ILMU SOSIAL DASAR DALAM PERGURUAN TINGGI. Disusun Oleh : NPM : Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
ISD Sebagai Salah Satu MKDU

LATAR BELAKANG DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ILMU SOSIAL DASAR

Pertemuan ke-1 IBD sebagai bagian dari MKDU:

Oleh : Kian Amboro, S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN

KULIAH I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAUD, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER, 2017

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATA KULIAH UMUM PLSBT

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

I. PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek

Materi ilmu alamiah dasar bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia. Ilmu alamiah dasar bukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

Artikel Alasan memilih Prodi BK, BK UAD, UAD, dan Yogyakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

KONSEP MBB-ISBD DALAM KERANGKA GENERAL EDUCATION DI PERGURUAN TINGGI UMUM

2009/2010 Course Plan. KU-110 Ilmu Sosial Dasar Dr. Theo Suhardi, SE.,MM.

peka terhadap masalah yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. KKG. Salah satu contoh yaitu rendahnya nilai belajar siswa kelas IV-A tahun

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/BPM FMIPA UI/I/2017.

Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hamalik,1995:57) dalam ( memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional, pada BAB II tentang Dasar,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

KELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

A. Identitas Program Studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG

INISIASI 1 PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Visi, Misi dan Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI)

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNADAKSA

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

Transkripsi:

ILMU SOSIAL DASAR DALAM PERGURUAN TINGGI Disusun Oleh : Nama : Musafak NPM : 35412164 Kelas : 2ID08 Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

i

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar Dosen : Ida Sanjaya Topik Makalah 1. Hakekat mata kuliah ilmu sosial dasar dalam perguruan tinggi 2. Fungsi ilmu sosial dasar dalam perguruan tinggi 3. Perbedaan dan persamaan antara ilmu social dasar dengan ilmu pengetahuan sosial 4. Hubungan/kolerasi dari mata kuliah ilmu sosial dasar dengan jurusan Teknik Industri. Kelas : 2-ID08 Tanggal Penyerahan Makalah : 03 Oktober 2013 P E R N Y A T A A N Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini. P e n y u s u n N P M Nama Lengkap Tanda Tangan 35412164 MUSAFAK Program Sarjana Teknik Industri UNIVERSITAS GUNADARMA ii

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan doa dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada para pembimbing yang telah memberikan ilmu serta dukungan dalam menyelesaikan laporan ini. Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai laporan tugas dari pelajaran Ilmu Sosial Dasar yang lakukan di UNIVERSITAS GUNADARMA. Dimana judul laporan tersebut adalah KONTRIBUSI ILMU SOSIAL DASAR DALAM PERGURUAN TINGGI. Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan umum, ilmu tata cara menyusun laporan karya ilmiah, dan sedikit tentang ILMU SOSIAL DASAR. Mengingat terbatasnya waktu dan fasilitas yang tersedia, materi pokok yang diutamakan ialah tentang hakekat Ilmu Sosial Dasar, fungsi dan korelasi dalam perguruan tinggi. Demikian makalah ini saya susun dengan harapan akan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan walaupun sedikit untuk para pembaca. Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar laporan selanjutnya menjadi lebih baik. Dan dengan selesainya laporan ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin... Jakarta, 1 Oktober 2013 ( MUSAFAK ) NPM : 35412164 Penyusun iii

DAFTAR ISI PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ii iii iv BAB I Hakekat mata kuliah ilmu sosial dasar dalam perguruan tinggi 1 BAB II Fungsi ilmu sosial dasar dalam perguruan tinggi 3 BAB III Perbedaan dan persamaan antara ilmu social dasar dengan ilmu pengetahuan social 6 BAB IV Hubungan/kolerasi dari mata kuliah ilmu sosial dasar dengan Jurusan Teknik Industri 8 BAB V Penutup 10 REFERENSI 10 iv

BAB I Hakekat mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dalam perguruan tinggi Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi tukang-tukang yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara. Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks. Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana tukang tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat. Menghadapi masalah-masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi, demikian pula untuk memenuhi tuntutan masyarakat, berbangsa dan bernegara, maka diselenggarakan program-program pendidikan umum. 1

Pendidikan umum yang diselenggarakan oleh universtias dan institut kemudian dikenal dengan mata kuliah dasar umum atau MKDU yang terdiri dari beberapa mata kuliah, yaitu : 1) Agama, 2) Kewarganegaraan, 3) Pancasila, 4) Kewiraan, 5) IBD dan 6) ISD. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah : 1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama 2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul di dalam masyarakat Indonesia 3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi. Jadi pendidikan umum yang menitikberatkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan Ilmu Sosial Dasar mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian juga berbeda dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya. 2

BAB II Fungsi ilmu sosial dasar dalam perguruan tinggi Ilmu sosial dasar adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan mata kuliah wajib yang diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah semata-mata sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah masalah sosial yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar. Secara khusus mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang : 1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia 2. Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain 3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan 4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara bersama-sama berperan serta di dalam pelestariannya. Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas : 3

1. Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya. 2. Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya. 3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya. Tegasnya ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkunganya sosialnya dapat menjadi lebih besar. Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap 4

anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan. 5

BAB III. Perbedaan dan persamaan antara ilmu sosial dasar dengan ilmu pengetahuan sosial Ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial dalam pelaksanaanya di lapangan mempunyai persamaan dan perbedaan. Ini dikarenakan pada kedua disiplin ilmu ini sama-sama diimplementasikan langsung ke dalam lingkungan masyarakat. Untuk lebih memudahkan membedakan kedua disiplin ilmu tersebut, di sini penyusun akan menjabarkannya. Perbedaan ISD dengan IPS yaitu: 1. Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan. 2. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan). 3. Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual. Persamaan ISD dengan IPS yaitu: 1. Merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran 2. Dua-duanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri 3. Mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial 6

* Bahan pelajaran ISD: 1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat 2. Masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat 3. Konsep-konsep sosial dan pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial. 7

BAB IV Hubungan/kolerasi mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dengan jurusan Teknik Industri. Masyarakat yang merupakan terjemahan dari istilah society, merupakan sekelompok orang yang membentuk suatu sistem yang semi tertutup ataupun semi terbuka, yang mana interaksi sebagian besar adalah antara perorangan yang berada di dalam kelompok masyarakat tersebut. Kata society sendiri berasal dari bahasa latin yaitu societas. Societas berarti hubungan persahabatan antara satu dengan yang lain. Societas sendiri diturunkan dari kata socius yang memiliki arti kawan atau teman. Diperlukannya sebuah sosialisme dalam sebuah masyarakat dasarnya bertujuan untuk mengendalikan tingkah laku kita di lingkungan masyarakat agar tidak bertindak sewenang-wenang. Kehidupan bermasyarakat selalu menimbulkan hubungan antar sesama manusia dalam suatu lingkungan kehidupan tertentu. Oleh karena itu manusia sering disebut sebagai makhluk sosial, karena memang manusia tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk mensosialisasikan kemajuan ilmu teknologi berarti harus ada obyek yang menjadi sasarannya. Tanpa adanya obyek yang akan menjadi tujuan, mustahil sebuah perkembangan industri dapat diketahui. Untuk itu diperlukan sebuah hubungan soasial masyarakat untuk bisa menerima dari perkembangan industri tersebut. 1. Hubungan antara dasar dan teknik Jika dua kata tersebut digabungkan menjadi teknik dasar. Dan jika diartikan teknik dasar adalah tata cara yang awal atau permulaan. Seperti halnya saya sebagai mahasiswa jurusan teknik industri, dalam setiap cabang ilmu pasti memiliki cabang ilmu dasar yang wajib dimengerti dan dipahami oleh setiap individunya. Dalam teknik industri juga berlaku hal tersebut, saya sebagai mahasiswa teknik industri wajib menguasai ilmu dasar dari teknik, yaitu ilmu 8

matematika. Jadi tanpa mempelajari ilmu dasarnya terlebih dahulu, kedepannya kita akan mengalami kesulitan. Unutuk memulai suatu hal kita perlu tahu dasar-dasarnya terlebih dahulu. Termasuk juga dengan teknik, setiap teknik pasti memiliki dasar-dasar yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. 2. Hubungan antara teknik dan budaya Budaya yang dimaksud di sini memiliki arti yang luas, budaya dapat berarti tingkah laku individu dalam menjalankan kegiatannya, bisa juga berarti seni. Tingkah laku individu dalam bermasyarakat seperti gotong royong memiliki teknik atau tata cara, teknik tersebut berlaku di daerah-daerah berbeda, misalnya kita sedang berada di kota A teknik gotong royong yang digunakan disana berbeda dengan teknik yang digunakan di kota B. Hal tersebut berkaitan juga dengan budaya dalam arti seni. Karena negara kita adalah negara kepulauan, jadi kita memiliki banyak sekali kebudayaan, di setiap daerah memiliki perbedaan dengan daerah lainnya. Karena tiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Termasuk dalam halnya gotong royong. Hubungan antara teknik dan budaya juga dapat menghasilkan kerjasama antar negara. 9

BAB V Penutup Kesimpulan dari pembahasan di atas antara lain adalah : 1. Bahwa ilmu sosial dasar sangat erat dengan dunia teknik industri sehingga dapat membuat pemahaman tentang perkembangan dunia industri menjadi lebih mudah.. 2. Dalam hal perkembangan jaman seperti sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan sebuah negara, adalah dilihat seberapa besar masyarakatnya mengenal industri modern. 3. Perlu adanya benteng dari diri kita sendiri untuk berhubungan sosial dengan orang untuk selalu mengupdate perkembangan teknologi. 4. Demikian pembahasan yang saya lakukan kali ini semoga bermanfaat untuk berbagai pihak dan serta untuk mengingatkan bahwa ilmu sosial dasar cukup erat hubungannya dengan teknik industri. Refferensi : Greertz. C. (1992). Tafsir Kebudayaan. (Alih Bahasa oleh Fransisco Budi Hardiman). Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji yang diterbitkan oleh Gunadarma. M.Munandar Soelaeman (2009). Teori dan Konsep Ilmu Sosial Penerbit : Refika Aditama 10