government role (R 2 = 0,861) to condition of Sail river. While by simultan, variable knowledge (X 1 ), perception (X 2 ), participation (X 3 ) and role of government (X 4 ) influence the Condition of Sail river (Y) equal to 78,2% (R 2 = 0,782) with F value > F table (89,967 > 2,47) meaning that knowledge, perception, participation society and governmental role have an effect on to condition of environment condition of Sail River. Keyword: Knowledge, Perception, Participation 88

PENDAHULUAN Sungai Sail merupakan salah satu sungai yang berada dalam wilayah Kota Pekanbaru yang mengalir melewati empat kecamatan yaitu, Kecamatan Bukit Raya, Sail, Lima Puluh dan Tenayan Raya dengan kepadatan penduduk mencapai 1.385 jiwa/km 2. Tingginya kepadatan penduduk yang berada di sekitar bantaran Sungai Sail menyebabkan kondisi kualitas air serta kegiatan pengelolaan dan pelestariannya dari tahun ke tahun semakin memburuk (BPS Kota Pekanbaru, 2011). Berdasarkan hasil laporan Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Riau (2012) mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan kualitas air Sungai Sail yang ditunjukkan oleh tingginya nilai BOD, COD, TSS serta rendahnya kelimpahan dan keragaman makrozoobenthos terutama pada daerah-daerah yang dijadikan pembuangan limbah oleh industri, pertambangan maupun kegiatan domestik. Hasil ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Pemko Pekanbaru dalam Darmawan (2010) yang melaporkan bahwa jumlah oksigen terlarut (DO) dalam air sungai lebih kecil dari 1 ppm sehingga sudah tidak mendukung untuk kehidupan biota perairan. Bila kerusakan dan penurunan kualitas air Sungai Sail dibiarkan maka keseimbangan ekosistem Sungai Sail secara keseluruhan lambat laun akan terganggu. Akibatnya akan timbul dampak turunan pada lingkungan sekitar terutama bagian hilir sungai seperti kerusakan pada lahan pertanian, rusaknya jaringan instalasi serta fasilitas industri dan perkotaan, terganggunya biota air yang secara tidak langsung menyebabkan beban biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat akibat penurunan kualitas air tersebut tentunya akan meningkat. Terbatasnya upaya pengendalian pencemaran air diperparah dengan rendahnya persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap lingkungan serta kurangnya penegakan hukum bagi pelanggar pencemaran lingkungan. Krisis dan pencemaran air yang terjadi tersebut tidak terlepas dari pengetahuan, sikap, perilaku dan peran serta masyarakat yang buruk dalam memanfaatkan dan mengolah sumber daya air secara berkelanjutan (Yunus, 2005). Menurut Iskandar (2003) terdapat keterkaitan yang sangat erat antara persepsi dan partisipasi manusia terhadap kelestarian lingkungannya. Selanjutnya dikatakan pula bahwa persepsi dan partisipasi manusia tersebut tergantung dari pengetahuan, pengalaman dan manfaat yang akan diperolehnya, serta norma-norma yang terdapat disekitar lingkungan tempatnya berada. Fauzi (2004) menyatakan bahwa pendekatan yang umumnya dipakai untuk mengembalikan kondisi lingkungan hidup yang rusak kepada kondisi yang sesuai dengan daya dukung lingkungan serta daya tampung lingkungan adalah berdasarkan dukungan dan penilaian persepsi dan partisipasi masyarakat yang berkaitan secara langsung dengan lingkungan tersebut. Mengingat pengetahuan, persepsi, partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah memiliki keterkaitan yang erat dengan kondisi lingkungan perairan Sungai Sail, maka pengkajian mengenai faktor-faktor tersebut sangat penting untuk dilakukan. 89

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu dari bulan Januari hingga Maret 2013 dengan lokasi penelitian pada masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran Sungai Sail yang terdapat di 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Bukit Raya, Sail dan Lima Puluh Kota Pekanbaru. (Gambar 1). Gambar 1. Lokasi Penelitian di Sekitar Bantaran Sungai Sail Kota Pekanbaru Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei yaitu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan data dari sejumlah variabel pada suatu kelompok masyarakat melalui wawancara langsung dan berpedoman pada pertanyaan yang telah disediakan sebelumnya (Singarimbun, 1995). 90

Populasi yang menjadi sasaran peneliti dalam penelitian ini adalah masyarakat atau kepala keluarga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Sail yang terdapat di empat kecamatan yaitu: Kecamatan Bukit Raya, Sail, Lima Puluh dan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Berdasarkan data BPS Kota Pekanbaru (2011) luas wilayah ke empat kecamatan tersebut adalah 200,62 km 2 dengan jumlah penduduk sebesar 277.840 jiwa. Namun pada penelitian ini, jumlah total penduduk di ke empat kecamatan ini tidak seluruhnya menjadi populasi penelitian, melainkan hanya penduduk/kepala keluarga yang memiliki keterkaitan/ketergantungan langsung terhadap Sungai Sail yaitu penduduk/kepala keluarga yang berdomisili di bantaran Sungai Sail dengan melakukan pendataan dengan cara menyusuri aliran Sungai Sail. Sehinga diperoleh jumlah kepala keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Sail diperkirakan sebanyak 375 KK. Sedangkan sampel pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin (1960) sebagaimana diacu oleh Hikmah (2002) dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan kuisioner dan studi dokumentasi. Teknik kuisioner dilakukan dengan cara acak berdasarkan kepala keluarga yang ditemui pada saat penyebaran kuisioner berlangsung (insidental). Kuisioner disusun dengan menggunakan skala linkert (skala sikap), yaitu untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang sesuatu dengan menggunakan skor jenjang. Sedangkan studi dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari instansi/lembaga meliputi buku-buku, laporan kegiatan diinstansi/lembaga yang relevan dengan objek penelitian (Riduwan, 2003). Pengujian tingkat kevalidan instrument dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu kuisioner. Untuk mengukur tingkat validitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor butir pernyataan dan total skor konstruk. Pengujian untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk derajat bebas = n-k pada α = 0,05. Jika r hitung untuk r tiap butir pernyataan bernilai positif dan lebih besar dari r tabel (yaitu diketahui dari nilai (correlated item-total correlation) maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid (Sunyoto, 2009). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk dengan melakukan pengukuran keandalan item pernyataan dengan sekali menyebarkan kuisioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir pernyataan yang sama dengan melihat angka Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) lebih besar dari 0,60 (Sunyoto, 2009). Analisis deskriptif dilakukan dengan perhitungan angka persentase dari setiap indikator variabel yang bertujuan untuk mengetahui kecendrungan umum jawaban responden terhadap masing-masing variabel penelitian. Analisis pengaruh pengetahuan, persepsi, partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah terhadap kondisi perairan Sungai Sail Kota Pekanbaru dilakukan dengan 91

analisis statistik non parametric menggunakan korelasi Rank Spearman dengan menggunakan persamaan : r s = 1-2 6 di 2 N N Keterangan : r s = Koefisien korelasi Rank Spearman di = Perbandingan data N = Banyaknya data Untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan hubungan antara pengaruh pengetahuan, persepsi, partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah terhadap kondisi perairan Sungai Sail Kota Pekanbaru maka digunakan regresi linear berganda dengan menggunakan rumus berikut : Y = a + b 1 (X 1 ) + b 2 (X 2 ) + b 3 (X 3 ) Keterangan : Y = Kondisi perairan Sungai Sail Kota Pekanbaru X 1 = Pengetahuan masyarakat X 2 = Persepsi masyarakat X 3 = Partisipasi masyarakat X 4 = Peran serta pemerintah a = Nilai konstanta Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji F. Uji F digunakan karena pada penelitian ini ingin dilihat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Priyatno, 2002). Uji F dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi 0,05 dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel dengan kriteria Ho diterima apabila F hitung F tabel demikian pula sebaliknya Ho ditolak apabila F hitung F tabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Sungai Sail berada dalam wilayah padat penduduk dan padat aktifitas yang mengaliri empat kecamatan yaitu, Kecamatan Bukit Raya, Sail, Lima Puluh dan Tenayan Raya. Luas wilayah dari empat wilayah tersebut adalah 200,62 km 2 dengan jumlah penduduk sebanyak 277.840 jiwa atau 30,95% dari total jumlah penduduk Kota Pekanbaru sehingga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi yaitu mencapai 1.385 jiwa/km 2. Padatnya penduduk yang berada di daerah bantaran Sungai Sail menyebabkan terjadinya penyalahgunaan fungsi Sungai Sail yang dahulu sebagai pengairan dan drainase, saat ini telah disalahfungsikan menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga dan badan usaha. Hal inilah yang menyebabkan kondisi kualitas air serta kegiatan pengelolaan dan pelestarian Sungai Sail dari tahun ke tahun semakin memburuk (BPS Kota Pekanbaru, 2011). Pengukuran validitas menunjukkan bahwa terdapat 1 item pertanyaan yaitu nomor 22 pada variabel persepsi masyarakat (X 2 ) tidak memenuhi kriteria validitas karena 92

memiliki nilai koefesien korelasi yang lebih rendah dari nilai r Tabel (0,110 < 0,196) maka item tersebut dinyatakan tidak valid dan harus dikeluarkan dari instrumen penelitian variabel persepsi masyarakat (X 2 ). Selanjutnya item-item pertanyaan penelitian yang valid di uji reliabilitasnya dengan ketentuan nilai koefisien reliabilitas Cronbach Alpha (α). Dimana instrumen item pertanyaan akan dianggap reliabel jika memiliki nilai lebih besar dari 0,6 (Sunyoto, 2009). Hasil uji reliabilitas disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai Reliabilitas Item Pertanyaan Penelitian Koefesien Variabel Cronbach Alpha Keterangan (α) Kondisi Sungai (Y) 0,732 Reliabel Pengetahuan Lingkungan (X 1 ) 0,667 Reliabel Persepsi Masyarakat (X 2 ) 0,603 Reliabel Partisipasi Masyarakat (X 3 ) 0,854 Reliabel Peran Serta Pemerintah (X 4 ) 0,736 Reliabel Sumber : Data Olahan (2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi Sungai Sail saat ini sudah dalam kondisi buruk berdasarkan 71% responden yang di survey dengan skor rata-rata 1,98. Tingkat pengetahuan lingkungan dan persepsi masyarakat terhadap Sungai Sail relatif tinggi dengan skor rata-rata masing-masing adalah 4,16 dan 3,49. Namun tingginya tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat bantaran Sungai Sail ternyata tidak berdampak kepada meningkatnya kualitas perairan Sungai Sail. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan Sungai Sail. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan Sungai Sail. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya skor rata-rata responden yaitu 1,87. Linier dengan tingkat partisipasi masyarakat, tingkat peran serta pemerintah terhadap pengelolaan Sungai Sail juga relatif rendah dengan skor rata-rata sebesar 1,86. Rendahnya nilai peran serta pemerintah akibat dari rendahnya sosialisasi, pengawasan dan penindakan/sanksi sehingga berdampak pada rendahnya tingkat partisipasi masyarakat. Berdasarkan korelasi Rank Spearman diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara individual dengan arah positif dari variabel partisipasi masyarakat (R 2 = 0,839) dan peran serta pemerintah (R 2 = 0,861) terhadap kondisi Sungai Sail dengan besaran pengaruh masing-masing sebesar 83,9% untuk variabel partisipasi dan 86,1% untuk variabel peran serta pemerintah yang menunjukkan bahwa menurunnya kondisi Sungai Sail sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah dalam melakukan pengelolaan terhadap kondisi Sungai Sail. Sedangkan variabel pengetahuan lingkungan dan persepsi masyarakat bantaran Sungai Sail tidak mempengaruhi kondisi Sungai Sail secara signifikan. Hasil uji statistik regresi linier berganda memperoleh nilai R 2 terkoreksi sebesar 0,782 yang menunjukkan bahwa variabel pengetahuan lingkungan masyarakat (X 1 ), persepsi masyarakat (X 2 ), partisipasi masyarakat (X 3 ) dan peran serta pemerintah (X 4 ) secara simultan mempengaruhi Kondisi Sungai Sail (Y) sebesar 78,2%. Model persamaan dan grafik regresi linier berganda penelitian ditampilkan pada Gambar 2. 93

Gambar 2. Model Garis Regresi Linier Berganda Penelitian Merujuk pada nilai koefesien regresi masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi kondisi Sungai Sail dapat diketahui bahwa variabel partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah memiliki nilai yang tinggi dalam mempengaruhi kondisi Sungai Sail. Koefesien regresi bernilai positif memiliki arti bahwa hubungan antara pengetahuan lingkungan, persepsi masyarakat, partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah dengan kondisi Sungai Sail memiliki hubungan yang linier. Dimana apabila variabel pengetahuan lingkungan, persepsi masyarakat, partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah mengalami peningkatan maka akan diikuti dengan peningkatan kondisi Sungai Sail. Demikian pula sebaliknya apabila variabel pengetahuan lingkungan, persepsi masyarakat, partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah mengalami penurunan maka akan diikuti dengan penurunan kondisi Sungai Sail. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji F untuk menguji kekuatan pengaruh antara variabel pengetahuan lingkungan, persepsi masyarakat, partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah secara simultan terhadap kondisi Sungai Sail. Dengan ketentuan apabila F hitung F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Demikian pula sebaliknya, apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil perhitungan uji F penelitian secara rinci disajikan pada Tabel 2. 94

Tabel 2. Anova Pengetahuan Lingkungan, Persepsi, Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemerintah Terhadap Kondisi Sungai Sail Model Penjumlahan Rata-rata df Kuadrat Kuadrat F Hitung Sig. 1 Regresi 2,649 4 0,662 89,967 0,000 a Residu 0,699 95 0,007 Total 3,348 99 Sumber : Data Diolah (2013). Keterangan : a. Prediksi : (Konstanta), Pengetahuan Lingkungan, Persepsi Masyarakat, Partisipasi Masyarakat, Peran Serta Pemerintah. b. Variabel Terikat : Kondisi Sungai Sail Analisis hipotesis dengan menggunakan uji F memperoleh nilai F hitung sebesar 89,967 dengan derajat kebebasan (df) untuk ketentuan numerator adalah 4 (jumlah variabel penelitian 1). Selanjutnya dihitung nilai denumerator dengan rumus (n-k-1) dimana n adalah jumlah kasus/responden, k adalah jumlah variabel bebas penelitian sehingga diperoleh nilai 100-4-1 = 95 pada tingkat signifikansi (α) = 0,05 maka diperoleh nilai F tabel sebesar 2,47. Merujuk pada ketentuan uji hipotesis maka diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel (89,967 > 2,47) yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan lingkungan, persepsi, partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah di bantaran Sungai Sail berpengaruh terhadap kondisi lingkungan perairan Sungai Sail. KESIMPULAN Kondisi Sungai Sail saat ini sudah dalam tingkat kategori buruk berdasarkan 71% responden yang di survey dengan skor rata-rata 1,98. Korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara individual dengan arah positif dari variabel partisipasi masyarakat (R 2 = 0,839) dan peran serta pemerintah (R 2 = 0,861) terhadap kondisi Sungai Sail dengan besaran pengaruh masing-masing sebesar 83,9% untuk variabel partisipasi dan 86,1% untuk variabel peran serta pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa menurunnya kondisi Sungai Sail sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah dalam melakukan pengelolaan terhadap kondisi Sungai Sail. Sedangkan variabel pengetahuan lingkungan dan persepsi masyarakat bantaran Sungai Sail tidak mempengaruhi kondisi Sungai Sail secara signifikan. Regresi linier berganda memperlihatkan nilai R 2 terkoreksi sebesar 0,782 yang menunjukkan bahwa variabel pengetahuan lingkungan masyarakat (X 1 ), persepsi masyarakat (X 2 ), partisipasi masyarakat (X 3 ) dan peran serta pemerintah (X 4 ) secara simultan mempengaruhi Kondisi Sungai Sail (Y) sebesar 78,2%. Sedangkan sisanya 27,8% dipengaruhi oleh faktor/variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Uji hipotesis (Uji F) memperlihatkan nilai F hitung > F tabel (89,967 > 2,47) yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan 95

lingkungan, persepsi, partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah di bantaran Sungai Sail berpengaruh terhadap kondisi lingkungan perairan Sungai Sail. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, kepada semua masyarakat bantaran Sungai Sail dan seluruh pihak yang telah membantu atas terlaksananya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA BPS Kota Pekanbaru. 2011. Pekanbaru Dalam Angka Tahun 2011. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru. http://bappeda.pekanbaru.go.id/berita/452/pekanbaru-dalam-angka-pda/. (dikunjungi tanggal 28 Maret 2013). Darmawan, B. 2010. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Perilaku dan Peranserta dengan Kesadaran Lingkungan Hidup serta Kesanggupan Membayar Masyarakat Sekitar Bantaran Sungai di Kota Pekanbaru. Tesis Program Pascasarjana Universitas Riau. Pekanbaru. (tidak dipublikasikan). Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Iskandar, B.Y. 2003. Tantangan Pemerintah dalam Pengelolaan Sumderdaya Air yang Berkelanjutan, disampaikan dalam forum Seminar Peran Budaya Lokal Dalam Menunjang Sumberdaya Air yang Berkelanjutan. Priyatno, D. 2002. Buku Saku Analisis Statistik data SPSS. MediaKom. Yogyakarta. 368 hal. Singarimbun, M. 1995. Metoda Penelitian Survei. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial. LP3ES Indonesia. Jakarta. Yunus, A. 2005. Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan Kualitas Air (Studi Kasus Pencemaran Air Sungai Enim, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan). Tesis Program Studi Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia. (tidak dipublikasikan). 96