Konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

dokumen-dokumen yang mirip
Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development)

PENDAHULUAN. Latar Belakang

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

Pengertian Paradigma. Paradigma I Normal Sc. Anomalies Crisis Revol Paradigma II

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Acuan Kebijakan

PENGEMBANGAN MASYARAKAT (KPM 231)

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Perbandingan PRA dengan RRA dan PAR

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan

PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Pendekatan-Pendekatan Alternatif Dalam Pembangunan

Kebijakan Gender AIPP Rancangan September 2012

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

Latar Pengelolaan Kolaboratif Sumberdaya Alam Kuliah 1. Soeryo Adiwibowo

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VI. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DEFORESTASI KAWASAN DAN DEGRADASI TNKS TAHUN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERMUKIMAN UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP SECARA BERKELANJUTAN. BAHAN SIDANG KABINET 13 Desember 2001

STRATEGI MEMAJUKAN PERAN & KEBERLANJUTAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA 1

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menghambat tercapainya demokrasi, keadilan dan persatuan.

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang

I. PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada. peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan

2014 PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT.

Oleh: Bambang Supriyono

PRA untuk Pendampingan Masyarakat

I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

ISU-ISU PEMBANGUNAN 10/13/2010 1

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

BAB I PENDAHULUAN. Papua merupakan daerah di kawasan timur Indonesia yang mengalami

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

Mengapa Kemiskinan di Indonesia Menjadi Masalah Berkelanjutan?

BAB I PENDAHULUAN. 34 provinsi, tentu memiliki peluang dan hambatannya masing-masing.

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. tahun-2008-penduduk-miskin-turun-221-juta-.html (diakses 19 Oktober 2009)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan kesehatan. Dari sudut pandang politik, ini terlihat bagaimana. kesehatan yang memadai untuk seluruh masyarakat.

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sosial (social development); pembangunan yang berwawasan

Baca artikel ini,diskusikan kemudian buat rangkuman.

Perempuan dan Industri Rumahan

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (IPM), pembangunan manusia didefinisikan sebagai a process

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah

PEKERJAAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. miskin di dunia berjumlah 767 juta jiwa atau 10.70% dari jumlah penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. Hilir tahun adalah Indragiri Hilir berjaya dan gemilang Pada

Pokok-Pokok Pikiran Robert Chambers

BAB I PENDAHULUAN. usaha ekonomi desa, pengembangan Lembaga Keuangan Desa, serta kegiatankegiatan

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA. a. INPRES No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari-

I. PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan merupakan persoalan yang kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Hasil Kajian Penyusunan Model Perencanaan Lintas Wilayah dan Lintas Sektor

Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016

BAB II KAJIAN KONSEP CIVIL SOCIETY

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

pengembangan pariwisata di kampung Sawinggrai bisa dijadikan sebagai buktinya.

Brief Note. Edisi 24, Krisis Sosial: Sebuah Pengantar

BAGIAN I. PENDAHULUAN

PEMBANGUNAN MASYARAKAT (D) R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc., Ph.D. Laboratorium Komunikasi dan Pembangunan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Sarwo Edy, Program Pascasarjana, 2008

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH DAN INVESTASI PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi swasta maupun pemerintah untuk mengadakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

1 Konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1 Pengembangan Masyarakat (Community Development) merupakan konsep yang berkembang sebagai tandingan (opponent) terhadap konsep negarakesejahteraan (welfare state) Kedua konsep ini muncul dalam wacana pembangunan yang diperankan oleh negara (sebagai tanggung jawab Pemerintah) untuk mensejahterakan masyarakat (rakyat) dan mendistribusikan kesejahteraan tersebut secara merata (adil) Inti dari konsep kesejahteraan adalah pemenuhan kebutuhan hidup manusia (human needs) yang dimulai dengan pemenuhan kebutuhan dasar (basic needs), seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan Di negara maju, telah terbukti bahwa konsep negara-kesejahteraan (welfare state) tidak mampu berjalan secara berkelanjutan pada saat negara krisis ekonomi karena dibebani oleh peningkatan pengangguran dan kemiskinan Apalagi di negara yang lebih miskin, konsep ini sulit dijalankan Kalau pada konsep negara-kesejahteraan (welfare state), pemerintah campur tangan langsung pada pengelolaan dan distribusi kesejahteraan masyarakat Sedangkan pada konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development), lebih ditekankan pada upaya pemenuhan kebutuhan oleh masyarakat sendiri (community-base service) dengan ide utama keberlanjutan dalam penyelenggaraan kebutuhan hidup manusia karena dikembangkannya keswadayaan (self-reliance) masyarakat PENGERTIAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Bagaimana gagasan di atas bisa diterapkan apabila apa yang disebut masyarakat (komunitas) memiliki perpindahan dan pergerakan (mobilitas) individu yang menyebabkan semakin longgarnya ikatan satu sama lain? Pemenuhan kebutuhan oleh masyarakat sendiri (community-base service) dianggap hanya bisa terjadi apabila disertai dengan program Pengembangan Masyarakat (Community Development) yang merupakan proses membangun atau memperkuat struktur masyarakat (komunitas) agar 1 Disarikan dari Community Development ; Creating Community Alternatives, Vision, Analysis & Practice; Jim Ife, Longman, 1995 Apabila dilengkapi dengan penjelasan atau sumber lainnya, ditandai dengan catatan kaki (foot-note) 1

menjadi suatu entitas yang otonom dan bisa menyelenggarakan kehidupannya serta melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia (human needs) 2 Jadi, bagian penting dari program-program Pengembangan Masyarakat adalah upaya-upaya untuk mewujudkan desentralisasi dan otonomi masyarakat (sosial-budaya, ekonomi, politik) Batasan masyarakat (komunitas) yang dapat menjadi suatu kesatuan otonom akan beragam, yang biasanya memiliki paling tidak lima (5) karakter 3, yaitu: (1) Jumlah atau skala: Adanya jumlah anggota masyarakat yang memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara individu-individunya; (2) Identitas dan kepemilikan: Adanya kesamaan identitas yang mempengaruhi perasaan kepemilikan, keterikatan kelompok, kesamaan nilai, dan kesetiaan; (3) Kewajiban: Adanya hak dan kewajiban dari anggota terhadap kelangsungan hidup masyarakatnya; (4) Kemelekatan secara keseluruhan: Adanya hubungan (interaksi) dan peran-peran di antara anggota masyarakat, - baik dalam kegiatan ekonomi, sosial-budaya, dan politik, sebagai suatu kesatuan (kebulatan) masyarakat Artinya, setiap individu mengenal individu lainnya dalam bermacam peran, sehingga usaha ekonomi (bisnis) pun tidak dapat dipisahkan dengan hubungan sosial antar individu Sebaliknya, hubungan sosial juga mempengaruhi perekonomian masyarakat; (5) Budaya Adanya budaya lokal yang unik dan spesifik Pengembangan Masyarakat (Community Development) diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai kondisi masyarakat dimana transformasi sosial-budaya, politik, ekonomi, teknologi, dapat dilaksanakan oleh masyarakat secara berkelanjutan Ada 3 karakter umum program Pengembangan Masyarakat (Community Development), yaitu 4 : (1) berbasis masyarakat (community-base) atau masyarakat sebagai pelaku utama (subyek) dalam perencanaan dan pelaksanaan program; (2) berbasis sumberdaya setempat (local resources-base), yaitu penciptaan kegiatan dengan melihat potensi sumberdaya (alam, manusia) yang ada; dan (3) berkelanjutan (sustainable) yaitu program berfungsi sebagai penggerak awal pembangunan yang berkelanjutan Sasaran yang ingin dicapai oleh program Pengembangan Masyarakat (Community Development) adalah: pengembangan kapasitas masyarakat dan peningkatan kesejahteraan 2 Silakan untuk mengkritisi Pengertian Pengembangan Masyarakat yang dipaparkan pada tulisan ini, apakah Anda sependapat dengan penulisnya atau tidak Dalam prakteknya (khususnya di Indonesia), Pengembangan Masyarakat (Community Development) biasanya tidak bekerja untuk perubahan tatanan komunitas, tetapi bekerja untuk pengembangan ekonomi kelompok paling miskin di suatu komunitas Pendekatan yang digunakan adalah: kelompok dan rumah tangga 3 Batasan masyarakat juga dipengaruhi oleh sistem politik yang diterapkan oleh negara yang bersangkutan Di Indonesia, masyarakat biasanya diartikan sebagai masyarakat desa (dengan batasan administratif) Hal ini terjadi karena pada masa Orde Baru (sejak tahun 1979) dilberlakukan penyeragaman struktur dan tatanan politik lokal menjadi pemerintahan desa; sistem pemerintahan adat ditiadakan Ada aturan mengenai jumlah pendudukan dalam pengembangan suatu desa 4 Akses Peran Serta Masyarakat; Lebih Jauh Memahami Community Development, Bambang Rudito dkk, editor, Sinar Harapan, 2003 Dalam buku ini, Pengembangan Masyarakat (Community Development) diartikan sebagai pembangunan yang ditujukan kepada komunitas lokal yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun LSM Komunitas lokal dalam buku ini digambarkan sebagai komunitas di wilayah terpencil, marjinal dan terbelakang Sedangkan pembangunan diartikan sebagai pengembangan ekonomi (kesejahteraan) atau pengentasan kemiskinan 2

masyarakat Sasaran pertama, dilakukan dengan upaya pemberdayaan (empowerment) masyarakat agar mereka dapat melakukan transformasi ekonomi, teknologi, dan sosial-budaya Penguatan biasanya dilakukan terhadap institusi-institusi lokal yang ada dan berkembang di masyarakat, agar bisa menjadi simpul-simpul kepentingan masyarakat yang mampu bekerjasama dengan pihak lain (pemerintah dan swasta/industri) sehingga bersama-sama dapat membangun struktur masyarakat yang lebih baik Ada dua (2) perpektif yang menjadi landasan dalam Pengembangan Masyarakat (Community Development) yaitu: Hidup yang selaras dengan alam (ecology perspective); Hidup yang selaras dengan sesama manusia (social justice perspective) PERSPEKTIF LINGKUNGAN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT Perspektif lingkungan membentuk pendekatan yang lebih holistik pada konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development) karena menyumbangkan pemahaman sistemik (ekosistem) terhadap fenomena alam dan fenomena sosial Selain itu, perpektif lingkungan juga mengkritik pendekatan ekonomi (growth economic approach) terhadap sumberdaya alam sebagai salahsatu sumber pemenuhan kebutuhan manusia Persoalan lingkungan dianggap sebagai konsekuensi dari tatanan sosial-ekonomi-politik yang tidak menggunakan prinsip keberlanjutan sehingga untuk mengatasi krisis lingkungan, sistem sosialekonomi-politik itulah yang harus dirubah Berikut ini adalah beberapa prinsip ekologi yang memberikan kontribusi penting untuk Pengembangan Masyarakat: BERSIFAT MENYELURUH (HOLISTIC) PRINSIP INI MENYATAKAN BAHWA SEMUA FENOMENA HARUS DILIHAT SEBAGAI BAGIAN DARI KESELURUHAN, DAN HANYA AKAN BISA DIPAHAMI DENGAN BAIK APABILA KITA MEMPERHATIKAN BAGIAN-BAGIAN LAINNYA SEBAGAI SUATU SISTEM BEBERAPA HAL YANG MENJADI KONSEKUENSI PRINSIP INI ADALAH: MENGGUNAKAN FALSAFAH YANG BERPUSAT PADA LINGKUNGAN, PENGHARGAAN TERHADAP KEHIDUPAN DAN ALAM, MENOLAK PEMECAHAN MASALAH SECARA PARSIAL (LINEAR), MENGEMBANGKAN PERUBAHAN SECARA ORGANIS (BERTAHAP) 3

Berkelanjutan (sustainability) Keberagaman (diversity) Keseimbangan (equilibrium) Mengembangkan proses pemberdayaan Prinsip ini menyatakan bahwa sebuah sistem harus bisa dikelola dalam jangka panjang, karena itu sumberdaya digunakan hanya pada tingkat (batas) dimana bisa dikembalikan, lebih banyak memanfaatkan sumberdaya energi yang bisa diperbaharui, hasil produksi harus dibatasi sejumlah yang bisa diserap oleh lingkungan, serta konsumsi harus diminimalkan (bukan dimaksimalkan) Beberapa hal yang menjadi konsekuensi prinsip ini adalah: memperhatikan konservasi alam, mengurangi konsumsi, menolak pendekatan ekonomi berbasis pada pertumbuhan, mengurangi pembangunan teknologi (baca: modernisasi), anti-kapitalisme Prinsip ini menyatakan bahwa keberagaman akan menolong ketahanan dan keberlangsungan sebuah sistem; keberagaman di dalam lingkungan alam, akan membantu sistem untuk berkembang, beradaptasi, dan bertumbuh; keberagaman dalam kebudayaan, akan membantu berkembangnya proses adaptasi dan pilihan Beberapa hal yang menjadi konsekuensi prinsip ini adalah: menghargai keberagaman (alam, sosial-budaya), meyakini bahwa ada banyak alternatif solusi, desentralisasi, jaringan kerjasama dan komunikasi, teknologi sederhana (lower level technology) Prinsip ini menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki pola keseimbangan untuk bisa melangsungkan kehidupannya keseimbangan alam maupun keseimbangan sosial; apabila keseimbangan ini terganggu, maka sistem tidak dapat bekerja dengan baik Beberapa hal yang menjadi konsekuensi prinsip ini adalah: melakukan tindakan pada tingkat lokal dengan perpektif global, memiliki perspektif gender, memperhatikan hak dan kewajiban, berdasarkan pada perdamaian dan kerjasama Pemberdayaan (empowerment) merupakan isu mengenai upaya membantu kelompok tertindas (the disadvantages) untuk membebaskan diri dari ketertindasannya dan memperoleh hak-hak kemanusiaannya Penindasnya adalah kelompok-kelompok yang memiliki kekuasaan (power) yang terlalu besar sehingga melemahkan pihak lain Bentuk-bentuk pemberdayaan antara lain: pemberdayaan melalui pembuatan kebijakan dan perencanaan program, misalnya dengan cara mengembangkan struktur dan kelembagaan yang memungkinkan orang yang terabaikan dapat mengakses sumber-sumber pelayanan dan bisa berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakatnya; pemberdayaan melalui aksi sosial-politik (gerakan masyarakat agar punya posisi tawar terhadap kekuasaan yang dominan); pendidikan dan penyadaran 4

Pemenuhan kebutuhan manusia menurut perspektif lokal dan universal Pemenuhan hak-hak dasar manusia (hak asasi) yang bersifat universal Kebutuhan manusia (human needs) merupakan isu yang penting dalam pembangunan (kebijakan dan perencanaan sosial) yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia seharusnya mampu dipenuhi oleh suatu masyarakat Konsep ini terkait dengan isu-isu mengenai ketimpangan (sosial/struktural), pemberdayaan, dan hak-hak asasi manusia Terdapat dua (2) perbedaan pendapat: (1) kebutuhan manusia itu universal; (2) kebutuhan manusia itu sepesifik lokal sehingga seharusnya dirumuskan oleh masing-masing masyarakat itu sendiri Hak-hak (rights) dikembangkan sebagai konsep pemenuhan kebutuhan manusia yang berlaku secara universal sebagai dasar untuk menilai apa yang disebut sebagai keadilan dan kesamaan hak Bersamaan dengan konsep hak, muncul konsep kewajiban/tanggung jawab (responsibilities) yang memiliki 2 bentuk fundamental, yaitu: kewajiban untuk membiarkan orang lain memperoleh hak-haknya, dan kewajiban untuk membatasi hak-haknya sendiri apabila hal itu akan melanggar hak orang lain BEBERAPA ISU KRITIS Beberapa persoalan yang muncul terhadap konsep pemenuhan kebutuhan oleh masyarakat (community-base services) yang menjadi dasar Pengembangan Masyarakat (Community Development) adalah: Pemerintah bisa memiliki justifikasi untuk mengurangi komitmennya terhadap penyelenggaraan kesejahteraan masyarakat (misalnya dengan mengurangi anggaran untuk pelayanan umum) Akibatnya, peran ini kemudian diambil alih oleh mekanisme pasar dimana pemenuhan pelayanan publik menjadi sektor swasta dengan orientasi profit bukan dengan perspektif pemenuhan kebutuhan manusia (orientasi sosial) Akibat pengambilalihan pelayanan publik oleh swasta, beban pemenuhan kebutuhan dasar manusia semakin besar ditanggung oleh keluarga Karena perempuan memiliki peran tradisional untuk merawat dan memenuhi kebutuhan keluarganya maka terjadi persoalan gender Persoalan lain adalah konsep ini seolah-olah membatasi seseorang untuk memperoleh pelayanan yang lebih baik di tempat lain Terjadinya kesenjangan antara satu komunitas dengan komunitas yang memiliki sumberdaya lebih baik Konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development) sebenarnya memiliki retorika yang kritis dan radikal sebagai dasar pemikirannya seperti yang digambarkan pada dua perspektif di atas 5

Tetapi, pada prakteknya, Pengembangan Masyarakat (Community Development) kemudian dianggap bersekutu dengan terminologi Pembangunan(isme) dan menjadi pendukung ideologi kapitalisme dengan menggunakan indikator-indikator ekonomi sebagai ukuran utama keberhasilan programnya Tanpa disadari, seringkali nilai-nilai kapitalisme seperti mekanisme pasar dan persaingan bebas mempengaruhi perumusan persoalan dan kelemahan-kelemahan masyarakat (misalnya: kurangnya keterampilan usaha, kurangnya penguasaan teknologi, kurangnya modal, kurangnya jiwa wiraswata sehingga tidak mampu bersaing dalam pasar yang kompetitif), kemudian menjadi agenda utama untuk ditangani oleh program Pengembangan Masyarakat (Comunity Development) Sementara, masalah ketimpangan struktural tidak dipersoalkan sebagai konteks ketergusuran ekonomi rakyat Karena itu, penggunaan istilah-istilah partisipasi, pemberdayaan, dan transformasi/ perubahan sosial), seringkali diartikan sebagai perubahan sikap-perilaku masyarakat (orang miskin), dan penguasaan pengetahuan/teknologi untuk peningkatan ekonomi/kesejahteraannya 5 5 Perhatikan pada referensi-referensi di kalangan Pengembangan Masyarakat, istilah partisipasi, pemberdayaan, penguatan organisasi rakyat dan transformasi/perubahan sosial, sangat sering digunakan Tetapi, tidak dikaitkan dengan suatu agenda perubahan struktural secara radikal 6