AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50 AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50

dokumen-dokumen yang mirip
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 49 AKUNTANSI REKSA DANA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 54 AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Akuntansi Anjak Piutang PSAK No.43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK No.43

02 Pernyataan ini mengatur akuntansi waran bagi penerbit baik yang diterbitkan menyertai penerbitan Efek lain maupun yang diterbitkan tersendiri.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 51 AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 52 MATA UANG PELAPORAN

01 Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi beserta pengungkapan transaksi anjak piutang baik bagi factor maupun bagi klien.

03 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

04 Siklus transaksi Perusahaan Efek sangat singkat. Misalnya, transaksi perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta selesai dalam waktu lima hari.

04 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA

AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 47 AKUNTANSI TANAH

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

b) transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan perusahaan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Laporan Keuangan Konsolidasi

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan dalam tahap Pengembangan

03 Pernyataan ini berlaku bagi setiap laporan keuangan perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AKUNTANSI ASURANSI JIWA PSAK No. 36

Investasi - Bonds. Pertemuan ke 6

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN

BAB II LANDASAN TEORI

AUDIT ON SECURITIES & INVESTMENT

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 53 AKUNTANSI KOMPENSASI BERBASIS SAHAM

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Akuntansi Dana Pensiun

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

LIMITED HEARING. PSAK 50 (Revisi( 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. 14 November 2006 PUBLIC HEARING

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) DAFTAR ISI. PSAK NO. 5 6 Oktober 2000 (Revisi 2000) Paragraf

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Reksa Dana AXA MaestroObligasi Plus

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 50 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

OPERASI DALAM PENGHENTIAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

FINANCIAL INSTRUMENT

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Investasi Stock. Pertemuan ke 7

AKUNTANSI INVESTASI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 31 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGUNGKAPAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,

01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 10 AKUNTANSI KEWAJIBAN

BAB II LAPORAN ARUS KAS

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 AKTIVA TETAP DAN AKTIVA LAIN-LAIN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 26

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komponen Laporan Keuangan Lengkap Beserta Contoh dan Penjelasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

ED PSAK 110. Akuntansi Sukuk. exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Transkripsi:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA Akuntansi Investasi Efek Tertentu PSAK No. 50 PSAK No.50 tentang AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU telah disetujui oleh Komite Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Juni 1998 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 15 Juli 1998. Sobo Sitorus Timoty E Marnandus Mirawati Sudjono Nur Indriantoro Rusdy Daryono Siti Ch. Fadjriah Osman Sitorus Jusuf Wibisana Yosefa Sayekti Heri Wahyu Setiyarso Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items). Jakarta, 15 Juli 1998 Komite Standar Akutansi Keuangan Jusuf Halim Ketua Istini T. Sidharta Wakil Ketua Mirza Mochtar Sekretaris Wahjudi Prakarsa Katjep K. Abdoeljadir Jan Hoesada Hein G. Surjaatmadja

DAFTAR ISI SAMBUTAN KETUA UMUM IAI Paragraf Tujuan. 01-02 Ruang Lingkup 03-05 Definisi.... 06 AKUNTANSI INVESTASI EFEK...07 Efek yang diklasifikasikan dalam Kelompok Dimiliki hingga Jatuh Tempo.....08-12 Efek yang diklasifikasikan dalam Kelompok Diperdagangkan dan Tersedia untuk Dijual....13 Pelaporan Perubahan Nilai Wajar 14-15 Perubahan Kelompok Investasi..16-17 Penurunan Nilai Efek 18 PENYAJIAN..19-20 PENGUNGKAPAN 21-24 TANGGAL BERLAKU EFEKTIF.25-26 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar yang harus dibaca dalam konteks dengan paragraf- paragraf penjelasan dan panduan implementasi yang dicetak dalam huruf biasa. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. Tujuan 01. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah diterbitkan, masih ditemukan adanya perbedaan perlakuan akuntansi untuk pengakuan dan pengukuran nilai investasi efek, terutama efek utang. Pernyataan ini dimaksudkan untuk menyamakan pengaturan akuntansi dan pelaporan investasi efek utang dan efek ekuitas. 02. Pernyataan ini mengatur penerapan akuntansi nilai wajar untuk efek utang dan efek ekuitas baik yang dimaksudkan oleh pemiliknya untuk dijual-belikan, efek utang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh waktu maupun tidak untuk keduanya. Ruang Lingkup 03. Pernyataan ini harus diterapkan untuk akuntansi dan pelaporan investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedai dan

untuk semua investasi efek utang, kecuali sebagaimana dinyatakan dalam paragraf 4. a) Nilai wajar efek ekuitas dianggap tersedia jika harga jual atau harga permintaan dan penawaran telah terbentuk di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan burse efek lainnya di Indonesia. Saham yang dibatasi penjualannya tidak memenuhi definisi ini. b) Nilai wajar efek ekuitas yang hanya diperdagangkan di bursa luar negeri dianggap tersedia jika pasar bursa luar negeri tersebut memiliki volume perdagangan dan aktivitas yang sebanding atau lebih baik dari pasar saham dalam negeri. c) Nilai wajar investasi reksa dana dianggap tersedia jika nilai aktiva bersihnya ditentukan dan dipublikasikan, dan nilai tersebut menjadi dasar untuk transaksi sekarang. 04. Pernyataan ini tidak mengatur : a) investasi efek ekuitas yang dicatat dengan metode ekuitas dan investasi pada anak perusahaan. b) investasi efek pada organisasi nirlaba. 05. Pernyataan ini mengubah paragraf 8,9 dan 10 PSAK 31 yang berlaku untuk industri perbankan. Pernyataan ini merupakan perluasan : a) PSAK 13 Akuntansi untuk Investasi b) paragraf 38 PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian (revisi 1996) c) paragraf 39 PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa, dan d) paragraf 62(b) PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek. Definisi 06. Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan ini : Efek (security) adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang,unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Efek utang (debt security) adalah efek yang menunjukkan hubungan hutang piutang antara kreditor dengen entitas yang menerbitkan efek. Efek ekuitas (equity security) adalah efek yang menunjukkan hak kepemilikkan atas suatu ekuitas, atau hak untuk memperoleh (misalnya : waran,opsi beli) atau hak untuk menjual (misalnya opsi jual) kepemilikkan tersebut dengan harga yang telah atau akan diterapkan. Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang dapat diperoleh dari pertukaran instrumen keuangan dalam transaksi antarpihakpihak yang bebas, bukan karena paksaan atau likuidasi. Jika terdapat harga pasar untuk instrumen tersebut, nilai wajar yang harus digunakan dalam penerapan Pernyataan ini dihitung dengan cara mengalihkan volume saham yang diperdagangkan dengan harga pasar per unit.

Keuntungan atau kerugian kepemilikan (holding gain or loss) adalah perubahan neto dalam nilai wajar efek, tidak termasuk : (a) dividen atau pendapatan bunga yang telah diakui namun belum diterima (basis akrual), dan (b) setiap penurunan nilai efek yang bersifat permanen. AKUNTANSI INVESTASI EFEK 07. Pada saat pemerolehan, perusahaan harus mengklasifikasikan efek utang dan efek ekuitas ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini : a) dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) b) diperdagangkan (trading) c) tersedia untuk dijual (available for sale) Pada setiap tanggal pelaporan, kelayakan pengelompokan tersebut harus dikaji kembali. Efek yang Diklasifikasikan dalam Kelompok Dimiliki hingga Jatuh Tempo 08. Jika perusahaan mempunyai maksud untuk memiliki efek utang hingga jatuh tempo, maka investasi dalam efek utang tersebut harus diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan disajikan dalam neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto 09. Perusahaan mungkin mengubah maksudnya untuk memiliki efek utang tertentu sampai dengan saat jatuh tempo dengan menjual atau mentransfer efek utang tersebut. Penjualan atau transfer efek utang tidak dianggap sebagai perubahan dalam tujuan dimiliki hingga jatuh tempo jika perubahan maksud tersebut disebabkan oleh kondisi berikut ini : a) terdapat bukti mengenai penurunan signifikan risiko kredit perusahaan penerbit efek. b) terjadi perubahan peraturan perpajakan yang menghapuskan atau menaikkan tarif pajak final yang berlaku atas bunga dari efek utang (tidak termausk perubahan peraturan perpajakan yang merevisi tarif pajak atas bunga secara umum.) c) terjadi penggabungan usaha atau penjulaan dalam jumlah besar (seperti penjualan segmen) yang mengakibatkan diperlukannya penjualan atau transfer efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo unutk mempertahankan risiko kredit perusahaan dan posisi risiko suku bunga yang ada saat tersebut. d) terjadi perubahan dalam persyaratan atau peraturan perundangan yang secara signifikan mengubah defini investasi yang diizinkan atau tingkat maksimum investasi yang diizinkan dalam jenis efek tertentu, sehingga perusahaan harus melepaskan efek dalam kelompok dimiliki hinga jatuh tempo. e) terjadi perubahan peraturan pemerintah mengenai modal minimum industri tertentu yang mengakibatkan perusahaan

mengurangi aktivitas usahanya atau skala operasinya dan menjual efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. f) terjadi perubahan dalam peraturan pemerintah yang mengakibatkan bertambahnya bobot risiko atas investasi efek utang dalam perhitungan rasio tertentu, misalnya dalam perhitungan solvabilitas perusahaan asuransi atau perhitungan raiso kecukupan modal perbankan. Selain perubahan yang diuraikan diatas, kejadian lain yang tidak berulang dan bersifat luar biasa yang tidak dapat diantisipasi, dapat menyebabkan perusahaan menjual atau mentransfer efek tertentu dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tanpa harus dipertanyakan tujuan awal pemilikkan efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo mempertimbangkan efek lain dalam kelompok yang sama. Semua penjualan dan transfer efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus diungkapkan sesuai dengan persyaratan pada paragraf 23. 10. Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan efek utang ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo jika perusahaan mempunyai maksud untuk memiliki efek tersebut untuk periode yang tidak ditentukan. Oleh karena itu, efek utang tidak boleh diklasifikasikan dalam kelompok ini jika perusahaan bermaksud menjual efek tersebut, misalnya untuk menghadapi : a) perubahan tingkat bunga pasar dan perubahan yang berhubungan dengan risiko sejenis b) kebutuhan likuiditas c) perubahan dalam ketersediaan dan tingkat imbal hasil investasi alternatif, d) perubahan dalam sumber pendanaan perusahaan dan persyaratannya, e) perubahan dalam risiko mata uang asing. 11. Dalam manajemen aset dan kewajiban suatu entitas, manajemen dapat menentukan bahwa keseimbangan manajemen risiko keuangan perusahaan dapat dicapai tanpa harus menyediakan seluruh investasinya dalam efek untuk dijual pada saat diperlukan. Dalam hal ini, perusahaan dapat menentukan bahwa efek utang tertentu digolongkan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan tak akan dijual untuk tujuan manajemen risiko keuangan. Berdasarkan tujuan kepemilikkan efek utang tersebut, perusahaan dapat mengakui efek utang tersebut dengan metode biaya perolehan (termasuk amortisasi diskonto atau premium). 12. Penjualan efek utang yang memenuhi salah satu dari dua kondisi berikut ini dapat dianggap telah jatuh tempo dan untuk tujuan klasifikasi efek sebagaimana diuraikan pada paragraf 8 dan 13, dan untuk tujuan pengungkapan sebagaimana diuraikan pada paragrag 23. a) Penjualan efek terjadi pada tanggal yang cukup dekat dengan saat jatuh tempo, sehingga risiko tingkat bunga tidak lagi menjadi faktor penentu harga jual. Tanggal penjualan tersebut begitu dekatnya dengan saat jatuh tempo sehingga perubahan

suku bunga pasar tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai wajar efek. b) Penjualan efek terjadi setelah perusahaan memperoleh sebagian besar pembayaran (sedikitnya 85 persen) dari nilai tercatat investasi dalam efek utang. Pembayaran tersebut dapat terjadi karena pembayaran di muka efek utang atau pembayaran efek utang sesuai dengan jadwal angsuran pembayaran efek utang tersebut (yang meliputi pokok pinjaman dan bunga). Untuk efek dengan tingkat bunga variabel, pembayaran cicilan tersebut tidak akan sama jumlahnya, tergantung kepada tingkat bunga yang berlaku. Efek yang Diklasifikasikan dalam Kelompok Diperdagangkan dan Tersedia untuk Dijual 13. Investasi efek utang yang tidak diklasifikasikan kedalam dimiliki hingga jatuh tempo dan efek ekuitas yang nilai wajarnya telah tersedia, harus diklasifikasikan ke dalam salah satu kelompok berikut ini dan diukur sebesar nilai wajarnya dalam neraca : a) Diperdagangkan. Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Efek dalam kelompok diperdagangkan biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat sering dilakukan. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. b) Tersedia untuk dijual. Efek yang tidak diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, harus diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Pelaporan Perubahan Nilai Wajar 14. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok diperdagangkan harus diakui sebagai penghasilan. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual (termasuk efek yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar) harus dimasukkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah, dan tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut dapat direalisasi. 15. Untuk ketiga kelompok efek tersebut, dividen dan pendapatan bunga, termasuk amortisasi premi dan diskonto yang timbul saat perolehan, selalu diakui sebagai penghasilan. Pernyataan ini tidak berdampak terhadap metode yang digunakan untuk mengakui dan mengukur jumlah dividen dan pendapatan bunga. Laba atau rugi yang telah direalisasi untuk efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo juga tetap harus dilaporkan sebagai penghasilan. Perubahan Kelompok Investasi

16. Pemindahan efek antarkelompok dicatat sebesar nilai wajarnya. Pada tanggal perubahan kelompok, laba atau rugi yang belum direalisasi harus dicatat sebagai berikut : a) untuk efek yang dipindahkan dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer telat tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus. b) untuk efek yang dipindahkan ke kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan diakui sebagai penghasilan pada saat tertentu c) untuk efek utang yang dipindahkan ke kelompok tersedia untuk dijual dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo, laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam kelompok ekuitas secara terpisah pada tanggal pemindahan kelompok. d) untuk efek utang yang ditransfer ke kelompok tersedia untuk dijual dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer harus tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas secara terpisah, namun harus diamortisasi selama masa manfaat efek dengan cara yang konsisten dengan amortisasi premi atau diskonto. Amortisasi laba atau rugi yang belum direalisasi tersebut akan sepadan dengan pengaruh amortisasi premi atau diskonto terhadap pendapatan bunga dari efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. 17. Konsisten dengan paragraf 8 sampai dengan 10, transfer dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo jarang terjadi, kecuali untuk transfer akibat perubahan kondisi sebagaimana diuraikan pada paragraf 9. Karena sifatnya, transfer ke atau dari kelompok efek dimiliki untuk tujuan diperdagangkan juga jarang terjadi. Penurunan Nilai Efek 18. Untuk efek indivual dalam kelompok tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo, perusahaan harus menentukan apakah penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) merupakan penurunan yang bersifat permanen atau tidak. Jika ada kemungkinan investor tidak dapat memperoleh kembali seluruh jumlah biaya perolehan yang seharusnya diterima sehubungan dengan persyaratan perjanjian efek utang, maka penurunan yang bersifat permanen dianggap telah terjadi. Jika penurunan nilai wajar dinilai sebagai penurunan permanen, biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi sebagai rugi yang telah direalisasi. Biaya perolehan yang baru tidak boleh diubah kembali. Kenaikan selanjutnya dalam nilai wajar efek dalam kelompok tersedia untuk dijual harus dimasukkan ke dalam komponen ekuitas secara terpisah, sebagaimana dinyatakan dalam paragraf 14. Penurunan selanjutnya dari nilai wajar, jika bukan merupakan penurunan

nilai sementara, juga harus dimasukkan ke dalam komponen ekuitas secara terpisah. PENYAJIAN 19. Perusahaan dengan neraca yang aktiva dikelompokkan menjadi aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain kewajibannya dikelompokkan menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang (classified balance sheet) harus melaporkan semua efek yang diperdagangkan sebagai aktiva lancar. Efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebagai aktiva lancar atau aktiva tidak lancar berdasarkan keputusan manajemen. Khusus untuk efek utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan kelompok tersedia untuk dijual yang jatuh tempo pada tahun berikutnya harus dikelompokkan sebagai aktiva lancar. 20. Dalam laporan arus kas, arus kas yang digunakan untuk atau berasal dari pembelian, penjualan, dan jatuh tempo efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo, harus diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas investasi, dan dilaporkan sebesar nilai bruto untuk setiap kelompok efek di dalam laporan arus kas. Arus kas untuk atau dari pembelian, penjualan, dan jatuh tempo efek dalam kelompok diperdagangkan harus diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas operasi. PENGUNGKAPAN 21. Untuk efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dan kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, informasi berikut ini harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk setiap kelompok utama efek : a) nilai wajar agregat, b) laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek, c) rugi belum direalisasi dari pemilikkan efek, d) biaya perolehan, termasuk jumlah premi dan diskonto yang belum diamortisasi. Lembaga keuangan (bank,koperasi kredit, lembaga pembiayaan dan asuransi) perusahaan harus mengungkapkan setiap jenis efek utama yang dimilikinya sebagai berikut : a) efek ekuitas, b) efek utang yang dikeluarkan oleh pemerintah, c) efek utang perusahaan, d) efek utang yang dijamin hipotik, e) efek utang lainnya. 22. Untuk efek utang dalam kelompok tersedia untuk dijual dan kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, informasi mengenai tanggal jatuh tempo efek hutang tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan tahun terakhir yang disajikan. Informasi tentang tanggal jatuh tempo dapat dikelompokkan menurut jangka waktunya sejak tanggal neraca. Lembaga keuangan harus mengungkapkan nilai wajar dan biaya

perolehan efek utang, termasuk diskonto dan premium yang belum diamortisasi berdasarkan, sedikitnya, 4 kelompok tanggal jatuh tempo berikut ini : a) jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun, b) jatuh tempo dalam waktu antara 1 sampai 5 tahun c) jatuh tempo dalam waktu antara 5 sampai 10 tahun d) jatuh tempo dalam waktu lebih dari 10 tahun Efek yang tidak jatuh tempo pada tanggal tertentu, seperti efek yang pembayarannya dijamin hipotik, dapat diungkapkan secara terpisah (tidak dialokasikan ke dalam beberapa kelompok jatuh tempo tersebut). Jika penggolongan jatuh temponya dialokasikan,dasar alokasinya harus diungkapkan. 23. Untuk setiap periode akuntansi, perusahaan harus mengungkapkan : a) penerimaan dari penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan tersebut. b) dasar penentuan biaya perolehan dalam menghitung laba atau rugi yang direalisasi (misalnya, identifikasi khusus, rata-rata, atau metode lain). c) laba dan rugi yang dimasukkan sebagai penghasilan dari pemindahan pengelompokkan efek dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok diperdagangkan. d) perusahaan laba atau rugi kepemilikkan yang belum direalisasi untuk efek dalam kelompok tersedia untuk dijual yang telah dimasukkan ke dalam komponen ekuitas secara terpisah selama periode yang bersangkutan. e) perubahan dalam laba atau rugi kepemilikan efek yang belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan yang telah diakui sebagai penghasilan dalam periode pelaporan. 24. Untuk setiap penjualan atau transfer efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus diungkapkan : a) jumlah akumulasi amortisasi diskonto atau premiumnya untuk efek yang dijual atau dipindahkan ke kelompok lain, b) dasar penentuan biaya perolehan dalam menghitung laba atau rugi yang direalisasi (misalnya, identifikasi khusus, rata-rata, atau metode lain). c) laba dan rugi yang dimasukkan sebagai penghasilan dari pemindahan penggelompokan efek dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok diperdagangkan. d) perubahan dalam laba atau rugi pemilikkan efek yang belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan yang telah diakui sebagai penghasilan dalam periode pelaporan.

e) perubahan dalam laba atau rugi pemilikan efek yang belum direalisasi dari efek untuk tujuan diperdagangkan yang telah diakui sebagai penghasilan dalam periode pelaporan. 24. Untuk setiap penjualan atau transfer efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus diungkapkan : a) jumlah akumulasi amortisasi diskonto atau premiumnya untuk efek yang dijual atau dipindahkan ke kelompok lain, b) laba atau rugi penjualan efek, baik yang telah direalisasi maumpun yang belum direalisasi, dan Bersih Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi. Pengaruh terhadap saldo laba dapat berupa pemulihan penghasilan sebesar kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dari efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi untuk efek dalam kelompok tersedia untuk dijual pada tanggal Pernyataan ini pertama kalinya diterapkan, dimasukkan ke dalam komponen ekuitas yang terpisah. c) kondisi yang mengakibatkan diambilnya keputusan menjual atau memindahkan kelompok efek tersebut. TANGGAL BERLAKU EFEKTIF 25. Pernyataan ini efektif berlaku untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atua setelah tanggal 1 Januari 1999. Penerapan lebih dini dianjurkan. 26. Penerapan Penyataan ini untuk yang pertama kalinya akan berpengaruh terhadap saldo laba. Pengaruh ini dilaporkan sebagai pengaruh perubahan prinsip akuntansi dengan cara yang sama dengan pelaporan pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi yang diuraikan pada paragraf 42 PSAK 25 Laba atau Rugi